Bahan pelarut dan endapan dapat membuat air berbau, memiliki derajat keasaman yang
tinggi, memiliki rasa, dan berwarna.
2. Berbau
Air yang murni dan sehat tidak akan menimbulkan bau. Jika sudah tercemar oleh zat
polutan, air tersebut akan menimbulkan bau busuk dan menyengat.
Normalnya, derajat keasaman air adalah 7. Jika melebihi atau kurang dari 7, air tersebut
sudah tercemar.
Limbah atau sampah yang ada di dalam air akan diuraikan oleh mikroorganisme. Untuk
menguraikannya, mikroorganisme membutuhkan pasokan oksigen. Semakin banyak
limbah atau sampah, membuat jumlah mikroorganisme dan pasokan oksigen yang
dibutuhkan juga semakin banyak. Hal ini akan membuat kandungan oksigen di dalam air
berkurang sehingga hewan dan tumbuhan yang hidup di dalamnya akan kekurangan
oksigen.
1
5. Memiliki Rasa
Air yang baik, murni, dan sehat adalah air yang tidak memiliki rasa. Jika memiliki rasa,
baik itu asam, manis, atau pahit, dapat dipastikan air tersebut tercemar.
Jika jumlah zat radioaktif sangat banyak, radioaktivitas air akan meningkat yang
kemungkinan besar air tersebut sudah tercemar. Jika tidak segera ditangani, zat-zat yang
berasal dari aktivitas manusia dan aktivitas mesin ini dapat merusak lingkungan.
Dalam kondisi normal, suhu air lebih rendah dibandingkan dengan suhu lingkungan.
Karena itulah, air akan terasa dingin saat disentuh. Jika dalam kondisi normal suhu air
terus berubah, dapat dipastikan air tersebut sudah tercemar.
8. Berwarna
Air yang bersih tidak akan berwarna dan terlihat bening. Jika zat polutan sudah
mencemarinya, air akan mudah berubah warna.
Dari rumah tangga seperti deterjen, limbah makanan, dan limbah manusia.
2. Limbah industri
Dari kegiatan industri, seperti logam berat, bahan kimia, dan limbah organik.
3. Limbah pertanian
Dari kegiatan pertanian, seperti pestisida, pupuk kimia, dan limbah hewan.
4. Pembuangan sampah
Pembuangan sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat mencemari air di sekitarnya.
5. Kegiatan konstruksi
Kegiatan konstruksi seperti pembangunan jalan, gedung, dan jembatan dapat mencemari
air melalui penggunaan bahan kimia dan penggalian tanah.
2
6. Kebakaran hutan
Kebakaran hutan dapat mencemari air melalui abu dan sisa-sisa material yang terbakar.
Bahan bakar seperti minyak dan gas dapat mencemari air melalui kebocoran atau
tumpahan.
Pencemaran jenis ini merupakan pencemaran yang terjadi akibat mikroorganisme yang
berkembang di dalam air. Mikroorganisme tersebut seperti zooplankton dan fitoplankton.
Sejatinya, mikroorganisme memiliki peran untuk menjernihkan air. Namun dengan
jumlah yang berlebih, zat mikroorganisme dapat mencemari air dan membuatnya menjadi
lebih keruh.
Air dapat tercemar oleh organik dari nutrisi tanaman. Hal ini erat kaitannya dengan
bidang pertanian. Untuk aktivitas pertanian, penggunaan pupuk nitrogen dan fosfat pada
tanaman memang terbukti untuk mencegah hama dan membuat tanaman lebih subur.
Meski demikian, penggunaan pupuk ini memiliki dampak negatif bagi air. Pupuk kimia
yang digunakan bagi tanaman, jika larut ke dalam air akan mengubah kemurniannya dan
membuatnya jadi terkontaminasi.
Pencemaran air oleh bahan kimia anorganik sangat erat kaitannya dengan aktivitas
sehari-hari yang dilakukan oleh manusia. Banyak bahan-bahan yang digunakan oleh
manusia mengandung bahan kimia anorganik seperti timbal, cadmium, dan merkuri yang
berujung pada tercemarnya air.
Tak jauh berbeda dengan pencemaran bahan kimia anorganik, pencemaran air oleh bahan
kimia organik pun erat kaitannya dengan aktivitas sehari-hari manusia. Terdapat bahan
kimia yang sifatnya organik seperti plastik, minyak, dan pestisida.
3
E. DAMPAK PENCEMARAN AIR
• Pada Kesehatan Manusia menyebabkan beberapa penyakit seperti :
1. Kolera
Kolera merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Vibrio
cholerae. Bakteri ini biasanya muncul di air atau makanan yang terkontaminasi
oleh feses orang yang menderita penyakit ini.
Penyebab penderita kolera terjangkit apabila mencuci makanan menggunakan air
yang terkontaminasi. Beberapa gejala kolera adalah diare, kram perut, muntah dan
sakit kepala.
2. Disentri
Disentri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang masuk ke mulut
melalui air atau makanan yang tercemar. Beberapa gejala disentri antara lain
demam, muntah, sakit perut, dan diare parah.
3. Diare
Diare merupakan salah satu penyakit yang umum terjadi karena kasus pencemaran
air. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dan parasit yang ada di air yang tercemar.
Diare biasanya ditandai oleh feses yang encer dan buang air besar terus-terusan.
4. Hepatitis A
Hepatitis A merupakan penyakit yang menyerang hati dan disebabkan oleh virus.
Penyakit ini biasanya menyebar melalui air atau makanan yang terkontaminasi
feses, atau melalui kontak langsung dengan feses dari pengidap hepatitis A.
5. Keracunan Timbal
Timbal merupakan salah satu polutan yang biasa ditemukan di air yang tercemar.
Jika terpapar timbal dalam dosis berlebih dapat menyebabkan penyakit serius,
seperti kerusakan organ, gangguan sistem saraf dan penyakit ginjal.
6. Polio
Polio merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh poliovirus. Penyakit ini
menyebar melalui feses dari pengidap polio. Polio dapat dicegah dengan mudah
dengan cara mendapatkan vaksin polio.
7. Trachoma
Trachoma merupakan penyakit menular yang menginfeksi mata disebabkan oleh
bakteri yang mengakibatkan kebutaan.
8. Kanker
Paparan jangka panjang terhadap bahan karsinogenik dalam air dapat
meningkatkan risiko kanker pada manusia.
• Kehilangan Keanekaragaman Hayati
4
Pencemaran air dapat merusak ekosistem perairan dan mengganggu kehidupan
biota air di dalamnya. Biota air, termasuk ikan, makhluk renik, dan tanaman air,
bisa terpapar bahan kimia berbahaya, menyebabkan kematian massal atau
pengurangan populasi yang signifikan. Ini mengganggu rantai makanan dan
mengurangi keanekaragaman hayati perairan.
• Kerugian Ekonomi
Pencemaran air dapat berdampak buruk pada sektor ekonomi yang terkait dengan
air, seperti perikanan, pariwisata, dan industri yang bergantung pada sumber air
bersih. Perikanan bisa terancam karena ikan dan biota air lainnya terpapar bahan
kimia berbahaya. Industri pariwisata juga dapat terganggu karena perairan yang
tercemar tidak lagi menarik bagi wisatawan.
• Kerusakan Ekosistem
Pencemaran air bisa merusak ekosistem perairan secara keseluruhan. Nutrien
berlebih (seperti nitrogen dan fosfor) dari limbah pertanian dan limbah domestik
dapat menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan, yang pada gilirannya
mengganggu ekosistem dan menyebabkan daerah mati di perairan (zona tanpa
oksigen).
• Keracunan Tanaman
Air yang terkontaminasi dapat mengakibatkan tanaman terpapar bahan kimia
berbahaya. Ini bisa mengurangi hasil panen, mengganggu kualitas makanan yang
dihasilkan, dan merusak tanah pertanian dalam jangka panjang.
• Pengaruh Terhadap Sumber Air Bersih
Pencemaran air dapat mengurangi ketersediaan sumber air bersih untuk kebutuhan
konsumsi manusia, pertanian, dan industri. Hal ini dapat memicu persaingan yang
lebih besar atas sumber daya air bersih, bahkan menyebabkan konflik antara
berbagai pihak yang membutuhkan akses ke air.
1. Penyaringan air :
Teknologi penyaringan air membantu menghilangkan zat-zat berbahaya dari
sumber air, meningkatkan kualitas dan kebersihannya.
2. Pengolahan air dengan metode fisika-kimia :
Proses seperti pengendapan, koagulasi-flokulasi, dan adsorpsi digunakan untuk
menghilangkan partikel dan bahan kimia berbahaya dari air.
5
3. Teknologi bio-remediasi :
Organisme hidup seperti bakteri dan tanaman digunakan untuk menghilangkan
polutan dari air, melalui seperti proses biodegradasi dan fitoremediasi.
Industri dan rumah tangga harus memastikan bahwa limbah mereka diolah dan dibuang
dengan benar sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Penggunaan sistem pengolahan air limbah yang efektif di fasilitas industri dan kota dapat
mengurangi jumlah polutan yang masuk ke dalam perairan.
• Pertanian Berkelanjutan
Praktik pertanian yang berlebihan menggunakan pestisida, pupuk, dan limbah organik
dapat menyebabkan aliran nutrien yang berlebihan ke perairan. Pertanian berkelanjutan
yang lebih bijaksana dalam penggunaan bahan kimia dan manajemen limbah dapat
membantu mengatasi masalah ini.
Erosi tanah dapat menyebabkan sedimentasi di perairan, mengganggu kualitas air dan
ekosistem akuatik. Praktik-praktik konservasi tanah seperti penanaman pohon penahan
angin dan tumbuhan penutup tanah dapat membantu mencegah erosi.
6
Investasi dalam infrastruktur pengolahan air bersih dan sanitasi yang memadai sangat
penting untuk memastikan pasokan air bersih yang aman dan penyediaan fasilitas sanitasi
yang layak.
Edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas air, dampak pencemaran, dan
langkah-langkah pencegahannya dapat memotivasi perubahan perilaku yang lebih ramah
lingkungan.
Pemerintah perlu menerapkan dan menegakkan regulasi yang ketat terkait pembuangan
limbah industri dan domestik, serta memastikan bahwa semua pihak mematuhi aturan
tersebut.
• Inovasi Teknologi
Pengembangan teknologi baru untuk pengolahan air limbah, deteksi pencemaran, dan
pembersihan perairan dapat membantu mengatasi masalah pencemaran air dengan lebih
efektif.
7
✓ Kampanye edukasi dan kesadaran masyarakat mengenai praktik pengelolaan
limbah yang ramah lingkungan.
✓ Pengembangan program penghijauan dan konservasi lahan di sekitar sumber air
untuk mencegah erosi tanah dan aliran limbah.
✓ Pengawasan ketat terhadap kegiatan pertanian dan industri untuk memastikan
penggunaan bahan kimia yang aman dan pengelolaan limbah yang benar.