DISUSUN OLEH :
AUDIA PARAMATA
C0242004
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
3.1. Kesmipulan...................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................16
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa itu Mikrobiologi
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Mikrobiologi adalah studi tentang mikroorganisme, yang merupakan
organisme mikroskopis bersel satu. Ini termasuk eukoriota seperti jamur dan protista,
dan prokariota seperti bakteri dan alga tertentu. Seorang ilmuan yang berspesialisasi
dalam bidang mikrobiologi disebut ahli mikroorganisme (Anonim 2018b).
4
fermentasi tetapi merupakan penyebab proses fermentasi, misalnya buah anggur
menjadi minuman yang mengandung alkohol. Ilmuan juga menemukan bahwa
mikroba tertentu menyebabkan penyakit terntu. Pengetahuan ini merupakan awal
pengenalan dan pemahaman akan pentingnya mikroorganisme bagi ksesehatan dan
kesejahteraan manusia.
Abad ke-20 adalah masa kemajuan besar untuk semua bentuk sains, termasuk
mikrobiologi. Vaksin dan antibiotik pertama dikembangkan, dan agen kemoterapi
pertama digunakan untuk mengobati penyakit bakteri seperti sifilis. Asam
deoksiribonukleat ( DNA) ditemukan menjadi bahan genetik sel, yang mebuka
bidang penelitian genetika dan memungkinkan lebih baru untuk sekuensing genom
mikroorganisme (Anonim 2018d).
5
b. Anthony Van Leeuwenhock, pencipta mikroskop.
c. Louis Pasteur, Teori biogenesis.
d. Lazaro Spallanzani, membuktikan teori biogenesis.
2. Periode keemasan ( tahun 1851-1910) antara lain :
a. Robert Koch (1876), penemu bakteri penyebab TBC.
b. Cristian Gram (1844), mengemukakakan pewarnaan Gram.
c. Petri, cawan petri sebagai sarana isolasi atau kultivasi mikroorganisme
d. Chamberland (1887), proses sentralisasi bahan dengan sistem saringan
atau filter.
3. Periode modern (1911-sekarang) merupakan periode perkembangan mikrobiologi
tentang penemuan berbagai jenis mikroorganisme.
6
Secara umum, mikroba merupakan organisme yang sangat sederhana. Umumnya
bakteri, protozoa, dan beberapa alga serta fungi mikroskopik merupakan mikroba
bersel tunggal. Bahkan mikroba yang multiseluler pun tidak memiliki ukuran sel yang
besar. Beberapa aspek yang dibahas dalam mikrobiologi antara lain mengkaji
tentang:
7
3. Mikrobiologi molekuler: studi tentang biologi molekuler dan genomik
mikroorganisme.
4. Mikrobiologi medis/kesehatan: studi tenatang peran mikroba dalam penyakit
dan imunologi.
5. Mikrobiologi veteriner: studi tentang peran dalam mikroba dalam kedokteran
hewan atau taksonomi hewan.
6. Mikrobiologi lingkungan: studi tentang fungsi dan keragaman mikroba
dilingkungan alaminya. Termasuk studi ekologi mikroba, siklus nutrisi mikro-
mediasi, geomikrobiologi, keanekaragaman mikroba, dan bioremediasi.
Karakterisasi habitat bakteri kunci seperti rhizosfer dan phyllosphere.
7. Mikrobiologi evolusioner: studi tentang evolusi mikroba. Termasuk studi
tentang sistematika dan taksonomi bakteri.
8. Mikrobiologi industri: eksploitasi mikroba untuk digunakan dalam proses
industri. Contohnya termasuk fermentasi industri dan pengelolaan air limbah.
Terkait erat dengan industri bioteknologi. Bidang ini juga termasuk
pembuatan bir, aplikasi penting dari mikrobiologi
9. Aeoromikrobiologi pangan: studi tentang mikroorganisme yang menyebabkan
pembusukkan makanan .
10. Mikrobiologi farmasi: studi mikroorganisme yang menyebabkan kontaminasi
farmasi dan spoiler.
Menurut Aknes (2015), mikrobiologi dapat dibagi dalam beberapa bidang ilmu
yaitu :
1. Taksonomi
a. Bakteriologi: ilmu tentang bakteri
b. Virologi: ilmu tentang virus
c. Mikologi: ilmu tentang fungi
d. Fikologi: ilmu tentang Alga
8
e. Prozoologi: ilmu tentang protozoa
2. Habitat
9
i. Mikrobiologi nubika (nuklir,biologi,kimia).
5. Biologi molekuler, meliputi :
a. Rekayasa genetik
b. Rekombinasi genetika
c. Mutasi gen
d. kloning
Penemuan antibiotik telah menghantarkan pada terapi obat dan industri obat
ke era baru. Karena adanya penemuan penisilin dan produk-produk lain sekresi
fungi, aktinomiset, dan bakteri lain, maka kini telah tersedia obat-obat yang
manjur untuk memerangi penyakit infeksi bakteri. Proses menggunakan
mikrobaFermentasi klasik telah diganti dengan cara baru untuk produksi dan
konversi menggunakan mikroba. Senyawa karotenoid dan steroid diperoleh dari
fungi. Sejak ditemukan bahwa Corynebacterium glutamicum memproduksi
glutamat dengan rendemen tinggi dari gula dan garam amonium, maka telah
diisolasi berbagai mutan dan dikembangkan proses baru yang memungkinkan
pembuatan banyak jenis asam amino, nukleotida, dan senyawabiokimia lain
dalam jumlah besar. Mikroorganisme juga diikutsertakan oleh para ahli kimia
pada katalisis sebagian proses dalam rangkaian sintesis yang panjang; biokonversi
oleh mikroba lebih spesifikdengan rendemen lebih tinggi, mengungguli koversi
secara kimia; amilase untuk hidrolisis pati.
10
Penyebab penyakit, baik pada manusia, hewan maupun tumbuhan
Adanya kebusukan pada makanan dapat disebabkan oleh beberapa jenis bakteri
Jika makanan atau minuman dan air bersih tercemari air tersebut, maka
dalam keadaan yang memungkinkan, bakteri tersebut akan mengeluarkanracun
sehingga makanan atau minuman mengandung racun dan bila dikonsumsi dapat
menyebabkan keracunan makanan. Bahkan menurut Dwidjoseputro (2005) pada
makanan yang telah dipasteurisasi pun juga dapat mengandung racun (toksin) .
Makanan yang telah dipasteurisasi kemudian terus menerus disimpan di dalam kaleng
pada temperatur kamar, dapat mengandung racun yang berasal dari Clostridium
botulinum. Spora-spora dari bakteri ini tidak mati dalam proses pasteurisasi. Dalam
keadaan tertutup (anaerob) dan suhu yang menguntungkan, maka spora-spora tersebut
dapat tumbuh menjadi bakteri serta menghasilkan toksin. Racun yang dihasilkan
tidak mengganggu alat pencernaan, melainkan mengganggu urat saraf tepi.
11
Menimbulkan pencemar .
pencernaan.
12
sehingga bisa menyebabkan keracunan merkuri, dan lain sebagainya.
Informasi-informasitersebut menyebabkan penurunan drastis jumlah bayi-bayi yang
mendapatkan imunisasi dan secara langsung menyebabkan jumlah penderita infeksi
kembali meningkat.
Begitu juga dengan cara kelahiran bayi. Penelitian telah membuktikan bayi
yang lahir melalui bedah Caesar memiliki indikasi kekebalan tubuh yang lebih rendah
daripada bayi yang lahir secara normal. Meski begitu, jika kelahiran secara bedah
Caesar tidak dapat dihindarkan, kekebalan tubuh bayi dapat didongkrak dengan
beberapa cara, misalnya dengan memberikan probiotik. Probiotik sebagai bakteri
hidup yang menguntungkan berfungsi sebagai zat yang dapat membentuk sistem daya
tahan tubuh bayi. Probiotik salah satunya terdapat pada air susu ibu (ASI).
Pada persalinan normal, bayi akan mengalami kontak dengan bakteri dari flora ibu,
yakni dari feses atau jalan lahir (vagina) ibu. Bakteri tersebut bersifat ‘baik’ dan dapat
membantu mempercepat tumbuhnya mikroflora usus pada bayi. Mikroflora ini
merupakan salah satu komponen yang berfungsi meningkatkan daya tahan
tubuh.Sementara itu bayi yang lahir melalui bedah Caesar tidak memiliki kesempatan
kontak dengan bakteri baik tadi. Yang ada malah tingginya pertumbuhan bakteri
merugikan seperti E. Coli danClostridium. Kondisi ini mengakibatkan daya tahan
tubuh bayi yang lahir secara bedah Caesar tidak sebaik bayi yang dilahirkan secara
normal sehingga mereka lebih berisiko terhadap infeksi saluran pencernaan dan
penyakit alergi.
Telah diketahui bahwa ASI adalah yang terbaik bagi bayi. Sangat dianjurkan
untuk memberikanASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama. ASI terbukti
13
memiliki bakteri menguntungkan danzat-zat yang dibutuhkan bayi untuk membentuk
mikroflora usus yang penting untuk sistem daya tahan tubuh bayi. Pada bayi yang
tidak mendapatkan ASI, ada dua hal yang bisa dilakukan. Cara yang pertama adalah
memberikan makanan yang tinggi laktosa, rendah phosphat, dan rendah protein. Ibu
dapat bertanya ke dokter anak mengenai jenis diet ini. Diet ini akan membentuk
kondisi optimal yang memungkinkan bakteri baik dapat tumbuh secara alami. Cara
yang kedua adalah tentu saja memberikan asupan nutrisi atau suplemen yang
mengandung probiotik bagi bayi. Probiotik dapat membantu pori-pori usus bayi
menutupkarena bayi yang lahir secara bedah Caesar memiliki pori-pori usus yang
lebih besar, sehingga bisa mencegah masuknya bakteri merugikan. Akibatnya,
ketahanan tubuh bayi dapat ditingkatkan. Asupan probiotik dapat mengurangi
kejadian diare dan alergi pada bayi. Maka asupan nutrisi yang mengandung probiotik
sangat dianjurkan untuk bayi yang kurang beruntung tidak dapat dilahirkan melalui
persalinan normal dan tidak mendapat ASI, yang akibatnya tidak memiliki
kesempatan membentuk sistem kekebalan tubuh yang bisa diperoleh akibat kontak
dengan bakteri baik dari flora ibu.
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesmipulan
Dari pembahasan diatas tentang mikrobiologi dapat disimpulkan bahwa
penemuan tentang mikroorganisme diawali dengan ditemukannya mikroskop oleh
seorang ilmuwan yang kemudian terus berlanjut hingga saat ini. Mikrobiologi
merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme.
Beberapa ilmu dasar yang diperlukan untuk mendukung pemahaman mikrobiologi,
antara lain ilmu kimia, fisika, dan biokimia. Mikrobiologi juga sering disebut sebagai
ilmu praktik dari biokimia. Ruang lingkup dalam mempelajari mikrobiologi meliputi
pengertian tentang sejarah penemuan mikroorganisme, macam-macam
mikroorganisme di alam, struktur sel mikroorganisme dan fungsinya, metabolisme
mikroorganisme secara umum, pertumbuhan mikroorganisme dan faktor lingkungan,
dan mikrobiologi terapan baik di bidang lingkungan maupun pertanian.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
Bonang, G dan Koeswardono, E.S. (1982). Mikrobiologi Kedokteranuntuk
Laboratorium dan Klinik. Jakarta: Gramedia.
17