Anda di halaman 1dari 8

ILMU PENGETAHAUN ALAM

TIM Penyusun: Owner :


Kelompok 1
Deskripsi Pencemaran Air

Pencemaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


adalah proses, cara pembuatan mencemari atau mencemarkan, udara
atau lingkungan. Pencemaran terjadi bila dalam lingkungan terdapat
bahan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan,
baik yang bersifat fisik, kimiawi, maupun biologis. Pencemaran air
adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau
komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air
menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan tidak lagi
berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Peraturan pemerintah No. 20 Tahun 1990 mengelompokkan
kualitas air menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya.
Adapun penggolongan air menurut peruntukannya adalah sebagai
berikut.
a. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum
secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
b. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air
minum
c. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan
perikanan dan peternakan.

d. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan


pertanian, usaha di perkotaan, industri, dan pembangkit listrik
tenaga air.

Sumber pencemar (polutan) dapat berupa suatu lokasi tertentu


(point source) atau tak tentu/ tersebar (non-point/diffuse source).
Volume pencemar dari point source biasanya relatif tetap. Sumber
pencemar non-point source dapat berupa point source dalam jumlah
yang banyak. Misalnya: limpasan dari daerah pertanian yang
mengandung pestisida dan pupuk, limpasan dari daerah permukiman
(domestik), dan limpasan dari daerah perkotaan.

Macam-macam Pencemaran Air

Berdasarkan sifat zat pencemaran air yaitu ada 3 macam, yaitu:

1. Pencemaran fisik seperti pencemaran fisik yang disebabkan oleh


benda cair, benda padat, dan benda gas seperti kaleng, plastik,
kaca, karet dll.
2. Pencemaran biologis seperti pencemaran biologis adalah
pencemaran yang disebabkan oleh adanya mikroorganisme,
seperti : salmonella typhosa.
3. Pencemaran kimiawi seperti pencemaran kimiawi adalah
pencemaran yang disebabkan oleh zat kimia, seperti : adanya
senyawa logam, detergent, nitrat, asam sulfat, DDT.

Berdasarkan tempat terajadinya pencemaran air dapat berupa

1. Limbah industry
Limbah industri dapat berupa jenis logam berat seperti Cadmium
(Cd), merkuri (Hg), dan timbal (Pb). Selain itu, juga pewarna
sintesis dan zat kimia lain sesuai dengan jenis industrinya.
Melalaui rantai makanan zat-zat di atas terakumulasi pada tubuh
hewan dan manusia yang dapat menyebabkan kematian.
2. Limbah pertanian
Penggunaan pupuk yang berlebihan akan mengakibatkan
terjadinya penimbunan NO di air sehingga terjadi eutrofikasi,
akibatnya gulma di air seperti eceng gondok alga dan sebagainya
tumbuh lebat menutupi permukaan air dan sinar matahari tidak
dapat menembus masuk air.
3. Limbah rumah tangga
Beberapa contoh limbah rumah tangga seperti detergent, kaca,
plastic dan sebagainya menumpuk diperairan bersama limbah
industri akan menyebabkan kematian organism dan penyusutan
oksigen yang dapat menyebabkan parairan menjadi miskin
oksigen.
4. Limbah minyak
Limbah minyak bumi yang tumpah ke laut akibat kecelakaan
kapal tengker atau kebocoran kilang minyak lepas pantai
menyebabkan tercemarnya air laut, karena permukaan laut
dilapisi oleh minyak dengan ketebalan tertentu.

Dampak

Air adalah tempat hidup hewan akuantik seperti ikan. Apabila


sumber air tempat kehidupan akuatik tercemar, segala siklus dalam air
terganggu dan ekosistem air atau kehidupan akuatik akan terganggu
pula. Misal organisme yang kecil atau lemah seperti plankton banyak
yang mati karena banyak keracunan bahan tercemar, ikan-ikan
kecil pemakan plankton banyak yang mati karena kekurangan makanan,
demikian pula ikan-ikan yang lebih besar pemakan ikan-ikan kecil bila
kekurangan makanan akan mati.

Jadi akibat yang ditimbulkan ketika air tercemar adalah :


Cahaya matahari tidak dapat menembus kedalam air.
Fitoplankton tidak dapat hidup, karena tidak dapat
berfotosintesis.
Pertukaran udara dari udara ke air dan sebaliknya menjadi
terganggu.

Mengetahui Kualitas Air

Untuk mengetahui kualitas suatu air, maka perlu diadakan


pengujian. Berikut sifat-sifat kimia-fisika air yang umum diuji dan dapat
digunakan menentukan tingkat pencemaran air.
a. Suhu
Perubahan suhu akan menyebabkan pola sirkulasi yang sangat
mempengaruhi kehidupan akuatik. Naiknya suhu air akan menimbulkan
meurunnya jumlah kadar oksigen terlarut, meningkatnya reaksi kimia,
dan mengganggu kehidupan di air.
b. Kecerahan dan kekeruhan
Kekeruhan ditandai dengan perubahan warna menjadi gelap.
Kekeruhan air akan berdampak pada pembiasan cahaya ke dalam air,
sehingga membatasi cahaya yang masuk ke dalam air yang dibutuhkan
oleh makhluk hidup untuk berfotosintesis.
c. Warna
Warna perairan ada dua yaitu warna sesungguhnya dan warna
tampak. Warna sesungguhnya adalah warna yang hanya disebabkan
oleh bahan-bahan terlarut, sedangkan warna tampak adalah warna yang
disebabkan oleh bahan terlarut dan bahan tersuspensi. Warna tampak
atau tidak normal merupakan indikasi terjadinya pencemaran air.
d. Derajat keasaman (pH)
pH adalah tingkat keasaman atau kebasaan suatu benda yang diukur
dengan menggunkan skala pH. Sifat asam mempunyai pH 0-7
sedangkan sifat basa mempunyai pH 7-14. Sebagian biota akuatik
sensitif terhadao perubahan pH dan menyukai air dengan nilai pH 7-8,5.
e. Jumlah padatan
Padatan dalam air dapat berupa padatan organik dan padatan
anorganik yang larut, mengendap, maupun tersuspensi. Bahan ini akan
mengendap pada dasar air yang lambat laun akan menimbulkan
pendangkalan pada dasar.
f. Nitrat.
Jika amoniak diubah menjadi nitrat, maka akan terdapat nitrit dalam
air. Nitrit amat beracun di dalam air.
g. Fosfor
Fosfor memasuki air melalui berbagai jalan, seperti melalui
kotoran, limbah, sisa pertanian, kotoran hewan, dan sisa makhluk hidup
yang mati.

Ciri-ciri Air yang Sudah Tercemar


Tanda-tanda bahwa air sudah tercemar dapat dikenali melalui
pengamatan fisik. Beberapadiantaranya yaitu:
1. Warna kekuningan akan muncul jika air tercemar chromium dan
materi organik lainnya. Jika air berwarna merah kekuningan, itu
menandakan adanya cemaran besi. Sementara pengotor berupa
lumpur akan memberi warna merah kecoklatan.
2. Kekeruhan juga merupakan tanda bahwa air tanah telah tercemar
oleh koloid (bio zat yang lekat seperti getah atau lem). Lumpur,
tanah liat dan berbagai mikroorganisme seperti plankton maupun
partikel lainnya bisa menyebabkan air berubah menjadi keruh
3. Polutan berupa mineral akan membuat air tanah memiliki rasa
tertentu. Jika terasa pahit, pemicunya bisa berupa besi, alumunium,
mangaan, sulfat maupun kapur dalam jumlah besar.
4. Air tanah yang rasanya seperti air sabun menunjukkan adanya
cemaran alkali, sumbernya bisa berupa detergent atau natrium
bikarbonat
5. Sedangkan rasanya payau menunjukkan kandungan garam yang
tinggi, sering terjadi didaerah sekitar muara sungai.
6. Bau yang tercium dalam air tanah juga menunjukkan adanya
pencemaran sehingga tidak layak untuk dikonsumsi.

Usaha Mencegah Pencemaran Air

Usaha pencegahan pencemarn air ini bukan merupakan proses


yang sederhana, tetepi melibatkan berbagai faktor sebagai berikut:
1. Air limha yang akan dibuang ke perairan harus diolah lebih dahulu
sehingga memenuhi standar air limbah yang telah ditetapkan
pemerintah.
2. Menggunakan bahan yang dapat mencegah dan mneyerap minyak
yang tumpah diperairan.
3. Limbah radioaktif harus diproses dahulu agar tidak mengandung
bahaya radiasi dan baru dibuang ke perairan.
4. Mengeluarkan atau menguraikan detergent atau bahan kimia lain
dengan menggunakan aktifitas mikroba tertentu sebelum dibuang
ke dalam perairan umum.

Anda mungkin juga menyukai