Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

“RESPIRASI”

Disusun Oleh :
KELOMPOK : 6

KETUA : Rizal 0661 12 041


ANGGOTA :
1. Bella Aprilarentia 0661 12 001
2. Vevi Helpida 0661 12 005
3. Novitasari Fazizah 0661 12 012
4. Josica Antonia D S. 0661 12 025

DOSEN PEMBIMBING :
1. Dra. Moerfiah, M.Si
2. Dr. E. Mulyati Efendi, M.Si
3. Rouland Ibnudarda, M,Si

ASISTEN DOSEN :
1. Reza Muhammad
2. Dimas Satria. P
3. Maratul Husna

LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGATAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2013
RESPIRASI
Rizal (0661 12 041), Bella Aprilarentia (0661 12 001), Vevi Helpida (0661 12 005),
Novitasari Fazizah (0661 12 012), Josicca Antonia D S. (0661 12 025)

ABSTRACT

Respiration is the process of taking in oxygen from the air and release carbon dioxide into
the air. Human lung vital capacity is the maximum volume of air that can be exhaled by the
lungs after maximal inspiration. The amount of vital lung capacity is the sum of the tidal air
volume, expiratory reserve backup and inspiration. While the total capacity of air the lungs
can hold, amount of total lung capacity is the sum of vital lung capacity and residual air.
Vital capacity of the lungs in humans is influenced by gender, age, weight, height, and
activity or activities undertaken.

Keywords :
Respiration, Inspiration, Vital capacity, Activity.

ABSTRAK

Respirasi adalah proses mengambil oksigen dari udara dan mengeluarkan karbondioksida
keudara. Kapasitas vital paru-paru manusia merupakan volume udara maksimal yang dapat
dihembuskan oleh paru-paru merupakann penjumlahan dari volume udara tidal, cadangan
inspirasi dan cadangan ekspirasi. Sedangkan kapasitas total adalah kapasitas udara yang
dapat ditampung paru-paru, besarnya kapasitas total paru-paru merupakan penjumlahan
antara kapasitas vital paru-paru dan udara residu. Kapasitas vital paru-paru pada manusia
dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan dan aktifitas atau kegiatan
yang dilakukan.

Keywoard :
Respirasi, Inspirasi, Kapasitas vital, Aktifitas.

PENDAHULUAN hidup.  Energi itu sendiri kita dapati dari


Dalam proses kehidupan, tiap-tiap proses oksidasi yang mengambil oksigen
makhluk hidup pastilah memerlukan energi dari lingkungan sekitar. Selain untuk proses
untuk melakukan aktiftas dan bertahan oksidasi untuk menghasilkan sumber
energi, oksigen juga dibutuhkan oleh sel-sel pergerakan pasif O2 dari atmosfer ke
tubuh secara kontinu untuk menghasilkan jaringan untuk menunjang metabolisme sel
ATP yang akan digunakan untuk aktifitas serta pergerakan pasif CO2, Selanjutnya
sel. Dalam proses pembakaran energi akan yang merupakan produk sisa metabolisme
dihasilkan zat-zat sisa metabolisme tubuh dari jaringan ke atmosfer (Sheeword
salah satunya karbondioksida (CO2). Lauralee, 2001).
Karbondioksida tersebut harus dikeluarkan
dari sel atau dalam tubuh agar menjaga
keseimbangan asam-basa melalui proses
respirasi.
Pernafasan atau respirasi adalah
suatu peristiwa tubuh kekurangan oksigen
(O2) kemudian oksigen yang berada diluar
tubuh dihirup (inspirasi) melalui organ –
organ pernapasan. Dan pada keadaan
tertentu, bila tubuh kekurangan karbon Menurut tempat terjadinya
dioksida (CO2) maka tubuh berusaha pertukaran gas maka pernapasan dapat
mengeluarkannya dari dalam tubuh dengan dibedakan atas 2 jenis, yaitu pernapasan
cara menghembuskan nafas (ekspirasi) luar (eksternal) dan pernapasan dalam
sehingga terjadi keseimbangan antara (internal).
oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh            Pernapasan luar adalah pertukaran
(Syaifuddin, 2009). udara yang terjadi antara udara dalam
Pernafasan adalah proses ganda alveolus dengan darah dalam kapiler.
yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam Pernapasan dalam adalah pernapasan yang
jaringan (pernafasan dalam), Yang terjadi terjadi antara darah dalam kapiler dengan
didalam paru-paru atau repirasi ekternal sel-sel tubuh. Masuk keluarnya udara
Oksigen (O2) dihisap melalui hidung dan dalam paru-paru dipengaruhi oleh
mulut. Pada waktu bernafas, Oksigen perbedaan tekanan udara dalam rongga
masuk melalui batang tenggorokan atau dada dengan tekanan udara di luar tubuh.
trakea dan pipa bronkonia ke alveoli, Dan Jika tekanan di luar rongga dada lebih
erat hubungannya dengan darah didalam besar, maka udara akan masuk. Sebaliknya,
kalpiler pulmonaris (Irianto, Koes 2004). apabila tekanan dalam rongga dada lebih
Respirasi atau pernafasan melibatkan besar maka udara akan keluar.
keseluruhan proses yang menyebabkan
b.   Faring (Tenggorokan)
Udara dari rongga hidung masuk ke
faring. Faring merupakan percabangan 2
saluran, yaitu saluran pernapasan
(nasofarings) pada bagian depan dan
saluran pencernaan (orofarings) pada
bagian belakang. Pada bagian belakang
faring (posterior) terdapat laring (tekak)
Sistem pernapasan manusia tempat terletaknya pita suara (pita
mencakup dua hal, yakni saluran vocalis). Masuknya udara melalui faring
pernapasan dan mekanisme pernapasan. akan menyebabkan pita suara bergetar dan
Yang pertama adalah sistem pernapasan. terdengar sebagai suara.
Urutan saluran pernapasan adalah sebagai Makan sambil berbicara dapat
berikut: mengakibatkan makanan masuk ke saluran
a.   Rongga Hidung (Cavum Nasalis) pernapasan karena saluran pernapasan pada
Udara dari luar akan masuk lewat saat tersebut sedang terbuka. Walaupun
rongga hidung (cavum nasalis). Rongga demikian, saraf kita akan mengatur agar
hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara
terdapat kelenjar minyak (kelenjar tidak terjadi bersamaan sehingga
sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar mengakibatkan gangguan kesehatan.
sudorifera). Selaput lendir berfungsi
menangkap benda asing yang masuk lewat
saluran pernapasan. Selain itu, terdapat
juga rambut pendek dan tebal yang
berfungsi menyaring partikel kotoran yang
masuk bersama udara. Juga terdapat konka
yang mempunyai banyak kapiler darah
yang berfungsi menghangatkan udara yang c.   Laring (Pangkal Tenggorokan)
masuk. Merupakan daerah pangkal batang
tenggorokan yang bertindak sebagai daerah
pembentukan suara, dimana di dalamnya
terdapat tulang rawan yang membentuk
jakun. Di dalam laring terdapat selaput
suara yang ketegangannya diatur oleh
serabut-serabut otot, sehingga dapat pada bagian bronkus yang lebih besar
menghasilkan tinggi rendahnya nada yang cincin tulang rawannya melingkari lumen
diperlukan. dengan sempurna. Bronkus bercabang-
cabang lagi menjadi bronkiolus.

d. Tenggorokan (Trakea)
f.   Paru-paru (Pulmo)
Tenggorokan berupa pipa yang
Paru-paru terletak di dalam rongga
panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di
dada bagian atas, di bagian samping
leher dan sebagian di rongga dada (torak).
dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian
Dinding tenggorokan tipis dan kaku,
bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot
dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan
kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-
pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-
paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri
silia ini berfungsi menyaring benda-benda
atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo
asing yang masuk ke saluran pernapasan.
sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru
dibungkus oleh dua selaput yang tipis,
disebut pleura. Selaput bagian dalam yang
langsung menyelaputi paru-paru disebut
pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput
yang menyelaputi rongga dada yang
bersebelahan dengan tulang rusuk disebut
pleura luar (pleura parietalis).
e.      Cabang-cabang Tenggorokan Antara selaput luar dan selaput
(Bronkus) dalam terdapat rongga berisi cairan pleura
Tenggorokan (trakea) bercabang yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru.
menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan Cairan pleura berasal dari plasma darah
dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa yang masuk secara eksudasi. Dinding
bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rongga pleura bersifat permeabel terhadap
rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan air dan zat-zat lain.
Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, Sehubungan dengan organ yang
alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh terlibat dalam pemasukkan udara (inspirasi)
darah. Paru-paru berstruktur seperti spon dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka
yang elastis dengan daerah permukaan mekanisme pernapasan dibedakan atas dua
dalam yang sangat lebar untuk pertukaran macam, yaitu pernapasan dada dan
gas. pernapasan perut.
1. Pernafasan Dada
Apabila kita menghirup dan
menghempaskan udara menggunakan
pernapasan dada, otot yang digunakan yaitu
otot antartulang rusuk. Otot ini terbagi
dalam dua bentuk, yakni otot antartulang
g.  Bronkiolus
rusuk luar dan otot antartulang rusuk
Bronkiolus tidak mempunyai tulang
dalam.
rawan, tetapi rongganya masih mempunyai
Saat terjadi inspirasi atau disebut
silia dan di bagian ujung mempunyai
juga sebagai proses pernafasan aktif, otot
epitelium berbentuk kubus bersilia. Pada
antartulang rusuk luar berkontraksi,
bagian distal kemungkinan tidak bersilia.
sehingga tulang rusuk menjadi terangkat.
Bronkiolus berakhir pada gugus kantung
Akibatnya, volume rongga dada membesar.
udara (alveolus).
Membesarnya volume rongga dada
h. Alveolus
menjadikan tekanan udara dalam rongga
Cabang bronkiolus yang paling
dada menjadi kecil/berkurang, padahal
kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru
tekanan udara bebas tetap. Dengan
yang disebut alveolus. Dinding alveolus
demikian, udara bebas akan mengalir
mengandung banyak kapiler darah. melalui
menuju paru-paru melewati saluran
kapiler darah oksigen yang berada dalam
pernapasan.
alveolus berdifusi masuk ke dalam darah
Sementara saat terjadi ekspirasi atau
disebut juga sebagai proses pernafasan
pasif, otot antartulang rusuk dalam
berkontraksi (mengkerut/mengendur),
sehingga tulang rusuk dan tulang dada ke
posisi semula. Akibatnya, rongga dada
mengecil. Oleh karena rongga dada
(Rahmat, 2007).
mengecil, tekanan dalam rongga dada
menjadi meningkat, sedangkan tekanan akan dilepaskan. Proses pertukaran oksigen
udara di luar tetap. Dengan demikian, udara (O2) dan karbondioksida (CO2) antara udara
yang berada dalam rongga paru-paru dan darah dalam paru-paru dinamakan
menjadi terdorong keluar (Sloane, 2003). pernapasan eksternal.
2. Pernafasan Perut Saat sel darah merah (eritrosit)
Pada proses pernapasan ini, fase masuk ke dalam kapiler paru-paru,
inspirasi terjadi apabila otot diafragma sebagian besar karbondioksida yang
(sekat rongga dada) mendatar dan volume diangkut berbentuk ion bikarbonat. Dengan
rongga dada membesar, sehingga tekanan bantuan enzim karbonat anhidrase,
udara di dalam rongga dada lebih kecil karbondioksida (CO2) dan air (H2O) yang
daripada udara di luar, akibatnya udara tinggal sedikit dalam darah akan segera
masuk. Adapun fase ekspirasi terjadi berdifusi keluar.
apabila otot-otot diafragma mengkerut Seketika itu juga, hemoglobin
(berkontraksi) dan volume rongga dada tereduksi melepaskan ion-ion hidrogen (H+)
mengecil, sehingga tekanan udara di dalam sehingga hemoglobinnya juga ikut terlepas.
rongga dada lebih besar daripada udara di Kemudian, hemoglobin akan terikat dengan
luar. Akibatnya udara dari dalam terdorong oksigen (O2) menjadi oksihemoglobin
ke luar. (HbO2).
3. Mekanisme Pertukaran Gas Oksigen Proses difusi dapat terjadi pada
(02) dan Karbondioksida (CO2) alveolus, karena ada perbedaan tekanan
Berdasarkan proses terjadinya parsial antara udara dan darah dalam
pernapasan, manusia mempunyai dua alveolus. Tekanan parsial membuat
tahap mekanisme pertukaran gas. konsentrasi oksigen dan karbondioksida
Pertukaran gas oksigen dan karbon pada darah dan udara berbeda.
dioksida yang dimaksud yakni mekanisme Tekanan parsial oksigen yang kita
pernapasan eksternal dan internal (Sloane, hirup akan lebih besar dibandingkan
2003). tekanan parsial oksigen pada alveolus paru-
a. Pernafasan Eksternal paru. Dengan kata lain, konsentrasi oksigen
Ketika kita menghirup udara dari pada udara lebih tinggi daripada
lingkungan luar, udara tersebut akan masuk konsentrasi oksigen pada darah. Oleh
ke dalam paru-paru. Udara masuk yang karena itu, oksigen dari udara akan
mengandung oksigen tersebut akan diikat berdifusi menuju darah pada alveolus paru-
darah lewat difusi. Pada saat yang sama, paru.
darah yang mengandung karbondioksida
Sementara itu, tekanan parsial konsentrasi oksigen dalam cairan jaringan
karbondioksida dalam darah lebih besar lebih rendah. Oleh karena itu, oksigen
dibandingkan tekanan parsial dalam darah mengalir menuju cairan
karbondioksida pada udara. Sehingga, jaringan.
konsentrasi karbondioksida pada darah Sementara itu, tekanan
akan lebih kecil di bandingkan konsentrasi karbondioksida pada darah lebih rendah
karbondioksida pada udara. Akibatnya, daripada cairan jaringan. Akibatnya,
karbondioksida pada darah berdifusi karbondioksida yang terkandung dalam sel-
menuju udara dan akan dibawa keluar sel tubuh berdifusi ke dalam darah.
tubuh lewat hidung (Sloane, 2003). Karbondioksida yang diangkut oleh darah,
b. Pernafasan Internal sebagian kecilnya akan berikatan bersama
Berbeda dengan pernapasan hemoglobin membentuk karboksi
eksternal, proses terjadinya pertukaran gas hemoglobin (HbCO2).
pada pernapasan internal berlangsung di Namun, sebagian besar
dalam jaringan tubuh. Proses pertukaran karbondioksida tersebut masuk ke dalam
oksigen dalam darah dan karbondioksida plasma darah dan bergabung dengan air
tersebut berlangsung dalam respirasi menjadi asam karbonat (H2CO3). Oleh
seluler. enzim anhidrase, asam karbonat akan
Setelah oksihemoglobin (HbO2) segera terurai menjadi dua ion, yakni ion
dalam paru-paru terbentuk, oksigen akan hidrogen (H+) dan ion bikarbonat, CO2
lepas, dan selanjutnya menuju cairan yang diangkut darah ini tidak semuanya
jaringan tubuh. Oksigen tersebut akan dibebaskan ke luar tubuh oleh paru-paru,
digunakan dalam proses metabolisme sel, akan tetapi hanya 10%-nya saja. Sisanya
dan merupakan oksidasi bahan makanan yang berupa ion-ion bikarbonat yang tetap
yang terjadi di dalam mitokondria dan berada dalam darah. Ion-ion bikarbonat di
menghasilkan energi dalam bentuk ATP. dalam darah berfungsi sebagai bufer atau
Proses masuknya oksigen ke dalam larutan penyangga. Lebih tepatnya, ion
cairan jaringan tubuh juga melalui proses tersebut berperan penting dalam menjaga
difusi. Proses difusi ini terjadi karena stabilitas pH (derajat keasaman) darah.
adanya perbedaan tekanan parsial oksigen Dalam keadaan normal, volume
dan karbondioksida antara darah dan cairan udara paru-paru manusia mencapai 4500
jaringan. Tekanan parsial oksigen dalam cc. Udara ini dikenal sebagai kapasitas total
cairan jaringan, lebih rendah dibandingkan udara pernapasan manusia.
oksigen yang berada dalam darah. Artinya
Walaupun demikian, kapasitas vital 2. Volume Cadangan Inspirasi, yaitu
udara yang digunakan dalam proses volume udara tambahan yang dapat di
bernapas mencapai 3500 cc, yang 1000 cc inspirasikan di atas TV normal (± 3000 ml).
merupakan sisa udara yang tidak dapat 3. Volume Cadangan Ekspirasi, yaitu
digunakan tetapi senantiasa mengisi bagian volume udara yang masih dapat
paru-paru sebagai residu atau udara sisa. dikeluarkan dengan ekspirasi kuat (± 1100
Kapasitas vital adalah jumlah udara ml).
maksimun yang dapat dikeluarkan 4. Volume Residu, yaitu volume sisa yang
seseorang setelah mengisi paru-parunya ada di paru setelah ekspirasi kuat (± 1200
secara maksimum. ml). RV ini penting karena di alveolus akan
Dalam keadaaan normal, kegiatan tetap ada udara, sehingga kadar O2 & CO2
inspirasi dan ekspirasi atau menghirup dan di darah tidak berubah dengan cepat setiap
menghembuskan udara dalam bernapas kali bernapas.
hanya menggunakan sekitar 500 cc volume Menurut Ganong, 2002 kapasita paru-
udara pernapasan (kapasitas tidal = ± 500 paru, diantaranya adalah
cc). Kapasitas tidal adalah jumlah udara 1. Kapasitas Vital (VC), yaitu jumlah gas
yang keluar masuk pare-paru pada yang dapat diekspirasi setelah inspirasi
pernapasan normal. Dalam keadaan luar secara maksimal. VC = VT + IRV + ERV.
biasa, inspirasi maupun ekspirasi dalam ( 4600 ml).
menggunakan sekitar 1500 cc udara 2. Kapasitas Total Paru-paru (TLC), yaitu
pernapasan (expiratory reserve volume = jumlah total udara yang dapat dimasukkan
inspiratory reserve volume = 1500 cc. ke dalam paru-paru setelah inspirasi
Volume paru-paru dapat meningkat maksimal. TLC = IRV + VT+ ERV. (
akibat kontraksi otot antar tulang rusuk dan 5800 ml).
otot diafragma dan dalam keadaan aktivitas 3. Kapasitas Residu Fungsional (FRC),
fisik berat, dibantu oleh otot-otot lain yaitu jumlah gas yang tertinggal di paru-
(leher, punggung, dada) untuk paru setelah ekspirasi di atas TV normal. (
meningkatkan volume paru-paru (Sutarno, 2300 ml).
N. 1988). 4. Kapasitas Inspirasi (IC), yaitu jumlah
Menurut Ganong, 2002 volume udara maksimal yang dapat di inspirasi
paru-paru ada empat macam, diantaranya setelah ekspirasi normal. ( 3500 ml).
adalah
Pertukaran udara berlangsung di
1. Volume Tidal yaitu volume udara yang
dalam avelous dan pembuluh darah yang
di inspirasi & di ekspirasi biasa (± 500 ml).
mengelilinginya. Gas oksigen dan karbon pernapasannya. Hal ini berhubungan
dioksida akan berdifusi melalui sel-sel yang dengan energy yang dibutuhkan.
menyusun dinding avelous dan kapiler 2. Jenis kelamin. Pada umumnya pria
darah. Udara aveolus mengandung zat memiliki frekuensi pernapasan yang lebih
oksigen yang lebih tinggi dan karbon tinggi dibandingkan dengan wanita.
dioksida lebih rendah dari pada gas di Kebutuhan akan oksigen serta produksi
dalam darah pembuluh kapiler. Oleh karena karbondioksida pada pria lebih tinggi
itu molekul cenderung berpindah dari dibandingkan wanita.
konsentrasi yang lebih tinggi ke rendah, 3. Suhu tubuh. Semakin tinggi suhu tubuh
maka oksigen berdifusi dari udara aveolus seseorang maka aka semakin cepat
ke dalam darah, dan karbon dioksida akan frekuensi pernapasannya, hal ini 
berdifusi dari pembuluh darah ke avelous. berhubungan dengan penigkatan proses
Pengangkutan CO₂ oleh darah dapat metabolism yang terjadi dalam tubuh.
dilaksanakan melalui 3 cara yaitu : 4. Posisi atau kedudukan tubuh.
(1) Karbondioksida larut dalam plasma Frekuensi pernapasan ketika sedang duduk
dan membentuk asam karbonat dengan akan berbeda dibandingkan dengan ketika
enzim anhydrase. sedang berjongkok atatu berdiri.Hal ini
(2) Karbondioksida terikat pada berhubungan erat dengan energy yang
hemoglobin dalam bentuk karbomino dibutuhkan oleh organ tubuh sebagai
hemoglobin. tumpuan berat tubuh.
(3) Karbondioksida terikat dalam gugus 5. Aktivitas. Seseorang yang aktivitas
ion bikarbonat (HCO₂) melalui proses fisiknya tingi seperti olahragawan akan
berantai pertukaran klorida. membutuhkan lebih banyak energi daripada
Jumlah udara yang keluar masuk ke orang yang diamatau santai, oleh karena
paru-paru setiap kali bernapas disebut itu, frekuensi pernapasan orang tersebut
sebagai frekuensi pernapasan. Pada juga lebih tinggi. Gerakan dan frekuensi
umumnya, frekuensi pernapasan manusia pernapasan diatur oleh pusat pernapasan
setiap menitnya sebanyak 15-18 kali. Cepat yang terdapat di otak. Selain itu, frekuensi
atau lambatnya frekuensi pernapasan pernapasan distimulus oleh konsentrasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor, karbondioksida (CO₂) dalam darah
diantaranya : (Sutarno, N. 1988).
1. Usia. Semakin bertambahnya usia 6. Gaya Hidup. Aktifitas dan latihan fisik
seseorang akan semakin rendah frekuensi meningkatkan laju dan kedalaman
pernapasan dan denyut jantung, demikian
juga suplay oksigen dalam tubuh. Merokok pernapasan menurun, jumlah oksigen yang
dan pekerjaan tertentu pada tempat yang dihisap menurun, kita pun menjadi lemas
berdebu dapat menjadi predisposisi (Wulangi, Kartolo s. 1993).
penyakit paru.
METODOLOGI PERCOBAAN
ALAT
1. Baskom Plastik
2. Beaker Glass ukuran 2000 ml.
3. Jam untuk mengukur waktu
4. Selang Plastik kecil
BAHAN
1. Air

CARA KERJA
7. Status Kesehatan. Pada orang yang  Mengukur volume ekspirasi dan
sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan inspirasi
dapat menyediakan oksigen yang cukup 1. Disiapkan respirometer rakitan.
untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan 2. Ditarik nafas secara normal, kemudian
tetapi penyakit pada sistem kardiovaskuler cepat-cepat kedalam gelas ukur melalui
kadang berakibat pada terganggunya selang plastik.
pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh. Selain 3. Dilepaskan segala ujung selang dari
itu penyakit-penyakit pada sistem mulut anda dengan posisi lebih tinggi
pernapasan dapat mempunyai efek daringgii kedudukan gelas ukur.
sebaliknya terhadap oksigen darah. 4. Dilihat skala perubahan pada gelas ukur,
8. Narkotika. Narkotika seperti morfin Volume tersebut merupakan volume
dan dapat menurunkan laju dan kedalam tidal pada pernafasan anda.
pernapasan ketika depresi pusat pernapasan 5. Dilakukan seperti diatas dengan terlebih
dimedula. Oleh karena itu bila memberikan dahulu melakukan olahraga, bandingkan
obat-obat narkotik analgetik, perawat harus hasilnya.
memantau laju dan kedalaman pernapasan.
9. Polusi udara. Dengan adanya polusi  Mengukur kapasitas vital
udara, kecepatan pernapasan kita
terganggu. Bernapas menjadi lebih
menyesakkan sehingga kecepatan
1. Ditarik nafas dalam-dalam sekuatnya, Frekuensi
29/menit 51/menit
kemudian melalui selangplastik Pernafasan (x/menit)
hembuskan sekuat-kuatnya. Kapasitas total (cc /
Jenis kelamin
2. Dilepaskan segera ujung selang dari menit) atau 12.180 Pria 37740
Normal
Setelah
mulut anda dengan posisi lebih tinggi Ekspirasi Total Normal
Perlakuan Olahraga
dari kedudukan gelas ukur. Volume Inspirasi 400 960
3. Dilihat skala perubahan pada gelas ukur, Ekspirasi 1600 1500
(ml)
volume tersebut merupakan kapasitas Kapasitas Vital (cc)
200 1260
vital pada pernafasan anda. atau Inspirasi Total
Frekuensi
4. Dilakukan seperti diatas dengan terlebih 37/menit 50/menit
Pernafasan (x/menit)
dahulu melakukan olahraga, bandingkan Kapasitas total (cc /
hasilnya. menit) atau 46.620 77.000
Ekspirasi Total
 Mengukur volume kapasitas total
1. Dilakukan seperti mengukur kapasitas 2. Pada Pria Normal
vital.
2. Dihitung frekuensi pernafasan anda. 3. Pada Pria Perokok
3. Kapasitas total adalah kapasitas vital Jenis kelamin Pria Perokok
dikalikan frekuensi pernafasan dalam 1 Setelah
menit. Normal
Perlakuan Olahraga
4. Dilakukan seperti diatas dengan terlebih Volume Inspirasi 220 440
Ekspirasi 420 620
dahulu melakukan olahraga, bandingkan (ml)
Kapasitas Vital (cc)
hasilnya. 2500 2500
atau Inspirasi Total
Frekuensi
HASIL DAN PEMBAHASAN 24/menit 35/menit
Pernafasan (x/menit)
Hasil Pengamatan Kapasitas total (cc /
1. Pada Wanita Normal menit) atau 60.000 87.500
Jenis kelamin Wanita Normal Ekspirasi Total
Setelah
Normal Rumus :
Perlakuan Olahraga
Volume Inspirasi 40 140 Kapasitas total = Kapasitas vital x
Ekspirasi 120 260
(ml) Frekuensi Nafas
Kapasitas Vital (cc)
140 200
atau Inspirasi Total Pembahasan
Berdasarkan data pengamatan sebanyak 15-18 kali dan dalam keadaan
tersebut dapat dibahas bahwa pada normal, volume udara paru-paru manusia
praktikum kali ini dilakukan 4 (empat) dalam kapasitas total udara pernapasan
percobaan yaitu mengukur volume manusia mencapai 4500 cc.
ekspirasi dan inspirasi (volume tidal), Pada percobaan dengan jenis
mengukur kapasitas vital atau inspirasi kelamin wanita (normal) pada volume tidal
total, mengukur frekuensi pernafasan, dan dengan perlakuan normal (santai) yaitu saat
mengukur kapasitas total atau ekspirasi melakukan inspirasi volumenya 40 cc dan
total dan juga pada praktikum ini akan ekspirasi volumenya 120 cc. Serta saat
menghitung kapasitas vital paru-paru dari setelah olahraga melakukan inspirasi
beberapa perlakuan. Setiap perlakuan akan dengan volume 140 cc dan ekspirasi 260
mengalami dua perlakuan yaitu saat cc. Lalu kapasitas vital yang didapatkan
keadaan normal (santai) dan keadaan saat pada perlakuan normal 140 cc dan pada
setelah olahraga (melakukan aktifitas). Dari perlakuan setelah olahraga 200 cc. Lalu
perlakuan yang berbeda ini akan frekuensi pernafasan yang didapatkan
memberikan gambaran mengenai faktor- 29/menit saat perlakuan normal dan
faktor yang berpengaruh pada masing- 51/menit pada perlakuan setelah olahraga.
masing percobaan. Selain itu perlakuan Serta kapasitas total yang didapatkan
yang diukur pada percobaan terdiri dari 12.180 cc/menit dalam perlakuan normal
mahasiswa dengan jenis kelamin laki-laki dan 37.740 cc/menit.
(dalam keadaan normal dan keadaan Pada percobaan dengan jenis
perokok) dan Wanita (normal). kelamin pria (normal) pada volume tidal
Menurut literatur Dalam keadaaan dengan perlakuan normal (santai) yaitu saat
normal, kegiatan inspirasi dan ekspirasi melakukan inspirasi volumenya 400 cc dan
atau menghirup dan menghembuskan udara ekspirasi volumenya 960 cc. Serta saat
dalam bernapas hanya menggunakan setelah olahraga melakukan inspirasi
sekitar 500 cc volume udara pernapasan dengan volume 1600 cc dan ekspirasi 1500
dan kapasitas vital udara yang digunakan cc. Lalu kapasitas vital yang didapatkan
dalam proses bernapas mencapai 3500 cc, pada perlakuan normal 1260 cc dan pada
yang 1000 cc merupakan sisa udara yang perlakuan setelah olahraga 1540 cc. Lalu
tidak dapat digunakan tetapi senantiasa frekuensi pernafasan yang didapatkan
mengisi bagian paru-paru sebagai residu 37/menit saat perlakuan normal dan
atau udara sisa. Selain itu frekuensi 50/menit pada perlakuan setelah olahraga.
pernapasan manusia setiap menitnya Serta kapasitas total yang didapatkan
46.620 cc/menit dalam perlakuan normal reseptor diarteri darah menurun, resptor
dan 77.000 cc/menit. diarteri karotis akan mendeteksinya dan
Pada percobaan dengan jenis mengirimkan sinyal ke otak. Otak
kelamin pria (perokok) pada volume tidal kemudian akan mengirimkan pesan
dengan perlakuan normal (santai) yaitu saat kejantung untuk mempercepat denyutnya
melakukan inspirasi volumenya 220 cc dan sehingga aliran darah yang dipompa lebih
ekspirasi volumenya 440 cc. Serta saat besar dan mengakibatkan peningkatan
setelah olahraga melakukan inspirasi tekanan darah.
dengan volume 420 cc dan ekspirasi 620 Volume paru-paru berhubungan
cc. Lalu kapasitas vital yang didapatkan dengan ukuran badan, dimana seorang yang
pada perlakuan normal 2500 cc dan pada tubuhnya besar mempunyai paru-paru yang
perlakuan setelah olahraga 2500 cc. Lalu besar. Volume paru-paru ditentukan juga
frekuensi pernafasan yang didapatkan oleh luas permukaan tubuh untuk
24/menit saat perlakuan normal dan pertukaran gas. Salah satu kemungkinannya
35/menit pada perlakuan setelah olahraga. adalah volume paru-paru dan luas
Serta kapasitas total yang didapatkan permukaan yang besar dapat memberikan
60.000 cc/menit dalam perlakuan normal keuntungan untuk pertukaran gas saat
dan 87.500 cc/menit. ekspirasi dan inspirasi.
Jika dilihat dari data percobaan Dari hasil diatas dapat dilihat
tersebut bahwa setelah melakukan aktifitas mengenai perbedaan pernafasan laki-laki
frekuensi denyut nadi meningkat. Sama dan wanita. Jenis kelamin mempengaruhi
seperti pada frekuensi respirasi, jumlah kapasitas vital paru-paru. Pria cenderung
kenaikan frekuensi denyut nadi pada memiliki paru-paru yang lebih besar
aktifitas berat lebih banyak daripada pada dibandingkan wanita. Ini disebabkan
aktifitas ringan. Ini menunjukan bahwa karena pada pria tidak memiliki organ
semakin berat aktifitas yang dilakukan, tambahan seperti perbesaran dari kelenjar
maka semakin tinggi frekuensi denyut nadi. susu. Perbesaran kelenjar susu pada wanita
Ini sesuai teori dengan salah satu akibat mengakibatkan ruang untuk paru-paru
dari teori umpan balik positif bahwa mengembang menjadi sempit. Jadi volume
pembuluh darah yang mengaliri kulit akan vital paru-paru pada wanita cenderung
melebar untuk membawa lebih banyak lebih kecil. Akan tetapi frekuensi
panas keluar tubuh jika suhu meningkat, pernapasan pada wanita lebih cepat
sehingga ini mengakibatkan tekanan darah dibandingkan dengan pria. Hal ini
menurun. Jika tekanan darah menurun, merupakan pengganti yang diberikan tuhan
kepada wanita untuk memenuhi kebutuhan 1. Denyut nadi dan frekuensi pernafasan
oksigen yang hampir sama dengan pria. seseorang berbeda pada kondisi sebelum
Pada saat melakukan aktifitas dan setelah olahraga. Hal ini dipengaruhi
frekuensi pernapasan meningkat karena oleh banyak faktor, termasuk perbedaan
tubuh memerlukan banyak oksigen untuk konsistensi latihan yang
melakukan pembakaran dalam tubuh untuk mengelompokkan seseorang menjadi
menghasilkan energi yang digunakan untuk terlatih dan tidak terlatih. Jenis kelamin
beraktifitas. Energi penting bagi berbagai dan usia merupakan faktor lain yang
aktifitas sel yang ditujukan untuk juga dapat berpengaruh pada frekuensi
mempertahankan hidup, misalnya sintesis denyut nadi dan pernafasan individu.
protein dan transportasi aktif menembus 2. Aktifitas fisik dan perbedaan jenis
membran plasma. Sel-sel tubuuh kelamin berpengaruh terhadap proses
memerlukan pasokan oksigen terus pernapasan pada perempuan cenderung
menerus untuk menunjang reaksi-reaksi lebih cepat meningkat setelah
tersebut harus dikeluarkan dari tubuh. Jadi melakukan aktifitas fisik dibandingkan
untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut dengan laki-laki. Namun pada laki-laki
maka seseorang mencoba bernafas dengan frekuensi pernapasannya lebih besar
cepat sehingga frekuensi pernafasannya daripada perempuan.
meningkat.
Sedangkan kedalamanya berubah DAFTAR PUSTAKA
dari dalam menjadi dangkal karena pada
1. Syaifuddin. 2009. Anatomi Tubuh
saat orang coba tersebut selesai melakukan
Manusia. Selemba Media : Jakarta.
aktifitas fisik dia karena merasa sangat
2. Irianto, Koes. 2004. Struktur dan Fungsi
lelah kedalamannya menjadi dangkal untuk
Tubuh Manusia Untuk Paramedis,
melakukan proses pernafasan secara cepat,
Yrama Widia : Jakarta.
dan iramanya berubah menjadi tidak teratur
3. Sheeword, Lauralee. 2001. Fisiologi
karena frekuensi pernafasan yang
Manusia dari Sel ke Sistem. Penerbit
meningkat secara tiba-tiba.
Buku Kedokteran : Jakarta
4. Sloane, Ethel. 2003. Anatomy and
KESIMPULAN Physiology An Easy Learner. Jakarta :
Setelah melakukan percobaan EGC.
Respirasi, dapat disimpulkan bahwa :
5. Sutarno, N. 1988. Biologi untuk pendidikan dan kebudayaan direktorat
mahasiswa TPB. Jurusan Pendidikan jendral pendidikan tinggi.
Biologi FPMIPA IKIP. Bandung. 7. Rahmat. 2007. Biologi Universitas.
6. Wulangi. Kartolo s. 1993. prinsip- Jakarta: Gramedia.
prinsip fisiologi hewan. Depertemen 8. Ganong, Wiliam F. 2002. Fisiologi
Kedokteran. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai