Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN/OKSIGEN

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Pengantar Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan

Dosen Pengampu: Noorhayati Novayanti, SST., M.KEB

Disusun oleh:

Ayi Barokah (E2115401022)

Huwaida Aufa R (E2115401050)

Novi Sri Handayani (E2115401008)

Rahmanda Syahidah (E2115401007)

Ratih Galih Prawesti (E2115401026)

Tazkia Khoerutunnisa (E2115401027)

PRODI D-III KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan taufiq, rahmat,
dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Fisiologi
Sistem Pernafasan atau Oksigen untuk memenuhi tugas Pengantar Keterampilan Dasar
Praktik Kebidanan.

Makalah ini telah saya susun dengan sungguh-sungguh dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya juga menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh sebab itu,
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah Fisiologi Sistem Pernafasan atau
Oksigen ini memberikan banyak manfaat kepada semua orang yang membacanya.

1
DAFTAR ISI

BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
LATAR BELAKANG........................................................................................................................................4
2. RUMUSAN MASALAH..............................................................................................................................5
3. TUJUAN MAKALAH..................................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Pernafasan...........................................................................................................................6
2.2 ANATOMI SISTEM PERNAFASAN............................................................................................................8
2.3 GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN DAN PENANGANANNYA...............................................................12
BAB III........................................................................................................................................................16
PENUTUPAN..............................................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................19

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pernapasan atau bisa disebut juga dengan respirasi yang dapat didefinisikan
sebagai sebuah proses pengambilan oksigen dan pelepasan karbohidrat dan
penggunaan energi yang ada di dalam tubuh.
Ketika manusia bernapas, berarti sedang terjadi proses masuknya oksigen ke
dalam tubuh dan pelepasan karbondioksida keluar tubuh. Pertukaran antara oksigen
dan karbondioksida tersebut terjadi di dalam darah manusia. Manusia yang memiliki
pernapasan yang normal ditandai dengan bernapas sebanyak 12-20 kali dalam satu
menit.
Dalam bernapas, umumnya manusia membutuhkan 300 liter oksigen dalam
sehari. Jika seseorang tersebut sedang mengerjakan pekerjaan berat seperti olahraga
maka kebutuhan oksigennya menjadi bertambah berkali kali lipat. Jumlah oksigen
yang diambil ini tergantung dari jenis aktivitas yang dilakukan, ukuran tubuh dan
jenis makanan yang dikonsumsi.
Pernapasan adalah sebuah proses yang terjadi secara otomatis di dalam tubuh
manusia. Bahkan ketika kita tertidur sekalipun. Pernapasan dibedakan menjadi dua
yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam. Pernapasan luar adalah di mana
terjadinya pertukaran udara di dalam alveolus dengan darah yang berada di dalam
kapiler. Sedangkan pernapasan dalam adalah di mana terjadinya pernapasan antara
darah yang ada di dalam kapiler dengan semua sel-sel yang ada di dalam tubuh.
Jumlah udara yang masuk dan ke luar dari dalam tubuh setiap bernapas disebut
dengan frekuensi pernapasan. Frekuensi pernapasan pada manusia dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu usia, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi tubuh dan aktivitas yang
dilakukan. Semakin bertambahnya usia, frekuensi pernapasannya akan semakin
rendah. Selain itu, laki-laki memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perempuan karena kebutuh oksigen dan produksi

3
karbondioksida pada tubuh laki-laki lebih tinggi dibandingkan pada tubuh
perempuan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Latar belakang diatas maka rumusan masalah yang kami dapat yaitu
bagaimanakah bentuk anatomi system pernapasan dan salah satu peyakit yang terdapat
pada system pernapasan.

1.3 TUJUAN MAKALAH

Berdasarkan rumusan masalah yang ada diatas maka tujuan penulisan makalah ini
yaitu untuk mengetahui bagaimanakah bentuk anatomi system pernapasan dan salah satu
peyakit yang terdapat pada sistem pernapasan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pernafasan

Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,
pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas
menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan. Respirasi
dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu ;

1. Respirasi Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.

2. Respirasi Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.

Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan dua
cara pernapasan, yaitu :

1. Respirasi / Pernapasan Dada

a. Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut

b. Tulang rusuk terangkat ke atas

c. Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga udara
masuk ke dalam badan.

2. Respirasi / Pernapasan Perut

a. Otot difragma pada perut mengalami kontraksi

b. Diafragma datar

c. Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada mengecil
sehingga udara pasuk ke paru-paru.

Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam keadaan tubuh
bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa
sampai 10 hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan
mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara.

5
Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan 19 cc
oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air raksa dengan
12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc di mana
setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida / CO2. CO2 yang dihasilkan akan
keluar dari jaringan menuju paruparu dengan bantuan darah. Proses Kimiawi Respirasi Pada
Tubuh Manusia :

1. Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2

2. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 ---> HbO2

3. Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 ---> Hb + O2

4. Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O ---> H2 + CO2

Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan


mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air.

Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas
terjadi pelepasan energy. Sistem Pernapasan pada Manusia terdiri atas:

1. Hidung

2. Faring

3. Trakea

4. Bronkus

5. Bronkiouls

6. paru-paru

2.2 ANATOMI SISTEM PERNAFASAN

Alat – alat pernapasan pada manusia:

6
1. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)

Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung
berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar
keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk
lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi
menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang
mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.
Disebelah belakang rongga hidung terhubung dengan nasofaring melalui dua lubang
yandisebut choanae.

Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang
berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.

2. Faring (Tenggorokan)

Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran,
yaitu saluran pernapasan (nasofarings) Pada bagian depan dan saluran pencernaan(orofarings)
pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat
terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita
suara bergetar dan terdengar sebagai suara. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan
makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang
terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan
berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan. Fungsi utama
faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan juga sebagi jalan makanan
dan minuman yang ditelan, faring juga menyediakan ruang dengung(resonansi) untuk suara
percakapan.

3. Laring (Pangkal Tenggorokan)

Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring berada
diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan pada laring disebut
epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring. Laring diselaputi oleh membrane

7
mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal sehingga kuat untuk menahan
getaran-getaran suara pada laring. Fungsi utama laring adalah menghasilkan suara dan juga
sebagai tempat keluar masuknya udara. Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan
yang membentuk jakun. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok
(epiglotis). Pada waktu menelan makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada
waktu bernapas katup membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan
bergetar bila ada udara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara.

4. Trakea (Batang Tenggorokan )

Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan
sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin
tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-
benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah
depan kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang
tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi
saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang
disebut gelembung paruparu (alveolus).

5. Bronkus (Cabang Tenggorokan)

Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus
kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus
bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya
melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabangcabang lagi menjadi bronkiolus. Batang
tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan sebelah kanan.
Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah
kanan(bronkus primer) bercabang menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder), sedangkan
bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil masuk
ke dalam gelembung paru-paru atau alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah,
melalui kapiler-kapiler darah dalam alveolus inilah oksigen dan udara berdifusi ke dalam darah.
Fungsi utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar paru-paru.

8
6. Bronkiolus Bronkeolus

Bronkiolus Bronkeolus merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis dan
salurannya lebih tipis. Bronkeolus bercabang-cabang menjadi bagian yang lebih halus. 7.
Alveolus Saluran akhir dari saluran pernafasan yang berupa gelembung-gelembung udara.
Dinding alveolus sanat tipis setebal silapis sel, lembap dan berdekatan dengan kapilerkapiler
darah. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya luasnya daerah permukaan yang berperan
penting dalam pertukaran gas. Pada bagian alveolus inilah terjadi pertukaran gas-gas O2 dari
udara bebas ke sel-sel darah, sedangkan perukaran CO2 dari sel-sel tubuh ke udara bebas terjadi.

Pertukaran Gas dalam Alveolus Oksigen yang diperlukan untuk oksidasi diambil dari
udara yang kita hirup pada waktu kita bernapas. Pada waktu bernapas udara masuk melalu
saluran pernapasan dan akhirnyan masuk ke dalam alveolus. Oksigen yang terdapat dalam
alveolus berdifusi menembus dinding sel alveolus. Akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah
dan diikat oleh hemoglobin yang terdapat dalam darah menjadi oksihemoglobin. Selanjutnya
diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Oksigennya dilepaskan ke dalam sel-sel tubuh sehingga
oksihemoglobin kembali menjadi hemoglobin. Karbondioksida yang dihasilkan dari pernapasan
diangkut oleh darah melalui pembuluh darah yang akhirnya sampai pada alveolus Dari alveolus
karbon dioksida dikeluarkan melalui saluran pernapasan pada waktu kita mengeluarkan napas.
Dengan demikian dalam alveolus terjadi pertukaran gas yaitu oksigen masuk dan
karnbondioksida keluar.

7. Paru-Paru (Palmo)

Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot
dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paruparu ada dua
bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo
sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut
pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura
visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk
disebut pleura luar (pleura parietalis). Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan
elastik, dan pembuluh darah. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan,tetapi ronga bronkus

9
masih bersilia dan dibagian ujungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Setiap
bronkiolus terminalis bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus respirasi, kemudian menjadi
duktus alveolaris.Pada dinding duktus alveolaris mangandung gelembung-gelembung yang
disebut alveolus.

a. Kapasitas Paru-Paru Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan
biasa disebut udara pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang dewasa
lebih kurang 500 ml. Volume udara tidal orang dewasa pada pernapasan biasa kira-kira 500
ml. ketika menarik napas dalam-dalam maka volume udara yang dapat kita tarik mencapai
1500 ml. Udara ini dinamakan udara omplementer. Ketika kita menarik napas sekuat-
kuatnya, volume udara yang dapat diembuskan juga sekitar 1500 ml. Udara ini dinamakan
udara suplementer. Meskipun telah mengeluarkan napas sekuat-kuatnya, tetapi masih ada
sisa udara dalam paru-paru yang volumenya kira-kira 1500 mL. Udara sisa ini dinamakan
udara residu. Jadi, Kapasitas paru-paru total = kapasitas vital + volume residu =4500
ml/wanita dan 5500 ml/pria.
b. Volume Udara Pernafasan Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia
mencapai 4500 cc. Udara ini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia.
Walaupun demikian, kapasitas vital udara yang digunakan dalam proses bernapas mencapai
3500 cc, yang 1000 cc merupakan sisa udara yang tidak dapat digunakan tetapi senantiasa
mengisi bagian paru-paru sebagai residu atau udara sisa. Kapasitas vital adalah jumlah udara
maksimun yang dapat dikeluarkan seseorang setelah mengisi paruparunya secara maksimum.
Dalam keadaaan normal, kegiatan inspirasi dan ekpirasi atau menghirup dan
menghembuskan udara dalam bernapas hanya menggunakan sekitar 500 cc volume udara
pernapasan (kapasitas tidal = ± 500 cc). Kapasitas tidal adalah jumlah udara yang keluar
masuk pare-paru pada pernapasan normal. Dalam keadaan luar biasa, inspirasi maupun
ekspirasi dalam menggunakan sekitar 1500 cc udara pernapasan (expiratory reserve volume
= inspiratory reserve volume = 1500 cc.

10
2.3 GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN DAN PENANGANANNYA

a. Landasan Teori

 Asma bronkial adalah penyakit obstruksi jalan nafas, yang dapat pulih dan intermiten
yang ditandai oleh penyempitan jalan nafas, mengakibatkan dispnea, batuk, mengi
(Suddart dan brunner, 2000).
 Asma Bronkial adalah penyakit pernafasan obstruktif yang ditandai oleh spame akut otot
polos bronkiolus. Hal ini menyebabkan obsktrusi aliran udara dan penurunan ventilasi
alveolus. ( Huddak & Gallo, 1997 )
 Asma bronkial adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, reversibel dimana d.
trakea dan bronchi berspon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu
(Smeltzer,2002)
 Asma bronkial suatu penyakit yang ditandai dengan tanggap reaksi yang meningkat dari
trachea dan bronkus terhadap berbagai macam rangsangan dengan manifestasi berupa
kesukaran bernafas yang disebabkan oleh peyempitan yang menyeluruh dari saluran
nafas. (United States National Tuberculosis Association, 1967).

b. Etimologi

 Pemanjangan terhadap alergen tungau, debu rumah, bulu binatang.


 Pemajan terhadap iritan asap rokok, minyak wangi.
 Olah raga yang berlebihan
 Stres atau ekspresi emosional : takut, marah, frustasi.
 Obat-obat aspirin, anti inflamasi non steroid.
 Lingkungan kerja : uap zat kimia.
 Pengawaet makanan : sulfit.
 Faktor lingkungan : perubahan suhu dalam lingkungan mis: udara dingin.
 Faktor keturunan.
 Infeksi virus saluran napas : influenza .

c. Fisiologi

11
Fisiologi pernafasan adalah serangkain proses interaksi dan koordinasi yang kompleks
yang mempunyai peranan sangat penting dalam mempertahankan kestabilan, atau
homeostasis lingkungan internal tubuh kita. Sistem pernafasan yang berfungsi dengan baik
dapat menjamin jaringan memperoleh pasokan oksigen yang adekuat dan pembuangan
karbundioksida yang cepat. Proses ini sangat rumit, sehingga mekanisme kontrol harus dapat
memastikan terpeliharanya homeostasis sepanjang kondisi lingkungan dan kebutuhan tubuh
yang terus berubah. Pengaturan pertukaran gas antara sel-sel tubuh dan darah yang
bersirkulasi adalah ”inti” dari fisiologi pernafasan. Fungsi yang kompleks ini tidak mungkin
berjalan lancar tanpa adanya integrasi antara berbagai sistem kontrol fisiologi yang
mencakup keseimbangan asam basa, air dan elektrolit, sirkulasi, dan metabolisme secara
fungsional, sistem pernafasan terdiri atas serangkain proses “teratur” yang terintegrasi yang
mencakup ventilasi pulmunal (bernafas, pertukaran gas dalam paru-paru dan jaringan,
transpor gas oleh darah, dan regulasi pernafasan secara keseluruhan (Asih, Effendy, 2004).

d. Fatofisiologi

Suatu serangan asthma timbul karena seorang yang atopi terpapar dengan alergen yang
ada dalam lingkungan sehari-hari dan membentuk imunoglobulin E ( IgE ). Faktor atopi itu
diturunkan. Alergen yang masuk kedalam tubuh melalui saluran nafas, kulit, dan lain-
lainakan ditangkap makrofag yang bekerja sebagai antigen presenting cell (APC). Setelah
allergen diproses dalan sel APC, alergen tersebut dipresentasikan ke sel Th. Sel Th
memberikan signal kepada sel B dengan dilepaskanya interleukin 2 ( IL-2 ) untuk
berpoliferasi menjadi sel plasma dan membentuk imunoglobulin E ( IgE ). IgE yang
terbentuk akan diikat oleh mastosit yang ada dalam jaringan dan basofil yang ada dalan
sirkulasi. Bila proses ini terjadai pada seseorang, maka orang itu sudah disensitisasi atau baru
menjadi rentan. Bila orang yang sudah rentan itu terpapar kedua kali atau lebih dengan
alergen yang sama, alergen tersebut akan diikat oleh Ig E yang sudah ada dalam permukaan
mastoit dan basofil. Ikatan ini akan menimbulkan influk Ca++ kedalam sel dan perubahan
didalam sel yang menurunkan kadar cAMP. Penurunan pada kadar cAMP menimbulkan
degranulasi sel. Degranulasi sel ini akan menyebabkan dilepaskanya mediator-mediator
kimia yang meliputi : histamin, slow releasing suptance of anaphylaksis ( SRS-A),
eosinophilic chomotetik faktor of anaphylacsis (ECF-A) dan lain-lain. Hal ini akan

12
menyebabakan timbulnya tiga reaksi utama yaitu : kontraksi otot-otot polos baik saluran
nafas yang besar ataupun yang kecil yang akan menimbulkan bronkospasme, peningkatan
permeabilitas kapiler yang berperan dalam terjadinya edema mukosa yang menambah
semakin menyempitnya saluran nafas , peningkatan sekresi kelenjar mukosa dan peningkatan
produksi mukus. Tiga reaksi tersebut menimbulkan gangguan ventilasi, distribusi ventilasi
yang tidak merata dengan sirkulasi darah paru dan gangguan difusi gas ditingkat alveoli,
akibatnya akan terjadi hipoksemia, hiperkapnea dan asidosis pada tahap yang sangat lanjut.
Berdasarkan etiologinya, asthma dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu asthma
intrinsik dan asthma ektrinsik. Asthma ektrinsik (atopi) ditandai dengan reaksi alergik
terhadap pencetus-pencetus spesifik yang dapat diidentifikasi seperti : tepung sari jamur,
debu, bulu binatang, susu telor ikan obat-obatan serta bahan-bahan alergen yang lain.

Sedangkan asthma intrinsik ( non atopi ) ditandai dengan mekanisme non alergik yang
bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik seperti : Udara dingin, zat kimia,yang bersifat
sebagai iritan seperti : ozon ,eter, nitrogen, perubahan musim dan cuaca, aktifitas fisik yang
berlebih , ketegangan mental serta faktor-faktor intrinsik lain.

Serangan asthma mendadak secara klinis dapat dibagi menjadi tiga stadium.

1) Stadium pertama ditandai dengan batuk-batuk berkala dan kering. Batuk ini terjadi
karena iritasi mukosa yang kental dan mengumpul. Pada stadium ini terjadi edema dan
pembengkakan bronkus.

2) Stadiun kedua ditandai dengan batuk disertai mukus yang jernih dan berbusa. Klien
merasa sesak nafas, berusaha untuk bernafas dalam, ekspirasi memanjang diikuti bunyi
mengi (wheezing ). Klien lebih suka duduk dengan tangan diletakkan pada pinggir tempat
tidur, penderita tampak pucat, gelisah, dan warna kulit sekitar mulai membiru.

3) Sedangkan stadiun ketiga ditandai hampir tidak terdengarnya suara nafas karena
aliranudara kecil, tidak ada batuk,pernafasan menjadi dangkal dan tidak teratur, irama
pernafasan tinggi karena asfiksia 5.

TANDA GEJALA

13
1) Sesak napas

2) Retraksi dada

3) Batuk berdahak.

4) Mengi atau wheezing.

5) Napas cuping hidung.

6) Pernapasan cepat dan dangkal.

7) Selama serangan asma, udara terperangkap karena spasme dan muku memperlambat
ekspirasi.

Hal ini menyebabkan waktu menghembuskan udara menjadi lebih lama.

KOMPLIKASI

1) Atelektasis

2) Apnoe

3) Gagal nafas

4) Asidosis Respiratorik

14
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,
pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas
menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan.
Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu ;

1. Respirasi Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.

2. Respirasi Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel
tubuh.

Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan
dengan dua cara pernapasan, yaitu :

1. Respirasi / Pernapasan Dada

a. Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut

b. Tulang rusuk terangkat ke atas

c. Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga
udara masuk ke dalam badan.

2. Respirasi / Pernapasan Perut

a. Otot difragma pada perut mengalami kontraksi

b. Diafragma datar

c. Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada
mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.

15
Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam keadaan tubuh
bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa
sampai 10 hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan
mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara.

Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan 19 cc
oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air raksa
dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc
di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida / CO2. CO2 yang
dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paruparu dengan bantuan darah. Proses Kimiawi
Respirasi Pada Tubuh Manusia :

1. Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2

2. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 ---> HbO2

3. Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 ---> Hb + O2

4. Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O ---> H2 + CO2

Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan


mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air.

Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas
terjadi pelepasan energy. Sistem Pernapasan pada Manusia terdiri atas:

1. Hidung

2. Faring

3. Trakea

4. Bronkus

5. Bronkiouls

16
6. paru-paru

3.2 Saran

Beberapa saran yang dapat kami ambil dari pembahasan mengenai fisiologi sistem
pernafasan atau oksigen yaitu:

1. Sistem pernafasan atau oksigen sangat berperan penting bagi kehidupan manusia, maka
dari itu sangat penting menjaga kesehatan sistem pernafasan.
2. Gangguan pernafasan merupakan penyakit yang serius dan mengancam nyawa, maka dari
itu hindari penyebab terjadinya gangguan pernafasan
3. Dengan adanya makalah fisiologi sistem pernafasan ini, semoga dapat memberi
pengenatahuan mengenai sistem pernafasan atau oksigen

17
DAFTAR PUSTAKA

https://zdocs.tips/doc/pernapasan-fixdocx-o1nzzdz9g71l

18

Anda mungkin juga menyukai