Anda di halaman 1dari 19

MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah General Coding dan Kodefikasi Terkait Sistem
Muskoloskeletal yang diampuh oleh Elfi, SST,MPH

Oleh Kelompok 3 :

1. Alfa Nurmalla Ramadhani (P20637122002)


2. Cahya Wulan Safitri (P20637122007)
3. Mohamad Ardhan Alfariz (P20637122016)
4. Moza Rahadatul Aisy (P20637122018)
5. Nabila Az-zahra (P20637122019)
6. Shelomita Cahya Finliana (P20637122031)
7. Sisilia Dwi Maharani (P20637122035)
8. Susanah (P20637122036)

JURUSAN REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA WILAYAH CIREBON
Jl. Pemuda Raya No. 38, Sunyaragi, kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat 45132
2022
KATA PENGANTAR

Ucapan puji-puji dan syukur semata-mata hanyalah milik Allah SWT. Hanya kepada-Nya
lah kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami bersyukur, kami meminta ampunan dan kami
meminta pertolongan. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang
sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta. Dengan
hormat serta pertolongan-Nya, puji syukur, pada akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah
kami dengan judul “MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI” dengan lancar. Kami pun
menyadari dengan sepenuh hati bahwa tetap terdapat kekurangan pada makalah kami ini. Oleh
sebab itu, kami sangat menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap pembaca untuk
materi evaluasi kami mengenai penulisan makalah berikutnya.

Cirebon, 16 Agustus 2022

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
A. Pengertian Mikrobiologi dan Parasitologi........................................................................................3
B. Proses reproduksi dan siklus hidup mikrobiologi dan parasitologi..................................................5
C. Klasifikasi mikrobiologi dan parasitologi........................................................................................7
D. Penularan parasitologi...................................................................................................................14
BAB III......................................................................................................................................................16
A. Kesimpulan....................................................................................................................................16
B. Saran..............................................................................................................................................16
DAFTAR PUSAKA..................................................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang berukuran sangat
kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan harus menggunakan
bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme,
atau sering disebut mikroba ataupun jasad renik. Saat ini, mikrobiologi sangat
berkembang luas pada berbagai bidang ilmu pengetahuan, misalnya pertanian, industri,
kesehatan, lingkungan hidup, bidang pangan, bahkan bidang antariksa (Waluyo, 2009).
Parasitologi merupakan Ilmu yang mempelajari parasit – organisme yang
hidupnya menumpang dan merugikan organisme lain. Ukuran tubuh penumpang lebih
kecil dari yang ditumpangi. Parasit ini disebut juga sebagai agent. Bakteri adalah nama
sekelompok mikroorganisme yang termasuk prokariotik yang bersel satu, berkembang
biak dengan membelah diri dan bahan-bahan genetiknya tidak terbungkus dalam
membran inti.
Pada umumnya bakteri tidak mempunyai klorofil, kecuali beberapa spesies
tertentu yang mempunyai pigmen fotosintesis. Oleh karena itu, ada bakteri yang
hidupnya heterotrof dan ada juga bakteri yang hidup autotrof. Bakteri 5 heterotrof dapat
dibedakan menjadi bakteri yang hidup sebagai parsit dan saprofit, Sedangkan bakteri
autotrof dapat dibedakan berdasarkan atas sumber energi yang digunakan untuk
mensentetis makanannya menjadi bakteri fotoautotrof dan kemoautotrof. Bakteri dapat
hidup dimana saja, ada yang menguntungkan dan merugikan manusia, hewan maupun
tumbuhan.
Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit,
sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan,
dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana : tanpa nukleus / inti sel, kerangka sel,
dan organelorganel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar
perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks. Bakteri dapat
ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara, dalam simbiosis dengan
organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh manusia.

iii
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian mikrobiologi dan parasitologi?
2. Bagaimana proses reproduksi dan siklus hidup mikrobiologi dan parasitologi?
3. Bagaimana klasifikasi mikrobiologi dan parasitologi?
4. Bagaimana penularan parasitologi?

C. Tujuan Penulisan
1. Mampu memahami pengertian mikrobiologi dan parasitologi
2. Mampu memahami bagaimana proses reproduksi dan siklus hidup mikrobiologi dan
parasitologi
3. Mampu memahami klasifikasi mikrobiologi parasitologi
4. Mampu memahami penularan parasitologi

iv
BAB II
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

A. Pengertian Mikrobiologi dan Parasitologi

1. Mikrobiologi
Mikrobiologi berasal dari bahasa yunani yaitu mikros yang berarti kecil, bios yang
berarti makhluk, dan logos yang berarti hidup. Mikrobiologi adalah salah satu cabang
ilmu biologi yang mengkaji makhluk hidup berukuran terlalu kecil untuk dapat dilihat
dengan mata telanjang. Objek kajiannya adalah semua makhluk hidup yang perlu dilihat
dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea.
Virus sering juga dimasukkan, walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap
sebagai makhluk hidup. Cabang ilmu mikrobiologi ada yang didasarkan pada kelompok
mikroba yang dipelajari, seperti bakteriologi, virologi dan mikologi

Gambar 1.1. Mikroorganisme yang dipelajari dalam mikrobiologi, antara lain: bakteri (A),

mikrofungi (B) dan virus (C)

Mikrobiologi dibagi menjadi dua bidang besar, yaitu:

a. Mikrobiologi dasar
Bidang mikrobiologi dasar mempelajari berbagai struktur fisik dan reaksi
kimia mikroorganisme. Banyak proses biokimia pada mikroorganisme juga terjadi
pada organisme multiseluler, sehingga mikroorganisme dapat menjadi model dalam
mempelajari proses biokimia dan genetik pada organisme lainnya. Hal ini juga
didukung oleh kemampuan reproduksi mikroorganisme yang tinggi.

v
b. Mikrobiologi terapan
Bidang mikrobiologi terapan mempelajari penggunaan ilmu mikrobiologi
dalam memecahkan masalah praktis dalam kedokteran, pertanian dan industri.
Berbagai penyakit infektif pada manusia, hewan dan tumbuhan, disebabkan oleh
mikroorganisme. Mikroorganisme juga berperan penting dalam menentukan
kesuburan tanah. Dalam bidang industri, mikroorganisme berperan dalam produksi
antibiotik dan protein. Sebagai bagian dari ekosistem, mikroorganisme juga banyak
berperan dalam siklus energi dan kondisi lingkungan.

Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang


sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan proses fermentasi
anggur (wine) dan membuat serum rabies. Perkembangan biologi yang pesat pada abad
ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan memberikan landasan bagi terbukanya
bidang penting lain yaitu biokimia. Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk
berbagai bidang dan tidak dapat dipisahkan dari cabang lain karena diperlukan juga
dalam bidang farmasi, kedokteran, pertanian, ilmu gizi, teknik kimia, bahkan hingga
astrobiologi dan arkeologi. Mikroorganisme berukuran kecil yang merupakan 8 jasad
hidup yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak
langsung, yang dapat berperan sebagai kawan maupun lawan.

2. Parasitologi
Kata parasitologi berasal dari kata parasitos yang berarti jasa yang mengambil
makanan, dan logos yang berarti ilmu. Berdasarkan istilah, parasitologi adalah ilmu yang
mempelajari organisme yang hidup untuk sementara ataupun tetap didalam atau pada
permukaan organisme lain untuk mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari
organisme tersebut. Parasit adalah organisme yang lebih rendah jika dibandingkan
dengan inang, dan secara bersamaan melukai dan memperoleh keuntungan dari inangnya.
Parasit menghabiskan beberapa tahap perkembangan dari siklus hidup mereka di dalam
inang. Oleh karena itu, parasitologi bertanggung jawab untuk menyelidiki
mikroorganisme parasit dan hubungannya dengan inangnya. Secara rinci, parasitologi
melibatkan studi tentang distribusi, biokimia, fisiologi, biologi molekuler, ekologi,
evolusi, dan aspek klinis parasit, termasuk respons inang

vi
Antonie Van Leeuwenhoek mengamati dan mengilustrasikan Giardia lamblia
(protozoa parasite flagellate pada usus halus) pada tahun 1681, dan menghubungkannya
dengan "kotorannya sendiri". Ini adalah parasit protozoa manusia pertama yang dia
rekam, dan yang pertama dilihat di bawah mikroskop. Parasitologi modern berkembang
pada abad ke-19 dengan pengamatan yang akurat oleh beberapa peneliti dan klinisi.

B. Proses reproduksi dan siklus hidup mikrobiologi dan parasitologi

1. Proses reproduksi dan siklus hidup mikrobiologi


Reproduksi mikroorganisme ialah perkembangan mikroorganisme. Tujuan
Mikroorganisme Bereproduksi adalah untuk mempertahankan jenis atau spesies nya agar
tidak punah. Mikroorganisme mengadakan perkembangan biakan dengan dua cara yaitu
secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara seksual hanya dijumpai pada
mikroorganisme bersel banyak seperti jamur.
a. Reproduksi secara aseksual
Reproduksi secara aseksual ini dilakukan dengan pembelahan biner.Yang
dimaksud Pembelahan biner ialah bakteri langsung saja membelah.
1) Pada pembelahan biner, bakteri langsung membelah diri dari satu sel menjadi 2
sel, 4 sel ,8 sel, 16 sel dan seterusnya. pembelahan biner berbeda dengan mitosis
karena tidak melalui tahapan tahapan pembelahan
2) Proses pembelahan Biner diawali dengan proses replikasi DNA menjadi dua DNA
identik, diikuti pembelahan sitoplasma dan akhirnya terbentuk dinding pemisah di
antara kedua sel anak bakteri
b. Reproduksi secara seksual
1) Proses reproduksi secara seksual pada mikroba berbeda dengan eukariota lainya.
2) Dalam proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana
biasanya terjadi pada eukariot, yang terjadi hanya berupa pertukaran materi
genetika ( rekombinasi genetik ).
3) Pembelahan bakteri didahului oleh peleburan bahan kromosom dari 2 bakteri,
sehingga terjadi sel - sel bakteri dengan sifat yang berasal dari kedua sel induknya

vii
Artinya untuk reproduksi secara seksual ini nanti tidak akan identik berbeda
dengan aseksual, karena ia berasal dari dua sel bakteri. meskipun berbeda tapi memiliki
spesies yang sama.
Reproduksi seksual ini ada 3 macam
1) Tranformasi
Tranformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang
satu ke sel bakteri yang lain.
2) Transduksi
Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan
perantara virus.
3) Konjugasi
Konjugasi adalah bergabungnya 2 bakteri (+ dan -) dengan membentuk jembatan
untuk pemindahan materi genetik.
2. Proses reproduksi dan siklus hidup parasitologi
a. Proses reproduksi parasitologi
1) Tanpa perkawinan : membelah
2) Dengan perkawinan : sperma + ovum.
b. Siklus hidup parasitologi
Siklus hidup (daur hidup) parasit adalah serangkaian fase (stadium) dari
parasit untuk kelangsungan hidupnya. Mengenai siklus hidup parasit sangatlah
penting, karena pengendalian penyakit parasit tanpa dilandasi dengan siklus hidup
parasit adalah sia-sia.
Siklus hidup parasit secara umum dapat dibedakan menjadi :
1) Siklus hidup secara langsung
Untuk melangsungkan hidup parasit memerlukan hanya satu hospes
(hospes definitif) dan parasit ini biasanya memiliki fase bebas. Contoh cacing
Ascaris suum yang menginfeksi babi, cacing dewasa bertelur dan keluar bersama
tinja dan mencemari lingkungan, telur mengalami perkembangan dimana di dalam
telur terbentuk larva stadium 1 dan 2 yang bersifat infektif dan akhirnya tertelan
lagi oleh babi dan berkembang menjadi dewasa. Di sini hanya memerlukan satu
hospes babi dan perkembangan telur terjadi di luar tubuh babi (fase bebas).

viii
2) Siklus hidup secara tidak langsung
Untuk kelangsungan hidup parasit membutuhkan satu hospes definitive
dan satu atau lebih hospes intermedier. Contoh cacing hati Fasciola gigantica
yang menginfeksi sapi, cacing dewasa yang berpredileksi di dalam kantung
empedu kemudian bertelur dan keluar bersama tinja dan mencemari lingkungan,
dari dalam telur akan keluar mirasidium yang harus membutuhkan hospes
intermedier siput Lymnaea sp untuk berkembang menjadi sporokista, redua, dan
serkaria. Serkaria akan keluar dari tubuh siput dan menempel pada rumput
menjadi Metaserkaria infektif dan akhirnya harus tertelan oleh sapi.

C. Klasifikasi mikrobiologi dan parasitologi

1. Klasifikasi Mikrobiologi
a. Bakteri
Bakteri dapat ditemukan di mana-mana karena mereka dapat menyesuaikan
diri dengan berbagai lingkungan dan bisa menggunakan berbagai sumber karbon
untuk menghasilkan energi. Selain itu, bakteri mudah memperbanyak diri dengan cara
membelah diri.
Menurut taksonomi, bakteri adalah makhluk bersel tunggal yang
dikategorikan ke dalam kerajaan Monera, filum Eubacteria dan kelas
Schizomutaceae. Kelas di atas, kemudian dibagi menjadi beberapa ordo. Bakteri yang
penting dalam bidang pangan umumnya termasuk ke dalam ordo Eubacteriales dan
Pseudomonadales. Penggolongan selanjutnya umumnya didasarkan pada bentuk,
ukuran, susunan (arrangement), pewarnaan Gram, motil (dapat bergerak) tidaknya,
ada tidaknya endospora, dan penampakannya sebagai koloni pada medium buatan
atau bahan pangan.
1) Ukuran, Bentuk, dan Susunan
Bakteri adalah sel prokariotik yang sangat kecil, berdiameter antara 0.2 -
3.0 mm, sedangkan yang berbentuk batang berukuran 0.5-15 mm. Tiga bentuk
dasar bakteri, yaitu bulat atau kokus (jamak = koki), batang atau basilus (jamak =
basili) dan spiral. Pada umumnya bakteri berbentuk kokus bisa tersusun
membentuk pasangan (diplokoki), kelompok yang terdiri dari empat sel (tetrad),

ix
kelompok yang terdiri dari delapan sel (sarcina), rantai (streptokoki), dan
bergerombol, seperti anggur (stafilokoki). Bakteri berbentuk batang juga bisa
menyusun diri membentuk pasangan (diplobasili), atau rantai (streptobasili).
Bakteri berbentuk spiral bisa berupa batang pendek, seperti koma dan disebut
vibrio, ada yang membentuk heliks dan disebut spirila dan ada yang bergerak
dengan cara merentang (flexing) dan bergoyang (wiggling) yang disebut
spirokhet. Bentuk bakteri ditentukan oleh dinding selnya.
2) Pewarnaan Gram
Berdasarkan susunan dinding selnya, bakteri diklasifikasikan menjadi dua
golongan, yaitu bakteri Gram positif dan negatif. Pengelompokan ini didasarkan
pada prosedur pewarnaan Gram yang menghasilkan dua jenis bakteri yang
berbeda (lihat juga modul 1-4). Oleh karena berbeda susunan dinding selnya,
kedua jenis bakteri ini memiliki sifat ketahanan yang berbeda terhadap panas dan
senyawa-senyawa antibiotika.

3) Pembentukan Endospora

Bakteri dari genus Bacillus, Clostridium, Desulfotomaculum,


Sporolactobacillus dan Sporosarcina dapat membentuk endospora. Endospora
adalah spora yang terbentuk di dalam sel bakteri, sangat refraktil, dan sangat
tahan terhadap panas, sinar ultraviolet, dan kekeringan. Dalam bidang
mikrobiologi pangan dua genus terpenting yang menghasilkan endospora adalah
Bacillus dan Clostridium. Bakteri yang memiliki endospora jika mengalami lisis
akan melepaskan sporanya yang akan tetap dorman, yaitu bertahan hidup tanpa

x
aktivitas metabolisme yang bisa terdeteksi. Jika kondisi lingkungan
menguntungkan maka spora tersebut bisa melakukan germinasi, yaitu kembali
tumbuh sebagai sel vegetatif yang melakukan metabolisme normal.

b. Kapang

Kapang adalah mikroorganisme yang memiliki banyak sel (multiseluler) yang


pertumbuhannya pada bahan makanan umumnya berbentuk sepeti kapas (istilah
sehari-hari = jamuran) sehingga mudah diamati dengan mata. Struktur menyerupai
kapas ini disebut miselium yang tersusun oleh benang-benang atau filamen yang
disebut hifa. Jika diamati di bawah mikroskop hifa ada yang memiliki dinding
pembatas (septat) dan yang tanpa dinding pembatas (nonseptat).

Hifa bisa terendam di dalam substrat tempat tumbuhnya untuk mencari


nutrien dan ada yang tumbuh ke arah udara yang disebut aerial. Hifa aerial ini
biasanya membawa spora yang merupakan alat reproduksi. Penggolongan kapang
umumnya didasarkan pada jenis hifanya, gelap atau terang serta warna
miseliumnya, ada atau tidaknya spora seksual dan tipe yang dibuatnya, tipe spora
aseksual yang dimilikinya, karakteristik alat pembawa sporanya, serta adanya
struktur-struktur khusus yang membedakan satu kapang dengan kapang lainnya.
Berdasarkan cara reproduksinya, kapang disebut fungi yang sempurna jika
memiliki spora seksual dan aseksual. Fungi sempurna tersebut digolongkan dalam
kelas Zygomycetes jika tidak berseptat serta Ascomycetes atau Basidiomycetes
jika berseptat. Fungi tidak sempurna atau Fungi Imperfecti yang umumnya

xi
berseptat hanya memiliki spora aseksual dan digolongkan sebagai kelas
Deuteromycetes. Spora aseksual kapang yang memiliki dinding sel yang tebal ini
sangat ringan sehingga mudah diterbangkan oleh angin. Jika spora ini mendarat
pada substrat yang cocok maka kapang baru akan tumbuh. Tiga bentuk spora
aseksual adalah konidia (tunggal=konidium), arthrospora dan sporangiospora.
Spora seksual yang dibentuk oleh kapang dibedakan berdasarkan cara
pembentukannya dan disebut zygospora dan askospora.

c. Khamir
Khamir adalah fungi bersel satu berbentuk bulat atau oval yang tidak
membentuk filamen. Khamir yang menguntungkan telah dimanfaatkan dalam
pembuatan roti, tape, bir, anggur dan cuka. Akan tetapi, kadang-kadang
pertumbuhannya tidak diinginkan karena menyebabkan kerusakan pada sauerkraut
(asinan kubis), jus buah, sirup, madu, daging, anggur, bir dan sebagainya.
Pada umumnya khamir diklasifikasikan atas dasar ciri-ciri morfologisnya, ada
tidaknya askospora, penyampaian askospora, penampakan sel vegetatifnya, cara
reproduksi aseksualnya, ada tidaknya miselium, pertumbuhan pada medium cair,
warna pertumbuhan makroskopisnya, serta ciri-ciri fisiologisnya (kebutuhan nutrien
dan sebagainya).
1) Bentuk dan Struktur
Khamir bisa berbentuk bulat, oval, seperti lemon, seperti buah pear,
menyerupai silinder, segitiga ataupun memanjang sehingga menyerupai miselium

xii
disebut pseudomycellium atau miselium palsu.

2) Cara Reproduksi
Mikroorganisme ini berkembang biak secara aseksual dengan pertunasan,
pembelahan atau kombinasi pembelahan dan pertunasan. Selain itu, beberapa
khamir juga dapat membentuk spora seksual askospora karena itu digolongkan ke
dalam kelas Ascomycetes. Beberapa jenis khamir yang tidak bisa membentuk
askospora tergolong Fungi Imperfekti.
d. Virus
Virus adalah mikroorganisme sangat kecil yang mengandung asam
deoksiribonukleat (ADN) atau asam ribonukleat (ARN) sebagai materi genetikanya,
tetapi tidak mampu melakukan metabolisme sendiri. Oleh karena itu virus disebut
sebagai parasit obligat karena tergantung dari makhluk hidup lain untuk
reproduksinya. Semua virus yang bisa ditularkan melalui makanan bersifat merugikan
dan dapat menyebabkan penyakit. Virus ditularkan dalam bentuk partikel yang inert.
1) Ukuran
Partikel virus berukuran 25-250 nm, virus yang diisolasi dari bahan
pangan umumnya berukuran antara 25-30 nm.
2) Replikasi
Virus hanya dapat berkembang biak jika ia berada pada jaringan sel inang
yang hidup. Proses yang terjadi di dalam sel inang ini meliputi penempelan dan
penetrasi, sintesis protein dari ARN atau ADN yang dikandungnya, perakitan
(assembly) dan pembentukan virus dewasa di dalam sel inang, dan pelepasan
(release) dari tubuh inang.
e. Prion
xiii
Prion adalah protein yang ditemukan sebagai serabut dalam otak hewan yang
mati oleh penyakit scrapie pada kambing. Prion (PrP) juga mengakibatkan penyakit
sapi gila (mad cow) sehingga bisa terdapat pada daging sapi. Oleh karena sifatnya
yang sangat tahan panas dan tahan enzim pemecah protein maka prion bisa bertahan
pada daging olahan. Pada saat ini belum diketahui dengan jelas bagaimana protein
PrP ini dapat menular seperti makhluk hidup dan memperbanyak dirinya. Para ahli
menduga bahwa PrP dapat memodifikasi protein serupa yang secara alami ada pada
hewan atau manusia.
2. Klasifikasi Parasitologi
Parasit yang penting dalam kedoktean berada di bawah kingdom protista
dan Animalia. Protista termasuk eukaroit bersel tunggal mikroskopis yang dikenal
sebagai protozoa. Sebaliknya, cacing yang makroskopik, cacing multiseluler
memiliki jaringan yang dapat dibedakan dengan baik dan organ kompleks
merupakan animalia. Parasitologi medis umumnya diklasifikasikan menjadi:
a) Protozoologi medik-berkaitan dengan studi protozoa penting secara medis.
b) Helmintologi medik berkaitan dengan studi cacingan (cacing) yang mempengaruhi
manusia.
c) Entomologi medik-berkaitan dengan studi arthropoda yang menyebabkan atau
menularkan penyakit pada manusia
a. Protozoa
Parasit Protozoa terdiri dari “sel-unit" tunggal yang secara morfologi dan
fungsional lengkap dan dapat melakukan semua fungsi kehidupan. Protozoa parasit
memiliki organ yang ditransformasi dari aktif (trofozoit) ke tahap tidak aktif
kehilangan daya motilitas dan membungkus dirinya sendiri dalam dinding kuat.
Tubuh protoplasma yang terbentuk dikenal sebagai kista. Pada tahap ini parasit
kehilangan kekuatannya untuk tumbuh dan berkembang biak. Kista adalah satidum
resisten parasit dan infektif pada hospes manusia. Protozoa diklasifikasikan menjadi 4
berdasarkan organ pergerakannya. Klassifikasi ini meliputi:
1) Rhizopoda (Amoeba) alat geraknya Pseudopia (kaki semu)
2) Flagelata (mastingopora) alat geraknya Flagella
3) Ciliata (Chiliopora) alat geraknya Silia

xiv
4) Sporozoa alat geraknya tidak ada, menggunakan amuboid sedikit
b. Cacing (Helminthes)
Parasit cacing merupakan hewan banyak sel, simetris bilateral memiliki tiga
lapisan germinal, Cacing yang penting bagi manusia dibagi menjadi tiga kelompok
utama dengan kekhususan kategori yang berbeda yaitu:
1) Cestoda
2) Nematoda
3) Trematoda
c. Arthropoda
Arthropoda, yang merupakan kelompok terbesar dari spesies dalam kerajaan
hewan ditandai dengan memiliki tubuh simetris bilateral dan tersegmentasi dengan
pelengkap bersendi. Mereka memiliki exoskeleton keras, yang membantu
membungkus dan melindungi otot dan organ lainnya Arthropoda mempengaruhi
kesehatan manusia dengan agen langsung penyebab penyakit atau agen untuk
penularan penyakit. Arthropoda yang penting bagi kesehatan ditemukan di Kelas
Insecta, Arachnida, dan Crustacia. Penyakit seperti malaria, yellow fever, dan
trypanosomiasis ditularkan secara primer oleh serangga.

D. Penularan parasitologi

Penularan parasit tergantung pada sumber atau reservoir infeksi dan cara penularan
1. Sumber infeksi
a. Manusia
Manusia merupakan sumber atau reservor mayoritas infeksi parasitik
(contohnya taeniasis, amoebiasis, dan lain-lain) Suatu kondisi dimana infeksi
ditularkan dari satu orang ke orang lain disebut antroponisis.
b. Binatang
Dalam banyak penyakit parasit, hewan berperan sebagai sumber infeksi.
Suatu keadaan dimana infeksi ditularkan dari hewan ke manusia disebut zoonosis
(misalnya, penyakit hidatidosa)
2. Cara Penularan

xv
Penularan infeksi dari satu hospes ke yang lain, disebabkan oleh bentuk
parasit tertentu dikenal sebagai stadium infeksi. Stadium infeksi pada berbagai parasit
ditularkan dari satu hospes ke yang lain dalam beberapa cara berikut:
a. Rute oral.
Konsumsi makanan, air dan sayuran. Infeksi yang ditularkan secara oral
dengan mengkomsumsi makanan, cairan atau sayuran yang terkontaminasi oleh
feses yang mengandung parasit yang infektif. Cara penularan ini dikenal sebagai
rute fecal-oral (misalnya kista Giardia intestinalis dan Entamoeba histolytica ova
pada Ascaris lumbricoides. Trichuris trichura dan Enterobius vermicularis.
Menelan daging mentah atau setengah matang: Infeksi ditularkan secara
oral juga oleh konsumsi daging mentah atau setengah matang pada parasit infektif
(misalnya, daging babi mengandung selulosa cysticercus, tahap larva Taenia
solium)
Mengkonsumsi ikan dan kepiting yang kurang matang atau mentah:
Infeksi yang ditularkan dengan konsumsi ikan dan kepiting mentah atau setengah
matang mengandung parasit infektif (misalnya, kepiting mengandung stadium
parasit infektif (misalnya, kepiting atau cray ikan mengandung metasercaria
Paragonimus westermani, ikan menyembunyikan metaserkaria Clonorchis
sinensis, dan lain lain).
Mengkonsumsi air mentah atau belum matang: infeksi dapat ditularkan
lewat makanan mentah atau air belum masak yang menyembunyikan bentuk
parasit infektif (misalnya air kacang dada yang mengandung metaserkaria pada
fasciolopsis buski dan fasciola hepatica).
b. Penetrasi kulit dan membran mukosa
Infeksi ditransmisikan dengan :
1) Penetrasi kulit yang utuh oleh filaria bentuk larva pada cacing tambang.
sreongyloides stercoralis yang kontak dengan tanah tercemar feces.
2) Tusukan kulit oleh serkaria pada schistosoma japonicum, s. manson i dan S,
haematobium yang kontak dengan air yang terinfeksi.
c. Inokulasi vektor arthropoda
Infeksi juga dapat ditularkan dengan :

xvi
1) Inokulasi ke dalam darah oleh nyamuk anopheles (vector plasmodium)
2) Inokulasi ke kulit oleh nyamuk (vektor Wuchereria bancrofti, Brugia malayi
dan sebagainya).
d. kontak seksual
Trichomonas ditularkan oleh kontak seksual. sering, entamoeba ditularkan
oleh kontak seksual juga homoseksual.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Mikrobiologi adalah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme.


Objek kajiannya adalah semua makhluk hidup yang perlu dilihat dengan mikroskop,
khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan archaea. Virus sering juga
walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup.
Parasitologi merupakan ilmu yang mempelajari parasit – hidup yang hidupnya
menumpang dan merugikan organisme lain. Ukuran tubuh penumpang lebih kecil dari yang
ditumpangi. Parasit ini disebut juga sebagai agent.

B. Saran

Terhadap akibat dari gangguan parasit terhadap kesejahteraan manusia, maka perlu
dilakukan usaha pencegahan dan pengendalian penyakitnya. Maka dari itu, sangat
diperlukan suatu pengetahuan tentang kehidupan organisme parasit yang bersangkutan
selengkapnya. Kami harap dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan serta
dapat berguna bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah di atas terdapat kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran mengenai
pembahasan masalah dalam kesimpulan di atas.

xvii
DAFTAR PUSAKA

Fardiaz, Srikandi. "Struktur Sel Mikroorganisme". Diakses 16 Agustus 2022 , dari


http://repository.ut.ac.id/4571/1/PANG4214-M1.pdf.

Ilham, Anas. (2019). "Materi Parasitologi – Jenis dan Klasifikasinya". Diakses 20 Agustus
2022, dari https://soalkimia.com/materi-parasitologi-jenis-dan-klasifikasinya/.

Padoli.(2015). "Pengantar Parasitologi". Diakses 16 Agustus 2022, dari


https://www.slideshare.net/pjj_kemenkes/kb-1-43450111.

Wahyuni dan Indrie Ramadhani.(2020). "Mikrobiologi dan Parasitologi", Diakses 20 Agus


2022, dari
https://books.google.com/books/about/MIKROBIOLOGI_DAN_PARASITOLOGI.html?
hl=id&id=0SYlEAAAQBAJ#v=onepage&q&f=false.

Yusriana. "Definisi Mikrobiologi". Diakses 16 Agustus 2022, dari


http://b_yusriana.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/42795/1PerkembMikro.pdf.

18

Anda mungkin juga menyukai