Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM ILMU KEBUMIAN

ARUS AIR

Disusun oleh :

Hesti Nurngaini Rahayu (19312241038)

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
A. Judul
Arus air
B. Tujuan
Mendemonstrasikan bagaimana perbedaan suhu dan kadar garam pada air dapat
menyebabkan arus.
C. Alat dan bahan
1. Bejana
2. Kotak plastik (bejana plastik)
3. tempat pensil
4. Garam dapur (10 g untuk setiap 100 mL)
5. Pewarna makanan
6. Kompor
7. Sendok makan

D. Tabulasi data
Kegiatan Arah Kecepatan Gambar Keterangan
1. Perc. 1 ↓ →↑ Perc.1 Lambat Lar. Garam
50 ml

Perc.2 ↓ →↑ Perc.2 Lebih Lar. Garam


lambat 100ml
dari
percobaan
1
Perc.3 ↓ →↑ Perc.3 Lebih Lar. Garam
lambat 150 ml
dari
percobaan
1 dan 2

2. Perc.1 ↓ →↑ Perc.1 Sedang, Air dingin :


lebih cepat Air panas
dari (1:2)
kegiatan 1

Perc.2 ↓ →↑ Perc.2 Sedang , Air dingin :


namun Air panas
lebih (1:3)
lambat
dari
percobaan
1

Perc.3 ↓ →↑ Perc.3 Sedang , Air dingin :


namun Air panas
lebih (1:4)
lambat
dari
percobaan
1 dan 2
3. ↘←↑ Cepat Dimiringkan
dengan
tempat
pensil

E. Pembahasan

Praktikum kali ini berjudul arus air, praktikum ini dilakukan dengan tujuan yaitu
untuk mendemonstrasikan bagaimana perbedaan suhu dan kadar garam pada air dapat
menyebabkan arus. Arus merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan
tiupan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan gelombang panjang (Nontji,1987).
Praktikum kali ini dilakukan oleh praktikan di rumah praktikan .Alat dan bahan yang
digunakan praktikan pada praktikum arus air ini adalah bejana, kotak plastik, tempat pencil,
garam dapur, pewarna makanan dan kompor.

Setelah menyiapkan alat dan bahan, selanjutnya adalah melakukan praktikum , jadi,
pada praktikum ini ada 3 kegiatan, kegiatan pertama adalah menggunakan variasi jumlah
larutan garam, kegiatan kedua adalah menggunakan variasi perbandingan suhu, yaitu
dengan membandingkan jumlah air panas dengan air dingin. Lalu untuk kegiatan ketiga
yaitu dengan menggunakan kemiringan.

Kegiatan pertama dengan variasi larutan garam . larutan garam yang digunakan
pada kegiatan ini adalah 100 ml air dikasih dengan 1 gr garam. Jadi pada kegiatan ini
praktikan mengambil 3 data , dengan variasi garam yang digunakan yaitu 0,5 gram , 1 gram
dan 1,5 gram. Dikarenakan dirumah praktikan tidak ada alat untuk menimbang garam ,
maka praktikan menggunakan ukuran sendok makan, jadi garam 1 sendok makan sama
dengan garam 1 gram.

Langkah pertama yang digunakan adalah dengan menyiapkan wadah yang


tingginya lebih dari 10 cm. Wadah ini kemudian diisi air biasa sedalam 10 cm. setelah itu,
praktikan membuat larutan garam. Percobaan 1 praktikan membuat larutan garam dengan
komposisi 0,5 gram garam dan 50 ml air. Setelah membuat larutan garam, lalu praktikan
menuangkan 3-4 tetes pewarna makanan pada larutan garam tersebut. Setelah itu, praktikan
menuangkan secara perlahan larutan garam yang sudah diberi pewarna itu ke dalam kotak
yang sudah diisi air 10 cm. kemudian mengamati pergerakan air yang terjadi. Pada
percobaan kedua dan ketiga juga langkahnya seperti pada percobaan pertama, yang
membedakan adalah kadar larutan garam yang dipakai. Pada percobaan kedua
menggunakan larutan garam dengan komposisi 1 gram garam dan 100 ml air. Lalu
percobaan 3 menggunakan larutan garam dengan komposisi 1,5 gram garam dan 150 ml
air. Berhubung praktikan tidak menggunakan pipet tetes untuk menuangkan pewarna, jadi
praktikan hanya memperkirakan bahwa tetes pewarna yang digunakan 3-4 tetes. Setelah
selesai ketiga percobaan , lalu praktikan mengamati dan membandingkan pergerakan arus
dan kecepatan arus dari ketiga percobaan tersebut.

Kegiatan kedua dengan variasi suhu. Jadi pada percobaan ini, pratikan
menggunakan variasi suhu, dengan perbandingan air dingin dengan air panas 1:2, 1:3, 1:4.
Langkah Langkah pada kegiatan kedua ini yang pertama yaitu mengukur berapa jumlah
gelas untuk mencapai ketinggian air 10 cm. setelah mengukur diketahui bahwa wadah yang
digunakan praktikan untuk mencapai 10 cm membutuhkan 8 gelas. Jadi pada percobaan
pertama ini praktikan menggunakan 2,6 gelas air dingin dan 5,3 gelas air panas. Kemudian
menuangkan pewarna pada air dingin, sedangkan air panas dimasukkan kedalam wadah.
Setelah itu , menuangkan air dingi ke dalam wadah air panas. Lalu, mengamati pergerakan
air . Seperti Langkah percobaan pertama, percobaan kedua dan ketiga juga sama , yang
membedakan adalah perbandingan air dingin dan air panasnya. Pada percobaan kedua
dengan 2 gelas air dingin dan 4 air panas, dan percobaan ketiga dengan 1,6 air dingin dan
6,3 air panas.

Kegiatan 3 yaitu dengan menggunakan kemiringan . Langkah-langkah nya yaitu


dengan menempatkan balok kayu atau sesuatu yang bisa membuat kemiringan pada kotak
tersebut. Praktikan menggunakan tempat pensil untuk memiringkannya. Lalu menuangkan
air panas ke dalam wadah setinggi 3 cm, ketinggian diukur dari bagian yang ditinggikan.
Kemudian praktikan membuat larutan pewarna dengan air 50 ml. Setelah itu, praktikan
menuangkan larutan pewarna ke dalam wadah dari bagian yang lebih tinggi (bagian yang
dimiringkan). Lalu mengamati pergerakan air.

Hasil kegiatan pertama , air menunjukkan gradasi warna, dimana dibagian atas
terlihat bening, dan bagian bawah menjadi perkumpulan warna. Arah pergerakannya dari
percobaan ini yang terlihat adalah air turun langsung ke dasar lalu membelok kesamping
dan naik ke atas secara tidak beraturan atau menyebar, meskipun naik ke atas , tetapi larutan
garam tidak sampai ke permukaan atas , jadi bagian atas tetap berwarna bening. Pergerakan
inilah yang dinamakan arus. Arus air adalah gerakan air laut yang terus-menerus dan
terarah yang dihasilkan oleh gaya yang bekerja pada aliran rata-rata ini, seperti gelombang
pecah, angin, efek Coriolis, cabbeling, perbedaan suhu dan salinitas, sedangkan pasang
surut disebabkan oleh tarikan gravitasi matahari dan Bulan. Kontur kedalaman, konfigurasi
garis pantai, dan interaksi dengan arus lain mempengaruhi arah dan kekuatan arus (Simon,
2003).

Larutan garam memiliki desinitas yang lebih tinggi daripada air biasa, hal ini lah
yang membuat pergerakannya lambat. Desinitas adalah tingkat kerapatan suatu cairan. Dari
tiga percobaan yang telah praktikan lakukan terlihat bahwa pergerakan air semakin lambat,
hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa Massa yang bergerak dari densitas tinggi ke
densitas rendah semakin besar sehingga memerlukan waktu yang lebih lama (Simon, 2013).
Semakin banyak larutan garam mengandung garam , maka akan semakin tinggi tingkat
desinitasnya , sehingga waktu yang dibutuhkan juga semakin lama.

Gambar 1. Hasil kegiatan 1 (percobaan 1,2,3)


Sumber : Dokumen Pribadi
Hasil kegiatan kedua adalah air tidak terlihat lagi gradasi warna. Pergerakan airnya
juga lebih cepat daripada waktu menggunakan larutan garam. Ketika air mengalami
kenaikan suhu, partikel-partikelnya bergerak lebih cepat sehingga jarak antar partikelnya
menjadi lebih regang. Hal inilah yang menyebabkan densitasnya mengalami penurunan.
Menurut Nontji (2002) air laut di daerah kutub bersuhu dingin, sehingga memiliki massa
jenis lebih besar. Oleh karena itu, air laut tersebut akan tenggelam dan bergerak menuju ke
daerah yang massa jenisnya lebih kecil, melalui dasar laut yang dalam. Bila arus ini
menumbuk daratan, arah alirannya dapat berubah dari dasar menuju ke permukaan. Inilah
yang disebut up-welling. Perbedaan suhu juga merupakan salah satu faktor yang
mengakibatkan terjadinya arus. Salah satu kemungkinannya adalah hasil efek itu terjadi
akibat proses sirkulasi panas yang disebut konveksi. Dalam sebuah wadah air, air hangat
naik ke atas, mendorong air dingin ke bawahnya dan menciptakan ‘hot top’. Pada air hangat,
kenaikan suhu mengakibatkan menurunnya nilai densitas. Sehingga bisa diperkirakan
bahwa air dingin mempunyai nilai densitas yang lebih besar dari air panas.

Arah yang terlihat adalah turun dan langsung menyebar , seperti tercampur oleh air
panas yang berada di wadah , hal itu membuktikan bahwa perbedaan densitas antara air
dingin tidak begitu jauh dengan densitas air panas. Sehingga tidak terlihat gradasi seperti
pada larutan garam. Sehingga prosesnya juga lebih cepat. Pada praktikum ini, semakin
tinggi suhu maka gerakannya semakinlambat , karena Semakin air itu dipanaskan , maka
perbedaan densitasnya dengan air dingin akan semakin jauh, sehingga air akan bergerak
semakin lama selain itu air bersuhu dingin memiliki kekentalan / viskositas yang tinggi
daripada air panas, sehingga saat air dingin dituangkan pada air panas , air dingin dengan
viskositas tinggi akan mendesar air panas dengan viskositas rendah. Air dengan viskositas
yang tinggi membutuhkan gaya yang lebih besar untuk mendesak air yang memiliki
viskositas yang lebih rendah, sehingga pergerakannya lebih lambat. Jadi semakin banyak
air panas yang ada , akan membuat air dingin lebih lambat karena fiskositas air panas akan
semakin rendah.

Gambar 2. Hasil kegiatan 2 (percobaan 1,2,3)


Sumber : dokumen pribadi
Hasil kegiatan ketiga adalah air awalnya menglir ke bagian paling dalam , lalu
menuju ke samping dan perlahan bercampu secara homogen dengan lainnya. sama halnya
dengan percobaan-2, air dingin selalu memiliki densitas yang lebih besar dari air hangat.
Hal inilah yang menyebabkan massa dari air dingin bergerak kedaerah yang paling rendah
terlebih dahulu. Air dingin yang berada di titik terendah dari wadah ditunjukkan dengan
mengumpulnya warna di daerah tersebut. Lalu lama kelamaan , air akan menuju samping
dan menyampur secara homogen. Ketika air dingin yang memiliki densitas lebih tinggi
bertemu dengan air hangat maka komponen massa milik air dingin bergerak menuju air
hangat dan hal inilah yang disebut sebagai arus.
Berdasarkan dari gejala tersebut, praktikan dapat mengaitkan adanya perbedaan
suhu dan ketinggian tempat terhadap arus air. Hal ini menunjukkan bahwa adanya
perbedaan suhu dan perbedaan tempat dapat menyebabkan arus. Perbedaan suhu tersebut
diketahui dari perbedaan suhu air yang digunakan, sedangkan perbedaan tempat berkaitan
dengan topografi wilayah.

Berdasarkan literatur menurut Nontji (2007), saat terjadi perbedaan suhu akan
memiliki keterkaitan terhadap densitas maupun salinitasnya. Suhu atau temperatur
menyebabkan adanya arus disebabkan perubahan densitas timbul karena adanya perubahan
suhu dan salinitas antara 2 massa air yang densitasnya tinggi akan tenggelam dan menyebar
dibawah permukaan air sebagai arus dalam dan sirkulasinya disebut arus termohalin. Hal
ini ditunjukkan saat mulai penuangan, kecepatan penyebaran air berwarna sangat cepat dan
menyebar ke bagian bawah atau bagian yang tidak ditinggikan terlebih dahulu.

Gambar 3. Kegiatan tiga (kemiringan )


Sumber : Dokumen pribadi

Gambar 4. Sketsa aliran air


Sumber : Dokumen pribadi
Percobaan 1,2, dan 3 merupakan manipulasi arus air yang terjadi di laut, atau yang
disebut dengan arus air laut. Hasil dari percobaan ini telah sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa penyebab dari arus air laut salah satunya adalah sirkulasi ‘Thermohalin’.
Sirkulasi ini terjadi karena perbedaan densitas (kerapatan).

Jawaban pertanyaan :

1. Kerapatan antara air segar dan air garam lebih tinggi air, karena air garam merupakan
campuran antara air segar dan garam maka, massa yang dimiliki larutan ini merupakan
gabungan antara massa air segar dan garam, sehingga dengan massa larutan yang
semakin besar inilah yang menyebabkan massa jenisnya juga semakin besar.
2. Kerapatan air dingin dengan air hangat lebih besar yang air dingin, hal itu karena saat
air dipanaskan , maka partikel partikel akan bergerak lebih cepat, sehingga
kerapatannya akan berkurang karena semakin renggang
3. Apabila air yang memiliki kerapatan berbeda bercampur maka air yang memiliki
kerapatan lebih tinggi akan tenggelam menuju ke bagian bawah yang memiliki
kerapatan lebih rendah. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya arus laut dalam,
dimana air yang berada di laut bagian dalam memiliki kerapatan lebih tinggi dan karena
kedalamannya maka tekanannya juga menjadi lebih tinggi. Jadi semakin dalam suatu
laut, akan memiliki kerapatan yang lebih besar, begitupula dengan tekanannya juga
akan semakin besar.

F. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan percobaan yang dilakukan bahwa perbedaan kadar
garam dan suhu bisa digunakan untuk menimbulkan arus.
Cara mendemonstrasikannya yaitu, untuk kadar garam menggunakan kegiatan 1.
Caranya yaitu mengisi bejana dengan air dingin lalu menuangkan larutan garam
berwarna kedalamnya. Kemudian , cara untuk mendemonstrasikan perbedaan suhu
yaitu dengan kegiatan 2 dan 3 , kegiatan 2 dengan memvariasikan suhu air dan yang
kegiatan 3 dengan memberikan efek kemiringan,
G. Daftar Pustaka
Nontji, A. 1983. Laut Nusantara. Penerbit Jembatan, Jakarta.
Nontji, A. 2002. Laut Nusantara. Penerbit Jembatan, Jakarta.
Nontji, A. 2007. Laut Nusantara. Penerbit Jembatan, Jakarta.
Simon, Adam C. 2003. Geo Science. Great Britain: Merryland University
H. Lampiran

Gambar 1. Kegiatan 1 percobaan 1 Gambar 2. Kegiatan 1 percobaan 1


dengan larutan garam 50 ml (tampak dengan larutan garam 50 ml (tampak dari
dari samping) atas)
Sumber : Dokumen pribadi Sumber : Dokumen pribadi

Gambar 3. Kegiatan 1 percobaan 2 Gambar 4. Kegiatan 1 percobaan 2


dengan larutan garam 100 ml (tampak dengan larutan garam 100 ml (tampak
dari samping) dari atas)

Gambar 5. Kegiatan 1 percobaan 3 Gambar 6. Kegiatan 1 percobaan 3


dengan larutan garam 150 ml (tampak dengan larutan garam 150 ml (tampak
dari samping) dari atas)
Gambar 7. Kegiatan 2 percobaan 1 Gambar 8. Kegiatan 2 percobaan 1
dengan perbandingan air dingin : air dengan perbandingan air dingin : air
panas (1:2) dilihat dari samping panas (1:2) dilihat dari atas
Sumber : Dokumen Pribadi Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 9. Kegiatan 2 percobaan 2 Gambar 10. Kegiatan 2 percobaan 2


dengan perbandingan air dingin : air dengan perbandingan air dingin : air
panas (1:3) dilihat dari samping panas (1:3) dilihat dari atas
Sumber : Dokumen Pribadi Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 11. Kegiatan 2 percobaan 3 Gambar 12. Kegiatan 2 percobaan 3


dengan perbandingan air dingin : air dengan perbandingan air dingin : air
panas (1:4) dilihat dari samping panas (1:4) dilihat dari atas
Sumber : Dokumen Pribadi Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 13. Ukuran air dingin untuk Gambar 14. Hasil kegiatan 3
kegiatan 3 (50 ml) Sumber : Dokumen Pribadi
Sumber : Dokumen Pribadi

Anda mungkin juga menyukai