Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM IV

FOTOSINTESIS

4.1.Tujuan Praktikum
Untuk dapat mengetahui bagaimana fotosintesis terjadi pada makhluk hidup.

4.2.Landasan Teori
Fotosintesis termasuk anabolisme yaitu proses penyusunan molekul anorganik menjadi molekul
organik. Fotosintesis adalah proses asimilasi atau pengubahan CO2 dan H2O oleh klorofil menjadi
karbohidrat dengan bantuan sinar matahari. Fotosintesis hanya berlangsung jika terdapat cukup
cahaya dan faktor-faktor lain. Secara umum peristiwa fotosintesis dapat dinyatakan dengan
persamaan sebagai berikut:

6CO2 + 6H2O  C6H12O6 + 6 O2

Untuk membuktikan peristiwa fotosintesis dapat dilakukan serangkaian percobaan, diantaranya


adalah percobaan Ingenhousz, Engelmann, Sach, Hill, Blackman, dan lain-lain.

4.3.Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Hydrilla verticillata
2. Beaker Glass
3. Air Kran
4. Corong Kaca
5. Larutan Natrium Bikarbonat 0,5%
6. Tabung Reaksi
7. Bola Lampu dan kabel
8. Hand Counter

4.4.Cara Kerja

Adapun cara kerja praktikum fotosintesis yaitu sebagai berikut:


1. Isi beaker glass dengan air kran atau larutan natrium bikarbonat 0,5 % sebanyak separuh dari
volume beaker glass (jika beaker glass bervolume 1000 ml maka isi dengan air kran sebanyak
500 ml atau jika beaker glass bervolume 500ml maka isi dengan 250 ml/300 ml air kran).
2. Isi corong kaca dengan sepotong Hydrilla verticillata.
3. Isi tabung reaksi dengan air kran atau larutan natrium bikarbonat 0,5 % sampai penuh.
4. Masukkan corong pada no 2 ke dalam beaker glass yang sudah diisi oleh air kran atau larutan
natrium bikarbonat dengan posisi corong terbalik.
5. Tutup corong dengan tabung reaksi yang sudah diisi dengan air kran atau larutan natrium
bikarbonat 0,5 %.
6. Sinari beaker glass dengan menggunakan bola lampu (atur jarak keduanya ± 20 cm dan
usahakan agar sejajar).
7. Catat volume awal dan volume akhir dari air kran atau larutan natrium bikarbonat 0,5 % yang
sudah digunakan.
8. Hitung jumlah gelembung yang dihasilkan pada menit ke-0, menit ke 15, dan menit ke 30.
9. Masukkan data pengamatan pada percobaan di atas ke dalam tabel pengamatan kemudian buat
kesimpulan.
10. Ulangi percobaan di atas dengan perlakuan tanpa disinari bola lampu.

4.5.Diskusi

1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis?


2. Gelembung yang dihasilkan pada percobaan di atas berasal dari mana?
3. Bagaimana perbedaan hasil antara percobaan yang menggunakan cahaya lampu dengan
yang tidak menggunakan cahaya lampu?
4. Bagaimana perbedaan hasil antara percobaan yang menggunakan air kran dengan larutan
natrium bikarbonat 0,5 %?
BAB V
RESPIRASI

5.1. Tujuan Praktikum


Untuk mengetahui mekanisme respirasi pada manusia serta mengukur volume inspirasi dan
ekspirasi normal dari respirasi (volume tidal), mengukur berapa besar kapasitas paru-paru yang
dapat dimasuki udara respirasi (kapasitas tidal), dan mengukur jumlah volume paru-paru yang
dapat menampung udara respirasi normal selama 1 menit (volume total).

5.2. Landasan Teori


Pernapasan atau respirasi adalah pertukaran gas antara organisme dengan lingkungannya.
Hewan mengambil oksigen dari lingkungannya dengan mengeluarkan karbon dioksida
kelingkungannya (Ridle, 1987). Fungsi sistem respirasi adalah menyediakan oksigen untuk darah
dan membuang karbon dioksida. Sistem respirasi terdiri atas paru-paru dan sistem saluran yang
menghubungkan jaringan paru-paru dengan lingkungannya. Biasanya sistem respirasi dibagi
dalam dua bagian utama yaitu bagian konduksi, terdiri atas rongga hidung nasofaring, laring,
trakea, bronki, bronkiolus dan bagian respirasi yang terdiri atas alveoli dan struktur yang
berhubungan. Pertukaran gas antara udara dan darah hanya terjadi dalam alveoli. Suatu struktur
deperti kantong khusus yang membentuk sebagian besar paru-paru (Junquiera, 1995).
Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
1. respirasi luar yang merupakan pertukaran antara oksigen dan karbon dioksida antara darah
dan udara
2. respirasi dalam yang merupakan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dari aliran darah
ke sel-sel tubuh.
Semua sel tubuh makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk proses menghasilkan energi
yang terjadi dalam sel. Akan tetapi oksigen yang tersedia dalam tubuh hanya sedikit oleh karena
itu pengadaan oksigen harus terus menerus terjadi (Supeni, 1994). Sistem pernapasan utama
berfungsi untuk menyelenggarakan pengambilan oksigen oleh darah dan untuk pembuangan
karbon dioksida. Jaringan pernapasan yaitu tempat terjadinya pertukaran gas terdapat dalam paru-
paru yang terletak di dalam rongga dada. Rongga ini sesungguhnya merupakan rongga tertutup.
Paru-paru dihubungkan dengan lingkungan luar melalui serangkaian saluran; hidung, faring,
laring, trakea dan bronki. Saluran-saluran tersebut relatif kaku dan tetap terbuka dan
keseluruhannya merupakan bagian konduksi dari sistem pernapasan (Leeson et al., 1996).

5.3. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah baskom besar, botol besar atau
jerigen 5 liter yang telah ditandai per 250 ml, selang air, corong, balon (2 balon berukuran kecil
dan 1 balon berukuran besar), gunting, cutter, karet gelang, lakban/isolasi, solder/pembolong, lem
tembak, sedotan (3 sedotan).

5.4.Cara Kerja
Cara kerja yang digunakan pada praktikum respirasi manusia adalah sebagai berikut:
Isi jerigen dengan air dan perhatikan volume air agar sebanding dengan bar ukur. Tuangkan
jerigen air kedalam baskom yang telah diisi air secukupnya. Kemudian masukan selang secara
hati-hati melalui lubang jerigen.
5.4.1. Menghitung volume tidal (VT)
1. Napas ditarik secara normal, kemudian cepat-cepat dihembuskan ke dalam botol atau
jerigen melalui ujung selang.
2. Ujung selang dilepas dari mulut. Ujung selang yang dilepas letaknya harus lebih tinggi dari
botol/jerigen.
3. Skala pada jerigen/botol dilihat, diamati volume udara yang timbul setelah napas
dihembuskan. Volume tersebut menunjukkan volume tidal udara respirasi.
4. Percobaan tersebut dilakukan kembali pada praktikan dengan jenis kelamin yang berbeda
kemudian dibandingkan hasilnya.
5. Percobaan tersebut juga dilakukan setelah praktikan melakukan aktivitas berlari.

5.4.2. Menghitung kapasitas vital paru-paru (KV)


1. Napas ditarik dalam-dalam sekuatnya, kemudian cepat dihembuskan kedalam botol/jerigen
melalui ujung selang sekuat-kuatnya.
2. Ujung selang dilepaskan dari mulut.
3. Skala pada jerigen/botol dilihat, kemudian diamati skala yang menunjukkan volume dari
udara yang di hembuskan. Volume tersebut merupakan volume dari paru-paru.
4. Percobaan tersebut juga dilakukan pada praktikan dengan jenis kelamin yang berbeda,
kemudian dibandingkan hasilnya.

5.4.3. Menentukan volume total (VT)


1. Untuk menentukan volume total paru-paru, dilakukan cara seperti percobaan untuk
mengatur volume tidal.
2. Perhitungan dikali jumlah bernapas selama satu menit.
3. Untuk menghitung volume total paru-paru, volume tidal dikalikan dengan jumlah per napas
per menit.
4. Percobaan tersebut dilakukan juga pada saat respirasi normal dan setelah melakukan
aktivitas berlari.

5.4.4. Membuat Paru-paru buatan


1. Potong botol bekas menjadi 2 bagian.
2. Ambil bagian botol yang memiliki tutup dan lubangi tutup botol tersebut seukuran
sedotan.
3. Bagi sedotan menjadi 2 bagian kecil (untuk percabangan paru-paru), runcingkan bagian
ujung sedotan, lalu satukan antara kedua sedotan kecil ke sedotan yang masih panjang
sehingga membentuk huruf Y. Kemudian, rekatkan masing-masing sedotan
menggunakan lem tembak agar tidak lepas satu sama lain ketika membentuk huruf Y.
4. Masing-masing percabangan, ditutup dengan balon-balon kecil dan diikat dengan karet
gelang agar tidak lepas. Setelah diikat maka akan terlihat bentuk paru-paru buatan dari
sedotan dan balon tersebut.
5. Kemudian masukan paru-paru buatan kedalam botol yang memiliki tutup yang telah
dilubangi tadi. Bagian paru-paru menghadap ke bawah sedangkan ujung sedotan
menghadap ke tutup botol. Rekatkan dengan lem tembak untuk menstabilkan design
paru-paru.
6. Balon yang berukuran besar digunting bagian bawahnya lalu mulut balon diikat.
7. Bagian yang balon yang digunting tersebut ditempelkan ke bagian botol yang terdapat
paru-paru buatan. Balon yang ditempeli tersebut diilustrasikan sebagai diafragma
pernapasan.
8. Tarik balon bagian dasar tersebut untuk melihat pengisian udara dalam balon-balon
kecil dalam percabangan paru-paru buatan.
9. Ulangi mekanisme penarikan balon tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Junquiera, L. C. dan Jose Carneiro. 1995. Histologi Dasar. EGC. Jakarta.

Leeson, Leeson & Paparo. 1996. Buku Ajar Histologi. EGC, Jakarta.

Riddle, Janet T. E. 1987. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Alih Bahasa : Soemiati
Ahmad M. Yayasan Essentia Medica, Yogyakarta.

Supeni, T. 1994. Biologi. Penerbit Erlangga. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai