Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

RESPIRASI DAN EKSKRESI PADA MANUSIA

Disusun Oleh :
Dea Aurellia 191444022
Ininda Tamu Ina Wulang 191444024
Martiana Dabukke 191444037

Mata Kuliah : Biologi untuk Kimia

Dosen Pengampu :
Dra. Maslichah Asy’ari, M. Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PEDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA, YOGYAKARTA SEMESTER
GASAL
2020/2021
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,
pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam
bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida ke
lingkungan. Sel-sel dalam tubuh manusia juga perlu mengeluarkan zat sisa berupa
karbon dioksida dan sistem tubuh.
Respirasi melibatkan keseluruhan proses yang menyebabkan pergerakan pasif O2
dan atmosfer kejaringan untuk menunjang metabolisme sel serta pergerakan pasif CO2
selanjutnya yang merupakan produk sisa metabolisme dari jaringan ke atmosfer. Organ
pernapasan manusia terdiri dari hidung, faring, trakea, brokus, bronkiolus dan
paruparu.
Pada tubuh manusia terjadi metabolisme yang mengkoordinasi kerja tubuh. Proses
metabolisme selain menghasilkan zat yang berguna bagi tubuh tetapi juga
menghasilkan zat-zat sisa yang tidak berguna bagi tubuh. Zat-zat sisa yang berguna
bagi tubuh dapat bermanfaat bagi tubuh kita dalam kelangsungan hidup. Hasil-hasil
metabolisme yang berupa zat-zat sisa yang tidak dimanfaatkan lagi oleh tubuh berupa
racun. Zat-zat sisa tersebut perlu dikeluarkan dari dalam tubuh melalui organ-organ
tubuh tertentu.
Pengeluaran zat sisa tersebut diperlukan sistem pengeluaran yang disebut sistem
ekskresi. Sistem ekskresi merupakan pengeluaran limbah hasil metabolisme pada
organisme hidup. Zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan antara lain
karbondioksida (CO2), urea, air (H2O), amonia(NH3), kelebihan vitamin, dan zat
warna empedu. Organ pengeluaran zat sisa pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru
dan hati. Setiap organ-organ pengatur metabolisme untuk sistem ekskresi memiliki
suatu factor pengaruh. Seperti pada kulit, pembentukan dan pengeluaran keringat
dipengaruhi oleh factor hormon ADH, cuaca, dan lingkungan disekitar. Bahkan organ
ekresi itu pun memiliki beberapa gangguan atau penyakit. Apabila organorgan
metabolisme itu tidak berfungsi dengan baik maka akan mempengaruhi sistem kerja
metabolisme pada tubuh kita.
Sistem ekskresi pada manusia melibatkan alat-alat ekskresi yaitu ginjal, kulit,
paruparu, dan hati. Zat-zat sisa yang dikeluarkan dari alat-alat tersebutberasal dari
proses metabolisme. Ginjal mengeluarkan urine, kulit mengeluarkan keringat, paru-
paru mengeluarkan karbondioksida, dan hati mengeluarkan zat warna empedu.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
a. Apakah pengertian sistem respirasi pada manusia ?
b. Bagaimana organ dan struktur organ pada sistem respirasi ?
c. Bagaimana terjadinya proses pernafasan ?
d. Apa kelainan pada sistem respirasi ?
e. Apakah pengertian sistem Ekskresi pada Manusia
f. Apakah fungsi organ sistem Ekskresi pada Manusia?
3. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui pengertian sistem respirasi pada manusia
b. Untuk mengetahui struktur organ pada sistem respirasi
c. Untuk mengetahui proses terjadinya pernafasan
d. Untuk mengetahui kelainan pada sistem respirasi
e. Untuk mengetahui pengertian sistem ekskresi pada manusia
f. Untuk mengetahui fungsi organ sistem ekskresi pada manusia
B. ISI
1. Pengertian Sistem Respirasi
Respirasi atau pernafasan merupakan suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,
pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi didalam tubuh. Dalam bernapas,
manusia menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbodioksida ke
lingkungan. Sistem pernapasan dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan parru-paru
beserta pembungkusnya dan rongga dada yang melindunginya. Rongga dada dipisahkan
dengan rongga perut oleh diafragma.
Padaa saat bernapas, kita menghirup udara (inspirasi) dan menghembuskan udara
(ekspirasi). Saat udah memasuki paru-paru, terjadi pertukaran O2 dan CO2 yang disebut
respirasi eksternal. Darah yang mengandyng banyak O2 akan menuju jaringan tubuh.
Pertukaran gas yang terjadi antara darah dengan cairan jaringan disebut respirasi internal.
Tujuan dari respirasi adalah untuk memperoleh oksigen dari udara ke jaringan tubuh dan
membuang karbondioksida (Guyton, 2006)
2. Struktur organ pada sistem respirasi
Sistem respirasi pada manusia dibagi atas dua yaitu pernapasan dada dan pernapasan
perut. Pernapasan dada adalah yang melibatkan otot antar tulang rusuk sedangkan
pernapapasann perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafrgama (Evelyn, 2006).
Organ pada sistem respirasi dibagi atas dua bagian yaitu : Sistem respirasi atas terdiri dari
bagian luar rongga dada yaitu hidung, rongga hidung, faring, laring, dan trakea atas dan
sistem respirasi bawah terdiri dari bagian dalam yaitu trakea bawah dan paru-paru.
a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis
selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar
keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang
masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang
berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka
yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.
Di sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan nasofaring melalui dua lubang yang
disebut choanae. Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput
lendir yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.
b. Faring (Tenggorokan)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu
saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings)
pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak)
tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan
menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara. Makan sambil berbicara
dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan
pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar
peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga
mengakibatkan gangguan kesehatan. Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi
udara yang keluar masuk dan juga sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring
juga menyediakan ruang dengung(resonansi) untuk suara percakapan.
c. Batang Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan
sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh
cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi
menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Batang tenggorok
(trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang tenggorok
bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru- paru, cabang
tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus.
Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru (alveolus).
d. Pangkal Tenggorokan (laring)
Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring berada diantara
orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan pada laring disebut
epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring. Laring diselaputi oleh
membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal sehingga kuat
untuk menahan getaran-getaran suara pada laring. Fungsi utama laring adalah
menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya udara. Pangkal tenggorok
disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal tenggorok dapat
ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada waktu menelan makanan, katup
tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katu membuka. Pada
pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara dari paru-paru,
misalnya pada waktu kita bicara.
e. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus
kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus
bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya
melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan
sebelah kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi
bronkiolus. Bronkus sebelah kanan(bronkus primer) bercabang menjadi tiga bronkus
lobaris (bronkus sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua
bronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru atau
alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah, melalui kapiler-kapiler darah dalam
alveolus inilah oksigen dan udara berdifusi ke dalam darah. Fungsi utama bronkus adalah
menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar paru-paru.
f. Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot
dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada
dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru
kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang
tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut
pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang
bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis). Paru-paru tersusun
oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Bronkiolus tidak
mempunyai tulang rawan,tetapi ronga bronkus masih bersilia dan dibagian ujungnya
mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Setiap bronkiolus terminalis
bercabangcabang lagi menjadi bronkiolus respirasi, kemudian menjadi duktus
alveolaris.Pada dinding duktus alveolaris mangandung gelembung-gelembung yang disebut
alveolus.
3. Proses Terjadinya Pernafasan
Mekanisme pernapasan terdiri dari proses inspirasi dan ekspirasi. Pada saat proses
inspirasi (ketika udara masuk ke paru-paru), otot antar tulang rusuk berkontraksi dan
terangkat sehingga volume rongga dada bertambah besar, sedangkan tekanan rongga dada
menjadi lebih kecil dari tekanan udara luar. Sehingga udara mengalir dari luar ke dalam
paru-paru (Pramitra, 2006). Sedangkan pada saat proses ekspirasi (ketika udara keluar dari
paru-paru), otot antar tulang rusuk akan kembali ke posisi semula (relaksasi), sehingga
volume rongga dada akan mengecil sedangkan tekanannya membesar. Tekanan ini akan
mendesak dinding paru-paru, sehingga rongga paru-paru membesar. Keadaan inilah yang
menyebabkan udara dalam rongga paru-paru terdorong ke luar (Pramitra, 2006).
4. Kelainan Pada Sistem Respirasi
a. Penyempitan saluran pernafasan akibat asma atau bronkitis. Bronkis disebabkan oleh
bronkus yang dikelilingi lendir cairan peradangan sedangkan asma adalah penyempitan
saluran pernapasan akibat otot polos pada saluran pernapasan mengalami kontraksi yang
mengganggu jalan napas.
b. Sinusitis, adalah radang pada rongga hidung bagian atas.
c. Renitis, adalah gangguan radang pada hidung.

d. Pembengkakan kelenjar limfe pada sekitar tekak dan hidung yang mempersempit jalan
nafas. Penderita umumnya lebih suka menggunakan mulut untuk bernapas.

e. Pleuritis, yaitu merupakan radang pada selaput pembungkus paru-paru atau disebut
pleura.
f. Bronkitis, adalah radang pada bronkus.
5. Pengertian Sistem Ekresi
Ekskresi merupakan salah satu proses pengeluaran zat dari tubuh. Selain ekskresi
ada juga proses sekresi dan defekasi. Apa perbedaan antara ketiganya? Ekskresi adalah
proses pengeluaran sisa metabolisme. Zat tersebut diserapdan diangkut oleh darah dan
dikeluarkan bersama urine, keringat dan pernapasan. Defekasi adalah proses pengeluaran
sisa-sisa pencernaan atau zat yang tidakmengalami pencernaan. Zat tersebut berupa feses
yang dikeluarkan melalui anus. Sekresi merupakan proses pengeluaran zat oleh kelenjar
yang masih digunakanoleh tubuh. Zat yang dihasilkan berupa enzim dan hormon. Berikut
akan kita bahas satu per satu alat-alat ekskresi pada manusia,sehingga kalian dapat
mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
(Kadaryanto, 2006).
Sistem ekresi merupakan sistem yang berperan dalam proses pembuangan zat-zat
yangsudah tidak diperlukan (zat sisa) ataupun zat-zat yang membahayakan bagi tubuh
dalam bentuklarutan. Ekresi terutama berkaitan dengan pengeluaran-pengeluaran
senyawasenyawa nitrogen.Selama proses pencernaan makanan, protein dicernakan menjadi
asam amino dan diabsorpsi olehdarah, kemudian diperlukan oleh sel-sel tubuh untuk
membentuk protein-protein baru.
Proses pengeluaran zat sisa dari tubuh antara lain sekresi,ekresi, dan defekasi.
Sekresi merupakan suatu proses pengeluaran zat yang berbentuk cairan olehsel-sel atau
jaringan. Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat siasa metabolisme dari tubuhyang
sudah tidak dapat digunakan lagi seperti pengeluaran urine, keringat, dan CO2 dari
tubuh.Defekasi merupakan prses pengeluaran feses dari tubuh. Alat ekskresi manusia
adalah paru-paru,ginjal, kulit, dan hati (Karmana, 2007).
. Sistem ekresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisahasil metabolisme yang sudah
tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistemini adalah sistem sekresi
yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh. Alat-alatekskresi manusia
berupa ginjal, kulit, hati, paru-paru dan colon. Hasil sistem ekskresi dapatdibedakan
menjadi : Zat cair yaitu berupa keringat, urine dan cairan empedu, Zat padat yaitu
berupafeces, Gas berupa CO2 dan Uap air berupa H2O (Purwanto, B. & Nugroho, A.
2007).
6. Fungsi Organ Ekresi pada Manusia
Pada system ekskresi manusia, sisa-sisa metabolisme diserap dari darah, kemudian
diprosesdan akhirnya dikeluarkan lewat alat-alat ekskresi. Berikut akan di jelaskan alat-alat
ekskresimanusia, antara lain:
1. Kulit
Kulit manusia adalah lapisan luar dari tubuh pada manusia. Itu adalah organ terbesar
dari sistem tubuh menutupi. Kulit memiliki beberapa lapisan jaringan ektodermal dan
penjaga otot, tulang, ligamen dan organ internal yang ada dibawahnya. Kulit tersusun atas
tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis (lapisandalam/kulit jangat).
Dan hypodermis (jaringan ikat bawah kulit).
a) Epidermis
Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidium, stratum
granulosum dan stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari sel-sel
mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak
berinti dan berfungsi menggantistratum korneum. Stratum granulosum tersusun
atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum
germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah
luar. Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu
mengelupas. Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk Stratum
granulosum, mengandung pigmen Stratum germonativum, selalu membentuk
sel-sel baru ke arah luar.
b) Dermis
Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut,
pembuluhdarah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini
adalah kelenjar keringat (glandula sudorifer) dan kelenjar minyak ( glandula
sebasea). Kelenjar keringatmenghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut
berbagai macam garam. terutama garam dapur. Keringat dialirkan melalui
saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori. Di
dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut.
Kelenjarminyak berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki
rambut agar tidak kering.
c). Hipodermis
Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak.
Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan,
dan menahan panas tubuh.
Fungsi kulit
Sebagai alat ekskresi. kulit berfungsi mengeluarkan keringat. Fungsi kulit yang lain,antara
lain melindungi tubuh terhadap gesekan, kuman, penyinaran, panas. dan zat
kimia;mengatur suhu tubuh; menerima rangsang dari luar: serta mengurangi kehilangan
air.Kelenjar keringat menyerap air dan garam, terutama garam dapur dan darah di
pembuluhkapiler. Keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori di permukaan kulit akan
menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh menjadi tetap.
2. Paru -paru
Paru-paru manusia berjumlah dua atau sepasang. Pada dasarnya fungsi utama
paruparuadalah sebagai alat pernapasan, namun peranantersebut juga erat hubungannya
dengan sistemekskresi. Hal ini dikarenakan CO2 dan air yangmerupakan hasil proses
metabolisme di jaringanyang diangkut melalui darah akhirnya akan dibawake paru-paru
untuk dibuang dengan cara difusi dialveolus. Proses ini dapat berjalan dengan baikkarena
dibuang dengan difusi di alveolus. Proses inidapat berjalan dengan baik karena pada
alveolus banyak bermuara kapiler yang memilikiselapis sel.
Fungsi Paru-paru :
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa
paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi
untukmengeluarkan KARBONDIOKSIDA (CO2) dan UAP AIR (H2O). Di dalam
paruparu terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida.Setelah
membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagaihasil
metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida danuap
air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.Penguraian karbohidrat
(glukosa) dan lemak kecuali menghasilkan energi akanmenghasilkan zat sisa berupa CO2
dan H2O yang akan dikeluarkan lewat paru-paru.
3. Hati
Hati merupakan “kelenjar” terbesar yang terdapat dalam tubuh manusia. Letaknya
di dalam rongga perut sebelah kanan atas. Berwarna merah tua dengan berat mencapai 2
kilogram padaorang dewasa. Hati terbagi menjadi dua lobus, kanan dan kiri. Hati mendapat
suplai darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari
usus. Hati dibungkus olehselaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah dan
empedu yang dipersatukanselaput jaringan ikat (capsula glison).
Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah yangtelah tua disebut
histiosit.Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih
kehijauan, didalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam empedu,
kolesterol dan juga bacteriserta obat-obatan. Zat warna empedu terbentuk dari rombakan
eritrosit yang telah tua atau rusakakan ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan
haeglobinnya dilepas. Zat racun yang masuk kedalam tubuh akan disaring terlebih dahulu
di hati sebelum beredar ke seluruh tubuh. Hati menyerapzat racun seperti obat-obatan dan
alkohol dari sistem peredaran darah. Hati mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan
getah empedu.
Fungsi Hati:
a. Menetralkan racun / zat – zat yang tidak penting
b. Pengontrol gula darah
c. Pengatur komposisi darah (gula, protein, lemak, dll)
d. Membuang zat billirubbin yang bisa menyebabkan tubuh menjadi kuning.
e. Menghancurkan sel darah merah
f. Penyimpan nutrisi
g. Memproduksi cairan empedu
4. Ginjal
Ginjal atau ren disebut juga buah pinggang karena buahnya seperti biji buah
kacangmerah. Ginjal terletak dikanan dan kiri tulang pinggang, yaitu dalam rongga perut
pada dindingtubuh dorsal. Ginjal berjumlah 2 buah, berwarna merah keunguan, dan yang
kiri terletak agaktinggi dari kanan (Lestari, 2007).Lapisan ginjal bagian luar disebut kulit
ginjal atau korteks, sedangkan lapisan dalamdisebut sumsum ginjal atau medulla. Lapisan
paling dalam berupa rongga ginjal disebut pelvisrenalis (Lestari, 2007).
Saluran structural dan fungsional ginjal yang terkecil disebut nefron. Tiap nefron
terdiriatas badan malpighi yang tersusun dari kapsul bowman, glomerulus yang terdapat
dibagiankorteks, serta tubulus-tubulus yaitu tubulus kontertus proksimal, tubulus kontertus
distal,tubulus pengumpul dan lengkung henle yang terdapat dibagian medulla(Syaifuddin,
2006). Ginjal merupakan alat ekskresi utama berjumlah sepasang dan terletak di kanan
ankiri dekat tulang pinggang. Dalam ginjal terjadi proses-proses pembentukan urine, yang
meliputi :
a. Penyaringan (filtrasi)
Filtrasi terjadi pada kapiler glomerulus pada kapsul Bowman.
Padaglomerulus terdapat sel-sel endotelium kapiler yang berpori (podosit)
sehinggamempermudah proses penyaringan. Beberapa faktor yang mempermudah
proses penyaringan adalah tekanan hidrolik dan permeabilitias yang tinggi pada
glomerulus.Selain penyaringan, di glomelurus terjadi pula pengikatan kembali
selsel darah,keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil
terlarut dalam plasma, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida,
bikarbonat, g aram lain, dan urea melewati saringan dan menjadi bagian dari
endapan.Hasil penyaringan di glomerulus berupa filtrat glomerulus (urin primer)
yang komposisinya serupa dengan darah tetapi tidak mengandung protein. Pada
filtratglomerulus masih dapat ditemukan asam amino, glukosa, natrium, kalium,
dangaramgaram lainnya.
b. Penyerapan kembali (Reabsorsi)
Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus. Oleh karena itu,
99% filtrat glomerulus akan direabsorbsi secara aktif pada tubulus kontortus
proksimal danterjadi penambahan zat-zat sisa serta urea pada tubulus kontortus
distal.Substansi yang masih berguna seperti glukosa dan asam amino dikembalikan
ke darah. Sisa sampah kelebihan garam, dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan
dalamurin. Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin
sekunder yang komposisinya sangat berbeda dengan urin primer. Pada urin
sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya,
konsentrasi zat-zat sisametabolisme yang bersifat racun bertambahMeresapnya zat
pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam minomeresap melalui peristiwa
difusi, sedangkan air melalui peristiwa osn osis.Reabsorbsi air terjadi pada tubulus
proksimal dan tubulus dista.
c. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi
ditubulus kontortus distal. Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa
yang diekskresikan olehginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh
melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul
sisa dalam darah yangdisaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan
tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana
komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju
kandung kemih, akhirnyadibuang keluar tubuh melalui uretra.Urin terdiri dari air
dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (sepertiurea), garam terlarut, dan
materi organik.
Fungsi Ginjal
1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
3. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian
tubulusginjal
4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
5. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel
darahmerah (SDM) di sumsum tulang.
5. Rektum dan Anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid)dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat
yang lebih tinggi,yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk
ke dalam rektum, makatimbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Anus merupakan
lubangdiujungsaluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus t
erbentuk dari permukaantubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Suatu cincin berotot
(sfingter ani) menjaga agar anustetap tertutup.
Fungsi Rektum :
Rektum berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum
inikosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens.
Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan
untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan
material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk
melakukan defekasi.
Fungsi Anus:
Fungsi utama anus merupakan feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi
(buangair besar BAB). Setelah dicerna di usus halus, makanan kemudian dibawa ke usus
besar yangterdiri dari sekum, kolon, rectum, dan anus. Di usus besar,terjadi penyerapan air
dan sisa-sisahasil pencernaan yang melewatiusus besar disebut feses. Feses disimpan di
rectum, dan ketikarectum penuh, otot sfingter eksternal dan internal di saluran anal dan
anus akan relaksasisehingga feses bisa keluar dari tubuh melalui anus.

C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Respirasi adalah suatu proses pertukaran gas oksigen ( O2 ) dari udara oleh
organism hidup yang digunakan untuk serangkaian metabolism yang akan
menghasilkankarbondioksida (CO2) yang harus dikeluarkan, karena tidak dibutuhkan oleh
tubuh. Secara khusus organ respirasi merupakan media pertukaran O2 dan CO2 dari dalam
dan luar tubuh. Udara dari atmosfer masuk ke dalam tubuh dengan perantara alat
pernapasan tertentu. Selanjutnya oksigen yang diperlukan untuk proses pernapasan masuk
ke dalam sel-sel darah kapiler menuju ke sel-sel jaringan tubuh dengan bantuan sistem
transpor.
Ekskresi merupakan pengeluaran zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak
diperlukan lagi bagi tubuh organism. Pada dasarnya peranan sistem ekskresi adalah untuk
memeliharahomeostasis tubuh. Sistem ekskresi pada manusia berupa ginjal, kulit,
paruparu, hati, rectum dan anus.
Sistem ekskresi pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru, hati, rectum dan anus.
Masing-masing organ tersebut, bisa mengeluarkan sisa metabolisme dari dalam
tubuh.Ginjal merupakan alat ekskresi utama berjumlah sepasang dan terletak di kanan
ankiri dekat tulang pinggang. Dalam ginjal terjadi proses-proses pembentukan urine,
yangmeliputi :
a. Tahap filtrasi ( penyaringan)
b. Tahap reabsorbsi ( penyerapan kembali)
c. Tahap augmentasi (proses pengumpulan)

D. DAFTAR PUSTAKA

Evelyn, C. 2006. Anatomi dan Fisiologis Untuk Para Medis. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC
Karmana, O., dan Anwar, A.(1987). Pegangan Pelajaran : Biologi untuk SMA IIA2.
Bandung: Ganeca Exact.
Kadaryanto, et,al. (2006). Biologi 2. Jakarta: Yudhistira.
Lestari, S., et. al. (2007). IPA : Biologi Eksplorasi Kelas VIII . Klaten: Intan Pariwara.
Purwanto, B. dan Nugroho, A. (2007). Belajar Ilmu Alam dan Sekitarnya 2. Solo:
TigaSerangkai
Pramitra, Joko R., Kemalasari., Wijayanto A. 2006. Identifikasi Sinyal Suara Paru.
http://Repo.eeips-its.edu/322/1/1142.pdf
Syaifuddin. 2002. Struktur & Komponen Tubuh Manusia. Penerbit Buku Kedokteran
EGC:Jakarta.
Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Edisi 3.
EGC: Jakarta.
https://www.academia.edu/23027297/Sistem_Ekskresi_pada_Manusia

Anda mungkin juga menyukai