Anda di halaman 1dari 6

Fall Preventer Device (MSC. 1 / Circ.

1327) digunakan untuk meminimalkan risiko cedera


atau kematian dengan menyediakan jalur beban alternatif sekunder jika terjadi kegagalan
kait pelepas. FPD adalah peralatan wajib untuk setiap sekoci sesuai dengan LSA Code,
yang ditetapkan dalam MSC.

PEDOMAN UNTUK PEMASANGAN DAN PENGGUNAAN FALL PREVENTION


DEVICE (FPD) MSC.1/Circ.1327 11 June 2009

1. Komite Keselamatan Maritim, pada sesi ke delapan puluh enam (27 Mei hingga 5 Juni
2009), menyetujui Pedoman untuk pemasangan dan penggunaan Fall Prevention Device
(FPD), mengikuti rekomendasi yang dibuat oleh Sub-komite untuk Desain dan Peralatan
Kapal.
2. Penggunaan Fall Prevention Device (FPD) harus dianggap sebagai langkah untuk
mengurangi risiko sementara, hanya untuk digunakan sehubungan dengan kait pelepas
muatan untuk sekoci (on-load release hook) yang ada, atas kebijakan Nakhoda, sambil
menunggu pengembangan dan peningkatan implementasi desain hook yang disertai dengan
peningkatan keselamatan.

Pedoman untuk Pemasangan Dan Penggunaan Fall Prevention Device (FPD)


1. Latar Belakang
1.1 Pada tahun 1986, kait pelepas sekoci (on-load release hook) dan rescue boat dibuat
wajib di dalam SOLAS Convention, sebagai tanggapan atas kecelakaan yang terjadi di
lepas pantai di Norwegia pada Maret 1980, ketika Platform Alexander Kielland
terbalik, menewaskan 123 dari 212 orang di dalamnya. Persyaratan SOLAS yang baru
ini dianggap sebagai langkah penting untuk kemajuan desain perlengkapan sekoci
untuk peningkatan keselamatan sekoci.
1.2 Beberapa alasan kecelakaan itu disebabkan oleh fakta bahwa sekoci tidak memiliki
alat pelepas saat titik beratnya berada di kait. Oleh karena itu, sistem pelepas sekoci
(on-load release) diindikasikan memberikan manfaat.
1.3 Karena persyaratan IMO untuk semua kapal harus dilengkapi dengan sistem On-load
Release, maka ada sejumlah kecelakaan serius selama latihan dan servis.
1.4 Banyak dari kecelakaan ini disebabkan oleh kurangnya perawatan, desain yang buruk
atau pelatihan yang tidak memadai. Kegagalan pelaksanaan dapat menyebabkan
pembukaan yang terlalu cepat pada mekanisme kait pelepas sekoci (on-load release
hook), hal ini menyebabkan sekoci jatuh dari davit secara tak terduga, walaupun
desain sekoci sudah dilengkapi dengan safety interlock.
1.5 Sejumlah desain kait pelepas sekoci (on-load release hook) saat ini dirancang untuk
terbuka karena pengaruh dari berat sekoci itu sendiri dan seringkali harus ditutup
dengan mekanisme operasi. Ini mengindikasikan bahwa ada cacat atau kesalahan
dalam mekanisme operasi, kesalahan oleh kru atau pengaturan ulang yang salah
terhadap pengait karena operasi sebelumnya, dapat menyebabkan pengait lepas
sebelum waktunya.
1.6 Fall Prevention Device (FPD) dapat digunakan untuk meminimalkan risiko sekoci
jatuh dari davit secara tiba-tiba. Fall Prevention Device (FPD) menyediakan jalur
beban alternatif sekunder jika terjadi kegagalan pada kait sekoci atau mekanisme
pelepasannya atau pelepasan kait pelepas sekoci yang tidak disengaja. Namun, Fall
Prevention Device (FPD) seharusnya tidak dianggap sebagai pengganti mekanisme
pelepasan sekoci yang aman.

2. Desain dan Pengoperasian Fall Prevention Device (FPD)


2.1 Locking Pin (Pin Pengunci)
Poin-poin berikut harus dipertimbangkan ketika menggunakan locking pin sebagai Fall
Prevention Device (FPD):
1) Kait pelepas sekoci yang terpasang pada kapal tidak boleh dimodifikasi dengan
pengeboran untuk memberikan titik penyisipan pin pengunci, kecuali disetujui
oleh Administrasi, karena secara signifikan dapat mengurangi kekuatan pengait.
2) Pin pengunci harus memiliki prosedur operasional yang jelas dan terletak di dekat
titik penyisipan pin pengunci dan diberi kode warna sehingga jelas di mana pin
harus dimasukkan.
3) Pin pengunci harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak dapat dimasukkan
secara tidak sengaja di tempat yang salah.
4) Pin pengunci harus dipastikan ada di tempat sebelum mematikan sekoci atau
selama turun ke air.
5) Prosedur yang ketat, termasuk pemberitahuan peringatan pada pegangan pelepas
harus ada, untuk memastikan bahwa pin pengunci dilepaskan sebelum mekanisme
pelepasan dijalankan. Pegangan pin pengunci harus berwarna merah atau warna
keselamatan yang kontras yang sesuai dan ditandai dengan peringatan bahwa pin
tersebut harus dilepaskan sebelum mengaktifkan mekanisme pelepasan.
6) Pelepasan pin harus dapat dilakukan dengan cepat dan mudah tanpa menimbulkan
risiko bagi crew kapal yang mengoperasikan yang ditunjuk untuk melakukan
tugas tersebut setelah sekoci telah mencapai air.
7) Jika pelepasan pin membutuhkan pembukaan dari sekoci, maka harus mudah
dilakukan oleh crew yang mengoperasikannya.
8) Setelah kait pelepas sekoci telah terhubung pada saat akan mengembalikan atau
menaikkan sekoci, pin pengunci harus dimasukkan kembali sebelum sekoci
diangkat dari air. Pin pengunci harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu pengangkatan atau penyimpanan kembali sekoci ke dalam davit.
9) Jika tersedia, pin pengunci yang mencegah sekoci jatuh tidak boleh digunakan
untuk tujuan lain dan harus dipasang ke sekoci setiap saat.

2.2 Strops or Slings


Kabel atau rantai tidak boleh digunakan sebagai Fall Prevention Device (FPD), karena
tidak menyerap beban kejut. Poin-poin berikut harus dipertimbangkan ketika synthetic
strops atau slings digunakan sebagai Fall Prevention Device (FPD):
1) Dimana Fall Prevention Device (FPD) adalah synthetic strops atau slings dan
tidak diperlukan modifikasi pada sekoci, on-load release hook / kait pelepas
sekoci atau launching equipment, fungsional test harus dilakukan. Fungsional test
harus di demonstrasikan, untuk kepuasan Administrasi, bahwa peralatan dapat
beroprasi tanpa mengganggu pengoperasian sekoci atau launching equipment.
Strops atau slings harus terbuat dari serat elastis (resilient fibre) di dalam
konstruksi.
2) Strops atau slings harus dikeluarkan dengan sertifikat sesuai yang
mendokumentasikan tentang kekuatan tarik untuk mengetahui faktor keamanan,
berdasarkan pada berat total sekoci ketika dimuat dengan full orang dan peralatan.
Strops atau slings harus diperiksa sebelum digunakan dan diperiksa secara
menyeluruh oleh crew kapal setiap periode enam bulan. Bahan strop atau sling
harus tahan busuk, tahan korosi, tidak terlalu terpengaruh oleh air laut, minyak
atau serangan jamur dan tahan terhadap sinar UV (Ultra Violet). Strops atau slings
harus ditandai secara permanen dengan tanggal pembuatan atau tanggal
pendistribusian.
3) Prosedur yang wajib diikuti termasuk pemberitahuan peringatan di release handle,
harus ada untuk memastikan bahwa strops atau slings sudah diambil atau
dipindahkan sebelum mekanisme rilis diaktifkan atau dijalankan.
4) Titik pelekatan tali pengikat atau sling ke kait pelepas sekoci / on-load release
hook dan davit falls block harus ditandai dan dirancang dengan jelas sehingga
perangkat koneksi seperti shackles tidak dapat dihubungkan ke bagian blok yang
salah atau bagian yang salah dari on-load release hook.
5) Pelepasan strops atau sling harus dapat dilakukan dengan cepat dan mudah tanpa
menimbulkan risiko bagi crew kapal yang ditunjuk untuk melakukan tugas
tersebut setelah sekoci mencapai air. Jika pelepasan strops atau sling
membutuhkan pembukaan dari sekoci maka harus mudah dilakukan oleh crew
kapal yang beroperasi di setiap perangkat dari dalam sekoci. Setelah terlepas,
strops atau sling tidak boleh mengganggu operasi on-load release gear atau
propeller.
6) Setelah on-load release hook terpasang dan telah terhubung untuk mengembalikan
sekoci, strops atau slings harus disambungkan kembali ke sekoci sebelum sekoci
diangkat dari air. strops atau slings harus dirancang sedemikian rupa sehingga
tidak mengganggu pengangkatan atau re-stowing sekoci ke dalam davit.
7) Strop atau sling yang digunakan sebagai Fall Prevention Device (FPD) harus
mempunyai ukuran dan diatur untuk memungkinkan pemindahan beban dari
mekanisme kait ke strop dengan gerakan minimal (drop) kapal jika terjadi
kegagalan mekanisme pelepasan. Seharusnya fall preventer strop atau sling
mampu menahan pada beban kejut dinamis yang tidak disengaja, maka strop atau
sling harus diganti dan diperiksa. Dalam kasus seperti itu, Administrasi harus
diinformasikan sesegera mungkin dan Nakhoda harus memberikan laporan
lengkap tentang kejadian insiden tersebut.
8) Fall preventer strops atau slings tidak boleh digunakan untuk tujuan lain dan harus
dipasang ke sekoci setiap saat.

3. Latihan, Pengujian, Inspeksi dan Pemeliharaan Sekoci serta Peralatan Peluncuran


3.1 Nakhoda kapal atau petugas yang bertanggung jawab atas operasi penurunan atau
pengangkatan sekoci harus memastikan bahwa, Fall Prevention Device (FPD) sekoci
sudah terpasang dengan benar sebelum memulai latihan, pengujian, inspeksi atau
pemeliharaan dimana di dalam sekoci ada orang atau crew kapal.
3.2 Crew kapal yang ditunjuk untuk mengoperasikan sekoci harus terbiasa dengan
pengoperasian Fall Prevention Device (FPD) yang dipasang pada sekoci di kapal.
Prosedur yang diikuti harus dimuat dalam dokumentasi ISM Code dan manual
pelatihan atau drill di kapal.
3.3 Kapal yang melakukan latihan sekoci dan menyusun prosedur ISM Code harus
mempertimbangkan bahwa dengan jenis kapal tertentu seperti kapal tanker minyak,
gas atau kimia, tidak mungkin menggunakan Fall Prevention Device (FPD) dalam
situasi abandon ship atau meninggalkan kapal dimana mekanisme pelepasan perangkat
tidak di dalam sekoci. Dalam kasus seperti ini, Nakhoda harus mempertimbangkan
berbagai hal ketika mempertimbangkan penerapan paragraf 2.1.9 atau 2.2.8 diatas.
Jika terdapat prosedur yang berbeda selama latihan rutin dibandingkan dengan situasi
sebenarnya untuk meninggalkan kapal, maka hal ini harus dijelaskan dengan jelas
dalam dokumentasi ISM Code dan manual pelatihan.

3. Modifikasi Kait yang Disetujui dan Dipasang di Kapal untuk Menggabungkan Fall
Prevention Device FPD
Pemilik kapal atau produsen peralatan atau perlengkapan sekoci harus menghubungi
Administrasi untuk persetujuan sebelum modifikasi apapun, seperti memodifikasi sekoci dan
pengait yang ada untuk tanker minyak dan kimia sehingga Fall Prevention Device (FPD)
dapat dilepaskan dari dalam sekoci, dibuat untuk pengait, sekoci atau davit untuk
mengakomodasi penggunaan Fall Prevention Device (FPD). Setiap pengujian ulang
peralatan apa pun harus disetujui dan disaksikan oleh Administrasi atau organisasi ditunjuk
yang diakui dan didokumentasikan dalam file persetujuan yang relevan.
FALL PREVENTERE DEVIICE

TERBUAT DARI BAHAN FIBRE


STROPS,. BEFUNGSI UNTUK
MENCEGAH TERJADI PREMATURE
JATUHNYA SEKOCI AKIBAT DARI
KESALAHAN TECHNIK

RELEASE UNIT (MEKANISME PELUNCUR


LIFE BOAT). PASTIKAN FPD TERPASANG
SEBELUM SWING OUT DAN
MENURUNKAN SEKOCI. SAAT SEKOCI
BERADA 1 METER DIATAS AIR, BUKA
FPD, DAN PASANG KEMBALI SEBELUM
MENAIKAN SEKOCI DARI AIR UNTUK
DISIMPAN PADA DEWI-DEWI

Anda mungkin juga menyukai