PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Oksigen merupakan hal penting dalam respirasi makhluk hidup. Setiap
makhluk hidup memiliki kebutuhan oksigen yang berbeda-beda untuk melakukan
respirasi. Oksigen dibutuhkan makhluk hidup untuk melakukan suatu proses
kimiawi yang disebut dengan respirasi.
Respirasi
merupakan
proses
pengikatan
oksigen
dan
pelepasan
bobot tubuhnya dan untuk kecambah kacang hijau dibutuhkan yang ada kulitnya
dan yang sudah dikuliti.
B. Tujuan Praktikum
1. Membuktikan bahwa organisme hidup membutuhkan oksigen untuk
respirasinya.
2. Membandingkan kebutuhan oksigen beberapa organisme menurut jenis dan
ukuran berat tubuhnya.
C. Manfaat Praktikum
1. Kita dapat mengetahui bahwa setiap organisme membutuhkan oksigen untuk
melakukan respirasi.
2. Kita dapat mengetahui bahwa kebutuhan oksigen setiap organisme berbedabeda tergantung jenis dan ukuran berat tubuhnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Respirasi adalah proses oksidasi bahan makanan atau bahan organik yang
terjadi di dalam sel yang dapat dilakukan secara aerob maupun anaerob. Dalam
kondisi aerob, respirasi ini memerlukan oksigen bebas dan melepaskan
karbondioksida serta energi (Hamka, 2014).
Hamka (2012), apabila yang dioksida adalah gula, maka reaksi yang terjadi
adalah:
C6H12O6 + 6O2
Prooses utama respirasi adalah adanya mobilisasi senyawa organik dan oksidasi
senyawa-senyawa tersebut secara terkendali untuk membebaskan energi bagi
pemeliharaan dan perkembangan tubuh tumbuhan (Susilowati, 2000).
Penanggulangan persoalan pertukaran gas dengan udara telah dilakukan
dengan cara analog seperti pada tumbuhan juga dilakukan oleh hewan daratan.
Struktur gas terletak di dalam rongga badan. Pada serangga dan hewan avertebrata
daratan (terestrial) lainnya tertentu, pertukaran gas antara jaringan dan udara
dilakukan dengan menggunakan annyaman tabung-tabung yang rumit berisi udara
ialah trakea. Pada vertebrata yang bernafas dengan udara, struktur pertukaran gas
ialah paru-paru (Kimball, 1983).
Bagi seekor serangga kecil, proses difusi saja dapat membawa cukup oksigen
dari udara ke dalam sistem trakea dan membuang cukup karbondioksida untuk
mendukung respirasi seluler. Serangga yang lebih besar dengan kebutuhan energi
yang lebih tinggi memventilasi sistem trakeanya dengan pergerakan tubuh berirama
(ritmik) yang memampatkan dan menggembungkan pipa udara seperti alat
penghembus (Campbell, 2004).
Sistem trakea belalang cukup khas seperti pada semua serangga. Trakea
bermuara pada lubang-ubanag kecil pada eksoskeleton (kerangka luar) yang disebut
spirakel. Spirakel-spirakel-spirakel menuju ke tabung-tabung trakea utama yang
selanjutnya menuju ke cabang-cabang yang lebih halus. Susunan trakea sangat
menarik. Dindingnya cukup kejur sehingga tidak menjadi satu, karena tertekan oleh
bobot jaringan lingkungan. Pada serangga yang lebih kecil atau kurang aktif,
masuknya oksigen melalui sistem trakea ialah dengan difusi secara sederhana.
Sebaliknya, serangga yang berukuran besar atau aktif seperti belalang dengan giat
melakukan pertukaran udara dalam trakeanya. Kontraksi otot pada perut mimipihkan
organ-organ interna dan mendesak udara keluar (Kimball, 1983).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
B. Langkah Kerja
1. Percobaan 1
a. Mengambil
seekor
kecoa
yang
berukuran
dengan
lebih
kapas,
besar
dan
kemudian
2. Percobaan 2
a. Membersihkan respirometer sederhana yang telah digunakan.
b. Dengan tata urutan kerja yang sama pada percobaan 1, melakukan
percobaan 2 dengan menggunakan belalang dengan ukuran berat tubuh
3.
yang berbeda.
Percobaan 3
a. Membersihkan respirometer sederhana yang telah digunakan.
b. Dengan tata urutan kerja yang sama pada percobaan 1, melakukan
percobaan 3 dengan menggunakan kecambah kacang hijau yang ada
kulitnya dengan yang tidak ada kulitnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Percobaan 1
Jenis
No Menit ke-n
Organisme
1.
Ke-1
Kecoa besar
Kecoa kecil
Skala Yang
Volume Oksigen
Ditunjukkan
Yang Digunakan
Metilen Blue
0,12
0,22
Organisme
2.
Ke-2
3.
Ke-3
4.
Ke-4
5.
Ke-5
Percobaan 2
No
Menit ke-n
1.
Ke-1
2.
Ke-2
3.
Ke-3
4.
Ke-4
5.
Ke-5
Kecoa besar
Kecoa kecil
Kecoa besar
Kecoa kecil
Kecoa besar
Kecoa kecil
Kecoa besar
Kecoa kecil
Jenis organism
Belalang besar
Belalang kecil
Belalang besar
Belalang kecil
Belalang besar
Belalang kecil
Belalang besar
Belalang kecil
Belalang besar
Belalang kecil
0,37
0,42
0,57
0,62
0,70
0,74
0,85
0,90
Skala yang
Volume oksigen
ditunjukkan
yang digunakan
metilen blue
0,130
0,135
0,225
0,285
0,325
0,430
0,410
0,545
0.449
0,650
organisme
A. Pembahasan
1. Percobaan 1
Pada percobaan ini digunakan kecoa besar dan kecoa kecil. Dari data
diperoleh bahwa kecepatan respirasi kecoa besar yaitu, pada menit pertama
0,12, menit kedua 0,37, menit ketiga 0,57, menit kempat 0,70 dan menit
terakhir 0,85 dan pada kecoa kecil kecepatan respirasinya yaitu, pada menit
pertama 0,22, menit kedua 0,42, menit ketiga 0,62, menit keempat 0,74 dan
menit terakhir 0,90. Ini berarti respirasi kecoa kecil lebih cepat dari pada
kecoa besar. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
semakin besar ukuran tubuh organisme maka kecepatan respirasinya makin
cepat begitu pula sebaliknya semakin kecil ukuran tubuh organisme maka
kecepatan respirasinya semakin lambat.
2. Percobaan 2
Pada percobaan ini digunakan belalang besar dan belalang kecil. Dari
data diperoleh bahwa kecepatan respirasi belalang besar yaitu, pada menit
pertama 0,130, menit kedua 0,225, menit ketiga 0,325, menit kempat 0,410
dan menit terakhir 0,449 dan pada belalang kecil kecepatan respirasinya
yaitu, pada menit pertama 0,135, menit kedua 0,285, menit ketiga 0,430,
menit keempat 0,545 dan menit terakhir 0,650. Ini berarti respirasi kecoa
kecil lebih cepat dari pada kecoa besar. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa semakin besar ukuran tubuh organisme maka kecepatan
respirasinya makin cepat begitu pula sebaliknya semakin kecil ukuran tubuh
organisme maka kecepatan respirasinya semakin lambat
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dan pengamatan yang dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Setiap organisme membutuhkan oksigen untuk keperluan respirasinya. Hal ini
dapat dilihat dari pergerakan larutan metil biru dalam pipa kaca berskala. Ini
menandakan
bahwa
setiap
organisme
membutuhkan
oksigen
untuk
respirasinya.
2. Kebutuhan oksigen setiap organisme berbeda-berbeda tergantung pada jenis
dan ukuran berat tubuhnya. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan kecepatan
respirasi setiap organisme berbeda walaupun jenisnya sama dan jika berat
tubuhnya berbeda maka kecepatan respirasinya juga berbeda. Namun hal itu
tidak selamanya berlaku karena kebutuhan oksigen untuk respirasi bukan
hanya dipengaruhi oleh jenis organisme dan ukuran berat tubuh tetapi
dipengaruhi juga oleh keadaan organisme seperti keaktifan dan perlakuan
terhadap organisme tersebut.
B. Saran
1. Praktikan sebaiknya harus membersihkan pipa kaca berskala sampai
benar-benar bersih.
DAFTAR PUSTAKA
Agus. 2009. Enzim. http://id.wikipedia.org/wiki/Respirasi. Diakses pada selasa 20
Januari 2015
Hamka. 2014. Penuntun Pratikum Biologi Dasar Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Makassar: Universitas Negeri Makassar.
Iskandar, La Ode. 2012. Respirasi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga
Susilowati dkk. 2000. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan. Malang: Jurusan
Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang
LAMPIRAN
Jawaban
1. Untuk mengikat karbondioksida (CO) yang dikeluarkan oleh hewan dan
tumbuhan yang ada dalam tabung respirometer.
2. Eosin berfungsi untuk mengetahui kecepatan respirasi organisme melalui
pergerakan eosin di dalam pipa kaca berskala. Eosin dapat diganti dengan cairan
lain seperti pada percobaan digunakan metil biru.
3. Caranya dengan meneteskan eosin pada ujung pipa berskala sampai batas skala
0,0.
4. Ada, dimana kebutuhan oksigen kecoa lebih sedikit daripada belalang sedangkan
kebutukan oksigen kecambah lebih sedikit dibandingkan kecoa dan belalang.
5. Ada, kebutuhan oksigen organisme yang berukuran besar lebih banyak daripada
yang berukuran kecil.
Namun demikian, banyak proses respirasi yang tidak melibatkan oksigen, yang
disebut respirasi anaerob. Yang paling biasa dikenal orang adalah dalam proses
pembuatan alkohol oleh khamir Saccharomyces cerevisiae. Berbagai bakteri
anaerob menggunakan belerang (atau senyawanya) atau beberapa logam sebagai
oksidator.
Respirasi dilakukan pada satuan sel. Proses respirasi pada organisme eukariotik
terjadi di dalam mitokondria
Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan
arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di
kerangka luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh
silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen
tubuh. Spirakel mempunyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka
dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka
selama
serangga
terbang,
dan
tertutup
saat
serangga
beristirahat.
Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju
pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi
menjadi cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh
jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan,
dan dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara
trakeolus dengan sel-sel tubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama
dengan kapiler pada sistem pengangkutan (transportasi) pada vertebrata.
evapotranspirasi.
berikut
Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara kaya
CO2 keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali
pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan
tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya 02 masuk ke trakea.
Sistem trakea berfungsi mengangkut O2 dan mengedarkannya ke seluruh tubuh,
dan sebaliknya mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh.
Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari
makanan
dan
bukan
untuk
mengangkut
gas
pernapasan.
trakea.
Pada kepik air (Belastomatidae) digunakan "insang fisis" atau physical gill
digunakan untuk mengumpulkan gelembung, dan jaringan mengambil O2 dari
dalam gelembung-gelembung udara yang disimpan. Jika tekanan parsial O2
menurun,tekanan udara di dalam air menjadi lebih besar, akan ada gerakan udara
dari dalam air ke dalam tubuh serangga, sehingga terkumpullah gelembunggelembung udara. Apabila di dalam gelembung udara yang disaring tersebut
sudah terkandung terlalu banyak N2, maka serangga akan muncul ke permukaan
dan
membuka
mulut.
Sebaliknya terdapat juga serangga yang mampu tinggal lama di dalam air dengan
bantuan suatu organ yang disebut plastron, suatu filamen udara. Dengan alat ini
maka CO2 yang terbentuk dibuang, dan O2 yang terlarut diambil langsung
(bukan dalam ujud gelembung udara). Bangunan ini sering juga disebut sebagai
insang fisis khusus (special physical gill). Karenanya serangga mampu bertahan
di dalam air dalam jangka waktu yang lebih lama. Serangga air juga ada yang
memanfaatkan insang trakheal (tracheal gill), yang merupakan insang biologis,
berfungsi karena gerak biologis.Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh
tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar.
Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang
lain, ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paruparu buku, bahkan
ada beberapa organisme yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen
berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam tubuh, contohnya pada hewan bersel
satu, porifera, dan coelenterata. Pada ketiga hewan ini oksigen berdifusi dari
lingkungan melalui rongga tubuh.
Alat
Respirasi
pada
Serangga
Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan
arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di
kerangka luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh
silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen
tubuh.
Spirakel
men punyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya
spirakel terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga
terbang,
dan
tertutup
saat
serangga
beristirahat.