Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

GEN-GEN YANG EKSPRESINYA DIPENGARUHI JENIS KELAMIN


(SEX INFLUENCED GENES)
2 November 2020

KELOMPOK 7

Disusun oleh :

Nurfina Mawadah (4401418003)

Dhystie Wulan Rhahmawati (4401418040)

Ricky Janu Riyadi (4401418078)

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020
A. Tujuan Praktikum
Mengetahui adanya pengaruh jenis kelamin pada gen yang mempengaruhi
panjang pendeknya jari telunjuk.

B. Landasan Teori
Genetika adalah sifat-sifat kromosom, kelainan kromosom dan tentang
pewarisan sifat maupun penyakit-penyakit yang dapat diturunkan melalui
genetiknya (Fajar, 2016). Sifat dan ciri khas setiap makhluk hidup didapat dari
parental yang mengikuti pola penurunan tertentu. Sifat-sifat manusia yang
terkait autosom dapat disebabkan oleh gen dominan ataupun resesif (Yulia,
2017). Perkawinan akan mempengaruhi keanekaragaman genetik (Carolina,
2015). Menurut Ainur (2016), gen-gen yang resesif akan lebih mudah muncul
dari perkawinan orang tua heterozigot. Beberapa sifat yang diwariskan dan
ditentukan oleh gen autosomal ekspresinya ada yang dipengaruhi oleh jenis
kelamin. Sifat tersebut dapat terlihat pada kedua jenis kelamin namun pada salah
satu jenis kelamin ekspresinya lebih sering dibandingkan dengan jenis kelamin
lainnya (Tuti et al., 2019). Rasio panjang jari telunjuk terhadap jari manis pada
seseorang merupakan suatu karakter atau sifat yang diwariskan melalui gen dan
ekspresinya dipengaruhi oleh jenis kelamin (sex influence gene). Panjang jari
kedua atau jari telunjuk (2D) dan jari keempat atau jari manis (4D) terkait
dengan perbedaan jenis kelamin (Endang, 2016).
Rasio 2D terhadap 4D pada sebagian besar laki-laki ternyata lebih kecil
daripada perempuan. Jari telunjuk yang lebih pendek bersifat dominan pada laki-
laki dan bersifat resesif pada perempuan. Salah satu faktor yang mempengaruhi
ukuran jari adalah hormon seks prenatal yaitu testosteron dan estrogen. Hormon
ini akan mempengaruhi kerja dua buah gen yaitu HOXA dan HOXD yang
berperan dalam mengendalikan panjang jari seseorang (Endang, 2016). David et
al. (2009) juga mengungkapkan bahwa dimorfisme seksual dalam 2D:4D
dipengaruhi oleh hormon seks prenatal. Hormon androgen prenatal yang tinggi,
estrogen prenatal yang rendah, atau keduanya, dapat menghasilkan 2D:4D yang
rendah. Akan tetapi suatu penelitian menyabutkan bahwa panjang jari
dipengaruhi oleh kadar testosteron ketika bayi masih di dalam kandungan,
namun panjang pendeknya jari telunjuk 70% adalah pengaruh gen.
Genotip dan fenotip panjang pendeknya jari telunjuk dibandingkan jari
manis dapat dituliskan sebagai berikut:

Genotip Fenotip

Laki-laki Perempuan

LL Telunjuk pendek Telunjuk pendek

Ll Telunjuk pendek Telunjuk panjang

Ll Telunjuk panjang Telunjuk panjang


Metakarpal dua juga membedakan rasio 2D:4D laki laki dan perempuan.
Rasio laki-laki lebih kecil daripada perempuan, sehingga kebanyakan laki-laki
memiliki panjang jari telunjuk lebih pendek daripada jari manis (Endang, 2016).
Penelitian yang dilakukan Hari (2014) terhadap antrooometri tangan juga
menunjukkan bahwa pada laki-laki jari telunjuk lebih pendek daripada jari
manis.
Menurut Endang (2016), rasio 2D:4D dapat dihubungkan dengan
kecenderungan penyakit tertentu, seperti penyakit jantung koroner terutama pada
laki-laki. Pada perempuan yang memiliki rasio 2D:4D rendah ada
kecenderungan mengalami penyakit migrain dan sakit kepala (tension
typeheadache). Rasio 2D:4D juga berhubungan dengan kecenderungan
munculnya penyakit kanker tertentu baik pada laki-laki maupun perempuan.
Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk mencari korelasi
antara panjang tulang dengan tinggi badan diantaranya panjang tulang humerus,
tibia, femur, ulna, telapak kaki, telapak tangan, lengan bawah dengan tinggi
badan (Indriani, 2019). Penelitian yang dilakukan Yunita (2015) menunjukkan
bahwa panjang jari telunjuk ataupun panjang jari manis pada tangan dapat
digunakan untuk menunjukkan perkiraan tinggi badan seseorang, hal ini sangat
berguna dalam bidang forensik untuk mengidentifikasi seseorang. Penelitian
yang dilakukan Athfiyatul (2014) juga menunjukkan bahwa tinggi badan
memiliki korelasi positif dengan panjang jari tangan. Semakin panjang jari
tangan, semakin tinggi pula tinggi badan seseorang. Korelasi terbesar berada
pada jari telunjuk, kemudian jari tengah, dan jari manis.

C. Metode
1. Bahan/ alat yang digunakan
a. Tangan kiri atau kanan
b. Alas untuk meletakkan tangan (meja, kertas atau buku)
2. Cara kerja
a. Tangan diletakkan pada suatu alas yang telah diberi tanda garis
horizontal, sehingga ujung jari manis menyinggung garis horizontal
tersebut.
b. Posisi ujung jari diperhatikan, telunjuk berada di bawahatau melewati
garis horizontal tersebut.
c. Hasil pengamatandigambar pada selembar kertas dan menuliskan hasil
praktikum.
D. Data Pengamatan
1. Data Kelas
Pendidikan Biologi A 2018
NO NAMA JENIS Kemungkinan Fenotip
KELAMIN Genotip
1. Zakia Asna Inayati P Ll/ll Telunjuk panjang
2. Nurfina Mawadah P LL Telunjuk pendek
3. Yirehiel Safha L LL/Ll Telunjuk pendek
Livingstone M
4. Lifa Khalifatunnisa P Ll/ll Telunjuk panjang
5. Saharani Nur Agni P LL Telunjuk pendek
A.
6. Nur Anis Handayani P LL Telunjuk pendek
7. Fina Ryan Lestari P LL Telunjuk pendek
8. Tsalis Qoriatul F. P LL Telunjuk pendek
9. Siti Aminah P LL Telunjuk pendek
10. Muhannad Khanafi L LL/Ll Telunjuk pendek
11. Aisya Bella P LL Telunjuk pendek
Nurhayati
12. Umi Rizqiyani P Ll/ll Telunjuk panjang
13. Dhystie Wulan R. P LL Telunjuk pendek
14. Sovia Mega L. P LL Telunjuk pendek
15. Desi Rahmasuci P Ll/ll Telunjuk panjang
16. Ifti Rahmatika P LL Telunjuk pendek
17. Ibnu Anwar A. L LL/Ll Telunjuk pendek
18. Khilyatul Jannati K. P Ll/ll Telunjuk panjang
19. Nurul Aulia Zahra P LL Telunjuk pendek
20. Bella Safira S. P LL Telunjuk pendek
21. Ricky Janu R. L LL/Ll Telunjuk pendek
22. Anggun Novita C. P LL Telunjuk pendek
23. Diyah Ayu R. S.F P LL Telunjuk pendek
24 Arum Ratri P Ll/ll Telunjuk panjang
Kusumastuti

2. Data Kelompok
No. Nama Jenis Kemungkinan Fenotip
Kelamin Genotip

1. Nurfina Mawadah P LL Telunjuk pendek


2. Dhystie Wulan P LL Telunjuk pendek

3. Ricky Janu R L LL/Ll Telunjuk pendek

E. Analisis Data
Jumlah laki-laki = 4

Jumlah perempuan = 20

Laki-laki (XY) LL/Ll = 4 → 4/4 𝑥 100% = 100%

ll = 0

Perempuan (XX) LL = 14 → 14/20 𝑥 100% = 70%

Ll/ll = 6 → 6/20 𝑥 100% = 30%

Keterangan: Laki-laki (XY) LL/Ll = telunjuk pendek, ll = telunjuk panjang

Perempuan (XX) LL = telunjuk pendek, Ll/ll = telunjuk panjang

F. Pembahasan
Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui adanya pengaruh jenis
kelamin pada gen yang mempengaruhi panjang pendeknya jari telunjuk.
Pengamatan pendek atau panjang jari telunjuk dilakukan dengan menggambar /
menjiplak tangan kiri di suatu kertas dan dilakukan pengamatan.

Gen merupakan segmen-segmen DNA, bahwa DNA adalah suatu


polimer yang terdiri dari empat jenis monomer yang berbeda yang dinamakan
nukleotida. Penurunan sifat-sifat herediter memiliki basisi molekuler yaitu
raplikasi persis DNA, dan menghasilkan salinan- salinan gen yang dapat
diteruskan dari orang tua ke keturunannya.

Selain gen-gen yang terdapat pada kromosom kelamin dikenal pula gen-
gen yang dipengaruhi oleh jenis kelamin. Sifat akan tampak dikedua jenis
kelamin, tetapi salah satu jenis kelamin menampakkan ekspresi yang lebih besar
dibandingkan dengan jenis kelamin lainnya. keadaan yang demikian disebut
dengan sex influence genes atau biasa disebut dengan gen yang dipengaruhi
jenis kelamin (Suryo, 2010). Salah satu ciri yang ekspresinya dipengaruhi oleh
jenis kelamin adalah panjang jari telunjuk. Pada laki-laki biasanya ditunjukkan
dengan jari telunjuk yang lebih pendek dari jari manis dengan genotip LL/ Ll,
sedangkan pada perempuan lebih cenderung jari telunjuknya lebih panjang dari
jari manis Ll/ ll.

Berdasarkan hasil pengamatan pada kelompok kami, hasilnya semuanya


memiliki jari telunjuk pendek. Nurfina dan Dhystie memeliki kemungkinan
genotip LL dan Ricky memiliki kemungkinan genotip LL/Ll. Seharusnya pada
perempuan fenotip yang dominan muncul adalah jari telunjuk panjang namun
pada kelompok kami tidak dihasilkan hasil tersebut.

Berdasarkan hasil pengamatan data kelas yang telah dilakukan, dengan


menggambar tangan kanan dan kiri anggota kelas diperoleh hasil yang
bervariasi. Dari 24 orang yang diamati terdiri dari 4 sampel berjenis kelamin
laki-laki dan 20 sampel berjenis kelamin perempuan. Jenis kelamin ditentukan
oleh kromosom, ada kromosom yang berperan dalam menentukan jenis kelamin
yakni kromosom kelamin atau gonosom. Sedangkan kromosom yang tidak
menentukan jenis kelamin disebut dengan autosom. Pewarisan sifat dari induk
ke keturunannya ditentukan oleh autosom tanpa membedakan jenis kelamin
(selain gen terangkai kelamin).

Pada kelas kami jumlah laki-lakinya adalah 4 orang. Yang mempunyai


jari telunjuk pendek (LL/ Ll) berjumlah 4 orang dengan persentase 100 %, hal
ini dibuktikan dengan hasil pengamatan yang menunjukkan tidak sampainya
ujung jari telunjuk pada garis yang telah digambarkan yang garis tersebut
merupakan patokan dari ukuran panjangnya jari manis, dari keempat sampel
mahasiswa laki-laki menunjukkan fenotip jari telunjuk pendek dengan genotip
LL/Ll. Pada perempuan jumlah keseluruhan adalah 20 orang, yang mempunyai
jari telunjuk lebih pendek berjumlah 14 orang derngan persentase 70%
sedangkan yang mempunyai jari telunjuk panjang berjumlah 6 orang dengan
persentase 30%. Berdasarkan teori, seharusnya pada perempuan lebih cenderung
mempunyai jari telunjuk lebih panjang namun pada kelas kami lebih banyak
yang mempunyai jari telunjuk yang lebih pendek daripada jari manis.

Berbedanya genotip pada setiap orang dan adanya peranan gen seks pada
percobaan kali ini memberikan gambaran pada kita bahwa tidak hanya gen yang
terdapat pada genosom. Hal ini terjadi sesuai dengan teori yang dikemukakan
oleh Gun (2006), bahwa terjadilah aliran informasi genetika yang terdapat dalam
setiap sel makhluk hidup yang dikemas dalam suatu bentuk materi genetik yang
dikenal sebagi asam deoksiribonukleat (DNA). Kode genetik yang ada di dalam
DNA menentukan bagaimana protein disusun. Proses ekspresi gen merupakan
aspek yang fundamental dalam setiap organisme. Pernyataan diatas dikuatkan
oleh teori Stansfield (1991), bahwa gen-gen yang mengatur berbagi sifat yang
dipengaruhi seks, dapat terletak pada autosom mana saja
atau pada bagian homolog dari kromosom seks.
Ekspresi dominasi atau resesif oleh alel dan lokus-lokus yang dipengaruhi
perbedaan lingkungan internal yang disebabkan oleh hormon seks.

Panjang jari telunjuk dibandingkan dengan jari manis merupakan gen


yang dipengaruhi oleh jenis kelamin. Cara penurunan gen ini sama dengan cara
penurunan gen kepala botak. Jika kita meletakkan tangan diatas kertas yang telah
diberi garis, sehingga ujung jari manis kita menyentuh garis
tersebut, maka akan diketahui apakah jari telunjuk kita
lebih pendek atau lebih panjang dari jari manis. Biasanya gen dominan tersebut
memperlihatkan pengaruhnya pada individu laki-laki maupun perempuan.
Akan tetapi, dalam keadaan homozigotik resesif, pengaruh dominan itu tidak
akan menampakkan diri dalam fenotip.

Gen yang dipengaruhi oleh gen autosomal merupakan sifat keturunan


yang ditentukan oleh gen pada autosom. Contohnya yaitu pengaruh jenis
kelamin terhadap suatu pewarisan gen, sehingga membedakan antara laki-laki
dan perempuan karena dipengaruhi faktor lingkungan internal yakni perbedaan
hormon kelamin antara laki-laki dan perempuan. Namun pada suatu penelitian
menyebutkan bahwa panjang pendek jari telunjuk dipengaruhi oleh gen.

Dari hasil pengamatan perlu diperhatikan perbedaan fenotip dan genotip


antara yang ditunjukan antara laki-laki dan perempuan. Pada laki-laki genotip
LL dan Ll akan mengekspresikan sifat bertelunjuk pendek, sebaliknya genotip ll
akan mengekspresikan sifat bertelunjuk panjang. Sedangkan pada perempuan,
genotip LL akan mengekspresikan fenotip berjari telunjuk pendek sedangkan
pada genotip Ll dan ll akan mengekspresikan sifat telunjuk panjang.

Pada saat genotip homozigot dominan keduanya menunjukkan fenotip


yang pendek baik pada laki-laki ataupun perempuan sebaliknya jika genotip
menunjukkan homozigot resesif akan mengekspresikan fenotip berjari telunjuk
panjang. Menurut Hartati (2009) mengatakan bahwa biasanya gen dominan
memperlihatkan pengaruhnya pada individu laki-laki maupun perempuan. Akan
tetapi, dalam keadaan homozigot resesif pengaruh dominan itu tidak akan
menampakkan diri dalam fenotip. Namun perbedaanya yakni jika ditemui
individu yang memiliki genotip heterozigot dimana terdapat alel dominan dan
alel resesif, ekspresi yang dihasilkan dari genotip tersebut berbeda antara laki-
laki dan perempuan. Dimana pada laki-laki gen dominan yang menunjukkan
pendek lebih berpengaruh sehingga pada saat genotip menunjukkan heterozigot
(Ll) fenotip yang dihasilkan adalah berjari telunjuk pendek, namun pada
perempuan pada saat genotip menunjukkan heterozigot, maka gen resesif lebih
berperan dalam mengekspresikan sifat berupa berjari telunjuk panjang.

Pada dasarnya, ukuran jari manusia sudah terbentuk sejak individu dalam
kandungan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran jari, salah satunya
adalah hormon seks yaitu testosteron dan estrogen. Salah satu faktor yang
mempengaruhi ukuran jari ini adalah hormon seks prenatal yaitu testosteron dan
estrogen. Hormon ini akan mempengaruhi kerja dua buah gen yaitu HOXA dan
HOXD yang berperan dalam mengendalikan panjang jari seseorang. Kadar
testosteron atau androgen yang rendah, estrogen prenatal tinggi biasanya akan
menyebabkan jari telunjuk yang lebih panjang daripada jari manis atau
sebaliknya kadar testosteron atau androgen yang tinggi dan estrogen prenatal
rendah, menyebabkan jari telunjuk lebih pendek daripada jari manis
(Purwaningsih, 2016).

Kadar testosteron yang tinggi akan mendukung perkembangan otak yang


berhubungan dengan kemampuan matematika dan pandang ruang, hormon itu
pula yang menyebabkan jari manis tumbuh lebih panjang. Estrogen juga
mendorong efek yang sama pada bagian otak namun yang berhubungan dengan
kemampuanverbal, namun hormone ini juga mendukung pertumbuhan jari
telunjuk sehingga lebih panjang dari jari manis.

Jika mengacu berdasarkan literatur, berarti pada ketiga sampel dari


kelompok kami yang memiliki jari telunjuk lebih pendek daripada jari manis,
berarti menunjukkan pada sampel yang berjenis kelamin perempuan memilki
kadar hormon estrogen yang rendah pada saat berada dalam kandungan yang
mnyebabkan pertumbuhan jari tidak lebih panjang dari jari manis, namun pada
sampel laki-laki yang berfenotip memiliki jari telunjuk yang lebih pendek dari
jari manis menandakan memiliki kadar hormon testosteron yang tinggi pada saat
berada dalam kandungan karena hormon testosteron merupakan salah satu faktor
yang menyebabkan jari manis tumbuh lebih panjang. Sedangkan pada sampel
yang menunjukkan jari telunjuk lebih panjang daripada jari manis menunjukkan
bahwa pada sampel perempuan, individu tersebut memiliki kadar hormon
estrogen yang tinggi sehingga mendukung pertumbuhan jari telunjuk sehingga
lebih panjang dari jari manis. Adapun untuk sampel laki-laki yang bertelunjuk
panjang menunjukkan bahwa individu tersebut memiliki kadar testosteron yang
kurang tinggi sehingga jari manis tidak tumbuh lebih panjang daripada jari
telunjuk.

G. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dan dari data yang telah diperoleh
dapat disimpulkan bahwa jari telunjuk pendek lebih dominan pada laki-laki. Dan
ini dipengaruhi oleh gen-gen yang ekspresinya dipengaruhi oleh seks. Genotip
diri sendiri dan orang lain dapat ditentukan berdasarkan ukuran jari telunjuk
masing–masing. Pada laki-laki jari telunjuk pendek homozigot dan heterozigot
dominan terhadap jari telunjuk panjang yang resesif. Pada laki-laki lebih
cenderung mempunyai jari telunjuk lebih pendek daripada jari manis, pada
rombel P. Bio A mempunyai persentase 100 %. Pada perempuan jari telunjuk
pendek homozigot dominan terhadap jari telunjuk heterozigot dan homozigot
resesif. Pada perempuan lebih cenderung mempunyai jari telunjuk yang lebih
panjang dari jari manis, namun pada rombel kami lebih banyak perempuan yang
mempunyai jari telunjuk pendek dengan persentase 70 %.
H. Daftar Pustaka

Ainur, R. (2016). Distribusi Golongan Darah AB0 pada Masyarakat Tengger.


JurnaL UNAIR, 5(3), 411-421.

Atmojo, F. W., Titik, S.,& Wigyo, S. (2016).Hubungan Antara Golongan Darah


Dengan Retardasi Mental Pada Siswa Di Slb. Jurnal Keperawatan Jiwa,
4(2), 104-113.

Campbell, N. A., Reece, J. B., & Mitchell, L. G. (2010). Biologi jilid 1.Jakarta:
Erlangga.

Carlen, C. Y., Ignatius, P. Y., & Felicia, Z. (2015). Genetic Diversity And Sex
Identification Of Lonchura fuscans Using Molecular Method. Jurnal
Universitas Atma Jaya, 3(1), 1-10.

David, A. (2009). Sex hormones and finger length What does 2D:4D indicate?.
Journal Evolution and Human Behavior, 25(5), 182–199.

Fatati, A. (2014). Korelasi antara Tinggi Badan dan Panjang Jari Tangan. Jurnal
UNAIR, 3(1), 40 – 44.

Hari, P. (2014). Pengukuran Antropometri Tangan Usia 18 Sampai 22 Tahun


Kabupaten Sleman Yogyakarta. JurnalSeminar Nasional IENACO, 4(2),
106-112.

Hartati. (2009). Penuntun Praktikum Genetika. Makassar: Jurusan biologi


FMIPA UNM.

Mirayanti, Y., Junitha, I, K., & Suaskara, I. B. M. (2017). Gen Frequencies Of


Of Attached Earlobes, Connected Eyebrows (Unibrow), Dimples, And
Tongue-Rolling On Subaya Village People, Kintamani, Bangli. Jurnal
Simbiosis, 5(1): 32-37.

Purwaningsih, E. (2016). Insidensi Panjang Jari Telunjuk Terhadap Jari


Manis(Rasio 2D:4D) Pada Mahasiswa Fakultas KedokteranUniversitar
YARSI Angkatan 2013-2014. Jurnal Kedokteran YARSI, 24(1), 1-8.

Putri, I. N. W., Novita, C., & Anggraeni, J. W. (2019). Korelasi Panjang Jari
Telunjuk Tangan terhadap Tinggi Badan Pria Dewasa Suku Bali dan
Suku Batak di Kecamatan Tanjung Senang Bandarlampung. Jurnal
Medula, 8(2), 94-99.

Suryo. (2010). Genetika Manusia. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press.

Widianti, T., Noor, A. H., Yustinus, U. A. (2019). Petunjuk Praktikum Genetika.


Semarang: UNNES Press.
Wulansari, Y. D. (2015). Pengaruh Panjang Jari Telunjuk Tangan dan Jari Manis
Tangan terhadap Tinggi Badan. Jurnal Kedokteran UNS, 2(1), 18-30.

I. Lampiran
Dokumentasi Praktikan: Nurfina

(Hasil menggambar jari telunjuk pada tangan kiri)

Dokumentasi Praktikan : Dhystie

Dokumentsi Praktikan : Ricky


Pertanyaan

1. Kebotakan merupakan sifat yang dipengaruhi oleh jenis kelamin, dominan pada
laki-laki dan resesif pada wanita. Dengan menggunakan simbol B dan b, tuliskan
kemungkinan genotip untuk wanita tidak botak dan laki-laki botak.
Jawaban :
Wanita tidak botak : Bb/ bb
Laki-laki botak : BB/ Bb

2. Jika seorang laki-laki bertelunjuk panjang menikah dengan wanita bertelunjuk


panjang dan ibunya bertelunjuk pendek dan anaknya laki-laki semua, berapa
prosentase anak yang memiliki pendek?
P ♂ X ♀
Tt X Tt

G T T
T t
F 1 TT (pendek)
2 Tt (pendek)
1 tt (panjang)
Persentase anak laki-laki bertelunjuk pendek : ¾ x 100 % = 75 %

Anda mungkin juga menyukai