Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi Dan Biokimia
Dosen Bapak Ali Ismail, M.Pd.

Disusun Oleh :

1. Kisti Fadilah (165B1820016)


2. Sri Nurhasanah (165B1820018)
3. Nisa Khoirunnisa (165B1820011)

Program Studi D-III Kebidanan


Akbid YPSDMI Garut
2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Konsep Dasar
dan Dasar Mikrobiologi”.
Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bpk
Ali Ismail selaku dosen mata kuliah Mikrobiologi dan Biokimia yang sudah
memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka
menambah pengetahuan juga wawasan menyangkut Konsep Dasar dan Dasar
Mikrobiologi.
Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan
adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang
khususnya bagi para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika
terdapat kata-kata yang kurang berkenan.

Garut,07 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1

1.2 Tujuan Penulisan Makalah...................................................................................................2

1.3 Rumusan Masalah.................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3

2.1 Pengertian Mikrobiologi........................................................................................................3

2.2 Sejarah Mikrobiologi.............................................................................................................3

2.3 Perkembangan Mikrobiologi..................................................................................................6

2.4 Aplikasi Mikrobiologi dalam Kesehatan..............................................................................9

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................12

3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................12

3.2 Saran.....................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang berukuran
sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan harus
menggunakan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut
sebagai mikroorganisme, atau sering disebut mikroba ataupun jasad renik. Saat
ini, mikrobiologi sangat berkembang luas pada berbagai bidang ilmu
pengetahuan, misalnya pertanian, industri, kesehatan, lingkungan hidup, bidang
pangan, bahkan bidang antariksa (Waluyo, 2009).

Dalam mikrobiologi, dibutuhkan suatu teknik khusus untuk mempelajari


mikroorganisme. Di laboratorium mikrobiologi dan bakteriologi untuk
menumbuhkan dan mempelajari sifat-sifat mikroorganisme seperti bakteri
diperlukan suatu media sebagai tempat pertumbuhan mikroorganisme (Collyn and
Lyne, 1987).

Pengembangan media kultur bakteri memegang peranan yang sangat penting


di bidang mikrobiologi. Dengan mengisolasi suatu bakteri dan menumbuhkanya
dengan media buatan kita dapat mengidentifikasi, dan mempelajari sifat suatu
bakteri.

Media pertumbuhan harus memenuhi persyaratan nutrisi yang dibutuhkan


oleh suatu mikroorganisme (Atlas, 2004). Nutrisi yang dibutuhkan
mikroorganisme untuk pertumbuhannya meliputi karbon, nitrogen, unsur non
logam seperti sulfur dan fosfor, unsur logam seperti Ca, Zn, Na, K, Cu, Mn, Mg,
dan Fe, vitamin, air, dan energi (Radji, 2011). Media tersebut dapat berbentuk
cair, padat, dan semipadat, tergantung mikroorganisme yang akan ditumbuhkan.

1
2

1.2 Tujuan Penulisan Makalah


Adapun tujuan penulisan dari makalah ini antara lain :
1. Agar mahasiswa dapat memahami apa itu mikrobiologi
2. Agar mahasiswa mengetahui sejarah perkembangan mikrobiologi
3. Agar mahasiswa mengetahui jenis jenis dari mikrobiologi
4. Aplikasi mikrobiologi dalam kebidanan

1.3 Rumusan Masalah


1. Pengertian mikrobiologi
2. Bagaimana sejarah mikrobiologi
3. Perkembangan mikrobiologi
4. Aplikasi mikrobiologi dalam kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mikrobiologi


Secara etimologi, kata mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, kata
“mikros” artinya kecil, dan “bios” artinya hidup serta “logos” artinya ilmu.
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai makhluk hidup berukuran
kecil yang tidak bisa dilihat secara kasat mata biasa namun membutuhkan suatu
benda untuk bisa melihatnya yang kita kenal sebagai mikroskop dengan
mencakup bakteri, viro (virus) dan miko (jamur).
Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu yang mendasari kegiatan
mikrobiologi itu berjalan lancar, seperti alat-alat leboratiorium mikrobiologi yang
harus mendukung. Makhluk hidup yang ada dibumi tidak hanya terdiri dari
makhluk hidup yang ada dilhat oleh mata telanjang saja, tetapi juga ada
mikroorganisme yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat menggunakan
teknik dan peralatan khusus yaitu dengan alat laboratorium mikroskop atau
dengan suatu medium untuk pertumbuhannya.
Mikroorganisme berukuran kecil yang merupakan jasad hidup yang dapat
mempengaruhi kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung,
yang dapat berperan sebagai kawan maupun lawan. Mikroorganisme dapat
berkembang biak secara alami atau dengan campuran tangan manusia.
Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui
pertumbuhan menggunakan media.

2.2 Sejarah Mikrobiologi


Manusia mulai tertarik mempelajari mikrobiologi setelah ada penyakit yang
menyerang tubuh manusia dan diketahui ada mikroorganisme yang menyebabkan
penyakit tersebut.Berdasarkan sejarahnya, perkembangan mikrobiologi dibedakan
dalam beberapa periode.Awalnya, orang mempelajari mikrobiologi karena
terbukanya rahasia dunia tentang mikroorganisme melewati pengamatan yang

3
4

dilakukan oleh Leeuwenhoek di tahun 1675.Hal ini memicu rasa keinginantauan


di sejumlah kalangan para ilmuwan tentang asal mula sebuah kehidupan. Namun,
kurang lebih di pertengahan tahun 1860an, pada saat teori dari generatio
spontanea membuktikan ketidakbenarannya serta prinsip biogenesis sekarang
sudah dapat diterima, pengetahuan tentang mikroorganisme sifatnya menjadi tidak
spekulatif semata-mata lagi.
Kemudian, pada selanjutnya antara tahun 1860 serta tahun 1900, banyak yang
melaksanakan berbagai penemuan dasar penting. Perkembangan teori nutfah
tentang panyakit pada tahun 1876, hal ini tiba-tiba telah menimbulkan minat pada
prosedur laboratoris guna mengisolasi dan mencirikan sebuah mikroorganisme.
Pada periode ini ada penemuan banyak mikroorganisme penyebab dari penyakit
dan beberapa metode untuk mencegah serta mendiagnosis dan juga mengobati
berbagai penyakit tersebut.
Selanjutnya, penemuan-penemuan dalam bidang mikrobiologi kedokteran
menghasilkan perombakan yang besar dan juga cepat dalam praktik kedokteran.
Periode tahun terakhir 1910an-sekarang banyak ditandai dengan dipergunakannya
metode banyak serta peralatan mutakhir, misalnya seperti mikroskop elektron dan
juga komputer.
Sekitar 300 tahun lalu mikrobiologi mulai muncul dan dipelajari. Mulai dari
beberapa ilmuan dengan melakukan beragam eksperimen guna mengenal
keberadaan dari mikroba.
Berikut beberapa para ilmuan tersebut:

2.2.1 Antonie van Leeuwenhoek (1632 – 1723)


Lensa-lensa yang dibuat Leewenhoek pada waktu itu mampu melihat benda
kecil dengan pembesaran sampai 400 x. Oleh karena itu, hasil-hasil
pengamatannya pada organisme-organisme kecil tersebut menjadi sangat
menakjubkan untuk ukuran pada jaman itu, bahkan sampai sekarang jika
didasarkan kepada sederhananya alat yang digunakan. Penemuan Leeuwenhoek
tersebut merupakan awal penting dalam dunia mikrobiologi, tetapi ilmuan-ilmuan
pada masanya itu mengakuinya bahwa adanya organisme kecil tersebut terbentuk
5

dari air. Hal tersebut disebabkan adanya teori generatio spontanae dimana teori ini
menganggap bahwa organisme berasal dari benda-benda mati atau terjadi secara
spontan, sehingga mikroorganisme yang ditemukan dari dalam air oleh
Leewenhoek dianggap terbentuk dari air.
Dengan demikian bahwa penemuan organisme kecil oleh Leewenhoek
tersebut baru menjawab bahwa di dunia ini ada mahkluk hidup yang ukurannya
sangat kecil, tidak terlihat mata, dan terdapat dimana-mana. Ditemukannya
organisme kecil atau mikroorganisme oleh Leeuwenhoek menarik minat terhadap
perdebatan hebat pada masa itu mengenai asal-muasal kehidupan.

2.2.2 John Needham (1713 – 1781)

Dalam kertas kerjanya yang diterbitkan pada tahun 1749 menyatakan bahwa
lalat dan organisme kecil lainnya tetap tumbuh dalam daging walaupun daging
tersebut telah direbus, sehingga ia berkesimpulan bahwa lalat dan mikroorganisme
tersebut berasal dari daging.

2.2.3 Lazzaro Spallanzani (1729 –1799)


Beliau mengatakan bahwa Needham belum melakukan tindakan pencegahan
yang memadai untuk menghalangi mikroorganisme dalam udara masuk ke dalam
daging rebusannya. Spallanzani kemudian melakukan percobaan dengan merebus
kaldu daging dan ditutup rapat-rapat.
Hasil percobaan Spalanzani membuktikan bahwa mikroorganisme tidak
ditemukan dalam kaldunya dalam beberapa hari, artinya : mikroorganisme tidak
berasal dari kaldu daging, sehingga generatio spontannae tidak benar. Franz
Schulze dan Theodor Schwann menyanggah kesimpulan Spalanzani,
mikroorganisme tidak dapat hidup dalam kaldu karena Spalanzani tidak memberi
kesempatan udara sebagai syarat hidup masuk ke dalam kaldu.
2.2.4 Franz Schulze (1815 – 1873)

melakukan percobaan yang sama dengan Spalanzani tetapi memberi


kesempatan udara masuk ke dalam kaldu melewati larutan asam.
6

2.2.5 Theodor Schwann (1810 – 1882)


juga melakukan hal yang sama tetapi udara dilewatkan ke pipa yang
dipanaskan. Hasil kedua percobaan tersebut juga menyimpulkan bahwa
mikroorganisme tidak mungkin berasal dari benda mati. Seperti orang pada masa
kini, orang-orang yang hidup semasa dengan Needham dan Spallanzani-pun
merasa sulit meneripa konsep yang sama sekali baru. Kontroversi ini berlangsung
sampai pertengahan abad sembilan belas, yang akhirnya muncul peneliti baru
dalam ilmu pengetahuan.

2.2.6 Louis Pasteur (1822 – 1895).

Ia adalah seorang ahli kimia yang tertarik pada industri minuman anggur
dan perubahan-perubahan yang terjadi selama proses pembuatannya. Perhatiannya
terhadap fermentasi inilah yang mendorongnya ikut berdebat tentang generatio
spontanae. Fermentasi merupakan oksidasi anaerob karbohidrat oleh kerja ensim
mikroorganisme. Fermentasi terjadi karena ensim, yakni zat yang dihasilkan sel
hidup yang menyebabkan berlangsungnya reaksi-reaksi kimia tertentu.

2.3 Perkembangan Mikrobiologi


Perkembangan mikrobiologi ditandai oleh beberapa peristiwa penting, yaitu:
1. Penemuan mikroskop Pada tahun 1664
Robert Hooke berhasil menggambarkan struktur kapang menggunakan
mikroskop temuannya Namun Antonie van Leeuwenhoek dari Belanda dianggap
sebagai orang yang pertama kali dapat melihat mikroorganisme secara detail pada
tahun 1682.
Menggunakan mikroskop temuannya dengan lensa pembesaran 300 kali,
Leeuwenhoek mengamati air hujan, air laut, air vas dan kotoran gigi.
Leeuwenhoek menyebut makhluk yang dilihatnya sebagai animalcule (hewan
kecil) dan melaporkannya ke Royal Society of London pada tahun 1684 .
2. Jatuhnya teori Generatio Spontanea / Abiogenesis
7

Laporan mengenai mikroorganisme oleh Leeuwenhoek kembali menimbulkan


perdebatan mengenai asal usul mikroorganisme yang dilihatnya. Sebagian orang
percaya bahwa mikroba yang dilihat Leeuwenhoek merupakan hasil perubahan
yang terjadi pada makanan. Proses yang menunjukkan munculnya makhluk hidup
dari makhluk tak hidup disebut abiogenesis. Konsep tersebut mendukung teori
generatio spontanea, yang menyebutkan bahwa makhluk hidup dapat muncul
dengan sendirinya dari makhluk tak hidup. Teori generatio spontanea dibantah
oleh Francesco Redi melalui penelitiannya pada tahun 1668. Redi menggunakan
daging yang disimpan pada 3 wadah dengan cara penutupan yang berbeda: tanpa
tutup, tertutup rapat dan tutup tidak rapat. Munculnya larva lalat pada daging pada
wadah yang tidak tertutup membuktikan bahwa larva berasal dari telur yang
diletakkan oleh lalat, bukan hasil dari generatio spontanea. Lalat tidak dapat
meletakkan telur pada wadah yang tidak terbuka, sehingga larva tidak ditemukan.
Proses munculnya makhluk hidup dari makhluk hidup lainnya seperti pada
percobaan Redi disebut biogenesis. Namun demikian, telur lalat hanya dapat
dilihat menggunakan alat bantu seperti mikroskop. Percobaan Redi yang
membuktikan munculnya larva tidak terjadi dengan sendirinya dari daging Pada
tahun 1745, John Needham melakukan percobaan untuk membuktikan kebenaran
teori generatio spontanea. Percobaan Needham ialah merebus air kaldu untuk
membunuh makhluk hidup, dan kemudian membiarkannya dalam keadaan
terbuka. Setelah beberapa waktu, pada permukaan air kaldu ditemukan
mikroorganisme. Menurut Needham, adanya mikroorganisme pada permukaan air
kaldu yang sudah direbus merupakan bukti bahwa makhluk hidup dapat muncul
secara spontan dari benda mati, dalam hal ini air kaldu yang sudah direbus.
Sementara itu Lazzaro Spallanzani pada tahun 1769 membuat percobaan dengan
merebus air kaldu dan kemudian menutupnya. Setelah beberapa waktu, ternyata
tidak ditemukan mikroorganisme pada air kaldu. Kesimpulan ini membuktikan
bahwa abiogenesis keliru. Namun Needham tetap dengan pendapatnya dan
beralasan bahwa udara sangat penting bagi kehidupan dan kemunculan makhluk
hidup secara spontan. Menurut Needham, tidak munculnya mikroorganisme pada
percobaan Spallanzani disebabkan karena udara tidak dapat masuk akibat labu
8

ditutup. Jika tutp labu dibuka, setelah beberapa waktu akan ditemukan
mikroorganisme di permukaan air kaldu Perdebatan mengenai asal usul makhluk
hidup baru berhenti setelah Louis Pasteur (1822 -2 1895) berhasil membuktikan
biogenesis melalui percobaannya menggunakan botol leher angsa Selanjutnya
orang mengakui bahwa semua kehidupan berasal dari telur dan semua telur
berasal dari kehidupan (omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo). Percobaan
Louis Pasteur menggunakan botol leher angsa menunjukkan mikroorganisme
tidak akan tumbuh jika air kaldu tidak bersinggungan dengan debu (a) dan
mikroorganisme akan muncul jika air kaldu bersinggungan dengan debu (b)
3. Pembusukan disebabkan oleh mikroorganisme (germ theory of fermentation)
Salah satu alasan Louis Pasteur membuktikan kekeliruan generatio spontanea
didasarkan pada keyakinannya bahwa produk fermentasi buah anggur (minuman
beralkohol) merupakan hasil kerja mikroorganisme, bukan sebaliknya, fermentasi
menghasilkan mikroorganisme. Sari buah anggur digunakan oleh mikroorganisme
untuk melakukan serangkaian proses metabolisme, yang menghasilkan senyawa
yang memberikan rasa dan aroma baru sehingga menjadi minuman anggur. Proses
yang dilakukan mikroorganisme disebut dengan fermentasi. Penelitian Louis
Pasteur selanjutnya berkembang pada peranan mikroorganisme pada bidang
kedokteran, dengan dikembangkannya vaksin antraks, kolera dan rabies.
Penemuan ini memberikan dasar bagi pemahaman teori yang muncul kemudian,
yaitu bahwa penyakit dapat disebabkan oleh mikroorganisme tertentu
4. Penyakit disebabkan oleh bibit penyakit (germ theory of desease)
Teori yang menyebutkan bahwa mikroorganisme dapat menimbulkan penyakit
dirumuskan setelah berbagai penelitian yang dilakukan oleh Robert Koch (1843 –
1910). Koch mempelajari bahwa penyakit antraks, penyakit pada hewan yang
dapat menular pada manusia, disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Koch
menemukan bakteri B. anthracis selalu ada pada darah hewan yang menunjukkan
gejala penyakit antraks. Selanjutnya jika darah hewan yang menderita antraks
diinjeksikan ke tubuh hewan lain yang sehat, maka hewan tersebut akan menderita
antraks. Koch juga berhasil mengembangbiakan bakteri B anthracis di luar tubuh
hewan dengan menggunakan cairan nutrisi. Berdasarkan berbagai hasil
9

penelitiannya, Robert Koch merumuskan postulat Koch, untuk membuktikan


bahwa mikroorganisme tertentu merupakan penyebab penyakit tertentu.

2.4 Aplikasi Mikrobiologi dalam Kesehatan


Salah satu manfaat mikroorganisme dalam bidang kesehatan adalah dalam
menghasilkan antibiotika. Bahan antibiotik dibuat dengan bantuan fungi,
aktinomiset, dan bakteri lain. Antibiotik ini merupakan obat yang paling manjur
untuk memerangi infeksi oleh bakteri. Beberapa mikroba menghasilkan metabolit
sekunder, yang sangat bermanfaat sebagai obat untuk mengendalikan berbagai
penyakit infeksi. Sejak dulu dikenal jamur Penicillium yang pertama kali
ditemukan oleh Alexander fleming (1928), dapat menghasilkan antibiotika
penisilin. Sekarang banyak diproduksi berbagai antibiotik dari berbagai jenis
mikroba yang sangat berperan penting dalam mengobati berbagai penyakit.
Selain untuk antibiotik, dalam bidang kesehatan mikrorganisme juga dapat
digunakan sebagai agen pembusuk di dalam saluran pencernaan alami, yang turut
membantu mencerna makanan di dalam saluran pencernaan. Dan manfaat yang
sangat nyata digunakan dalam bidang kesehatan adalah pembuatan vaksin dari
maikroorganisme, yang digunakan dalam imunisasi namun saat ini banyak
orangtua yang enggan melakukankan imunisasi karena berbagai informasi yang
beredar di masyarakat mengenai efek samping vaksinasi yang dapat terjadi,
misalnya vaksinasi MMR menyebabkan autisme, beberapa vaksinasi
menyebabkan sindroma kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome),
kadar thimerosal (zat pengawet) yang terdapat dalam vaksin begitu tinggi
sehingga bisa menyebabkan keracunan merkuri, dan lain sebagainya. Informasi-
informasi tersebut menyebabkan penurunan drastis jumlah bayi-bayi yang
mendapatkan imunisasi dan secara langsung menyebabkan jumlah penderita
infeksi kembali meningkat. Ternyata pendapat- pendapat tersebut tidak
berdasarkan bukti-bukti ilmiah, hanya berupa dugaan belaka. Berbagai penelitian
yang telah dilakukan tidak menemukan hubungan secara langsung kejadian-
kejadian tersebut dengan pemberian vaksinasi. Selain itu, berbagai teknologi terus
10

dikembangkan untuk membuat vaksin yang lebih aman dan tidak menimbulkan
efek samping.
Sekali lagi harus diingat bahwa setiap tindakan yang dilakukan manusia
selalu ada risikonya namun janganlah hanya mengkhawatirkan risiko yang
mungkin terjadi dari suatu tindakan yang akan dilakukan tanpa
mempertimbangkan manfaat yang akan didapat. Jelas-jelas manfaat pemberian
imunisasi jauh lebih besar dari kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi.
Ternyata, begitu banyak manfaat yang didapat dari pemberian imunisasi.
Imunisasi merupakan tanda cinta dan perwujudan rasa tanggung jawab untuk
melindungi anak. Karena itu, tidak adalagi keragu-raguan untuk tidak memberikan
imunisasi. Imunisasi tidak hanya melindungi individu dari serangan penyakit, tapi
juga melindungi komunitas! Untuk itu ajaklah anak tetangga, anak tukang kebun,
anak pak hansip, dan semua anak-anak yang belum mendapatkan vaksinasi untuk
segera melakukan imunisasi.
Begitu juga dengan cara kelahiran bayi. Penelitian telah membuktikan bayi
yang lahir melalui bedah Caesar memiliki indikasi kekebalan tubuh yang lebih
rendah daripada bayi yang lahir secara normal. Meski begitu, jika kelahiran
secara bedah Caesar tidak dapat dihindarkan,kekebalan tubuh bayi dapat
didongkrak dengan beberapa cara, misalnya dengan memberikan probiotik.
Probiotik sebagai bakteri hidup yang menguntungkan berfungsi sebagai zat yang
dapat membentuk sistem daya tahan tubuh bayi. Probiotik salah satunya terdapat
pada air susuibu (ASI).
Mengapa bayi yang lahir secara normal memiliki kekebalan tubuh yang
lebih baik daripadabayi yang lahir melalui bedah Caesar? Pada persalinan normal,
bayi akan mengalami kontak dengan bakteri dari flora ibu, yakni dari feses atau
jalan lahir (vagina) ibu. Bakteri tersebut bersifat baik dan dapat membantu
mempercepat tumbuhnya mikroflora usus pada bayi. Mikroflora ini merupakan
salah satu komponen yang berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh.
Sementara itu bayi yang lahir melalui bedah Caesar tidak memiliki
kesempatan kontak denganbakteri baik tadi. Yang ada malah tingginya
pertumbuhan bakteri merugikan seperti E. Coli dan Clostridium. Kondisi ini
11

mengakibatkan daya tahan tubuh bayi yang lahir secara bedah Caesar tidak sebaik
bayi yang dilahirkan secara normal sehingga mereka lebih berisiko terhadap
infeksi saluran pencernaan dan penyakit alergi.
Telah diketahui bahwa ASI adalah yang terbaik bagi bayi. Sangat
dianjurkan untuk memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama. ASI
terbukti memiliki bakteri menguntungkan dan zat-zat yang dibutuhkan bayi untuk
membentuk mikroflora usus yang penting untuk sistem day atahan tubuh bayi.
Yang menjadi masalah adalah bagaimana jika ASI tidak dapat diberikan karena
berbagai alasan? Pada bayi yang tidak mendapatkan ASI, ada dua hal yang bisa
dilakukan. Cara yang pertama adalah memberikan makanan yang tinggi laktosa,
rendah phosphat, dan rendah protein. Ibu dapat bertanya ke dokter anak mengenai
jenis diet ini. Diet ini akan membentuk kondisi optimal yang memungkinkan
bakteri baik dapat tumbuh secara alami.
Cara yang kedua adalah tentu saja memberikan asupan nutrisi atau suplemen
yang mengandung probiotik bagi bayi. Probiotik dapat membantu pori-pori usus
bayi menutup, karena bayi yang lahir secara bedah Caesar memiliki pori-pori usus
yang lebih besar, sehingga bisa mencegah masuknya bakteri merugikan.
Akibatnya, ketahanan tubuh bayi dapat ditingkatkan.
Asupan probiotik dapat mengurangi kejadian diare dan alergi pada bayi.
Maka asupan nutrisi yang mengandung probiotik sangat dianjurkan untuk bayi
yang kurang beruntung tidak dapat dilahirkan melalui persalinan normal dan tidak
mendapat ASI, yang akibatnya tidak memilikikesempatan membentuk sistem
kekebalan tubuh yang bisa diperoleh akibat kontak denganbakteri baik dari flora
ibu.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Secara etimologi, kata mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, kata “mikros”
artinya kecil, dan “bios” artinya hidup serta “logos” artinya ilmu. Mikrobiologi
adalah ilmu yang mempelajari mengenai makhluk hidup berukuran kecil yang
tidak bisa dilihat secara kasat mata biasa namun membutuhkan suatu benda untuk
bisa melihatnya yang kita kenal sebagai mikroskop dengan mencakup bakteri, viro
(virus) dan miko (jamur).
Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu yang mendasari kegiatan
mikrobiologi itu berjalan lancar, seperti alat-alat leboratiorium mikrobiologi yang
harus mendukung. Makhluk hidup yang ada dibumi tidak hanya terdiri dari
makhluk hidup yang ada dilhat oleh mata telanjang saja, tetapi juga ada
mikroorganisme yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat menggunakan
teknik dan peralatan khusus yaitu dengan alat laboratorium mikroskop atau
dengan suatu medium untuk pertumbuhannya.
Manusia mulai tertarik mempelajari mikrobiologi setelah ada penyakit yang
menyerang tubuh manusia dan diketahui ada mikroorganisme yang menyebabkan
penyakit tersebut.Berdasarkan sejarahnya, perkembangan mikrobiologi dibedakan
dalam beberapa periode.Awalnya, orang mempelajari mikrobiologi karena
terbukanya rahasia dunia tentang mikroorganisme melewati pengamatan yang
dilakukan oleh Leeuwenhoek di tahun 1675.Hal ini memicu rasa keinginantauan
di sejumlah kalangan para ilmuwan tentang asal mula sebuah kehidupan
Perkembangan mikrobiologi ditandai oleh beberapa peristiwa penting, yaitu:
1. Penemuan mikroskop Pada tahun 1664
2. Jatuhnya teori Generatio Spontanea / Abiogenesis
3. Pembusukan disebabkan oleh mikroorganisme (germ theory of
fermentation)
4. Penyakit disebabkan oleh bibit penyakit (germ theory of desease)

12
13

3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.dosen.pendidikan.co.id/mikrobiologi-adalah/
https://pelayananpublik.id/2019/08/27mikrobiologi-pengertian-sejarah-tujuan-
danmanfaatnya/
https://www.scribe.com/doc/46779127/aplikasi-mikrobiologi-dalam-bidang-
kebidanan
galilaaisyahlatifamini,s.keb.,Bd/Jakarta,april,2017/mikrobiologikebidanan/Jakart
a/fakultaskedokterandankesehatanuniversitasmuhamadiyah

Anda mungkin juga menyukai