Anda di halaman 1dari 9

Lingkungan Penyelaman

Memahami daerah dan kondisi lokasi penyelaman disertai latihan


yang benar akan membantu penyelaman anda menjadi aman.
Konsultasi awal dengan penyelam lokal atau para penyelam yang
pernah menyelam di daerah tersebut adalah langkah yang bijak
sebelum anda menyelam di daerah yang baru atau asing. Umumnya,
mereka dengan senang hati akan memberikaninformasi kepada anda,
mengenai hal-hal yang mungkin harus dihadapi ataupun dihindari.

Periksalah terlebih dahulu daerah penyelaman dari dataran di


ketinggian agar lebih mudah untuk mengamati atau observasi,
kondisi pergerakan air, visibility (jarak pandang), cuaca di kejauhan,
daerah untuk entry dan exit, dan hal-hal lain yang diperlukan sebagai
data untuk mematangkan rencana penyelaman anda. Tiap daerah dan
karakter lingkungannya selalu menyajikan keragaman kondisi dan
lokasi penyelamannya, apakah menyangkut kondisi fisik daratan dan
perairan, maupun situasi dan kondisi mahluk yang bakal dijumpai
selama melakukan aktifitas penyelaman. Mengenal karakter fisik
alami dan perubahan yang terjadi dapat mengantisipasi suatu keadaan
darurat. Tentunya sikap dan tindakan yang harus dilakukan juga perlu
di cermati dalam usaha mencegah dan memperkecil resiko.
OMBAK DAN GELOMBANG

Ombak ditimbulkan oleh angin dan bergerak secara


bergelombang kearah pantai. Ombak akan menjadi semakin
curam di perairan yang dangkal, dimana tingginya akan sama
dengan dalamnya air dan mulai berjambul (crest) serta patah
kedepan yang disebutgelombang pecah (breaker).Ombak
setinggi 2 meter akan memecah di kedalaman 2 meter pula dan
ombak setinggi 1 meter akan memecah di air sedalam kira-kira 1
meter juga. Dapat di lihat bahwa jika terdapat ombak yang pecah
pada suatu tempat, maka menunjukkan bahwa di daerah tersebut
terdapat air yang dangkal.

Ombak yang timbul di daerah yang berbeda letaknya mungkin


dapat bertemu menjadi satu dan membentuk alun yang lebih
besar yang menghasilkan gelombang yang lebih besar pula.
Ombak yang lebih besar merayap lebih jauh ke darat dan
mengalir kembali ke laut dengan daya yang lebih besar pula,
sehingga menyebabkan ombak normal berikutnya akan
berjambul lebih tinggi dan memecah dengan daya yang sangat
kuat.Terjadinya 1 atau 2 gelombang yang besar ditimbulkan oleh
gelombang besar ysng pertama. Sebaiknya janganlah menyelam
saat terjadi gelombang besar.
Akibat gelombang dan ombak pecah, air terdorong ke arah pantai, makin
besar gelombang maka makin kuat dorongan air tersebut. Aliran air yang ke
arah pantai ini dinamakan UP-RUSH (ombak hempasan). Sedangkan aliran
air yang kembali ke laut sebagai akibat Up-rush disebut BACKRUSH
(ombak tarik).

PASANG dan SURUT


Pasang surut terjadi akibat adanya gaya tarik bulan dan matahari yang
berbeda terhadap bumi. Besarnya dan lamanya pasang surut terhadap daerah
tertentu di bumi akan bergantung pada posisi bumi, bulan dan matahari.
Umumnya suatu daerah di bumi dalam satu hari akan mengalami 2 kali
pasang dan 2 kali surut. Perubahan dari pasang ke surut atau sebaliknya akan
berkontribusi dalammenimbulkan gelombang dan arus.

ARUS
Arus adalah perpindahan air dari suatu tempat ketempat lain. Terdapat
beberapa penyebab terjadinya arus antara lain :
• Geografis • Gelombang
• Perbedaan Temperatur • Perbedaan kadar garam
• Perbedaan bentuk relief • Angin, dll...
• Pasang Surut
Tidal Current (Arus Pasang Surut)
Arus ini terjadi karena adanya pergerakan air laut saat pasang ke
surut atau sebaliknya. Pasang surut di daerah tertentu memainkan
peranan yang penting terhadap kuat arus dan kejernihan air. Air
selalunya akan lebih jernih pada keadaan air pasang.

Rip Current:
atau ‘Arus celah’ terjadi di dekat pantai dan disebabkan karena air di
dorong oleh gelombang atau angin ke pantai dan mengalir kembali ke
laut melalui celah yang sempit. Rip current dapat terjadi, dengan di
tandai oleh aliran arus dan buih yang mengalir keluar menjauhi pantai.
Air berlumpur dan keruh juga menjadi indikator adanya Rip current.
Natural Rip Current:
Pada beberapa daerah karang dan daerah berbatuan legok, arus celah
alami dapat timbul di antara relung-relung, dab formasi landasan serta
alur yang menembus karang. Alun arus jenis ini akan berubah-ubah
tergantung dari kondisi pasang surut di daerah tersebut.

Longshore Current:
Angin yang bertiup ke pantai dan membentur daratan sehingga angin
terbias bergerak sepanjang pantai. Hal ini mengakibatkan permukaan air
akan bergerak paralel menjadi arus yang menyusuri pantai dan disebut
’Longshore Current’ (arus paralel pesisir).
THERMOCLINE

Di dalam air, suhu air sendiri tidak sama dan tetap. Terdapat lapisan-
lapisan air yang berbeda suhunya disebut THERMOCLINE. Perbedaan
suhu lapisan air membuat kita harus memperhitungkan jenis pakaian
selam yang sesuai. Untuk daerah tropis, kita dapat berenang di
permukaan hanya dengan menggunakan kaos atau tanpa memakai baju.
Tetapi jika menyelam lebih dalam lagi, maka kita membutuhkan
pakaian selam yang lebih tebal untuk menghindari kehilangan panas
tubuh yang berlebihan secara cepat. Makin dalam kita menyelam,
maka suhu air akan semakin dingin. Flora dan fauna di kedalaman juga
akan semakin berkurang dan berbeda.
KOMPOSISI DASAR

Komposisi dasar juga mempengaruhi kondisi atau suasana saat


menyelam. Variasi komposisi dasar mulai dari yang berlumpur, berpasir
hingga berkarang. Dasar yang terdiri dari lumpur akan membuat
visibility cepat berubah karena partikel-partikel dari lumpur mudah
tersebar. Dasar yang berpasir lebih baik dari pada dasar berlumpur.
Yang terbaik adalah dasar yang terdiri dari karang-karang, selain
visibility yang relative jernih, juga variasi dari mahluk hidupnya lebih
beragam. Waspadai komposisi dasar yang terdiri dari karang yang
terdapat banyak karang tajam sehingga dapat melukai anda. Komposisi
dasar lokasi penyelaman anda juga dapatmempengaruhi prosedur
penyelaman, untuk itu diperlukan latihan-latihan tertentu dan
pengalaman dari orang lain yang lebih mahir dalam negosiasi dengan
kondisi-kondisi yang perlu diperhitungkan dengan cermat.
BERAT JENIS AIR

Berat jenis air mempengaruhi daya apung dari penyelam. Di air


tawar, yang mempunyai berat jenis (BJ) lebih rendah dari air laut,
maka daya apung seseorang akan lebih kecil dari di air laut.
Misalnya seorang penyelam di air tawar memerlukan pemberat
sebesar 3 kg, maka di air laut diperlukan jumlah pemberat yang
lebih. Demikian pula jika kita menyelam di laut yang setiap
daerahnya memiliki BJ yang berbeda. BJ air laut di perairan
Indonesia rata-rata tempat adalah sama.

Anda mungkin juga menyukai