Disusun Oleh:
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah Swt., yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Sistem Pernapasan Pada
Manusia”. Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Anatomi
Fisiologi Manusia yang diampu oleh Ibu Irdalisa .
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Irdalisa selaku dosen Mata Kuliah
Anatomi Fisiologi Manusia yang telah membimbing penulis dalam membuat makalah ini. Dan
kepada orang tua penulis yang senantiasa memberi dukungan kepada penulis untuk dapat
menyelesaaikan makalah ini.
Demikian, penulis telah berusaha mengerahkan segala kemampuan yang ada untuk
menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Penulis juga menyadari masih banyak
kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini, maka dari itu penulis menerima kritik dan saran
dari pembaca.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dan fungsi sistem pernapasan?
2. Apa saja organ-organ sistem pernapasan?
3. Bagaimana mekanisme pernapasan pada manusia?
4. Apa saja gas-gas yang ada dalam udara pernapasan?
5. Bagaimana frekuensi pada sistem pernapasan?
6. Apa saja macam-macam volume pada sistem pernapasan?
7. Apa saja gangguan atau penyakit yang menyerang sistem pernapasan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi pada sistem pernapasan
2. Untuk mengetahui organ-organ sistem pernapasan
3. Untuk mengetahui mekanisme pernapasan pada manusia
4. Untuk mengetahui gas-gas yang ada pada udara pernapasan
5. Untuk mengetahui frekuensi pada sistem pernapasan
6. Untuk mengetahui volume pada sistem pernapasan
7. Untuk mengetahui gangguan atau penyakit yang menyerang sistem pernapasan
BAB 2
PEMBAHASAN
Fungsi utama faring merupakan menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk
dan juga sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga menyediakan
ruang dengung(resonansi) untuk suara percakapan.
Gambar 3. Trakea
Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga
dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di
dalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang
sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang
disebut gelembung paru-paru (alveolus).
4. Laring (Pangkal tenggorakan)
Laring adalah suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring berada
diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan pada laring
disebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring. Laring diselaputi
oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal
sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada laring. Fungsi utama laring
adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya udara.
Gambar 4. Laring
Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun.
Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada
waktu menelan makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu
bernapas katu membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan
bergetar bila ada udara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara.
5. Bronkus (Cabang Batang Tenggorokan)
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan
bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang
rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar
cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-
cabang lagi menjadi bronkiolus.
Gambar 5. Bronkus
Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan
sebelah kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi
bronkiolus. Bronkus sebelah kanan(bronkus primer) bercabang menjadi tiga bronkus
lobaris (bronkus sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua
bronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru
atau alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah, melalui kapiler-kapiler
darah dalam alveolus inilah oksigen dan udara berdifusi ke dalam darah. Fungsi
utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar paru-
paru.
6. Bronkiolus
Gambar 6. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan percabangan bronkus pada trakea manusia. Bronkioli
bercabang pada bronkus tersier pada bronkus lalu menjadi tempat percabangan
alveolus. Luas permukaan bronkiolus menjadi penentu besarnya kapasitas oksigen
yang bisa diikat secara efektif oleh paru-paru. Percabangan memiliki ukuran sekitar
20-25x bronkus tersier. Letak bronkiolus berbatasan langsung dengan alveoli.
7. Alveolus
struktur anatomi yang mempunyai bentuk berongga. Alveolus merupakan gelembung
yang berisi udara dalam paru-paru dengan jumlah sekitar 300 juta buah. Bentuk
jamak alveolus adalah alveoli. Letak alveolus berada dibagian parenkim paru-paru
yang merupakan ujung dari saluran pernapasan, dimana kedua sisinya adalah tempat
pertukaran udara dengan darah. Diameter alveolus bisa mencapai 200-300
mikrometer. Adanya alveolus membuat permukaan paru-paru semakin luas, dimana
luas permukaan paru-paru diprediksi mencapai 160 M2 atau sekitar 100 kali lebih
luas dari permukaan tubuh.
Gambar 7. Alveolus
8. Paru-Paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh
otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-
paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus
dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus
oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung
menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang
menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar
(pleura parietalis). Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan
pembuluh darah. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan,tetapi ronga bronkus
masih bersilia dan dibagian ujungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia.
Setiap bronkiolus terminalis bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus respirasi,
kemudian menjadi duktus alveolaris. Pada dinding duktus alveolaris mangandung
gelembung-gelembung yang disebut alveolus.