Anda di halaman 1dari 37

PENCEMARAN AIR

KELOMPOK 1 (PENDIDIKAN IPA A 2019)


Anggota Kelompok 1
1. Elvi Perdana (19312241008) 8. Nur Ihsan A (19312241020)
2. Ella Isnaini (19312241009) 9. Hasna F (19312241021)
3. Annisa Nur (19312241010) 10. Choirina S (19312241023)
4. Sekar Dewi (19312241011) 11. Bernadeta Riza (19312241028)
5. Dhianti Linggar 12. Salma Dinda F (19312241032)
(19312241013) 13. Hesti Nurngaini R (19312241038)
6. Addina Hartika (19312241016) 14. Radhina W (19312241039)
7. Kerenita Dwi (19312241017)
Pokok bahasan
01 Pengertian 05 Jenis Pencemaran Air
Pencemaran
06 Sumber Air
02 Pengertian
Pencemaran Air 07 Dampak Pencemaran Air

03 Indikator 08 Pencegahan dan


Pencemaran Air Penanggulangan
Pencemaran Air

04 Sumber 09 Baku Mutu Air & Limbah


Pencemaran Air
01
PENGERTIAN
PENCEMARAN
PENGERTIAN PENCEMARAN
Pencemaran, menurut SK Menteri
Kependudukan Lingkungan Hidup No
02/MENKLH/1988, adalah masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam air/udara,
dan/atau berubahnya tatanan (komposisi)
air/udara oleh kegiatan manusia dan proses
alam, sehingga kualitas air/udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya.
02
PENGERTIAN
PENCEMARAN AIR
PENCEMARAN AIR
Pencemaran air adalah peristiwa
masuknya zat, energi, unsur, atau komponen
lainnya kedalam air sehingga menyebabkan
kualitas air terganggu. Kualitas air yang
terganggu ditandai dengan perubahan bau,
rasa, dan warna.
03
INDIKATOR
PENCEMARAN
AIR
Indikator Pencemaran Air
Perubahan pH atau Perubahan warna,
Perubahan suhu air konsentrasi ion bau, dan rasa air
hidrogen

Timbulnya endapan,
Adanya Adanya zat radioaktif
koloid, dan bahan
mikroorganisme di dalam air
terlarut
04
SUMBER
PENCEMARAN AIR
SUMBER PENCEMARAN AIR
01.Bahan Buangan
Suyasa (2014: 27-29) mengatakan bahwa Padat
terdapat beberapa jenis bahan buangan Bahan buangan ini di
dari sumber pencemaran air, antara lain: perairan dapat
tersuspensi, terlarut
atau bahkan mengendap.

02. Bahan Buangan 03. Bahan Buangan 04. Bahan Buangan Olahan
Organik Anorganik Bahan Makanan
Bahan buangan yang dapat Bahan buangan/ Bahan buangan organik
didegradasi limbah yang sulit yang memiliki
oleh mikroorganisme. terurai/didegradasi oleh kekhasan, yaitu bau yang
mikroorganisme. sangat menyengat hidung.
SUMBER PENCEMARAN AIR

05. Bahan Buangan 06. Bahan Buangan Zat 07. Zat Warna Kimia
Cairan Berminyak Kimia
Bahan buangan yang tidak Bahan sabun/ Zat warna merupakan racun
dapat larut dalam detergent, bahan dan bersifat carcinogenic
air, sehingga akan pemberantas kimia bagi tubuh karena tersusun
mengapung di permukaan (insektisida), zat dari zat kimia yaitu
perairan. warna kimia. chromogen dan Auxochrome
05
JENIS PENCEMARAN
AIR
Berdasarkan asal polutan dan sumber pencemarannya
Berdasarkan asal polutan
Limbah pertanian Limbah rumah tangga
Limbah pertanian dapat mengandung Limbah rumah tangga yang cair merupakan
polutan insektisida atau pupuk organik. sumber pencemaran air. Dari limbah tersebut
Insektisida dapat mematikan biota sungai. terdapat berbagai bahan organik (misal sisa
Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan
hewan atau manusia sehingga akan keracunan. manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian
Untuk mencegahnya, upayakan agar memilih ikut aliran sungai. Ada pula bahan-bahan anorganik
insektisida yang berspektrum sempit (khusus seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut
membunuh hewan sasaran) serta bersifat terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat
biodegradable (dapat terurai oleh mikroba) saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan
dan melakukan penyemprotan sesuai dengan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah
aturan. pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri,
dan jamur.
Berdasarkan asal polutan
Penangkapan ikan
Limbah industri
menggunakan racun
Adanya sebagian industri yang Sebagian penduduk dan nelayan ada yang
membuang limbahnya ke air. Macam menggunakan tuba (racun dari tumbuhan atau potas
polutan yang dihasilkan tergantung pada (racun) untuk menangkap ikan tangkapan, melainkan
jenis industri. Mungkin berupa polutan juga semua biota air. Racun tersebut tidak hanya
organik (berbau busuk), polutan untuk hewan-hewan dewasa, tetapi juga
anorganik (berbuih, berwarna), atau hewan-hewan yang masih kecil. Maka, racun yang
mungkin berupa polutan yang disebarkan akan memusnahkan jenis makhluk hidup
mengandung asam belerang (berbau yang ada di dalamnya. Kegiatan penangkapan ikan
busuk), atau berupa suhu (air menjadi dengan cara tersebut mengakibatkan pencemaran
panas). di lingkungan perairan dan menurunkan sumber daya
perairan.
06
SUMBER AIR
A B C
Air Hujan Air permukaan tanah Air tanah
A. Air hujan
Air yang berasal dari angkasa merupakan sumber utama air di bumi.
Meskipun pada saat kondensasi atau presipitasi merupakan air yang
paling bersih tetapi akibat pencemaran waktu turun ke bumi maka air
hujan dapat mengandung mikroorganisme, partikel debu, gas (S2O3,
NH3, CO2, N2O2, O2). Kelarutan gas CO2 dan S2O3 di dalam air hujan
mengakibatkan air hujan bersifat asam (hujan asam/acid rain).
➢ Gas CO2 + air hujan → asam karbonat
➢ Gas S2O3 + air hujan → asam sulfat
➢ Gas N2O3 + air hujan → asam nitrit

Keadaan ini menyebabkan air hujan yang jatuh ke bumi tidak murni
lagi.
B. Air permukaan tanah
Air permukaan berupa air tertampung (waduk, danau, empang, sumur, telaga)
atau yang mengalir (sungai, kali, parit), sumur dangkal . Air permukaan adalah salah
satu sumber yang dapat dijadikan bahan baku air bersih, dengan memperhatikan
mutu air baku, banyaknya air baku dan kontinuitasnya. Air tanah dalam alirannya
dipermukaan telah mengalami berbagai pencemaran terutama yang dekat dengan
pemukiman dan kegiatan manusia. Air disebut tercemar bilamana telah berubah
komposisi atau keadaannya secara langsung atau dibandingkan ketika air berada
dalam keadaan alamiah.
Jhon Pickford (1978) menyatakan bahwa terjadinya pencemaran semata-mata
akibat kegiatan manusia. Tanah, rumput, ganggang/algae dan pengotor alamiah lain
yang turut mengotori air digolongkan sebagai kotoran dan bukan pencemaran.
Pencemaran air dapat berupa:
➢ Kotoran manusia dan hewan (mengandung bibit penyakit)
➢ Air limbah pertanian (mengandung pupuk dan pestisida)
➢ Air limbah rumah tangga (mengandung sisa makanan, detergen, sabun, sampo)
➢ Air limbah industri (mengandung bahan kimia, mineral, pewarna, racun)
C. Air tanah
Merupakan air hujan yang meresap ke dalam tanah,
mengalami penyaringan alamiah dari berbagai lapisan tanah
dan batuan sehingga berubah sifatnya. Karena proses
penyerapan (perkolasi) dalam perjalanan ke dalam tanah
membuat air tanah lebih baik dan lebih murni dari air
permukaan, tetapi air tanah juga melarutkan mineral yang
ada dalam lapisan tanah dan batuan sehingga kadar
mineralnya tinggi. Air tanah biasanya bebas dari kuman
penyakit dan tidak perlu dilakukan purifikasi atau
penjernihan karena proses filtrasi alamiah selama
peresapannya dalam tanah.
07
DAMPAK
PENCEMARAN AIR
01 02 03
Terganggunya kehidupan Terjadinya ledakan populasi Punahnya biota air,
organisme air karena ganggang dan tumbuhan air misalnya ikan, yuyu, udang,
berkurangnya kandungan (eutrofikasi) serta dan serangga air.
oksigen. pendangkalan Dasar perairan.

04 05 06
Munculnya banjir akibat Menjalarnya wabah muntaber. Kualitas air menurun dan
got tersumbat sampah. berubah warna.
08
PENCEGAHAN &
PENANGGULANGAN
PENCEMARAN AIR
01 02
Penggunaan pupuk organik Menempatkan daerah
dan kompos sebagai industri jauh dari
pengganti pupuk buatan perumahan warga
pabrik

03 04 05
Pengawasan terhadap Pembuatan tempat Memperluas gerakan
penggunaan zat kimia yang pembuangan limbah penghijauan
dapat menimbulkan secara khusus
pencemaran

06 07 08
Kurangi penggunaan Hindari penggunaan racun Pemanfaatan musuh alami
detergen dan bahan peledak untuk dan parasitoid dalam
menangkap ikan pemberantasan hama
09 10 11
Melakukan inventarisasi & Menetapkan persyaratan
Menetapkan daya tampung
identifikasi sumber pencemar pembuangan air limbah ke
beban pencemaran
air/sumber air

12 13 14
Memantau fasilitas lain Melakukan kegiatan Upaya penegakan hukum
yang menyebabkan penyuluhan dan sosialisasi secara tegas melalui sanksi
perubahan mutu air mengenai penertiban hukum
Daerah Aliran Sungai

15 16 17
Pembinaan oleh Badan
Lingkungan Hidup Membuang sampah pada Menyaring limbah pabrik agar
mengenai pentingnya tempatnya lebih ramah lingkungan
menjaga kelestarian air
09
BAKU MUTU AIR
DAN LIMBAH
Peraturan yang mengatur penentuan baku mutu buangan limbah tergantung pada jenis
kegiatannya, sebagai contoh :
Baku mutu limbah cair bagi Kegiatan Industri diatur oleh KEPMEN LH Nomor
01 51/MENLH/10/1995; dalam Kepmen in industri yang diatur
1). Soda/klor, 2). Pelapisan logam, 3). Penyamakan kulit, 4). Minyak sawit, 5). Pulp
dan kertas, 6). Karet, 7). Gula, 8). Tapioka, 9). Tekstil, 10). Pupuk urea, 11).
Ethanol, 12). Monosodium glutamat, 13). Kayu lapis, 14). Susu dan makanan yang
terbuat dari susu, 15). Minuman ringan, 16). Sabun, deterjen dan produk minyak
nabati, 17). Bir, 18). Baterai sel kering, 19). Cat, 20). Farmasi dan 21). Pestisida.

02 Baku mutu limbah cair bagi kegiatan hotel diatur oleh KEPMEN LH Nomor
52/MENLH/10/1995;

03 Baku mutu limbah cair bagi kegiatan rumah sakit diatur oleh KEPMEN LH
Nomor 58/MENLH/12/1995; dan

04 Baku mutu limbah cair bagi kegiatan minyak dan gas serta panas bumi
diatur oleh KEPMEN LH Nomor 42/MENLH/10/1996.
Badan air dapat digolongkan menjadi 5 yaitu
Golongan A
yaitu air yang dapat digunakan sebagai air
minum secara langsung tanpa pengolahan
terlebih dahulu.
Golongan B Golongan D
yaitu air baku yang baik untuk air yaitu air yang baik untuk keperluan pertanian
minum dan rumah tangga dan dapat dan dapat dipergunakan untuk perkantoran,
dimanfaatkan untuk keperluan lainnya industri, listrik tenaga air, dan untuk
tetapi tidak sesuai untuk golongan A keperluan lainnya tetapi tidak sesuai untuk
keperluan A, B, dan C.
Golongan c
yaitu air yang baik untuk keperluan Golongan E
perikanan dan peternakan, dan dapat yaitu air yang tidak sesuai untuk
digunakan untuk keperluan lainnya keperluan tersebut dalam golongan A, B,
tetapi tidak sesuai untuk keperluan C, dan D.
tersebut pada golongan A dan B.
Parameter Karakteristik Air Limbah
Parameter Suhu Parameter Warna Parameter Kekeruhan
menyangkut kecepatan Air yang jernih, transparan, Adanya material berupa koloid
reaksi dan pengaruhnya segar dan tidak bau menyebabkan air menjadi tampak
terhadap kelarutan suatu merupakan indikator air bagus keruh yang secara estetis kurang
gas, bau dan rasa secara awam menarik dan mungkin bisa
berbahaya bagi kesehatan

Parameter Rasa
dan Bau Parameter Padatan Parameter Kondutivitas
merupakan sifat air yang sangat Padatan hadir dalam air berupa Konduktivitas suatu larutan
subyektif, karena itu sulit zat-zat tersuspensi atau tergantung pada jumlah
diukur, tetapi bisa diidentifikasi terlarut dan dapat dibedakan garam-garam terlarut dan untuk
seperti bau busuk, bau gas, rasa dalam bentuk organik atau larutan yang encer
pahit, dan rasa masam inorganik. konduktivitasnya kurang lebih akan
sebanding dengan nilai TDS.
10
KAITAN DENGAN
ARTIKEL TUGAS
Kesesuaian Penerapan pada Kasus Artikel Tugas dengan Kajian Literatur

Pencemaran Sungai Jakarta, Penanganan Belum Banyak Bicara Kualitas,


01 Tapi Baru Kuantitas
Dalam artikel disebutkan bahwa penyebab pencemaran antara lain yaitu limbah
detergen dan juga adanya kandungan merkuri di dalam air sungai. Hal tersebut
sesuai dengan literatur yang mana termasuk ke dalam bahan buangan zat kimia.
Selain itu perluasan industri di kawasan sepanjang sungai di Bogor, Depok, dan
Jakarta yang masif juga termasuk sebagai salah satu faktor terjadinya pencemaran
air sungai. Perluasan industri tersebut telah sesuai dengan literatur yang mana dapat
menghasilkan polutan yaitu adanya limbah industri yang dapat mencemari sungai di
Bogor, Depok, dan Jakarta tersebut.
Dari artikel tersebut juga dapat diketahui indikator yang dapat mengatakan
bahwa air sungai mengalami pencemaran yaitu karena air pada sungai tersebut
berwarna coklat keruh dan terdapat parameter padatan dalam air sungai. Dimana
berdasarkan literatur, sungai yang tidak tercemar seharusnya berwarna jernih dan
tidak terdapat parameter padatan di dalamnya.
Kesesuaian Penerapan pada Kasus Artikel Tugas dengan Kajian Literatur

Pencemaran Sungai Jakarta, Penanganan Belum Banyak Bicara Kualitas,


01 Tapi Baru Kuantitas

Adapun dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air sungai pada


artikel tersebut yaitu adanya zat kimia yang masuk ke sungai sehingga
berdampak serius terhadap kelangsungan ekosistem maka hal tersebut telah
sesuai dengan literatur yang mana dampak dari adanya pencemaran air yaitu
punahnya biota air dan kelangkaan air bersih.
Dari artikel tersebut juga disebutkan solusi untuk mengatasi timbulnya
pencemaran air di sungai tersebut yaitu dengan meminta DAS industri untuk
menggunakan produk-produk atau yang tidak mengandung unsur berbahaya, hal itu
sesuai dengan literatur yang mana terdapat pengawasan terhadap penggunaan zat kimia
yang dapat menimbulkan pencemaran.
Kesesuaian Penerapan pada Kasus Artikel Tugas dengan Kajian Literatur

02 Pencemaran Jadi Masalah Utama Saat Ini


Indikator yang terlihat pada artikel adalah munculnya bau yang
menyengat, dimana hal tersebut sudah sesuai dengan literatur tentang
indikator pencemaran air, kemudian penyebab/sumber pencemaran air juga
sudah sesuai literatur yaitu ada karena pembuangan limbah rumah tangga dan
pembuangan sampah. Kemudian untuk jenis pencemaran airnya, pada artikel
masuk ke jenis pencemaran limbah rumah tangga dan jenis pencemaran limbah
industri.
Cara penanggulangannya juga sudah sesuai yaitu dengan melakukan
gerakan-gerakan yang mengurangi pembuangan sampah sembarangan dan
gerakan tersebut juga masuk ke tahap sosialisasi ke masyarakat tentang
pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat.
Kesesuaian Penerapan pada Kasus Artikel Tugas dengan Kajian Literatur

03 Pencemaran Sungai Winongo


Pencemaran yang terjadi di Sungai Winongo dapat diketahui melalui
indikator pencemaran yang tampak, yaitu perubahan warna, bau, rasa air, dan
adanya mikroorganisme. Sumber pencemarnya termasuk bahan buangan organik,
bahan buangan olahan bahan makanan, serta zat warna kimia. Oleh karena itu,
jenis pencemaran air yang terjadi di Sungai Winongo termasuk pencemaran limbah
organik, limbah rumah tangga, dan limbah industri.
Sementara itu, solusi yang ditawarkan pada kasus ini sesuai dengan
penanganan dan penanggulangan hasil studi literatur, yaitu memilah sampah rumah
tangga dan mendaur ulang sampah organiknya, mengolah hasil limbah pada
peternakan atau limbah rumah tangga menjadi biogas dan pupuk kompos,
merancang produksi ramah lingkungan, pengolahan limbah, menjaga kelestarian air
bersama masyarakat, serta mengedukasi masyarakat.
Kesesuaian Penerapan pada Kasus Artikel Tugas dengan Kajian Literatur

04 Menyelamatkan Sungai Agar Tak Jadi Tempat Sampah Terpanjang


Pencemaran air sungai Ciliwung yang tepatnya di RT 10 RW 04 Kelurahan
Balekambang dapat diketahui melalui indikator pencemaran yang tampak, yaitu
perubahan warna air menjadi hitam, merah, hijau dan kuning serta banyak
terdapat titik-titik sampah. Hal tersebut sesuai dengan literatur bahwa salah
satu indikator pencemaran air yaitu adanya perubahan warna. kemudian
penyebab/sumber pencemaran air juga sudah sesuai literatur yaitu karena
pembuangan limbah pabrik, limbah domestik dan sampah secara sembarangan ke
sungai. Untuk jenis pencemaran air pada artikel ini yaitu jenis pencemaran limbah
industri.
Cara penanggulangannya juga sudah sesuai dengan literatur yaitu dengan
melakukan gerakan mengurangi pembuangan limbah industri, limbah domestik dan
sampah sembarangan, mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai, mempertegas
sikap terhadap oknum perusak dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat
tentang pentingnya kelestarian lingkungan (sungai) terhadap kehidupan.
Daftar Pustaka
Arie Herlambang. 2006. Pencemaran dan Strategi Penanggulangannya. Peneliti Pusat Teknologi
Lingkungan, BPPT.
Djoko Pitono, 2003, Sumbangan Brantas Untuk Pembangunan Berkelanjutan, disajikan dalam
Seminar Sistem Monitoring Pencemaran Lingkungan Sungai dan Teknologi Pengelolaannya,
Hotel Panghegar, Bandung, 8-9 Juli 2003, Penyelenggara PPET, LIPI.
Fitri Indrawati, dkk. 2021. Penegakan Hukum dalam Pencegahan dan Penanggulangan Terjadinya
Pencemaran Air Sungai di Kota Denpasar Akibat Pembuangan Limbah Sablon. Essence of
Scientific Medical Journal (ESSENTIAL). Diakses dari http://ojs.unud.ac.id/, pada 12
April 2021 pukul 08.40 WIB.
Heriamaritay. 2011. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Air Akibat
Penambangan Emas di Sungai Kahayan. Jurnal MIMBAR HUKUM, Vol. 23 No. 3.
Suyasa, Wayan Budiarsa. 2014. Pencemaran Air dan Pengolahan Air Limbah. Denpasar: Udayana
University Press.
Wisnuprapto dan Mohajit. 1992. Prinsip Dasar Pengendalian Pencemaran Air. PAU. Bioteknologi
ITB, Bandung.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai