Anda di halaman 1dari 109

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

KELOMPOK 5

Disusun Oleh:
1. Surani (856776756)
2. Siti Khunaeni (856776763)
3. Rima Melina Sari (856779404)
4. Ratih Fitri Sari (856780874)
5. Refita Mutia (856786123)

UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.1
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Rima Melina Sari

NIM : 856779404

Program studi : PGSD

Nama Sekolah : SD Negeri 06 PulauBeringin

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama (Gelar) : YENNI HERLINA, S. Pd. MM.

NIP : 197402092006042008

InstansiAsal : SMA Negeri 1 Lahat

No. HP : 081271967774

Alamat Email : yenilahat27@gmail.com


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

RESPIRASI (RESPIRASI MEMBUTUHKAN OKSIGEN DAN RESPIRASI


MENGHASILKAN KARBONDIOKSIDA)

Disusun Oleh Kelompok 5:


6. Surani (856776756)
7. Siti Khunaeni (856776763)
8. Rima Melina Sari (856779404)
9. Ratih Fitri Sari (856780874)
10. Refita Mutia (856786123)

UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.1
MODUL 1 MAKHLUK HIDUP
Respirasi Membutuhkan Oksigen (O2)
Respirasi Menghasilkan Karbondioksida (CO2)

Praktikum 1. Respirasi Membutuhkan Oksigen (O2)


A. Judul
Respirasi Membutuhkan Oksigen (O2)
B. Tujuan
Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara ( oksigen )

C. Alat dan Bahan


1. Gelas bening 3 buah.
2. Pipet / sedotan aqua gelas.
3. Plastisin.
4. Vaselin.
5. Kapur sirih.
6. Kapas
7. Kacang yang sudah berkecambah.
8. Belalang
9. Alat suntik
10. Air di beri pewarna merah

Gambar 1. Alat dan Bahan


D. Landasan Teori
Respirasi adalah proses menghasilkan energi dengan memecah molekul kompleks menjadi
molekul yang lebih sederhana. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup,
mulai dari individu hingga satuan terkecil yaitu sel. Kebanyakan respirasi yang dapat
disaksikan manusia memerlukan oksigen sebagai oksidatornya. Reaksi yang demikian ini
disebut sebagai respirasi aerob.

E. Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Masukkan sedikit kapur sirih kedalam botol, masukkan kapas secukupnya
3. Masukkan kacang yang sudah berkecambah kedalam botol yang sudah diberi kapas.
4. Lapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin,
selanjutnya masukkan pangkal sedotan air kemasan yg di lapisi plastisin tsb hingga
menutupi mulut botol.
5. Rapikan plastisin hingga mulut botol benar-benar tertutup
6. Olesi dengan vaselin celah yang terjadi diantara plastisin dengan sedotan agar tidak
terjadi kebocoran
7. Respirometer ini di beri lebel A
8. Lakukan langkah 1-9, dengan mengganti kecambah dengan belalang dan tabel B.
9. Lakukan langkah 1-9, tanpa mahluk hidup dan di beri label C

Gambar 2. Membuat Alat Respirator


10. Dalam waktu hampir bersamaan, dengan meggunakan bekas alat suntik,tetesilah
ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air yang berwarna
merah.
11. Amatilah tetesan air berwarna pada setiap respirometer, dengan waktu 5 menit
selama 5 kali pengamatan.

Gambar 3. Mengamati cairan merah

F. Hasil Pengamatan
Table 1.5
Hasil pengamatan respirasi memerlukan udara ( oksigen )

Keadaan air berwarna pada Respirometer, 5 menit


Respirometer
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
A 1,5 cm 2,6 cm 5 cm 6cm 7,1 cm
B 2 cm 4,2 cm 6,5 cm 8 cm 8,5 cm
C Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap

G. Pertanyaan-Pertanyaan
1. Apa guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen?
2. Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A),
(B), dan (C)? Mengapa hal itu terjadi? Jelaskan!

H. Pembahasan
Pada Respirometer A , terdapat kecambah yang memerlukan respirasi. Udara tidak dapat
berjalan cepat karena ukuran tumbuhan masih kecil.
Pada Respirometer B, Belalang Oksigen Untuk respirasi. Oksigen yang masuk berjalan
dengan cepat karena belalang memerlukan oksigen lebih banyak daripada kecambah.
Pada Respirometer C, tidak terjadi jalannya air warna karena tidak terdapat mahluk hidup
di dalamnya. Hal ini membuktikan tidak ada respirasi.

I. Kesimpulan
Respirasi pada mahluk hidup memerlukan oksigen , pada hewan respirasi terjadi lebih cepat
dan aktif , sedangkan pada tumbuhan respirasi terjadi lambat dan pasif.

J. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

K. Kesulitan yang Dialami: Saran dan Masukan


Dengan adanya praktik ini, kita jadi mengetahui bahwa respirasi membutuhkan oksigen.

L. Foto/Video Praktikum:
Praktikum 2. Respirasi Menghasilkan Oksigen (O2)

A. Judul
Respirasi Menghasilkan Karbondioksida (Co2)
B. Tujuan
Tujuan dalam percobaan ini adalah untuk membuktikan bahwa respirasi dapat
menghasilkan karbondioksida.
C. Alat dan Bahan
Untuk Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida, diperlukan alat dan
bahan sebagai berikut.
1. Kapur sirih secukupnya.
2. Air secukupnya.
3. Botol atau aqua gelas plastik 3 buah.
4. Plastisin secukupnya.
5. Sedotan limun 6 buah.
6. Spidol 1.
7. Selang plastik kecil.

Gambar 1. Alat dan bahan

D. Landasan Teori
Pengertian respirasi berasal dari kata latin yaitu respirare yang artinya bernafas. Respirasi
yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui
proses kimia dengan menggunakan O2, proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-
senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Dari respirasi akan dihasilkan energi
kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan.
Respirasi merupakan proses pernafasan yang menghirup/menghisap oksigen dari udara dan
mengeluarkan / melepaskan karbondioksida ke udara.
Respirasi berfungsi untuk mengambil O2 (Oksigen) yang kemudian di bawa oleh darah ke
seluruh tubuh (sel–selnya) guna mengadakan pembakaran, mengeluarkan
CO2 (karbondioksida) yang terjadi sebagai sisa dari pembakaran, kemudian di bawa oleh
darah keparu–paru untuk di buang (karena tidak berguna lagi oleh tubuh), dan
menghangatkan serta melembabkan udara.

E. Prosedur Percobaan
Setelah menyiapkan alat dan bahan, selanjutnya adalah melakukan praktikum IPA
mengenai respirasi menghasilkan karbondioksida. Adapun cara kerjanya adalah sebagai
berikut.
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Membuat air kapur jenuh. Larutkan kapur sirih ke dalam lebih kurang 250 ml hingga
jenuh.

Gambar 2. Melarutkan kapur sirih


3. Biarkan air kapur mengendap hingga diperoleh air yang jernih.
4. Sedotlah air kapur jernih dengan selang plastik kecil.
5. Tuanglah air kapur jenuh pada aqua gelas (A), (B), (C) dengan ukuran yang sama.
6. Pasanglah perangkat percobaan yaitu sedotan dan plastisin seperti gambar berikut.
Gambar 3. Perangkat percobaan telah terpasang
7. Hisaplah udara dari botol (A) melalui sedotan limun, gunakan untuk bernapas.
Selanjutnya hembuskan napas anda ke aqua gelas (B) melalui sedotan limun.

Gambar 4. Percobaan respirasi


8. Lakukan langkah tersebut berkali-kali hingga air kapur di botol (B) menjadi keruh.

Gambar 5. Perubahan tingkat kejernihan air larutan kapur sirih


9. Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap
respirometer.
10. Tuangkan hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
F. Hasil Pengamatan
Respirasi menghasilkan karbondioksida
Tabel 1.6
Aqua gelas Kondisi Awal Kondisi Akhir
A Jernih Jernih
B Jernih Sangat keruh
C Jernih Keruh

G. Pertanyaan-Pertanyaan
1. Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbodioksida, air kapur pada botol manakah
yang paling keruh? Mengapa demikian?

H. Pembahasan
Pada percobaan di atas, telah dibuat alat pernapasan sederhana yang bertujuan untuk
membuktikan bahwa sistem pernapasan manusia menghasilkan karbondioksida. Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan, proses pernapasan manusia menghasilkan karbondioksida.
Hal ini dibuktikan oleh larutan kapur yang telah di uji yaitu air kapur yang jernih menjadi
lebih keruh setelah ditiup dengan sedotan.
Udara bebas yang digunakan oleh manusia untuk bernapas mengandung gas nitrogen sebesar
78%, mengandung gas oksigen sebesar 20%, mengandung gas argon sebesar kurang dari 1%,
mengandung uap air kurang lebih sekitar 1% dan menganding karbon dioksida sebanyak
kurang dari 0,1%.
Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur yang paling keruh
dapat dilihat pada gelas B, karena pada udara hasil pernapasan dari hisapan udara di gelas A
banyak mengandung CO2. Hal ini dapat terjadi dikarenakan terdapat endapan garam pada air
kapur. Ketika air kapur (Ca(OH)2) direaksikan dengan CO2 yang dihasilkan oleh ekspirasi
pernapasan, maka akan menghasilkan garam (CaCO3) dan air (H2O). Garam inilah yang
menyebabkan air kapur menjadi keruh.
I. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa setelah kita
menghirup oksigen, maka akan menghasilkan karbondioksida yang dikeluarkan melalui
mulut. Hal ini ditunjukkan pada perubahan tingkat kejernihan air kapur yang awalnya jernih
kemudian berubah menjadi keruh setelah berikatan dengan karbondioksida. Warna kapur yang
keruh itulah yang menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air kapur dengan
karbondioksida.

J. Daftar Pustaka
Ciri-Ciri Reaksi Kimia dan Contoh Perubahannya. https://www.glosaria.com/2021/03/4-ciri-
ciri-reaksi-kimia-dan-contoh.html (Diakses 12-04-2022)

ILMU PENGETAHUAN Komposisi Kandungan Udara yang Dihirup Manusia Saat Bernapas.
Komposisi Kandungan Udara yang Dihirup Manusia Saat Bernapas - ILMU
PENGETAHUAN (organisasi.org) (Diakses 12-04-2022)

Jurnal Hasil Riset Pengertian Respirasi. https://www.e-jurnal.com/2013/11/pengertian-


respirasi.html (Diakses 12-04-2022)

Rumanta, Maman (2019). Praktikum IPA di SD. Banten: Universitas Terbuka

K. Kesulitan yang Dialami: Saran dan Masukan


Dengan adanya praktik ini, kita jadi mengetahui bahwa respirasi menghasilkan
karbondioksida.

L. Foto/Video Praktikum:
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

SIMBIOSIS PARASITISME

Disusun Oleh Kelompok 5:


1. Surani (856776756)
2. Siti Khunaeni (856776763)
3. Rima Melina Sari (856779404)
4. Ratih Fitri Sari (856780874)
5. Refita Mutia (856786123)

UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2022.1
MODUL 1 MAKHLUK HIDUP
Simbiosis Parasitisme

A. Judul
Simbiosis Parasitisme

B. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.

C. Alat dan bahan


1. Alat-alat tulis
2. Lembar pengamatan
3. Lingkungan sekitar

D. Landasan Teori
Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup
dengan makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk hubungan yang sangat erat
antara satu spesies makhluk hidup dengan spesies makhluk hidup lainnya yang hidup
bersama dalam suatu habitat tertentu yang disebut simbiosis. Ada 3 jenis simbiosis yang ada
di alam, yaitu simbiosis parasitisme, komensalisme, dan mutualisme. Simbiosisi parasitisme
adalah suatu hubungan siantara dua spesies (organisme), dimana satu spesies mendapatkan
keuntungan, sedangkan spesies lainnya (sering disebut inang) atau dirugikan.

E. Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Pergilah kelingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun atau hutan
terdekat.
3. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan dengan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan.
4. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi
5. Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja (tabel 1.7)
6. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan
7. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut?
8. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel 1.7

F. Hasil Pengamatan

Tabel 1.7.
Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme
Pihak yang Pihak yang diuntungkan
dirugikan
Jenis hubungan Jenis makhluk Jenis Jenis Jenis
No. parasitisme hidup kerugian makhluk keuntungan
hidup
1. Lalat dan sapi Sapi Gatal dan Lalat Menitipkan
penyakit telur
kulit
2. Bemalu pada pohon Pohon mangga Kekurangan Benalu Menyerap
mangga nutrisi makanan
3. Kutu pada kucing Kucing Gatal dan Kutu Menghisap
penyakit darah
kulit
4. Nyamuk dan manusia manusia Gatal dan Nyamuk Menghisap
DBD darah

G. Pertanyaan-Pertanyaan
1. Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan parasitisme?
Jelaskan!
2. Diantara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang menyebabkan kematian
pada inangnya? Jelaskan!
H. Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya
menguntungkan sepihak saja dan pihak lainnya dirugikan.
- Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi) sehingga sapi
merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
- Benalu menyerap bahan makanan dari inangnya yaitu pada pohon kopi, sehingga
pertumbuhan pohon kopi itu akan terhambat.
- Kutu pada anjing menghisap darah anjing sehingga anjing dirugikan. Selain dirugikan, anjing
juga akan merasa gatal.
- Tali putri yang biasanya menempel pada pohon cemiti/tetehan (tanaman pagar) menyerap
bahan makanan dari inangnya, sehingga pertumbuhan pohon cemiti/tetehan itu akan terhambat.
- Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah manusia. Manusia dirugikan
karena nyamuk menyebabkan gatal dan menyebabkan penyakit yang berbahaya yang
mengancam kehidupan manusia (nyamuk aides aygepty dan nyamuk cikungunya
- Cacing kremi yang hidup di saluran pencernaan manusiamenyerap sari makanan yang telah
dicerna manusia, sehingga pencernaan manusia terganggu.
I. Kesimpulan
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak untung dan
pihak lain dirugikan, disebut simbiosis parasitisme. Sifat parasit yaitu tidak akan membunuh
inangnya karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan
sumber makanan.

J. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

K. Kesulitan yang Dialami: Saran dan Masukan


Dalam percobaan praktikum ini, kita bisa mengenal sisbiosis parasitisme.
L. Foto/Video Percobaan
LAPORAN PRAKTIKUM IPA
STRUKTUR SISTEM PENCERNAAN

Disusun Oleh Kelompok 5:


1. Surani (856776756)
2. Siti Khunaeni (856776763)
3. Rima Melina Sari (856779404)
4. Ratih Fitri Sari (856780874)
5. Refita Mutia (856786123)

UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2022.1
MODUL 3 MAKANAN
Struktur Sistem Pencernaan

A. Judul
Struktur Sistem Pencernaan

B. Tujuan
Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan makanan.

C. Alat dan Bahan

1. Gambar sistem pencernaan.

Gambar 1. Sistem Pencernaan Manusia

2. Alat tulis.

Gambar 2. Alat tulis


D. Landasan Teori
Sistem pencernaan ialah proses perubahan makanan dan penyerapan sari makanan yang
berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim yang memecah molekul
makanan kompleks menjadi sederhana sehingga mudah dicerna tubuh. Fungsi utama dari
sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang
dicerna sehingga siap diabsorpsi.
Sistem Pencernaan Manusia Meliputi Sebagai Berikut:
1. Proses memasukan makanan ke dalam mulut (Injesti).
2. Proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut oleh gigi (Pencernaan mekanik).
3. Proses mengubah molekul makanan kompleks menjadi sederhana oleh enzim, asam, bile,
dan air (Pencernaan Kimiawi).
4. Penyerapan Nutrisi dan Pembuangan Kotoran (Proses Penyingkiran).

E. Prosedur Percobaan

1. Perhatikan gambar sistem pencernaan yang terdapat pada lembar kerja di akhir modul.

Gambar 3. Menunjukkan bagian-bagian alat perncernaan


2. Urutkanlah sistem pencernaan tersebut mulai dari mulut.
3. Tuliskan bagian-bagian tersebut pada lembar kerja.
4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
F. Hasil Pengamatan

No. Gambar Keterangan


1. Mulut

2. kerongkongan

3. lambung

4. Usus
G. Pertanyaan-Pertanyaan
1. Sebutkan bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim!
2. Enzim apa saja yang dihasilkan oleh organ-organ tersebut?
3. Enzim-enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan menjadi apa? Uraikan
dengan jelas!

H. Pembahasan

Bagian-bagian utama sistem pencernaan manusia:


1. Bagian Mulut

Gambar 4. Mulut

Bagian terdepan dari sistem pencernaan manusia adalah mulut. Pada bagian mulut
terdapat lidah yang berfungsi untuk merasa makanan, memposisikan makanan agar mudah
dikunyah dan membantu makanan untuk ditelan. Kedua, ada gigi yang berfungsi untuk
mengunyah makanan yang dikonsumsi agar menjadi lebih halus dan lebih mudah dicerna.
Ketiga, ada juga ludah yang akan membantu menelan makanan dengan lebih mudah lagi dan
juga berfungsi sebagai pelindung rongga mulut.
2. Bagian Kerongkongan (Esofagus)

Gambar 5. Kerongkongan
Kerongkongan adalah lorong yang akan dimasuki makanan yang selesai Anda kunyah
diantara rongga mulut menuju lambung dan melalui proses pencernaan yang selanjutnya.
Kerongkongan atau Esofagus (bahasa ilmiah). Dalam melakukan tugasnya melakukan
gerakan yang disebut gerakan peristaltik yang membantu mendorong makanan yang sudah
dikunyah agar masuk ke dalam lambung secara perlahan-lahan.
3. Bagian Lambung

Gambar 6. Lambung

Lambung atau Ventrikulus. Berbentuk seperti kantong yang menggelembung dan


letaknya pada bagian kiri dalam rongga di perut. Ia memiliki fungsi penting dalam sistem
pencernaan salah satunya adalah menghasilkan asam klorida yang akan membasmi semua
mikroorganisme yang ada pada makanan yang kita konsumsi.
4. Bagian Usus Halus

Gambar 7. Usus Halus

Usus Halus memiliki beberapa bagian, diantaranya adalah usus dua belas jari, usus
kosong dan usus penyerapan. Ada banyak proses yang terjadi pada usus halus. Di dalam usus
halus, memproduksi berbagai macam enzim yang dapat mengubah beberapa zat makanan
menjadi kandungan yang dibutuhkan tubuh agar lebih mudah diserap.
5. Bagian Usus Besar

Gambar 8. Usus Besar

Usus besar adalah tempat sisa makanan kemudian berada dan nantinya akan dibusukkan
menggunakan bakteri Escherichia coli sehingga bisa menjadi kotoran yang kemudian akan
dibuang melalui anus.
6. Rektum dan Anus

Gambar 9. Rektum dan Anus

Pada bagian ujung usus besar inilah yang disebut dengan rektum yang merupakan jalur
yang akan dilalui kotoran menuju ke tempat pembuangan terakhirnya yaitu anus. Sedangkan
anus merupakan lubang dimana kotoran akan dikeluarkan dari dalam tubuh untuk dibuang.
Adapun urutan pencernaan makanan pada manusia sebagai berikut.
1. Makanan akan masuk ke mulut dan melalui proses pengunyahan agar menjadi halus
lalu (pencernaan mekanik) diteruskan ke dalam lambung secara sedikit demi sedikit
melalui kerongkongan.
2. Setelah berada di lambung. makan akan dilakukan proses pencernaan kimiawi yang
berkaitan dengan enzim dalam lambung.
3. Makanan akan berada dalam lambung selama kurang lebih 3 atau 4 jam. Setelah itu
diteruskan ke usus halus, pada usus halus inilah nantinya makanan itu akan dipilah dari
kandungan yang diperlukan tubuh dan sisa makanan.

4. Sisa makanan kembali diteruskan ke dalam usus besar dan diubah menjadi feses.
Sedangkan kandungan makanan yang diperlukan oleh tubuh disebarkan ke berbagai bagian
tubuh yang memerlukannya.
5. Setelah sisa makanan menjadi feses maka akan diteruskan ke rektum saat sudah penuh
dan dikeluarkan melalui anus.
Bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim adalah mulut yaitu pada
kelenjar ludah, lambung, pankreas, dan usus halus.
Enzim yang dihasilkan dari masing-masing organ tersebut adalah:
1. Rongga mulut mengandung kelenjar saliva (air liur). Kelenjar liur mengeluarkan enzim
lisozim, betain, bromelain, dan amilase.
2. Lambung mengeluarkan asam hidroklorik (HCl) yang dapat membunuh bakteri dan
menyediakan lingkungan asam untuk aktivitas enzimatik yaitu enzim protease. Selain itu,
sel di lambung juga membuat enzim lain yaitu renin, gelatinase dan lipase lambung.
3. Pankreas adalah organ saluran pencernaan yang merupakan sumber utama enzim lipase. Sel
di pankreas juga membuat jenis amilase lain, yang disebut amilase pankreas. Pankreas juga
membuat kelompok enzim protease lainnya yaitu, tripsin dan kimotripsin. Selain itu,
pankreas juga membuat sekelompok enzim lainnya, termasuk Phospholipase,
Carboxypeptidase, Elastasis, Nuklease.
4. Usus halus membuat enzim yang disebut maltase, sukrase, dan laktase.
Enzim lisozim memiliki sifat antibakteri, yang dapat memberikan perlindungan terhadap
bakteri.
Enzim betain berfungsi dalam menjaga keseimbangan cairan sel sebagai
osmolit.
Bromealin memiliki sifat anti radang.

Enzim amilase adalah enzim pencernaan yang bekerja pada pati dalam makanan,
memecahnya menjadi bentuk karbohidrat yang lebih kecil.
Enzim protease adalah enzim yang memecah protein menjadi molekul yang lebih kecil
seperti asam amino.
Renin mengubah protein dalam susu, mengubahnya menjadi molekul yang lebih kecil
yang disebut peptida, yang kemudian sepenuhnya dicerna oleh pepsin.
Gelatinase mencerna gelatin dan kolagen (dua protein besar dalam daging) menjadi
senyawa berukuran sedang yang pencernaannya kemudian dilengkapi oleh pepsin, tripsin
dan kimotripsin, menghasilkan asam amino.
Lipase adalah enzim yang memecah lemak menjadi molekul yang lebih kecil yang
disebut dengan asam lemak dan gliserol.
Amilase pankreas melengkapi pencernaan karbohidrat, menghasilkan glukosa,
Tripsin dan kimotripsin berperan dalam pencernaan protein, menghasilkan asam amino
sederhana yang diserap ke dalam aliran darah.
Phospholipase: menyederhanakan fosfolipid menjadi asam lemak.
Carboxypeptidase: memecah protein menjadi asam amino.
Elastasis: memecah protein elastin.
Nuklease: memecah asam nukleat menjadi nukleotida dan nukleosida
Sukrase: memecah sukrosa menjadi disakarida dan monosakarida.
Maltase: memecah maltosa menjadi glukosa.
Laktase: memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan sistem pencernaan di atas, dapat disimpulkan bahwa urutan
sistem pencernaan makanan adalah:
Mulut → kerongkongan → lambung → usus halus → usus besar→ anus

J. Daftar Pustaka

Catatan Pendidikan: Sistem Pencernaan Manusia: Pengertian, Fungsi, dan Macamnya.


https://blog.widiyanata.com/pendidikan/sistem-pencernaan-manusia-pengertian-fungsi-dan-
macamnya/?msclki (Diakses 19-04-2022).

Jenis-jenis Enzim Pencernaan. https://www.honestdocs.id/enzim-enzim-pencernaan-pada-


lambung-pankreas-usus-halus?mclkid=336f7ca8c17 (Diakses 19-04-2022).

Rumanta, Maman (2019). Praktikum IPA di SD. Banten: Universitas Terbuka.


K. Kesulitan yang Dialami: Saran dan Masukan
Dengan adanya praktik ini, kita jadi mengetahui struktur sistem pencernaan.

L. Foto/Video Praktikum:
LAPORAN PRAKTIKUM IPA
PESAWAT SEDERHANA KATROL

Disusun Oleh Kelompok 5:


1. Surani (856776756)
2. Siti Khunaeni (856776763)
3. Rima Melina Sari (856779404)
4. Ratih Fitri Sari (856780874)
5. Refita Mutia (856786123)

UPBJJ PALEMBANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
2022.1
MODUL 4 MEKANIKA
KATROL

A. Judul
Katrol

B. Tujuan
1. Menjelaskan manfaat dari katrol.
2. Menentukan keuntungan mekanik pada katrol.

C. Alat dan bahan


1. Katrol tetap.
2. Katrol bergerak.
3. Neraca pegas 0-500 gram.
4. Beban 200 gram, 100 gram, 50 gram, 20 gram (masing-masing dua buah).
5. Benang secukupnya atatu senar plastik.
6. Statif atau penggantung katrol.

D. Landasan Teori
Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga terdapat tali atau
rantai sebagai penghubungnya. Katrol ini biasanya digunakan untuk menarik atau mengangkat
benda yang berukuran berat. Katrol adalah pesawat sederhana yang terdiri dari sebuah roda
beralur dengan tali di sekeliling piringan tersebut. Sama seperti pengungkit, katrol memiliki tiga
titik: titik tumpu, titik beban, dan titik kuasa.

E. Prosedur Percobaan
1. Melakukan kalibrasi untuk beban yang akan digunakan (200gr, 100gr, 50gr, dan 20gr)
dengan menggunakan neraca pegas.
2. Kemudian memeriksa apakah skala pada pegas menunjukkan keterbacaan yang sama dengan
nilai beban yang tertera dan memasukkan hasil kalibrasi ke dalam tabel pada lembar
pengamatan.
3. Susun alat dan bahan percobaan seperti gambar berikut. Setelah beban A tergantung, catat
skala yang terdapat pada pegas. Kemudian bandingkan dengan masa beban A.
4. Kemudian melakukan langkah kedua dengan mengganti beban pada A secara berurutan dari
100gr sampai dengan 400gr.
5. Selanjutnya lakukan kegiatan praktikum menggunakan katrol bergerak dan katrol tetap.
6. Catatlah skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol bergerak di
A.
7. Lakukan kegiatan pada langkah keemapat dan lima dengan mengganti beban A dari 100
gram sampai 400 gram.

F. Hasil Pengamatan

Data hasil kalibrasi


No. Beban Data hasil kalibrasi
1. 20 gram 0,25 N
2. 50 gram 0,36 N
3. 100 gram 1,26 N
4. 150 gram 1,89 N
5. 200 gram 2,52 N

Skala pada pegas: 0-8 N


Perbandingan dengan massa A berdasarkan dengan data hasil pengamatan dapat dibandingkan
antara beban dengan hasil kalibrasi yaitu 100 : 1

G. Pertanyaan-Pertanyaan
6. Jika saat kalibrasi beban 100 gram, skala pegas menunjukkan 20 skala kecil, maka satu
skala kecil sama dengan massa beban . . . gram
7. Dari langkah (b), keuntungan mekanik dari pengguna katrol tetap adalah. . . .
8. Pada langkah (d), keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak adalah. . . .
9. Mana yang lebih mengntungkan penggunaan katrol tetap atau katrol bergerak? Berikan
alasan Anda dengan singkat dan jelas mengapa hal ini terjadi?

H. Pembahasan
Dilakukan kalibrasi untuk beban 20 gram, 50 gram, 100 gram, 150 gram, dan 200 gram
dengan menggunakan neraca pegas skala 0,8 N. Hasil kalibrasi seperti pada data hasil
pengamatan kemudian pada beban A diganti secara berurutan mulai dari 100 gram hingga
400 gram, lalu dicatat perubahan skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan
pada katrol bergerak di A secara bergantian sesuai urutan beban.
Jika saat kalibrasi beban 100 gram, skala pegas menunjukkan 20 skala kecil, maka satu skala
kecil sama dengan massa beban 5 gram.

100 gram = 20 skala kecil


1 skala kecil = 100 : 20
1 skala kecil =5 gram
Jadi satu skala kecil sama dengan massa beban seberat 5 gram

Dari langkah (b), keuntungan mekanik dari pengguna katrol tetap adalah dalam
menarik beban ke atas menggunakan katrol tetap lebih mudah dan lebih ringan dibandingkan
jika menarik beban secara langsung. Keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak
adalah kuasa yang diperlukan pada katrol bergerak untuk mengangkat beban lebih kecil dari
pada kuasa yang diperlukan pada katrol tetap. Yang lebih menguntungkan adalah kartol tetap
karena katrol ini dapat selalu berubah-ubah posisinya.

I. Kesimpulan
Semakin jauh jarak beban dengan katrol semakin kecil gaya yang diperlukan.

J. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
K. Kesulitan yang Dialami: Saran dan Masukan
Dalam percobaan praktikum ini, kita bisa mengenal peswat sederhana katrol

L. Foto/Video Percobaan
LAPORAN PRAKTIKUM IPA
PESAWAT SEDERHANA TUAS

Disusun Oleh Kelompok 5:


1. Surani (856776756)
2. Siti Khunaeni (856776763)
3. Rima Melina Sari (856779404)
4. Ratih Fitri Sari (856780874)
5. Refita Mutia (856786123)

UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2022.1
MODUL 4 MEKANIKA
TUAS

A. Judul

Tuas

B. Tujuan

1. Menjelaskan manfaat dari tuas.

2. Menentukan keuntungan mekanik (KM) pada tuas.

C. Alat dan Bahan


1. Penggaris ukuran panjang 30 – 100 cm.
2. Statif atau penyangga untuk menggantung penggaris.
3. Benang secukupnya.
4. Beban antara 10 gram sampai dengan 200 gram masing masing satu buah.
5. Klip kertas sebagai pengganti beban.

D. Landasan Teori
Tuas adalah sebuah batang yang dapat diputar di sekitar titik tumpu. Jika ujung tuas yang
satu diungkit ke bawah, maka ujung yang lain akan memberikan dorongan ke atas. Tuas
berfungsi sebagai alat pembesar gaya sehingga keuntungan menggunakan tuas adalah gaya
yang dihasilkan lebih besar daripada gaya yang dikeluarkan. Besarnya gaya yang
dihasilkan bergantung pada panjang lengan gaya dan panjang lengan beban. Makin besar
perbandingannya, makin besar pula gaya ungkit yang dihasilkan menggunakan tuas.
E. Prosedur Percobaan
1. Susunlah penggaris dan statif atau penyangga.
2. Gantungkan penggaris dengan lengan-lengan yang panjang, sehingga dalam keadaan
seimbang. Dalam hal ini anggaplah titik nol (0) berada ditengah-tengah penggaris
( misal, jika panjang penggaris 30 cm, maka titik tumbu nol pada angka 15).
3. Gantungkan beban 100 gram pada lengan kiri (A) dan 20 gram pada lengan (B). atur
kedudukan penggaris supaya tetap dalam keadaan seimbang.
4. Catatlah jarak OR dan OE pada tabel 4.8 di Lembar pengamatan diakhir modul ini.
5. Ulangi langkah (1) dan (2) untuk melengkapi tabel 4.8 tersebut.

F. Hasil Pengamatan
Tabel 4.8 Tuas
No. Lengan Beban Jarak OR Jarak OE Beban Kuasa
1. 20 gram 7 cm 14 cm 10 gram
2. 50 gram 6 cm 14,5 cm 20 gram
3. 100 gram 3cm 25,5 cm 20 gram

G. Pertanyaan-Pertanyaan
Jika massa A lebih besar dari massa B, maka panjang OR dibandingkan OE akan?

H. Pembahasan
Kami menyetel alat seperti tuas agar dalam keadaan setimbang. Mula-mula kami
menggantungkan beban seberat 100 gram pada lengan A (sebelah kiri) dan pada lengan B
seberat 20 gram. Kemudian digeser-geser posisinya agar dalam keadaan setimbang, lalu
kami mengukur jarak OR (antara lengan beban kanan / B ketitik O / titik tumpu). Jarak
OE (antara lengan beban kanan / B ketitik O / titik tumpu). Kegiatan ini diulangi hingga 3
kali seperti terlihat pada tabel diatas (Tabel 4.8.)

I. KESIMPULAN
Jika massa A lebih besar dari pada massa di B maka panjang OR dan OE tidak akan
seimbang.

J. Kesulitan yang dialami: Saran dan masukan


Dengan melakukan percobaan ini, kita jadi mengetahui tentang tuas.
K. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

L. Foto/Video Percobaan
LAPORAN PRAKTIKUM IPA
PEMUAIAN ZAT CAIR

Disusun Oleh Kelompok 5:


1. Surani (856776756)
2. Siti Khunaeni (856776763)
3. Rima Melina Sari (856779404)
4. Ratih Fitri Sari (856780874)
5. Refita Mutia (856786123)

UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2022.1
MODUL 5.
Kegiatan Praktikum 3. Perubahan pada Suatu Zat
Pemuaian Zat Cair

Praktikum 1. Pemuaian Zat Cair

A. Judul

Pemuaian Zat Cair


B. Tujuan
Menguji bahwa zat cair (air) jika dipanasi akan memuai.
C. Alat dan Bahan
1. Botol minuman bekas 1 buah.
2. Pewarna secukupnya.
3. Sedotan minuman 1 buah.
4. Baskom/ember 1 buah.
5. Lilin mainan/malam secukupnya.
6. Termometer 1 buah.

Gambar 1. Merakit alat dan bahan

D. Landasan Teori
Pada zat cair, pemuaian yang terjadi hanya berupa pemuaian volume saja. Ini karena sifat
zat cair adalah selalu mengikuti bentuk ruang yang ditempatinya. Semakin tinggi suhu yang
diberikan pada zat cair itu, maka semakin besar muai volumenya. Pemuaian zat cair untuk
masing-masing jenis zat cair berbeda-beda. Akibatnya, walaupun mula-mula volume zat
cair sama, tetapi setelah dipanaskan volumenya menjadi berbeda-beda.

E. Prosedur Percobaan
1. Campurkan pewama (bebas) dengan air secukupnya.
2. Masukan cairan berwarna tersebut ke dalam botol bekas (usahakan bowl berwama
putih bening) sampai penuh.
3. Tutuplah botol tersebut dengan panas.
4. Jangan lupa pada waktu menutup botol dengan lilin sertakan sedotan minuman
(usahakan sedotan berwarna putih bening).
5. Selanjutnya masukkan botol tersebut ke dalam baskom atau ember yang telah diisi
dengan air.
6. Perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar 2. Memasukan botol ke dalam wadah berisi air


F. Hasil Pengamatan

No. Kegiatan Hasil Pengamatan


1. Larutan merah sebelum dimasukan kedalam adalah 27°
air panas C.

2. Suhu air panas dalam baskom aluminium adalah 87°C.

3. Ketinggian Air Ketinggian air panas dalam 1 : 4,2 cm.


baskom

4. Ketinggian air yang merambat pada pipa dari lilin


1 menit pertama : 1 cm.
adalah: 1 menti kedua : 2,5 cm
1 menit ketiga : 2,1 cm
1 menit keempat: 1,5 cm
1 menit kelima : 1,2 cm
5. Ketinggian makimum air yang merambat pada 2,5 cm, setelah mencapai
pipa : waktu 1 menit.

6. Suhu akhir pada pipa setelah mencapai ketinggian adalah 48° C.


akhir
7. Suhu akhir dalam ember / baskom saat larutan 61°C.
pada pipa mencapai tinggi maksimum

G. Pertanyaan-Pertanyaan
1. Pada percobaan yang dilakukan ada berapa proses perpindahan kalor atau panas?
2. Apa yang terjadi pada larutan dalam pipa jika air ember didinginkan?

H. Pembahasan
Botol yang telah diisi air berwarna merah dengan suhu 27° C ditutup dengan plastisin
dengan sedotan air minum ditengahnya. Botol tersebut dimasukan dalam baskom yang berisi
air panas ( 87° C). Dalam waktu 5 menit air merambat pada pipa dari plastisin dengan
ketinggian berubah-ubah. Setelah 5 menit suhu air dalam baskom menurun menjadi 61° C.
Hal ini disebabkan karena ada perpindahan kalor/panas dari air dibaskom ke air dalam botol
lalu ke pipa dan adanya perpindahan kalor dari air dibaskom keluar ( ke udara bebas ).

I. Kesimpulan
Pada percobaan zat cair, terjadi perpindahan kalor yaitu :
1. Dari air di baskom ke air warna dalam botol.
2. Dari air warna di botol ke pipa ( sedotan air minum ).
3. Dari air di baskom ke udara luar.
4. Dari air di baskom ( aluminium ) ke baskom tersebut.

J. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

K. Kesulitan yang Dialami: Saran dan Masukan

Kami tidak mengalami kesulitan dalam pelaksanaan praktikum ini. Setelah melakukan percobaan,
kita akan mengetahi apa itu pemuaian zat cair.
L. Foto/Video Percobaan
LAPORAN PRAKTIKUM IPA
PEMUAIAN BENDA GAS

Disusun Oleh Kelompok 5:


1. Surani (856776756)
2. Siti Khunaeni (856776763)
3. Rima Melina Sari (856779404)
4. Ratih Fitri Sari (856780874)
5. Refita Mutia (856786123)

UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2022.1
MODUL 5.
Kegiatan Praktikum 3. Perubahan pada Suatu Zat
Pemuaian Benda Gas

A. Judul

Pemuaian Benda Gas

B. Tujuan

Menguji pemuaian benda gas.

C. Alat dan Bahan

1. Botol minuman bekas

2. Lilin 1 buah.

3. Sedotan minuman

4. Baskom/ember.

5. Lilin mainan/malam.

D. Landasan Teori

Pemuaian gas yaitu bertambahnya volume gas karena mendapatkan suatu kalor atau dapat
dikatakan bahwa gas apabila dipanaskan akan memuai. Pemuaian gas pada tekanan
tetap/konsta berlaku hukum Gay Lussac yaitu gas di dalam ruang tertutup dengan tekanan
diduga tetap, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlak gas.

E. Prosedur Percobaan

1. Dengan cara yang sama pada percobaan pemuaian zat cair rakitlah air dan bahan yang telah
disiapkan.
2. Perbedaan pada percobaan ini tidak perlu menggunakan larutan warm yang dimasukkan
dalam botol.
3. Siapkan air dingin (bukan air es) dalam ember atau baskom.
4. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar 1. Merakit alat dan bahan

Percobaan pemuaian cara 2


Pada percobaan pemuaian benda gas cara kedua ini hanya menggantikan sedotan dengan balon
dan air dingin dengan air panas.

Gambar 2. Percobaan 2 dengan menggunakan balon


F. Hasil Pengamatan
Tabel 5.5
No. Cara Pertama Keterangan
1. Sebelum botol dipanaskan, apa yang terlihat dalam Air tetap tenang
air.
2. Setelah botol dipanaskan, apa yang terlihat dalam Air bergelembung
air.
3. Kira-kira berapa lama setelah pemanasan timbul 8 menit lebih
gelembung air.

Tabel 5.6
No. Cara kedua Keterangan
1. Sebelum botol dimasukan ke dalam air Balon dalam keadaan di dalam
panas, keadaan balon botol dan kempes.
2. Setelah botol dimasukan ke dalam air Balon mulai terisi gas dan balon
panas, posisi botol. mulai naik dan mengembang.
3. Lama pemuaian gas dalam balon Kurang lebih 10 menit
diperkirakan.
4. Suhu maksimum air saat botol dimasukkan 80C
dalam ember.

G. Pertanyaan-Pertanyaan
Coba jelaskan proses terjadinya ledakan balon dan ban kendaraan lengkap dengan
keterkaitannya antara volume suhu dan tekanan.

H. Pembahasan
Dari percobaan, kita dapat buktikan bahwa pemuaian benda gas terlihat pada
gelembung-gelembung air dalam baskom/ember dan pada percobaan kedua terbukti
dengan adanya balon yang semula kempes karena adanya pemuaian benda gas menjadi
mengembang.
Volume dalam balon dan ban kendaraan jika mengalami pemanasan maka udara di
dalam balon dan ban kendaraan akan mengembang. Pengembangan udara didalam balon
dan ban kendaraan menekan seiring dengan pemuaian yang terjadi. Jika pemuaian terjadi
terus menerus maka balon dan ban kendaraan tidak akan mampu menahannya akhirnya
balon dan ban kendaraan akan meletus.
I. Kesimpulan
Benda gas akan memuai jika dipanaskan/diberi panas (kalor).

J. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

K. Kesulitan yang Dialami: Saran dan Masukan


Kami tidak mengalami kesulitan dalam pelaksanaan praktikum ini. Setelah
melakukan percobaan, kita akan mengetahi apa itu pemuaian benda gas

L. Foto/Video Percobaan
Percobaan 1 Percobaan 2
LAPORAN PRAKTIKUM IPA

MODUL 6. TELINGA
PERCOBAAN STRUKTUR DAN FUNGSI TELINGA
PERCOBAAN MEKANISME TRANSMISI PENDENGARAN

Disusun Oleh Kelompok 5:


1. Surani (856776756)
2. Siti Khunaeni (856776763)
3. Rima Melina Sari (856779404)
4. Ratih Fitri Sari (856780874)
5. Refita Mutia (856786123)

UPBJJ PALEMBANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
2022.1
MODUL 6. TELINGA
Percobaan Struktur Dan Fungsi Telinga
Percobaan Mekanisme Transmisi Pendengaran

Praktikum 1. Percobaan Struktur dan Fungsi Telinga

A. Judul
Percobaan Struktur dan Fungsi Telinga
B. Tujuan
Untuk mengetahui bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya.
C. Alat dan Bahan
1.Gambar struktur alat pendengaran manusia

Gambar 1. Struktur alat pendengaran manusia


2. Lembar Pengamatan
3. Alat Tulis

Gambar 2. Alat Tulis


D. Landasan Teori
Mendengar adalah kemampuan untuk mendeteksi vibrasimekanis (getaran) yang
kita sebut suara. Dalam keadaan biasa, getaran mencapai indera pendengar, yaitu telinga,
melalui udara (Pratiwi et al., 2006). Manusia memiliki sepasang telinga masing-masing
terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga luar
merupakan bagian daun telinga yang berfungsi sebagai penangkap getaran suara. Telinga
tengah berupa rongga yang berisi udara. Telinga dalam berawal dari tingkap oval dan
terowongan yang disebut labirin. Bagian utama labirin adalah saluran gelung yang
berhubungan dengan organ keseimbangan.

E. Prosedur Percobaan
1. Perhatikan gambar struktur alat pendengar manusia.
2. Beri nama dan jelaskan fungsinya bagian-bagian telinga mulai dari telinga bagian luar
sampai telinga bagian dalam sesuai yang ditunjuk dengan anak panah.
3. Kemudian masukkan dalam Tabel 6.2

F. Hasil Pengamatan

Tabel 6.2
Bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya
No. Nama organ Bagian telinga Keterangan
Luar Tengah Dalam
1. Daun telinga √ Menangkap getaran
2. Lubang telinga √ Mengantarkan geteran
3. Kelenjar minyak √ Menangkap pertikel debu dan
menghalangi masuknya air
4. Gendang telinga √ Meneruskan gelombang bunyi
dari udara
5. Tulang martil √ Menangkap getaran dari
6. Tulang landasan √ gendang telinga dan
7. Tulang sangurdi √ meneruskannya ketingkap
oval
8. Pembuluh √ Memasukan udara ke telinga
eustachius tengah dan menjadikanya
tekanan udara di gendang
telinga = tekanan udara di
luar
9. Tingkap oval √ Menghantarkan getaran udara
10. Labirin √ Menghasilkan cairan limfe
11. Koklea √ Mengubah getaran menjadi
impuls
12. Rumah siput √ Mengirimkan impuls ke otak
untuk diinterprestasikan
menjadi bunyi

G. Pertanyaan-Pertanyaan
1. Apa saja bagian-bagian telinga beserta fungsinya?

H. Pembahasan
Bagian-bagian telinga:

Telinga luar

Gambar 3. Menunjukkan bagian telinga luar

1. Daun telinga (external pinna) merupakan bagian telinga yang paling jelas terlihat dari luar.
Daun telinga memiliki lekukan-lekukan khas yang berfungsi untuk mengumpulkan
gelombang suara. Daun telinga memiliki struktur yang lentur dan elsatis karena tersusun atas
jaringan tulang rawan.
2. Saluran telinga merupakan kelanjutan dari daun telinga yang menjadi saluran masuknya
gelombang suara menuju organ-organ pendengaran di bagian dalam.
3. Gendang telinga (membrantimpanik) akan bergetar ketika menerima gelombang suara yang
datang. Getaran atau vibrasi dari gendang telinga akan diteruskan menuju tulang-tulang
pendengaran.

Telinga tengah
Gambar 4. Menujukan bagian telinga tengah

1. Tulang martil (maleus) merupakan tulang pendengaran pertama yang berbentuk seperti
martil/ palu dan akan bergerak ketika ada getaran yang datang.
2. Tulang landasan (incus) merupakan tulang pendengaran kelanjutan dari tulang martil
3. Tulang sanggurdi (stapes) merupakan tulang pendengaran ketiga di telinga tengah. Ketiga
tulang pendengaran tersebut memiliki satu fungsi pokok untuk menghantarkan dan
memperkuat getaran suara yang datang.

Telinga dalam

Gambar 5. Menunjukan bagian telinga dalam

1. Jendela oval merupakan membran berbentuk oval pada permukaan koklea. Jendela oval
akan menerima getaran dari tulang sanggur di dan meneruskannya menuju koklea.
2. Rumah siput (koklea) merupakan saluran berbentuk seperti rumah siput di telinga bagian
dalam. Koklea mempunyai dua ruangan besar, yaitu saluran vestibuler di bagian atas dan
saluran timpanik di bagian bawah yang dipisahkan oleh diktuskoklea yang berukuran lebih
kecil. Saluran vestibuler dan timpanik berisi cairan perilimfa, sedangkan duktuskoklea berisi
cairan endolimfa.
3. Organ korti, terletak pada duktuskoklea. Organ korti mengandung sel reseptor telinga yang
akan menerima getaran dan mengubahnya menjadi impuls listrik untuk dihantarkan ke otak.
Selreseptor tersebut memiliki rambut yang menjulur ke dalam duktuskoklea. Rambut
tersebut beraut ke membran tektorial yang menggantung di atas ogancorti.
4. Jendela bunda rmerupakan ujung dari koklea yang akan menjadi akhir dari getaran suara
karena getaran yang menumbuk jendela bundar akan menghilang.

I. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa mekanisme atau proses mendengar
adalah sebagai berikut:
GetaranSuara - DaunTelinga - SaluranTelinga -Membran Timpani - Maleus - Inkus - Stapes -
tingkap oval - koklea (rumahsiput) - Sel-sel Rambut – membran tektorial - Organ Korti -
selsarafauditori - otak/sarafsensori.

J. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

K. Kesulitan yang Dialami: Saran dan Masukan

Peneliti tidak mengalami kesulitan dalam pelaksanaan praktikum ini. Setelah melakukan
percobaan, kita jadi mengetahui bagian-bagian telinga beserta fungsinya.

L. Foto/Video Percobaan
Praktikum 2. Percobaan Transmisi Pendengaran
A. Judul
Percobaan Transmisi Pendengaran
B. Tujuan
Untuk Menjelaskan peristiwa yang terjadi pada bagian-bagian telinga yang dilalui getaran
suara dari suatu sumber bunyi.
C. Alat dan Bahan
1. Gambar Transmisi pendengaran

Gambar 1. Gambar Transmisi pendengaran

2. Lembar pengamatan
3. Alat Tulis

Gambar 2. Alat Tulis


D. Landasan Teori

Semua suara atau bunyi dari luar tubuh dapat kita dengarkan karena masuk dalam bentuk
gelombang suara yang melalui medium udara. Sebelum telinga kita mendengar bunyi,
terlebih dahulu daun telinga akan menangkap dan mengumpulkan gelombang suara.
Selanjutnya, gelombang suara masuk ke dalam liang telinga (saluran pendengaran) dan
ditangkap gendang telinga (membran timpani). Akibatnya, gelombang suara tersebut
terjadi vibrasi (getaran). Getaran ini akan diteruskan menuju telinga tengah melalui tiga
tulang kecil (osikula) yakni tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus), dan
tulang sanggurdi (stapes). Dari tulang sanggurdi, getaran diteruskan melalui jendela oval
menuju koklea yang berisi cairan. Selanjutnya, getaran diteruskan menuju jendela bundar
dengan arah gerak yang berlawanan . Setelah itu, getaran akan diterima oleh sel-sel rambut
(fonoreseptor) di dalam organ Corti. Getaran dalam cairan koklea akan menggetarkan
membran basiler, dan getaran ini juga akan menyebabkan membran tektorial ikut bergetar.
Getaran akan diubah menjadi impuls saraf, yang selanjutnya dihantarkan saraf auditori
menuju otak. Otak akan memberikan tanggapan, sehingga kita dapat mendengar suara.

E. Prosedur Percobaan
1. Pelajari gambar transmisi pendengaran.
2. Jelaskan peristiwa yang terjadi pada bagian-bagian telinga yang dilalui getaran suara,
secara berurutan sesuai dengan nomor yang ada pada gambar di atas.

F. Hasil Pengamatan

No. Transmisi Keterangan


Pendengaran
1. Gendang Gendang pendengaran atau membrana
Pendengaran tympani adalah selaput atau membran tipis yang
memisahkan telinga luar dan telinga tengah. Ia
berfungsi untuk menghantar getaran suara dari
udara menuju tulang pendengaran di dalam telinga
tengah.
2. Tulang-Tulang Tulang pendengaran ada 3 yaitu
Pendengaran (martilatau malleus, landasanatau incus, dan
sanggurdi atau stapes). Ujung dari saluran
Eustachius juga berada di telinga tengah.
Getaran suara yang diterima oleh gendang
telinga akan disampaikan ke tulang
pendengaran. Masing-masing tulang
pendengaran akan menyampaikan getaran ke
tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang
merupakan tulang terkecil di tubuh
meneruskan getaran ke koklea atau rumah
siput.

3. Tangkap Oval Selaput yang menghubungkan telinga


tengah dengan telinga dalam. Getaran suara akan
dihantar dari gendang telinga, tulang pendengaran
(martil, landasan, sanggurdi), dan kemudian ke
selaput di tingkap oval untuk dilanjutkan ke telinga
dalam.

4. Koklea Koklea mengubah getaran yang berasal dari cairan


koklea dan struktur terkait menjadi sinyal saraf.
Koklea menerima suara dalam bentuk getaran, yang
menyebabkan perilymph dan silia bergerak.

5. Cairan limfa Cairan limfa ada di dalam saluran vestibulum.


Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran
Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam
saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di
dalam saluran tengah menggerakkan membran
basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan
cairan dalam saluran timpani.

G. Pertanyaan-pertanyaan
1. Jelaskan peranan daun telinga pada proses mendengar dari sumber bunyi!
2. Jelaskan fungsi saluran Eustachius!
3. Jelaskan proses terjadinya rambatan suatu bunyi/suara hingga kita mendengar!
4. Mengapa kemampuan mendengar seseorang satu dengan yang lain tidak sama?
5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi seseorang menjadi tuli!

H. Pembahasan
Fungsi daun telinga adalah untuk mengumpulkan suara. Daun telinga juga dapat
memperbesar (mengamplifikasi) suara dan mengarahkannya ke saluran telinga. Fungsi
saluran eustachius juga sebagai penghubung telinga bagian tengah dan bagian belakang
tenggorokan. Pada saat menguap ataupun menelan, saluran ini akan mengalami buka tutup
agar udara masuk, dan menyerasikan tekanan antara bagian telinga tengah dengan tekanan
telinga dari luar sehingga memiliki tekanan yang sama. Urutan proses mendengar yang perlu
Anda ketahui.
1. Gelombang suara memasuki telinga luar dan berjalan melalui lorong sempit yang disebut
saluran telinga, yang mengarah ke gendang telinga.
2. Gendang telinga bergetar dari gelombang suara yang masuk dan mengirimkan getaran ini
ke ketiga tulang kecil di telinga tengah.
3. Tulang di telinga tengah memperkuat atau meningkatkan getaran suara dan mengirimnya
ke koklea.
4. Setelah getaran menyebabkan cairan di dalam koklea bergetar, gelombang suara berjalan
di sepanjang membran basilar. Sel-sel rambut, yaitu sel sensorik yang berada di atas
membran basilar, mengendalikan gelombang suara. Sel-sel rambut di dekat ujung lebar
koklea kemudian mendeteksi suara bernada tinggi, sedangkan yang lebih dekat ke tengah
mendeteksi suara bernada rendah.
5. Saat sel-sel rambut bergerak, komponen seperti rambut yang sangat kecil (dikenal dengan
stereocilia) yang bertengger di atas sel-sel rambut menabrak struktur dan lengkungan di
atasnya. Ini menyebabkan stereocilia terbuka. Kemudian, bahan kimia masuk ke dalam sel
dan menciptakan sinyal listrik.
6. Saraf pendengaran kemudian membawa sinyal ini ke sistem saraf pusat (otak) dan
mengubahnya menjadi suara yang kita kenal dan pahami.
Kemampuan mendengar seseorang satu dengan yang lain tidak sama karena setiap orang
memiliki mekanisme transmisi pendengaran yang berbeda. Bahkan telinga kanan dapat
mendengar dengan lebih baik dibanding telinga kiri. Tidak hanya itu, informasi yang kita
dengar dari telinga kanan bahkan dapat diingat dengan lebih baik. Dalam sebuah eksperimen
terhadap 41 partisipan dewasa diketahui bahwa ketika mereka diminta hanya berfokus pada
informasi yang datang melalui telinga kanan, kemampuan mengingat mereka meningkat
sebesar 8 persen. Penuaan dan paparan terhadap suara berisik dalam jangka waktu
panjang adalah faktor-faktor yang berperan besar dalam kondisi ini. Faktor lainnya, seperti
kotoran telinga berlebih, juga dapat mengganggu fungsi telinga dalam menghantarkan suara
dengan sewajarnya. Sebagian besar kasus tuli tidak dapat disembuhkan.

I. Kesimpulan
Semakin jauh jarak beban dengan katrol semakin kecil gaya yang diperlukan.

J. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

K. Kesulitan yang Dialami: Saran dan Masukan


Dalam percobaan praktikum ini, kita bisa mengenal tentang dan transmisi pendengaran.

L. Foto/Video Percobaan
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

MODUL 7 MATA

PERCOBAAN BINTIK BUTA


PERCOBAAN IRIS (PUPIL) MATA

Disusun Oleh Kelompok 5:


1. Surani (856776756)
2. Siti Khunaeni (856776763)
3. Rima Melina Sari (856779404)
4. Ratih Fitri Sari (856780874)
5. Refita Mutia (856786123)

UPBJJ PALEMBANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
2022.1
MODUL 7 MATA

PERCOBAAN BINTIK BUTA


PERCOBAAN IRIS (PUPIL) MATA

Praktikum 1. PERCOBAAN BINTIK BUTA

A. Judul
Percobaan Bintik Buta

B. Tujuan
Menentukan jarak bintik buta dari mata
C. Alat dan Bahan
1. Kertas
2. Penggaris
3. Pulpen

D. Landasan Teori
Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan diteruskan
ke aques humos,pupil,lensa mata, vitrous humor, kemudian retin. Cahaya yang masuk
kebagian bintik kuning retina akan mengenai sel – sel batang dan kerucut.

E. Prosedur Percobaan
PERCOBAAN 1
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan di perlukan
2. Menyiapkan gambar bintik buta bagian A untuk percobaan.
3. Menutup mata sebelah kiri dengan jari-jari tangan.
4. Pusatkan pandangan pada tanda positif (+) dengan jarak 60 cm dari pandangan mata lalu
perlahan-lahan mendekatkan gambar kearah wajah dengan tetap berfokus pada tanda
positif (+).
5. Mengetahui berapa jarak dari mata tanda bundaran hitam pada bagian Amulai tidak
Nampak.
6. Mencatat hasil pengamatan pada tabel yang telah di sediakan di modul
PERCOBAAN 2
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan di perlukan
2. Menyiapkan gambar bintik buta bagian B untuk percobaan.
3. Menutup mata sebelah kiri dengan jari-jari tangan.
4. Pusatkan pandangan pada tanda positif (+) dengan jarak 60 cm dari pandangan mata lalu
perlahan-lahan mendekatkan gambar kearah wajah dengan tetap berfokus pada tanda
positif (+).
5. Mengetahui berapa jarak dari mata garis pendek pada gambar B mulai tidak Nampak.
6. Mencatat hasil pengamatan pada tabel yang telah di sediakan di modul

F. Hasil pengamatan

Percobaan 1
Dengan focus pada tanda
Jarak gambar bagian
No positif (+) maka tanda Ket
A dari mata
bundaran hitam
1 60 cm Tampak jelas 
2 30 cm Tanpak jelas 
3 6 cm Buram X
4 5 cm Hampir tidak terlihat X
5 3 cm Tidak terlihat X

Percobaan 2

Dengan focus pada tanda positif (+) maka:


Jarak gambar bagian
No Garis pendek tampak menyatu
A dari mata Garis pendek
dengan garis panjang
1 60 cm Tampak jelas 
2 30 cm Tampak buram X
3 6 cm Buram X
4 5 cm Hampir tidak tampak X
5 3 cm Tidak tampak X
G. Pertanyaan-Peranyaan

1. Pada percobaan bintik buta (1), mengapa tanda (•) menghilang dari pandangan anda pada
jarak tertentu?

2. Pada percobaan bintik buta (2), mengapa kedua garis (pendek dan panjang) tampak
menyatu? Pada jarak berapa dari mata? Jelaskan mengapa hal itu terjadi!

H. Pembahasan

Pada percobaan 1, pada jarak 60 cm. focus mata masih baik dan tanda + terlihat jelas.
Jarak pandang semakin dekat maka tanda hitam akan semakin hilang karena pandangan focus
ke tanda +.
Pada percobaan ke 2. Pada jarak 60 cm. pandangan masih tampak jelas. Setelah jarak 5
cm garis akan tampak menyatu.

I. Kesimpulan
Jarak pandang semakin dekat , maka focus mata ( penglihatan ) akan semakin hilang
bahkan tidak tampak.

J. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

K. Kesulitan yang Dialami: Saran dan Masukan


Dengan adanya praktik ini, kita jadi mengetahui bahwa tentang mata.
L. Foto/Video Praktikum:
Praktikum 2. Percobaan Iris (Pupil) Mata

A. Judul
Percobaan Iris (Pupil) Mata
B. Tujuan
Mengetahui reaksi pupil mata pada kucing
C. Alat dan Bahan
1. Kucing
2. Tabel pengamatan
3. Alat tulis

D. Landasan Teori
Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan diteruskan
ke aques humos,pupil,lensa mata, vitrous humor, kemudian retin. Cahaya yang masuk
kebagian bintik kuning retina akan mengenai sel – sel batang dan kerucut.

E. Prosedur Percobaan
1. Ambillah seekor kucing pada siang hari dan perhatikan bentuk pupil mata kucing
tersebut, baik bentuk maupun ukuranya
2. Ambillah seekor kucing malam hari atau tempat redup dan perhatikan bentuk pupil mata
kucing tersebut, baik bentuk maupun ukuranya
3. Tuangkan setiap hasil pengamatan anda pada tabel pada lembar kerja.

F. Hasil Pengamatan
No. Pengamatan Keterangan

1. Bentuk pupil mata kucing


pada cahaya redup
2. Pupil mata kucing saat di
sorot senter

G. Pertanyaan-Pertanyaan
1. Dari hasil pengamatan anda tersebut, mana yang lebih besar, apakah pupil mata ketika lilin
dinyalakan ataukah ketika lilin dipadamkan? Jelaskan!
2. Apa fungsi pupil mata tersebut bagi penglihatan? Jelaskan!

H. Pembahasan
Pada saat cahaya redup pupil mata kucing akan melebar/pipih. Pada saat cahaya terang
pupil mata kucing akan mengencil.

I. Kesimpulan
Sama seperti pupil pada manusia, pupil pada mata kucing juga bisa membesar dan
mengecil sesuai dengan keadaan cahaya.
Bentuk pupil mata kucing ketika di dalam ruangan yang akan gelap yaitu membeser
(hamper 90%) hal ini untuk mempermudah kucing melihat dalam keadaan gelap.
Bentuk pupil mata kucing ketika disorot dengan senter adalah mengecil dan mengubah
menjadi garis tipis, karena saat mendapatkan cahaya yang lebih terang system lapisan mata
yang di sebut iris melindungi retina.
J. Daftar Pustaka

Rumanta, Maman (2019). Praktikum IPA di SD. Banten: Universitas Terbuka

K. Kesulitan yang Dialami: Saran dan Masukan


Dengan adanya praktik ini, kita jadi mengetahui tentang iris (pupil) mata.
L. Foto/Video Praktikum:
LAPORAN PRAKTIKUM IPA
BENTUK MEDAN MAGNET

Disusun Oleh Kelompok 5:


1. Surani (856776756)
2. Siti Khunaeni (856776763)
3. Rima Melina Sari (856779404)
4. Ratih Fitri Sari (856780874)
5. Refita Mutia (856786123)

UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2022.1
MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET

BENTUK MEDAN MAGNET

A. Judul
Bentuk Medan Magnet
B. Tujuan

Menunjukkan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan serbuk-serbuk besi.
C. Alat dan Bahan
1. Karton putih
2. Magnet batang
3. Serbuk-serbuk besi secukupnya.

D. Landasan Teori
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu maten yang mempunyai suatu medan
magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet
yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan. Magnet selalu memiliki
dua kutub yaitu: kutub utara (north/N). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan
magnet kecil tersebut akan memiliki dua kutub.

E. Prosedur Percobaan
1. Letakkan sebuah magnet batang di atas meja.
2. Peganglah selembar kertas karton putih di atas meja tersebut.
3. Taburkan serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian ketuklah karton itu secara
perlahan beberapa kali.
4. Amatilah dan gambaran pola-pola yang dibentuk serbuk-serbuk besi itu.
5. Dari hasil pengamatan anada, buatlah kesimpulan tentang medan magnet.
F. Hasil Pengamatan

Gambar 1. Serbuk besi tertarik medan magnet


G. Pertanyaan-Pertanyaan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan medan magnet?
2. Apakah sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan?

H. Pembahasan
Gambar A, menunjukan bahwa garis floks magnet yaitu gaya magnet yang tidak
terlihat yang arahnya meninggalkan kutub utara menuju selatan kemudian kembali ke
kutub utara melalui magnet.
Gambar B, menunjukkan pola yang dibuat oleh serbuk besi setelah magnet diletakkan
di atas serbuk besi.
Gambar C, menunjukkan bahwa apabila kutub N (utara) didekatkan ke kutub S
(selatan), maka akan menarik, begitu juga sebaliknya.

I. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa kutub magnet yang berbeda
apabila didekatkan akan tarik menarik, apabila kutub yang sama didekatkan, akan tolak
menolak. Magnet kutub utara akan selalu menarik ke magnet kutub selatan.

J. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
K. Kesulitan yang Dialami: Saran dan Masukan

Kami tidak mengalami kesulitan dalam pelaksanaan praktikum ini. Setelah melakukan
percobaan, kita akan mengetahi magnet memiliki dua kutub yaitu utara dan selatan

L. Foto/Video Percobaan
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

Disusun Oleh:
Nama : Rima Melina Sari
Nim : 856779404

Tutor: Yeni Herlina, S.Pd., M.M.

UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2022.1
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Rima Melina Sari

NIM : 856779404

Program studi : PGSD

Nama Sekolah : SD Negeri 06 PulauBeringin

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama (Gelar) : YENNI HERLINA, S. Pd. MM.

NIP : 197402092006042008

InstansiAsal : SMA Negeri 1 Lahat

No. HP : 081271967774

Alamat Email : yenilahat27@gmail.com


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : RIMA MELINA SARI


NIM : 856779404
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Aromantai, 26 Mei 2022


Yang membuat pernyataan

RIMA MELINA SARI


MODUL 1.
Kegiatan Praktikum1. Ciri-ciri makhluk hidup
Respirasi pada Makhluk Hidup ( Respirasi Memerlukan Udara)

A. Judul
RespirasiMemerlukan Udara (Oksigen)

B. TujuanPercobaan

1. Membuktikan Bahwa respirasi memerlukankan udara (oksigen)

C. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Botol 3 Buah

b. Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah

c. Plastisin secukupnya

d. Vaselin secukupnya
e. Kapas secukupnya

f. Pipet tetes 1 buah

2. Bahan

a. Kecoa atau belalang 1 ekor

b. Kacang merah atau kedelai yang sedang berkecambah secukupnya


c. Pewarna makanan

d. Kapur sirih secukupnya

D. Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Masukkan sedikit air kapur sirih kedalam dasar botol, selanjutnya masukkan kapas
secukupnya.
3. Masukkan kacang merah/kedelai yang sedang berkecambah kedalam botol yang telah diberi
kapas.

4. Lapisi bagian dekat pangkal sedotan air dengan plastisin, kira kira menyumbat mulut botol,
selanjutnya masukkan pangkal sedotan air kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin hingga
menutupi botol.

5. Rapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat dan rapi.

6. Olesi dengan vaselin celah yang terjadi antara plastisin dengan sedotan air kemasan gelas
agar tidak terjadi kebocoran udara yang bisa menghambat percobaan

7. Respirometer buatan ini diberi label A dengan menggunakan spidol, kemudian letakkan
secara horizontal.

8. Lakukan Langkah 1-7, dengan cara yang sama, namun kecambah diganti dengan kecoa atau
belalang dan diberi label B.

9. Lakukan Langkah 1-7, hanyatanpamenggunakanmakhlukhidup (sebagai control) dan diberi


label C.

10. Dalam waktu yang bersamaan dengan menggunakan pipet tetes, tetesilah ujung sedotan air
kemasan gelas pada setiap respire meter dengan air yang sudah diberi pewarna.

11. Amatilah tetesan air berwarna pada setiap respirometer, dengan selang waktu 5 menit
selama 5 kali pengamatan.

12. Tuangkan hasil pengamatan anda pada Lembar Kerja.

E. Hasil Pengamatan

Keadaan air berwarna pada respirometer, 5 menit

Respirometer Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima


A Diujung Diujung Mendekat Mendekat Mendekat

B Diujung Mendekat Mendekat Mendekat Mendekat

C Diujung Diujung Diujung Diujung Diujung

F. Pertanyaan

1. Apa guna kapur sirih dalam percobaan repirasi memerlukan oksigen?


2. Apa yang terjadi pada Gerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer A,B,C?
mengapa hal itu terjadi, jelaskan?

Jawaban

1. Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen sebagai peningka tsuhu
agar respirasi terpicu menjadi cepat. Selain itu sebagai pengika tkarbon dioksida.
2. Terjadi pergerakan dari posisi semula sampai pada perhitungan setiap 5 menit disetiap
botol. Dikarenakan keperluan setiap makhluk hidup yang ada di dalam botol untuk
memperoleh oksigen dalam proses respirasi. Terutama di botol B pergerakannya lebih
cepat dari botol A dan C, dikarenakan kebutuhan akan oksigen lebih banyak dibandingkan
tumbuhan. Sedangkan tumbuhan memerlukan karbon dioksida untuk proses fotosintesis.

G. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum, maka dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk hidup
pasti melakukan respirasi, makhluk hidup memerlukan udara (oksigen).

H. Daftar Pustaka
MamanRumanta, dkk. Praktikum IPA di SD. PDGK4107/3 SKS/ Modul 1-9, Universitas
Terbuka.
I. Foto/Video Praktikum

Pengamatan 5 menit kedua Pengamatan 5 menit ketiga

Pengamatan 5 menit keempat Pengamatan 5 menit kelima

MODUL 3.
Kegiatan Praktikum 2. Uji Makanan
Uji Karbohidrat, Lemak dan Protein

A. Judul
Uji Karbohidrat
B. Tujuan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat.

C. Alat dan Bahan :


1. Lumpang porselin / piring plastik 1 buah
2. Pipet 1 buah

3. Apel 1 diiris kecil

4. Tahuputih 1 iris kecil

5. Kalium iodide 0,1 M 10 mL


D. Teori Dasar
Karbohidrat atau amilum merupakan senyawa yang terdiriatas unsur karbon, hidrogen,
dan oksigen. Karbohidrat adalah senyawa organic terdiri dari unsure karbon, hidrogen, dan
oksigen. contoh; glukosa C6H12O6, sukrosa C12H22O11, sellulosa (C6H10O5)n. Rumus
umum karbohidrat Cn(H2O)m.

E. Cara Kerja
1. Susun semuam akanan dan diberi nama bahan-bahan makanan yang akan diuji di atas
lumping porslin / piring plastik / wadah lainnya.
2. Tetesi satu per satu – satu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium dalam
KI/Lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi larutan
yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukan warna ungu-biru setelah
ditetesi larutan yodium.
3. Catat semua hasil pengamatan kedalam Lembar Kerja dan buatlah kesimpulan tentang zat-
zat yang mengandung amilum.

F. Hasil Percobaan
Tabel Hasil Pengamatan
No Bahan Warna Keterangan
Makanan
Sebelum diberi Sesudah diberi
yodium yodium

1 Tahu Putih Putih Coklat Tidak Mengandung


karbohidrat

2 Apel Putih Coklat Tidak mengandung


karbohidrat

G. Pertanyaan dan Jawaban

1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepungterigu, kentang dan gula pasir, setelah diberilarutan
yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru ungu? Jika tidak, mengapa. Bukankah
semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa?
Jawab :
tidak, karena daribahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi dengan larutan
yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau hitam. Ada beberapa yang
coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti warna semula.

2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah
ditetesi larutan yodium?
Jawab :
Karena dari bahan makanan tersebut ada yang mengandung karbohidrat dan ada pula yang
tidak mengandung karbohidrat.

3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk sumber
karbohidrat?
Jawab :
Tidak ada yang mengandung karbohidrat
H. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol yang
digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain: Lugol digunakan untuk menguji
apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita
tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam
berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai pernyataan di atas di
peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
- Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung
karbohidrat (amilum).
- Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak mengandung
karbohidrat (amilum).

I. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-
bahan makanan Apel dan tahu, yang ditetesi dengan larutanyodium / reagenlugol maka dari
dua bahan tersebut teridentifikasi tidak mengandung karbohidrat.

J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
K. Foto/Vedeo Praktikum

Gambar 1. Tahu ditetesi dengan iodine

Gambar 2. Apel ditetesi Dengan iodine


A. Judul
Uji Lemak
B. Tujuan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.

C. Alat dan Bahan :


1. Lumpang porselin / piring plastik 1 buah
2. Pipet 1 buah

3. Kemiri 2 butir

4. Santan kelapa 1-3 sendok


D. Teori Dasar :
Minyak atau lemak merupkan komponen bahan makanan yang penting. Istilah minyak atau
lemak sebenarnya tergantung apakah pada suhu kamar bahan tersebut dalam keadaan cair atau
padat. Bila pada suhu kamar dalam keadaan cair, maka disebut minyak, sebaliknya bila dalam
keadaan padat disebut lemak. Lipid atau lipida lebih merupakan istilah ilmiah, yang mencakup
baik minyak maupun lemak.
Dalam pustaka asing, lipida yang kita makan umumnya disebut ditery fat, yang dapat kita
terjemahkan lemak pangan. Lemak secara kimiawi tersusun oleh sekelompk senyawa yang
berbeda. Dalam bahan makanan lemak dapat terdiri dari dua bentuk, yaitu yang tampak (visible)
dan yang tidak tampak (invisible). Lemak yang tampak misalnya mentega, margarin, minyak
goreng dan sebagainya. Lemak yang tidak tampak misalnya yang terdapat dalam berbagai
bahan makanan seperti daging, kacang tanah, susu, telur, dan sebagainya

E. Cara Kerja :
1. Buatlah 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan ukuran 5 x 5
cm.
2. Ambil pipet, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat. (boleh
dioleskan menggunakan jari tangan)
3. Biarkan tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah itu periksa dengan menghadap cahaya.
Amatilah dan catat keadaan permukaan kertas tersebut. Apakah meninggalkan bekas?
Catatan: gunakan hasil ini sebagai pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau
tidak.
4. Ambilah sepuluh kertas coklat yang sama seperti, berilah nomor dan mana, jenis bahan
makanan yang diuji.
5. Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan bersihkan sisa
kemiri. Biarkanlah sekitar 5-10 menit.
6. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan lain
(margarine, seledri, wortel, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah kering, papaya,
santan, dan susu). Termasuk margarine oleskan kekertas coklat dan biarkan 10 menit.
7. Setelah 10 menit, amati kertas cokelat satu persatu. Pergunakanlah lampu atau senter kearah
bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas manakah yang meninggalkan
bekas noda minyak? Catatlah hasil pengamatan pada table di lembar kerja.

F. Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan
No Bahan yang diuji Meninggalkan Bekas Noda Keterangan

ya Tidak

1 Santan √ Mengandung Lemak

2 Kemiri √ Mengandung Lemak

G. Pertanyaan dan Jawaban


1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya. Bagaimanakah
terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangananda?
Jawab :
Bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan papaya tidak
dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat biasa.

2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu/senter,


bagaimana terlihatnya?
Jawab :
setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas seledri dan
papaya tidak terlihat transparan.

3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makan sumber lemak?
Jawab :
Semua bahan yang digunakan seperti kemiri dan santan mengandung lemak.
H. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di ketahui bahwa :
- Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri
mengandung lemak.
- Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/ diusap - usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa santan mengandung lemak.

I. Kesimpulan
Setelah melakukan uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-
bahan makanan kemiri dan santan maka kedua bahan teridentifikasi mengandung lemak

J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. Foto/Video Praktikum

Gambar 1. Hasil percobaan pada kemiri


Gambar 2. Hasil percobaan pada santan kelapa
A. Judul
Uji Protein
B. Tujuan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein.

C. Alat dan Bahan


1. Korek api 1 dus/buah (korek gas)
2. Lilin 1 buah

3. Bulu ayam 1-2 helai

4. Putih telur yang sudah direbus 1 iris


5.. Tempe 1 diiris kecil

D. Teori Dasar
Minyakatau lemak merupkan komponen bahan makanan yang penting. Istilah minyak atau
lemak sebenarnya tergantung apakah pada suhu kamar bahan tersebut dalam keadaan cair atau
padat. Bila pada suhu kamar dalam keadaan cair, maka disebut minyak, sebaliknya bila dalam
keadaan padat disebut lemak. Lipid atau lipida lebih merupakan istilah ilmiah, yang mencakup
baik minyak maupun lemak.
Dalam pustaka asing, lipida yang kita makan umumnya disebut ditery fat, yang dapat kita
terjemahkan lemak pangan. Lemak secara kimiawi tersusun oleh sekelompok senyawa yang
berbeda. Dalam bahan makanan lemak dapat terdiri dari dua bentuk, yaitu yang tampak (visible)
dan yang tidak tampak (invisible). Lemak yang tampakmisalnyamentega, margarin, minyak
goreng dan sebagainya. Lemak yang tidak tampak misalnya yang terdapat dalam berbagai
bahan makanan seperti daging, kacang tanah, susu, telur, dan sebagainya

E. Cara Kerja
1. Nyalakan lilin, dirikan di atas piring kecil atau alas lainnya. Bakarlah bulu ayam di atas
lilin yang telah nyala. Amtilah dan jelaskan bau yang ditimbulkannya. Gunakan bulu ayam
terbakar ini sebagai kontrol/indikator.
2. Jepitlah satu persatu bahan yang akandiuji, kemudian bakarlah diatas lilin yang nyala.
Bahan yang diuji adalah seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, daging ayam. Amati
bau yang ditimbulkan. Bahan manakah bau yang sama dengan bulu ayam yang terbakar.
3. Buatlah kesimpulan, maknakah bahan makanan yang mengandung protein berdasarkan uji
pembakaran.
F. Data Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan
No Jenis Bahan Mengandung Protein Keterangan
Makanan
Ya Tidak

1 Putih Telur √ Mengandung Protein

2 Tempe √ Mengandung Protein

3 Bulu ayam √ Mengandung Protein

G. Pertanyaan dan Jawaban


1. Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang sama?
Jawab :
tidak
2. Perhatikan putih telur rebus, roti, tempe waktu dibakar. Indentifikasi bau yang
ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa dari masing-masing bahan makanan yang di
bakar tersebut!
Jawab :
a. Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh bulu
ayam yang dibakar.
b. Tempe setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh bulu
ayam yang dibakar.

H. Pembahasan
- Putih Telur (yang sudah direbus)
Pada uji protein, putih telur rebus yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah
diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu
menunjukan bahwa putih telur mengandung protein.
- Tempe
Pada uji protein, tempe yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah diamati baunya
ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa
tempe mengandung protein.
- Bulu Ayam
Pada uji protein, Bulu ayam yang yang dibakar di atas lilin yang nyala baunya dijadikan
sebagai kontrol/indikator (acuan) untuk bahan makanan yang lain yang dibakar.

I. Kesimpulan
Setelah melakukan uji protein dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan seperti
putih telur, dan tempe dengan bulu ayam yang
dibakarsebagaiindikatornyamakasemuabahanteridentifikasimengandung protein

J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. PrataSejatiMandiri.

K. Foto/Video Praktikum

Gambar 1. Pembakaran pada putihtelur

Gambar 2. Pembakaran pada Tempe


Gambar 3. Bulu ayam yang sudah di bakar
MODUL 4.
KegiatanPraktikum 3. PesawatSederhana
Katrol

A. Judul
Katrol

B. Tujuan
1. Menjelaskanmanfaatdarikatrol.
2. Menentukan keuntungan mekanik pada katrol.

C. Alat dan bahan


1. Katrol tetap.
2. Katrol bergerak.
3. Neraca pegas 0-500 gram.
4. Beban 200 gram, 100 gram, 50 gram, 20 gram (masing-masing dua buah).
5. Benang secukupnya atau senar plastik.
6. Statif atau penggantung katrol.

D. LandasanTeori
Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga terdapat
tali atau rantai sebagai penghubungnya. Katrol ini biasanya digunakan untuk menarik atau
mengangkat benda yang berukuran berat. Katrol adalah pesawat sederhana yang terdiri dari
sebuah roda beralur dengan tali di sekeliling piringan tersebut. Sama seperti pengungkit,
katrol memiliki tiga titik: titik tumpu, titik beban, dan titik kuasa.

E. ProsedurPercobaan
1. Melakukan kalibrasi untuk beban yang akan digunakan (200gr, 100gr, 50gr, dan 20gr)
dengan menggunakan neraca pegas.
2. Kemudian memeriksa apakah skala pada pegas menunjukkan keterbacaan yang sama
dengan nilai beban yang tertera dan memasukkan hasil kalibrasi kedalam tabel pada lembar
pengamatan.
3. Susun alat dan bahan percobaan seperti gambar berikut. Setelah beban A tergantung, catat
skala yang terdapat pada pegas. Kemudian bandingkan dengan masa beban A.
4. Kemudian melakukan langkah kedua dengan mengganti beban pada A secara berurutan
dari 100 gr sampai dengan 400 gr.
5. Selanjutnya lakukan kegiatan praktikum menggunakan katrol bergerak dan katrol tetap.
6. Catatlah skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol bergerak di
A.
7. Lakukan kegiatan pada langkah keemapat dan lima dengan mengganti beban A dari 100
gram sampai 400 gram.

F. Hasil Pengamatan
Data hasil kalibrasi

No. Beban Data hasil kalibrasi


1. 20 gram 0,25 N
2. 50 gram 0,36 N
3. 100 gram 1,26 N
4. 150 gram 1,89 N
5. 200 gram 2,52 N

Skala pada pegas: 0-8 N


Perbandingan dengan massa A berdasarkan dengan data hasil pengamatan dapat
dibandingkan antara beban dengan hasil kalibrasi yaitu 100 : 1

G. Pertanyaan - Pertanyaan
1. Jika saat kalibrasi beban 100 gram, skala pegas menunjukkan 20 skala kecil, maka satu
skala kecil sama dengan massa beban . . . gram
Jawab : 5 gram
2. Dari langkah (b), keuntungan mekanik dari pengguna katrol tetap adalah. . . .
Jawab :
Dalam menarik beban keatas menggunakan katrol tetap lebih mudah dan lebih ringan
dibandingkan jika menarik beban secara langsung
3. Pada langkah (d), keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak adalah. . . .
Jawab :
Kuasa yang diperlukan pada katrol bergerak untuk mengangkat beban lebih kecil dari
pada kuasa yang diperlukan pada katrol tetap.
4. Mana yang lebihmengntungkanpenggunaankatroltetapataukatrolbergerak? Berikan
alasan Anda dengan singkat dan jelas mengapa hal ini terjadi?
Jawab :
Yang lebih menguntungkan adalah kartol tetap karena katrol ini dapat selalu berubah-
ubah posisinya.

H. Pembahasan
Dilakukan kalibrasi untuk beban 20 gram, 50 gram, 100 gram, 150 gram, dan 200 gram
dengan menggunakan neraca pegas skala 0,8 N. Hasil kalibrasi seperti pada data hasil
pengamatan kemudian pada beban A diganti secara berurutan mulaidari 100 gram hingga 400
gram, lalu dicatat perubahan skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada
katrol bergerak di A secara bergantian sesuai urutan beban. Jika saat kalibrasi beban 100 gram,
skala pegas menunjukkan 20 skala kecil, maka satu skala kecil sama dengan massa beban 5
gram.

100 gram = 20 skala kecil


1 skala kecil = 100 : 20
1 skala kecil =5 gram
Jadi satu skala kecil sama dengan massa beban seberat 5 gram

Dari langkah (b), keuntungan mekanik dari pengguna katrol tetap adalah dalam
menarik beban keatas menggunakan katrol tetap lebih mudah dan lebih
ringandibandingkanjikamenarikbeban secara langsung. Keuntungan mekanik dari
penggunaan katrol bergerak adalah kuasa yang diperlukan pada katrol bergerak untuk
mengangkat beban lebih kecil dari pada kuasa yang diperlukan pada katrol tetap. Yang lebih
menguntungkan adalah kartol tetap karena katrol ini dapat selalu berubah-ubah posisinya.
I. Kesimpulan
Semakin jauh jarak beban dengan katrol semakin kecil gaya yang diperlukan.

J. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

K. Kesulitan yang Dialami: Saran dan Masukan


Dalam percobaan praktikum ini, kita bisa mengenal peswat sederhana katrol

L. Foto/Video Percobaan
MODUL 5.
Kegiatan Praktikum 4. Perubahan pada Suatu Zat
Pemuaian Zat Cair

A. Judul

Pemuaian Zat Cair

B. Tujuan

Menguji bahwa zat cair (air) jika dipanasiakan memuai.

C. Alat dan Bahan

1. Botol minuman bekas 1 buah.


2. Pewarna secukupnya.
3. Sedotan minuman 1 buah.
4. Baskom / ember 1 buah.
5. Lilin mainan / malam secukupnya.
6. Termometer 1 buah.

Gambar 1. Merakitalat dan bahan

7. LandasanTeori
Pada zat cair, pemuaian yang terjadihanya berupa pemuaian volume saja. Ini karena sifat
zat cair adalah selalu mengikuti bentuk ruang yang ditempatinya. Semakin tinggi suhu yang
diberikan pada zat cair itu, maka semakin besar muai volumenya. Pemuaian zat cair untuk
masing-masing jenis zat cair berbeda-beda. Akibatnya, walaupun mula-mula volume zat
cair sama, tetapi setelah dipanaskan volumenya menjadi berbeda-beda.

8. ProsedurPercobaan
1. Campurkan pewarna (bebas) dengan air secukupnya.
2. Masukan cairan berwarna tersebut kedalam botol bekas (usahakan bowl berwarna
putih bening) sampai penuh.
3. Tutuplah botol tersebut dengan panas.
4. Jangan lupa pada waktu menutup botol dengan lilin sertakan sedotan minuman
(usahakan sedotan berwarna putih bening).
5. Selanjutnya masukkan botol tersebut kedalam baskom atau ember yang telah diisi
dengan air.
6. Perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar 2. Memasukan botol ke dalam wadah berisi air

7. Hasil Pengamatan

No. Kegiatan Hasil Pengamatan


1. Larutan merah sebelum dimasukan kedalam air adalah 27°
panas C.

2.Suhu air panas dalam baskom aluminium adalah 87°C.

3.Ketinggian Air Ketinggian air panasdalambaskom 1 : 4,2 cm.

4.Ketinggian air yang merambat pada pipa dari lilin1 menit pertama : 1 cm.
adalah: 1 menti kedua : 2,5 cm
1 menit ketiga : 2,1 cm
1 menit keempat: 1,5 cm
1 menit kelima : 1,2 cm
5. Ketinggian makimum air yang merambat pada
2,5 cm, setelah mencapai waktu
pipa : 1 menit.

6.Suhu akhir pada pipa setelah mencapai ketinggian adalah 48° C.


akhir

7. Suhu akhir dalam ember / baskom saat larutan


61°C.
pada pipa mencapai tinggi maksimum

8. Pertanyaan-Pertanyaan
3. Pada percobaan yang dilakukan ada berapa proses perpindahan kalor atau panas?
4. Apa yang terjadi pada larutan dalam pipa jika air ember didinginkan?

9. Pembahasan
Botol yang telah diisi air berwarna merah dengan suhu 27° C ditutup dengan plastisin dengan
sedotan air minum ditengahnya. Botol tersebut dimasukan dalam baskom yang berisi air panas
( 87° C). Dalamwaktu 5 menit air merambat pada pipa dari plastisin dengan ketinggian
berubah-ubah. Setelah 5 menit suhu air dalam baskom menurun menjadi 61° C. Hal ini
disebabkan karena ada perpindahan kalor / panas dari air dibaskom ke air dalam botol lalu ke
pipa dan adanya perpindahan kalor dari air dibaskom keluar ( ke udara bebas ).

10. Kesimpulan
Pada percobaan zat cair, terjadi perpindahan kalor yaitu :
5. Dari air di baskom ke air warna dalam botol.
6. Dari air warna di botol ke pipa ( sedotan air minum ).
7. Dari air di baskom ke udara luar.
8. Dari air di baskom ( aluminium ) ke baskom tersebut.

11. Daftar Pustaka


Rumanta Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

12. Kesulitan yang Dialami: Saran dan Masukan

Peneliti tidak mengalami kesulitan dalam pelaksanaan praktikum ini. Setelah melakukan
percobaan, peneliti akan mengetahui apa itu pemuaian zat cair.
13. Foto/Video Percobaan

Anda mungkin juga menyukai