Anda di halaman 1dari 6

Nama : Salsabela Almira

NIM : 200810301069

Kelas : 11

Materi : Dasar Karya Ilmiah

Nama Pemateri : Agus Mahardiyanto, S.E., M.A

Nama Pembimbing Kelas : 1) Regita Desta Sekar Sari

2) Zahrotul Firdaus

1. Apa yang anda ketahui tentang KTI?


Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah merupakan suatu karya tulis yang diungkapkan dengan metode-
metode ilmiah sesuai dengan penulisan karya tulis ilmiah tertentu. Karya tulis ilmiah
mengandung data dan fakta dan hasil penelitian seseorang yang ditulis secara berurutan dan
sistematis.

Karya tulis ilmiah dibuat dengan dasar fakta yang sifatnya objektif, tidak bersifat
emosional/personal dan tersusun secara sistematis dan logis. Bahasa yang dipakai dalam
suatu karya tulis ilmiah adalah bahasa Indonesia yang baku yang sesuai dengan kaidah Ejaan
Yang Disempurkan (EYD).

Karakteristik Karya Tulis Ilmiah


Ciri-ciri atau karakteristik dari karya tulis ilmiah antara lain:

 Logis (bisa diterima akal sehat)

 Data yang diberikan jelas dan sesuai dengan fakta yang ada

 Objektif (isinya benar sesuai fakta, tanpa ada rekayasa)

 Sistematis (isinya ditulis secara tersusun sesuai prosedur yang berlaku)

 Pembahasannya tuntas dan menyeluruh

 Memakai bahasa yang baku


 Bisa diuji kebenarannya

 Tidak emotif (melibatkan aspek perasaan penulis)

 Tidak ambigu

Tujuan Karya Tulis Ilmiah


Tujuan dari karya tulis ilmiah antara lain sebagai berikut:

 Bisa menjadi transformasi pengetahuan bagi sekolah atau institusi perguruan tinggi
dengan masyarakat atau bagi peminatnya.

 Melatih keterampilian dasar untuk menjalankan penelitian dengan benar dan teratur.

 Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang ada pada mahasiswa dalm
menghadapi dan menyelesaikan masalah berupa karya ilmiah setelah yang
bersangkutan mendapatkan pengetahuan dari keilmuannya.

 Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa.

 Sebagai wahana melatih pengungkapan pikiran atau hasil penelitiannya berupa tulisan
ilmiah yang sistematis.

Manfaat Karya Tulis Ilmiah


Sedangkan manfaat dari penulisan karya tulis ilmiah antara lain sebagai berikut:

 Dapat melatih pengembangan keterampilan membaca yang efektif.

 Sebagai pengenalan dengan aktivitas kepustakaan

 Mendapatkan kepuasan intelektual

 Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan

 Sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk peneliti selanjutnya

 Sebagai peningkatan perorganisasian fakta dan data secara sistematis

 Dapat melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber


2. Apa yang anda ketahui tentang Plagiarism?
Plagiarisme atau plagiat adalah suatu perbuatan menjiplak ide, gagasan atau karya
orang lain yang selanjutnya diakui sebagai karya sendiri atau menggunakan karya orang lain
tanpa menyebutkan sumbernya sehingga menimbulkan asumsi yang salah atau keliru
mengenai asal muasal dari suatu ide, gagasan atau karya.

Istilah plagiat berasal dari bahasa Inggris plagiarism atau plagiary serta dalam bahasa


Latin plagiarius yang artinya penculik atau penjiplak. Jadi plagiarisme atau plagiat adalah
tindakan mencuri (gagasan/karya intelektual) orang lain dan mengklaim atau
mengumumkannya sebagai miliknya (Putra, 2011).

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia


No.17 tahun 2010, plagiat merupakan perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam
memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan
mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai
karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.

Jenis-Jenis Plagiarisme 
Menurut Soelistyo (2011), plagiarisme atau plagiat dapat diklasifikasikan dalam
beberapa tipe, bentuk dan jenis, yaitu:

a. Jenis Plagiat Berdasarkan Aspek yang Dicuri

Berdasarkan aspek yang dicuri, plagiat terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

1. Plagiat Ide (Plagiarism of Ideas). Tipe plagiat ini relatif sulit dibuktikan karena ide
atau gagasan bersifat abstrak dan kemungkinan memiliki persamaan dengan ide orang
lain. Atau, ada kemungkinan terjadi adanya dua ide yang sama pada dua orang
pencipta yang berbeda. 

2. Plagiat Kata demi Kata (Word for word plagiarism). Tipe ini serupa dengan
slavish copy, yaitu mengutip karya orang lain secara kata demi kata tanpa
menyebutkan sumbernya. Plagiasi dianggap terjadi karena skala pengutipannya sangat
substansial sehingga seluruh ide atau gagasan penulisannya benar-benar terambil.
Plagiasi seperti ini banyak dilakukan pada karya tulis. 

3. Plagiat Sumber (Plagiarism of Source). Plagiat tipe ini memiliki kesalahan yang
fatal karena tidak menyebutkan secara lengkap selengkap-lengkapnya referensi yang
dirujuk dalam kutipan. Jika sumber kutipan itu merujuk seseorang sebagai penulis
yang terkait dengan kutipan, maka nama penulis tersebut harus turut serta disebut. Ini
tentu sikap yang fair dan tidak merugikan kepentingan penulis tersebut serta
kontributor-kontributor lainnya. 
4. Plagiat Kepengarangan (Plagiarism of Authorship). Tulis karya tulis yang disusun
oleh orang lain. Tindakan ini terjadi atas dasar kesadaran dan motif kesengajaan untuk
membohongi publik. Misalnya mengganti kover buku atau sampul karya tulis orang
lain dengan kover atas namanya tanpa izin. 

b. Jenis Plagiat Berdasarkan Kesengajaan

Berdasarkan faktor kesengajaan, plagiat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Plagiat Sengaja. Plagiat sengaja adalah plagiat yang secara sadar melakukan
tindakan dengan menggunakan, meminjam, menjiplak karya orang lain baik berupa
ide, gagasan, kalimat, dan teori tanpa mencantumkan sumber referensi. 

2. Plagiat Tidak Sengaja. Plagiat tidak sengaja adalah plagiat yang dilakukan oleh
seseorang karena ketidak-sengajaan, yaitu kurangnya pengetahuan dan pemahaman
orang tersebut dalam mengutip.

c. Jenis Plagiat Berdasarkan Proporsi yang Dibajak 

Berdasarkan proporsi atau jumlah persentase yang dibajak, plagiat dibagi menjadi beberapa
jenis, yaitu:

1. Plagiat Ringan. Plagiat ringan manakala dalam sebuah karya tulis ilmiah yang dibuat
oleh seseorang kurang dari 30%. 

2. Plagiat Sedang. Plagiat sedang mempunyai prosentasi 30%-70% dalam sebuah karya
tulis yang dibuat. 

3. Plagiat Total. Plagiat total berarti lebih dari 70% isi karya tulis ilmiahnya merupakan
plagiat dari karya orang lain. Plagiat ini tidak bisa ditoleril dan karya tersebut harus
direvisi ataupun tak diakui.
3. Bagaimana cara untuk menghindari Plagiarism?
Berikut ini tips menghindari plagiarism:

1. Sertakan sitasi

Ketika seseorang menggunakan gagasan, informasi, pun opini yang bukan buah pikir
sendiri, sitasi adalah sebuah keharusan. Hal tersebut juga berlaku meskipun penulis tidak
menggunakan kata-kata yang sama persis. Penyertaan sitasi di sini artinya penulis harus
memberikan keterangan dari mana informasi yang dituliskan didapat.

Sumber tersebut tidak hanya untuk buku, jurnal, skripsi, atau rekaman audio/visual,
namun juga sitasi untuk gagasan dari internet juga harus dicantumkan. Penulisan sitasi juga
penting untuk dilakukan ketika penulis merasa ragu dengan keakuratan informasi yang
disajikan. Sitasi dapat berupa body note maupun foot note.

2. Catat berbagai sumber daftar pustaka sejak awal

Daftar pustaka adalah salah satu kewajiban yang tidak boleh dilupakan ketika menulis
karya tulis. Sayangnya, masih ada yang baru mendata ulang daftar pustaka setelah tulisan
selesai. Hal seperti itu tidak salah, namun sangat berpotensi untuk melewatkan satu, dua, atau
beberapa sumber sekaligus. Dalam artian, sitasinya telah tercantum di body note atau foot
note namun luput dalam daftar pustaka. Dengan mendata apa saja sumber yang dipakai sejak
awal, kesalahan bisa diminimalisir, pun akan sangat membantu dalam penyusunan daftar
pustaka.

3. Lakukan parafrase

Tulisan yang hanya menggunakan kutipan langsung lebih berpotensi dianggap


melakukan plagiarisme. Cara menyikapinya adalah dengan melakukan parafrase–
menggunakan susunan kalimat sendiri–dari sumber asli dengan tetap mencantumkan sitasi.
Parafrase juga lebih mudah untuk dilakukan sebab formatnya tidak serumit jika
menggunakan cara pengutipan langsung.

4. Lakukan interpretasi

Untuk memperkuat gagasan yang disampaikan, terkadang ada pendapat yang harus
dijadikan bahan pembanding atau dipinjam. Dalam hal ini, bisa jadi analisisnya terlalu rumit
maupun butuh interpretasi tambahan. Interpretasi dilakukan seperlunya.

5. Gunakan aplikasi antiplagiarisme

Terakhir, apabila penulis masih merasa khawatir dengan hasil akhir karya tulisnya,
aplikasi antiplagiarisme dapat dicoba. Misalnya menggunakan aplikasi TESSY.ID. Dengan
aplikasi antiplagiarisme, tulisan yang dihasilkan bisa dibandingkan dengan tulisan-tulisan
yang sudah terbit sebelumnya. Aplikasi akan menunjukkan berapa persen tingkat kemiripan
yang ditemukan.

Anda mungkin juga menyukai