Anda di halaman 1dari 13

MIKROBIOLOGI PERTANIAN

PERIODESASI PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI


Dosen Pengampu :Ir.Sulhaswardi,Mp

Disusun oleh :
Arif Wagiyanto
NPM. 224110173

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT, karena rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas paper matakuliah
mikrobiologi pertanian.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
bapak Ir.Sulhaswardi,MP yang telah mengarahkan dan membimbing dalam
penulisan paper. Tugas paper ini menjelaskan tentang periodesasi perkembangan
mikrobiologi pada mata kuliah mikrobiologi pertanian.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan paper ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
untuk memperbaiki kesalahan paper ini. Akhirnya, penulis berharap semoga paper
matakuliah mikrobiologi ini dapat bermanfaat sebagai pedoman dalam pembuatan
tugas paper dalam usaha peningkatan kemampuan mahasiswa/i dalam bidang ilmu
pertanian baik teori ataupun praktikum.

Pekanbaru,17 oktober 2023

Arif wagiyanto

ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................4
1.1. Latar Belakang....................................................................................4
1.2. Tujuan Penelitian................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN....................................................................................5
1.1.Pengertian mikrobiologi.......................................................................5
1.2.Sejarah perkembangan mikrobiologi....................................................6
1.3.Sejarah perkembangan mikroorganisme..............................................8
BAB 3 PENUTUP............................................................................................12
3.1. Kesimpulan.......................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................13

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang berukuran sangat


kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan harus
menggunakan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai
mikroorganisme, atau sering disebut mikroba ataupun jasad renik. Saat ini,
mikrobiologi sangat berkembang luas pada berbagai bidang ilmu pengetahuan,
misalnya pertanian, industri, kesehatan, lingkungan hidup, bidang pangan, bahkan
bidang antariksa (Waluyo, 2009).
Dalam mikrobiologi, dibutuhkan suatu teknik khusus untuk mempelajari
mikroorganisme. Di laboratorium mikrobiologi dan bakteriologi untuk menumbuhkan
dan mempelajari sifat-sifat mikroorganisme seperti bakteri diperlukan suatu media
sebagai tempat pertumbuhan mikroorganisme (Collyn and Lyne, 1987).
Pengembangan media kultur bakteri memegang peranan yang sangat penting di
bidang mikrobiologi. Dengan mengisolasi suatu bakteri dan menumbuhkanya dengan
media buatan kita dapat mengidentifikasi, dan mempelajari sifat suatu bakteri.
1.2 TUJUAN
1.Untuk mengetahui periodesasi perkembangan mikrobiologi
2.Untuk mengetahui mikrobiologi sebagai ilmu dasar dan terapan
3.Untuk mengetahui ruang lingkup mikrobiologi

4
BAB 2
PEMBAHASAN
RUANG LINGKUP MIKROBIOLOGI

1.1 Pengertian Mikrobiologi


Mikrobiologi sering didefenisikan sebagai cabang ilmu biologi yang
mempelajari organisme terkecil dan hanya dapat dilihat dengan alat pembesar seperti
mikroskop, sehingga dapat disimpulkan mikrobiologi studi tentang mikroorganisme.
Mikroorganisme atau disebut juga mikroba yang hidup disetiap sisi bumi dan
berperan penting dalam ekosistem. Mikroba adalah salah satu penyebab penyakit
mematikan bagi manusia, tetapi mikroba juga berperan dalam bahan dasar pada
proses di beberapa industri. Mikrobiologi mencakup tentang sel mikroba dan
bagaimana mikroba hidup, seperti bakteri yang termasuk kelompok sel yang sangat
kecil dengan jumlah yang sangat banyak.
Meskipun mikroorganisme merupakan makhluk hidup terkecil di bumi, hidup
secara berkelompok sehingga membentuk biomassa di muka bumi dan sangat
berkontribusi dalam proses reaksi kimia terhadap organisme tingkat tinggi. Tanpa
keberadaan mikroorganisme organisme eukariotik 2 tidak akan berkembang dan
bertahan hidup saat sekarang. Seperti pada miliaran tahun yang lalu diawali
oksigenasi oleh Cyanobacteria, sehingga oksigen yang dihirup organisme lain
merupakan hasil dari aktivitas mikroba. Selain itu, kehidupan manusia, hewan dan
tumbuhan sangat bergantung dengan aktivitas mikroba dalam mendaur ulang nutrisi
penting dan mendgradasi bahan organik. Maka dapat disimpulkan bahwa
mikroorganisme tidak kalah penting dari kehidupan di bumi.
Keberadaan mikroorganisme terjadi miliaran tahun sebelum tumbuhan dan
hewan muncul di bumi, dan akan kita lihat di masa yang akan dating keragaman
genetik dan fisiologi mikroorganisme akan melebihi dari tumbuhan dan hewan.
Keragaman yang banyak ini akan mendukung beberapa sifat mikroorganisme yang
menakjubkan. Sebagai contoh kita akan melihat bagaimana kemampuan fisiologi
mikroorganisme dalam kondisi lingkungan yang mengancam kelangsungan hidupnya,
dengan berbagai macam reaksi kimia sabagai awal pertahanan hidup di bumi. Dan

5
pada akhirnya dapat dijelaskan bagaimana terbentuknya hubungan antara
mikroorganisme dengan organisme lain baik itu men guntungkan maupun merugikan.
Dari pernyataan tersebut maka para ilmuan mampu menunjukkan kemajuan
pengetahuan terkait mikrobiologi.
Mikrobiologi mencakup aspek dasar dan terapan. Aspek dasar merupakan
kajian tentang kehidupan mikroorganisme itu sendiri, sedangkan aspek terapan adalah
terkait pengaplikasian dan peranan pada berbagai permasalahan pada kehidupan
seperti penyakit, air, pengolahan air limbah, pangan, dan industri. Kedua aspek ini
saling terkait, sebagai dasar penelitian penting dalam berbagai bidang terapan. Seperti
halnya mikrobiologi medik, agroteknologi, Immunologi, mikrobiologi pangan dan
bidang ilmu terapan lainnya. Pengetahuan dasar mikrobiologi untuk mendalami
bidang terapan yang lain maka penting 3 memahami dan menguasai beberapa aspek
dasar antara lain meabolisme mikroba, keanekaragaman mikroba, ekologi mikroba
dan genetika mikroba.
1.2 Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
Antony van Leeuwenhoek

Sebelum muncul istilah mikrorganisme, beberapa peneliti menduga bahwa


penyebab munculnya berbagai penyakit akibat keberadaan mikroorganisme.
Diantaranya Roman philosopher Lecretius (sekitar 98-55 SM) dan Girolamo
Fracastoro (1478-1553) beranggapan bahwa penyakit disebabkan oleh makhluk hidup
yang tidak terlihat. Pengamatan secara mikroskopis pada lebah dan kumbang awalnya
telah dilakukan antara tahun 1625 dan 1630 oleh Fransesco Stelluti berkebangsaan
Itali, dengan kemungkinan menggunakan mikroskop yang disediakan oleh Galileo.
Pada tahun1665 pertama sekali mikroorganisme digambarkan dan diperkenalkan
pada Micrographia Robert Hooke. Bagaimanapun, Antony van Leeuwenhoek (1632-
1723) seorang penjual kain berkebangsaan Belanda adalah orang pertama
mengembangkan lensa pengamat mikroba dan telah berhasil mengamati
mikroorganisme atau organisme tunggal menggunakan mikroskop replika
kuningan/mikroskop sederhana pada tahun 1675. Mikroskop tersebut mampu
memperbesar sekitar 50 sampai 300 kali, dan mampu menyinari spesimen cair yang

6
diletakkan diantara dua bagian kaca dengan sudut 450 terhadap bidang sepesimen
(gambar 1.2). Pada awal 1673 leeuwenhoek mengirim surat ke Royal Society
London, yang berisi penjelasan tentang kejelasan penemuannya bahwa dia telah
melihat prokariota dan protozoa.
Teori Generasi Spontan
Teori generasi spontan menjelaskan bahwa kehidupan organisme berasal dari
benda mati secara spontan, dimana teori ini pertama sekali dikemukakan oleh
Aristoteles (384- 322 SM) berdasarkan dari salah satu hasil pengamatannya pada
invertebrata yang muncul dari tanah. Kemudian teori ini dibantah oleh ilmuan dari
itali yaitu Fransesco Redi (1626- 16970) dengan percobaan pada proses pembusukan
daging yang terlihat bahwa belatung muncul secara spontan pada salah satu dari tiga
botol kaca hasil perlakuannya. Bagaimanapun dari hasil temuannya masih menjadi
pertimbangan, karena pada dua botol kaca lainnya menunjukkan belantung muncul
tidak secara spontan.
Louis Pasteur
Masa keemasan mikrobiologi pada pencapaian selama 60 Tahun (1857-1914),
berbagai penyakit yang disebabkan oleh mikroba telah ditemukan, langkah-langkah
yang luarbiasa terkait pemahaman metabolisme mikroba, beberapa diantaranya
berupa teknik isolasi dan karakterisasi mikroba telah berhasil dikembangkan. Ilmuan
juga telah mengidentifikasi peran imunitas pada pencegahan penyakit dan
pengontrolan mikroba, pengembangan vaksin, serta memperkenalkan teknik untuk
mencegah infeksi selama operasi. Selain itu Louis Pasteur juga orang pertama
menemukan vaksin rabies.
Masa keemasan mikrobiologi pada pencapaian selama 60 Tahun (1857-1914),
berbagai penyakit yang disebabkan oleh mikroba telah ditemukan, langkah-langkah
yang luarbiasa terkait pemahaman metabolisme mikroba, beberapa diantaranya
berupa teknik isolasi dan karakterisasi mikroba telah berhasil dikembangkan. Ilmuan
juga telah mengidentifikasi peran imunitas pada pencegahan penyakit dan
pengontrolan mikroba, pengembangan vaksin, serta memperkenalkan teknik untuk

7
mencegah infeksi selama operasi. Selain itu Louis Pasteur juga orang pertama
menemukan vaksin rabies.

Robert Koch
Robert Koch (1843-1910) adalah seorang fisikawan German yang pertama
sekali mendemonstrasikan langsung peran bakteri sebagai penyebab penyakit yang
berawal dari penelusurannya terkait antraks. Antraks adalah penyakit yang sangat
ditakuti di Eropa pada masa itu karena bisa mengakibatkan kematian pada manusia.
Dugaan banyak 6 orang telah membuat Koch penasaran dan tidak puas dengan
penjelasan orang, sehingga dia mulai meneliti tentang antraks. Penelitian berhasil
menemukan bakteri antraks yang membentuk spora dan bertahan dalam jangka waktu
yang lama pada lingkungan berbeda.
1.3 SEJARAH PERKEMBANGAN MIKROORGANISME
Takbir terungkapnya dunia mikroorganisme berawal dari ditemukannya
mikroskop oleh Anthony van Leeuwenhoek (1633-1723). Pada mulanya, mikroskop
temuan tersebut masih sangat sederhana, hanya dilengkapi satu lensa dengan jarak
fokus yang sangat pendek, tetapi dapat menghasilkan bayangan jelas yang setara
dengan perbesaran 50-300 kali. Pengamatan yang dilakukan oleh Leeuwenhoek di
antaranya pengamatan terhadap struktur mikroskopis biji, jaringan tumbuhan, dan
invertebrata kecil. Penemuan terbesar pada zamannya dan diketahui sebagai dunia
mikroorganisme, yang disebut sebagai animalculus atau hewan kecil. Animalculus
adalah berbagai jenis mikroorganisme yang sekarang diketahui sebagai protozoa,
algae, khamir, dan bakteri

1. Konflik Generatio Spontanea

Penemuan Leewenhoek tentang hewan kecil tersebut menjadi perdebatan


sangat serius di kalangan ahli mikrobiologi. Berkaitan dengan temuan Leewenhoek
muncullah dua silang pendapat, satu mengatakan bahwa munculnya hewan kecil
karena proses pembusukan tanaman atau hewan, ataupun melalui proses fermentasi.
Pendapat ini mendukung teori yang mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari
benda mati atau abiogenesis, dan konsepnya dikenal dengan genaratio spotanea.

8
Pendapat lain mengatakan bahwa hewan kecil tersebut berasal dari hewan kecil
sebelumnya seperti halnya organisme tingkat tinggi. Pendapat atau teori yang
mengatakan hal tersebut dikenal dengan biogenesis. Adanya perbedaan pendapat
tersebut menyebutkan
Adanya perbedaan pendapat tersebut menyebabkan mikrobiologi tidak
berkembang dan hal ini berlangsung sampai perdebatan terselesaikan dengan
dibuktikannya kebenaran teori biogenesis. Pembuktian ini memerlukan berbagai
macam eksperimen yang nampaknya sederhana tetapi memerlukan waktu lebih dari
100 tahun.

2.Teori Tentang Fermentasi

Salah satu contoh proses fermentasi dapat terjadi jika jus anggur dibiarkan,
pada proses tersebut terjadi serangkaian perubahan biokimia, alkohol, dan senyawa
lain yang pada akhirnya dihasilkan anggur (wine). Alasan Pasteur, menentang
pendapat Generatio Spontanea karena keyakinannya bahwa produk fermentasi
anggur merupakan hasil dari mikroorganisme yang ada, bukan fermentasi
menghasilkan mikroorganisme sebagaimana yang dipercaya pada waktu itu. Pada
tahun 1850-an Pasteur memecahkan masalah yang muncul dalam industri anggur,
yakni dengan melakukan penelitian terhadap anggur yang baik dan anggur kurang
bagus maka ditemukan mikroorganisme yang berbeda. Mikroorganisme tertentu
mendominasi anggur yang bagus, sementara mikroorganisme tipe lain mendominasi
anggur kurang bagus. Pasteur menyimpulkan bahwa pemilihan mikroorganisme yang
sesuai akan menghasilkan produk anggur bagus.

3.Penemuan Bakteri Berospora

John Tyndall (1820-1893), juga mendukung pendapat Pasteur, melalui


eksperimennya dengan menggunakan cairan bahan organik yang sudah
dipanaskan dalam air garam mendidih selama 5 menit dan diletakkan di dalam
ruangan bebas debu, ternyata cairan bahan organik tidak membusuk walaupun
disimpan dalam waktu berbulan-bulan. Apabila tanpa dilakukan pemanasan maka

9
akan terjadi pembusukan. Tyndall dalam percobaannya menemukan adanya fase
termolabil (bakteri saat melakukan pertumbuhan tidak tahan pemanasan) dan
termoresisten pada bakteri (tahan terhadap pemanasan). Hasil penyelidikan
seorang ahli botani Jerman bernama Ferdinand Cohn, dapat diketahui secara
mikroskopis bahwa pada fase termoresisten, bakteri dapat membentuk endospora.
Berdasarkan penemuan tersebut, maka dicarilah cara untuk sterilisasi bahan yang
mengandung bakteri pembentuk spora. Cara yang dimaksud adalah dengan
pemanasan yang terputus dan diulang beberapa kali, proses tersebut dikenal
sebagai Tyndallisasi. Proses pemanasannya sebagai berikut, pada awalnya
pemanasan dilakukan pada suhu 100oC selama 30 menit, kemudian dibiarkan pada
suhu kamar selama 24 jam, cara ini diulang sebanyak 3 kali. Saat dibiarkan pada
suhu kamar, bakteri berspora yang masih hidup akan berkecambah membentuk
fase pertumbuhan/termolabil, sehingga dapat dimatikan pada pemanasan
berikutnya.
4.Penemuan Virus
Iwanowsky melalui eksperimennya menemukan adanya kemampuan
filtrat bebas bakteri (cairan yang telah disaring dengan saringan bakteri) berasal
dari ekstrak tanaman tembakau terkena penyakit mozaik, ternyata masih tetap
dapat menimbulkan infeksi pada tanaman tembakau yang sehat. Berdasarkan
kenyataan tersebut dapat diketahui adanya jasad hidup yang memiliki ukuran jauh
lebih kecil daripada bakteri (submikroskopik) karena mampu lolos dari saringan
bakteri, dan jasad tersebut dikenal sebagai virus. Pembuktian penyakit yang
disebabkan oleh virus, dapat digunakan postulat River (1937), sebagai berikut.
a.Virus harus berada di dalam sel inang.
b. Filtrat bahan yang terinfeksi tidak mengandung bakteri
atau mikroorganisme lain yang dapat ditumbuhkan di dalam media buatan.
c.Filtrat dapat menimbulkan penyakit pada jasad yang peka.
d. Filtrat yang sama dan berasal dari hospes peka tersebut harus dapat
menimbulkan kembali penyakit yang sama.
5.Mikroorganisme Penyebab Penyakit

10
Pasteur menggunakan istilah khusus untuk mengatakan kerusakan pada
minuman anggur oleh mikroorganisme, disebutnya sebagai penyakit Bir. Pasteur
juga menduga kuat tentang adanya peran mikroorganisme dalam penyebab timbulnya
penyakit pada jasad tingkat tinggi. Hal ini terbukti dengan ditemukannya jamur
penyebab penyakit pada tanaman gandum (1813), tanaman kentang (1845), penyakit
pada ulat sutera, dan pada kulit manusia. Pada tahun 1850 diketahui bahwa dalam
darah hewan yang terkena penyakit antraks terdapat bakteri berbentuk batang.
Davaine (1863-1868) membuktikan bahwa bakteri tersebut hanya terdapat pada
hewan sakit, melalui penularan buatan dengan menggunakan darah hewan sakit yang
diinfeksikan pada hewan sehat sehingga kemudian hewan sehat terjangkit penyakit
yang sama.

11
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN

Mengetahui sejarah dan perkembangan mikrobiologi Struktur sel dan


klasifikasi organisme prokariyot, eukariyot, domain-domain organisme serta ciri-
cirinya, Bakteriologi: morfologi, pertumbuhan, reproduksi, genetika dan klasifikasi
bakteri,Mikologi: morfologi, metabolisme spesifik dan reproduksi fungi, Virologi:
morfologi, perilaku, dan replikasi virus Protozoa: reproduksi dan siklus hidup
protozoa Teknik-teknik mikrobiologi:teknik aseptik, sterilisasi, isolasi, pertumbuhan
dan penyimpanan mikroba Pengendalian Mikroorganisme desinfektan,antibiotik dan
sanitasi Mikrobiologi Lingkungan: air, tanah dan udara. Aplikasi Mikrobiologi:
aplikasi mikrobiologi di bidang industri, lingkungan/bioremidiasi, makanan,
pertanian dan kedokteran

Memahami konsep, prinsip, dan metode dalam mikrobiologi; karakteristik


mikroba (virus, bakteri, fungi, dan protozoa), penanganan dan pengendaliaannya;
serta aplikasinya dalam menyelesaikan masalah yang terkait dengan mikroba

12
DAFTAR PUSTAKA

Atlas RM & Bartha R. (1993). Microbial ecology: fundamentals and applications.


Benjamin/Cummings, Redwood City.
Bergey, D.H., Buchanan, R. E., Gibbons, N. E., & American Society for
Microbiology. (1974). Bergey’s manual of determinative bacteriology. Ed 6th
Baltimore:Williams & Wilkins.
Black, Jacquelyn G. (2012). Microbiology: principles and explorations 8th ed.
ISBN 978-0-470-54109-8 (hardback), Binder-Ready Version ISBN 978-1-118-
12923-4.
Brock (2012). Biology of Microorganisms, 13th Edition. Pearson Education, Inc.,
publishing as Benjamin Cummings, 1302 Sansome Street, San Francisco, CA
9411.

13

Anda mungkin juga menyukai