FITOPLANKTON
Disusun Oleh:
AMALIA ALFIANA CHAIRANI
266020113120015
IK-A/1
BAB I PENDAHULUAN
. 3
.. 3
. 4
.. 4
.. 5
.. 5
.. 8
10
13
4.1 Hasil 13
4.2 Pembahasan 15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
20
5.1 Kesimpulan 20
5.2 Saran
20
DAFTAR PUSTAKA 21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ikan merupakan salah satu makanan penting bagi manusia, secara tidak
langsung makanan yang kita makanpun tergantung pada mereka (Hutabarat,
1986).
Plankton yakni mahluk tumbuhan dan hewan yang hidup melayang atau
mengambang dalam air, yang selalu terbawa hanyut oleh arus. Fitoplankton
ada dimana mana, tumbuhan renik ini terdapat di seluruh permukaan laut
sampai kedalaman yang dapat ditembus cahaya matahari. Fitoplankton
memiliki peranan penting dalam hal fotosintesis (Nontji, 2008).
1.2. Tujuan
1. Mempelajari dan mengamati serta melakukan identifikasi sampai tingkatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Fitoplankton
pada air laut. Fitoplankton mempunyai fungsi penting di laut, karena bersifat
autotrofik, yakni dapat menghasilkan sendiri bahan organik untuk makanannya.
Selain itu, fitoplankton juga mampu melakukan proses fotosintesis untuk
menghasilkan bahan organik karena mengandung klorofil. Karena
kemampuannya ini, fitoplankton disebut sebagai produser primer (Hutabarat,
1986).
Bahan organik yang diproduksi fitoplankton menjadi sumber energi untuk
menjalani segala fungsinya. Tetapi, di samping itu energi yang terkandung di
dalam fitoplankton dialirkan melalui rantai makanan. Seluruh hewan laut seperti
udang, ikan, cumi-cumi, sampai ikan paus yang berukuran raksasa bergantung
pada fitoplankton baik secara langsung atau tidak langsung melalui rantai
makanan (Hutabarat, 1986).
2.2 Pengelompokan Plankton Berdasarkan Habitat
(Nybbaken,1992)
BAB III
MATERI DAN METODE
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
9
No
Nama Alat
Gambar
Keterangan
Mikroskop
Pipet Tetes
Botol Sampel
Sedgewick
rafter
3.1.2 Bahan
No
Nama Bahan
Gambar
10
Keterangan
Formalin 4 %
Lugol
Sampel
Fitoplankton
Aquades
11
c.
d.
e.
f.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
12
Gambar
Kingdom
Phylum
Class
Suku
Family
Species
Taksonomi
Bacillariophyta
Bacillariophyceae
Centrales
Rhizosoleniaceae
Rhizosolenia
Rhizosolenia alata
Jumlah
24
Biddulphia
Kingdom
Phylum
Class
Suku
Family
Species
Protist
Bacillariophyta
Bacillariophyceae
Biddulphiaceae
Biddulphia
Biddulphia sp
18
Coscinodiscus
Kingdom
Phylum
Class
Suku
Family
Species
Bacillariophyta
Bacillariophyceae
Centrales
Coscinodiscaceae
Coscinodiscu
Coscinodiscus
Perforatu
14
Bacteriastrum
Chaetoceros
:Chromalveolata
Heterokontophyta
Bacillariophyceae
Biddulphiineae
Chaetocerotaceae
Bacteriastrum
Chrysophita
Bacillaryophiceae
13
Kingdom
Phylum
Class
Suku
Family
Species
Kingdom
Phylum
Class
Suku
Family
13
Centrales
Chaetocerotaceae
Chaetoceros
13
Species
(Chaetoceros
Atlanticus)
(Chaetoceros
Discaeta)
Leptoylindricus
Kingdom
Phylum
Class
Suku
Chrysophita
Bacillaryophyceae
Centrales
Leptocylindraceae
Family
Leptoylindricus
Species
L. danius
Total
83
4.1.2 Penghitungan Densitas Spirulina
Pengamatan
1
2
3
4
5
Jumlah
141 filamen/mil
Jumlah
27 filamen/mil
32 filamen/mil
32 filamen/mil
25 filamen/mil
25 filamen/mil
141 x 3 = 423 filamen/mil
T P V 1
L p v W
Dimana
N = kelimpahan fitoplankton (sel/m3)
T
L
14
4.2 PEMBAHASAN
1. Rhizosolenia
Rhizosolenia adalah uniseluler berbentuk batang diatom dan berkisar
dalam ukuran diameter 2,5-170 pm. Dinding sel terbuat dari cangkang silika
terdiri dari dua katup terpisah, juga dikenal sebagai frustule a. Sel dapat
mensintesis silika biogenik yang dibutuhkan untuk pembangunan frustules.
Rhizosolenia mereproduksi secara aseksual dengan membagi frustule di
setengah. Dengan setiap reproduksi aseksual sel-sel yang dikurangi ukurannya
sampai mengalami reproduksi seksual. Setelah reproduksi seksual, ukuran asli
dari Rhizosolenia adalah didirikan kembali dan proses dimulai lagi. Waktu
reproduksi tergantung pada nutrisi dan silikon ketersediaan yang dapat 0,5-9,8
hari. Lingkungan air oligotrophic. Untuk mengatasi kerugian ini, Rhizosolenia
tikar berfotosintesis di permukaan dan kemudian menjalani migrasi vertikal (>
300 m) untuk mengeksploitasi nutrisi. Dengan meningkatnya karbohidrat
dalam sel dari fotosintesis sel menjadi negatif apung dan memiliki migrasi ke
bawah. Sebagai karbohidrat yang dikonsumsi dan ada serapan nitrat migrasi
vertikal ke atas positif apung terjadi. Proses migrasi dapat mengambil 3,4-5,4
hari. Serapan nitrat dari Rhizosolenia tikar disimpan dalam kolam internal.
15
16
3. Coscinodiscus
Sel Coscinodiscus berbentuk simetri radial(bulat) berukuran 100 .sel
coscinodiscus ini merupakan kels dari Bacillariophyceae.hidup diperairan laut
secara soliter.Coscinodiscus theca(epyteca dan hypotheca). Antara epyheca
dan hypoteca dihubungkan oleh pectin,dinding selnya tersusun atas silikal ya
ng merupakan pembatas antara kerangka luar bagi sitoplasma,vakoula dan
nucleus,Coscinodiscus,
sel
yang
soliter
,cangkang
berbentuk
segi
furcatum Shadbolt.
Bacteriastrum adalah laut didistribusikan secara luas, genus plankton.
Genus ini sering dikaitkan dengan Chaetoceros tetapi berbeda dalam simetri
radial dan fenestration dari setae. Koloni cenderung untuk berbohong dalam
pandangan korset, dan sel-sel dipisahkan oleh kelengkungan bagian basal dari
setae, meninggalkan celah kecil antara sel-sel. Sel-sel yang silindris dan
terkait untuk membentuk filamen. Setiap sel memiliki beberapa panjang, setae
memancar yang mungkin sederhana atau membagi dlm dua cabang
(bercabang), yang setae dari sel-sel yang berdekatan menyatu. Plastida yang
diskoid. Setidaknya satu spesies, B. solitarium , ada sebagai sel tunggal.
5 . Chaetoceros
17
Leptocylindraceae
Keterangan:
rantai
ketat
dengan
Fakta menarik: L.
18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Fitoplankton merupakan organisme yang menjadi produsen primer di perairan,
19
4. Manfaat Fitoplankton bagi manusia antara lain sebagai pakan ikan atau
Arinardi, O.H., Trimaningsih, Sudirjo, Sugestiningsih & S.H. Riyono. 1995. Kisaran
kelimpahan dan komposisi plankton predominan di sekitar Pulau Sumatera.
Puslitbang Oseanologi LIPI, Jakarta: 99- 107.
Castro P. & M.E. Huber. 2007. Marine biology. 6th Edition. Boston: McGraw Hill.
462pp.
Levinton, J.S. 1982. Marine ecology. Prentice-Hall, Inc. New Jersey. 526 pp
Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologi. PT Gramedia.
Jakarta.
Sachlan, M. 1982. Planktonologi. UNDIP: Semarang
www.rhariyati.blogspot.com/2008/01/protista-autotrof-eukariotik-pyrrophyta.html
(Diakses pada hari Rsealasa tanggal 29 Oktober 2014 pukul 19.00 WIB)
20
http://translate.google.com/translate?
hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Bacteriastrum&prev=search
http://translate.google.com/translate?
hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Chaetoceros&prev=search
http://translate.google.com/translate?
hl=id&sl=en&u=http://oceandatacenter.ucsc.edu/PhytoGallery/Diatoms/lept
ocylindrus.html&prev=search
21