ARUS AIR
Disusun oleh :
2020
A. Judul
Arus air
B. Tujuan
Mendemonstrasikan bagaimana perbedaan suhu dan kadar garam pada air dapat
menyebabkan arus.
C. Alat dan bahan
1. Bejana
2. Kotak plastik (bejana plastik)
3. tempat pensil
4. Garam dapur (10 g untuk setiap 100 mL)
5. Pewarna makanan
6. Kompor
7. Sendok makan
D. Tabulasi data
Kegiatan Arah Kecepatan Gambar Keterangan
1. Perc. 1 ↓ →↑ Perc.1 Lambat Lar. Garam
50 ml
E. Pembahasan
Praktikum kali ini berjudul arus air, praktikum ini dilakukan dengan tujuan yaitu
untuk mendemonstrasikan bagaimana perbedaan suhu dan kadar garam pada air dapat
menyebabkan arus. Arus merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan
tiupan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan gelombang panjang (Nontji,1987).
Praktikum kali ini dilakukan oleh praktikan di rumah praktikan .Alat dan bahan yang
digunakan praktikan pada praktikum arus air ini adalah bejana, kotak plastik, tempat pencil,
garam dapur, pewarna makanan dan kompor.
Setelah menyiapkan alat dan bahan, selanjutnya adalah melakukan praktikum , jadi,
pada praktikum ini ada 3 kegiatan, kegiatan pertama adalah menggunakan variasi jumlah
larutan garam, kegiatan kedua adalah menggunakan variasi perbandingan suhu, yaitu
dengan membandingkan jumlah air panas dengan air dingin. Lalu untuk kegiatan ketiga
yaitu dengan menggunakan kemiringan.
Kegiatan pertama dengan variasi larutan garam . larutan garam yang digunakan
pada kegiatan ini adalah 100 ml air dikasih dengan 1 gr garam. Jadi pada kegiatan ini
praktikan mengambil 3 data , dengan variasi garam yang digunakan yaitu 0,5 gram , 1 gram
dan 1,5 gram. Dikarenakan dirumah praktikan tidak ada alat untuk menimbang garam ,
maka praktikan menggunakan ukuran sendok makan, jadi garam 1 sendok makan sama
dengan garam 1 gram.
Kegiatan kedua dengan variasi suhu. Jadi pada percobaan ini, pratikan
menggunakan variasi suhu, dengan perbandingan air dingin dengan air panas 1:2, 1:3, 1:4.
Langkah Langkah pada kegiatan kedua ini yang pertama yaitu mengukur berapa jumlah
gelas untuk mencapai ketinggian air 10 cm. setelah mengukur diketahui bahwa wadah yang
digunakan praktikan untuk mencapai 10 cm membutuhkan 8 gelas. Jadi pada percobaan
pertama ini praktikan menggunakan 2,6 gelas air dingin dan 5,3 gelas air panas. Kemudian
menuangkan pewarna pada air dingin, sedangkan air panas dimasukkan kedalam wadah.
Setelah itu , menuangkan air dingi ke dalam wadah air panas. Lalu, mengamati pergerakan
air . Seperti Langkah percobaan pertama, percobaan kedua dan ketiga juga sama , yang
membedakan adalah perbandingan air dingin dan air panasnya. Pada percobaan kedua
dengan 2 gelas air dingin dan 4 air panas, dan percobaan ketiga dengan 1,6 air dingin dan
6,3 air panas.
Hasil kegiatan pertama , air menunjukkan gradasi warna, dimana dibagian atas
terlihat bening, dan bagian bawah menjadi perkumpulan warna. Arah pergerakannya dari
percobaan ini yang terlihat adalah air turun langsung ke dasar lalu membelok kesamping
dan naik ke atas secara tidak beraturan atau menyebar, meskipun naik ke atas , tetapi larutan
garam tidak sampai ke permukaan atas , jadi bagian atas tetap berwarna bening. Pergerakan
inilah yang dinamakan arus. Arus air adalah gerakan air laut yang terus-menerus dan
terarah yang dihasilkan oleh gaya yang bekerja pada aliran rata-rata ini, seperti gelombang
pecah, angin, efek Coriolis, cabbeling, perbedaan suhu dan salinitas, sedangkan pasang
surut disebabkan oleh tarikan gravitasi matahari dan Bulan. Kontur kedalaman, konfigurasi
garis pantai, dan interaksi dengan arus lain mempengaruhi arah dan kekuatan arus (Simon,
2003).
Larutan garam memiliki desinitas yang lebih tinggi daripada air biasa, hal ini lah
yang membuat pergerakannya lambat. Desinitas adalah tingkat kerapatan suatu cairan. Dari
tiga percobaan yang telah praktikan lakukan terlihat bahwa pergerakan air semakin lambat,
hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa Massa yang bergerak dari densitas tinggi ke
densitas rendah semakin besar sehingga memerlukan waktu yang lebih lama (Simon, 2013).
Semakin banyak larutan garam mengandung garam , maka akan semakin tinggi tingkat
desinitasnya , sehingga waktu yang dibutuhkan juga semakin lama.
Arah yang terlihat adalah turun dan langsung menyebar , seperti tercampur oleh air
panas yang berada di wadah , hal itu membuktikan bahwa perbedaan densitas antara air
dingin tidak begitu jauh dengan densitas air panas. Sehingga tidak terlihat gradasi seperti
pada larutan garam. Sehingga prosesnya juga lebih cepat. Pada praktikum ini, semakin
tinggi suhu maka gerakannya semakinlambat , karena Semakin air itu dipanaskan , maka
perbedaan densitasnya dengan air dingin akan semakin jauh, sehingga air akan bergerak
semakin lama selain itu air bersuhu dingin memiliki kekentalan / viskositas yang tinggi
daripada air panas, sehingga saat air dingin dituangkan pada air panas , air dingin dengan
viskositas tinggi akan mendesar air panas dengan viskositas rendah. Air dengan viskositas
yang tinggi membutuhkan gaya yang lebih besar untuk mendesak air yang memiliki
viskositas yang lebih rendah, sehingga pergerakannya lebih lambat. Jadi semakin banyak
air panas yang ada , akan membuat air dingin lebih lambat karena fiskositas air panas akan
semakin rendah.
Berdasarkan literatur menurut Nontji (2007), saat terjadi perbedaan suhu akan
memiliki keterkaitan terhadap densitas maupun salinitasnya. Suhu atau temperatur
menyebabkan adanya arus disebabkan perubahan densitas timbul karena adanya perubahan
suhu dan salinitas antara 2 massa air yang densitasnya tinggi akan tenggelam dan menyebar
dibawah permukaan air sebagai arus dalam dan sirkulasinya disebut arus termohalin. Hal
ini ditunjukkan saat mulai penuangan, kecepatan penyebaran air berwarna sangat cepat dan
menyebar ke bagian bawah atau bagian yang tidak ditinggikan terlebih dahulu.
Jawaban pertanyaan :
1. Kerapatan antara air segar dan air garam lebih tinggi air, karena air garam merupakan
campuran antara air segar dan garam maka, massa yang dimiliki larutan ini merupakan
gabungan antara massa air segar dan garam, sehingga dengan massa larutan yang
semakin besar inilah yang menyebabkan massa jenisnya juga semakin besar.
2. Kerapatan air dingin dengan air hangat lebih besar yang air dingin, hal itu karena saat
air dipanaskan , maka partikel partikel akan bergerak lebih cepat, sehingga
kerapatannya akan berkurang karena semakin renggang
3. Apabila air yang memiliki kerapatan berbeda bercampur maka air yang memiliki
kerapatan lebih tinggi akan tenggelam menuju ke bagian bawah yang memiliki
kerapatan lebih rendah. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya arus laut dalam,
dimana air yang berada di laut bagian dalam memiliki kerapatan lebih tinggi dan karena
kedalamannya maka tekanannya juga menjadi lebih tinggi. Jadi semakin dalam suatu
laut, akan memiliki kerapatan yang lebih besar, begitupula dengan tekanannya juga
akan semakin besar.
F. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan percobaan yang dilakukan bahwa perbedaan kadar
garam dan suhu bisa digunakan untuk menimbulkan arus.
Cara mendemonstrasikannya yaitu, untuk kadar garam menggunakan kegiatan 1.
Caranya yaitu mengisi bejana dengan air dingin lalu menuangkan larutan garam
berwarna kedalamnya. Kemudian , cara untuk mendemonstrasikan perbedaan suhu
yaitu dengan kegiatan 2 dan 3 , kegiatan 2 dengan memvariasikan suhu air dan yang
kegiatan 3 dengan memberikan efek kemiringan,
G. Daftar Pustaka
Nontji, A. 1983. Laut Nusantara. Penerbit Jembatan, Jakarta.
Nontji, A. 2002. Laut Nusantara. Penerbit Jembatan, Jakarta.
Nontji, A. 2007. Laut Nusantara. Penerbit Jembatan, Jakarta.
Simon, Adam C. 2003. Geo Science. Great Britain: Merryland University
H. Lampiran