Anda di halaman 1dari 14

CARA PENANGGULANGAN PENCEMARAN AIR, TANAH, UDARA DAN SUARA

BAB I
PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG

Persoalan lingkungan hidup disebabkan berbagai hal, salah satunya pertumbuhan


penduduk. Pertumbuhanpopulasi manusia yang semakin tinggi menyebabkan
aktifitas ekonomi juga meningkat pesat.
Kegiatan ekonomi/pembangunan yang semakin meningkat mengandung resiko
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup sehingga struktur dan fungsi dasar
ekosistem yang menjadi pendukung kehidupan menjadi rusak. Hal tersebut
merupakan beban sosial yang pada akhirnya manusia pula yang akan menanggung
biaya pemulihannya. Dalam penjelasan atas Undang-Undang nomor 23 tahun 1997
tentang pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan bahwa arah pembangunan
jangka panjang Indonesia adalah pembangunan ekonomi dengan bertumpukan
pada pembangunan industri yang diantaranya menggunakan berbagai jenis bahan
kimia dan zat radioaktif.
Disamping menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat, industrialisasi
juga menimbulkan ekses, antara lain dihasilkannya limbah yang apabila dibuang
kelingkungan akan dapat mengancam lingkungan hidup itu sendiri, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk hidup lain. Pencemaran Lingkungan : Definisi, Sumber
dan Pengendalian Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup,zat,energi dan ataukomponen lain ke dalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai
peruntukkannya.

BAB II
PEMBAHASAN
A.

PENCEMARAN AIR

Dalam kehidupan seharihari kita membutuhkan air yang bersih untuk minum,
memasak, mandi, mencuci dan kepentingan lainnya. Air yang kita gunakan harus
berstandart 3B yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak beracun. Tetapi banyak
kita lihat air yang berwarna keruh dan berbau sering kali bercampur dengan benda
benda sampah seperti plastik, sampah organic, kaleng dan sebagainnya.
Pemandangan seperti ini sering kita jumpai pada aliran sungai, selokan maupun
kolam- kolam. Air yang demikian disebut air kotor atau air yang tercemar. Air yang
tercemar mengandung zat- zat yang berbahaya yang dapat menyebabkan dampak
buruk dan merugikan kita bila di konsumsi.Namun bagi kita, khususnya masyarakat
pedesaan, sungai adalah sumber air seharihari untuk kelangsungan hidup. Mereka
kurang begitu peduli kandungan yang terdapat pada air tersebut.
1.

Pengertian Pencemaran Air

Salah satu dampak negatif dari kemjuan ilmu dan teknologi yang tidak digunakan
dengan benar adalah terjadinya pencemaran. Pencemaran adalah peristiwa
masuknya zat, unsur, zat atau komponen lain yang merugikan ke dalam lingkungan
akibat aktivitas manusia atau proses alami. Segala sesuatu yang menyebabkan
pencemaran disebut polutan.
Suatu benda dapat dikatakan polutan bila kadarnya melebihi batas normal, berada
pada tempat dan waktu yang tidak tepat. Polutan dapat berupa suara, panas,
radiasi, debu, bahan kimia, zat- zat yang dihasilkan makhluk hidup dan sebagainya.
Adanya polutan dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan lingkungan
tidak dapat mengadakan pembersihan sendiri ( regenerasi). Oleh karena itu,
pencemarani terhadap lingkungan perlu dideteksi secara dini dan ditangani segera.
2.

Macam-macam Sumber Pencemaran Air

Sumber pencemaran air antara lain sampah masyarakat, limbah industri, limbah
pertanian dan limah rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat merusak
perairan yaitu; bahan- bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan- bahan yang
banyak membutuhakan oksigen untuk penguraiannya, bahan- bhan kimia organic
dari industri atau limbah pupuk pertanian, bahan- bahan yang tidak sediment,
bahan- bahan yang mengandung radioaktif dan panas. Pembuangan sampah dapat
mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena sebagian
besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk. Pembuangan sampah organic maupun
anorganik yang dibuang kesungai terus- menerus, selain menemari air, terutama di
musim hujan akan mengakibatkan banjir.
Air adalah unsur alam yang penting bagi mahluk hidup dengan sifat mengalir dan
meresap. Apabila jalur aliran- alirannya tersumbat akan mengakibatkan banjir.
Pencemaran air terjadi karena kurangnya rasa disiplian masyarakat, misalnya dalam
kebersihan lingkungan dan membuang sampah sembarangan.
3.

Penyebab Pencemaran Air

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda.
a.

Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.

b.
Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya
oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
c.
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti
logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut
memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang
dapat juga mengurangi oksigen dalam air.Seperti limbah pabrik yg mengalir ke
sungai seperti di sungai citarum
d.

4.

Pencemaran air oleh sampah

Akibat Pencemaran Air

Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen


a.

Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air

b.

Pendangkalan dasar perairan

c.

Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi

d.

Dalam jangka panjang mengakibatkan kanker dan kelahiran cacat

e. Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan


penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk yang berguna terutama predator
f.

Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan bahkan burung

g.

Dapat mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia

h.

Dapat menyebabkan banjir

i.

Erosi

j.

Kekurangan sumber air

k.
l.
m.

Tanah Longsor
Dapat merusak Ekosistem sungai
Kerugian untuk Nelayan

5.

Penanggulangan Terjadinya Pencemaran Air

Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam
memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan
pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah
sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air
sungai, danau ataupun ke dalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida
secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air di
lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa
fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran air.
Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logamlogam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini
dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuhtumbuhan yang mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil.
Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena
terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk menanggulangi agar tidak terjadi
penumpukan logam-logam berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan
pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan. Limbah industri sebelum dibuang ke
tempat pembuangan, dialirkan ke sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di
suatu tempat yang disediakan, kemudian diolah, agar bila terpaksa harus dibuang
ke sungai tidak menyebabkan terjadinya pencemaran air. Bahkan kalau dapat
setelah diolah tidak dibuang ke sungai melainkan dapat digunakan lagi untuk
keperluan industri sendiri. Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau
serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan, kemudian
diolah menjadi bahan lain yang berguna, misalnya dapat diolah menjadi keset.
Sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dikubur dalam lubang
tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan sebagai pupuk.

B.

PENCEMARAN TANAH

a.

Pengertian Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk
dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah;
air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia


dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran
yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di
tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia
ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
b.

Sumber Pencemaran Tanah

Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa
dikatakan mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran
air, maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga
merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida
nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air
hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga
menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.
Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat
radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah
sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya
juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air
permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar
tersebut. Maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi
sumber pencemar yang berasal dari, sampah rumah tangga, sampah pasar,
sampah rumah sakit, gunung berapi yang meletus / kendaraan bermotor dan limbah
industri.
c.

Komponen - Komponen Bahan Pencemaran Tanah


1.

Limbah domestik

Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor
pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair. Limbah
padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan
oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan
bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu akan
tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke
lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita
setelah ratusan tahun kemudian. Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang
menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak
tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah
hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya
tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk
berkembang. Limbah cair berupa deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah
akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikroorganisme di
dalam tanah.

2.

Limbah industri

Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang
merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa
pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal,
perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri
pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Merupakan zat
yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan
mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting
terhadap kesuburan tanah.
3.

Limbah pertanian

Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah
atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama
tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak
struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat
ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dan
penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorganisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada
jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus
menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut
d.

Dampak dari Pencemaran Tanah


1.

Dampak Pada Kesehatan

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam


tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida
dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat
berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta
kerusakan ginjal. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada
konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan
mungkin tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati,
Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa
macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan
ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis
yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.

b.

Dampak Pada Lingkungan Atau Ekosistem

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada


akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat

menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak


mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki
waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan
terbentuk dari bahan pencemar tanah utama. Pencemaran tanah juga dapat
memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal
dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang
rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari
mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.
Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai
makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan
lain dari rantai makanan tersebut.
e.

Penanggulangan Komponen Bahan Pencemaran Tanah

Limbah domestic, yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan
cara memisahkan antara sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah
terurai oleh tanah, dan sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah
tetapi membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah
organik yang mudah terurai oleh tanah, misalnya dijadikan bahan urukan, kemudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat
kita pakai lagi, dibuat kompos dan khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan
lain-lain. Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh
mikroorganisme. Cara penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampahsampah menjadi barang-barang yang mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan
hiasan dinding. Limbah industri, cara penanggulangannya yaitu dengan cara
mengolah limbah tersebut sebelum dibuang ke sungai atau ke laut. Limbah
pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai
bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan
penggunaan pupuk kompos.

Ada 2 cara untuk penanganan pencemaran tanah


a.

Remidiasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.


Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan
lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian
dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut
dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki
yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.
Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah

dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan
rumit.
b.

Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan


mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak
beracun (karbon dioksida dan air).
C.
a.

PENCEMARAN UDARA
Pengertian Pencemaran Udara

Pencemaran Udara adalah kondisi udara yang tercemar de-ngan adanya bahan, zatzat asing atau komponen lain di udara yang menyebabkan berubahnya tatanan
udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas udara
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Pencemaran udara mempengaruhi sistem kehidupan makhluk hidup seperti
gangguan kesehatan, ekosistem yang berkaitan dengan manusia.

b.

Sumber Pencemaran Udara


a.

Kegiatan manusia

b.

Transportasi

c.

Industri

d.

Pembangkit listrik

e.
Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai
jenis bahan bakar)
f.

Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)

Sumber alami
a.

Gunung berapi

b.

Rawa-rawa

c.

Kebakaran hutan

d.

Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi

Sumber-sumber lain

a.

Transportasi amonia

b.

Kebocoran tangki klor

c.

Timbulan gas metana dari lahan uruk/tempat pembuangan akhir sampah

d.

Uap pelarut organik

c.

Jenis-jenis Pencemaran Udara

a.

Menurut bentuk : Gas, Pertikel

b.

Menurut tempat : Ruangan (indoor), udara bebas (outdoor)

c.

Gangguan kesehatan : Iritansia, asfiksia, anetesia, toksis

d.

Menurut asal : Primer, sekunder

Bahan atau Zat pencemaran udara dapat berbentuk gas dan partikel :
Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibedakan menjadi :
a.
Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S)
dan Sulfat Aerosol.
b.
Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida
(NO), Amoniak (NH3) dan Nitrogen Dioksida (NO2).
c.
Golongan Karbon terdiri dari Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO),
Hidrokarbon .
d.

Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen, Vinyl Klorida, air raksa uap.

Pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi :


a.

Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.

b.

Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, Benzen.

c.

Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.

Pencemaran udara menurut tempat dan sumbernya dibedakan menjadi dua:


Pencemaran udara bebas (Out door air pollution), Sumber Pen-cemaran udara
bebas :
a.

Alamiah, berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dll.

b.
Kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga,
asap kendaraan, dll.
Pencemaran udara ruangan (In door air pollution), berupa pencemaran udara
didalam ru-a-ngan yang berasal dari pemukiman, perkantoran ataupun gedung
tinggi.
Pencemaran udara berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan
dibedakan menjadi 4 jenis :
a.
Irintasia. Biasanya polutan ini bersifat korosif. Merangsang proses peradangan
hanya pada saluran pernapasan bagian atas, yaitu saluran pernapasan mulaidari
hidung hingga tenggorokkan. Misalnya Sulfur Dioksida, Sulfur Trioksida, Amoniak,
debu. Iritasi terjadi pada saluran pernapasan bagian atas dan juga dapat mengenai
paru-paru sendiri.
b.
Asfiksia. Disebabkan oleh ber-kurangnya kemampuan tubuh dalam
menangkap oksigen atau mengakibatkan kadar O2 menjadi berkurang. Keracunan
gas Karbon Monoksida mengakibatkan CO akan mengikat hemoglobin sehingga
kemampuan hemoglobin mengikat O2 berkurang terjadilah Asfiksia. Yang termasuk
golongan ini adalah gas Nitrogen, Oksida, Metan, Gas Hidrogen dan Helium.
c.
Anestesia. Bersifat menekan susunan syaraf pusat sehingga kehilangan
kesadaran, misalnya aeter, aetilene, propane dan alkohol alifatis.
d.
Toksis. Titik tangkap terjadinya berbagai jenis, yaitu : Menimbulkan gangguan
pada sistem pembuatan darah, mi-salnya benzene, fenol, toluen dan
xylene.Keracunan terhadap susunan syaraf, misalnya karbon disulfid, metil alkohol.
Pencemaran udara dapat pula dikelompokkan kedalam :
a.
Pencemar primer. Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika
dipancarkan, lazim disebut sebagai pencemar primer, antara lain CO, CO2,
hidrokarbon, SO, Nitrogen Oksida, Ozon serta berbagai partikel.
b.
Pencemar Sekunder. Berbagai bahan pencemar kadangkala bereaksi satu
sama lain menghasilkan jenis pencemar baru, yang justru lebih membahayakan
kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara otomatis ataupun dengan cara bantuan
katalisator, seperti sinar matahari. Pencemar hasil reaksi disebut sebagai pencemar
sekunder. Contoh pencemar sekunder adalah Ozon, formal dehida, dan Peroxy Acyl
Nitrate (PAN).

d.
a.

Jenis-jenis Bahan Pencemaran Udara


Karbon monoksida (CO)

b.

Nitrogen dioksida (N02)

c.

Sulfur Dioksida (S02)

d.

CFC

e.

Karbon dioksida (CO2)

f.

Ozon (03 )

g.

Benda Partikulat (PM)

h.

Timah (Pb)

i.

HydroCarbon (HC)

e.

Dampak Pencemaran Udara

a.

Penipisan Ozon

b.

Pemanasan Global ( Global Warming )

c.

Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan

d.

Terganggunya fungsi reproduksi

e.

Stres dan penurunan tingkat produktivitas

f.

Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak

g.

Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.

f.

Penanggulangan Pencemaran Udara

Untuk dapat menanggulangi terjadinya pencemaran udara dapat dilakukan


beberapa usaha antara lain: mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan
bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula
agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara sempurna, selain itu
pengolahan/daur ulang atau penyaringan limbah asap industri, penghijauan untuk
melangsungkan proses fotosintesis (taman bertindak sebagai paru-paru kota), dan
tidak melakukan pembakaran hutan secara sembarangan, serta melakukan
reboisasi/penanaman kembali pohonpohon pengganti yang penting adalah untuk
membuka lahan tidak dilakukan pembakaran hutan, melainkan dengan cara
mekanik

D.

PENCEMARAN SUARA

Kita semua tahu, saat ini kita lebih banyak dieksploitasi dengan terlalu banyak
suara lebih dari masa apapun dalam sejarah. Kehidupan modern sepertinya jadi
perjuangan yang tak berkesudahan untuk melawan hiruk-pikuk yang kian
meningkat. Saat berada di rumah, telinga kita diisi oleh riuhnya suara binatang
peliharaan, suara AC, televisi, pesawat jet dan banyak hal lain. Saat berada di jalan,
kita juga mendengar keriuhan lain: proyek pembangunan, suara kendaraan umum
yang menderu dan musik yang dinyalakan orang lain.
a.

Pengertian Pencemaran Suara

Pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi
atau suara yang menggangu ketentraman makhluk hidup di sekitarnya. Standar
polusi suara tidak dapat ditentukan oleh suatu tertentu, selama dianggap
mengganggu, suara tersebut dapat dikategorikan ke dalam polusi suara.
Pencemaran suara biasanya diukur dalam suatu desibel.

b.

Penyebab Pencemaran Suara

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syaratsyarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian
terhadap makhluk hidup. Sifat polutan adalah:
a.
Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan
tidak merusak lagi.
b.

Merusak dalam jangka waktu lama.

Dalam pencemaran suara, kebisingan yang dialami sehari hari tanpa sadar
merupakan faktor utama terjadinya pencemaran suara. Apalagi pada era modern
seperti sekarang ini banyak sekali alat alat yang menggunakan mesin yang
berbunyi bising serta penggunaan gadget yang bisa memutar bunyi dengan
earphone yang suaranya langsung mengenai gendang telinga tanpa ada perantara
merupakan suatu hal yang beresiko mengakibatkan pencemaran suara.
Saat berada di rumah, telinga kita diisi oleh riuhnya suara binatang peliharaan,
suara AC, televisi, dan banyak hal lain. Saat berada di jalan, kita juga mendengar
keriuhan lain: proyek pembangunan, suara kendaraan umum yang menderu dan
musik yang dinyalakan orang lain. Di kabin mobil, kapal laut, dan pesawat terbang
menimbulkan suara mesin yang menderu. Juga di pabrik atau tempat kerja yang
memakai kipas angin besar, kompresor, trafo, dan pompa. Di hotel, perkantoran,
atau apartemen biasanya saluran udaranya mengeluarkan bising.

Sebagai contoh beberapa kebisingan yang menyebabkan kebisingan yang


kekuatannya diukur dengan dB atau desibel adalah
Orang ribut / silat lidah = 80 dB
Suara kereta api / krl = 95 dB
Mesin motor 5 pk = 104 dB
Suara petir = 120 dB
Pesawat jet tinggal landas = 150 dB

c.

Dampak Pencemaran Suara

Pencemaran suara yang bersifat terus menerus dengan tinggkat kebisingan yang
relatif tinggi atau di atas 80 desibel dapat mengakibatkan yang merugikan pada
kesehatan manusia. Ini dapat berarti gangguan secara fisik maupun psikologis.
Secara langsung, polusi suara sepertu ini dapat menyebabkan ketulian secara fisik
dan tekanan psikiologis. Lebih jauh, tekanan psikis akan menyebabkan penyakit
penyakit lainnya muncul pada manusia, yaitu :
Dapat menyebabkan stres .
Dapat menyebabkan gangguan kerja hormon .
Dapat menyebabkan perubahan pada denyut nadi .
Dapat menyebabkan tekanan darah berubah .
Dapat menyebabkan gangguan fungsi pada jantung .

d.

Penanggulangan Pencemaran Suara

Untuk meminimalisir polusi suara ini ada berbagai cara yang bisa dilakukan yaitu
dengan meredam bising yang tidak diinginkan dengan suara yang menenangkan,
pembangunan bangunan peredam bising, meminimalisir penggunaan kendaraan
bermotor, peralatan elektronik dan pemberian peredam suara oleh pabrik untuk
produknya yang dirasa menimbulkan kebisingan yang melewati ambang batas
pendengaran manusia. Dimensi Bangunan Peredam Bising tersebut antara lain :
Tinggi minimal 2,75m (makin tinggi kemampuan redaman makin baik).
Tebal dinding minimal 10 cm.

BAB III
PENUTUP

A.

KESIMPULAN

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk
dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah;
air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). Ada beberapa
cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, diantaranya dengan
remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan cara membersihkan
permukaan tanah yang tercemar. Sedangkan Bioremediasi dengan cara proses
pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,
bakteri).

Anda mungkin juga menyukai