DOSEN PENGAMPUH:
Ns. Zakariyati,S.Kep.,M.Kep
DI SUSUN OLEH:
KESDAM XIV/HASANUDDIN
TA 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karna berkat Nya yang melimpah
kami bisa menyelesaikan tugas makalah oksigenasi
kebutuhan oksigen.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan
sebuah panduan yang bertujuan memastikan pekerjaan
dan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan
berjalan dengan lancar. dimana Standar Operasional
Prosedur memberikan langkah yang benar dan terbaik
berdasarkan konsensus bersama untuk melaksanakan
berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan kesehatan
berdasarkan standar profesi.
Menurut Santosa (2014), tujuan dari penyusunan SOP
diantaranya :
a. Menyediakan sebuah rekaman aktivitas, juga
pengoperasian secara praktis.
b. Menyediakan sebuah informasi yang konsisten, oleh
karenanya juga membentuk disiplin kepada semua
anggota organisasi baik dalam institusi,
organisasi,maupun perusahaan.
c. Memudahkan menyaring, menganalisis, dan
membuang hal-hal atau pekerjaan yang tidak
perlu,yang tidak berkaitan secara langsung dengan
prosedur yang sudah ada.
d. Mendukung pengalaman dan pengetahuan
pegawai,dan sekaligus juga mengantisipasi banyak
kesalahan yang mungkin terjadi.
e. Memperbaiki performa, atau kualitas pegawai itu
sendiri.
f. Membantu menguatkan regulasi perusahaan.
g. Memastikan efisiensi tiap-tiap aktivitas operasional.
h. Menjelaskan segala peralatan untuk keefektifan
program pelatihan.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana memenuhi Standar Operasional
Prosedur (SOP) Oksigen
1.bagaimana cara mengitung pernafasan?
2.apa itu flowler & semi flowler?
3.pengumpulan sputum untuk pemeriksaan
4.apa itu oksigen nasal kanul?
BAB II
PEMBAHASAN
Proses oksigenasi
1) Ventilasi
Ventilasi merupakan proses keluar dan masuknya
oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli ke
atmosfer. Proses. menurunnya difusi oksigen dari alveoli
ke dalam darah, menurunnya perfusi jaringan atau
gangguan ventilasi yang dapat menurunkan konsentrasi
oksigen. Ventilasi dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu
adanya perbedaan tekanan antara atmosfer dengan paru,
semakin tinggi tempat maka tekanan udara semakin
rendah, demikian sebaliknya. Pada lingkungan normal,
udara atmosfir yang dihisap terdiri dari nitrogen (N2),
Oksigen (02), dan karbon dioksida (CO2). Dari ketiga gas
tersebut, hanya 02 yang masuk kapiler, sedangkan CO2
dan N2 kembali di ekspirasi keluar. Bahkan CO2 dari
kapiler berpindah ke alveoli dibuang keluar bersama udara
ekspirasi.
B. Menghitung pernafasan
Pernafasan atau respirasi adalah pertukaran gas
antara makhluk hidup (organisme) dengan lingkungannya.
Oksigen untuk pernafasan diperoleh dari udara di
lingkungan sekitar. Pengertian menghitung pernafasan
adalah menghitung jumlah pernafasan ( inspirasi yang
diikuti ekspirassi) dalam satu menit. menghitung jumlah
pernafasan dalam satu menit guna mengetahui keadaan
umum pasien.
D. Pengumpulan sputum
Sputum adalah zat lendir (terdiri dari sel dan materi
lainnya) yang disekresikan ke saluran pernafasan (paru-
paru, bronkus, trakea) dan bisa dikeluarkan dengan batuk
atau tertelan. Komposisi sputum terdiri dari 95% air, 5%
komponen organik: karbohidrat (seperti asam sialat yang
berkontribusi terhadap viskositas tinggi), protein (enzim,
imunoglobulin), glikoprotein yang juga berkontribusi
terhadap sifat sputum visoelastik. Warna sputum normal
putih atau tidak berwarna, warna kuning kehijauan bisa
menjadi indikasi nanah, infeksi seperti pneumonia, Darah
dalam sputum disebut hemoptisis (yang disebabkan oleh;
kanker paru-paru, tuberkulosis, abses paru, perdarahan),
warna karat disebabkan oleh hemoglobin yang membusuk.
Viskositas sputum dipengaruhi oleh keadaan hidrasi tubuh.
3.4. Tujuan Agar specimen sputum dapat di ambil secara baik dan
benar sehingga memenuhi syarat pemeriksaan
5.6. kebijakan
7.8. referensi Buku referensi laboratorium klinik karanngan
R.Gandasoebrata
5.prosedur 1. Petugas menyiapkan pot sputum bermulut lebar, bersih
/langkah- dan steril
langkah 2. Petugas menyiapkan spidol
3. Petugas memberi pot sputum yang telah diberi label
nama, umur,alamat dan waktu pengambilan sampel
kepada pasien.
4. Petugas memberi informasi pada pasien cara
pengambilan sampel sputum yang benar (pasien
diarahkan keluar halaman yang luas dan terang, pasien
disuruh berdiri dengan posisi punggung agak condong
kedepan dan menarik napas. dalam dalam, kemudian
keluarkan nafas bersamaan batuk yang kuat, sampai
keluar dahak yang kental).
5. Petugas menyuruh pasien untuk menampung sampel
dalam pot sputum dengan cara mendekatkan pot sputum
kemulut
6. Petugas menutup pot sputum sampai rapat
7. Petugas memberi pot sputum kepada pasien untuk
dibawa pulang untuk pengambilan dahak pagi
8. Petugas menganjurkan pasien untuk datang pada hari
berikutnya untuk menyerahkan dahak pagi
9. Petugas memberi pot sputum kepada pasien untuk
pengambilan dahak sewaktu ke II
10. Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir.
6.diagram alir
Petugas memberi pot sputum
Petugas menyiapkan pot yang telah diberi label nama,
sputum bermulut lebar, Petugas menyiapkan spidol umur,alamat dan waktu
bersih dan steril pengambilan sampel kepada
pasien
Petugas memberi informasi pada pasien cara pengambilan sampel Petugas menyuruh pasien
sputum yang benar (pasien diarahkan keluar halaman yang luas dan untuk menampung sampel
terang, pasien disuruh berdiri dengan posisi punggung agak
condong kedepan dan menarik napas dalam dalam, kemudian dalam pot sputum dengan
keluarkan nafas bersamaan batuk yang kuat, sampai keluar dahak cara mendekatkan pot
yang kental) sputum kemulut
B. SARAN
Adapun saran untuk para perawat yang
mengaplikasikannya di lingkungan rumah sakit
agar selalu mengutamakan keselamatan pasien
berdasarkan procedure yang telah di tentukan.
DAFTAR PUSTAKA
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1054/
teknik-relaksasi-nafas-dalam
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1/teknik-
batuk-efektif-dan-etika-batuk-yang-benar
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/175/
teknik-batuk-efektif-dan-etika-batuk-yang-benar
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/439/
posisi-fowler-duduk-dan-semi-fowler-
https://gustinerz.com/perawat-perlu-tahu-
pengaturan-posisi-pasien-dan-manfaatnya/
https://www.alomedika.com/tindakan-medis/paru-
dan-pernapasan/nasal-kanul
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1937/
pengumpulan-dan-pengelolaan-spesimen-dahak