Anda di halaman 1dari 29

RESPIRASI

KECAMBAH
OLEH KELOMPOK 2:
1. Ira Lelita (21308251056)
2. Jaridatul Muniroh (21308251051)
3. Musdalifah (21308251050)
4. Dhiarrafii Bintang Matahari (21308251048)
5. Wiwin Rosiningtias (21308251044)
TABLE OF CONTENTS

01 02
Kajian Pustaka
(Respirasi
03
Metode
Tujuan Praktikum Tumbuhan dan Praktikum
respirometer daur
ulang)

04
Hasil Dan
05 06
Kesimpulan Dokumentasi
Pembahasan
TUJUAN
01 PRAKTIKUM
Untuk mengetahui kecepatan respirasi

kecambah pada massa yang berbeda”
KAJIAN
PUSTAKA
-RESPIRASI TUMBUHAN
-RESPIROMETER DAUR ULANG
02
A. Respirasi
Respirasi berasal dari kata latin respirare, yang secara harfiah
berarti bernafas. Respirasi adalah proses penguraian bahan makanan
yang menghasilkan energi. Respirasi dilakukan oleh semua penyusun
tubuh, baik sel-sel tumbuhan maupun sel-sel hewan dan manusia.
Respirasi dilakukan baik siang hari ataupun malam hari.Sebagaimana
yang diketahui dalam semua aktivitas makhluk hidup memerlukan
energi begitu juga dengan tumbuhan. Respirasi terjadi pada semua
tubuh tumbuhan, pada tumbuhan tingkat tinggi respirasi terjadi baik
pada akar, batang maupun daun, secara kimia pada respirasi aerobik
pada karbohidrat (glukosa) adalah kebalikan fotosintesis. Pada
respirasi, pembakaran glukosa oleh oksigen menghasilkan energi
karena semua bagian tumbuhan tersusun atas jaringan dan jaringan
tersusun atas sel, maka respirasi terjadi pada sel (Campbell, 2002).
A. Respirasi
Tumbuhan hijau bernafas dengan mengambil oksigen dari
lingkungan, namun tidak semua tumbuhan bernafas dengan menggunakan
oksigen. Tumbuhan tak berklorofil bernafas tanpa memerlukan bantuan
oksigen.Tujuan dari proses pernafasan adalah untuk menghasilkan energi.
Tumbuhan yang bernafas secara anaerob mendapatkan energi dengan cara
menguraikan bahan-bahan tertentu dimana mereka hidup. Dalam proses
pernafasan aerob atau anaerob akan dihasilkan gas karbon dioksida dan uap
air. Gas dan uap air tersebut dikeluarkan dalam tubuh. Oksigen diperlukan dan
karbon dioksida yang dihasilkan masuk dan keluar tubuh secara difusi. Gas-
gas tersebut masuk dan keluar melalui stomata yang ada pada permukaan
daun dan inti sel yang ditemukan pada kulit batang. Akar yang ada dalam
tanah juga dapat melakukan proses keluar masukya gas. Tumbuhan yang
hidup di bagian rawa/berlumpur mempunyai akar yang keluar mencuat dari
tanah. Akar ini disebut sebagai akar nafas (Wayan, 2016).
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + ENERGI
A. Respirasi
Reaksi penguraian glukosa sampai menjadi H2O ,CO2 dan energi
melalui 3 tahap yaitu glikolisis, daur krebs dan transpor elektron respirasi.
Glikolisis merupakan peristiwa perubahan glukosa menjadi 2 molekul asam
piruvat, 2 molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron yang
berenergi tinggi dan 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa. Daur krebs
atau daur asam sitrat merupakan penguraian asam piruvat secara aerob
menjadi CO2 dan H2O serta energy kimia. Reaksi ini terjadi disertai dengan
rantai transportasi electron respiratori. Respirasi banyak memberikan manfaat
pada tumbuhan. Proses respirasi ini menghasilkan senyawa-senyawa yang
penting sebagai pembentuk tubuh. Senyawa-senyawa tersebut meliputi asam
amino untuk protein, nukleutida untuk asam nukleat, dan karbon untuk pigmen
profirin (seperti klorofil dan sitokrom), lemak sterol,karotenoid dan senyawa
tertentu lainnya. Sedangkan energy yang ditangkap dari proses oksidasi
dalam proses respirasi dapat digunakan untuk mensintesis molekul lain yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan (Handoko, 2020)
A. Respirasi

Menurut Ross 1995, faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi adalah:

1. Ketersediaan substrat
2. Ketersediaan Oksigen
3. Suhu
4. Tipe dan Umur tumbuhan
5. Massa pada kecambah
B. Respirometer Sederhana
Menurut Solikhah (2018) Untuk mengatasi permasalahan karena
tidak adanya respirometer untuk melakukan praktikum,maka perlu dibuat alat
alternatif yang fungsinya sama dengan respirometer pada umumnya. Adapun
alat dan bahan yang diperlukan adalah botol bening bekas, Plastisin,
Sedotan, Mistar atau penggaris, larutan warna, Kapur sirih dan tentunya
kecambah itu sendiri. Adapun gambar respirometer sederhanya adalah:

Berdasarkan hasil penelitian dari


Solikhah (2018) respirometer
sederhana dari bahan daur ulang ini
dapat digunakan dalam mengukur
laju respirasi dari tumbuhan maupun
hewan.
03
METODE
PRAKTIKUM
a. Waktu dan Tempat Percobaan

Waktu: Tempat :
Senin, 28 Februari 2022 Rumah
Pukul: 10.00 WIB praktikan/mahasiswa
b. Alat dan Bahan
Alat:
1. Timbangan digital
2. Sendok
3. Botol kaca
4. Sedotan
5. Plastisin
6. Penggaris

Bahan:
7. Kecambah kacang hijau
8. Kapur Sirih
9. Kapas
10. Pewarna cair
C. Prosedur Kerja 1. Menyediakan alat dan bahan
2. Menimbang kecambah menjadi 2 gram, 4 gram dan
6 gram

8. Memberi tetesan air warna pada ujung sedotan


9. Menghitung perpindahan cairan warna pada sedotan
10. Mengulangi langkah 3 sampai 9 pada masing-
masing kecambah dengan massa yang berbeda
HASIL DAN
04 PEMBAHASAN
1. Hasil

Perpindahan eosin (cm)


Massa
NO
(gr)
4 menit 6 Menit 8 Menit

2
1 2 cm 3 cm 4,5 cm
4
2 2,5 cm 4 cm 5,5 cm

3 6 3 cm 4,5 cm 6,5 cm
Analisis Data
Perhitungan laju respirasi pada kecambah
2 gram
6 gram
4 menit = 3 cm/4 menit = 0,75 cm/menit
4 menit = 2cm/4 menit = 0,5 cm/menit
6 menit = 4,5 cm/ 6 menit = 0,75 cm/menit
6 menit = 3 cm/6 menit = 0,5 cm/menit
8 menit = 5,5 cm/ 8 menit = 0,81 cm/menit
8 menit = 4,5 cm/ 8 menit = 0,56 cm/menit
Rata-rata laju respirasi = 0,77 cm/menit
Rata-rata laju respirasi = 0,52 cm/menit
No
4 gram Massa Kecambah Laju Respirasi(cm/menit)

4 menit = 2,5 cm/4 menit = 0,62 cm/menit 1 2 0,52


6 menit = 4 cm/ 6 menit = 0,66 cm/menit 2 4 0.65
8 menit = 5,5 cm/ 8 menit = 0,68 cm/menit 3 6 0,77
Rata-rata laju respirasi = 0,65 cm/menit
2.PEMBAHASAN
Pada praktikum ini digunakan kecambah jenis kacang hijau karena kacang hijau
yang baru berkecambah tidak banyak melakukan fotosintesis sehingga lebih banyak melakukan
respirasi untuk membakar makanan yang terdapat pada endosperma (Anggraini, 2019).
Kecambah melakukan pernafasan untuk mendapatkan energi yang dilakukan dengan
melibatkan gas oksigen (O2) sebagai bahan yang diserap/yang diperlukan untuk menghasilkan
gas karbondioksida (CO2), air (H2O) dan sejumlah energi lainnya (Handoko,2020).
Adapun reaksi yang terjadi pada prose respirasi dapat dituliskan:
2.PEMBAHASAN
Pada pengamatan kali ini, digunakan alat respirometer sederhana. Alat ini berfungsi untuk mengukur
jumlah oksigen yang diperlukan dalam respirasi. Cara pengukuran dengan menggunakan alat respirometer
sederhana ini adalah dengan mengukur pergerakan atau perpindahan larutan pewarna yang ada di dalam
sedotan.

Di dalam tabung respirometer dalam hal ini botol kaca diletakkan kapur
sirih yang dibungkus dengan kapas. Tujuan pemberian kapur sirih di
dalam tabung respirometer adalah untuk mengikat karbondioksida (CO 2)
yang dihasilkan oleh kecambah kacang hijau

Percobaan respirasi ini bertujuan mengukur banyaknya konsumsi O2,


agar bisa mengukur banyaknya O2 maka CO2 sebagai gas sisa
metabolisme yang bercampur dengan O2 di dalam tabung kaca
respirometer harus diikat, salah satu caranya adalah dengan
Respirometer menggunakan basa kuat,
Sederhana
2. PEMBAHASAN
volume udara dalam tabung akan berkurang seiring dengan
berkurangnya oksigen untuk respirasi. Sementara karbon
dioksida yang dikeluarkan saat proses respirasi akan bereaksi
dengan kapur sirih menjadi senyawa lain. Dengan demikian
volume udara di dalam tabung terus berkurang dan
menyebabkan tekanan udara dalam tabung meningkat.
Perbedaan tekanan udara inilah yang menyebabkan bergerak
masuknya larutan pewarna yang diletakkan di ujung pipa.
Pergerakan larutan warna inilah yang menjadi dasar perhitungan
kebutuhan oksigen setiap menitnya (Solikhah, 2018).
2. PEMBAHASAN
Pada pengamatan dengan berat kecambah yaitu 2 gram,4 gram dan 6 gram dapat dilihat pada gambar di bawah bahwa
larutan warna yang ada dalam sedotan bergerak menuju tabung respirometer hal ini membuktikan bahwa kecambah melakukan
respirasi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Abror (2019) yang menyatakan bahwa saat kecambah menghirup
oksigen maka terjadi penurunan tekanan gas dalam respirometer sehingga larutan warna bergerak masuk mendekati tabung
respirometer.

0 Menit 4 Menit
2. PEMBAHASAN
laju respirasi dari ketiga kecambah yang sama dengan massa yang berbeda memiliki perbedaan yaitu semakin berat
bobot kecambah maka semakin tinggi pula laju respirasinya seperti yang tertuang pada tabel di bawah ini.

No Laju Respirasi
Massa Kecambah
(cm/menit)
1 2 0,52
2 4 0.65
3 6 0,77

Semakin besar massa kecambah maka laju respirasi yang dihasilkan juga semakin cepat. Hal ini sejalan dengan Solikhah
(2018) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi proses respirasi suatu organisme adalah : umur/usia tanaman, bobot/berat
dari kegiatan yang dilakukan,ukuran organisme serta keadaan lingkungan saat melakukan percobaan. Salahsatu fakor
tersebut yang dapat mempengaruhi yaitu bobot/berat kecambah. Hal ini membuktikan bahwa semakin besar massa
kecambah semakin besar pula oksigen yang diperlukan untuk melakukan respirasi.
05 KESIMPULAN
Respirometer sederhana dapat dibuat
dengan menggunakan bahan daur ulang.
Dari hasil pengamatan respirasi kecambah
dengan resirometer sederhana, dapat
disimpulkan bahwa semakin besar massa
kecambah semakin besar pula oksigen
yang diperlukan kecambah untuk
berespirasi
DOKUMENTASI
06 PRAKTIKUM
Massa kecambah 2 gram
Massa kecambah 4 gram
Massa kecambah 2 gram
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai