SEJARAH MIKROBIOLOGI
Di susun oleh:
iii
A. Pengertian Mikrobiologi
Berbagai macam pengertian mikrobiologi yang berkembang dewasa
ini, menunjukkan bahwa pengetahuan tentang mikrobiologi terus menjadi
perbincangan sebagai cabang ilmu biologi. Ketika mikrobiologi menjadi
bagian terpenting di era modern saat ini dan selaras dengan perkembangan
pengetahuan di bidang bioteknologi maka seperti itu pula perkembangan
definisi mikrobiologi. Ada yang mendefinisikan bahwa mikrobiologi
didasarkan pada tiga kata yaitu micro yang artinya kecil, bio yang artinya
mahluk hidup dan logos yang artinya ilmu, jadi mikrobiologi merupakan ilmu
yang mempelajari tentang mahluk hidup yang berukuran kecil atau tak kasat
mata. Kemudian ada juga yang mendefinisikan bahwa mikrobiologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang mikeoba dengan teknik aseptis untuk
mendapatkan kultur murni. Selain itu ada juga yang menjelaskan bahwa
mikrobiologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang
organisme mikroskopis. Namun hal yang terpenting dalam membahas
definisi, adalah bagaimana memahami keyword/kata kunci, dengan
mengetahuinya maka akan mudah untuk menjabarkan pengertian
mikrobiologi dengan sangat sederhana.
Sejak ditemukannya mikroskop oleh Antony Van Leeuwonhoek pada
permulaan awal abad ke tujuh belas, maka sejak saat itu perkembangan
mikrobiologi terus berlanjut sampai sekarang. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sera informasi khususnya yang berasal dari
mikrobiologi memungkinkan kemajuan besar di dalam penerapannya.
Berbagai macam cabang mikrobiologi yang berkembang saat ini, mulai dari
mikrobiologi industri, kesehatan, pangan dan lingkungan. Maka aplikasi
praktis mikrobiologi merupakan suatu proses eksplorasi pengetahuan
khusunya dalam mengembangkan produk-produk yang berasal dari mikroba
seperti bidang komersial atau industri untuk menghasilkan produk yang
1
dikehendaki. Mengacu pada semua itu maka mirobiologi mutlak diperlukan
untuk memperbaiki kehidupan khususnya dalam kesejahteraan hidup manusia.
Disamping berbagai macam keuntungan yang dihasilkan dari
mikrobiologi, terdapat pula kerugian atau kekurangan yang akan diakibatkan,
khususnya bakteri yang dapat menyebabkan penyakit, menyebabkan
kerusakan pada makanan maupun keracunan pada makanan. Dengan demikian
mikrobiologi tidak dapat dipisahkan dari krhidupan manusia sebab
mikrobiologi mencakup dasar pengetahuan yang mengalami perkembangan
baik yang bersifat menguntungkan maupun yang bersifat merugikan.
B. Era Perkembangan Ilmu Mikrobiologi
1. Periode Awal (Perintis)
Mikrobiologi boleh dikatakan sebagai ilmu yang baru, dibandingkan
dengan ilmu-ilmu yang lain seperti tumbuhan (botani) dan hewan
(zoology). Sebelum penemuan mikroskop, manusia memandang bahwa
mahluk hidup di dunia hanya ada hewan dan tumbuhan saja, berdasarkan
klasifikasi yang dinyatakan oleh Aristoteles (300 SM). Namun, tidak ada
yang dapat dilihat oleh kasat mata, yang hidup di dunia ini yang disebut
dengan mikroorganisme, dalam kajian ilmu disebut mikrobiologi. Seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sejalan dengan
penemuan mikroskop, barulah ketika itu perkembangan mikrobiologi
menjadi satu kajian yang menarik dan berkembang dengan cepat. Barulah
50 tahun terakhir ini, mikrobiologi menjadi bidang biologi yang sangat
berarti.
Dunia mikroba pertama kali dilaporkan oleh Antony Van
Leeuwenhoek (1632-1732) berkebangsaan belanda yang memiliki hobi
membuat mikroskop. Kendati Antony Van Leeuwenhoek bukan orang
yang pertama kalimelihat mikroba seperti bakteri, namun dialah yang
pertama kali melaporkan penemuannya dengan sangat teliti yang diserai
dengan gambar. Antony Van Leeuwenhoek membuat ± 250 mikroskop
dengan tingkat pembesaran antar 200-300 kali.
2
Gambar 1. Mikroskop Antony Van Leeuwenhoek
Sumber : (Ihsan, B. 2021)
3
nanah, sera bagaimanakah proses fermentasinya terjadi (Waluyo,
2004).
2. Periode Keemasan
Era mikrobiologi keemasan dihubungkan pada temuan baru,
khususnya oleh Robert Koch. Hasil riset Koch dikenal sebutan istilah
“Postulat Koch.”Adapun isi dari postulat tersebut (Hifizah, 2012) antara
lain:
1. Mikroorganisme tertentu senantiasa bisa di temukan erasosiasi
yang berpenyakit tertentu.
2. Mikroorganisme tersebut bisa disolasikan serta bertumbuh jadi
biakan murni dalam laboratorium.
3. Biakan murni mikroorganisme itu bisa memicu penyakit jika
disuntikan kepada binatang yang mempunyai kerentanan.
4. Pemakaian prosedur laboratorium memberi kemungkinan
didapatkannya lagi mikroorganisme yang disuntikkan itu dari
binatang yang secara sengaja diinfeksikan pada percobaan.
Perkembangan mikrobiologi pada masa ini mengalami kemajuan,
dengan berbagai penemuan teknik untuk memudahkan penelitian
mirobiologi diantaranya adalah penemuan cawan petri, isolasi,
identifikasi, pewarnaan dan berbagai teknik yang lain. Teknik-teknik
yang dihasilkan melalui Robert Koch dan para koleganya adalah sebagai
berikut:
1) Paul Erlich (1854-1915) kolega Kock ini mengembangkan teknik
pewarnaan smars untuk bakteri basil tuberculosis.
2) Walther Hasse (1846-1911) mahasiswa Kock, menganjurkan
penggunaan agar untuk bahan pemadat medium.
3) Richard Petri (1852-1921) mahasiswa Kock, memperkenalkan
penggunaan petri.
4) Christian Gram (1984) menyumbangkan teknik pewarnaan yang
dikenal dengan pewarnaan garam.
4
5) Raymond Sabouraud (1890-1910) mempelajari fungi,
mempublikasikan tentang penyakit kulit (les tignes).
3. Periode Modern
Era mikrobiologi modern dicirikan dengan diwalinya penggunaan
metode maupun peralatan muklir, seperti kromatografi, mikroskop
elektron, hingga computer (Hifizah, 2012). Mikrobiologi modern dimulai
dengan penemuan mikroba, dan ruang lingkup serta skala bidang ini terus
5
berkembang hingga saat ini. Meskipun ada beberapa perdebatan,
mikrobiologi modern diterima oleh sebagian bessar orang.
Memasuki abad ke-20, terdapat dua cabang mikrobiologi yang
berkembang, yakni mikrobiologi dasar dan mikrobiologi terapan.
Mikrobiologi dasar adalah yang mengacu kepada penemuan-penemuan
baru di bidang mikrobiologi. Sedangkan mikrobiologi terapan adalah yang
mengacu kepada solusi atau pemecahan masalah terkait bidang
mikrobiologi.
Di periode modern, setelah perkembangan mikrobiologi yang
berkembang dengan pesat dengan penemuan-penemuan teknik dalam
mikrobiologi maka dilanjutkan dengan penemeuan-penemuan penting
didalam perkembangan mikrobiologi, diantaranya bidang kedokteran,
pertanian, indsutri, dan biologi molekuler.
a. Bidang kedokteran
Penemuan yang sangat menarik ialah mikroba penyebab penyakit
pada manusia hal ini sangat mendukung perkembangan mikrobiologi
kedokteran. Pasteur berhasil mengembangkan vaksin untuk menegah
penyakit rabies, anthrax, dan kolera ayam. Selain itu Edward Jenner
juga berhasil menemukan vaksin cacar pada tahun 1798. Paul Ehrlich
menunjukkan imunitas humoral, Elie Metchnikoff menemukan
fogositosis yang sangat erat hubungannya dengan imunitas. Von
Behring dan Shibasaburo kitasato, berhasil menemukan metode untuk
mendapatkan imunitas terhadap penyakit diperti oleh Bacillus.
Shibasaburo kisatato menemukann antitoxin untuk penyakit tetanus
oleh Clostridium tetani. Alexander Fleming (1929) menemukan
penicillium notatum penghasil senyawa antibakteri disebut penisilin.
Penilin membunuh staphylococcus dan menghambat bakteri gram
positif. Selmen Waksman dan kawan-kawan (1944) menemukan
streptomisin yang dihasilkan oleh Streptomyces griseus.
6
Streptomisin ini menghambat penyakit tuberculosis dan efek
terhadap bakteri gram negative. Dan masih banyak penemuan-
penemuan lain di bidang kedokteran.
b. Bidang Pertanian
Di bidang pertanian, mikrobiologi juga mengalami perkembangan.
Sergei Winogradsky ilmuan terkenal dalam pengembangan
mikrobilogi tanah yang menunjukkan pentingnya bakteri penghambat
nitrogen. H. Hellriegerden H. Wilfrath telah mengembangkan bakteri
yang bersimbiosis dengan tanaman Leguminosae pembentuk bintil
akar.
Martinus Willem Beijerinck, ahli mikrobiologi yang menemukan
azotobacter sebagai penamata nitrogen non simbiotik dan berguna
untuk menyuburkan tanaah, dan penemuan lain yang berhubungan
dengan penyuburan tanaman dengan bantuan mikroorganisme.
Pada beberapa penelitian lain, mikroorganisme digunakan sebagai
proses pemindahan dan perbanyakan materi genetik dalam
mempercepat masa tanam pada suatu tumbuhan atau tanaman serta
pemberian rasa yang berbeda pada buah, misalnya pada buah melon.
Termasuk di bidang perikanan juga menggunakan mikroorganisme
dalam meningkatkan berat tubuh ikan dan pembesaran ukuran ikan, hal
ini yang disebut dengan rekayasa genetik dengan memanipulasi materi
genetik pada mikroorganisme.
c. Bidang Industri
Emil Christian Hansen (1909) mengembangkan industry
fermentasi yaitu memepelajari biakan murni khamir dan bakteri yang
digunakan dalam pabrik vinegar. Dengan ditemukan fermentasi
alcohol dan antibiotic oleh fungi dan bakteri, maka mikrobiologi
industri berkembang sangat cepat. Demikian juga dengan adanya
perkembangan teknik untuk kultur diperkaya, maka ilmu mikrobiologi
industry berkembang sangat pesat. Pada fermentasi alkohol kita kenal
7
dengan pembuatan tapai, bir, nata de coco, kecap termasuk
pengembang roti. Sedangkan di bidang antibiotic adanya penemuan
obat dengan cara melemahkan bakteri. Ketika bakteri yang telah
dilemahkan dimasukkan di dalam tubuh maka sistem imun kita akan
bekerja untuk melawan bakteri tersebut, sehingga ketika bakteri
tersebut menyerang dan menimbulkan penyakit maka sistem imun kita
dapat menghambat bakteri tersebut.
d. Bidang Biologi Moleculer
Dalam perkembangan mikrobiologi di bidang moleculer telah
memberikan sumbangsi yang cukup besar salah satunya dengan
adanya pemindahan DNAdari satu sel ke dalam sel lainnya melalui
perantaran fage yang disebut dengan transduksi. Berbagai macam
penemuan rekayasa genetik didasarkan pada perkembangan
mikrobiologi. Ilmu genetika dapat berkembang dengan pesat sejalan
dengan perkembangan mikrobiologi, sebab dalam dunia genetika
untuk melakukan peneletioan dan perobaan hamper selalu
menggunakan mikroorganisme sebagai objek penelitian.
C. Teori Asal-Usul Kehidupan
1) Teori Abiogenesis (spontan)
Ditemukannya mikroorganisme menjadikan para ahli pada saat itu
membangun pemikiran dan paradigm mengenai asal muasal kehidupan
mikroorganisme atau jasad renik. Dari teori tersebut maka lahirlah
pemikiran mengenai teori abiogenesis atau teori spontan. Mereka
mengatakan bahwa organisme berasal dari benda mati yang terurasi atau
mengalami penghancuran, sebenarnya pada zaman yunani kuno sudah
dikenal pemikiran seperti ini.Teori ini diperkuat dengan adanya penelitian
oleh Jhon Needham (1748).
Needham melakukan berbagai percobaan dengan rebusan padi-padian
dan daging. Ketika Needham merebus kaldu daging yang ditumbuhi oleh
mikroorganisme secara tertutup, mikroorganisme yang terdapat pada
8
kaldu daging hilang/mati, namun setelah beberapa hari kemudian air kaldu
daging kembali ditumbuhi oleh organisme. Kemudian Needham
menyimpulkan bahwa “kehidupan yang saat ini berasal dari benda mati”.
9
Gambar 3. Percobaan Fransisco Redi
Sumber : (Ihsan, B. 2021)
10
Gambar 4. Percobaan Lazzaro Spallanzani
Sumber : (Ihsan, B. 2021)
11
3) Teori Kuman Penyakit
Mikroorganisme penyebab penyakit telah ditemukan sebelum
percobaan Pasteur. Pada tahun 1850 Robert Koch ahli fisika telah
menemukan bakteri berbentuk batang yang terdapat pada darah domba
yang terinfeksi penyakit athrax. Apabila ingin membuktikan bahwa
mikroba sebagai penyebab penyakit maka langkah-langkah yang harus
dilakukan harus sesuai dengan postulat Koch. Postulat Koch adalah
sebagai berikut:
12
DAFTAR PUSTAKA
Borneo.
13
14