Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Mikrobiologi”
Dosen Pengampu: Asih Fitriana Dewi, M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok V


Kelas A
1. Fingki Fitriana 1801061014
2. Risky Suci Pratiwi 1801061031
3. Salimah 1801061032

TADRIS PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
meskipun jauh dari kesempurnaan. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan bimbingan-Nya,
sehingga kita menjadi muslim yang beriman secara kaffah.
Tujuan dalam pembuatan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok pada mata kuliah Mikrobiologi di Institut Agama Islam Negeri Metro.
Serta membantu mahasiswa ataupun pembaca untuk menambah wawasan tentang
Pertumbuan Mikroorganisme Akhir kata, kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Namun, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamin.

Metro, 18 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan mikroorganisme .......................................................... 3
B. Kebutuhan mikroorganisme untuk pertumbuhan .............................. 3
C. Media pertumbuhan mikroorganisme .............................................. 8
D. Pertumbuhan kultur bakteri ............................................................ 14

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ..................................................................................... 19
B. Saran ................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu yang mendasari kegiatan
mikrobiologi itu berjalan lancar, seperti alat-alat laboratorium mikrobiologi
yang harus mendukung. Makhluk hidup yang ada dibumi tidak hanya terdiri
dari makhluk hidup yang ada dilhat oleh mata telanjang saja, tetapi juga ada
mikroorganisme yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat menggunakan
teknik dan peralatan khusus yaitu dengan alat laboratorium mikroskop atau
dengan suatu medium untuk pertumbuhannya
Mikroorganisme berukuran kecil yang merupakan jasad hidup yang
dapat mempengaruhi kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak
langsung, yang dapat berperan sebagai kawan maupun lawan.
Mikroorganisme dapat berkembang biak secara alami atau dengan campuran
tangan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia
diantaranya melalui pertumbuhan menggunakan media.
Pertumbuhan sel dengan adanya suatu penambahan volume sel serta
bagian-bagian lainnya, dapat juga diartikan sebagai penambahan kuantitas isi
dan kandungan di dalam sel. Sedangkan pertumbuhan populasi merupakan
akibat pertumbuhan individu. Media berperan sebagai wadah atau tempat zat
hara yang digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan, sintesis sel,
keperluan energi dalam metabolisme dan pergerakan.
Hal inilah yang melatarbelakangi dibuatnya makalah untuk memenuhi
tugas dan pembaca mampu dalam memahami dan mengerti apa saja konsep,
prinsip dan permasalahan dalam pembelajaran mikrobiologi ini lebih
lanjutnya lagi, baik dalam kebutuhan mikroorganisme untuk pertumbuhan,
media pertumbuhan serta kultur pertumbuhan mikroba

1
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud pertumbuhan mikroorganisme?
2. Bagaimana kebutuhan mikroorganisme untuk pertumbuhan?
3. Apa sajakah media pertumbuhan mikroorganisme?
4. Bagaimana pertumbuhan kultur bakteri?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan memahami pertumbuhan mikroorganisme
2. Untuk mengetahui dan memahami kebutuhan mikroorganisme untuk
pertumbuhan
3. Untuk mengetahui dan memahami media pertumbuhan
mikroorganisme
4. Untuk mengetahui dan memahami pertumbuhan kultur bakteri

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pertumbuhan Mikroorganisme
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran atau subtansi
atau masa zat suatu organisme, misalnya makhluk makro ini dikatakan
tumbuh ketika bertambah tinggi, bertambah besar atau bertambah berat. Pada
organisme bersel satu pertumbuhan lebih diartikan sebagai pertumbuhan
koloni, yaitu pertambahan jumlah koloni, ukuran koloni yang semakin besar
atau subtansi atau masssa mikroba dalam koloni tersebut semakin banyak.
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran
sangat kecil (biasanya kurang dari 1 mm) sehingga untuk mengamatinya
diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme ini bersifat uniselular meskipun
beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada
beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Contohnya seperti
virus, bakteri, alga dan jamur. Jadi, dapat dikatakan pengertian dari
pertumbuhan pada mikroba sebagai pertambahan jumlah sel mikroba itu
sendiri. Pertumbuhan merupakan suatu proses kehidupan yang irreversible
artinya tidak dapat dibalik kejadiannya. Sebagai hasil pertambahan ukuran
dan pembelahan sel atau pertambahan jumlah sel maka terjadi pertumbuhan
populasi mikroba (Iqbalali, 2008).
B. Kebutuhan Mikroorganisme Untuk Pertumbuhan
Kebutuhan mikroorganisme untuk pertumbuhan mikroorganisme dapat
dibedakan menjadi 2 kategori yaitu kebutuhan fisik dan kebutuhan unsure-
unsur kimia. Aspek fisik dapat mencakup suhu, pH dan tekanan osmotic
sedangkan kebutuhan unsure-unsur kimia meliputi air, sumber karbon,
nitrogen,oksigen, mineral dan faktor penumbuh,

3
1. Kebutuhan fisik
a. Suhu (temperature)
Mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik pada suhu normal.
Akan tetapi bakteri tertentu mampu hiduo pada suhu rendah dan ada
juga pada suhu yang sangat tinggi. Berdasarkan atas suhu yang
paling sesuai untuk pertumbuhan mikroorganisme dapat dibagi
menjadi
1) Mikroorganisme psikrofi yaitu mikroorganisme yang suka hidup
pada suhu yang dingin dapat tumbuh paling baik pada suhu
optimal 00 - 200 C. mikroorganisme ini dinamaan
mikroorganisme yang psikrotrof. .
2) Mikroorganisme mesofil, yaitu microorganism yang suka suhu
sedang mempunyai suhu optimum diantara 200-800 C. Contoh
Eshericha coli
3) Mikroorganisme termofil, yaitu mikroorganisme yang menyukai
suhu yang tinggi sering tumbuh pada suhudiatas 400 C. Contoh
Bacillus stearother
b) Derajat keasaman (pH)
Seperti halnya dengan faktor-faktor lingkungan kebanyakan
mikroorganisme mempunyai pH optimum untuk pertumbuhannya.
Pertumbuhan dapat terjadi pada lingkungan yang “range” konsentrasi
ion yaitu besar. Umumnya Ph optimum merupakan suatu adaptasi
jasad hidup terhadap habitat alami. Beberapa mikroorganisme
pathogen pada manusia akan tumbuh paing baik pada pH yang
mendekati pH darah manusia berkisar 7,5. Mikroorganisme lain yang
hidup dipermukaan kulit manusia akan tumbuh paling baik pada pH
sekitar 5. Kebanyakan bakteri dapat hidup paling baik pada pH antara
6.5 – 7.5.

4
c) Tekanan osmotik
Mikroorganisme membutuhkan air untuk pertumbuhannya.
Apabila suatu sel mikroorganisme berada dalam larutan yang
berkonsentrasi lebih besar dari konsentrasu cairan sel. Maka air
terdapat didalam sel akan merembes melalui membrane sitoplasma
yang kearah larutan yang konsentrasinya lebih tinggi. Tekanan
osmotic terjadi pada membrane sitoplasma karena distribusi air
dalam kedua larutan tidak sama. Biasanya konsentrasi cairan sel
bakteri lebih besar dari konsentrasi medium atau keadaan sekitarnya
sehingga mengakibatkan tekanan turgor membrane sel pergerakan air
kedalam sel. Bakteri yang dapat menyesuaikab hidupnya pada
konsentrasi larutan garam tinggi disebut bakteri halofilik. Ada lagi
bakteri yang disebut fakulatif halofilik tidak membutuhkan
konsentrasi larutan garam tinggi. Akan tetapi dapat tahan hidup pada
konsentrasi larutan garam tinggi. Mikroorganisme yang
membutuhkan lingkungan tekanan osmotic yang tinggi disebut
mikroorganisme yang bersifat Osmofilik. Contoh mikroorganisme
bersifat Osmofilik adalh jamur Xeromyces.
2. Kebutuhan unsur-unsur kimia
Mikroorganisme memerlukan unsure-unsur kimia seperti air,
karbon, oksigen, nitrogen, mineral dan lain sebagainya untuk kebutuhan
kelangsungan mikroorganisme.
a) Air
Air terkandung didalam tubuh kebanyakan mikroorganisme
kira-kira 90% dari berat tubuhnya. Air berperan sebagai bahan pelarut
pada reaksi-reaksi metabolisme yang diperlukan dalam jumlah substrat
makanan yang digunakan untuk pertumbuhan mikroorganisme.
Biasanya dinyarakan dengan istilah water activity yaitu suatu indeks
yang menyatakan perbandingan tekanan uap air dari larutan dengan

5
tekanan uap air murni pada suhu sama, adapun faktor yang
mempengaruhi matinya bateri didalam air diantaranya
1) Tidak ada zat makanan beserta garam-garam mineral yang
diperlukan bakteri
2) Apabila air telah lama terbuka maka karbondioksida dari udara
akan membentuk H2CO3 yang memnyebabkan rendahnya pH
3) Air mengandung garam dan logam berat tidak baik untuk
kehidupan bakteri karena pH tinggi.
b) Karbon
Salah satu dari kebutuhan yang paling penting untuk keperuan
pertumbuhan mikroorganisme adalah sumber karbon yang diperlukan
oleh semua senyawa organic yang menyusun tubuh sel-sel hidup .
mikroorganisme yang tergolong kemoheterotrof memperoleh karbon
dari sumber energy berupa bahan organic seperti protein, akrbohidratm
dan lipid. Golongan mikroorganisme yang kemohetotrof memperoleh
karbon dari karbondioksida dan juga miroorganisme fotoautotrof
mendapatkan karbon dari karbondioksida.
c) Oksigen
Mikroorganisme melakukan respirasi yang merupakan proses
reaksi kimia yang merombak molekul-molekul senyawa organic yang
berpotensial tinggi menjadi molekul senyawa anorganik yang lebih
sederhana dengan membebaskan sejumlah energy. Berdasarkan atas
kebutuhan mikroorganisme dapat dibedakan menjadi 4 golongan yaitu
:
1) Mikroorganisme aerob
Membutuhkan adanya oksigen untuk metabolism pada mekanisme
respirasi mikroorganisme dapat menggunakan oksigen sebagai
akseptor electron.

6
2) Mikroorganisme anaerob
Golongan anaerob tidak dapat menggunakan o2 bebas sebagai
akseptor hidrogen bahkan adanya oksigen dapat menghambat
pertumbuhan karena oksigen dapat bersifat racun. Jasad hidup ini
dapat hidup dengan fermentasi atau respirasi anaerob.
3) Mikroorganisme fakulatif aerob
Yaitu dapat menyesuaikan hidupnya pada lingkungan yang tidak
mengandungoksigen. Apabila oksigen terdapat lingkungan
hidupnya maka jasad tumbuh dengan memanfaatkan oksigen
sebagai akseptor electron akhir. Akan tetapi jika tidak ada oksigen
jasad dapat melangsungkan fermentasi atau respirasi anaerob.
4) Mikroorganisme yang mikroaerofil
Yaitu tidak dapat hidup dalam suaana yang aerob ataupun anaerob
dengan sempurna karena oksigen bebas hanyadiperlukan dalam
jumlah yang sangat sedikit sekali atau hanya kira-kira 20 % dalam
atmosfir atau kurang dari presentasi dalam atmosifir.
Mikroorganisme dapat tumbuh pada suatu kedalaman dimana
oksigen dapat masuk secara difusi kedalam medium.
d) Karbondioksida
Semua microorganism memerlukan karbondioksida akan tetapi
jumlahnya berbeda-beda, tergantung pada macam jasadnyatersebut.
Miroorganisme yang bersifat autotrof membutuhkan CO2 dalam
jumlah besar karena CO2 merupakan satunya sumber karbon.
Pengikatan karbondioksida memerlukan energy dan sumber electron.
e) Nitrogen, Sulfur, dan Fosfor
Dalam sintesis protein mikroorganisme membutuhkan sejumlah
nitrogen dan sulfur. Sintesis DNA dan RNA membutuhkan nitrogen
dan sulfur. Nitrogen, sulfur dan fosfor terdapat dalam sel kira-kira
18%. Nitrogen diperlukan untuk membentuk asam amino dan protein.
Untuk mendapatkan nitrogen banyak bateri melakukan pembusukan.

7
Bakteri yang dapat mengikat nitrogen diudara adalah Rhizobus dapat
dijumpai pada bintil akar tumbuhan kacangan.
f) Mineral
Mineral utama yang dibutuhkan mikroorganisme adalah N, P, C, O,
dan H. Unsur lainnya yang dibutuhkan adalah K, Ca, Mg, Na, S dan
Cl. Unsure-unsur yang dibutuhkan dalam umlah kecil adalah Fe, Cu,
Mo,
g) Faktor penumbuh
Faktor penumbuh adalah senyawa organic yang diperlukan organsme
untuk pertumbuhan danhanya diperlukan suatu organismeuntuk
pertumbuhan dan hanya diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit.
Senyawa organic brfungsi sebagai fator penumbuh. Microorganism
memerlukan fator penumbuh berupa vitamin dan asam amino.
Contoh : Esherechia coli dapat menghasilkan asam folat, Astiomycates
menghasilkan vitamin dan Mocroccus mengahasilkan vitamin B
kompleks

C. Media Pertumbuhan
Untuk menumbuhkan suatu mikroorganisme diperlukan suatu substrat yang
biasa disebut media yang mengadung unsure-unsur makanan yang diperlukan
jasad tesebut. Unsure makana dapat berupa garam anorganik dan senyawa
organic. Media yang akan digunakan harus mempunyai kelembaban dan
mengandung nutrient yang cocok untuk mikroba yang akan ditumbuhkan.
Media berfungsi sebagai tempat tinggal, sumber makanan, dan
penyedia nutrisi bagi mikroorganisme yang akan dibiakan pada media, selain
itu media juga berfungsi untuk membiakkan, mengasingkan, mengirimkan
dan meyimpan mikroorganisme dalam waktu yang lama di laboratorium.
Media juga dapat digunakan untuk mempelajari sifat-sifat
koloni/pertumbuhan mikroorganisme, serta sifat-sifat biokimiawinya. Di
dalam laboratorium mikrobiologi kedokteran media juga dapat digunakan

8
untuk pembuatan antigen, toksin dan untuk pasasi kuman dengan tujuan
perubahan virulensi dan lain-lain.
1. Bentuk media
Berdasarkan konsistensinya media dapat dibagi 3 macam yaitu :
a) Media padat
Media padat umumnya dipergunakan untuk bakteri, ragi, jamr. Media
ini terdiri dari tiga macam bentuk yaitu :
1) Bentuk lempeng media yang dibekukan didalam cawan petri
2) Bentuk miring media dibekukan dalam keadaan miring didalam
tabung reaksi
3) Bentuk tegak media dibekukan dalam keadaan tegak dalam tabung

Media Agar Padat(1,5 – 2% agar)

No Media Kegunaan

1 Agar Nutrien Mengasingkan/mempelajari


koloni bakteri

2 Agar Darah Membiakkan bakteri yang


memerlukan nutrisi tinggi dan
melihat adanya reaksi
hemolisis

3 Agar Coklat Medium selektif untuk


Thayer Martin membiakkan, Neisseria sp

4 Agar Endo Medium selektif dan


diferensial untuk membiakkan
bakteri entrik

5 Agar Eosin Methylene Blue Medium selektif dan


(EMB) diferensial untuk membiakkan
bakteri entrik.

6 Agar Salmonella Shigella Medium selektif dan


diferensial untuk membiakkan

9
Salmonella dan shigella

7 Agar Thiosulphate Citrate Medium selektif dan


diferensial untuk membiakkan
Bile Sucrose (TCBS)
Vibrio cholera dan Vibrio sp.

8 Serum Loeffler Mebiakkan Corynebacterium


diphteriae

9 Triple Sugar Iron Agar Melihat kemampuan bakteri


dalam meragi gula-gula dan
membentuk H2S

10 Agar Darah Telurit Medium selektif untuk


menbiakkan Corynebacterium
sp

11 Lowenstein Jansen Membiakkan Mycobacterium


sp.

12 Agar Sabouraud Membiakkan koloni jamur.

b) Media cair
Media cair yaitu media yang berbentuk cair, misanya media susu,
nutrient broth, dan glukosa pepton.
Media Cair

No Media Kegunaan

1 Kaldu Membiakkan bakteri atau


membuat suspensi bakteri

2 Air Pepton Membiakkan bakteri dan


membuat suspense bakteri

3 Perbenihan Tarozzi Membiakkan bakteri anaerob

10
4 Perbenihan Thioglikolat Perbenihan transpor dan
persemaian untuk bakteri aerob
dan anaerob

5 Perbenihan Empedu Membiakkan bakteri enteric


terutama untuk Salmonella sp

6 Gula Air Pepton Mengetahui kemampuan bakteri


dalam memfermentasi gula. Gula
yang digunakan :

a. Glukosa (tutup tabung


berupa kapas berwarna
kuning).
b. Laktosa (tutup tabung
berupa kapas berwarna
kuning).
c. Manitol (tutup tabung
berupa kapas berwarna
hijau).
d. Maltosa (tutup tabung
berupa kapas berwarna
merah).

c) Media semi padat atau semi cair


Yaitu bila penambahan zat pemadat hanya 50% atau kurang.
Umumnya diperlukan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak
memerlukan kandungan air dan hidup anaerobik atau fakultatif, atau
untuk pemeriksaan pergerakkan bakteri..

Media Agar Semisolid (0,5% Agar)

No Media Kegunaan

1 Semisolid Melihat gerak bakteri dan


dapat juga digunakan untuk
melihat reaksi indol

11
2. Media berdasarkan komposisi atau susunannya
a) Media alami
Media alami banyak digunakan dalam bentuk jaringan. Contoh media
alami yang paling banyak digunakan adalah penggunaan telur untuk
prtumbuhan dan perkembang biakan virus.
b) Media sintesik
Media yang diketahui dengan pasti susunan kimiawinya
Contoh
Air suling = 1000 ml
MgSO4 = 0,2 gr
CaCI2 = 0,002 gr
KH2PO4 = 1 gr
NH4NHO3 = 1 gr
c) Media semi sintetik
Yaitu media yang tidak diketahui dengan pasti susunan kimiawinya.
Tersusun oleh campuran bahan alami da bahan sintesik contohnya
kaldu nutrisi untuk pertumbuhan bakteri
Media sintetik dan media non sintetik dapat dirancang untuk
penggunaan khusus seperti :
1) Isolasi suatu mikroorganisme
2) Diferensiasi mikroorganisme
3) Penanaman mikroorganisme
3. Sifat media
Penggunaan media tidak hanya untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan
mikroba tetapi tujuan seperti isolasi, seeksi dan diferensiasi biakan yang
didapat artinya penggunaan beberapa zat tertentu mempunyai pengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembang biakan mikroba. Berdasarkan
sifatnya media dibedakan menjadi :

12
a) Media umum
Media yang digunakan sebagai bahan dasae untuk membuat media
lain lebih kompleks. Media ini mendukung pertumbuhan dan
perkembangan hampir semua jenis mikroba.
b) Mediakhusus
Yaitu media yang hanya dapat digunakan untuk menumbuhkan satu
macam mikroba contoh endoagar yaitu media yang khusus digunakan
untuk menumbuhkannya Esherichia coli.
c) Media eksklusif
Pada media eksklusif hanya dapat tumbuh satu jenis bakteri sedang
bakteri lain mati
4. Media berdasarkan fungsi dan aplikasinya
a) Media selektif
Media ini digunakan untuk memilih kelompok bakteri yang spesifik
media ini tersebut mengandung zat-zat kimia yang menghambat
pertumbuhan satu jenis bakteri dan memungkinkan pertumbuhan
bakteri lainnya sehingga memudahkan isolasi bakteri.
b) Media diferensial
Media ini digunakan untuk membedakan bentuk dan karakter koloni
mikroba yang tumbuh. Beberapa mikroba dapat tumbuh didaam media
ini tetapi hanya beberapa jenis saja yang mempunyai penampilan
pertumbuhan yang khas sehingga dapat dibedakan. Media ini berfungsi
untuk isolasi dan identifikasi bakteri.
1) Agar fenietil alcohol
media ini digunakan untuk isolasi sebagian besar organism.
Fenitel alcohol menghambat sebagian pertumbuhan organism
gram-negati yang dapat membentuk koloni visible dengan ukuran
dan jumlah yang jauh lebih kecil dibandingkan lain.

13
2) Agar Kristal violet
Media ini bersifat selektif untuk sebagian besar mikroorganisme
gram-negatif. Pewarna Kristal memberikan efek
penghambatanpada sebagian besar.
c) Media uji
Media ini digunakan untuk pengujian senyawa atau bnda tertentu
dengan bantuan mikroba. Misalnya media penguji vitamin, antibiotika,
residu pestisida dan lain-lain. Media ini tersusun oleh senyawa dasar
untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba juga
sejumlah senyawa tertentu yang akan diuji.
D. Kultur Pertumbuhan Bakteri

Kultur mikrobiologi adalah metode dasar yang banyak digunakan sebagai


alat riset pada biologi molekular. Seringkali berguna untuk mengisolasi kultur
murni dari mikrob. Kultur murni (atau axenic) adalah populasi dari sel-sel atau
organisme multisel yang tumbuh tanpa kehadiran yang lainnya. Kultur murni
dapat dimulai dari satu sel atau satu organisme, jadi akan terjadi genetic clones
dari yang laiinnya.

Kultur bakteri dapat ditumbuhkan pada cawan petri berbagai ukuran yang
terisi lapisan agar. Setelah agar dikenai bakteri (inokulasi), maka cawan petri
diinkubasi pada temperatur yang optimum untuk pengembiakan bakteri tertentu
(biasanya 37 derajat Celsius untuk kultur dari manusia atau hewan, atau lebih
rendah untuk kultur lingkungan).

Cara lain dari kultur bakteri adalah kultur cair (liquid culture), dimana
bakteri yang dinginkan direndam dalam cairan kaldu (liquid broth), yang
merupakan media bernutrisi. Hal ini ideal untuk persiapan antimicrobial assay.
Peneliti akan menginokulasi cairan kaldu dengan bakteri dan membiarkannya
berkembang semalaman (mungkin diperlukan penggoyang/shaker agar bakeri

14
tumbuh seragam). Kemudian dilakukanlah tes dengan berbagai macam obat atau
protein (antimicrobial peptides) untuk melihat keampuhan dari tiap-tiap obat.

Menurut Schlegel (1994) bahwa medium untuk perkembangan atau


pembiakan mikroorganisme. Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba,
isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan
jumlah mikroba, dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan
menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media.
Beberapa media yang sering digunakan antara lain sebagai berikut:

1. Nutrient agar
a) Bersihkan daging dari lemak dan cuci
b) Daging dimasak dengan air suling 1 liter, biarkan mendidih selama 20
menit
c) Air kaldu disaring, filtrate disimpan dilemari es selama 24 jam.
Endapan dibuang, kaldu diencerkan lagi.
d) Larutkan pepton dengan agar kedalam kaldu sampai rata
e) Strerillisasikan dengan autoklaf
f) Media pembiakan jamur

2. Potato Dextrose Agar (PDA)


a) Bersihkan kentang dari kulit dan cuci
b) Kentang dimasak dengan air suling 1 liter, biarkan mendidih
selama 1 jam

15
c) Air kaldu disaring, filtrate disimpan dileamri es selama 24 jam.
Endapan dibuang, kaldu diencerkan lagi.
d) Larutkan dekstrosa dengan agar kedalam kaldu sampai rata
e) Strerillisasikan dengan autoklaf
f) Media pembiakan bakteri

3. Lactose Broth
Media untuk mendeteksi kehadiran koliform dalam air, makanan, dan
produk susu, sebagai kaldu pemerkaya untuk Salmonellae dan dalam
mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri.

4. Nutrient Broth
a) Larutkan 5 g pepton dalam 850 ml air distilasi/akuades.
b) Larutkan 3 g ekstrak daging dalam larutan yang dibuat pada langkah
pertama.
c) Atur pH sampai 7,0.
d) Beri air distilasi sebanyak 1.000 ml.

16
e) Sterilisasi dengan autoklaf
f) Media cair.

5. Eosin Methylene Blue Agar


EMB yang menggunakan eosin dan metilin bklue sebagai indikator
memberikan perbedaan yang nyata antara koloni yang meragikan laktosa
dan yang tidak

17
6. Trypticase Soy Broth
isolasi bakteri dari spesimen laboratorium dan akan mendukung
pertumbuhan mayoritas bakteri pathogen.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pertumbuhan pada mikroba sebagai pertambahan jumlah sel mikroba itu
sendiri. Media pertumbuhan bakteri atau media kultur bakteri adalah cairan
atau gel yang di desain untuk mendukung pertumbuhan mikroorganisme dan
sel. Media berfungsi sebagai tempat tinggal, sumber makanan, dan penyedia
nutrisi bagi mikroorganisme yang akan dibiakan pada media, selain itu media
juga berfungsi untuk membiakkan, mengasingkan, mengirimkan dan
meyimpan mikroorganisme dalam waktu yang lama di laboratorium. Media
juga memiliki bentuk, jenis, sifat yang berbeda-beda.

B. Saran
Setelah membuat makalah ini kami menyarankan agar pembaca dapat
mempelajari berulang-ulang hingga betul-betul memahami semua tentang
media, dan jika ingin membuat media lakukanlah secara benar, telaten,
berhati-hati, jangan tergesa-gesa dan selalu ikuti prosedur yang ada agar
mendapatkan hasil yang kita inginkan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kepada semua pihak untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun demi tercapainya makalah
yang lebih baik kedepannya. Terima kasih.

19
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Media Pertumbuhan Mikroorganisme.


http://mikrobiologipraktik.com/media-pertumbuhan-mikroorganisme-2/
diakses tanggal 20 Oktober 2020.

Duguid, J.P. 1970. Selective Outgrowth of Fimbriate Bacteria in Static Liquid


Medium. Journal of Bacteriology. American Society for Microbiology. 103
(2): 447–456.

Partono, A. 1993. Pertumbuhan Bakteri. Bandung : Seminar Bioteknologi.

Ridwan Muhaammad. 2017. Media Pertumbuhan. http: //Muhammad


Ridwa211196.blogspot.com/2017/07/Media-Pertumbuhan-
Bakteri.Html?M=1 Diakses pada tanggal 18 Oktober 2020.

Schlegel, H. 1994. Mikrobiologi Umum Edisi Keenam. Yogyakarta: Gajah Mada


University Press.

Tarigan Jeneng. 1988. Penghantar Mikrobiologi. Jakarta : Kepustakaan


Lingkungan LPKT.

Wuner Fina. 2015. Pertumbuhan Mikroorganisme. http


://www.academia.edu/38520879/Pertumbuhan_Mikroorganisme_docx
Diakses pada tanggal 18 Oktober 2020.

20

Anda mungkin juga menyukai