SOLAS
(Safety Of Life At Sea)
SOLAS
• Kata SOLAS adalah singkatan dari "Safety of Life at Sea"
lebih lengkapnya adalah International Convention for
Safety of Life at Sea. Kalau di artikan ke dalam bahasa
indonesia kurang lebih kata "SOLAS" ini artinya adalah
"Keselamatan Jiwa di Laut "
IMO
• Organisasi Maritim Internasional (Bahasa Inggris:International
Maritime Organization atau IMO (dulunya dikenal sebagai Inter-
Governmental Maritime Consultative Organization atau IMCO)),
didirikan pada tahun 1948 melalui PBB untuk mengkoordinasikan
keselamatan maritim internasional dan pelaksanaannya. Walaupun
telah didirikan sepuluh tahun sebelumnya, IMO baru bisa berfungsi
secara penuh pada tahun 1958. Dengan berpusat di London, Inggris,
IMO mempromosikan kerja-sama antar-pemerintah dan antar-
industri pelayaran untuk meningkatkan keselamatan maritim dan
untuk mencegah polusi air laut.
ANGGOTA – ANGGOTA IMO
• Terdapat 175 anggota IMO saat ini meliputi 172 negara
penuh yang diakui oleh PBB serta 3 anggota wilayah non-
negara yaitu Kepulauan Faroe serta Hong Kong dan
Makao (bagian dari Cina)
• Indonesia termasuk salah satu dari negara anggota IMO
yang mulai bergabung sejak tahun 1961.
SEJARAH SOLAS DAN IMO
1912 1914 1929 1948 1960
TITANIC KONFRENSI KONFRENSI KONFRENSI KONFRENSI
PERTAMA KEDUA KETIGA KEEMPAT
1974
1982
KONFRENSI
IMCO MENJADI IMO KELIMA
SUSUNAN DARI SOLAS 1974
• SOLAS 1974 edisi terbaru adalah cetakan tahun 2014 (Consolidated Edition
2014), yang berisi:
• Bab I :General Provision
• Bab II-1 :Construction- Structure,subdivisi
and stability,machinery and
electrical installation.
• Bab II-2 :Construction –fire protection,fire
detection and fire extinction.
• Bab III :Life saving appliances and
arrangements.
• Bab IV :Radio Communications
• Bab V : Safety of Navigation
• Bab VI :Carriage of Cargoes
• Bab VII :Carriage of Dangerous Goods
• Baab VIII: Nuclear Ships.
• Bab IX :Management for the safe operation.
• Bab X :Safety measure for high speed craft
• Bab XI-1 :Special measure to enhance
maritime safety.
• Bab XI-2 :Special measures to enhance
maritime security.
• Bab XII :Addional safety measures for bulk
carriers
• Bab XIII: Verification of compliance
• Bab XIV: Safety measures for ships operating in polar waters
Bab I :General Provision
Bab I: Ketentuan Umum, berisi tentang peraturan-
peraturan survei berbagai jenis kapal, dan
ketentuan pemeriksaan kapal oleh negara lain
PEMBERLAKUAN
1. Setiap kapal yang masuk dari Negara lain tunduk terhadap pemeriksaan yang
dilakukan oleh Perwira-Perwira yang betul-betul ditugaskan (Port State
Control Officer) untuk meneliti apakah sertifikat masih berlaku.
2. Apabila masih betrlaku Sertifikat tersebut harus diakui kecuali ada bukti yang
jelas (clear ground) bahwa kondisi kapal atau perlengkapannya tidak sesuai
dengan sertifikat atau tidak sesuai dengan peraturan.
3. Apabila sertifikat tidak berlaku atau kalau kapal ada kekurangan maka kapal
tidak diijinkan berangkat sebelumkekurangan dipenuhi
4. Dalam hal demikian harus memberi tahu secara tertulis Perwakilan Negara
Bendera dan class yang mengeluarkan sertifikat.
5. PSC juga harus menyampaikan mengenai kapal tersebut ke pejabat
pelabuhan tujuan,apabila kapal tidak dapat melengkapi kekurangannya di
pelabuhan tersebut.
KECELAKAAN