(Mugil Cephalus)
Perikanan B,Lab.FHA,Kelompok 11
Nadya Putri Utami NPM. 230110150109
Yuri Aulia Ramadhan NPM. 230110150117
Fitrah Subakti NPM. 230110150114
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2016
i
DAFTAR ISI
Bab Halaman
DAFTAR TABEL ........................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................... ii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Tujuan ...................................................................................... 1
1.3 Manfaat .................................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan Belanak 3
2.2 Ciri Morfometrik dan Meristik Ikan Belanak ...................... 6
III. METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu .................................................................. 9
3.2 Alat dan Bahan ....................................................................... 9
3.3 Prosedur .................................................................................. 9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Data Kelas ...................................................................... 11
4.2 Pembahasan Umum ................................................................. 12
4.2.1 Pembahasan Khusus ............................................................. 13
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 15
5.2 Saran ........................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 16
LAMPIRAN ................................................................................. 17
ii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Belanak tersebar di perairan tropis dan subtropis (FAO, 1974 dalam Adrim
et al., 1988), juga ditemukan di air payau dan kadang-kadang di air tawar (Iversen,
1976). Di kawasan Pasifik belanak ditemukan di Fiji, Samoa, New Caledonia dan
Australia. Sedangkan di Asia, banyak ditemukan di Indonesia, India, Filipina,
Malaysia dan Srilangka.
1.2 Tujuan
Praktikum iktiologi mengenai ikan belanak bertujan untuk:
A. Mengetahui sifat morfometrik ikan belanak
B. Mengetahui sifat meristik ikan belanak
C. Mengetahui sistem organ ikan belanak
1
2
1.3 Manfaat
Praktikum yang telah dilaksanakan diharapkan dapat memberikan manfaat
di antaranya sebagai berikut:
A. Mengenal dan mengetahui sifat morfometrik, jenis-jenis sirip dan jari-
jarinya, sistem otot, organ-organ bagian, sistem pernafasan, sistem
pencernaan, ratio gonad ikan belanak
3
4
B. Morfologi
Sisik garis rusuk 28-31; tulang rahang atas kelihatan; hidung sama
atau lebih pendek dari lebar mata; jari-jari keras pertama dari sirip punggung
pertama sedikit lebih dekat ke pangkal sirip ekor daripada ke ujung hidung
atau ditengahtengah antara kedua itu; setengah pertama dari sirip dubur di
muka sirip punggung kedua; permulaan sirip punggung kedua bertepatan
dengan sisik garis rusuk ke 18-20. Tulang preorbital hanya menempati
bidang antara bibir dan mata; sirip dubur memiliki tiga duri dan sembilan
jari-jari; 11 baris sisik melintang badan. Badan memanjang, bagian depan
sub silindris, sedangkan bagian belakang agak kompres. Kepala mendatar
pada bagian atas dan bila dipotong meintangberbentuk segitiga. Celah
insang lebar, mulut di ujung dengan posisi mendatar.
5
C. Anatomi
Pada tubuh ikan terdapat sistem anatomi, di antaranya adalah sebagai
berikut.
Sistem penutup tubuh (kulit): antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir,
dan sumber-sumber pewarnaan.
Sistem otot (urat daging): penggerak tubuh, sirip-sirip, insang dan organ
listrik.
Sistem rangka (tulang): tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ
dalam dan penegak tubuh.
Sistem pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ
tambahan.
Sistem peredaran darah (sirkulasi): organnya jantung dan sel-sel darah dan
mengedarkan O2, nutrisi, dan sebagainya.
Sistem pencernaan: organnya saluran pencernaan dari mulut sampai anus.
Sistem saraf: organnya otak dan saraf-saraf tepi.
Sistem hormon: kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi,
dan sebagainya.
Sistem ekskresi dan osmoregulasi: organnya terutama ginjal.
Sistem reproduksi dan embriologi: organnya gonad jantan dan betina.
Anatomi ikan kerapu kayu (Epinephelus tauvina) dibedakan menjadi sebagai
berikut.
A. Mulut
Posisi mulut terminal agak miring. Terdapat gigi villiform kecil pada rahang
atas, gigi dari baris luar, dan sepasang gigi taring yang besar .
B. Esophagus
Faring berbentuk silinder. Kerongkongan terbuka langsung ke perut.
C. Perut
Perut berjenis sekum,terdapat 3 bagian,bagian jantung proksimal, fundus buta
distal atau sekum dan bagian pilorus mesial.
D. Usus
6
Usus meluas ke depan hampir mendekati bagian jantung dari perut. Bagian
dari usus posterior katup ini merupakan rectum.
2.2. Ciri Morfometrik dan Meristik Ikan Belanak
Morfometrik adalah ukuran bagian-bagian tertentu dari struktur tubuh ikan
(measuring methods). Ukuran ikan adalah jarak antara satu bagian tubuh ke
bagian tubuh yang lain. Karakter morfometrik yang sering digunakan untuk
diukur antara lain panjang total, panjang baku, panjang cagak, tinggi dan lebar
badan, tinggi dan panjang sirip, dan diameter mata,Sedangkan Meristik berkaitan
dengan penghitungan jumlah bagian-bagian tubuh ikan (counting methods).
Variabel yang termasuk dalam karakter meristik antara lain jumlah jari-jari sirip,
jumlah sisik, jumlah gigi, jumlah tapis insang, jumlah kelenjar buntu (pyloric
caeca), jumlah vertebra, dan jumlah gelembung renang pada ikan
2. Jari-jari Sirip
Jari-jari sirip ikan terdiri dari tiga (3) jenis yang dapat dilihat secara visual,
dengan menggunakan lup atau mikroskop binokuler. Jenis jari-jari sirip itu adalah:
Jari-jari keras, berebentuk seperti duri, tajam dan keras
Jari-jari lunak, bentuk lateral dan bercabang di bagian ujungnya
7
Jari-jari lunak mengeras, berbentuk lateral seperti duri yang sisi posterior
bagian apikalnya bergerigi.
B. Ciri Morfometrik Ikan Belanak
Sifat morfometrik menunjukkan ukuran atau perbandingan ukuran bagian-
bagian tubuh. Sifat morfometrik ikan antara lain:
Panjang Baku (SL Standard Length), dikukur dari anterior mulut/bibir atas
sampai pangkal batang ekor caudal
Panjang Total (TL - Total Length), diukur dari anterior mulut/bibir atas
sampai bagian siip ekor caudal
Panjang kepala (HdL Head Length) diukur dari anterior mulut/bibir atas
sampai tutp insang paling pasterior
Panjang Pre-Dorsal (preDL) diukur dari anterior mulut/bibir atas sampai
anterior dasar sirip doral
Panjang Hidung (SntL Snout Length) diukur dari anterior mulut/bibir atas
sampai kelopak mata paling anterior
Panjang Orbital belakang (POL Post Orbi Length), diukur dari bagian
kelopak mata paling anterior
Panjang orbital (OL Orbital Length) atau jarak bagian terluar kelopak mata
Panjang pangkal eko (CPL Caudal Peduncle Length) diukur dari posterior
dasar anal sampai bagian belakang batang ekor
Tingi tubuh (BD Body Depth), diukur dari bagian tubuh paling dorsal tegak
lurus ke arah bagian tubu paling ventral
Tinggi batang ekor (CPD Caudal Peduncle Depth) diukur tinggi batang ekor
dorso ventral
Panjang dasar sirip dorsal (Dbasel Dorsal Base Length) daikur dari anterior
sampai posterior dasar sirip dorsal
Panjang sirip anal (ABasel Anal Base Length) diukur dari anterior sampai
posterior dasar sirip anal
Tinggi Ventral (VD Ventral Depth) diukur vertikal dari dasar sampai bagian
apikal (ujung) sirip ventral
BAB III
METODOLOGI
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan untuk praktikum iktiologi yaitu satu ekor ikan
belanak (mugil cephalus)
8
9
3.3 Prosedur
Prosedur praktikum ikan kerapu kayu yang dilaksanakan pada hari senin 2
Mei 2016 sebagai berikut.
10
11
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa ikan belanak (Mugil chepalus)
pada interval 19,00-20,00 merupakan individu ikan kerapu yang jumlahnya
paling banyak. Sedangkan pada interval 23,20-24,20 merupakan jumlah individu
yang paling sedikit. Dari data diatas memiliki bobot paling tinggi yaitu 129,14
gram, dan bobot yang paling rendah adalah 67,6 .Batas atas TL adalah 23,5 dan
batas bawah nya 18.
Pada SL memiliki batas atas adalah 21,3 dan batas bawah 14. Sedangkan
BD memiliki interval antara 3,5 5,5.
Dan dapat disimpulkan bahwa hasil data praktikum ikan belanak kelas B
memiliki nilai maksimum 23,5 , nilai minimum 18, dan memiliki interval yaitu
1,001146.
12
Data ikan belanak kelompok 11 memiliki bobot yaitu 70 gram, selain itu,
memiliki panjang total(TL) 18 cm, memiliki SL 14 cm, dan BD 4 cm. Ikan
belanak pada kelompok kami termasuk ikan yang memiliki ukuran yang kecil.
Ikan kerapu kelompok kami memiliki panjang usus 80 cm. Ikan pada
kelompok kami memiliki organ dalam yang sulit untuk di identifikasi, hal ini
disebabkan penyimpanan ikan dalam waktu yang lama.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan praktikum yang telah kami paparkan, dapat
disimpulkan bahwa:
13
DAFTAR PUSTAKA
14
Lampiran
15