Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

RESPIRASI
Laporan ini disusun untuk memnuhi tugas praktikum fisiologi tumbuhan
Dosen pengampu : Ita Fitriyyah M.Si

Di susun oleh :
Ira Rahmawati 1227020026
Anggota Kelompok
Adinda Refa 1227020001
Fajar Ramadan 1227020011
M. Ikbal Fatoni 1227020036
Mutia Ramadina .H 1227020040

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DAJTI BANDUNG
2023
I. PENDAHULUAN
1.1.Tujuan
 Mengetahui proses respirasi pada kecambah
 Mengetahui laju kecepatan respirasi pada kecambah
 Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi laju kecepatan respirasi
kecambah
1.2. Dasar teori
Proses respirasi seluler pada seluruh bugian penyusun tubuh maupun tipe-
tipe jaringan yang berbeda pada tumbuhan tidak terlepas dari komplekasnya sistem
atau mekanisme yang terjadi. Semuanya telah diatur dengan Sedemikian rupa oleh
Allah swt sehingga dapat terlaksana dengan teratur sesuai dengan firman allah swt
dalam Al-Quran surah al-mulk ayat 3 yang berbunyi.

Yang aritnnya :"yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali kali
tidak melihat pada ciptaan tuhan yang maha pemurah seuatu yang tidak seimbang.
Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang.”
Maka semua protes telah diatur oleh sang pencipta. Respirasi adalah proses
penguraian. bahan makanan yang menghasilkan energi Respirasi dilakukan oleh
semua penyusun tubuh, baik sel-sel tumbuhan maupun sel hewan dan manusia
(Handoko, 2020)
Respirasi pada tumbuhan menyangkut proses pembebasan energi kimawi
menjadi energi yang diperlukan untuk aktivitas hidup tumbuhan. Salah satu proses
metabolisme primer, dimana proses ini esensial bagi kehidupan tumbuhan. Tanpa
adannya metabolisme primer. Suatu Organisme akan terganggu pertumbuhan
perkembangannya, serta reproduksinya, dan akhirnya Mati (Arumi, 2017)
Suatu sel Mengorganisasi Molekul organik kecil menjadi polimer sel
memompa bahan melintasi membran. Proses mendapatkan energi melalui respirasi
dilakukan dengan kasabolisme. Glukosa digunakan untuk membentuk Senyawa
organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar Proses
ini berlangsung melalui respirasi seluler Pada respirasi gula (glukosa) dan senyawa
lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan Karbon dioksida, air, dan
energi kimia( pertamawati.) Respirasi ada dua macam yaitu respirasi arab dan
anaerob. Respirasi anaerob dapat berlangsung tidak menggunaan O2 yang tersedia
didalam udara bebas. Pada umumnya respirasi pada jaringan jaringan dalam tubuh
tanaman tinggi dan hanya terjadi jika persediaan oksigen bebas ada dibawah
minimum. Tiap jaringan tanaman mempunyal reaksi yang berbeda-beda terhadap
mekanismenya (Harahap, 2020).
Respirasi aerob yakni respirasi yang menggunakan oksigen - Oksigen bebas
untuk mendapatkan energi. Persamaan reaski proses respirasi secara sederhana
dupat dituliskan C2H12O6 + 6H20 menjadi 6H20+6C02+675 k Pada Umumnya
jaringan lebih mengutamakan respirasi aerob, sebab dapat diperoleh lebih banyak
energi daripada respirasi anaerob (Handoro, 2020) Salah satu Respirasi dipengaruhi
oleh beberapa hal, yakni suhu, oksigen, karbondioksid, kadar garam anorganik
dalam medium, rangsangan mekanik dan adanya luka. Salah satu faktor adalah
pengaruh suhu terhadap respirasi, suhu dalam proses respirasi harus dalam kondis
yang ideal, Karena suhu tinggi dapat merusak enzim Sehingga metabolisme tidak
berjalan dengan baik, Sedangkan pada suhu rendah pun bisa menyebabkan enzim
tidak aktif dan metabolisme terhenti (Masyuhri, 2016)
Suhu optimum metabolisme tumbuhan dapat diketahui dari laju reaksi
respirasi anaerob yang dilakukan oleh tumbuhan. untuk mengetahui apakah
tanaman yang benar-benar melakukan respirasi dilakukan menggunakan
respirometer sederhana dengan bantuan air kapur. Titrasi merupakan metode
analisis kimia secara kuantitatis untuk menentukan konsentrasi dan reaktan Co2
Sebagai hasil dari proses respirasi. Makhluk hidup memiliki ciri tertentu yang
membedakannya dengan benda tak hidup yaitu dilakukannya aktivitas bernafas,
bergerak dan menganggapi rangsangan semua melakukan respirasi untuk
memperoleh energi. Energi yang dihasilkan merupakan hasil dari pertukaran
karbondioksida (Co2 ). Oksigen dismping memperoleh energi sebagai hasil, proses
pernapasan sel juga menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh yaitu
Co2, H2O dan panas (Intan, 2019)

II. METODE
2.1. Alat dan bahan
No. Nama Alat Jumlah
1. Seperangkat respirometer 1
2. Timbangan digital 1
3. Suntikan 1

No Nama Bahan Jumlah


1. Kecambah : kacang Hijau Secukupnya
2. KOH 5 gram/ 5butir
3. Vasline Secukupnya
4. Kapas Secukupnya

2.2. Cara kerja


Praktikum ini dilakukan pada tanggal 12 oktober 2023 dilaboratorium
intruksional 1. Langkah pertama yang dilakukan untuk pengamatan respirasi pada
kecambah : kacang hijau adalah respirometer disiapkan, kemudian KOH ditimbang
sebanyak 10 gram dan masing-masing 5 gram lalu KOH yang telah ditimbang
disimpan pada kapas lalu dimasukan kedalam tabung respirometer, setelah KOH
dimasukan kedalam tabung respirometer kemudian kecambah kacang hijau
ditimbang dengan berat masing-masing 3 gram dan 5 gram. Setelah ditimbang
kemudian disimpah diatas Kapas dengan KOH di dalam tabung respirometer,
sumbat tabung diolesi menggunakan vasline secukupnya, kemudian sumbat diputar
hingga udara didalam tabung respirometer terpisah dari udara luar, selanjutnya
respirometer dirangkai dan ditetesi aquades pada ujung respirometer, setiap 5 menit
selama 15 menit diamati skala yang berubah dan dicatat. Setelah didapatkan hasil
data perubahan kemudian dihitung RQ pada masing-masing yang digunakan.
Perlakuan yang pertama menggunakan kecambah kacang hijau sebanyak 3 gram
dan dilanjutkan dengan kecambah sebanyak 5 gram dengan perlakuan yang sama.

III. HASIL DAN PEMBAHSAN


3.1. Table Hasil pengamatan

No. Massa Massa Waktu (s) Perpindahan Laju Rata-


KOH Kecambah (ml) Respirasi rata
(gr) Kacang (ml/s)
Hijau (gr)
1. 5 menit 0,14 – 0,25 = 0,0003
3 gram (300 s) 0,11 ml ml/s
10 menit 0,25 – 0,35 = 0,0001 0,0001
(600 s) 0,1 ml ml/s ml/s
15 menit 0,35 – 0,44 = 0,00007
5 gram / (1200 s) 0,09 ml ml/s
2. 5 butir 5 menit 0,09 – 0,2 = 0,0003
5 gram (300 s) 0,11 ml ml/s
10 menit 0,2 – 0,33 = 0,0002 0,0002
(600 s) 0,13 ml ml/s ml/s
15 menit 0,33 – 0,45 = 0,0001
(1200 s) 0,12 ml ml/s
3.2. Pembahasan
Pada praktikum fisiologi tumbuhan mengenai respirasi tumbuhan
menggunakan kecambah kacang hijau sebagai bahan percobaan. Perhitungan
respirasi mengunakan alat respirometer. Respirometer adalah alat yang berfungsi
untuk menukur laju konsumsi oksigen. Prinsip kerja respirometer adalah dengan
mengamati banyaknya oksigen yang digunakan untuk penafasan dalam satuan
waktu.
Dalam praktikum ini dilakukan dua pengamtan terhadap kecambah kacang
hijau dengan masa yang berbeda, yaitu 3 dan 5 gram pada masing-masing berat
kecambah kacang hijau, pertama kecambah kacang hijau ditimbang sebanyak
maisng-masing 3 dan 5 gram, kemudian KOH ditimbang sebanyak 5 gram.
Selanjutnya masing-masing kecambah di masukan kedalam tabung respirometer
dan diamati. Dari data hasil pengamatan yang didapatkan terjadi perpindahan
cairan/aquades pada alat respirometer hal ini menunjukan bukti bahwa kecambah
kacang hijau melakukan respirasi dari begeraknya cairan di alat respirometer.
Laju respirasi yang didapatkan dari perhitungan canderung lambat hal ini
mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, laju respirasi yang didapatkan dari berat
kecambah kacang hijau sebanyak 3 gram dalam 3 kali perhitungan waktu yaitu pada
5 menit pertama perpindahan yang terjadi sejauh 1,1 ml dengan laju respirasi 0,003
ml/s, 5 menit kedua perpindahan yang terjadi sejauh 0,1 ml dengan laju respirasi
0,0001 ml/s dan 5 menit terkahir perpindahan yang terjadi sejauh 0,09 ml dengan
laju respirasi 0,00007 ml/s dan dijumlahkan secara keseluruhan laju respirasi
persatuan waktu didapatkan rata-rata sebesar 0,0001 ml/s.
laju respirasi pada kecambah kacang hijau sebanyak 5 gram dalam 3 kali
perhitungan waktu selama 15 menit, 5 menit pertama didapatkan perpindahan
sejauh 0,11 ml dengan laju respirasi 0,0003 ml/s, 5 menit kedua didapatkan
perpindahan pada pipa respirometer sejauh 0,13 ml dengan laju respirasi sebesar
0,0002 ml/s dan 5 menit terakhir perpindahan pada respiroeter sejauh 0,12 dengan
laju respirasi 0,0001 ml/s data keseluruhan dijumlahkan maka di dapatkan rata-rata
sebesar 0,0002 ml/s
Laju respirasi pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
ketersediaan oksigen, ketersediaan substrat, dan suhu . Pada umumnya, oksigen
dapat menjadi faktor yang mempengaruhi laju respirasi. Akan tetapi, pengaruhnya
pada setiap spesies tumbuhan berbeda-beda . Apabila kandungan substrat rendah,
maka laju respirasi tumbuhan akan ikut rendah. Suhu juga bisa mempengaruhi laju
reaksi respirasi. Konsumsi oksigen pada kecambah kacang hijau dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti jenis dan umur tumbuhan, suhu, dan ketersediaan substrat
sebagai bahan utama. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan konsumsi
oksigen pada proses respirasi kecambah kacang hijau dibandingkan dengan jenis
kecambah lainnya seperti kecambah kacang tanah, kecambah kacang panjang, dan
kecambah kacang keledai (Aziz, 2022 ).
Dari praktikum ini kita mengetahui bahwa laju respirasi tumbuhan berbeda
dikarenaka beberapa faktor dapat karena kandungan oksigen yang ada di udara luar,
perbedaan jenis dan umur tumbuhan juga menjadi faktor penting perbedaan laju
respirasi pada tumbuhan. Kecambah kacang hijau biasanya sedang ada pada fase
respirasi yang efektif karena sedang dalam masa pertumbuhan. Dengan praktikum
ini juga membuktikan bahwa tumbuhan mengkonsumsi oksigen yang dinamakan
dengan respirasi.

IV. KESIMPULAN
 Kecambah melakukan proses respirasi untuk menghasilkan energi yang akan
digunakan untuk memperoleh nutrisi bagi kecambah tersebut. Proses ini
dilakukan supaya kecambah menghasilkan energi yang energinya akan
digunakan untuk memperoleh makanan yang berupa air dan karbon dioksida.
Respirasi pada kecambah sama dengan respirasi pada tumbuhan lainnya, yaitu
proses pembongkaran zat makanan sumber energi (umumnya glukosa) untuk
memperoleh energi kimia berupa ATP.
 Dari praktikum didapatkan hasil laju respirasi pada kecambah kacang hijau
terdapat persamaan rata-rata laju kecepatan respirasi pada kecambah kacang
hijau sebanyak 5 gram dan 3 gram yaitu 0,0037 ml/s walaupun dalam
pengamatan permenit terdapat perbedaan laju kecepatan respirasi.
 Laju respirasi pada kecambah dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik internal
maupun eksternal . Faktor internal meliputi jenis dan usia jaringan Sedangkan
faktor eksternal meliputi suhu, konsentrasi substrat, cahaya, dan kelembaban
Terdapat beberapa faktor lain yang mempengaruhi laju respirasi pada
tumbuhan, seperti jenis buah, tingkat kematangan buah, kerusakan buah, suhu
penyimpanan, dan komposisi gas dalam ruang penyimpanan
DAFTAR PUSTAKA
Arumi, N. (2017). Proses Respirasi Seluler pada Tumbuhan . Jurnal Nasional Pendidikan Biologi
, Hal 3.
Aziz, R. (2022 ). Analisis Perbedaan Konsumsi Oksigen Pada Kecambah . Jurnal Biologi Sains,
Vol. 2 No. 4, Hal 4.
Handoko. (2020). Buju Ajar Fisiologi Tumbuhan . Lampung: PBFT Press.
Handoro, Z. (2020). Fisiologi Tumbuhan . Jakarta : Erlangga .
Harahap, A. (2020). Fisiologi Tumbuhan : Suatu Pengantar . Medan : Unimed Press.
Intan, R. (2019). Analisis Respirasi Tumbuhan Pada Malam dan Siang Terhadap Evektivitasnya .
Jurnal Bio Science, Vol. 4 No. 10 Hal 2-3.
Masyuhri, A. (2016). Rancang Bangun Sistem Penyerap Karbon dioksida pada Aliran Biogas
dengan Menggunakan Larutan Ca(oH)2. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan
Biosistem , Hal 4-5.
Novitasari. (2017). Proses Respirasi seluler Pada Tumbuhan . Jurnal Nasional Pendidikan Biologi
, Hal 3.

Anda mungkin juga menyukai