Oleh:
NAMA : OVIFAH JUNIASARI BILO
STAMBUK : M1A118060
KELAS : KEHUTANAN (B)
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penyusun
I. PENDAHULUAN
Media pertumbuhan mikroba adalah adalah suatu tempat yang terdiri dari
campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk
pertumbuhannya. Media terdiri atas bahan dasar dari sumber Karbon (C),
Nitrogen (N), Oksigen (O), Fosfat (PO 4), dan unsur sekelumit (mikronutrient/trace
element).
Berdasarkan sifatnya, media pertumbuhan mikroba terbagi menjadi 3 ,
yaitu Media padat, Media semi padat semi cair, Media cair. Media berdasarkan
Komposisi/susunannya terdiri atas Media Sintesis , semi sintesis , dan media non
sintesis . Berdasarkan tujuan yaitu media selektif atau penghambat dan media
diperkaya . contoh macam Jenis Media yang sering digunakan ,yaitu Nutrient
Agar , Nutrient Broth (NB) , PDA (Potato Dextrose Agar) , Salmonella Shigella
(SS) Agar , Eosin Methylene Blue Agar (EMBA).
Adapun tujuan dan manfaat dari makalah ini yaitu untuk mengetahui
bagaimana media pertumbuhan mikroba.
II. PEMBAHASAN
1. Media padat, Dimana pada media digunakan bahan pemadat, misalnya agar-
agar. Jumlah tepung agar yang ditambahkan tergantung kepada jenis mikroba
yang dibiakkan. Bila mikroba memerlukan kadar air tinggi maka jumlah
tepung agar harus rendah/sedikit, tetapi bila kadar air harus rendah makan
penambahan tepung agar harus lebih banyak. Media padat umumnya
dipergunakan untuk bakteri, ragi, jamur dn akadang-kadang mikroalgae.
Media ini terdiri dari tiga macam bentuk, yaitu:
a. Bentuk lempeng, media dibekukan di dalam cawan pertri.
b. Bentuk miring, media dibekukan dalam keadaan miring di dalam tabung
reaksi.
c. Bentuk tegak, media dibekukan dalam keadaan tegak dalam tabung.
2. Media cair, Yaitu bila ke dalam media tidak ditambahkan zat pemadat.
Umumnya dipergunakan untuk pembiakan mikroalgae, kadang-kadang
bakteri dan ragi.
3. Media semi padat atau semi cair, Yaitu bila penambahan zat pemadat hanya
50% atau kurang. Umumnya diperlukan untuk pertumbuhan mikroba yang
banyak memerlukan kandungan air dan hidup anaerobik atau fakultatif, atau
untuk pemeriksaan pergerakkan bakteri.
1. Media alami, Yaitu media yang disusun oleh bahan-bahan alami seperti
kentang, touge, daging, umbi-umbian dan sebagainya, pada saat ini media
alami yang banyak digunakan adalah dalam bentuk kultur jaringan. Contoh
media alami yang paling banyak digunakan adalah penggunaan telur untuk
pertumbuhan dan perkembanganbiakan virus.
2. Media Sintetik Atau Buatan, Yaitu media yang disusun oleh senyawa-
senyawa kimia baik organik maupun anorganik.
Contoh media sintetik bagi pertumbuhan bakteri Clostridium:
CaCO3 secukupnya
3. Media Semi Sintetik, Yaitu media yang tersusun oleh campuran bahan-bahan
alami dan bahan-bahan sintetik.
Misalnya: Kaldu nutrisi untuk pertumbuhan bakteri:
Pepton 10 gram
Ekstrak daging 10 gram
NaCl 5 gram
Aquades 1 liter
1. Setiap komponen atau medium terdehidrasi yang lengkap dilarutkan dalam air
suling dengan volume yang sesuai.
2. pH (derajat keasaman dan kebasaan) medium fluida ditentukan dan
disesuaikan (dengan penambahan larutan basa atau asam) dengan nilai
optimum bagi pertumbuhan bakteri yang akan dikultivasi. pH ditentukan
dengan menggunakan indikator pH.
3. Medium tersebut dituang kedalam wadah yang sesuai seperti tabung, labu,
atau botol dan ditutup dengan sumbat kapas atau tutup plastik atau logam
sebelum disterilisasi.
4. Medium itu disterilkan, biasanya dengan menggunakan autoklaf; proses ini
menggunakan panas dibawah tekanan uap.
III.1. Kesimpulan
III.2. Saran
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua terutama mahasiswa
dan pembaca. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari pembaca sangat diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://blogger-ulin.blogspot.com/2013/10/media-pertumbuhan-analis-
kesehatan.html
www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CBsQFjAA&url=http%3A
%2F%2Fangrimadrid.blogspot.com%2F2013%2F11%2Fmakalah-
media.html&ei=QBg-VIGWHpC8uATzj4GgAg&usg=AFQjCNEQ2viY-
KSw0H0I0_yMzOp5jIWjhw&bvm=bv.77412846,d.c2E