Anda di halaman 1dari 26

PENGAMATAN

METEOROLOGI MARITIM

PUSAT METEOROLOGI MARITIM


BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA
Observations and Data
System monitoring Status
1. Drifter

Drifting Buoy atau yang biasa disebut sebagai drifter merupakan


sebuah instrumen yang mengapung di permukaan laut dan
pergerakannya mengikuti arus laut.
Drifter digunakan untuk mengukur parameter atmosfer dan juga
ocean, tergantung jenis sensor yang diinstall pada drifter tersebut.
Parameter yang biasa diukur menggunakan drifter diantaranya
adalah: arus laut (permukaan), SST, tekanan udara, salinitas air laut,
gelombang laut, dan juga arah dan kecepatan angin.
2. Wave Glider

Wave Glider alat pengamatan cuaca


laut permukaan yang dapat
dikendalikan dari jarak jauh dengan
menggunakan sistem jaringan
komunikasi satelit ataupun GSM.
Peralatan ini dapat digunakan untuk
mengamati berbagai parameter cuaca
laut diantaranya arah dan kecepatan
angin, suhu udara, tekanan udara,
gelombang, suhu permukaan laut,
salinitas, dan arus laut.
Saat ini, Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
mempunyai satu Wave Glider yakni
SV3-224
2. Wave Glider
Wave Glider memiliki 7 komponen utama yakni:

1. Float

2. Umbilical
2. Wave Glider

3. Sub

4. Towfish
(Optional)
2. Wave Glider

5. Sistem Listrik

6. Sistem
Komunikasi

7. Software
3. Sea Glider

Sea Glider adalah wahana yang bergerak di bawah air yang dikembangkan di Universitas Washington untuk
pengukuran parameter oseanoggrafi berlangsung jangka panjang. Alat ini dapat mengukur antara lain suhu,
tekanan, oksigen terlarut, fluoresensi, dan konduktivitas. Saat ini tersedia tiga versi Sea Glider

Komponen Sea Glider


3. Sea Glider

Proses Pergerakan Sea Glider


4. Argo Profiling Float
ARGO Float ialah instrumen yang bergerak mengikuti
arus bawah laut untuk memperoleh data temperatur dan
salinitas hingga kedalaman 2000 m dibanyak lokasi sesuai
dengan pergerakan arus bawah laut. Dengan demikian,
monitoring temperatur, salinitas dan kecepatan arus di
lautan akan berlangsung secara kontinyu.
Selama satu kali dalam sepuluh hari, ARGO Float akan
muncul ke permukaan di akhir tiap siklusnya untuk
mengirimkan data ke satelit komunikasi. Semua data
dapat di-relay dan dipublikasikan dalam beberapa jam
setelah pengumpulan data

https://www.scribd.com/document/257614948/ARGO-Float
http://ajiputrap.blogspot.co.id/2009/04/argo-float-akses-data.html

Bagan Profiling Float


4. Argo Profiling Float

ARGO Float

Prinsip kerja Argo Float


4. Argo Profiling Float

Current Status of Argo


5. ADCP

Acoustic Doppler Current Profiler (ADCP) adalah instrumen yang digunakan


untuk mengukur kecepatan arus berdasarkan efek Doppler.
5. ADCP

Prinsip kerja ADCP adalah:


1.Transmitter menembakkan gelombang
2.Gelombang tersebut akan dipantulkan atau
dibiaskan oleh partikel-partikel (plankton,
dsb) yang ada di air.
3.Perbedaan waktu kembali gelombang yang
dipantulkan dihitung sedemikian rupa
4.Dilakukan koreksi untuk error kecepatan
5.Didapatkan profil kecepatan arus per
kedalaman
5. ADCP
6. AWS
Automatic Weather Station (AWS) merupakan stasiun pengamat
cuaca otomatis yang lengkap untuk mengamati parameter-
parameter cuaca seperti arah dan kecepatan angin, suhu dan
kelembaban udara, tekanan udara, curah hujan , temperatur air laut
dan tinggi muka air laut

Prinsip kerja AWS secara umum


6. AWS
6. AWS

AWS Rekayasa http://202.90.199.132/aws-new/

AWS Center http://202.90.198.206/awscent/


7. Wave Recorder

Wave recorder adalah alat untuk mengukur gelombang secara real time yang didasarkan
pada pengukuran ketinggian laut (gelombang) yang disinkronkan pada tiga titik yang berbeda
di permukaan air

Wave Recorder di FPU Jangkrik Merakes


7. Wave Recorder
Posisi Pemasangan Wave Recorder

Disarankan untuk memilih posisi pemasangan sedemikian rupa


sehingga posisi radar dari wave recorder bebas dari
rintangan. Sorotan antena dapat diperkirakan mendekati
bentuk kerucut yang memiliki sudut minimal 5◦

sensor harus dipasang dengan titik acuan setidaknya 2 meter


di atas level air tertinggi yang diharapkan selama periode di
mana permukaan air dipantau

Susunan segitiga, tempat posisi pemasangan ketiga radar


membentuk segitiga dan ketiga radar dipasang pada sudut
kemiringan nol (menghasilkan kinerja optimal)
radar B akan selalu diposisikan di sisi kanan garis A-C, atau
dalam kasus arah garis di garis A-C. Posisi radar A dan C
menentukan orientasi larik sehubungan dengan referensi
Utara. Saat menentukan sudut kemiringan untuk radar B dan
C, arah kemiringan akan disejajarkan dengan posisi radar A
dan sudut kemiringan akan positif ketika memiringkan dari A
8. Conductivity Temperature Depth (CTD)

CTD adalah alat yang digunakan dalam


sampling oseanografi untuk mengukur
salinitas air laut, suhu serta kedalaman air
laut pada tempat dan kedalaman yang
diinginkan. Alat ini terdiri dari 3 sensor utama,
yaitu sensor tekanan untuk pengukuran
kedalaman, thermistor sebagai sensor suhu,
dan sel induktif (conductivity) sebagai sensor
salinitas, juga dapat diberikan sensor
tambahan seperti sensor klorofil, kekeruhan,
oksigen dsb. Umumnya ada 3 komponen
utama dalam pengoperasian CTD yaitu : CTD,
perangkat komputer dengan software-nya,
dan perangkat interface sebagai unit
penghubung antara CTD dan komputer
(http://web.ipb.ac.id/~nurjaya/deskripsi.html)

Anda mungkin juga menyukai