3. Dasar Teori
Prisma merupakan salah satu benda bening terbuat dari gelas yang
dibatasi oleh dua bidang permukaan yang membentuk sudut tertentu.
Bidang permukaan ini disebut bidang pembias, dan sudut yang dibentuk
oleh kedua bidang pebias disebut sudut pembias (). Pada gambar 1
dilukiskan jalan seberkas sinar di dalam sebuah prisma saat seberkas
sinar monokromatik jatuh pada salah satu bidang pembias prisma. Bila
indeks bias bahan prisma itu n, sedangkan medium sekeliling prisma
tersebut n1, maka lintasan sinar dalam prisma dapat digambarkan sebagai
berikut.
Pada sebuah prisma dua buah bidang pembiasnya membentuk sudut
pembias , sehingga perubahan arah (deviasi) yang ditimbulkan oleh
bidang pembias yang satu tak dapat ditiadakan oleh deviasi yang
disebabkan oleh bidang pembias kedua, tetapi bahkan diperbesar.
1
Dengan mempergunakan ilmu pasti dapatlah dihitung besar sudut deviasi
itu sebagai berikut :
N
N
r
i
Pada gambar di atas, disebut sudut deviasi yaitu sudut yang dibentuk oleh
perpanjangan sinar datang mula-mula dengan sinar akhir dalam prisma. Dapat
ditunjukkan bahwa besarnya sudut deviasi adalah
Persamaan 1
Untuk berbagai nilai sudut datang pertama (i), kita akan mendapat
berbagai nilai sudut deviasi . Salah satu nilai dari sudut deviasi itu ada
yang paling kecil, yang disebut deviasi minimum. Hal ini dapat dicapai
bila sudut datang pertama sama dengan sudut bias kedua. Jika keadaan
ini terjadi, maka berlaku
( ) Persamaan 2
2
4. Prosedur Percobaan
N1 B
N2
r
i
P R1
S1
Q1
1 A C
3
12. Untuk tiap-tiap pasangan garis tadi, mengukur sudut biasnya dengan
membuat garis normal N2 (tegak lurus terhadap permukaan BC),
dan menentukan sudut deviasinya.
13. Menyusun tabel pengamatan untuk seluruh sudut datang (i), sudut
bias (r), sudut deviasi (), dan sudut .
5. Hasil Percobaan
Data percobaan untuk menentukan indeks bias prisma dapat disusun
dengan tabel sebagai berikut.
6. Tabulasi Data
1. Grafik sudut deviasi () terhadap sudut datang (i) berdasarkan hasil
pengukuran pada percobaan seperti pada tabulasi data
Hasil menggunakan exel
50
40
30
20 y = 1E-08x6 - 3E-06x5 + 0.0003x4 - 0.0142x3 + 0.3359x2 - 3.2387x
10 + 47.375
0 R = 0.9951
0 20 40 60 80 100
Sudut Datang (i)
4
Hasil menggunakan origin
Grafik Hubungan Sudut Deviasi terhadap Sudut Datang (i)
52
50
48
46
Sudut Deviasi
44
42
40
38
B
36 Polynomial Fit of Data1_B
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
(Sudut Datang (i)
5
2. Menentukan sudut deviasi prisma () pada masing masing sudut
datang dan sudut bias dengan menggunakan persamaan :
6
6) Saat i1 dan r1 bernilai 600 dan 390
50
Sudut Deviasi ()
40
30
20
y = -4E-08x5 + 3E-06x4 + 0.0005x3 - 0.0588x2 + 1.8056x + 24.25
R = 0.9957
10
0
0 20 40 60 80 100
Sudut Datang (i)
7
Hasil menggunakan origin
48
46
Sudut Deviasi (d)
44 B
Polynomial Fit of Data1_B
42
40
38
36
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Sudut Datang (i)
8
4. Menentukan deviasi minimum () dan indeks bias (n)
Berikut merupakan sudut deviasi yang diperoleh melalui perhitungan
dan pengukuran pada masing-masing sinar datang (i)
( )
( )
( )
9
7. Pembahasan
Indek bias yaitu suatu peristiwa pembelokkan atau perubahan arah
cahaya ketika memasuki kaca atau benda bening. Dari pengertian
tersebut dapat kita ketahui bahwa cahaya sangat berpengaruh pada indeks
bias. Pada praktikum kali ini kita melakukan percobaan dengan
menggunakan prisma.
Tujuan pada percobaan ini bahwa mahasiswa diharapkan dapat
menentukan sudut deviasi minimum prisma, dan indeks bias prisma.
Dengan alat dan bahan yang digunakan adalah 1 buah prisma gelas, 4
buah jarum pentul, 1 buah busur derajat, 1 buah kertas putih, 1 buah
penggaris, 1 buah pensil runcing, dan alas busa tipis yang sudah
disediakan. Setelah melakukan prodesur yang telah dituliskan secara
runtut, maka paktikan memperoleh data yang digunakan untuk menjawab
tujuan. Untuk mengetahui sudut deviasi minimum prisma, maka
praktikan harus mencari sudut bias (r1) dari sudut dating (i1) yang
divariasi yaitu 100, 100, 200, 300, 400, 500, 600, 700, dan 800. Kemudian
diperoleh sudut deviasi dari masing-masing sudut sinar datang melalui
pengukuran secara langsung. Kamudian praktikan membandingkan sudut
deviasi dengan menggunakan persamaan
10
Dari tabel di atas dapat dilakukan interpolasi data untuk dibuat
grafik. Dalam pembuatan grafik, praktikan menggunakan dua buah
softwere untuk membandingkan keakuratan data yang ditandai dengan
hasil ralat grafik. Kedua software yang praktikan gunakan adalah exel
dan origin. Berikut merupakan hasil dari softwere exel dan softwere
origin untuk interpolasi data sudut deviasi secara pengukuran langsung.
50
40
30
20 y = 1E-08x6 - 3E-06x5 + 0.0003x4 - 0.0142x3 + 0.3359x2 - 3.2387x
10 + 47.375
0 R = 0.9951
0 20 40 60 80 100
Sudut Datang (i)
50
48
46
Sudut Deviasi
44
42
40
38
B
36 Polynomial Fit of Data1_B
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
(Sudut Datang (i)
11
+ B6*X^6
Parameter Value Error
------------------------------------------------------------
A 47.375 20.80434
B1 -3.2387 4.43394
B2 0.33594 0.34109
B3 -0.0142 0.01254
B4 2.86859E-4 2.3771E-4
B5 -2.77724E-6 2.23884E-6
B6 1.04167E-8 8.28198E-9
------------------------------------------------------------
R-Square(COD) SD N P
------------------------------------------------------------
0.9951 0.734 8 0.13087
------------------------------------------------------------
Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa ralat dari kedua grafik
menunjukkan angka yang hampir sama. Hal ini menandakan bahwa data
yang diralat memiliki nilai yang baik dan sesuai. Kesesuaian ini
menunjukkan bahwa grafik sudut deviasi yang terbentuk merupakan
grafik polynomial. Dimana data baik menggunakan exel maupun origin,
nilai R adalah 0,9951 dan nilai Y seperti yang tertera pada masing-
masing grafik.
Sedangkan berikut merupakan grafik hasil dari softwere exel dan
softwere origin untuk interpolasi data sudut deviasi secara perhitungan
menggunakan persamaan :
12
B1 1.80555 0.88965
B2 -0.05883 0.05287
B3 5.09178E-4 0.00139
B4 2.72436E-6 1.65839E-5
B5 -3.52564E-8 7.35277E-8
------------------------------------------------------------
R-Square(COD) SD N P
------------------------------------------------------------
0.99569 0.49088 8 0.01073
------------------------------------------------------------
Grafik Hubungan Sudut Deviasi (d) terhadap Sudut Datang (i)
50
48
46
Sudut Deviasi (d)
44 B
Polynomial Fit of Data1_B
42
40
38
36
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Sudut Datang (i)
50
40
30
20
y = -4E-08x5 + 3E-06x4 + 0.0005x3 - 0.0588x2 + 1.8056x + 24.25
10
R = 0.9957
0
0 20 40 60 80 100
Sudut Datang (i)
13
Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa ralat dari kedua grafik
menunjukkan angka yang hampir sama. Hal ini menandakan bahwa data
yang diralat memiliki nilai yang baik dan sesuai. Kesesuaian ini
menunjukkan bahwa grafik sudut deviasi yang terbentuk merupakan
grafik polynomial. Dimana data baik menggunakan exel maupun origin,
nilai R adalah 0,9957 dan nilai Y seperti yang tertera pada masing-
masing grafik.
Grafik yang terbentuk baik itu merupakan hasil perhitungan maupun
hasil pengukuran secara langsung memiliki plit dan nilai yang hampir
sama, hail ini menandakan bahwa keduanya bersesuaian bahwa
interpolasi grafik sudut deviasi berbentuk grafik pilonomial. Berdasarkan
kedua grafik tersebut dan data yang diperoleh untuk sudut deviasi baik
itu perhitungan menggunakan persamaan maupun pengukuran secara
langsung memilki nilai dusut deviasi minimal yang sama yaitu 370.
Oleh karena itu, maka dapat pula ditentukan nilai indeks bias prisma
tersebut dengan menggunakan persamaan :
( )
Sehingga nilai indeks bias prisma adalah 1,617.
Dalam praktikum ini, praktikan juga menyadari bahwa banyak
terdapat penyimpangan dalam pengukuran karena kelemahan praktikan.
8. Kesimpuan
Pada percobaan ini dapat disimpulkan :
a. Sudut deviasi prisma minimum dapat ditentukan melalui perhitungan
dan juga pengukuran. Hasil pengukuran secara langsung
menunjukkan bahwa m adalah 370, dan melalui perhitungan juga
menunjukkan bahwa nilai m adalah 370.
b. Indeks bias prisma dapat ditentukan jika sudut deviasi minimum
telah ditentukan. Melalui persamaan berikut dapat ditentukan indeks
bias prisma :
( )
Indeks bias prisma adalah 1,617.
14
9. Saran
Saran untuk praktikum pembiasan pada prisma selanjutnya adalah
prisma yang digunakan lebih besar agar sinar bias yg terbentuk lebih
akurat, dan juga prisma dalam kondisi baik untuk digunakan. Dan yang
paling penting pengamat harus lebih teliti dalam mengamati sinar yang
terbentuk agar sudut bias dan sudut deviasi memiliki hubungan yang
sesuai dengan literatur sehingga mampu menjadi referensi yang baik
untuk praktikan selanjutnya.
11. Tugas
1. Buktikan persamaan (1) dan (2) !
2. Buatlah grafik hubungan antara sudut deviasi () sebagai ordinat
dengan sudut datang (i) sebagai absis, berdasarkan grafik tersebut
tentukanlah sudut deviasi prisma secara interpolasi dan deviasi
minimumnya !
3. Tentukan indeks bias prisma yang anda gunakan ! (gunakan
persamaan 2)
Jawab
1. A
2. Grafik hubungan antara sudut deviasi () sebagai ordinat dengan
sudut datang (i) sebagai absis.
15
Berdasarkan Pengukuran
Hasil menggunakan exel
50
48
46
Sudut Deviasi
44
42
40
38
B
36 Polynomial Fit of Data1_B
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
(Sudut Datang (i)
16
A 47.375 20.80434
B1 -3.2387 4.43394
B2 0.33594 0.34109
B3 -0.0142 0.01254
B4 2.86859E-4 2.3771E-4
B5 -2.77724E-6 2.23884E-6
B6 1.04167E-8 8.28198E-9
------------------------------------------------------------
R-Square(COD) SD N P
------------------------------------------------------------
0.9951 0.734 8 0.13087
------------------------------------------------------------
Berdasarkan Perhitungan
Hasil menggunakan exel
50
Sudut Deviasi ()
40
30
20
y = -4E-08x5 + 3E-06x4 + 0.0005x3 - 0.0588x2 + 1.8056x + 24.25
R = 0.9957
10
0
0 20 40 60 80 100
Sudut Datang (i)
17
Grafik Hubungan Sudut Deviasi (d) terhadap Sudut Datang (i)
50
48
46
Sudut Deviasi (d)
44 B
Polynomial Fit of Data1_B
42
40
38
36
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Sudut Datang (i)
18
Berdasarkan grafik tersebut, dapat ditentukan sudut deviasi prisma
secara interpolasi dan deviasi minimumnya. Sudut deviasi prisma
menurut interpolasi grafik diatas adalah :
( )
( )
( )
19