Anda di halaman 1dari 7

ISI SOLAS 1974

SOLAS 1974 edisi terbaru adalah cetakan tahun 2014


(Consolidated Edition 2014), yang berisi:
Artikel. Terdapat 13 artikel, yaitu antara lain berisi
ketentuan-ketentuan umum tentang penerimaan
(ratifikasi/aksesi), tanggung jawab negara yang
meratifikasi, Bahasa yang digunakan, dan
ketentuan tentang perobahan terhadap SOLAS.
Susunan dari Solas
1. Bab I :General Provision
2. Bab II-1 :Construction- Structure,subdivisiand
stability,machinery andelectrical installation.
3. Bab II-2 :Construction fire protection,firedetection
and fire extinction.
4. Bab III :Life saving appliances andarrangements.
5. Bab IV :Radio Communications
6. Bab V : Safety of Navigation
7. Bab VI :Carriage of Cargoes
8. Bab VII :Carriage of Dangerous Goods
9. Baab VIII: Nuclear Ships.
10. Bab IX :Management for the safe operation.
11. Bab X :Safety measure for high speed craft
12. Bab XI-1 :Special measure to enhancemaritime
safety.
13. Bab XI-2 :Special measures to enhancemaritime
security.
14.
15. Bab XII :Addional
safety measures for bulk carriers.

Artikel Protokol 1988. Terdiri dari 9 artikel.


Bab-Bab:

a. Bab I: Ketentuan Umum (General Provision),


berisi tentang peraturan-peraturan survei
berbagai jenis kapal, termasuk ketentuan
pemeriksaan kapal oleh negara lain.
b. Bab II-1: Konstruksi penyekatan ruangan dan
stabilitas, permesinan dan instalasi kelistrikan
(Construction Subdivision and stability,
machinery and electrical installations), berisi
tentang persyaratan konstruksi kapal, sekat-
sekat kedap air, khususnya pada kapal-kapal
penumpang, stabilitas kapal, permesinan kapal
dan kelistrikannya.
c. Bab II-2: Perlindungan terhadap kebakaran,
deteksi kebakaran dan pemadam kebakaran
(Fire protection, fire detection and fire
extinction), berisi ketentuan-ketntuan tentang
sekat-sekat kedap api, sistim pendetesian
adanya kebakaran dan tentang alat-alat
pemadam kebakaran baik jenis dan jumlahnya
untuk kapal-kapal yang berbeda. Sebagai
petunjuk rinci, dari Bab II-2 ini kemudian
diberlakukan FP Code.
d. Bab III: Alat-alat keselamatan dan aransemen
(Life-saving appliances and arrangements),
berisi ketentuan-ketentuan tentang jenis dan
jumlah serta penempatan dan pengoperasian
alat-alat keselamatan yang harus ada di kapal
dari jenis kapal yang berbeda. Dari Bab III ini
kemudian diberlakukannya LSA Code.
e. Bab IV: Komunikasi Radio
(Radiocommunications), berisi ketentuan-
ketentuan tentang pembagian wilayah laut
(Sea-area), jenis dan jumlah alat-alat
komunikasi beserta sumber tenaga untuk radio
yang harus ada di kapal yang berlayar di
wilayah laut yang berbeda, serta persyaratan
siapa yang boleh mengoperasikan radio di
kapal. Bab III inilah yang merupakan
ketentuan-ketentuan tentang GMDSS.
f. Bab V: Keselamatan Navigasi (Safety of
Navigation), berisi ketentuan-ketentuan tentang
peralatan navigasi yang harus ada di kapal yang
berbeda-beda, termasuk Radar, Pedoman, AIS,
VDR dan mesin serta peralatan kemudi kapal.
g. Bab VI: Pengangkutan muatan (Carriage of
Cargoes), berisi ketentuan-ketentuan tentang
bagaimana menyiapkan ruang muat, penaganan
muatan, pengaturan muatan termasuk lashing
muatan. Tetapi Bab VI tidak membahas muatan
cair atau muatan yang menimbulkan bahaya
khusus terhadap jiwa manusia. Dari Bab VI ini
kemudian diberlakukan IG (International
Grain) Code.
h. Bab VII: Pengangkutan muatan berbahaya
(Carriage of dangerous goods), berisi
ketentuan-ketentuan tentang bagaimana
menyiapkan dan menangani muatan berbahaya
yang dimuat di kapal. Dari Bab VII ini
kemudian diberlakukan IMDG Code.
i. Bab VIII: Kapal-kapal nuklir (Nuclear ships),
berisi ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi
oleh kapal-kapal yang menggunakan tenaga
nuklir sebagai bahan penggeraknya, termasuk
bahaya-bahaya radiasi yang ditimbulkan.
j. Bab IX: Manajemen keselamatan dalam
mengoperasikan kapal (Management for the
Safe Operation of Ships), berisi ketentuan-
ketentuan tentang bagaimana manajemen
pengoperasian kapal, sehingga menjamin
keselamatan pelayaran. Dari Bab
k. IX ini kemudian diberlakukan ISM Code. Bab ini
ditambahkan karena dari hasil analisis oleh negara-
negara anggota IMO bahwa peralatan yang canggih
tidak mampu menjamin keselamatan tanpa
manajemen pengoperasian yang benar.
b. Bab X: Langkah-langkah keselamatan untuk kapal
berkecepatan tinggi (Safety measures for high-
speed craft), berisi ketentuan-ketentuan tentang
pengoperasian kapal-kapal berkecepatan tinggi, dan
memberlakukan HSC Code.
c. Bab XI-1: Langkah-langkah khusus untuk
meningkatkan keselamatan maritim (Special
measures to enhance maritime safety), berisi
ketentuan-ketentuan tentang RO (Recognized
Organization), yaitu badan yang ditunjuk oleh
pemerintah dalam melaksanakan survey kapal atas
nama pemerintah, nomor identitas kapal dan Port
State Control (Pemeriksaan kapal berbendera asing
oleh suatu negara).
d. Bab XI-2: Langkah-langkah khusus untuk
meningkatkan keamanan maritim (Special measures
to enhance maritime security), berisi ketentuan-
ketentuan tentang bagaimana meningkatkan
keamanan maritime, baik oleh kapal, syahbandar
maupun pengelola pelabuhan laut. Dari Bab XI-2
ini diberlakukan ISPS Code.
e. Bab XII: Langkah keselamatan tambahan untuk
kapal pengangkut muatan curah (Additional safety
measures for bulk carriers), berisi ketentuan-
ketentuan tambahan tentang konstruksi untuk kapal-
kapal muatan curah yang memiliki panjang lebih
dari 150 meter.
f. Bab XIII: Verifikasi kesesuaian (Verification of
compliance), berisi ketentuan-ketentuan tentang
pelaksanaan SOLAS 1974 oleh negara-negara yang
telah meratifikasi, yang mulai diberlakukan tanggal
1 Januari 1916. Penambahan Bab XII ini adalah
akibat dari pemberlakuan Triple I Code (IMO
Instrument Implementation Code).
g. Q. Bab XIV: Langkah-langkah keselamatan untuk
kapal-kapal yang beroperasi di perairan kutub
(Safety measures for ships operating in polar
waters), berisi ketentuan-ketentuan yang harus
dipenuhi oleh kapal-kapal yang beroperasi di daerah
pelayaran dekat kutub. Dari Bab XIV ini
diberlakukan The Polar Code.
Pada bagian akhir dari SOLAS 1974 ini dilengkapi
dengan jenis sertifikat yang harus dibawa oleh kapal-
kapal dari jenis yang berbeda-beda (Statutory
Certificate), dan contoh dari sertifikat-sertifikat untuk
kapal-kapal.
Sebagai kata penutup, saya berharap teman-teman semua
yang telah dan belum membaca tulisan saya ini supaya
rajin membuka SOLAS 1974 supaya lebih tahu
bagaimana peraturannya yang benar sesuai SOALS. Dan
bacalah SOLAS edisi yang terbaru, karena saya punya
edisi yang tahun 2009, belum ada Bab XII dan XIII, serta
banyak sekali perbedaannya dengan yang edisi 2014.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca
semuaaamiin.

Anda mungkin juga menyukai