Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU KEBUMIAN DAN ANTARIKSA


MEKANISME BENDA LANGIT

DISUSUN OLEH:

NAMA : RIFQI NUR FAKHRUDDIN

NIM : 19312241002

KELAS : 3A

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
A. Judul Percobaan
Mekanisme Benda Langit

B. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui cara peredaran Planet yang pada saat tertentu mengalami gerak
reteograde dalam Teori Geosentris
2. Mengetahui cara peredaran Planet yang pada saat tertentu mengalami gerak
reteograde dalam Teori Heliosentris
3. Mengetahui Hukum 1,2,3 Kepler
4. Mengetahui Kecepatan Lepas roket

C. Alat dan Bahan


a. Komputer/laptop
b. Aplikasi flash

D. Langkah Kerja
 Gerak Planet dalam Teori Geosentris
a) Retrogade pada Planet Inferior (Venus)
1) Membuka alamat web:
https://astro.unl.edu/classaction/animations/renaissance/ptolemaic.html
2) Klik tombol “Start Animation”, amati animasi
3) Membuat deskripsi tentang model peredaran venus dalam teori
geosentris.
b) Retrogade pada Planet Superior (Mars)
1) Membuka alamat web:
https://astro.unl.edu/classaction/animations/renaissance/marsorbit.html
2) Mengamati animasi
3) Membuat deskripsi tentang model peredaran Mars dalam teori
geosentris.
 Gerak Planet dalam Teori Heliosentris
a) Gerakan Venus
1) Membuka alamat web:
https://astro.unl.edu/classaction/animations/renaissance/venusphases.ht
ml
2) Klik tombol “Start Animation”, lalu amati
3) Membuat deskripsi tentang model peredaran venus dalam teori
heliosentris
b) Retrogade
1) Membuka alamat web:
https://astro.unl.edu/classaction/animations/renaissance/retrograde.htm
l
2) Klik tombol “Start”, lalu amati animasinya
3) Membuat deskripsi tentang model gerak retrograde dalam teori
heliosentris
 Hukum Kepler
a) Hukum Kepler I
1) Membuka alamat web:
https://astro.unl.edu/classaction/animations/renaissance/kepler.html
2) Klik menu “Kepler’s 1st Law”
3) Klik tombol “Show semiminor axis”, “Show semimayor exis”, “show
center”
4) Lalu mengubah nama planet untuk memperoleh informasi
b) Hukum Kepler II
1) Membuka alamat web:
https://astro.unl.edu/classaction/animations/renaissance/kepler.html
2) Klik menu “Kepler’s 2nd Law”
3) Pilih planet Merkurius, klik “star animation”
4) Klik tombol “Start Sweeping” pada berbagai posisi
5) Mengamati luasan area yang tersapu dalam rentang waktu yang sama
6) Mendeskripsikan hasil pengamatan kalian mengenai luas sapuan planet
dalam rentang waktu yang sama
c) Hukum Kepler III
1) Buka alamat web:
https://astro.unl.edu/classaction/animations/renaissance/kepler.html
2) Klik menu “Kepler’s 3rd Law”
3) Mengubah nama planet, kemudian mencari informasi

 Kecepatan Lepas
1) Membuka alamat web:
https://highered.mheducation.com/olcweb/cgi/pluginpop.cgi?it=swf::8
00::600::/sites/dl/free/0072482621/78778/Escape_Nav.swf::Escape%2
0Velocity%20Interactive
2) Mengubah nilai “Initial Velocity”, kemuadian mengamati gerakan
roket!
Deskripsikan hasil pengamatan pada tabel
E. Data Hasil
1. Gerak Planet dalam Teori Geosentris
Teori geosentris menempatkan bumi sebagai pusat tata surya, benda-benda
langit seperti matahari, planet, dan bintang-bintang bergerak mengelilingi bumi.
Bagaimana teori geosentris menjelaskan cara peredaran planet yang pada saat
tertentu mengalami gerak retrograde?
a. Retrogade pada Planet Inferior (Venus)

b. Retrogade pada Planet Superior (Mars)

2. Gerak Planet dalam Teori Heliosentris


Teori heliosentris menempatkan matahari sebagai pusat tata surya, benda-
benda langit seperti planet, dan bintang-bintang bergerak mengelilingi matahari.
Bagaimana teori heliosentris menjelaskan cara peredaran planet? Bagaimana teori
ini menjelaskan tentang gerak retrograde?
a. Gerakan Venus
b. Retrograde

3. Hukum Kepler
a. Hukum Kepler I

Jarak Apelion
Nama Perihelion
No Sumbu Eksentrisitas (Jarak
Planet (jarak terdekat)
Semimayor Terjauh)
1 Merkurius 1,00 AU 0,400 0,600 AU 1,40 AU
2 Venus 1,00 AU 0,400 0,828 AU 1,17 AU
3 Bumi 1,00 AU 0,400 0,996 AU 1,00 AU
4 Mars 1,00 AU 0,400 0,993 AU 1,01 AU
5 Jupiter 1,00 AU 0,400 0,944 AU 1,06 AU
6 Saturnus 1,00 AU 0,400 0,988 AU 1,01 AU
7 Uranus 1,00 AU 0,400 0,972 AU 1,03 AU
8 Neptunus 1,00 AU 0,400 0,999 AU 1,00 AU
1,00 AU
9 Pluto 1,00 AU 0,400 0,997 AU

b. Hukum Kepler II
c. Hukum Kepler III
No Nama Planet Jarak (a) Periode (P) P2 A3
1 Merkurius 0.387 AU 0.241 0.0580 0.0580
2 Venus 0.723 AU 0.615 0.378 0.378
3 Bumi 1.00 AU 1.00 1.00 1.00
4 Mars 1.52 AU 1.88 3.54 3.54
5 Jupiter 5.2 AU 11.9 141 140,6
6 Saturnus 9.54 AU 29.5 868 868
7 Uranus 19.2 AU 84 7060 7.077
8 Neptunus 30.1 AU 165 27200 27.270
9 Pluto 39.4 AU 248 61300 61.162

4. Kecepatan Lepas

Nilai
No Kecepatan Top Rocket Buttom Rocket
Awal

Roket bergerak lurus ke atas bergerak melengkung dan setelah ¼


mencapai ketinggian 4100 bagian bumi kemudian jatuh
1 7,6 km/sec km kemudian turun jarak mencapai 362.34 km
elapsed time: 4779 s elapsed time: 1947 s
roket bergerak melingkar atau
mengelilingi bumi

roket bergerak lurus ke atas


menempuh jarak 4679.32 km
2 7,9 km/sec kemudian turun lagi ke
bawah
elapsed time: 5428 s

Roket bergerak lurus ke atas roket bergerak lonjong yaitu mendekat


menempuh jarak 11448.49 dengan bumi bagian selatan kemudian
3 9,5 km/sec
km kemudian turun lagi ke menjauh dari bumi bagian utara
bawah . (lintasan roket lebih panjang)
elapsed time : 14691 s

roket bergerak dengan lintasan


semakin lonjong (lintasan lebih
lonjong dari yang 9,5 km/sec)

roket bergerak lurus ke atas


dengan jarak 31995.49 km
4 10,5 km/sec kemudian turun lagi
elapsed time 54929 s

roket bergerak dengan lintasan lebih


lonjong dari 10,5 km/sec

roket bergerak lurus ke atas


dengan jarak 122763. 77 km
5 11,0 km/sec kemudian turun lagi
elapsed time 369163 s

roket bergerak semakin menjauh dari


bumi dan tidak kembali ke bumi

roket bergerak lurus ke atas


dengan jarak lebih panjang
6 11,2 km/sec dari 11,0 km/sec atau jarak
menjauh ke bumi dan tidak
kembali ke bumi

roket bergerak lurus ke atas


roket bergerak ke atas dengan lintasan
dengan jarak lebih panjang
dari selatan melengkung ke serong kiri
7 11,5 km/sec dari 11,2 km/sec atau
atas dengan membentuk sudut kurang
semakin menjauh dari bumi
lebih 30 derajat
dan tidak kembali ke bumi
F. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa kali ini
membahas mengenai Mekanisme Benda Langit yang bertujuan untuk mengetahui cara
peredaran planet yang pada saat tertentu mengalami gerak reteograde dalam teori
geosentris, mengetahui cara peredaran planet yang pada saat tertentu mengalami
gerak reteograde dalam teori heliosentris, mengetahui hukum 1,2,3 kepler dan
mengetahui kecepatan lepas roket. Alat dan bahan yang digunakan adalah komputer
dan aplikasi flash.
Dari percobaan yang pertama yaitu Gerak Planet dalam Teori Geosentris
didapatkan data hasil.
a. Retrogade pada Planet Inferior (Venus)

Gambar 1. Venus
(Sumber:Dokumen Pribadi)
Model peredaran venus dalam teori geosentris yaitu Epicycle Venus
selalu berpusat pada suatu garis antara Bumi dan Matahari, yang menjelaskan
mengapa planet venus itu selalu dekat di langit, saat venus dipandang dari
permukaan bumi, maka Venus seakan-akan bergerak maju dan mundur karena
venus memiliki garis edar diantara bumi dan matahari yg berbentuk bulat,
sehingga saat matahari berputar mengelilingi bumi sebagai pusat tata surya,
venus ikut berputar pada garis edarnya, sehingga venus akan nampak jauh dan
dekat dari bumi. Bumi sebagai pusat ditandai dengan lingkaran berwarna biru,
matahari ditandai dengan lingkaran warna kuning dan venus ditandai dengan
lingkaran warna hitam dan putih.
b. Retrogade pada Planet Superior (Mars)

Gambar 2. mars
(Sumber:Dokumen Pribadi)
Model peredaran mars dalam teori geosentris mars bergerak mengitari
bumi dengan membentuk lintasan berupa lingkaran besar dan kecil dimana
lingkaran besar terbentuk di luar bumi dan matahari sedangkan lingkaran kecil
terbentuk diantara bumi dan matahari. Planet mars ditandai dengan bola
berwarna merah, bumi sebagai pusat tata surya ditandai dengan bola berwarna
biru sedangkan matahari ditandai dengan bola berwarna kuning. Lintasan
garis edar berupa lingkaran kecil yang terbentuk semakin lama akan semakin
besar dan akan berada di luar garis edar matahari tetapi lintasan yang
terbentuk tidak sebesar lintasan lingkaran besar.
Dalam Aplikasi, Bumi berwarna biru berada ditengah-tengah sebagai
pusat. Lalu, terdapat Matahari berwarna kuning dan Mars berwarna merah.
Matahari dan Mars akan beregrak mengelilingi bumi dengan lintasannya
masing-masing membentuk garis. Mars mengelilingi dengan jarak berbeda,
ada saatnya jarak mars mendekati bumi setelah itu Mars akan membuat jarak
semakin jauh dengan bumi. Arah gerak mars berlawan arah dengan arah gerak
jarum jam. Hal ini sesuai dengan dasar teori. Arah rotasi Bumi yang
berlawanan dengan jarum jam (retrograde) menyebabkan pergerakan semu
harian benda langit, sehingga semua benda langit jika dilihat dari Bumi
nampak bergerak dari arah timur ke barat (Slamet Hambali, 2012).

Pada pengamatan planet Venus dan bumi dalam teori Heliosentris terlihat
bahwa matahari pada aplikasi berwarna kuning berada ditengah-tengah dan menjadi
pusat tata surya. Semua planet bergerak mengelilingi matahari. Termasuk planet
Venus yang pada aplikasi berwarna putih dan planet bumi yang pada aplikasi
berwarna biru. Hal ini sesuai dengan dasar teori menurut Moedji Raharto 2001.
Menurut teori heliosentris, Matahari merupakan pusat peredaran benda-benda langit
di dalam tata surya kita. Planet Bumi selain berputar pada porosnya, bersama dengan
Bulan bergerak mengitari Matahari melalui lintasan khayal berbentuk ellips (Moedji
Raharto, 2001).
Dari percobaan yang kedua yaitu Gerak Planet dalam Teori Heliosentris
didapatkan data hasil.
a. Gerakan Venus

Gambar 3. Gerakan Venus


(Sumber:Dokumen Pribadi)
Dari percobaan terlihat bahwa pergerakan bumi dan venus ketika
mengitari matahari berada pada lintasan berbentuk lingkaran. Planet venus dan
bumi bergerak mengelilingi matahari (revolusi) pada lintasan masing-masing
sehingga keduanya tidak akan bertabrakan. Matahari sebagai pusat tata surya
disimbolkan dengan bola berwarna kuning dan berukuran paling besar, bumi
disimbolkan dengan bola berwarna biru sedangkan venus disimbolkan dengan
bola berwarna hitam putih dan berukuran paling kecil. Pergerakan revolusi
bumi dan venus terjadi pada jarak tertentu dengan waktu tertentu sehingga
menyebabkan posisi venus dan bumi berada pada posisi paling dekat dan
paling jauh. Posisi paling dekat antara bumi dan venus terjadi pada jarak 0,28
AU dengan tidak ada pemanjangan sedangkan posisi paling jauh bumi dan
venus terjadi pada jarak 1,72 AU dengan perpanjangan 4,7°W.

b. Retrograde

Gambar 3. Gerakan Venus


(Sumber:Dokumen Pribadi)
Awalnya planet bergerak melambat, kemudian berhenti dan mulai
bergerak lagi ke arah barat ralatif terhadap bidang latar berupa bintang.
Kemudian di tengah2 planet melambat lagi dan berhenti kemudian berak ke
arah timur lagi. Bumi dan venus dalam mengitari matahari bergerak
membentuk lintasan berupa lingkaran yang berlawanan arah dengan jarum
jam.
Dari percobaan yang ketiga yaitu Hukum kapler 1,2 dan 3 didapatkan data hasil
sebagai berikut.

a. Hukum kapler 1
“Lintasan orbit setiap planet ketika mengelilingi matahari berbentuk elips
dimana matahari terletak pada salah satu fokusnya.” Dari aplikasi praktikum
didapatkan tabel sebagai berikut

Jarak Apelion
Nama Perihelion
No Sumbu Eksentrisitas (Jarak
Planet (jarak terdekat)
Semimayor Terjauh)
1 Merkurius 1,00 AU 0,400 0,600 AU 1,40 AU
2 Venus 1,00 AU 0,400 0,828 AU 1,17 AU
3 Bumi 1,00 AU 0,400 0,996 AU 1,00 AU
4 Mars 1,00 AU 0,400 0,993 AU 1,01 AU
5 Jupiter 1,00 AU 0,400 0,944 AU 1,06 AU
6 Saturnus 1,00 AU 0,400 0,988 AU 1,01 AU
7 Uranus 1,00 AU 0,400 0,972 AU 1,03 AU
8 Neptunus 1,00 AU 0,400 0,999 AU 1,00 AU
1,00 AU
9 Pluto 1,00 AU 0,400 0,997 AU

Pada pengamatan hukum Kepler I, terlihat bahwa semua planet bai itu
merkurius, Venus, bumi, dan mars berevolusi mengelilingi matahari pada
lintasannya masing-masing. Lintasannya berbentuk ellips. Hal ini sesuai
dengan dasar teori. “The orbit of each planet is an ellipse, having the sun in
one focus” (Setiap planet bergerak mengelilingi Matahari dalam lintasan
berbentuk ellips dimana Matahari terletak pada salah satu titik fokusnya)
(Bayong Tjasyono HK, 2009: 24).
Pada pengamatan hukum Kepler I, dapat diketahui juga ada semiminor
axis (sumbu minor) dan semimajor (sumbu mayor). Sumbu semi- mayor
adalah ukuran radius suatu orbit yang diambil pada dua titik terjauh orbit
tersebut. Pada lingkaran, sumbu semimayornya adalah radius lingkaran.
Sumbu semi-mayor bisa pula dianggap sebagai radius panjang elips. Panjang
sumbu semi-mayor a suatu elips berkaitan dengan panjang sumbu semi-minor
b melintasi eksentrisitas e dan rektum semi-latus l.

b. Hukum kapler II
Kemudian, pada pengamatan hukum Kepler II, praktikan dapat
mengamati luas sapuan area pada rentang waktu yang sama. Pada Merkurius,
terlihat bahwa matahari tidak berada tepat ditengah-tangah. Dan area
sapuannya berbeda-beda, ada yang lebih panjang tetapi lebarnya kecil ada juga
yang panjangnya lebih pendek tetapi lebih lebar. Dan dari itu dapat diketahui
bahwa dalam rentang waktu yang sama luas sapuannya sama besar. Begitu
juga dengan Mars. Kemudian pada Venus dan Bumi, terlihat bahwa matahari
berada itengah-tengah dan besar area sapuannya sama (panjang dan lebarnya)
sehingga dapat diketahui bahwa dalam rentang waktu yang sama luas
sapuannya juga sama. Hal ini sesuai dengan dasar teori. Luas daerah yang
disapu oleh garis penghubung antara planet dan Matahari dalam waktu yang
sama adalah sama (Bayong Tjasyono HK, 2009).
Kecepatan orbit planet merkurius berubah-ubah atau tidak konstan,
planet akan bergerak lebih cepat dalam orbitnya jika terletak di daerah yang
dekat dengan matahari dan bergerak lebih lambat dalam orbitnya jika terletak
jauh dengan matahari. Dengan waktu yang konstan (sweep continuously)
sebesar 0,20 tahun/sekon dapat diketahui pada percobaan tersebut luas
sapuannya sebesar 0,180 sq AU dengan jumlah 16 bagian.

Gambar 4. orbit planet merkurius


(Sumber:Dokumen Pribadi)
“Garis khayal yang menghubungkan planet dengan matahari mencakup luas
daerah yang sama dalam interval waktu yang sama.”

c. Hukum kapler III


Pada pengamatan hukum Kepler III, dapat diketahui besar periode
kuadrat dan a pangkat tiga pada planet. Hal ini sesuai dengan dasar teori
menurut Bayong Tjasyono HK (2009), Kuadrat periode revolusi suatu planet
berbanding dengan pangkat tiga jarak rataratanya dari Matahari.
“Kuadrat periode orbit suatu planet sebanding dengan pangkat tiga
jarak rata-ratanya dari matahari.” Dari aplikasi praktikum didapat tabel
sebagai berikut.

No Nama Planet Jarak (a) Periode (P) P2 A3


1 Merkurius 0.387 AU 0.241 0.0580 0.0580
2 Venus 0.723 AU 0.615 0.378 0.378
3 Bumi 1.00 AU 1.00 1.00 1.00
4 Mars 1.52 AU 1.88 3.54 3.54
5 Jupiter 5.2 AU 11.9 141 140,6
6 Saturnus 9.54 AU 29.5 868 868
7 Uranus 19.2 AU 84 7060 7.077
8 Neptunus 30.1 AU 165 27200 27.270
9 Pluto 39.4 AU 248 61300 61.162

Dari percobaan yang keempat yaitu kecepatan lepas roket didapatkan data
hasil sebagai berikut.

Nilai
No Kecepatan Top Rocket Buttom Rocket
Awal

Roket bergerak lurus ke atas bergerak melengkung dan setelah ¼


mencapai ketinggian 4100 bagian bumi kemudian jatuh
1 7,6 km/sec km kemudian turun jarak mencapai 362.34 km
elapsed time: 4779 s elapsed time: 1947 s
roket bergerak melingkar atau
mengelilingi bumi

roket bergerak lurus ke atas


menempuh jarak 4679.32 km
2 7,9 km/sec kemudian turun lagi ke
bawah
elapsed time: 5428 s

roket bergerak lonjong yaitu mendekat


dengan bumi bagian selatan kemudian
menjauh dari bumi bagian utara
(lintasan roket lebih panjang)
Roket bergerak lurus ke atas
menempuh jarak 11448.49
3 9,5 km/sec km kemudian turun lagi ke
bawah .
elapsed time : 14691 s
roket bergerak dengan lintasan
semakin lonjong (lintasan lebih
lonjong dari yang 9,5 km/sec)

roket bergerak lurus ke atas


dengan jarak 31995.49 km
4 10,5 km/sec kemudian turun lagi
elapsed time 54929 s

roket bergerak dengan lintasan lebih


lonjong dari 10,5 km/sec

roket bergerak lurus ke atas


dengan jarak 122763. 77 km
5 11,0 km/sec kemudian turun lagi
elapsed time 369163 s

roket bergerak semakin menjauh dari


bumi dan tidak kembali ke bumi

roket bergerak lurus ke atas


dengan jarak lebih panjang
6 11,2 km/sec dari 11,0 km/sec atau jarak
menjauh ke bumi dan tidak
kembali ke bumi

roket bergerak ke atas dengan lintasan


dari selatan melengkung ke serong kiri
atas dengan membentuk sudut kurang
lebih 30 derajat
roket bergerak lurus ke atas
dengan jarak lebih panjang
7 11,5 km/sec dari 11,2 km/sec atau
semakin menjauh dari bumi
dan tidak kembali ke bumi
Dalam ilmu fisika, kecepatan lepas adalah kecepatan ketika energi kinetis dan
energi potensial gravitasi suatu objek adalah nol (Roger R, dkk, 1971). Inilah
kecepatan yang dibutuhkan untuk "terlepas" dari medan gravitasi tanpa dorongan
lebih lanjut. Istilah kecepatan lepas sebenarnya tidak cocok, karena konsep ini
mengarah pada kecepatan skalar yang terbebas dari arah, sementara kecepatan adalah
pengukuran tingkat dan arah perubahan posisi objek (Wikipedia, 2020).

Menurut literature untuk meninggalkan planet Bumi, kecepatan lepas yang


dibutuhkan sebesar 11,2 km/detik (sekitar 40.320 km/jam, atau 25.000 mph), tetapi
kecepatan 42,1 km/detik dibutuhkan untuk lepas dari gravitasi Matahari (dan keluar
dari tata surya) dari posisi yang sama (Wikipedia, 2020). Sedangkan pada hasil
percobaan juga diketetahui bahwa pada saat kecepatan lepasnya 11,2 km/detik jarak
roketnya semakin menjauh dari bumi & tidak kembali ke bumi. Hal ini telah sesuai
dengan dasar teori.

G. Kesimpulan
1. Teori Geosentris adalah teori yang menyebutkan bahwa bumi sebagai sebagai
pusat tata surya. Gerak planet dalam teori geosentris yaitu planet Venus dan
mars sama-sama mengelilingi bumi pada lintasannya masing-masing. Dan
pada saat retrograde Planet Venus dan Planet Matahari mengelilingi Bumi
berlawanan arah dengan arah gerak jarum jam. Gerak Planet Venus jika
semakin mendekati Bumi, Venus akan semakin besar membentuk New Moon,
atau Venus berwana Hitam.
2. Teori Heliosentris adalah teori yang menyebutkan bahwa matahari sebagai
pusat tata surya. Gerak planet Venus dan bumi sama-sama mengelilingi
matahari (berevolusi) pada lintasannya masing-masing. Dan pada saat gerak
retrograde yaitu gerak balik arah. Planet yang awalnya bergerak ke arah timur
pada waktu tertentu akan bergerak ke arah barat. Pada saat gerak retrograde
arah gerak Venus dan bumi berlawanan arah dengan arah jarum jam.
3. Hukum Kepler ada 3 yaitu sebagai berikut :
a) Hukum Kepler I: Setiap planet bergerak mengelilingi Matahari dalam
lintasan berbentuk ellips dimana Matahari terletak pada salah satu titik
fokusnya.
b) Hukum Kepler II: Luas daerah yang disapu oleh garis penghubung
antara planet dan Matahari dalam waktu yang sama adalah sama.
c) Hukum Kepler III: Kuadrat periode revolusi suatu planet berbanding
dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari Matahari.

4. Untuk meninggalkan planet Bumi, kecepatan lepas yang dibutuhkan sebesar


11,2 km/detik (sekitar 40.320 km/jam, atau 25.000 mph.
Daftar Pustaka

Bayong Tjasyono HK. 2009. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: Pascasarjana UPI.

Moedji Raharto. 2001. Sistem Penanggalan Syamsiah/Masehi. Bandung: Penerbit ITB.

Roger R. Bate, Donald D. Mueller, and Jerry E. White (1971). Fundamentals o


astrodynamics. New York: Dover Publications. ISBN 0-486-60061-0.

Slamet Hambali. 2012. Pengantar Ilmu Falak. Banyuwangi: Bismillah Publisher.

Wikipedia. 2020. Kecepatan Lepas. Diakses di https://id.wikipedia.org/wiki/Kecepatan_lepas


#Daftar_kecepatan_lepas . Pada 21 Desember 2020 Pukul 01.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai