Disusun Oleh:
1. Ana Nurul Fitriyani (F120155004)
2. Chaerani Noor Savitri (F120155007)
3. Husna Lathifatu Hilma (F120155010)
4. Sella Ayu Oktarinda (F120155
5. Muhammad Anwar Shidiq (F120155013)
6. Muhammad Junaidi (F1201550)
1
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
memberikan kita taufiq dan hidayah-Nya, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan
selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai
menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih kami ucapkan kepada guru pembimbing serta teman-teman sekalian
yang telah membantu, dengan memberi bantuan berupa moril sehingga pembuatan makalah
Mikrobiologi dan Virologi dapat terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Melalui
makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang manfaat mikroorganisme bagi
kehidupan manusia.
Kami menyadari, dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta
banyak kekurangannya, baik dari segi tata bahasa maupun penulisan serta penyampaiannya,
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat
lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 2
1.3 Tujuan....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Manfaat mikroorganisme dari daur ulang elemen-elemen kimia............. 3
2.2 Manfaat Mikroorganisme Dalam Proses Penanganan Limbah................ 8
2.3 Manfaat Mikroorganisme Dari Bioremidiasi........................................... 9
2.4 Manfaat Mikroorganisme Dari Bioaugmentasi........................................ 10
2.5 Manfaat Mikroorganisme Pada Control Hama Tanaman......................... 11
2.6 Manfaat Mikroorganisme Pada Industry Dan Pertambangan.................. 13
2.7 Manfaat Mikroorganisme Dalam Pangan (Yogurt dan Keju).................. 13
2.8 Manfaat Mikroorganisme Dalam Bioteknologi & Rekayasa Genetic...... 14
2.9 Manfaat Mikroorganisme Dalam Bidang Farmasi dan Kesehatan........... 18
BAB III PENUTUP
3.1 Solusi................................................................................................... 19
3.2 Simpulan.............................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 20
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui manfaat mikroorganisme dari daur ulang elemen-elemen kimia yang penting
bagi kehidupan manusia
2. Mengetahui manfaat mikroorganisme dalam proses penanganan limbah bagi kehidupan
manusia
3. Mengetahui manfaat mikroorganisme dari bioremidiasi bagi kehidupan manusia
4. Mengetahui manfaat mikroorganisme dari bioaugmentasi bagi kehidupan manusia
5. Mengetahui manfaat mikroorganisme pada control hama tanaman bagi kehidupan
manusia
6. Mengetahui manfaat mikroorganisme pada industry dan pertambangan bagi kehidupan
manusia
7. Mengetahui manfaat mikroorganisme dalam pangan (yogurt dan keju) bagi kehidupan
manusia
8. Mengetahui manfaat mikroorganisme dalam bioteknologi dan rekayasa genetic bagi
kehidupan manusia
9. Mengetahui manfaat mikroorganisme dalam bidang farmasi dan kesehatan bagi
kehidupan manusia
BAB II
PEMBAHASAN
a) Fiksasi Nitrogen
Fiksasi (pengikatan) nitrogen hanya dapat dilakukan oleh prokariota (bakteri
dan alga) tertentu yang mampu mengikat senyawa nitrogen dalam bentuk N2
(nitrogen anorganik) menjadi nitrogen organik dengan mengubahnya menjadi asam
amino yang merupakan penyusun protein. Keberadaan prokariota pengikat nitrogen
amat penting bagi suatu ekosistem mengingat peranan nitrogen ialah struktural
senyawa protein yang menjalankan banyak fungsi vital di dalam tubuh.
Nitrogen difiksasi oleh bakteri di ekosistem terestrial dan juga bakteri yang
bersimbiosis dengan akar tanaman Leguminoceae, Rhizobium leguminosa.
Sedangkan pada ekosistem akuatik terdapat populasi sianobakteria (alga prokariot)
yang mampu mengikat nitrogen bebas dari atmosfer masuk ke badan air yang dapat
digunakan oleh tmbuhan air dan alga untuk nutrisi pertumbuhan.
Mikroorganisme pengikat nitrogen menggunakan senyawa tersebut untuk
reaksi metabolisme di dalam tubuhnya. Hasil samping dari reaksi fiksasi ini akan
menghasilkan senyawa amoniayang menjadi prekursor pertama kali nitrogen organik
yang dapat digunakan oleh tumbuhan.
b) Nitrifikasi
Merupakan reaksi kimia metabolisme amonium (NH4) oleh bakteri nitrit
(Nitrosomonas, Nitrosococus) yang menghasilkan senyawa nitrit (NO2). Amonia
(NH3) hasil fiksasi N2 yang dibebaskan ke dalam tanah akan bereasi dengan ion
Hidrogen sehingga membentuk senyawa amonium (NH4) yang bersifat asam dan
dapat digunakan secara langsung oleh tumbuhan. Amonia (NH3) merupakan senyawa
nitrogen dalam bentuk gas, sehingga dapat menguap ke atmosfer. Pada saat ini amonia
mampu membentuk amonium dengan berikatan dengan ion hidrogen. Amonium yang
terbentuk di atmosfer akan ikut terbawa dengan aliran hujan yang akan membasahi
bumi. Kandungan amonium ini akan mempengaruhi pH tanah di suatu ekosistem.
Amonium yang terakumulasi ditanah sebagian besar dimanfaatkan oleh
bakteri nitrit untuk menghasilkan energi dan akan menghasilka senyawabuangan
NO2. Selanjutnya senyawa nitrit akan digunakan oleh bakteri nitrat (Nitrobacter)
yang menghasilkan senyawa nitrat (NO3). Senyawa nitrat jauh lebih ramah
dibanding senyawa nitrogen lainnya. Senyawa ini dapat digunakan oleh tumbuhan
secara langsung untuk diasimilasi menjadi senyawa nitrogen organik, asam amino
yang akan menyusun protein. Hewan mendapat asupan nitrogen dengan cara
memakan tumbuhan atau hewan lain melalui rantai makanan pada suatu ekosistem.
c) Denitrifikasi
Adalah suatu reaksi kimia yang merombak senyawa nitrat menjadi senyawa
N2 ke atmosfer. Denitrifikasi dilakukan oleh bakteri denitrifikans yang membantu
pengembalian senyawa nitrogen ke atmosfer.
d) Amonifikasi
amonifikasi ialah penguraian nitrat menjadi amoniun (NH4) melalui proses
penguraian yang dibantu oleh dekomposer (bakteri dan jamur). Pembebasan akumulai
nitrogen pada organisme yang telah mati akan sangat lama siklusnya jika tidak
dibantu oleh dekomposer. Sang pengurai menggunakan senyawa nitrogen organik
kompleks (protein/asam amino) untuk memenuhi nutrisinya) dan dalam reaksi ini
mengembalikan senyawa amonium yang akan menggantikan senyawa amonium yang
telah digunakan bai oleh mikroorganisme maupun tumbuhan.
2. Siklus Fosfor
Fosfor merupakan komponen yang sangat langka dalam organisme tak hidup.
Produktivitas ekosistem darat dapat ditingkatkan jika fosfor dalam tanah ditingkatkan.
Peristiwa pelapukan batuan oleh fosfat akan menambah kandungan fosfat di dalam tanah.
Contohnya adalah akibat hujan asam. Setelah produsen menggabungkan fosfor ke dalam
bentuk biologis, fosfor dipindahkan ke konsumen dalam bentuk organik. Setelah itu, fosfor
ditambahkan kembali ke tanah melalui ekskresi fosfat oleh hewan dan bekteri penguarai
detritus.
Humus dan partikel tanah mengikat fosfat sedemikian rupa, sehingga siklus fosfor
terlokalisir dalam ekosistem. Namun, fosfor dapat dengan mudah terbawa aliran air yang
pada akhirnya terkumpul di laut. Erosi yang terjadi akan mempercepat pengurasan fosfat di
samping pelapukan batuan yang sejalan dengan hilangnya fosfat.
Fosfat yang berada di lautan secara perlahan terkumpul dalam endapan yang
kemudian tergabung dalam batuan. Ketika permukaan air laut mengalami penurunan atau
dasar laut mengalami kenaikan, batuan yang mengandung fosfor ini menjadi bagian dari
ekosistem darat. Dengan demikian, fosfat mengalami siklus di antara tanah, tumbuhan, dan
konsumen dalam waktu tertentu.
3. Siklus Karbon dan Oksigen
Di atmosfer terdapat kandungan CO2 sebanyak 0.03%. Sumber-sumber CO2 di udara
berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batubara, dan
asap pabrik. Karbon dioksida (CO2) di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk
berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan oleh manusia
dan hewan untuk ber Respirasi. Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama
akan membentuk batubara di dalam tanah. Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai
bahan bakar yang juga menambah kadar C02 di udara. Di ekosistem air, pertukaran C02
dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung. Karbon dioksida berikatan dengan air
membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah
sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan
organisme heterotrof lain. Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, CO2 yang mereka
keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan
jumlah C02 di air.
Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika atau teknologi DNA rekombinan merupakan tulang punggung dan
pemicu lahirnya bioteknologi molekuler. DNA rekombinan dikonstruksi dengan
menggabungkan materi genetik dari dua atau lebih sumber yang berbeda atau melakukan
perubahan secara terarah pada suatu materi genetik tertentu. Rekayasa genetik merupakan
usaha manusia mencari varietas atau galur yang paling sesuai. Banyak kelainan genetik,
komplikasi seperti diabetes, fibrosis kistik telah disembuhkan dengan rekayasa genetika pada
manusia karena melibatkan penghapusan gen yang rusak dan sel-sel memodifikasi untuk
menghasilkan sifat yang diinginkan yang hilang sebelumnya, dengan terapi gen. Insulin dan
hormon pertumbuhan manusia adalah contoh terbaik dimana gen penyandi hormon ini sedang
diubah dalam sel bakteri dalam skala besar untuk meningkatkan produksi hormon.
Hewan kloning dan transformasi telah secara eksklusif dilakukan pada tikus. Pertama
hewan berhasil mengubah adalah Dolly, lebih dikenal sebagai domba kloning meskipun
masalah etika telah menjadi kendala utama sejauh penelitian yang bersangkutan. Adapun
rekayasa genetika telah digunakan berulang-ulang untuk menghasilkan hama, tanaman yang
tahan penyakit dan juga tanaman bergizi tinggi. Contoh terbaik adalah tanaman kapas Bt
dimana Bacillus thureingiensis telah digunakan untuk memasukkan berbagai hama dan gen
tahan penyakit pada tanaman. Makanan yang dimodifikasi secara genetik telah membantu
massa dengan jumlah tinggi nutrisi. Beras emas, dan rasa menikmati tomat adalah contoh
terbaik dari rekayasa genetika dalam makanan
Manfaat Rekayasa Genetika :
a) Kloning Manusia: Hampir setiap hari, ilmuwan membuat terobosan baru di bidang
rekayasa manusia. Mamalia telah berhasil dikloning dan proyek genom manusia telah
selesai. Hal ini mendorong para ilmuwan di seluruh dunia untuk penelitian berbagai
aspek yang berbeda dari rekayasa genetika manusia. Penelitian-penelitian telah
memungkinkan pemahaman yang lebih baik DNA dan perannya dalam kedokteran,
farmakologi, teknologi reproduksi dan berbagai bidang lainnya. Para ilmuwan di
Roslin Institute di Skotlandia, kloning salinan dari domba, bernama 'Dolly'. Hewan
yang baru dibuat dengan proses rekayasa genetika yang dikenal sebagai xenographs.
b) Pengobatan: Pada manusia, manfaat yang paling menjanjikan dari rekayasa genetika
adalah terapi gen yang merupakan pengobatan suatu penyakit dimana gen yang cacat
diperbaiki dan diganti atau gen terapeutik diperkenalkan untuk melawan penyakit.
Selama dekade terakhir, banyak penyakit autoimun dan hati telah diobati
menggunakan terapi gen. Penyakit tertentu seperti penyakit Huntington, ALS dan
cystic fibrosis disebabkan oleh gen yang rusak. Ada harapan bahwa obat untuk
penyakit seperti dapat ditemukan dengan baik memasukkan gen dikoreksi atau
memodifikasi gen yang rusak. Akhirnya, harapan adalah untuk sepenuhnya
menghilangkan penyakit genetik dan juga mengobati penyakit non-genetik dengan
terapi gen yang sesuai. Penelitian terbaru di lapangan memungkinkan untuk
memperbaiki atau tumbuh sel-sel otot baru ketika mereka tidak bekerja atau rusak.
c) Kasus Kehamilan: Rekayasa genetika juga merupakan keuntungan bagi wanita hamil
yang dapat memilih untuk memiliki janin mereka diperiksa untuk cacat genetik.
Pemutaran ini dapat membantu orang tua dan dokter mempersiapkan kedatangan anak
yang mungkin memiliki kebutuhan khusus selama atau setelah melahirkan. Satu
manfaat masa depan kemungkinan rekayasa genetika yang sangat ditunggu-tunggu
adalah bahwa janin dengan cacat genetik dapat diobati dengan terapi genetik bahkan
sebelum lahir. Penelitian yang terjadi untuk terapi gen untuk embrio sebelum
ditanamkan ke ibu melalui fertilisasi in-vitro. Istilah terbaru diciptakan adalah
'Designer Babies' dimana pasangan sebenarnya dapat memilih fitur dari bayi yang
akan dilahirkan.
d) Pertanian: Bidang pertanian juga sangat manfaat dari rekayasa genetika yang telah
meningkatkan kebugaran genetik berbagai spesies tanaman. Manfaat umum adalah
peningkatan efisiensi fotosintesis, meningkatkan ketahanan tanaman terhadap
salinitas, kekeringan dan virus dan juga mengurangi kebutuhan tanaman untuk pupuk
nitrogen. Penelitian terbaru di Cornell University adalah untuk memetakan 'Oat'
tanaman sehingga nutrisi tambahan dapat ditambahkan ke urutan dan membuat
tanaman lebih sehat. Penelitian serupa dilakukan dengan 'Soya' tanaman juga.
3. Produksi vaksin
Pengembangan dan produksi vaksin merupakan salah satu tugas penting industri farmasi.
Produksi vaksin meliputi pengkulturan mikroorganisme yang memiliki properti antigenic
yang diperlukan untuk meluncurkan respons imun primer.
4. Produksi vitamin dan asam amino
Vitamin merupakan faktor nutrisi esensial bagi manusia. Beberapa vitamin dapat
diproduksi melalui fermentasi mikroorganisme, dan digunakan sebagai suplemen makanan.
Misalnya vitamin B12 dapat diproduksi sebagai produk samping pada fermentasi antibiotik
oleh Streptomyces. Vitamn B12 juga diperoleh dari fermentasi Propionibacteriaum shermanii
atau Paracoccus denitrificans. Riboflavin dapat dihasilkan dari fermentasi berbagai macam
mikrooganisme, misalnya bakteri Clostridium dan fungi Eremothecium ashbyi atau Ashbya
gossypii.
5. Produksi asam organik
Beberapa asam organik seperti asam asetat, asam glikonat, asam sitrat, asam giberelat, dan
asam laktat dhasilkan melalui fermentasi mikroorganisme. Asam organik antara lain
digunakan dalam industri makanan, miasalnya sebagai pengawet makanan. Asam glukonat
diperoduksi oleh berbagai bakteri termasuk spesies acetobaterdan oleh beberapa fungsi
seperti penisilium dan aspergillus
8. Produksi protein manusia
Adanya proses rekayasa genetik dengan pemanfaatan mikroorganisme meningkatan peran
industri farmasi dlam memproduksi protein manusia. Perusahaan farmasi Amerika serikat Eli
Lilly, memasarkan produk insulin manusia yang pertama, Humulin pada tahun1982. DNA
manusia yang mengkode insulin dipotong dan disisipkan kedalam fektor ( contohnya
plasmid) yang selanjutnya ditransformasi kedalam sel Escherichia coli sebagai inang. Sel
inang tumbuh dan bereproduksi secara normal, dan karena terdapat DNA manusia yang
disisipkan, maka sel inang tersebut otomatis akan menghasilkan insulinmanusia. Proses yang
serupa juga dilakukan pada produksi interferon, hormon pertumbuhan manusia (tumour
necrosis factor, TNF) dan interleukin-2 ( IL-2 ).
BAB II
PENUTUP
3.1 Solusi
3.2 Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
Crueger, W., dan Crueger, A., 1988, Bioteknology: Textbook of industrial Mikcrobiology,
Madison Inc., New York