Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM PLANKTONOLOGI

FITOPLANKTON

Disusun Oleh:
AMALIA ALFIANA CHAIRANI
266020113120015
IK-A/1

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
DAFTAR ISI
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

. 3

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan
1.3 Manfaat

.. 3
. 4
.. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Definisi Plankton

.. 5

.. 5

2.2 Pengelompokkan Plankton Berdasarkan Habitat .. 7


2.3 Pengelompokkan Plankton Berdasarkan Daur Hidup

.. 8

BAB III MATERI DAN METODE 10


3.1 Alat dan Bahan

10

3.2 Cara Kerja 11


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

13

4.1 Hasil 13
4.2 Pembahasan 15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

20

5.1 Kesimpulan 20
5.2 Saran

20

DAFTAR PUSTAKA 21

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Jumlah dan keanekaragaman jenis biota yang hidup dilaut sangat


menakjubkan. Walaupun sudah banyak sekali diketahui jenis jenis tersebut
ilmuan masih saja menemukan penghuni-penghuni baru terutama didaerah
terpencil dan lingkungan laut yang dulunya tidak pernah dijangkau orang.
Perbadaan dalam berbagai keadaan lingkungan laut sangat besar dalam
mempengaruhi penyebaran biota-biota laut tersebut (Sachlan, 1982).
Meskipun di laut terdapat kehidupan yang sangat beragam, tetapi lazim
biota laut hanya dikelompokkan kedalam tiga kategori utama yakni: plankton,
nekton, dan bentos. Pengelompokkan ini tidak ada kaitanya dengan jenis
menurut klasifikasi ilmiah, ukuran atau mereka tumbuh tumbuhan dan
hewan, tetapi hanya didasarkan pada kebiasaan hidup mereka secara umum
(Hutabarat, 1986).
Plankton adalah suatu organisme yang berukuran kecil yang hidupnya
terombang - ambing oleh arus di laut bebas. Mereka terdiri dari makhluk
makhluk yang hidupnya sebagai hewan (zooplankton) dan sebagai tumbuhan
(phytoplankton). Kecilnya ukuran plankton tidaklah mengandung arti bahwa
mereka adalah organisme yang kurang penting. Mereka merupakan sumber
makanan bagi ikan komersial yang penting yang hidup di lautan. Dengan kata
lain, kelangsungan hidup ikan bergantung pada jumlah plankton yang ada.
3

Ikan merupakan salah satu makanan penting bagi manusia, secara tidak
langsung makanan yang kita makanpun tergantung pada mereka (Hutabarat,
1986).
Plankton yakni mahluk tumbuhan dan hewan yang hidup melayang atau
mengambang dalam air, yang selalu terbawa hanyut oleh arus. Fitoplankton
ada dimana mana, tumbuhan renik ini terdapat di seluruh permukaan laut
sampai kedalaman yang dapat ditembus cahaya matahari. Fitoplankton
memiliki peranan penting dalam hal fotosintesis (Nontji, 2008).
1.2. Tujuan
1. Mempelajari dan mengamati serta melakukan identifikasi sampai tingkatan

genus dan family kelas Bacillariophyceae.


2. Mengetahui kepadatan Spirulina.
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis - jenis family
Bacillariophyceae dan mengetahui cara menghitung kepadatan spirulina.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Fitoplankton

Plankton adalah organisme mikroskopik yang hidup melayang atau


mengapung dalam kolom air dengan kemampuan gerak yang terbatas. Plankton
terbagi atas dua kelompok yaitu fitoplankton (plankton nabati) dan zooplankton
(plankton hewani) merupakan komponen utama dalam rantai makanan ekosistem
perairan.

Fitoplankton berperan sebagai produsen primer dan zooplankton

sebagai konsumen pertama yang menghubungkan dengan biota pada tingkat


trofik yang lebih tinggi (Levinton, 1982; Arinardi et al., 1995; Castro & Huber,
2007)
Menurut Nybakken, 1992 ukuran plankton sangat beraneka ragam.
Berdasarkan ukurannya, yaitu :
a. megaplankton (plankton gelatin), berukuran 2. mm
b. macroplankton, berukuran diantara 0.2 - 2.0 mm
c. microplankton, berukuran diantara 20 m - 0.2 mm
d. nanoplankton, berukuran diantara 2-20 m m
e. ultraplankton, berukuran 2 m
Fitoplankton merupakan salah satu komponen penting dalam suatu
ekosistem karena memiliki kemampuan untuk menyerap langsung energi
matahari melalui proses fotosintesa guna membentuk bahan organik dari bahanbahan anorganik yang lazim dikenal sebagai produktivitas primer. Salah satu
pigmen fotosintesa yang paling penting bagi tumbuhan khususnya fitoplankton

adalah klorofil a. Produktivitas primer sangat tergantung dari konsentrasi


klorofil. Oleh karena itu, kadar klorofil dalam volume air tertentu merupakan
suatu ukuran bagi biomasa fitoplankton yang terdapat dalam perairan. Dengan
demikian klorofil dapat digunakan untuk menaksir produktivitas primer suatu
perairan (Nybakken, 1988, dalam Widyorini, 2009).
Fitoplankton ada yang berukuran besar dan kecil dan biasanya yang besar
tertangkap oleh jaringan plankton yang terdiri dari dua kelompok besar, yaitu
diatom dan dinoflagellata. Diatom mudah dibedakan dari dinoflagellata karena
bentuknya seperti kotak gelas yang unik dan tidak memiliki alat gerak. Pada
proses reproduksi tiap diatom akan membela dirinya menjadi dua. Satu belahan
dari bagian hidup diatom akan menempati katup atas (epiteka) dan belahan yang
kedua akan menempati katup bawah (hipoteka). Sedangkan kelompok utama
kedua yaitu dinoflagellata yang dicirikan dengan sepasang flagella yang
digunakan untuk bergerak dalam air. Beberapa dinoflagellata seperti Nocticula
yang mampu menghasilkan cahaya melalui proses bioluminesens (Nybakken,
1992).
Anggota fitoplankton yang merupakan minoritas adalah berbagai alga
hijau biru (Cyanophyceae), kokolitofor (Coccolithophoridae, Haptophyceae), dan
silicoflagellata (Dictyochaceae, Chrysophyceae). Cyanophyceae laut hanya
terdapat di laut tropik dan sering sekali membentuk permadani filamen yang
padat dan dapat mewarnai air (Nybakken, 1992).
Fitoplankton disebut juga plankton nabati, adalah tumbuhan yang
hidupnya mengapung atau melayang di laut. Ukurannya sangat kecil sehingga
tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Umumnya fitoplankton berukuran 2
200 m (1 m = 0,001mm). Fitoplankton umumnya berupa individu bersel
tunggal, tetapi juga ada yang berbentuk rantai (Hutabarat, 1986) .
Meskipun ukurannya sangat kecil, namun fitoplankton dapat tumbuh
dengan sangat lebat dan padat sehingga dapat menyebabkan perubahan warna

pada air laut. Fitoplankton mempunyai fungsi penting di laut, karena bersifat
autotrofik, yakni dapat menghasilkan sendiri bahan organik untuk makanannya.
Selain itu, fitoplankton juga mampu melakukan proses fotosintesis untuk
menghasilkan bahan organik karena mengandung klorofil. Karena
kemampuannya ini, fitoplankton disebut sebagai produser primer (Hutabarat,
1986).
Bahan organik yang diproduksi fitoplankton menjadi sumber energi untuk
menjalani segala fungsinya. Tetapi, di samping itu energi yang terkandung di
dalam fitoplankton dialirkan melalui rantai makanan. Seluruh hewan laut seperti
udang, ikan, cumi-cumi, sampai ikan paus yang berukuran raksasa bergantung
pada fitoplankton baik secara langsung atau tidak langsung melalui rantai
makanan (Hutabarat, 1986).
2.2 Pengelompokan Plankton Berdasarkan Habitat

Pengelompokan plankton berdasarkan habitat adalah sebagai berikut:


A. Plankton bahari (haliplankton)
a. Plankton oseanik : plankton yang hidup di luar paparan benua.
b. Plankton neritik: plankton yang hidup diatas paparan benua (mulutsungai,
perairan pantai, dan perairan lepas pantai).
c. Plankton air payau : plankton yang hidup di perairan salinitas rendah (0,5
30m).
B. Plankton air tawar (limnoplankton)
a. Plankton Heleoplankton : plankton yang hidup di kolam.
b. Plankton Potamoplankton : plankton yang hidup di sungai.

(Nybbaken,1992)

2.3 Berdasarkan Daur Hidup


a. Holoplankton

Dalam kelompok ini termasuk plankton yang seluruh daur hidupnya


dijalani sebagai plankton, mulai dari telur, larva, hingga dewasa.
Kebanyakan zooplankton termasuk dalam golongan ini. Contohnya:
copepod, amfipod, salpa, kaetognat. Fitoplankton termasuk juga umumnya
adalah holoplankton (Sachlan, 1982)
b. Meroplankton

Plankton dari golongan ini menjadi kehidupannya sebagai plankton


hanya pada tahap awal dari daur hidup biota tersebut, yakni pada tahap
sebagai telur dan larva saja. Beranjak dewasa ia akan berubah menjadi
nekton, yakni hewan yang dapat aktif berenang bebas, atau sebagai bentos
yang hidup menetap atau melekat di dasar laut. Oleh sebab itu, meroplankton
sering pula disebut sebagai plankton sementara (Sachlan, 1982).
Pada umumnya ikan menjalani hidupnya sebagai plankton ketika
masih dalam tahap telur dan larva kemudian menjadi nekton setelah dapat
berenang bebas. Kerang dan karang adalah contoh hewan yang pada awalnya
hidup sebagai plankton pada tahap telur hingga larva, yang selanjutnya akan
menjalani hidupnya sebagai bentos yang hidup melekat atau manancap di
dasar laut (Sachlan, 1982).
Meroplankton ini sangat banyak ragamnya dan umumnya mempunyai
bentuk yang sangat berbeda dari bentuk dewasanya. Larva crustacea seperti
udang dan kepiting mempunyai perkembangan larva yang bertingkat-tingkat
dengan bentuk yang sedikitpun tidak menunjukkan persamaan dengan
bentuk yang dewasa. Pengetahuan mengenai meroplankton ini menjadi
sangat penting dalam kaitannya dengan upaya budidaya udang, crustacea,
mollusca, dan ikan. (Sachlan, 1982).

BAB III
MATERI DAN METODE
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
9

No

Nama Alat

Gambar

Keterangan

Mikroskop

Alat untuk melihat objek yang


terlalu kecil untuk dilihat dengan
mata kasar.

Pipet Tetes

Alat yang digunakan untuk


mengambil sampel dari plankton
yang terdapat dalam gelas
beker,dan kemudian diteteskan
keatas kaca preparat.

Botol Sampel

Untuk menampung sampel


fitoplankton

Sedgewick
rafter

Sebagai media tempat plankton


diletakkan

3.1.2 Bahan
No

Nama Bahan

Gambar

10

Keterangan

Formalin 4 %

Sebagai cairan untuk


mengawetkan sampel plantkon

Lugol

Sebagai cairan untuk


mengawetkan sampel plantkon

Sampel
Fitoplankton

Bahan utama dari praktikum


planktonologi ini,yang diambil
dan kemudian diidentifikasi

Aquades

Larutan yang digunakan untuk


mencuci dari kaca preparat yang
sudah digunakan untuk
mengidentifikasi plankton

3.2 Cara Kerja


3.2.1 Mengidentifikasi Kelas Bacillanopyceae
a. Menyiapkan mikroskop cahaya dengan perbesaran 100x
b. Mengambil sempel dengan menggunakan pipet tetes . sempel di buat
c.
d.
e.
f.

pada gelas preparat


Meletakan preparat pada meja benda
Mengatur fokus pada mikroskop hingga fitoplankton terliahat
Menghitung fitoplankto yang ada dan identifikasi jenisnya
Melakukan pengamatan sebanyak 5 kali penglihatan

3.2.2 Perhitungan Densitas Cyanophyceae


a. Menyiapkan mikroskop cahaya dengan perbesaran 100x

11

b. Mengambil sempel dengan menggunakan pipet tetes . sempel di buat

c.
d.
e.
f.

pada sedgewek cell sampai penuh dan jangan sampai terbentuk


gelembung
Meletakan preparat pada meja benda
Mengatur fokus pada mikroskop hingga Spirullina terliahat jelas
Menghitung Spirullina yang ada
Melakukan pengamatan sebanyak 5 kali penglihatan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

12

4.1.1 Identifikasi Kelas Bacillanopyceae


No
Nama genus
1
Rhizosolenia

Gambar
Kingdom
Phylum
Class
Suku
Family
Species

Taksonomi
Bacillariophyta
Bacillariophyceae
Centrales
Rhizosoleniaceae
Rhizosolenia
Rhizosolenia alata

Jumlah
24

Biddulphia

Kingdom
Phylum
Class
Suku
Family
Species

Protist
Bacillariophyta
Bacillariophyceae
Biddulphiaceae
Biddulphia
Biddulphia sp

18

Coscinodiscus

Kingdom
Phylum
Class
Suku
Family
Species

Bacillariophyta
Bacillariophyceae
Centrales
Coscinodiscaceae
Coscinodiscu
Coscinodiscus
Perforatu

14

Bacteriastrum

Chaetoceros

:Chromalveolata
Heterokontophyta
Bacillariophyceae
Biddulphiineae
Chaetocerotaceae
Bacteriastrum
Chrysophita
Bacillaryophiceae

13

Kingdom
Phylum
Class
Suku
Family
Species
Kingdom
Phylum
Class
Suku
Family

13

Centrales

Chaetocerotaceae
Chaetoceros

13

Species

(Chaetoceros
Atlanticus)
(Chaetoceros
Discaeta)

Leptoylindricus

Kingdom
Phylum
Class
Suku

Chrysophita
Bacillaryophyceae
Centrales
Leptocylindraceae

Family

Leptoylindricus

Species

L. danius

Total

83
4.1.2 Penghitungan Densitas Spirulina
Pengamatan
1
2
3
4
5
Jumlah

141 filamen/mil

Jumlah
27 filamen/mil
32 filamen/mil
32 filamen/mil
25 filamen/mil
25 filamen/mil
141 x 3 = 423 filamen/mil

Analisis kepadatan fitoplankton (di perairan dan mikroalgae) dihitung dengan


menggunakan rumus:

T P V 1

L p v W

Dimana
N = kelimpahan fitoplankton (sel/m3)
T
L

= luas sedwigck rafter (mm2)

= luas satu lapang pandang (mm2)

14

= jumlah lapang pandang yang diamati

V = volume air yang tersaring (mL)


v

= volume air sample yang diamati (=volume sedwigck rafter 1mL)

W = volume air yang disaring (m3)

KELIMPAHAN : N x 104 x pengenceran


Pengulangan pengamatan

4.2 PEMBAHASAN
1. Rhizosolenia
Rhizosolenia adalah uniseluler berbentuk batang diatom dan berkisar
dalam ukuran diameter 2,5-170 pm. Dinding sel terbuat dari cangkang silika
terdiri dari dua katup terpisah, juga dikenal sebagai frustule a. Sel dapat
mensintesis silika biogenik yang dibutuhkan untuk pembangunan frustules.
Rhizosolenia mereproduksi secara aseksual dengan membagi frustule di
setengah. Dengan setiap reproduksi aseksual sel-sel yang dikurangi ukurannya
sampai mengalami reproduksi seksual. Setelah reproduksi seksual, ukuran asli
dari Rhizosolenia adalah didirikan kembali dan proses dimulai lagi. Waktu
reproduksi tergantung pada nutrisi dan silikon ketersediaan yang dapat 0,5-9,8
hari. Lingkungan air oligotrophic. Untuk mengatasi kerugian ini, Rhizosolenia
tikar berfotosintesis di permukaan dan kemudian menjalani migrasi vertikal (>
300 m) untuk mengeksploitasi nutrisi. Dengan meningkatnya karbohidrat
dalam sel dari fotosintesis sel menjadi negatif apung dan memiliki migrasi ke
bawah. Sebagai karbohidrat yang dikonsumsi dan ada serapan nitrat migrasi
vertikal ke atas positif apung terjadi. Proses migrasi dapat mengambil 3,4-5,4
hari. Serapan nitrat dari Rhizosolenia tikar disimpan dalam kolam internal.
15

Nitrogen mungkin digunakan oleh tikar, dilepaskan ke perairan sekitarnya


sebagai cara untuk menghilangkan energi kelebihan atau menghilangkan stres,
atau harus remineralized oleh makro dan microzooplankton. Ekskresi nitrogen
dari Rhizosolenia dapat di bentuk pada nitrat, nitrit dan amonium yang
semuanya memainkan peran penting dalam siklus nitrogen di lautan zona
fotik.
2. Biddulphia
Ganggang bersel tunggal yang dikenal ilmiah sebagai fitoplankton,
atau "Drifters tanaman." adalah Biddulphia jenis fitoplankton yang dapat
dilihat sebagai buih coklat muda pada dinding tangki ikan anda. Di laut,
mereka sering ditemukan menempel pada permukaan seperti rumput laut atau
batu di dasar laut. Dia mungkin terlihat seperti buih bumi, tetapi sekali Anda
menyeberang jalan dia pasti akan tumbuh pada Anda. Direkomendasikan
untuk usia 3 dan ke atas. (www.rina.blogspot.com)
Tidak mempunyai raphe dan bentuk tutup serta wadahnya agak bundar
seperti lingkaran dan ada gambaran-gambaran atau struktur yang sifatnya
sentrik. Sebagian besar hidup di laut sebagaiplankton, jika harus melayang
maka sel-sel bergandengan merupakan koloni, dan mempunyai bentuk sentae
yang beraneka macam, panjang dan berduri, agar mudah melayang. Diatom
ini biasanya berwarna agak kuning coklat karenabanyak mengandung carotene
dan xantofil. (www.rina.blogspot.com)
Tidak mempunyai raphe dan bentuk tutup serta wadahnya agak bundar
seperti lingkaran dan ada gambaran-gambaran atau struktur yang sifatnya
sentrik. Sebagian besar hidup di laut sebagaiplankton, jika harus melayang
maka sel-sel bergandengan merupakan koloni, dan mempunyai bentuk sentae
yang beraneka macam, panjang dan berduri, agar mudah melayang. Diatom
ini biasanya berwarna agak kuning coklat karenabanyak mengandung carotene
dan xantofil.

16

3. Coscinodiscus
Sel Coscinodiscus berbentuk simetri radial(bulat) berukuran 100 .sel
coscinodiscus ini merupakan kels dari Bacillariophyceae.hidup diperairan laut
secara soliter.Coscinodiscus theca(epyteca dan hypotheca). Antara epyheca
dan hypoteca dihubungkan oleh pectin,dinding selnya tersusun atas silikal ya
ng merupakan pembatas antara kerangka luar bagi sitoplasma,vakoula dan
nucleus,Coscinodiscus,

sel

yang

soliter

,cangkang

berbentuk

segi

delapan,memiliki banyak kloroplas,permukaan sel berbentu flat/datar,hidup


pada temperature optimum 250C dan salinitas maksimal 36 ,mempunyai
pola areal berbentuk radial. (Thomas,1997)
4 . Bacteriastrum
Bacteriastrum adalah genus diatom dalam keluarga Chaetocerotaceae .
Ada lebih dari 30 spesies yang dijelaskan dalam genus Bacteriastrum, tetapi
banyak di antaranya tidak diterima saat ini, dan spesies baru masih
ditambahkan ke genus.

Spesies jenis untuk genus adalah Bacteriastrum

furcatum Shadbolt.
Bacteriastrum adalah laut didistribusikan secara luas, genus plankton.
Genus ini sering dikaitkan dengan Chaetoceros tetapi berbeda dalam simetri
radial dan fenestration dari setae. Koloni cenderung untuk berbohong dalam
pandangan korset, dan sel-sel dipisahkan oleh kelengkungan bagian basal dari
setae, meninggalkan celah kecil antara sel-sel. Sel-sel yang silindris dan
terkait untuk membentuk filamen. Setiap sel memiliki beberapa panjang, setae
memancar yang mungkin sederhana atau membagi dlm dua cabang
(bercabang), yang setae dari sel-sel yang berdekatan menyatu. Plastida yang
diskoid. Setidaknya satu spesies, B. solitarium , ada sebagai sel tunggal.
5 . Chaetoceros

17

Chaetoceros mungkin adalah genus terbesar dari plankton laut diatom


dengan sekitar 400 spesies dijelaskan. Meskipun sejumlah besar deskripsi ini
tidak lagi berlaku. Hal ini sering sangat sulit untuk membedakan antara
spesies Chaetoceros yang berbeda. Beberapa usaha telah dilakukan untuk
merestrukturisasi genus besar ini ke subgenera dan pekerjaan ini masih dalam
proses. Namun, sebagian besar upaya untuk menggambarkan spesies telah
difokuskan di wilayah utara bumi, dan genus kosmopolitan, sehingga
mungkin ada sejumlah besar spesies tropis masih belum terdeskripsikan.
Para Chaetoceros genus pertama kali dijelaskan oleh Ehrenberg pada
tahun 1844.Sel yang lebih atau kurang persegi panjang dalam tampilan korset.
Sel biasanya elips dalam pandangan katup.Opposite setae sel yang berdekatan
menyentuh dekat asal mereka
6. Leptocylindraceae
Keluarga:

Leptocylindraceae

Keterangan:

rantai

ketat

dengan

berbatasan permukaan katup. Bentuk beristirahat spora. Sel Ukuran: Diameter


(sumbu apikal) = 5-16um Distribusi: Cosmopolitan

Fakta menarik: L.

Mediterraneus hampir selalu ditemukan dengan menyalahi epifit Solenicola


setigera

18

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Fitoplankton merupakan organisme yang menjadi produsen primer di perairan,

dengan kemampuannya berfotosintesis dan merupakan basis dari rantai energi


di perairan.
2. Fitoplankton didominasi oleh mikroalga dari filum Bacillariophyceae
3. Dari hasil pengamatan, sampel air yang diamati didapat beberapa jenis
fitoplankton. Setelah dilakukan identifikasi didapatkan nama - nama genus
fitoplankton,
seperti
:
Biddulphia,Coscinodiscus,
Bacteriastrum,
Chaetoceros,Leptoylindricus

19

4. Manfaat Fitoplankton bagi manusia antara lain sebagai pakan ikan atau

hewan-hewan budidaya air lainnya, dapat digunakan sebagai indikator


pencemaran di suatu perairan, farmakologi, sampel untuk eksperimen
saintifik, dan lain sebagainya.
5.2 Saran
Sebaiknya ikut sertakan peserta praktikum dalam sampling plankton, sehingga

praktikan dapat mengetahui secara langsung habitat plankton yang


disampling.
Sebaiknya penjelasan tentang karakteristik dan sedikit pemahaman mengenai
plankton yang ditemukan dibawah mikroskop dijelaskan secara singkat agar
praktikan lebih tertarik dan mengerti tentang objek plankton yang diamati.
Dalam melakukakan pratikum khususnya dalam membuat preparat harus
benar dan tidak boleh terdapat gelembung udara.
Dalam melakukan identifikasi harus teliti dalam mencocokan gambar yang
didapat dari pengamatan dengan gambar di buku identifikasi.
Kebersihan alat dan laboratorium harus selalu dijaga.
DAFTAR PUSTAKA

Arinardi, O.H., Trimaningsih, Sudirjo, Sugestiningsih & S.H. Riyono. 1995. Kisaran
kelimpahan dan komposisi plankton predominan di sekitar Pulau Sumatera.
Puslitbang Oseanologi LIPI, Jakarta: 99- 107.
Castro P. & M.E. Huber. 2007. Marine biology. 6th Edition. Boston: McGraw Hill.
462pp.
Levinton, J.S. 1982. Marine ecology. Prentice-Hall, Inc. New Jersey. 526 pp
Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologi. PT Gramedia.
Jakarta.
Sachlan, M. 1982. Planktonologi. UNDIP: Semarang
www.rhariyati.blogspot.com/2008/01/protista-autotrof-eukariotik-pyrrophyta.html
(Diakses pada hari Rsealasa tanggal 29 Oktober 2014 pukul 19.00 WIB)
20

http://translate.google.com/translate?
hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Bacteriastrum&prev=search
http://translate.google.com/translate?
hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Chaetoceros&prev=search
http://translate.google.com/translate?
hl=id&sl=en&u=http://oceandatacenter.ucsc.edu/PhytoGallery/Diatoms/lept
ocylindrus.html&prev=search

21

Anda mungkin juga menyukai