Anda di halaman 1dari 17

MIKROBIOLOGI

“Pentingnya mempelajari Mikrobiologi serta kaitannya dengan Covid-19”

OLEH:

KERYN FLORENSIA
M1B1 19 076

KELAS IL.C

JURUSAN ILMU LINGKUNGAN


FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmat-Nyalah maka saya dapat menyelesaikan sebuah
makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini saya mempersembahkan sebuah makalah Mikrobiologi dengan
judul "Pentingnya mempelajari Mikrobiologi serta kaitannya dengan Covid 19", yang
menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajarinya.
Melalui kata pengantar ini saya lebih dahulu meminta maaf dan memohon
memaklumi bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat
kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat.

Kendari, Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG...................................................................................1
1.2. RUMUSAN MASALAH...............................................................................1
1.3. TUJUAN PENULISAN................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1. DEFENISI, PERKEMBANGAN & RUANG LINGKUP
MIKROBIOLOGI........................................................................................3
2.2. KAITAN MIKROBIOLOGI DENGAN COVID-19...............................12
BAB III.......................................................................................................................13
PENUTUP..................................................................................................................13
3.1. KESIMPULAN...........................................................................................13
3.2. SARAN.........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 3 kata yaitu Mikros
(kecil), Bios (hidup), dan Logos (ilmu). Mikrobiologi adalah  ilmu yang mempelajari
tentang mikroba, jasad renik dan merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang
memerlukan ilmu pendukung kimia, fisika, dan biokimia. Mikrobiologi mengalami
perkembangan yang pesat. Kajian yang lebih khusus sebagai perkembangan dari ilmu
mikrobiologi dapat dikelompokkan berdasarkan tujuannya, seperti berdasarkan
taksonomi, habitat dan cakupan masalah serta hubungannya dengan disiplin ilmu lain.
Beberapa aspek yang dibahas dalam mikrobiologi, antara lain mengkaji
tentang; 1) karakteristik sel hidup dan bagaimana mereka melakukan kegiatan; 2)
karakteristik mikroorganisme, suatu kelompok organisme penting yang mampu hidup
bebas, khususnya bakteri; 3) keanekaragaman dan evolusi, membahas perihal
bagaimana dan mengapa muncul bermacam-macam mikroorganisme; 4) keberadaan
mikroorganisme pada tubuh manusia, hewan dan tumbuhan; 5) peranan mikrobiologi
sebagai dasar ilmu pengetahuan biologi dan 6) bagaimana memahami karakteristik
mikroorganisme dapat membantu dalam memahami proses-proses biologi organisme
yang lebih besar termasuk manusia.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dibuatkan perumusan masalah
sebagai berikut.
1. Apa defenisi mikrobiologi dan bagaimana perkembangan serta ruang lingkupnya?
2. Bagaimana hubungan mikrobiologi jika dikaitkan dengan covid-19?

1
1.3. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Mengetahui defenisi mikrobiologi, perkembangan dan ruang lingkup
mikrobiologi.
2. Mengetahui hubungan mikrobiologi jika dikaitkan dengan covid-19.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. DEFENISI, PERKEMBANGAN & RUANG LINGKUP MIKROBIOLOGI

A. Defenisi dan Perkembangan Mikrobiologi


Kata mikrobiologi berasal dari bahasa Yuniani, yaitu: micros = kecil, bios =
hidup, logos = ilmu. Jadi mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari organisme hidup yang kecil yang hanya dapat dilihat dengan
mikroskop. Organisme yang dipelajari dalam mikrobiologi yaitu mikroorganisme,
yang meliputi bakteri, virus, jamur, protozoa. Cabang ilmu mikrobiologi ada yang
didasarkan pada kelompok mikroba yang dipelajari, seperti bakteriologi, virologi
dan mikologi. Mikrobiologi dibagi menjadi dua bidang besar, yaitu:
a. Mikrobiologi dasar
Bidang mikrobiologi dasar mempelajari berbagai struktur fisik dan reaksi
kimia mikroorganisme. Banyak proses biokimia pada mikroorganisme juga
terjadi pada organisme multiseluler, sehingga mikroorganisme dapat menjadi
model dalam mempelajari proses biokimia dan genetik pada organisme
lainnya. Hal ini juga didukung oleh kemampuan reproduksi mikroorganisme
yang tinggi.
b. Mikrobiologi terapan
Bidang mikrobiologi terapan mempelajari penggunaan ilmu mikrobiologi
dalam memecahkan masalah praktis dalam kedokteran, pertanian dan industri.
Berbagai penyakit infektif pada manusia, hewan dan tumbuhan, disebabkan
oleh mikroorganisme. Mikroorganisme juga berperan penting dalam
menentukan kesuburan tanah. Dalam bidang industri, mikroorganisme
berperan dalam produksi antibiotik dan protein. Sebagai bagian dari

3
ekosistem, mikroorganisme juga banyak berperan dalam siklus energi dan
kondisi lingkungan.
Sejarah dan perkembangan bidang mikrobiologi mengalami masa dan periode
yang panjang, diawali dengan periode spekulasi dan perintisan. Pada periode ini
para ahli mencoba membuat batasan atau postulat tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan kehidupan, terutama dengan masalah kehidupan yang tidak
tampak atau kehidupan mikroorganisme. Munculnya anggapan bahwa khidupan
terjadi dengan sendirinya secara spontan (“generatio spontaneous”) yang lebih
dikenal dengan teori “Abiogenesis” terjadi pada periode ini. Anggapan tersebut
kemudian mendapat tantangan yang cukup hebat dari para ahli biologi pada masa
tersebut. Tokoh yang gigih mempertahankan teori abiogenesis diantaranya adalah
John Needham (1713-1781), beliau melakukan percobaan dengan daging yang
dimasak dan mengamati bahwa terdapat mikroorganisme pada awal percobaan
dan berkesimpulan bahwa jasad-jasad tersebut berasal dari daging. Selama
beberapa tahun teori abiogenesis diterima oleh para ahli pada saat itu, tetapi
selang bebrapa waktu kemudian banyak para ahli biologi, kimia, kedokteran dan
ahli lainnya yang tidak setuju dengan teori tersebut.
Francesco Redi (1626-1697) seorang ahli kedokteran Italia mencoba
membuktikan ketidak-benaran pendapat “generatio spontanea” dengan membuat
percobaan-percobaan yang hasilnya menyatakan bahwa hewan kecil (lalat) yang
muncul pada berbagai substrat berasal dari telur yang diletakkan induknya.
Seorang ahli Italia lainnya yaitu Lazzaro Spallanzani (1729-1799) melakukan
serangkaian percobaan dengan memasukkan substrat berupa senyawa-senyawa
organik ke dalam botol labu, bagian atas botol ditutup rapat kemudian
dipanaskan (supaya steril). Setelah disimpan beberapa lama, ternyata tidak
ditemukan kehidupan dalam botol tersebut, hal ini berbeda dengan botol yang
tidak dipanaskan (sebagai kontrol) yang menjadi busuk dan ditumbuhi berbagai
kehidupan jasad renik.

4
Selanjutnya seorang ahli kimia berkebangsaan Perancis dengan ulet
melakukan serangkaian percobaan untuk membuktikan ketidakbenaran teori
abiogenesis yaitu Louis Pasteur (1822-1895). Pasteur melakukan percobaan
dengan merancang alat berupa labu yang dilengkapi dengan tabung panjang
berbentuk leher angsa. Ia mempersiapkan larutan nutrisi berupa cairan kaldu
kemudian memasukannya ke dalam labu, yang sebelumnya dipanaskan terlebih
dahulu. Setelah itu dibiarkan beberapa lama dan udara tanpa perlakuaan apapun
dan tanpa disaring dibiarkannya keluar masuk labu tersebut. Setelah
diinkubasikan beberapa lama ternyata tak ditemukan kehidupan mikroorganisme
dalam labu tersebut. Alasannya bahwa partikel-partikel debu yang mengandung
mikroorganisme tidak mencapai larutan nutrisi, mereka mengendap dalam bagian
tabung leher angsa yang berbentuk hudup U dan aliran udara berkurang,
sehingga partikel-partikel tadi tidak terbawa ke dalam labu. Apabila labu yang
berisi nutrisi kemudian penyimpanannya diletakan secara miring, sehingga
memungkinkan partikel debu memasuki labu lewat aliran udara, maka setelah
beberapa lama disimpan ditemukan kehidupan mikroorganisme pada labu
tersebut.
Hasil percobaan ini memberikan bukti kuat kepada para ahli akan
ketidakbenaran teori abiogenesis dan selanjutnya para ahli pada masa itu
menerima teori baru mengenai asal mula kehidupan dengan yaitu teori
“biogenesis”, yang berarti kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya. Pasteur
juga menghasilkan karya-karya di bidang mikrobiologi yang sangat terkenal,
diantaranya tentang fermentasi dan mikroorganisme penyebab penyakit dan
muncullah teori nutfah fermentasi dan teori nutfah penyakit.
Sejarah perkembangan mikrobiologi kemudian memasuki periode keemasan
dengan ditemukannya alat bantu mikroskop untuk mengamati jasad renik. Pada
tahun 1664 Robert Hooke, menggambarkan struktur reproduktif dari Moulds
(sejenis kapang), tetapi orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme yaitu
seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni van

5
Leeuwenhoek (1632-1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang
sederhana. Dengan mikroskop tersebut, dia dapat melihat organisme sekecil
mikroorganisme. Selanjutnya penemuan berbagai jenis alat serta metodologi
yang khusus di bidang mikrobiologi terjadi pada masa itu. Robert Koch
berkebangsaan Jerman pada tahun 1881 menemukan metode tentang isolasi,
pembuatan preparat dan identifikasi mikroorganisme, sehingga biakan
mikroorganisme dapat diperoleh secara murni (biakan murni). Penemuan
berbagai metode untuk mengidentifikasi mikroorganisme patogen, merupakan
langkah jauh dalam bidang mikrobiologi, yang mengikutsertakan disiplin ilmu
lain, sehingga masalah yang menyangkut kehidupan dapat ditemukan dan
dikembangkan, seperti dalam bidang imunologi.
Pada abad ke-19, konstruksi mikroskop mulai ditingkatkan, banyak tersedia
dan disebarluaskan. Tekni dasar mikrobiologi yang dibutuhkan untuk
mempelajari mikroorganisme yang ditemukan tidak berkembang sebelum
ditemukannya mikroskop. Pada abad ke –19, penelitian mengarah pada
perngembangan teknik 10 tersebut dan menghasilkan prosedur dasar
laboratorium mikrobiologi dalam mengisolasi, mengkultivasi dan
mengidentifikasi mikroorganisme.
Pada abad ke-20 lapangan bidang mikrobiologi berkembang secara cepat
menjadi dua arah, yaitu dasar dan terapan. Pada bidang terapan kemajuan praktis
yang dibuat Koch mengarah pada meluasnya perkembangan dalam bidang
kedokteran dan imunologi. Ditemukannya beberapa bakteri patogen baru pada
awal abad ke-20, ditemukan prinsip bahwa patogen tersebut dapat menginfeksi
tubuh dan selanjutnya tahan terhadap sistem kekebalan tubuh. Hal ini terjadi
akibat penggunaan berbagai antibiotik yang jumlah takaranya tidak tepat,
sehingga menyebabkan terbentuknya proses kekebalan pada bakteri patogen.
Pada akhir abad ke-20, aplikasi mikrobiologi terutama dalam bidang pertanian
mengalami kemajuan yang pesat, dengan ditemukannya pengetahuan proses
dasar mikroba dalam tanah yang bermanfaat dan berbahaya bagi pertumbuhan

6
tanaman, seperti ditemukannya bakteri pengikat nitrogen bebas dari udara yang
bermanfaat dalam upaya peningkatan kesuburan tanah. Disamping itu ditemukan
berbagai mikroorganisme patogen yang menyebabkan penyakit pada berbagai
tanaman, sehingga dapat teridentifikasi cara pencegahannya.
Penelitian mengenai mikrobiologi terapan dalam bidang kedokteran dan
industri mengarah pada peran penggunaan mikroba dalam pembentukan
antibiotik dan industri kimia. Hal ini terjadi setelah Perang Dunia I , dan
mengarah pada bidang mikrobiologi industri. Selanjutnya disiplin mikrobiologi
juga menjadi dasar untuk penelitian proses mikroba dalam air seperti; sungai,
danau, laut. Bidang ini dibahas khusus pada suatu studi yang dikelompokkan ke
dalam bidang mikrobiologi lingkungan akuatik. Salah satu cabang mikrobiologi
akuatik, mengembangkan proses yang menyediakan air yang aman untuk
dikonsumsi manusia. Pengendalian limbah khususnya limbah domestik,
membutuhkan perlengkapan proses rekayasa skala besar untuk pengolahan
limbah yang sebagian besar menggunakan mikroba. Bidang mikrobiologi
sanitasi, tidak hanya membutuhkan ahli biologi tetapi juga insinyur yang mampu
merancang proses berskala besar. Mikrobiologi air minum bertugas untuk
menyediakan air minum yang bebas mikroba patogen dan menghilangkan bakteri
11 yang berbahaya dalam sumber air tersebut. Akhir abad ke-20 semua subdivisi
mikrobiologi terapan dalam bidang tersebut dimasukkan dalam ekologi mikroba.
Awal pertengahan abad ke-20, penemuan terpenting yaitu penemuan bakteri
baru dan klasifikasinya (taxonomi bakteri). Klasifikasi bakteri membutuhkan
penelitian tentang nutrisi yang dibutuhkan dan produk yang dihasilkannya,
bidang fisiologi bakteri, dimana salah satu bagiannya melibatkan studi struktur
fisik dan kimia bakteri, yang dibicarakan dalam sitologi bakteri. Perkembangan
penting lainnya dalam bidang fisiologi bakteri adalah studi enzim yang
dihasilkan oleh bakteri dan reaksi kimia yang dihasilkannya. Sedangkan genetika
bakteri melibatkan studi tentang hereditas dan variasi bakteri selama
pertumbuhan dan perkembangannya.

7
Perkembangan penting lainnya melibatkan studi virus, terutama setelah
ditemukannya alat bantu mikroskop elektron yang dapat melihat mikroba sampai
detail. Meskipun virus ditemukan pada akhir abad ke-19, tapi hal tersebut belum
berkembang sampai diketahui sifat virus sebenarnya pada pertengahan abad ke-
20. Penelitian melibatkan virus yang menginfeksi bakteri (bakteriofaga).
Perkembangan lain, bahwa infeksi virus analog terhadap transfer genetik dan
hubungan timbal-balik antara virus dengan elemen genetik lain yang merupakan
awal penelitian bakteriofaga.
Pengetahuan kita mengenai proses dasar fisiologi, biokimia, genetika bakteri
memberi kemajuan, menyebabkan kita dapat memanipulasi materi genetik sel,
menggunakan bakteri sebagai alat penelitian, juga memungkinkan untuk
menggabungkan bahan genetik dari sumber asing ke bakteri, mengendalikan
replikasi, dan karakteristiknya, hal ini mengarah pada bioteknologi. Meskipun
pada awalnya bioteknologi muncul sebagai penelitian dasar, jika hal ini
digunakan untuk kesejahteraan manusia membutuhkan aplikasi dari prinsip
fisiologi dan mikrobiologi industri, sebagai contoh bagaimana memajukan ilmu
dasar dan terapan secara bersama-sama. Pertama dilakukan pengurutan asam
nukleat dan menggunakannya sebagai alat, untuk mempelajari hubungan
filogenetik antara sesama organisme prokariot yang mengarah pada konsep baru
revolusioner pada bidang klasifikasi biologi, sehingga sejarah evolusi dapat
dipahami.

B. Ruang Lingkup Mikrobiologi


Mikrobiologi merupakan bagian dari biologi, tersusun oleh banyak disiplin
ilmu. Pembagian ini tergantung arah atau orientasinya, apakah terhadap
taksonomi (susunan dan pengelompokan mikroba), terhadap habitat (tempat
hidup dan perkembangan mikroba) atau terhadap problemaproblema
(permasalahan yang ada atau ditimbulkan akibat mikroba). Di bawah ini

8
pembagian sub-bidang mikrobiologi berdasarkan taksonomi, habitat serta
problema dasar dan terapan.
1. Orientasi terhadap taksonomi.
 Virologi : Ilmu yang mempelajari susunan dan pembagian kelompok
jasad, yakni virus.
 Bakteriologi : Ilmu yang mempelajari susunan dan pembagian kelompok
jasad yang termasuk bakteri.
 Mikologi : Ilmu yang mempelajari susunan dan pembagian kelompok
jasad yang termasuk fungi atau jamur.
 Fikologi (Algologi) : Ilmu yang mempelajari susunan dan pembagian
kelompok jasad yang termasuk ganggang atau alga.
 Protozoologi : Ilmu yang mempelajari susunan dan pembagian kelompok
jasad yang termasuk protozoa atau hewan bersel satu.
2. Orientasi terhadap habitat
 Mikrobiologi air : Ilmu yang mempelajari kehidupan dan peranan
mikroorganisme didalam air (untuk bidang pertanian, peternakan,
perikanan, kesehatan, industri, pengairan, pengolahan buangan, dan
sebagainya).
 Mikrobiologi tanah : Ilmu yang mempelajari kehidupan dan peranan
mikroorganisme di dalam tanah (untuk bidang pertanian, pertambangan,
geologi, dan sebagainya ).
 Mikrobiologi udara : Ilmu yang mempelajari kehidupan dan peranan
mikroorganisme di udara (untuk bidang kedokteran/kesehatan, industri,
ruang angkasa, dan sebagainya).
 Mikrobiologi rumen : Ilmu yang mempelajari kehidupan dan peranan
mikroorganisme di dalam sistem lambung manusia dan hewan (untuk
bidang kedokteran/kesehatan, peteranakan, perikanan, dan sebagainya).

9
3. Problema dasar
 Ekologi mikroba : Ilmu yang mempelajari penyebaran dan asosiasi
kehidupan mikroba dengan lingkungannya.
 Fisiologi mikroba : Ilmu yang mempelajari sifat-sifat faal mikroba.
 Kimia/Biokimia mikroba : Ilmu yang mempelajari bentuk dan sifat kimia
atau biokimia mikroba.
 Genetika mikroba : Ilmu yang mempelajari sifat-sifat turunan, kebakaan
mikroorganisme.
4. Problema terapan
 Mikrobiologi kesehatan : Ilmu yang mempelajari bentuk, sifat, dan
peranan mikroorganisme di bidang kesehatan (penyakit, imunisasi,
antibiotika, dan sebagainya ).
 Mikrobiologi industri : Ilmu yang mempelajari bentuk, sifat, dan peranan
mikroorganisme di bidang industri, baik yang menguntungkan (di dalam
proses) maupun yang merugikan (menghambat proses, toksikasi dan
sebagainya).
 Mikrobiologi makanan : Ilmu yang mempelajari bentuk, sifat, dan
peranan mikroorganisme di dalam bahan makanan, baik yang
mendatangkan keuntungan (misalnya dalam proses pembusukan dan
kerusakan).
 Mikrobiologi Lingkungan : Ilmu yang mempelajari bentuk, sifat, dan
peranan mikroorganisme di dalam lingkungan (tanah, air, dan udara).
 Mikrobiologi sanitasi : Ilmu yang mempelajari bentuk, sifat, dan peranan
mikroorganisme di bidang sanitasi (termasuk di dalamnya bidang
kebersihan ).
 Mikrobiologi geologi dan pertambangan : Ilmu yang mempelajari bentuk,
sifat, dan peranan mikroorganisme di bidang pertambangan dan geologi
(misalnya minyak).

10
 Mikrobiologi pasca-panen : Ilmu yang mempelajari bentuk, sifat, dan
peranan mikroorganisme pada masa pasca-panen (pertanian pangan,
tanaman industri, tanaman obat, dan sebagainya).
 Mikrobiologi analitik : Ilmu yang mempelajari bentuk, sifat, dan peranan
mikroorganisme yang harus dianalisis kehadirannya di dalam suatu bahan
atau habitat.
 Mikroorganisme kesenjataan : Ilmu yang mempelajari bentuk, sifat, dan
peranan mikroorganisme di dalam sistem kesenjataan (bidang kesenjataan
NUBIKA : Nuklir, Biologi, dan Kimia).
Berdasarkan pada disiplin ilmu dalam bidang mikrobiologi, nampak jelas
kaitan ilmu tersebut sebagai ilmu dasar dan ilmu terapan. Mikrobiologi sebagai
ilmu dasar, karena didalamnya tercakup pembahasan permasalahan yang
berhubungan dengan bentuk, sifat, perkembangbiakan, penyebaran, dan
lingkungan yang mempengaruhinya. Sedangkan sebagai ilmu terapan, secara
langsung jasad-jasad renik yang terdapat di dalamnya dapat berperan
menguntungkan, misalnya pada proses pembuatan dan peningkatan nilai gizi dan
organoleptik bahan makanan, industri farmasi, industri kimia, bidang pertanian,
bidang peternakan, dan sebagainya. Disamping itu, secara langsung peran jasad
renik sebagai penyakit pada tanaman, hewan, dan manusia, serta sebagai
penghasil toksik (racun ) yang membahayakan.

11
2.2. KAITAN MIKROBIOLOGI DENGAN COVID-19

Corona virus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit
pada hewan atau manusia. Beberapa jenis corona virus diketahui menyebabkan
infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit
COVID-19.
COVID-19 ini contoh terbaru bagaimana microba (bisa berupa virus, bakteri,
jamur, dan lain-lain) dari hewan liar menyebar jadi wabah. Wabah-wabah di
sepanjang sejarah manusia, yang disebabkan mikroba dari hewan liar ini dijuluki
secara metaforik, oleh seorang sejarawan kesehatan masyarakat, Katherine Hirschfeld
(2019) sebagai suatu gerakan pemberontakan mikroba (microbial insurgency).
COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak dan
droplet (percikan cairan pada saat bersin dan batuk), tidak melalui udara. Bentuk
COVID-19 jika dilihat melalui mikroskop elektron (cairan saluran nafas) dan
digambarkan kembali bentuk COVID-19 seperti virus yang memiliki mahkota.
Seperti yang telah kita ketahui, pada zaman sekarang ini ekstraksi sumber
daya alam dan perkebunan industrial untuk kepentingan komersial berlangsung
dengan pembukaan hutan besar-besaran, yang membuat patogen zoonosis keluar dari
binatang inang awalnya sampai pada tubuh manusia. Lalu, penyebaran antar manusia
berlangsung dalam skala masif. Konsentrasi para pekerja mulai dari tempat produksi
hingga sepanjang rantai pasok komoditas ke seantero kota di dunia, hingga pada
gilirannya wabah lokal jadi pandemi global, seperti COVID-19 ini.

12
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Kata mikrobiologi berasal dari bahasa Yuniani, yaitu: micros = kecil, bios =
hidup, logos = ilmu. Jadi mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
organisme hidup yang kecil yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Organisme
yang dipelajari dalam mikrobiologi yaitu mikroorganisme, yang meliputi bakteri,
virus, jamur, protozoa. Cabang ilmu mikrobiologi ada yang didasarkan pada
kelompok mikroba yang dipelajari, seperti bakteriologi, virologi dan mikologi.
COVID-19 ini contoh terbaru bagaimana microba (bisa berupa virus, bakteri,
jamur, dan lain-lain) dari hewan liar menyebar jadi wabah. Wabah-wabah di
sepanjang sejarah manusia, yang disebabkan mikroba dari hewan liar ini dijuluki
secara metaforik, oleh seorang sejarawan kesehatan masyarakat.

3.2. SARAN
Mikrobiologi harus terus dikembangkan karena mempelajari kehidupan
mikroorganisme, cara hidup, berkembang biak, serta kelemahannya sehingga
mikrobiologi dianggap bermanfaat bagi kehidupan manusia.

13
DAFTAR PUSTAKA

Fifendi, M. 2017. MIKROBIOLOGI. Depok : KENCANA


Ngatirah. 2017. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta : INSTIPER YOGYAKARTA.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-
KUSNADI/BUKU_COMMON_TEXT_MIKROBIOLOGI%2C_Kusnadi%2
Cdkk/BAB__I_PENDAHULUAN.pdf
http://byusriana.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/42795/1PerkembMikro.pdf
https://portalsit.unsrat.ac.id/uploads/daring/berkas/2019-03-
30berkas1969022719970320017.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai