Anda di halaman 1dari 13

SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Anatomi Fisiologi Manusia

Dosen Pengampu: Dr. Irdalisa, S.Si., M.Pd.

Disusun Oleh:

Choirunnisa Melani Putri 1901125002


Kirayna Puspa Putri 1901125006
Vira 1901125044
Mutia Aprilia 1901125043
Meigita Dwi Utami 1901125072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah Swt., yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Sistem Pernapasan Pada
Manusia”. Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Anatomi
Fisiologi Manusia yang diampu oleh Ibu Irdalisa .

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Irdalisa selaku dosen Mata Kuliah
Anatomi Fisiologi Manusia yang telah membimbing penulis dalam membuat makalah ini. Dan
kepada orang tua penulis yang senantiasa memberi dukungan kepada penulis untuk dapat
menyelesaaikan makalah ini.

Demikian, penulis telah berusaha mengerahkan segala kemampuan yang ada untuk
menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Penulis juga menyadari masih banyak
kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini, maka dari itu penulis menerima kritik dan saran
dari pembaca.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, 02 November 2021


DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk memenuhi keperluan hidupnya makhluk hidup membutuhkan oksigen yang
diperlukan oleh tubuhnya agar keberlangsungan hidupnya tetap terjaga. Bernafas
merupakan proses vital bagi makhluk hidup, termasuk manusia. Oksigen tersebut
digunakan oleh setiap sel dalam tubuh manusia untuk melakukan proses metabolisme,
sehingga karbondioksida dan air yang harus dikeluarkan. Pada proses pernapasan
berlangsung secara bergantian, pertama manusia menghirup udara untuk memperoleh
oksigen yang disebut dengan proses inspirasi dan pada proses kedua yaitu
menghembuskan nafas untuk mengeluarkan karbondioksida dan air yang disebut dengan
proses ekspirasi.
Sistem pernapasan pada manusia meliputi semua struktur yang menghubungkan
udara dari paru-paru hingga kembali lagi ke paru-paru. Organ pernapasan utama manusia
yaitu berupa paru-paru, yang dibantu oleh organ-organ lain seperti rongga hidung, faring,
laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus, dan paru-paru.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dan fungsi sistem pernapasan?
2. Apa saja organ-organ sistem pernapasan?
3. Bagaimana mekanisme pernapasan pada manusia?
4. Apa saja gas-gas yang ada dalam udara pernapasan?
5. Bagaimana frekuensi pada sistem pernapasan?
6. Apa saja macam-macam volume pada sistem pernapasan?
7. Apa saja gangguan atau penyakit yang menyerang sistem pernapasan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi pada sistem pernapasan
2. Untuk mengetahui organ-organ sistem pernapasan
3. Untuk mengetahui mekanisme pernapasan pada manusia
4. Untuk mengetahui gas-gas yang ada pada udara pernapasan
5. Untuk mengetahui frekuensi pada sistem pernapasan
6. Untuk mengetahui volume pada sistem pernapasan
7. Untuk mengetahui gangguan atau penyakit yang menyerang sistem pernapasan
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Fungsi Sistem Pernapasan


Pernapasan merupakan pertukaran gas antara makhluk hidup (organisme) dengan
lingkungannya. Pernapasan juga suatu proses dimana kita menghirup oksigen dari udara
serta mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Sedangkan respirasi merupakan proses
pembakaran (oksigen) zat-zat makanan (glukosa) di dalam sel-sel tubuh dengan bantuan
oksigen dan enzim.
Sistem pernapasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru-
paru beserta dengan pembungkusnya (pleura) serta rongga dada yang melindunginya. Di
dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamanya. Rongga dada dipisahkan dengan
rongga perut oleh diafragma.
Adapun fungsi dari sistem pernapasan pada manusia, yaitu:
1. Mengambil oksigen yang kemudian dibawa oleh darah keseluruh tubuh (sel-
selnya) untuk mengadakan metabolisme.
2. Mengeluarkan karbondioksida yang terjadi sebagai sisa dari metabolisme, yang
kemudian dibawa oleh darah ke paru-paru untuk dibuang.
3. Melembabkan udara.
4. Mengatur pH darah.
5. Membentuk suatu percakapan (fonasi).
6. Mempertahankan tubuh terhadap mikroba.
7. Mempengaruhi kadar messengers kimiawi dalam darah arteri.
8. Menangkap dan melarutkan bekuan darah.

B. Organ-Organ Pada Sistem Pernapasan


1. Rongga Hidung (Cavum Nassalis)
Hidung merupakan organ pernapasan pertama yang dilalui oleh udara luar. Udara dari
luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis
selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar
keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang
masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal
yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat
konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara
yang masuk. Di sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan nasofaring
melalui dua lubang yang disebut choanae. Pada permukaan rongga hidung terdapat
rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring udara yang
masuk ke dalam rongga hidung.

Gambar 1. Rongga Hidung


2. Faring (Tenggorokan)
Udara luar yang masuk ke dalam rongga hidung kemudian akan masuk kedalam
faring. Faring merupakan pertemuan antara saluran pernapasan bagian depan
(nasofarings) dan saluran pernapasan bagian belakang (orofarings). Bagian ini
berhubungan dengan rongga hidung dan rongga mulut.
Gambar 2. Faring
Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita
suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara
bergetar dan terdengar sebagai suara. Adapun bagian-bagian dari faring, yaitu:
1) Nasofaring, merupakan bagian faring yang letaknya berada pada bagian belakang
rongga hidung. Nosafaring hanya dapat dilalui udara.
2) Orofaring, yang merupakan bagian dari faring yang berada dibelakang rongga
mulut. Orofaring bisa dilewati udara dan makanan sehingga berperan dalam
sistem pernapasan dan sistem pencernaan.
3) Laringofaring, merupakan bagian paling akhir dari faring. Laringofaring mampu
dilewati udara juga makanan.

Fungsi utama faring merupakan menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk
dan juga sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga menyediakan
ruang dengung(resonansi) untuk suara percakapan.

3. Trakea (Batang Tenggorokan)


Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan
sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh
4 cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi
menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.

Gambar 3. Trakea
Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga
dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di
dalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang
sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang
disebut gelembung paru-paru (alveolus).
4. Laring (Pangkal tenggorakan)
Laring adalah suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring berada
diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan pada laring
disebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring. Laring diselaputi
oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal
sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada laring. Fungsi utama laring
adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya udara.

Gambar 4. Laring
Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun.
Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada
waktu menelan makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu
bernapas katu membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan
bergetar bila ada udara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara.
5. Bronkus (Cabang Batang Tenggorokan)
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan
bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang
rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar
cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-
cabang lagi menjadi bronkiolus.

Gambar 5. Bronkus
Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan
sebelah kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi
bronkiolus. Bronkus sebelah kanan(bronkus primer) bercabang menjadi tiga bronkus
lobaris (bronkus sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua
bronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru
atau alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah, melalui kapiler-kapiler
darah dalam alveolus inilah oksigen dan udara berdifusi ke dalam darah. Fungsi
utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar paru-
paru.
6. Bronkiolus

Gambar 6. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan percabangan bronkus pada trakea manusia. Bronkioli
bercabang pada bronkus tersier pada bronkus lalu menjadi tempat percabangan
alveolus. Luas permukaan bronkiolus menjadi penentu besarnya kapasitas oksigen
yang bisa diikat secara efektif oleh paru-paru. Percabangan memiliki ukuran sekitar
20-25x bronkus tersier. Letak bronkiolus berbatasan langsung dengan alveoli.
7. Alveolus
struktur anatomi yang mempunyai bentuk berongga. Alveolus merupakan gelembung
yang berisi udara dalam paru-paru dengan jumlah sekitar 300 juta buah. Bentuk
jamak alveolus adalah alveoli. Letak alveolus berada dibagian parenkim paru-paru
yang merupakan ujung dari saluran pernapasan, dimana kedua sisinya adalah tempat
pertukaran udara dengan darah. Diameter alveolus bisa mencapai 200-300
mikrometer. Adanya alveolus membuat permukaan paru-paru semakin luas, dimana
luas permukaan paru-paru diprediksi mencapai 160 M2 atau sekitar 100 kali lebih
luas dari permukaan tubuh.

Gambar 7. Alveolus
8. Paru-Paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh
otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-
paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus
dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus
oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung
menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang
menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar
(pleura parietalis). Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan
pembuluh darah. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan,tetapi ronga bronkus
masih bersilia dan dibagian ujungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia.
Setiap bronkiolus terminalis bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus respirasi,
kemudian menjadi duktus alveolaris. Pada dinding duktus alveolaris mangandung
gelembung-gelembung yang disebut alveolus.

Gambar 8. Paru-Paru Manusia

C. Mekanisme Pernapasan Manusia


Mekanisme pernapasan terdiri dari proses inspirasi dan ekspirasi. Pada saat proses
inspirasi (ketika udara masuk ke paru-paru), otot antar tulang rusuk berkontransi dan
terangkat sehingga volume rongga dada bertambah besar, sedangkan tekanan rongga
dada bertambah kecil dari tekanan udara luar. Sehingga udara dari luar mengalir ke dalam
paru-paru.
Sedangkan pada saat proses ekspirasi (ketika udara keluar dari paru-paru), otot
antar tulang rusuk kembali ke posisi semula (relaksasi), sehingga volume rongga dada
akan mengecil sedangkan tekanannya membesar. Tekanan ini akan mendesak paru-paru,
sehingga rongga paru-paru membesar. Keadaan inilah yang menyebabkan udara dalam
rongga paru-paru ke luar.
Pernapasan manusia digolongkan menjadi 2, yaitu:
a. Pernapasan Dada
Pada pernafasan dada otot yang erperan penting adalah otot antar tulang rusuk.
Otot tulang rusuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu otot tulang rusuk luar
yang berperan dalam mengangkat tulang-tulang rusuk dan tulang rusuk dalam
yang berfungsi menurunkan atau mengembalikan tulang rusuk ke posisi semula.
Bila otot antar tulang rusuk luar berkontraksi, maka tulang rusuk akan terangkat
sehingga volume dada bertanbah besar. Bertambah besarnya akan menyebabkan
tekanan dalam rongga dada lebih kecil dari pada tekanan rongga dada luar.
Karena tekanan uada kecil pada rongga dada menyebabkan aliran udara
mengalir dari luar tubuh dan masuk ke dalam tubuh, proses ini disebut proses
’inspirasi’.
Sedangkan pada proses espirasi terjadi apabila kontraksi dari otot dalam, tulang
rusuk kembali ke posisi semuladan menyebabkan tekanan udara didalam tubuh
meningkat. Sehingga udara dalam paru-paru tertekan dalam rongga dada, dan
aliran udara terdorong ke luar tubuh, proses ini disebut ’espirasi’.
b. Pernapasan Perut
Pada pernafasan ini otot yang berperan aktif adalah otot diafragma dan otot
dinding rongga perut. Bila otot diafragma berkontraksi, posisi diafragma akan
mendatar. Hal itu menyebabkan volume rongga dada bertambah besar sehingga
tekanan udaranya semakin kecil. Penurunan tekanan udara menyebabkan
mengembangnya paru-paru, sehingga udara mengalir masuk ke paru-
paru(inspirasi).
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam
keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan
saraf otonom. Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat
dibedakan atas 2 jenis, yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam.
Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam
alveolus dengan darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah
pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh. Masuk
keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara
dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar
rongga dada lebih besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan
dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar.
Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara (inspirasi)
dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas
dua macam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada dan
perut terjadi secara bersamaan.
D. Gas-Gas Dalam Udara Pernapasan
Persentase gas utama pernapasan dalam udara yang keluar masuk paru-paru:

Gas Udara luar Udara di alveoli Udara yang


sebelum masuk keluar di paru-
paru-paru paru
Nitrogen (N2) 79,01 80,7 79,6
Oksigen (O2) 20,95 13,8 16,4
Karbondioksida 0,04 5,5 4,0
(CO2)
Pertukaran udara berlangsung di dalam avelous dan pembuluh darah yang
mengelilinginya. Gas oksigen dan karbon dioksida akan berdifusi melalui sel-sel yang
menyusun dinding avelous dan kapiler darah. Udara aveolus mengandung zat oksigen
yang lebih tinggi dan karbon dioksida lebih rendah dari pada gas di dalam darah
pembuluh kapiler. Oleh karena itu molekul cenderung berpindah dari konsentrasi yang
lebih tinggi ke rendah, maka oksigen berdifusi dari udara aveolus ke dalam darah, dan
karbon dioksida akan berdifusi dari pembuluh darah ke avelous. Pengangkutan CO₂ oleh
darah dapat dilaksanakan melalui 3 cara yaitu: (1) Karbondioksida larut dalam plasma
dan membentuk asam karbonat dengan enzim anhydrase. (2) Karbondioksida terikat pada
hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin (3) Karbondioksida terikat dalam
gugus ion bikarbonat (HCO₂) melalui proses berantai pertukaran klorida.

Anda mungkin juga menyukai