Anda di halaman 1dari 17

RESPiRASi

JANGKRiK
KELOMPOK 1
Nadia Vienurilah (123194003)
Syahrotul Fadila (123194013)
Nur Qomariyah (123194040)
Oka Indar M. (123194207)
Reka Ayu A. (123194213)
Vivin Sintia A. (123194218)

PENDIDIKAN KIMIA B
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas
atau melakukan respirasi. Semua makhluk hidup
melakukan respirasi, termasuk hewan.
Sedangkan yang dimaksud dengan respirasi
adalah suatu proses pembebasan energi yang
tersimpan dalam zat sumber energi melalui
proses kimia dengan menggunakan oksigen atau
proses pengambilan oksigen dari udara bebas
serta melepaskan karbon dioksida dan uap air.
Hewan bernapas dengan alat pernapasan yang
berbeda-beda. Seperti misalnya insekta atau
jangkrik bernapas dengan menggunakan trakea.
banyak factor yang dapat mempengaruhi laju
respirasi jangkrik. Salah satunya adalah berat
badan. jika jangkrik berukuran kecil pasti tidak
banyak membutuhkan oksigen dan akan tetapi
jika jangkrik mempunyai berat badanyang cukup
012 besar pasti membutuhkan oksigen yang banyak.
Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh berat
badan jangkrik terhadap laju
respirasinya?

Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh berat badan
jangkrik terhadap laju respirasinya

Manfaat
Dapat mengetahui pengaruh berat badan
jangkrik terhadap laju respirasinya

012
Hubungan antara berat dengan
penggunaan oksigen berbanding terbalik.
Karena setiap makhluk hidup
membutuhkan O2(Oksigen) dalam jumlah
yang besar melebihi dari berat tubuh.
Semakin kecil ukuran tubuh dan berat
tubuh maka semakin cepat
pernapasannya. Karena pada jangkrik
yang berukuran kecil melakukan aktifitas
yang berkemungkinan banyak melakukan
pergerakan, sehingga membutuhkan
012
banyak pernafasan dan oksigen.
Alat yang digunakan untuk mengukur
kecepatan pernasan adalah respirometer.
Respirometer adalah alat yang dapat
digunakan untuk mengukur kecepatan pernapasan
beberapa macam organisme hidup seperti
serangga. Jika tidak ada perubahan suhu berarti,
kecepatan pernapasan dapat dinyatakan dalam
ml/detik/g, yaitu banyaknya oksigen digunakan
oleh makhluk percobaan tiap 1 gram berat tiap
detik.

012
Prinsip kerja respirometer adalah
alat ini bekerja atas suatu prinsip bahwa
dalam pernafasan ada oksigen yang
digunakan oleh organisme ada
karbondioksida yang dikeluarkan olehnya.
Jika organisme yang bernapas itu disimpan
dalam ruang tertutup dan karbon dioksida
yang dikeluarkan oleh organisme dalam
ruang tertutup itu diikat, maka penyusutan
udara akan terjadi. Kecepatan penyusutan
udara dalam ruang itu dapat dicatat
(diamati) pada pipa kapiler berskala
012
Mekanisme pernafasan pada serangga,
adalah sebagai berikut: Jika otot perut
belalang berkontraksi maka trakea
memipih sehingga udara kaya CO2
keluar. Sebaliknya, jika otot
perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada
volume semula sehingga tekanan udara menjadi
lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai
akibatnya udara di luar yang kaya O2 masuk ke
trakea. Sistem trakea berfungsi mengangkut O2
dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan
sebaliknya mengangkut CO2 hasil respirasi untuk
dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah
pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari
makanan dan bukan untuk mengangkut gas
pernapasan.
012
Prosedur penelitian :

Siapkan alat dan bahan.


Timbang serangga
Ambil kapas, masuk kan kedalam
tabung respirometer dan beri 5 ml
KOH /NaOH
Masuk kan kain kasa kedalam tabung tersebut dan
letakkan di atas kapas
Kemudian masukkan serangga ke dalam tabung
respirometer dengan posisi tabung ditidurkan dan
biarkan sebentar ( sekitar 5 menit )
Tutup respirometer dengan pipa bersekala
Teteskan larutan safranin dengan menggunakan
suntikan ke dalam pipa berskala pada posisi skala
nol
tutup gabus karet pada tabung respirometer dengan
pipa berskala
012
012
Alat : Variabel manipulasi:
Respirometer Berat jangkrik
Timbangan
Analitik Variabel respon:
Stopwatch Laju pernafasan
jangkrik
Bahan:
Serangga Variabel kontrol:
1M KOH/NaOH Jenis jangkrik,
Kapas respirometer
Larutan warna sederhana, kristal
Vaselin NaOH, Eosin, Vaselin,
012
pipet, dan suhu.
Dari percobaan respirasi pada hewan yang
telah kami lakukan di depan Gedung C8
Universitas Negeri Surabaya didapatkan
hasil sebagai berikut :
SKALA KEDUDUKAN JANGKRIK PER 5 MENIT
BERAT TUBUH
KELOMPOK
JANGKRIK 5 menit 5 menit
5 menit pertama
ke-dua ke-tiga

1 0,3 0,35 0,59 0,83

2 0,3 0,04 0,05 0,16

3 0,4 0,3 0,49 0,67

4 0,5 0,02 0,32 0,36

5 0,5 0,29 0,41 0,54

6 0,5 0,15 0,29 0,38

7 0,3 0,15 0,28 0,38

012
Dari data di atas diperoleh rata rata
penggunaan oksigen setiap gram tubuh
serangga adalah :

012
012
Dari data diatas ada beberapa
kelompok yang hasilnya tidak sesuai dengan
teori.
Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa
faktor, diantaranya adalah kondisi jangkrik
yang telah lemas dan hampir mati karena
terlalu lama dipegang oleh praktikan selama
praktikum berlangsung dan masih terdapatnya
celah udara pada respirometer sederhana
yang menyebabkan jangkrik masih bisa
mengambil oksigen dari udara
012
Dari percobaan yang kami lakukan
diperoleh
kesimpulan bahwa serangga(jangkrik)
yang
memiliki ukuran tubuh dan berat badan
yang lebih besar tingkat laju respirasinya lebih
lambat
dibandingkan jangkrik yang mempunya
ukuran dan berat badan lebih kecil. Namun dalam
percobaan ini
kurang sesuai dengan teori karena berbagai
macam faktor.

Dengan data sebagai berikut : berat 0,3 gr laju


respirasinya 0,118 ml/menit ; berat 0,3 laju
respirasinya 0,016 ml/menit ; berat 0,4 laju
respirasinya 0,097 ml/menit ; berat 0,5 laju
respirasinya 0,046 ml/menit ; berat 0,5 laju
respirasinya 0,176 ml/menit ; berat 0,5 laju
012
LAMPIRAN

5 menit pertama

5 menit ke-dua

5 menit ke-tiga

012

Anda mungkin juga menyukai