Pendahuluan
Scientific Misconduct
Jenis Plagiarisme
Common Knowledge
Penculik –
Plagiarisme “Plagiarius” Pencuri Naskah
– Perampok
1.2.3 Plagiarisme
to plagiarize berarti: to steal and pass off (the ideas or words of
Webster’s New Collegiate another) as one’s own: use (a created production) without
Dictionary 9th ed, (Springfield, Ma: crediting the source. vi: to commit literary theft: present as new
Merriam 1981, p. 870); and original an idea or product derived from an existing source.
The Oxford English Dictionary (1987) plagiarisme sebagai ‘to take and use as one’s own the thoughts,
writings, or inventions of another.’
Plagiarisme berarti penggunaan ide, pikiran, data, kalimat orang lain seolah-olah sebagai miliknya
tanpa menyebutkan sumbernya
Meskipun belum dipublikasi, bila suatu hasil karya telah diserahkan (ke dosen, penguji tesis, redaksi
jurnal, dan sebagainya) atau disajikan (dalam pertemuan ilmiah atau nonilmiah), maka hal tersebut
sudah termasuk dalam kategori plagiarisme.
1.2.3.1 Jenis-Jenis Plagiarisme
Plagiarisme ide
Plagiarisme ringan :
< 30%
Plagiarisme isi
(data penelitian) Proporsi atau
Aspek yang persentasi kata, Plagiarisme sedang :
kalimat, paragraf yang 30 – 70%
dicuri dibajak
Plagiarisme kata,
kalimat, paragraf
Plagiarisme berat atau
total: > 70%
Plagiarisme total
1.2.3.1 Jenis-Jenis Plagiarisme
2. Bila menggunakan kata atau kalimat orang lain sebutkan sumbernya, dengan catatan:
• Gunakan tanda kutip bila kata atau kalimat aslinya disalin secara utuh.
• Tanda kutip tidak diperlukan bila kata atau kalimat telah diubah menjadi kalimat penulis sendiri
tanpa mengubah artinya (telah dilakukan parafrase).
• Mengubah satu atau beberapa kata dalam satu paragraf bukan merupakan parafrase karenanya
tanda kutip perlu disertakan.
Jenis plagiarisme ini sebenarnya dapat dianggap “berkualifikasi ringan”, namun bila
dimaksudkan atau kemudian dimanfaatkan untuk menambah kredit akademik
dapat dianggap pelanggaran etika akademik yang berat.
Penutup
• Menjiplak membuat kita kurang terlatih untuk memacu pikiran
melahirkan gagasan baru yang asli.
• Suatu gagasan asli secara etika tidak dibenarkan dipublikasikan lebih
dari satu kali.
• Setiap publikasi merupakan gagasan asli baru (asas keaslian atau
principle of originality)
• Dalam menulis karya ilmiah, memang tak dapat dihindari, perlu
menggunakan gagasan orang lain dan tidak ada salahnya → asas
pengakuan dijunjung tinggi.