SEX INFLUENCED
Disusun untuk memenuhi tugas praktikum genetika
Oleh
Kelompok 1 ( Kelas A2 )
Hanifah Flora Reine 1227020021
Ira Rahmawati 1227020026
Labibah Fatihatu Hanin 1227020029
Moch. Naufal Ramdhan 1227020035
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2023
A. Pendahuluan
Beberapa ciri genetik ditentukan oleh ekspresi gen autosomal yang dipengaruhi
oleh jenis kelamin. Ciri ini dapat dilihat pada kedua jenis kelamin, namun lebih
sering terjadi pada satu jenis kelamin dibandingkan jenis kelamin lainnya. Kepala
botak dan jari telunjuk pendek adalah contohnya. Jari telunjuk yang lebih pendek
bersifat dominan pada laki-laki dan resesif pada perempuan. Sebuah penelitian
menunjukkan bahwa panjang jari dipengaruhi oleh kadar testosteron selama bayi
dalam kandungan, namun panjang jari telunjuk 70% dipengaruhi oleh gen. Oleh
karena itu, faktor genetik lebih berpengaruh dalam menentukan panjang jari
dibandingkan faktor hormonal. Ukuran jari telunjuk dan jari manis terbentuk
sebelum seseorang lahir dan tidak akan berubah sepanjang hidupnya. (Widianti
dkk., 2019)
Perbedaan genetik antar jenis kelamin muncul dari ada tidaknya gen pengkode
pada kromosom Y, jumlah gen terpaut X, mosaikisme, dan pencetakan genom. Pada
mamalia, mekanisme epigenetik mulai berperan pada awal kehamilan, ketika salah
satu kromosom X ditekan secara transkripsi oleh inaktivasi kromosom X (XCI) di
setiap sel somatik. XCI membungkam transkripsi dari satu kromosom X dalam sel
mamalia betina, yang mengkompensasi adanya dua kali dosis genom gen X dari
kromosom X antara betina XX dan jantan XY (Vikram, S., dkk. 2017). Gen adalah
segmen DNA, DNA ini merupakan polimer yang terdiri dari empat jenis monomer
berbeda yang disebut nukleotida. Pewarisan sifat-sifat genetik mempunyai dasar
molekuler, khususnya replikasi DNA yang tepat dan penciptaan banyak salinan gen
yang dapat diturunkan dari orang tua ke anak. Pada hewan dan tumbuhan, penularan
gen dari satu generasi ke generasi berikutnya terjadi melalui sperma dan bakal biji
(sel telur yang tidak dibuahi). Setelah penyatuan sperma (sel telur), gen kedua
orang tuanya terdapat dalam inti sel telur yang telah dibuahi. DNA sel eukariotik
kemudian dibagi menjadi kromosom di dalam nukleus (Campbell, 2000).
Jika kita meletakkan tangan kanan atau kiri kita pada suatu alat yang
mempunyai garis mendatar sehingga ujung jari manis kita menyentuh garis
tersebut, maka kita dapat mengetahui apakah jari telunjuk kita lebih panjang atau
lebih pendek dari jari manis kita. Pada kebanyakan orang, ujung jari telunjuk tidak
mencapai garis ini, artinya jari telunjuk lebih pendek dibandingkan jari manis.
Pendeknya indeks ini disebabkan oleh gen yang dominan pada laki-laki dan resesif
pada perempuan (Suryo, 2004). Perbandingan panjang jari telunjuk dengan jari
manis pada manusia merupakan kepribadian atau sifat yang diwarisi dari gen yang
ekspresinya dipengaruhi oleh jenis kelamin (gen yang mempengaruhi seksualitas).
Panjang jari kedua atau telunjuk (2D) dan jari manis atau manis (4D) menjadi
perhatian banyak ahli karena berkaitan dengan perbedaan gender. Rasio 2D/4D
lebih rendah pada sebagian besar pria dibandingkan pada wanita. Dimorfisme
seksual ini terlihat karena individu tersebut masih berstatus janin. Salah satu faktor
yang mempengaruhi ukuran jari adalah hormon seks prenatal, khususnya
testosteron dan estrogen. Hormon ini akan mempengaruhi aktivitas dua gen, HOXA
dan HOXD, yang berperan dalam mengontrol panjang jari manusia. Kadar
testosteron atau androgen rendah, Kadar estrogen prenatal yang tinggi umumnya
akan menyebabkan jari telunjuk lebih panjang dari jari manis atau sebaliknya, tinggi
dan rendahnya kadar testosteron atau androgen yang tinggi estrogen prenatal akan
menyebabkan jari telunjuk lebih pendek daripada manis jari (Purwaningsih, 2016)
Penilaian radiografi terhadap rasio antara panjang jari telunjuk dan jari manis
(2D:4D) pada orang dewasa dapat dipengaruhi oleh panjang jari, atau oleh falang
baik oleh metakarpal, atau keduanya, terutama oleh falang . dan 4.444 tulang
metakarpal kedua. Terdapat hubungan simetris antara tangan kanan dan kiri, dan
hal ini terkait dengan kecepatan kinerja relatif dari tangan (Robertson, dkk, 2008)
B. Tujuan praktikum
1. Memperkirakan genotipe masing-masing individu ( objek prakitkum )
berdasarkan hasil pengamatan terhadap panjang jari telunjuk
2. Membuktikan adanya pola ekspresi gen yang dipengaruhi jenis kelamin
C. Metode
Prakitkum ini dilakukan di laboratorium intruksional 1 pada tanggal 19
oktober 2023
Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah lembar kerja
praktikum, mistar/ penggaris dan pensil, bahan yang digunakan yaitu kertas A4
polos dan jari-jari tangan sendiri.
Prosedur kerja
Pada praktikum ini dilakukan pengamatan terhadap jari-jari tangan masing-
masing anggota kelompok, Langkah pertama tangan masing-masing masing
anggota kelompok di letakan di kertas A4 yang telah diberi garis horizontal, jari-
jari tangan dipastikan vertikal di atas kertas, kemudian diberi tanda dengan pensil
pada ujung jari telunjuk, jari telunjuk diperhatikan Panjang realtif dan dibandingkan
dengan jari manis. Apabila ujung jari telunjuk berada di bawah garis horizontal
artinya telunjuk lebih pendek, sedangkan apabila jari telunjuk melewati garis
horizontal, berarti telunjuk lebih panjang. kemudian gamabarkan ( fhoto) hasil
pengamatan pada lembar kertas dan dicatat hasilnya pada table pengamatan.
Langkah terkahir genotip masing-masing individu ditentukan dan dicatat pada tabel
lembar kerja praktikum.
D. Hasil dan Pembahsan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pola Ekspresi gen tiap anggota kelompok
No Nama Jenis kelamin Fenotip Jari Telunjuk
(L/P)
LL 1+1+2 4
Perempuan Ll 1+1 2
ll 2+3+2 7
LL 1+1+1+1+2 6
Laki-laki Ll 1 1
ll
Total 40
Perbedaan korelasi antara jari telunjuk tangan kanan dan kiri dari setiap
kelompok disebabkan oleh karena hasil penelitian memiliki arah yang negatif, artinya
kedua variable memiliki sifat yang berbeda atau berlawanan. Perkembangan
ekstremitas (anggota gerak) kanan dan kiri bergantung pada morfogenesis untuk sisi
kanan dan kiri tubuh dan merupakan hasil dari perkembangan bidang simetris, dimana
bidang simetris tersebut menjadi garis tengah embrio. Meskipun anggota tubuh dapat
dianggap simetris satu sama lain namun tidak menutup kemungkinan adanya asimetris
pada anggota tubuh. Asimetris tersebut menyebabkan adanya perbedaan ukuran pada
ekstremitas antara kanan dan kiri. Istilah asimetris menunjukkan perbedaan kanan dan
kiri yang konsisten antar individu. Ekstremitas yang asimetris dapat terjadi secara
spontan, tidak berhubungan dengan patologi musculoskeletal. Perbedaan rata-rata
antara panjang jari telunjuk tangan kanan dan kiri pada penelitian ini secara statistik
tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Hasil pengukuran ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan pada pria dewasa suku Batak di kecamatan tanjung senang Bandar
Lampung dan penelitian yang dilakukan oleh Kosif dan Diramali dimana pada
penelitian tersebut ditemukan tidak adanya perbedaan yang bermakna secara statistik
pada panjang jari tangan kanan dan kiri laki-laki yang kidal maupun tidak kidal (Mubela
& Sutysna, 2020).
F. Diskusi
1. Bagaimana hubungan antara jenis kelamin dengan ekspresi genotip panjang jari
telunjuk manusia?
2. Apakah hasil pengamatan saudara sesuai dengan teori yang ada? Jika tidak
jelaskan alasannya!
3. Apa yang dapat anda simpulkan dari hasil pengamatan yang anda dapatkan?
Jawaban
Perbedaan panjang jari telunjuk dengan jari manis antara laki-laki dengan
perempuan dipengaruhi oleh gen dominan yang menampakkan pengaruhnya pada
individu laki-laki maupun perempuan (Putri, dkk., 2022). Perbandingan antara panjang
jari telunjuk (2D) dengan panjang jari manis (4D) pada manusia merupakan suatu
fenotipe yang diturunkan melalui gen dan sudah diperhatikan oleh para ahli karena
ekspresi gen panjang jari telunjuk dan jari manis ini dipengaruhi oleh jenis kelamin (sex
influenced genes) (Ritonga, 2021). Rasio 2D:4D adalah panjang relatif dari jari telunjuk
dan jari manis yang dipengaruhi oleh paparan hormon steroid yang stabil dan konsisten
pada tiap individu (Putri, dkk., 2022). Pengaruh jenis kelamin terhadap 2D dan 4D ini
karena hormon seks prenatal yaitu testosteron dan estrogen mempengaruhi kerja dua
buah gen yaitu HOXA dan HOXD yang berkontribusi dalam menentukan panjang jari
seseorang (Purwaningsih, 2016). Kadar testosteron atau androgen yang rendah serta
kadar estrogen prenatal tinggi biasanya akan menyebabkan jari telunjuk yang lebih
panjang daripada jari manis, atau sebaliknya, kadar testosteron atau androgen yang
tinggi dengan kadar estrogen prenatal rendah menyebabkan lebih pendeknya jari
telunjuk daripada jari manis (Putz, dkk., 2004 dalam Ritonga, 2021). Perbandingan
ukuran panjang jari telunjuk dan jari manis berhubungan dengan kondisi hormonal saat
berada dalam kandungan dan dapat mempengaruhi kepribadian seseorang saat tumbuh
dewasa (Lee, 2016 dalam Putri, dkk., 2022). Karena keterkaitannya dengan jenis
kelamin inilah jari telunjuk dan jari manis merupakan jari tangan yang paling sensitif
terhadap paparan hormon seks steroid dalam periode prenatal sehingga bisa
menunjukkan berbagai gangguan penyakit dan kelainan tertentu (Kumar, dkk., 2016
dalam Putri, dkk., 2022).
Teori yang ada menyatakan bahwa jari telunjuk lebih pendek daripada jari manis
ketika kadar hormon androgen dan testosteron lebih banyak daripada kadar hormon
estrogen yang berarti individu dengan jari telunjuk lebih pendek daripada jari manis
memiliki sifat lebih maskulin karena hormon androgen dan testosteronnya lebih
banyak. Beberapa penelitian juga menyatakan bahwa pada umumnya Perempuan
memiliki jari telunjuk lebih panjang daripada jari manis, sehingga mereka lebih
feminine daripada laki-laki karena memiliki kadar hormon estrogen yang lebih tinggi.
Namun, pada hasil pengamatan panjang jari telunjuk dan panjang jari manis yang
dilakukan terhadap anggota kelompok 3 A2 yang terdiri atas 3 perempuan dan 1 laki-
laki, semua anggotanya memiliki panjang jari telunjuk lebih pendek daripada panjang
jari manis. Hasil pengamatan seperti ini seolah menunjukkan bahwa semua anggota
kelompok 3 A2, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki kadar hormon androgen
dan testosteron yang lebih tinggi daripad kadar hormon estrogennya. Namun,
perbedaan hasil pengamatan dengna teori ini juga bisa dipengruhi oleh perbedaan
metode pengukuran jari telunjuk dan jari manis serta perbedaan etnis, ras, dan suku
pada tiap individu yang diteliti (Putri, 2022).
Panjang jari telunjuk dan jari manis termasuk ekspresi gen yang dipengaruhi
oleh jenis kelamin karena hormon seks prenatal yaitu testosteron dan estrogen
mempengaruhi kerja dua buah gen yaitu HOXA dan HOXD yang berkontribusi dalam
menentukan panjang jari seseorang.
Ukuran jari telunjuk yang lebih pendek daripada ukuran jari manis pada
seseorang menunjukkan lebih tingginya kadar hormon androgen dan testosteron pada
diri seseorang tersebut daripada kadar hormon estrogen, yang berarti individu dengan
jari telunjuk lebih pendek daripada jari manis memiliki sifat lebih maskulin. Hal ini
berlaku sebaliknya, kadar testosteron atau androgen yang rendah serta kadar estrogen
prenatal tinggi biasanya akan menyebabkan jari telunjuk yang lebih panjang daripada
jari manis dan menghasilkan individu yang lebih feminin. Berarti, secara teori,
kebanyakan laki-laki memiliki jari telunjuk lebih pendek daripada jari manis dan
kebanyakan perempuan memiliki jari telunjuk lebih panjang daripada jari manis.
Hasil pengamatan panjang jari telunjuk dan jari manis yang tidak sesuai teori
bisa disebabkan oleh perbedaan metode pengukuran jari telunjuk dan jari manis serta
perbedaan etnis, ras, dan suku pada tiap individu yang diteliti.
E. Kesimpulan
pada praktikum ini kita dapat memperkirakan genotipe dari masing-masing
individu selian itu kita juga mengetahui bahwa ada pola ekspresi gen yang dipengaruhi
oleh jenis kelamin ada perbedaan antara Perempuan dengan laki-laki Perbedaan
korelasi antara jari telunjuk tangan kanan dan kiri dari setiap kelompok disebabkan oleh
karena hasil penelitian memiliki arah yang negatif, artinya kedua variable memiliki sifat
yang berbeda atau berlawanan.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A., and Reece, Jane B. 2000. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Mubela, D. K., & Sutysna, H. (2020). Hubungan Panjang Jari Telunjuk Tangan (Digital ll
Manus) Terhadap Tinggi Badan Pada Suku Batak di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara. Sriwijaya Journal of Medicine, 3(1), 1-7.
Purwaningsih, Endang. (2016). Insidensi Panjang Jari Telunjuk Terhadap Jari Manis (Rasio
2D:4D) Pada Mahasiswa Fakultas KedokteranUniversitar YARSI Angkatan 2013-
2014. Jurnal Kedokteran Yarsi. 24(1) : 1-8
Putri, A., dkk. (2022). Hubungan Rasio Jari Manis/Jari Telunjuk (Rasio 2D: 4D) dengan
Preferensi Mahasiswa Program Studi Biologi (Perempuan) dan Fakultas Ekonomi
(Laki-Laki) Angkatan 2021. Prosiding Seminar Nasional Biologi, 2 (2), 573-578.
Putri, U. D., dkk. (2022). Perbandingan Panjang Jari Telunjuk dengan Jari Manis antara
Mahasiswa Prodi Teknik Mesin (Maskulin) dengan Mahasiswa Prodi Kimia
(Feminim). Prosiding Seminar Nasional Biologi, 2 (2), 703-712).
Ritonga, I. R. (2021). Insidensi Panjang Jari Telunjuk Mahasiswa Biologi Universitas Negeri
Padang Angkatan 2017-2019. Prosiding Seminar Nasional Biologi, 01 (1), 366-369.
Robertson J, Zhang W, Liu JJ, Muir KR,Maciewcs RA, Doherty M. 2008. Radographic
Assessment of The Index to Ring Finger Ratio (2D:4D) in Adults. J Anat, 217: 42-48.
Suryo. (2004). Genetika Strata 1. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada
Vikram, S., Ratnu1, Michael R. Emami2, dan Timothy W.(2017). Faktor Genetik dan
Epigenetik Mendasari Perbedaan Jenis Kelamin Dalam Regulasi Ekspresi Gen di
Otak. Jurnal Ilmu Saraf. 95(1-2) : 301-310
Widianti, T., Aini H.N. 2019. Petunjuk Praktikum Genetika. Semarang : Jurusan Biologi
FMIPA Unnes