ALAT/INSTRUMEN KELAUTAN
NAMA
: NIRWAN
NIM
: 1610716510002
PENDAHULUAN
Instrumentasi Kelautan adalah prinsip, teknik dan metode kalibrasi berbagai
instrumen yang digunakan dalam survei penelitian dan kegiatan kelautan. Instrumentasi
Kelautan merupakan bidang keilmuan berhubungan dengan alat-alat dan piranti (device)
yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan
lebih kompleks dalam dunia kelautan. Instrumentasi Kelautan sebagai alat pengukuran
meliputi instrumentasi Oseanografi, Navigasi, Akustik, Optik dan Satelit.
A. INSTRUMENTASI OSEANOGRAFI
1. Winch
Winch adalah sebuah piranti atau alat yang banyak di gunakan untuk menarik
beban dengan posisi horizontal.. Winch merupakan mesin bantu yang digunakan
untuk menarik tali kerut atau tali kolor penggerakyang digunakan berupa tenaga
hidrolik. Tenaga ini paling umum digunakan dan memiliki daya serta bentuk yang
besar.
Penempatan winch di kapal ada yang di bagian belakang, di bagian depan,
adapula ditempatkan di kedua sisi samping kamar kemudi. Pada umumnya
dipasang pada kapal-kapal ikan pada skala industri. Trawl winch pada stern trawl
terpelihara dari pengaruh angin dan gelombang, dengan demikian dalam cuaca
buruk sekalipun operasi masih dapat dilakukan dengan mudah. Merk - merk
winch pun mulai bertebaran di pasaran indonesia di antaranya Winch Warn, salah
satu merk yang saat ini menjadi ikon tersendiri di kalangan offroader indonesia.
Seiring berjalannya waktu winch merk lainpun sudah bisa menjadi second choise
sebagai pengganti warn.
Tide Gauge adalah alat yang digunakan untuk mengukur muka air laut.
Sebagian besar tide gauge adalah alat pengukur berupa pelampung diletakkan
pada titik yang terletak di pelabuhan, teluk, atau laguna. Dengan demikian
pengukuran dari tide gauge tidak mewakili kondisi di sepanjang pantai terbuka
tapi mewakili daerah yang dipasangi tide gauge . Tide Gauge yang digunakan
oleh indonesia bukan tipe pelampung tapi menempel di pelabuhan.
Perpindahan dasar laut akibat gempa yang memiliki kekuatan besar dapat
menghasilkan tsunami yang menyebar di lautan. Persebaran dari tsunami ini dapat
dicatat oleh tide-gauge yang berada di sekitar zona gempa penghasil tsunami. Tide
Gauge adalah alat yang digunakan untuk mengukur muka air laut. Sebagian besar
tide gauge adalah alat pengukur berupa pelampung diletakkan pada titik yang
terletak di pelabuhan, teluk, atau laguna. Dengan demikian pengukuran dari tide
gauge tidak mewakili kondisi di sepanjang pantai terbu (Merrifield et. al, 2005).
Tide Gauge yang digunakan oleh indonesia bukan tipe pelampung tapi menempel
di pelabuhan.
4. Pressure Gauge
Pressure Gauge adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan fluida (gas
atau liquid) dalam tabung tertutup. Pada sistem refrigerasi, prinsip pressure gauge
yang sering digunakan biasanya bertipe manometer dan bourdon tube
5. Buoy
Buoy adalah penanda yang diletakkan di laut agar kapal tidak merapat
dikarenakan kedalaman laut yang terlalu dangkal. Buoy pada umumnya berwarna
terang agar mudah dikenali dari jarak jauh.
Mooring buoy dilengkapi dengan beban yang lebih berat untuk diletakkan di
dasar laut yang dinamakansinker. Sinker dihubungkan dengan buoymenggunakan
rantai dan shackle. Panjang rantai yang terpasang adalah dua kali kedalaman laut
di daerah mooring buoy dipasang. Hal ini bertujuan agar buoy tetap berada di
radius yang ditentukan dan apabila pasang surut air laut terjadi, mooring
buoy tetap berada di permukaan air. Pada bagian atas buoy terdapat bagian yang
menjorok ke atas yang ditujukan sebagai tempat kapal menambatkan tali. Dengan
demikian, ada dua kelebihan menggunakan mooring buoy. Pertama, kapal tidak
perlu melepaskan jangkar ke dasar laut sehingga ekosistem laut tetap terjaga.
Kedua, kapal dapat merapat dengan jarak yang aman sehingga kemungkinan kapal
besar untuk membentur dasar laut mengecil.
6. Mooring
Buoy Mooring
Pada system ini sebuah buoy digunakan sebagai mooring point kapal dan
untuk offloading fluida. Tujuan utamanya adalah untuk transfer fluida dari daratan
atau fasilitas offshore lainnya ke kapal yang sedang ditambatkan. Komponenkomponennya antara lain: Buoy Body, sebagai penyedia stabilitas dan buoyancy,
Komponen Mooring dan Anchoring, menghubungkan buoy dengan seabed dan
hawser menghubungkan buoy dengan kapal.
7. Current Meter
9. DO Meter
Hand Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar atau
konsentrasi bahan terlarut misalnya : Gula, Garam, Protein dsb. Prinsip kerja dari
refraktometer sesuai dengan namanya adalah dengan memanfaatkan refraksi
cahaya.
11. pH Meter
pHmeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman dan
kebasaan. Keasaman dalam larutan itu dinyatakan sebagai kadar ion hidrogen
disingkat dengan [H+], atau sebagai pH yang artinya log [H+]. Dengan kata lain pH
merupakan
ukuran
kekuatan
suatu
asam.
Cara kerja alat ini adalah dengan cara mencelupkan kedalam air yang akan diukur
(kira-kira kedalaman 5cm) dan secara otomatis alat bekerja mengukur.
Pada saat pertama dicelupkan, angka yang ditunjukkan oleh display masih berubahubah, tunggulah kira-kira 2 sampai 3 menit sampai angka digital stabil.
12. Tide Staff
Alat ini berupa papan yang telah diberi skala dalam meter atau centi meter.
Biasanya digunakan pada pengukuran pasangsurut di lapangan. Tide Staff (papan
Pasut) merupakan alat pengukur pasut paling sederhana yang umumnya digunakan
untuk mengamati ketinggian muka laut atau tinggi gelombang air laut. Bahan yang
digunakan biasanya terbuat dari kayu, alumunium atau bahan lain yang di cat anti
karat.
B. INSTRUMEN NAVIGASI
1. Radio GMDSS
Digital Selective Calling (DSC) pada MF, HF dan VHF radio maritim sebagai
bagian dari sistem GMDSS.DSC terutama ditujukan untuk memulai kapal ke
kapal, kapal ke pantai dan pantai ke kapal telepon radio dan MF / HF radiotelex
panggilan.Panggilan DSC juga dapat dibuat untuk stasiun individu, kelompok
stasiun, atau semua stasiun dalam jangkauan seseorang.Setiap kapal DSC
dilengkapi, stasiun pantai dan kelompok ditugaskan unik 9-digit Maritime Mobile
Service Identity.
Alert distress DSC, yang terdiri dari sebuah pesan marabahaya terformat,
digunakan untuk memulai komunikasi darurat dengan kapal dan pusat koordinasi
penyelamatan. DSC dimaksudkan untuk menghilangkan kebutuhan bagi orangorang di jembatan kapal atau di pantai untuk terus menjaga penerima radio pada
saluran radio suara, termasuk saluran VHF 16 (156,8 MHz) dan 2182 kHz
sekarang digunakan untuk marabahaya, keselamatan dan panggilan. Sebuah arloji
mendengarkan kapal kapal GMDSS dilengkapi pada 2182 kHz.
2. Sextans
Sextans adalah konstelasi khatulistiwa minor yang diperkenalkan pada abad
ke-17 oleh Johannes Hevelius.Namanya adalah Latin untuk sekstan astronomi,
instrumen
yang
Hevelius
sering
melakukan
penggunaan
dalam
pengamatannya.Dalam dunia pelayaran digunakan untuk menentukan posisi kapal
artikel baru menghitung ketingaian benda angkasa dan azimutnya.
3. LORAN (Long Range Navigation)
Dalam kondisi ideal, hal ini secara proporsional setara dengan perbedaan jarak
dari receiver ke masing-masing dari dua stasiun.
Dengan sendirinya, dengan hanya dua stasiun, posisi 2 dimensi penerima tidak
dapat diperbaiki. Sebuah aplikasi kedua prinsip yang sama harus digunakan,
didasarkan pada perbedaan waktu dari sepasang yang berbeda dari stasiun.
Dengan menentukan persimpangan dua kurva hiperbolik diidentifikasi oleh
penerapan metode ini, memperbaiki geografis dapat ditentukan.
4. Navtex
3. Echosounder
sedimen yang lebih dalam yang memiliki rintangan akustik yang berbeda-beda.Sistem
ini menggunakan energi yang dipantulkan oleh lapisan-lapisan untuk membentuk
penampang dari bagian sub-bottom lapisan-lapisan sedimen.
Beberapa parameter-parameter dari sonar (tenaga keluaran, frekuensi dari
sinyal, dan panjang gelombang pulsa yang dipancarkan) mempengaruhi performa dari
alat yang digunakan.
Single-Beam Echosunder merupakan alat ukur kedalaman air yang
menggunakan pancaran tunggal sebagai pengirim dan penerima sinyal gelombang
suara. Sistem batimetri dengan menggunakan single beam secara umum mempunyai
susunan : transciever (tranducer/reciever) yang terpasang pada lambung kapal atau
sisi bantalan pada kapal. Sistem ini mengukur kedalaman air secara langsung dari
kapal penyelidikan. Transciever yang terpasang pada lambung kapal mengirimkan
pulsa akustik dengan frekuensi tinggi yang terkandung dalam beam (gelombang
suara) secara langsung menyusuri bawah kolom air. Energi akustik memantulkan
sampai dasar laut dari kapal dan diterima kembali oleh tranciever.Transciever terdiri
dari sebuah transmitter yang mempunyai fungsi sebagai pengontrol panjang
gelombang pulsa yang dipancarkan dan menyediakan tenaga elektris untuk besar
frekuensi yang diberikan.Transmitter ini menerima secara berulang-ulang dalam
kecepatan yang tinggi, sampai pada orde kecepatan milisekon.Perekaman kedalaman
air secara berkesinambungan dari bawah kapal menghasilkan ukuran kedalaman
beresolusi tinggi sepanjang lajur yang disurvei. Informasi tambahan seperti heave
(gerakan naik-turunnya kapal yang disebabkan oleh gaya pengaruh air laut), pitch
(gerakan kapal ke arah depan (mengangguk) berpusat di titik tengah kapal), dan roll
(gerakan kapal ke arah sisi-sisinya (lambung kapal) atau pada sumbu memanjang)
dari sebuah kapal dapat diukur oleh sebuah alat dengan nama Motion Reference Unit
(MRU), yang juga digunakan untuk koreksi posisi pengukuran kedalaman selam
proses berlangsung. Single-Beam echosounder relatif mudah untuk digunakan, tetapi
alat ini hanya menyediakan informasi kedalaman sepanjang garis track yang dilalui
oleh kapal. Jadi, ada feature yang tidak terekam antara lajur per lajur sebagai garis
tracking perekaman, yang mana ada ruang sekitar 10 sampai 100 m yang tidak terlihat
oleh sistem ini.
Multi-Beam Echosunder merupakan alat untuk menentukan kedalaman air
dengan cakupan area dasar laut yang luas.Prinsip operasi alat ini secara umum adalah
berdasar pada pancaran pulsa yang dipancarkan secara langsung ke arah dasar laut
dan setalah itu energi akustik dipantulkan kembali dari dasar laut (sea bed), beberapa
pancaran suara (beam) secara elektronis terbentuk menggunakan teknik pemrosesan
sinyal sehingga diketahui sudut beam.Dua arah waktu penjalaran antara pengiriman
dan penerimaan dihitung dengan algoritma pendeteksian terhadap dasar laut
tersebut.Dengan mengaplikasikan penjejakan sinar, sistem ini dapat menentukan
kedalaman dan jarak transveral terhadap pusat area liputan. Multi-Beam Echosounder
dapat menghasilkan data batimetri dengan resolusi tinggi ( 0,1 m akurasi vertikal dan
kurang dari 1 m akurasi horisontalnya).
D. INSTRUMEN OPTIK
1. Theodolite
Theodolite adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak.Pada dasarnya alat
ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat
(piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga
memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca.Teleskop tersebut juga dipasang pada
piringan kedua dan dapat diputar-putar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga
memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca.
Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang
digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang
ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputarputar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk
dibaca. Teleskoptersebut juga dipasang pada piringan kedua dan dapat diputar-putar
mengelilingi sumbuhorisontal, sehingga memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca.
Kedua sudut tersebutdapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi.
2. Waterpass
Saat ini waterpass banyak dijumpai dalam berbagai ukuran dan bahan. Ukuran
yang umum dapat dijumpai adalah waterpass dengan panjang 0,5 m, 1 m, 2m, dan 3
m. Umumnya berbentuk persegi panjang dengan lebar 5-8 cm dan tebal 3 cm. Kedua
sisi mempunyai permukaan rata sebagai bidang yang ditempatkan ke permukaan yang
akan diperiksa kedataran atau ketegakannya. Ditengah bagian adalah terdapat
berbentuk lobang dan ditengahnya sebagai penempatan kaca gelembung sebagai alat
pemeriksaan kedataran, dan pada salah satu ujung terdapat lobang dan ditengahnya
sebagai penempatan kaca gelembung sebagai alat pemeriksaan ketegakan
vertikal.Bahan waterpass yang umum terdapat adalah dari bahan kayu dan aluminium.
Umumnya orang lebih menyukai waterpass yang terbuat dari bahan aluminium karena
lebih tahan lama dan lebih ringan untuk digunakan.
Pemakaian waterpass dilakukan dengan sederhana, yaitu menempatkan
permukaan alat ke bidang permukaan yang di cek. Untuk mengecek kedataran maka
dapat diperhatikan gelembung cairan pada alat pengukur yang ada bagian tengah alat
waterpass. Sedangkan untuk mencek ketegakan maka dapat dilihat gelembung pada
bagian ujung waterpass. Untuk memastikan apakah bidang benar rata maka
gelembung harus benar benar berada ditengah alat yang ada.
E.
INSTRUMEN SATELIT
1. Satelit SPOT (systeme pour Iobservation de la terre)
Citra Landsat TM merupakan salah satu jenis citra satelit penginderaan jauh yang
dihasilkan dari sistem penginderaan jauh pasif.Landsat memiliki 7 saluran dimana
tiap saluran menggunakan panjang gelombang tertentu. Satelit landsat merupakan
satelit dengan jenis orbit sunsynkron (mengorbit bumi dengan hampir melewati kutub,
memotong arah rotasi bumi dengan sudut inklinasi 98,2 derajat dan ketinggian
orbitnya 705 km dari permukaan bumi. Luas liputan per scene 185 km x 185 km.
Landsat mempunyai kemampuan untuk meliput daerah yang sama pada permukaan
bumi pada setiap 16 hari, pada ketinggian orbit 705 km. Fungsi dari satelit landsat
adalah untuk pemetaan penutupan lahan, pemetaan penggunaan lahan, pemetaan
tanah, pemetaan geologi, dan pemetaan suhu permukaan laut.
3. Satelit ASTER (Advanced Spaceborne Emission and Reflecton Radiometer)
Satelit yang dikembangkan negara Jepang dimana sensor yang dibawa terdiri dari
VNIR, SWIR, dan TIR. Satelit ini memiliki orbit sunshyncronus yaitu orbit satelit
yang menyelaraskan pergerakan satelit dalam orbit presisi bidang orbit dan
pergerakan bumi mengelilingi matahari, sedemikian rupa sehingga satelit tersebut
akan melewati lokasi tertentu di permukaan bumi selalu pada waktu lokal yang sama
setiap harinya. Ketinggian orbitnya 707 km dengan sudut inklinasi 98,2 derajat.