Biologi
Nama Kelompok :
1. M. Nico Syahrul N.
2. Khalid Satrio M.
3. M. Rayhan Iqbal
4. Ihsan Naufal Hakim
5. Hadi Indaprasti
6. Frederick Garry
Kelas 11 IPA 2
Latar Belakang
Praktikum biologi respirasi pada serangga memiliki tujuan untuk mengetahui banyaknya oksigen
yang diperlukan serangga untuk bernafas. Selain itu, praktium respirasi pada serangga juga
dapat digunakan untuk melihat faktor- faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigen
pada serangga saat bernapas. Respirasi merupakan proses pengambilan untuk memecah
senyawa-senyawa organik sehingga menghasilkan energi dan sisa berupa gas dan Alat-alat
pernafasan dapat berupa paru-paru, insang, trakea maupun bentuk lainnya, tergantung jenis
makhluk hidupnya. Misalkan, alat pernafasan manusia tentu akan berbeda dengan alat
pernafasan serangga. Sebagaimana diketahui bahwa alat pernafasan manusia adalah paru-
paru. Sedangkan alat pernafasan serangga adalah trakea.
Proses respirasi pada serangga meggunakan alat pernafasan yang disebut sistem trakea.
Fungsi trakea adalah mengangkut dan mengedarkan gas ke seluruh tubuh dan
mengeluarkan . Bentuk trakea memanjang dan bercabang-cabang menjadi saluran kecil
yang menyebar ke seluruh jaringan tubuh. Sehingga, makhluk hidup yang bernafas dengan
trakea tidak membutuhkan bantuan sistem transportasi darah. Jenis makhluk hidup yang
bernafas dengan sistem trakea adalah serangga, misalnya jangkrik.
Pada sistem pernafasan trakea, udara masuk dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang
terdapat di kanan-kiri tubuh serangga (spirakel).
Selanjutnya, sobat idschool akan diberi gambaran lebih lanjut tentang praktikum biologi respirasi
pada serangga. Ulasan yang akan diberikan meliputi tujuan percobaan, alat dan bahan yang
dibutuhkan, langkah kerja, dan pembahasan. Simak lebih detailnya pada uraian yang diberikan
di bawah.
Tujuan Percobaan
Dalam sebuah praktikum, alat dan bahan yang digunakan sangat mempengaruhi hasil yang
akan diperoleh. Untuk itu, sebaiknya gunakan alat dan bahan yang memiliki kualitas sesuai
standar praktikum. Pada praktikum biologi respirasi pada serangga kali ini, jenis serangga yang
digunakan adalah jangkrik. Selain itu, bisa juga menggunakan jangkrik, kecoa, atau jenis
serangga lainnya.
Selain mempersiapkan jenis makhluk hidup yang akan diamati sistem respirasnya, dibutuhakan
juga alat dan bahan lain. Berikut ini adalah alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan
praktikum biologi respirasi pada serangga.
Jika semua alat dan bahan sudah tersedia. Selanjutnya, adalah melakukan praktikum.
Sebaiknya, pelajari dulu langkah kerja praktikum respirasi pada serangga agar proses praktikum
berjalan dengan baik.
Berikut ini adalah gambaran umum tentang proses praktikum biologi respirasi pada serangga.
Langkah-langkah melakukan praktikum biologi respirasi pada serangga adalah sebagai berikut.
keluar.
6. Tetesi eosin pada ujung pipa respirometer dengan menggunakan pipet tetes.
7. Ukur pergerakan eosin dengan menggunakan stopwatch secara berkala (2 menit, 4 menit,
Setelah beberapa menit, keadaan respirometer akan menjadi seperti gambar di bawah.
8. Lakukan hal yang sama untuk serangga dengan massa yang lebih berat atau lebih ringan
untuk melihat pengaruh berat badan serangga yang digunakan terhadap oksigen yang
dibutuhkan.
Hasil Pengamatan
Berikut ini adalah contoh hasil pengamatan dari praktikum biologi respirasi pada serangga. Hasil
yang diperoleh mungkin tidak akan sama. Namun pada umumnya, akan menghasilkan
kesimuplan yang sama.
0.5 Gr 1 ml 1 ml 1ml 1 ml
0,34 Gr 2 ml 3 ml 3 ml 3 ml
0,25 Gr 22 ml 38 ml 63 ml 79 ml
Kristal KOH atau NaOH dapat mengikat CO2 karena bersifat higroskopis. Berikut ini
adalah reaksi antara KOH dengan CO2,
1. Berat tubuh: Semakin berat tubuh suatu organisme, maka semakin banyak oksigen yang
dibutuhkan dan semakin cepat proses respirasinya.
2. Ukuran tubuh: Makin besar ukuran tubuh maka keperluan oksigen makin banyak.
3. Kadar : bila kadar oksigen rendah maka frekuensi respirasi akan meningkat sebagai
kompensasi untuk meningkatkan pengambilan oksigen.
4. Aktivitas: Makhluk hidup yang melakukan aktivitas memerlukan energi. Jadi semakin tinggi
aktivitasnya, maka semakin banyak kebutuhan energinya, sehingga pernafasannya
semakin cepat.
Dokumentasi