Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Sistem pernafasan ini tepat pada

waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen Rahmat

Alimin pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk

menambah wawasan tentang Sistem Pernafasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Rahmat Alimin, selaku dosen kepada Bahasa

Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan

wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian

pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,

kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Aceh, 2 Febuari 2021

Penulis

Riska Ananda
DAFTAR ISI

JUDUL...................................................................................................................

KATA PENGANTAR...........................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................

1.2 Rumusan.......................................................................................................

1.3 Tujuan..........................................................................................................

1.4 Manfaat .......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan pengertian Sistem Pernapasan................................................

2.2 Jenis - Jenis Pernapasan

2.3 Alat-Alat Sistem Pernapasan......................................................................

2.4 Penyakit yang sering timbul pada Sistem Pernapasan..................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan....................................................................................................

3.2 Saran...............................................................................................................

DAFTAR PUSAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia bernafas dengan menghirup oksigen dengan bebas dan melepaskan karbon
dioksida ke lingungan sekitar. Proses pernafasan adalah proses ganda yang terjadinya pertukaran
gas di dalam jaringan atau pernafasan dalam dan yang terjadi dalam paru-paru. Pertukaran antara
O2 dan CO2 antara udara dan darah berlaku dalam pernafasan luar . Pertukaran O2 dan CO2 dari
aliran darah ke sel-sel tubuh berlaku dalam pernafasan dalam.

Sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan
berkaki empat, pertukaran gas berlaku dalam paru-paru. Diafragma menarik udara masuk dan
mengeluarkan karbon dioksida. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai
makhluk hidup.

Dalam proses pernafasan, zat utama yang diperlukan dalam proses pernafasan adalah
oksigen. Oksigen dapat diperoleh dilingkungan sekitar kita. Alat-alat pernafasan mempunyai
fungsi utama yang dapat kita ketahui yaitu menghirup udara yang mengandungi oksigen dan
mengeluarkan udara yang mengandung kardon dioksida dan uap air.

Proses pernafasan juga mempunyai tujuan untuk memperoleh energy untuk organ-orgen
dalam tubuh manusia. Sistem respirasi manusia mencakup dua, yaitu saluran pernafasan dan
mekanisme pernafasan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis memiliki kasus dan memunculkan beberapa
pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengkajian umum sistem pernapasan ?


2. Bagaimana Anatomi fisiologi sistem pernapasan ?
3. Bagaimana penyakit atau gangguan yang muncul pada sistem pernapasan ?

4. Bagaimana Patofisiologi penyakit sistem pernapasan ?

5. Bagaimana Rencana keperawatan pada sistem pernapasan ?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui Anatomi fisiologi sistem pernapasan

2. Untuk mengetahui pengkajian umum sistem pernapasan

3. Untuk mengetahui penyakit atau gangguan yang muncul pada sistem pernapasan

4. Untuk mengetahui patofisiologi penyakit sistem pernapasan

1.4 MANFAAT

Mahasiswa dapat memahami anatomi fisiologi sistem pernapasan, pengkajian umum sistem
pernapasan,penyakit , dan patofisiologi sistem pernapasan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan pengertian Sistem Pernapasan

Sistem pernafasan adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut oksigen dari udara
diluar dan mengeluarkan gas karbon dioksida melalui paru-paru. Proses pernafasan terjadi secara
otomatis walau pada keadaan tidur pernafasan tetap berlaku. Tempat terjadinya pertukaran gas
dibagi kepada 2 jenis, yaitu pernafasan luar dan pernafasan dalam.

Pernafasan luar adalah pertukaran oksigen yang terjadi antara oksigen dalam alveolus dengan
darah dalam kapier, sedangkan pernafasan dalam adalah pernafasan yang terjadi antara darah
dengan sel-sel tubuh.
Udara yang masuk keluar dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaannya tekanan udara dalam
dada dengan tekanan udara di luar tubuh manusia. Apabila tekanan di luar rongga dada lebih
besar maka udara akan masuk dan apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara
akan keluar

2.2 Jenis - Jenis Pernapasan

2.2.1 Pernapasan Dada dan Pernafasan Perut

Pernafasan dada dan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk.
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut :

Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antara tulang rusuk sehingga rongga
dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di
luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk
ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.
Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar,
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

2.3 Alat-Alat Sistem Pernapasan

Alat pernapasan adalah alat atau bagian tubuh tempat O2 dapat berdifusi masuk dan
sebaliknya CO2 dapat berdifusi keluar pada respirasi aerob. Alat pernapasan pada manusia
terdiri yakitu faring ( tekak), rongga hidung, laring (pangkal tenggorokan), pulmo (paru-paru),
dan bronkus (cabang batang tenggorokan).

2.3.1 Rongga hidung ( cavum nasalis)

Udara di luar akan masuk melalui rongga hidung ( cavum nasalis ). Rongga hidung
memiliki lapisan selaput lendir. Selaput itu berfungsi bagi menangkap benda asing yang masuk
melalui pernafasan. Selain itu, di hidung terdapat rambut yang pendek dan tebal berfungsi
sebagai penyaring partikel kotoranyang masuk dengan udara.
Terdapat juga konka yangmemiliki banyak kapiler darah yang berfungsi sebagai penghangat
udara yang masuk. Jadi, rongga hidung berfungsi sebagai : penyaring udara, memanaskan udara,
dan melembapkan udara. Oksigen amat diperlukan bagi oksidasi ( pembakaran )suatu zat
makanan seperti gula ( glukosa ).

Proses oksidasi bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi yang terhasil dari proses
oksidasi digunakan untuk aktivitas seharian, misalnya pembakaran sel-sel, mempertahankan
suhu tubu, pertumbuhan, dan kontraksi otot. Selain proses pernafasa yang menghasilkan karbon
dioksida dan uap air, dapat juga menghasilkan energi.

2.3.2 Faring ( tekak)

Faring (Tenggorokan) adalah tempat udara masuk dari rongga hidung dan kemudian masuk
ke faring. Faring terbentuk seperti tabung corong, yang terletak di bagian belakang rongga
hidung dan rongga mulut dan tersusun dari otot rangka. Faring berperan sebgai jalan bagi udara
dan makanan. Faring mempunyai cabang yang dibagi kepada 2 saluran, yaitu saluran
pernapasan (nasofaring) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofaring) pada bagian
belakang.

2.3.3 Laring (pangkal tenggorokan)

Laring terletak diantara faring dan trakea. Laring tersusun daripada sembilan buah tulang
rawan. Dinding di bagian dalam digerakkan oleh oto bagi menutup serta membuka glotis. Glotis
adalah lubang yang mirip celah menghubungkan trekea dengan faring. Laring mempunyai katup
yang disebut sebagai epiglotis. Apabila menelan makanan, epiglotis akan tertutup supaya
makanan tidak masuk ke tenggorokan tetapi menuju kerongkong.

Makan sambil berbicara mengakibatkan makanan bisa masuk ke saluran pernafasan kerana
saluran pernafasan akan terbuka saat makan. Walau bagaimanapun, saraf kita dapat mengatur
agar pristiwa bernafas, menelan, dan berbicara tidak berlaku pada waktu sama sehingga
mengakibatkan gangguan kesehatan. Selain terdapat epiglotis di dslsm laring ditemukan juga
adanya pita suara. Apabila udara masuk melalui faring ini menyebabkan pita suara bergetar dan
terdengar sebagai suara.

2.3.4 Tenggorokan ( trakea)


Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan
sebagian di rongga dada. Dinding pada tenggorokan tipis dan kaku, kemudian dikelilingi dengan
cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia silia ini berfungsi menyaring
benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.

2.3.5 Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki)

Tenggorokan ( trakea ) memiliki cabang yang di bagi kepada 2 bagian, yaitu bronkus
kanan dan brokus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama sengan struktur pada trakea, hanya
tulang rawan bronkus mempunyai bentuk tidak teratur dan pada bagian bronkus yang memiliki
lebih besar cincin tulang rawannya akan melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus memiliki
cabang lagi menjadi brokiolus.

2.3.6 Bronkiolus

Bronkiolus adalah anak cabang daripada batang tenggorokan yang terdapat dalam rongga
tenggorokan dan akan menjadi panjang apabiala sampai ke paru-paru. Jumlah cabang bronkiolus
yang menuju ke paru-paru kanan dan kiri berbeda. bronkiolus yang menuju paru-paru akan
memiliki 3 cabang, manakala bronkiolus yang menuju paru-paru sebelah kiri mempunyai 2
cabang saja.

Bronkiolus adalah percabangan dari bronkus yang memiliki dinding yang lebih tipis, pada
ujung bronkiolus terdapat banyak gelembung-gelembung kecil yang dinamakan alveolus. Ciri
khas yang ada pada bronkiolus adalah tidak adanya tulang rawan dan kelenjar pada mukosa, di
bagian awal dari cabang bronkiolus hanya mempunyai sebaran sel gloset dan epitel. Fungsi
bronkiolus adalah sebagai media untuk menghubungkan oksigen yang dihirup agar sampai ke
paru-paru.

2.3.7 Paru-paru (Pulmo)

Paru-paru terletak di dalam bagian atas rongga dada, di bagian samping dibatasi oeleh
rusuk dan otot, kemudian di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru
memiliki 2 bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri daripada 3 lobus dan paru-
paru kiri (pulmosinister) yang terdiri 2 lobus.
Paru-paru disalut oleh 2 selaput yang tipis, dikenali sebagai pleura. Selaput bagian dalam
langsung diselaputi paru-paru dikenali sebagai pleura dalam (pleuravisceralis) dan selaput yang
menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk dikenali sebagai pleura luar
(pleura parietalis).

Diantara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cecair pleura berfungsi
sebagai pelumas paru-paru. Cairan berasal daripada plasma darah yang masuk secaaea eksudasi.
Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.

Paru-paru tersusun daripada bronkiolus, alveolus, pembuluh darah dan jaringan elastik.
Struktur pada paru-paru sperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat
lebar untuk pertukaran gas.

2.4 Penyakit yang sering timbul pada Sistem Pernapasan

2.4.1 Penyakit Kanker Paru-paru

Penyakit kanker paru-paru tergolong dalam penyakit kanker yang berbahaya, baik pada pria
maupun wanita. Dibandingkan dengan jenis penyakit kanker lain, seperti kanker usus, kanker
payudara, kanker prostat. Penyakit kanker paru-paru dewasa ini sangat cenderung lebih cepat
meningkat perkembangannya.

Penyakit kanker paru-paru adalah sebuah bentuk perkembangan sel yang sangat cepat atau
disebut abnormal didalam paru-pari yang menyebabkan perubahan bentuk jaringan sel atau
ekspansi dari sel itu sendiri. Jika pertumbuhan abnormal ini dibiarkan pertumbuhan tersebut
dapat menyebar ke organ lain, baik dekat dengan paru paru maupun jauh misalnya seperti tulang,
otak, dan hati.

Penyakit kanker paru-paru lebih banyak penyebabnya seperti merokok (87%), sedangkan
sisanya disebabkan oleh zat radiasi, asbes, arsen, nikel, kromat, kloromitrl eter, gas mustart, dan
pacaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun hanya terjadi pada pekerja
yang merokok.

2.4.2Klasifikasi Penyakit Kanker Paru-Paru


Klasifikasi dari penyakit kanker paru-paru,tingkat penyebaran dapat dilihat baik di
jaringan paru-paru itu sendiri maupun terhadap organ tubuh lain. Namun pada dasarnya penyakit
kanker paru-paru ini terbagi kepada 2 kriteria berdasarkan level penyebarannya

1. Kanker paru-paru primer

Memiliki 2 jenis yang utama, yaitu Small cell lung cancer (SCLC) dan Non-small cell
lung cancer (NSCLC). SCLC adalah jenis sel yang kecil-kecil (banyak) dimana mempunyai daya
pertumbuhan yang cepat hingga membesar. Biasanya dikenali sebagai “oat cell carcinomas”
(karsinoma sel gandum). Type ini sangat erat dengan perokok, Penanganan cukup berespon baik
melalui tindakan chemotherapy and radiation therapy.

Sedangkan NSCLC adalah merupakan pertumbuhan sel tunggal, yang seringkali menyerang
lebih dari satu daerah di paru-paru. Misalnya Sarkoma, Hamartoma kondromatous dan
Adenoma.

2. Kanker paru sekunder

Merupakan penyakit kanker paru-paru yang timbul sebagai dampak pertumbuhan kanker
yang menyebar dari bagian organ tubuh lainnya, paling sering adalah kamker usus ( perut ) dan
kanker payudara. kanker menyebar melalui darah, sistem limpa kerana kedekatan organ.

2.4.3 Tanda dan Gejala Penyakit Kanker Paru-paru

Tanda dan gejala kanker paru-paru hanya akan muncul saat perkembangan abnormal sel
berlaku semakin parah stadium yang lebih lanjut, dan ini memerlukan masa bertahun-tahun sejak
awal perkembangannya. Bahkan ada kemungkinan tidak menampakkan pertumbuhan tersebut
serta tanda dan gejala khusus, melainkan melakukan X-ray. Namun jika adanya beberapa tanda
dan gejala dibawah dirasakan, sebaiknya segela melakukan pemeriksaan dokter :

1. Batuk-batuk yang lama pada orang merokok


2. Kesulitan bernafas (nafas pendek)
3. Batuk mengeluarkan darah (meskipun jumlah sedikit)
4. Sering mengalami infeksi paru (pneumonia atau bronchitis)
5. merasa nyeri pada dada, bahu dan bagian punggung
6. Suara yang berubah dari biasanya
7. Batuk lebih dari 2 minggu bagi orang yang tidak merokok
8. Lainnya seperti susah menelan, leher dan wajah tampak membengkak, hilangnya berat
badan, nafsu makan berkurang, cepat lelah atau lemah.

2.4.4Penyebab Penyakit Kanker Paru-paru

Penyebab terbesar adalah merokok, Sedangkan lainnya adalah disebabkan adanya


kontaminasi udara sekitar oleh zat asbes, polusi udara oleh asap kendaraan ataupun pembakaran
termasuk asap rokok. Ada beberapa kasus penyakit yang memicu terjadinya penyakit kanker
paru-paru ini, yaitu penyakit TBC dan Pneumonia. Kedua penyakit ini dapat menimbulkan
perlukaan pada jaringan sell organ paru sehingga mensupport terjadinya pertumbuhan sell
abnormal didalam rongga tersebut. Biasanya kanker paru yang berkembang dari kasus ini adalah
jenis adenocarcinoma (adenoma).

2.4.5 Penanganan dan Treatment Penyakit Kanker Paru

Penanganan dan pengobatan atau treatment yang dilakukan pada orang yang
terdiagnosa mengalami penyakit kanker paru tergantung pada tingkat stadiumnya, mungkin akan
melakukan operasi, serta mengetahui kondisi umum si Penderita. Hal ini tidak terlepas dari
riwayat serta penyebab dari adanya kanker paru tersebut tentunya.

1. Beberapa langkah yang biasa dilakukan adalah:


2. Tindakan operasi pembedahan mengangkat sell kanker
3. Tindakan Therapy Radiasi
4. Tindakan Therapy Kemotherapy
5. Tindakan penyuntikan {Photodynamic (PTD)}

Pemberian Nutrisi dan supplement dapat mengurang gejala yang disebabkan oleh kanker
paru. Vitamin D dan Fe sangat baik untuk diberikan oleh penderita penyakit kanker paru, Begitu
pula dengan makanan antioxidant seperti blueberri, cherri, dan buah tomat.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem Pernafasan atau Respirasi adalah Sistem pada manusia yang berfungsi sebagai
untuk mengelola pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara udara dan darah. Oksigen
diperlukan oleh semua sel untuk menghasilkan sumber energi, adenosin trifosfat (ATP). Karbon
dioksida terhasilkan apabila sel-sel yang secara metabolis aktif dan membentuk suatu asam yang
harus dibuang dari tubuh. Untuk melakukan pertukaran gas, sistem kardiovaskuler dan sistem
respirasi harus bekerjasama. Sistem kardiovaskuler bertanggung jawab untuk perfusi darah
melalui paru.

3.2 Saran

Penulis berharap agar Pembaca dapat mengerti tentang Sistem Pernapasan mulai dari
Definisi sampai dengan hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam Sistem pernapasan. Makalah
ini Perlu adanya metode penilitian lebih lanjut akan upaya peningkatan dikusi antara siswa
sebagai salah satu cara memaksimalkan penelitian Sistem Pernafasan ini.
DAFTAR PUSAKA

Ani Haryani,S.Kep.,Ners dkk. Anatomi Fisiologi Manusia. Bandung : CV.Cakra,2009.

Avivah Azaniah. 2013.”Patofisiologi Sistem Pernafasan Manusia”,


https://avivazania.blogspot.com/2013/04/makalah-patofisiologi-sistem-pernafasan.html, diakses
pada 2 Febuari 2021 pukul 03.00

Niluh Gede Yasmin Asih, S.Kp dan Christantie Effendy, S.Kep. Keperawatan Medikal Bedah
Dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta : EGC, 2003.

Dr. Tambayong, Jan. 1999. Anatomi dan Fisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit buku
kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai