PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Filsafat Pancasila
Dosen Pembimbing Bapak Drs. H. Umar Arifin, M.M
Disusun Oleh :
Ari Mulyana
Azhari
Rahmad Ramadhan
Riza Abdian
M. Ridwan
M. Ogy Riansyah
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan dan berkat-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah Filsafat Pancasila Sebagai Dasar Filsafat Bangsa
Indonesia ini dengan baik. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata
kuliah, pendidikan kewarganegaraan. Makalah ini menjelaskan lebih mendalam
mengenai ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia dengan bahasa
yang lebih mudah untuk di cerna dan di pahami.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh
dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta infomasi dari media
massa yang berhubungan dengan filsafat Pancasila sebagai dasar filsafat negara
Indonesia.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Pancasila yang
ditinjau dari aspek filsafat atau falsafah, khususnya bagi penulis. Akhir kata,
mungkin dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Kritik dan saran
tentunya sangat kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan. Akhirnya
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Penulis
DAFTAR ISI
Kesimpulan ......................................................................................................... 17
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat Pancasila 1
Kedua, Pancasila merupakan wadah yang cukup fleksibel, yang dapat
mencakup faham-faham positif yang dianut oleh bangsa Indonesia, dan faham
lain yang positif tersebut mempunyai keleluasaan yang cukup untuk
memperkembangkan diri. Yang ketiga, karena sila-sila dari Pancasila itu terdiri
dari nilai-nilai dan norma-norma yang positif sesuai dengan pandangan hidup
bangsa Indonesia, selain itu, ideologi kediktatoran juga ditolak, karena bangsa
Indonesia dikenal sebagai bangsa yang berprikemanusiaan dan berusaha
untuk berbudi luhur.
B. Rumusan Masalah
2. Apakah fungsi dari filsafat Pancasila tersebut bagi bangsa dan Negara
Indonesia?
3. Apakah yang menjadi bukti bahwa ideologi Pancasila menjadi dasar dari
filsafat Negara Indonesia?
C. Tujuan
Filsafat Pancasila 2
3. Sebagai sarana untuk memahami ideologi pancasila sebagai ideologi
Negara Indonesia.
D. Manfaat
Filsafat Pancasila 3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian filasat
Filsafat Pancasila 4
B. Pengertian Pancasila
Secara historis pancasila muncul pada tanggal 01 Juni 1945 yang pada saat
itu presiden Ir. Soekarno berpidato tanpa teks mengenai rumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara. Kemudian, Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia
memproklamirkan kemerdekaan, keesokan harinya 18 Agustus 1945
disahkanlah UUD 1945 termasuk Pembukaannya dimana didalamnya
terdapat rumusan lima Prinsip sebagai Dasar Negara yang kemudian dikenal
dengan nama Pancasila. Sejak saat itulah Pancasila menjadi Bahasa
Indonesia yang umum. Jadi walaupun pada Alinea 4 Pembukaan UUD 45
tidak termuat istilah Pancasila namun yang dimaksud dasar Negara RI adalah
disebut istilah Pancasila hal ini didasarkan pada interprestasi (penjabaran)
historis terutama dalam rangka pembentukan Rumusan Dasar Negara.
Pancasila yang terdiri dari atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem
filsafat. Yang dimaksud dengan sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian
yang saling berhubungan, saling bekerja sama untuk satu tujuan tertentu dan
secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh, sistem lazimnya
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Filsafat Pancasila 5
Pancasila yang terdiri atas bagian-bagian yaitu sila-sila pancasila setiap sila
pada hakikatnya merupakan suatu asa sendiri. Dasar filsafat Negara
Indonesia terdiri atas lima sila yang masing-masing merupakan suatu asas
peradaban. Namun demikian sila-sila pancasila itu bersama-sama merupakan
suatu kesatuan dan keutuhan. Setiap sila merupakan suatu unsur dari
kesatuan pancasila. Maka dasar filsafat Negara pancasila adalah suatu
kesatuan yang bersifat majemuk tunggal.
Filsafat Pancasila 6
BAB III
PEMBAHASAN
Filsafat Pancasila 7
termasuk kewajiban bela Negara. Sebagai bangsa modern, kita mewarisi nilai
nilai fundamental ideologis sebagai pandangan hidup bangsa yang telah
menjiwai dan sebagai identitas bangsa Indonesia. Pancasila yang sekarang
menjadi ideologi Negara, bersumber pada bangsa Indonesia sendiri, artinya,
pancasila digali dari kekayaan bangsa Indonesia, antara lain adat istiadat,
budaya, serta nilai nilai religius yang terpelihara dan berkembang sebagai
pandangan hidup bangsa.
Pada hakikatnya, Pancasila tidak lain adaalah hasil olah pikir bangsa
Indonesia berkat kemampuannya dalam menghadapi kemajuan dan
tantangan modernisasi. Membentuk Ideologi mencerminkan cara berpikir
bangsa Indonesia, namun juga membentuk bangsa Indonesia menuju cita
cita. Dengan demikian ideologi bukanlah sebuah pengetahuan teoristis belaka
tetapi merupakan sesuatu yang dihayati menjadi sebuah keyakinan. Ideologi
Pancasila adalah satu pilihan yang jelas membawa komitmen bagi bangsa
indonesia untuk mewujudkannya. Oleh karena itu, semakin mendalam
kesadaran ideologis setiap bangsa Indonesia akan berarti tinggi pula rasa
komitmennya untuk melaksanakannya. Komitmen itu tercermin dalam sikap
setiap orang Indonesia yang meyakini ideologinya sebagai ketentuan yang
pasti dan harus ditaati dalam kehidupan bermasayarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke
arah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan
hidup (filsafat hidup). Dengan pandangan hidup inilah suatu bangsa akan
memandang persoalan-persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah
serta cara bagaimana memecahkan persoalan-persoalan tadi. Tanpa
memiliki pandangan hidup maka suatu bangsa akan merasa terombang-
ambing dalam menghadapi persoalan-persoalan besar yang pasti akan
Filsafat Pancasila 8
timbul, baik persoalan-persoalan di dalam masyarakatnya sendiri, maupun
persoalan-persoalan besar umat manusia dalam pergaulan masyarakat
bangsa-bangsa di dunia ini. Dengan pandangan hidup yang jelas sesuatu
bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana ia memecahkan
masalah-masalah politik, ekonomi, sosial dan budaya yang timbul dalam
gerak masyarakat yang makin maju. Dengan berpedoman pada pandangan
hidup itu pula suatu bangsa akan membangun dirinya.
Filsafat Pancasila 9
Karena Pancasila sudah merupakan pandangan hidup yang berakar dalam
kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai dasar negara yang mengatur
hidup ketatanegaraan. Pancasila yang selalu menjadi pegangan bersama
saat-saat terjadi krisis nasional dan ancaman terhadap eksistensi bangsa
kita, merupakan bukti sejarah sebagai dasar kerohanian negar,
dikehendaki oleh bangsa Indonesia karena sebenarnya ia telah tertanam
dalam setiap rakyat indonesia. Oleh karena itu, ia juga merupakan dasasr
yang mampu mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila yang dikukuhkan dalam sidang I dari PPKI pada tanggal 1 Juni
1945 adalah di kandung maksud untuk dijadikan dasar bagi negara
Indonesia merdeka. Adapun dasar itu haruslah berupa suatu filsafat yang
menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan negara Indonesa yang
merdeka. Di atas dasar itulah akan didirikan Negara Republik Indonesia
sebagai perwujudan kemerdekaan politik yang menuju kepada
kemerdekaan ekonomi, sosial dan budaya.
Sidang PPKI telah menerima secara bulat Pancasila itu sebagai dasar
negara Indonesia merdeka. Dalam keputusan sidang PPKI kemudian pada
tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila tercantum secara resmi dalam
Pembukaan UUD RI, Undang-Undang Dasar yang menjadi sumber
ketatanegaraan harus mengandung unsur-unsur pokok yang kuat yang
menjadi landasan hidup bagi seluruh bangsa dan negara, agar peraturan
dasar itu tahan uji sepanjang masa.
Filsafat Pancasila 10
Pancasila (berpedoman pada Pancasila). Isi tujuan dari peraturan
perundang-undangan Republik Indonesia tidak boleh menyimpang dari jiwa
Pancasila. Bahkan dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966
ditegaskan, bahwa Pancasila itu adalah sumber dari segala sumber hukum
(sumber hukum formal, undang-undang, kebiasaan, traktaat, jurisprudensi,
hakim, ilmu pengetahuan hukum). Pancasila mengandung unsur-unsur
yang luhur yang tidak hanya memuaskan bangsa Indonesia sebagai dasar
negara, tetapi juga dapat diterima oleh bangsa-bangsa lain sebagai dasar
hidupnya. Pancasila bersifat universal dan akan mempengaruhi hidup dan
kehidupan banga dan negara kesatuan Republik Indonesia secara kekal
dan abadi.
Filsafat Pancasila 11
perumusan yang beku dan mati, serta tidak mempunyai arti bagi kehidupan
bangsa kita.
Filsafat Pancasila 12
nilai fundamental dimaksud terutama filsafat hidup bangsa yang oleh
pendiri negara (PPKI) dengan jiwa hikmat kebijaksanaan dan
kenegarawanan, musyawarah mufakat menetapkan dan mengesahkan
sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini nilai-nilainya meliputi dan menjiwai
keempat sila lainnya. Dalam sila ini terkandung nilai bahwa negara yang
Filsafat Pancasila 13
didirikan adalah pengejawantahan tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa.
Konsekuensi yang muncul kemudian adalah realisasi kemanusiaan
terutama dalam kaitannya dengan hak-hak dasar kemanusiaan (hak asasi
manusia) bahwa setiap warga negara memiliki kebebasan untuk memeluk
agama dan menjalankan ibadah sesuai dengan keimanan dan
kepercayaannya masing-masing. Hal itu telah dijamin dalam Pasal 29
UUD. Di samping itu, di dalam negara Indonesia tidak boleh ada paham
yang meniadakan atau mengingkari adanya Tuhan (atheisme).
Filsafat Pancasila 14
c. Persatuan Indonesia
Filsafat Pancasila 16
BAB IV
KESIMPULAN
Filsafat Pancasila 17
Daftar Pustaka
http://hardika.blog.fisip.uns.ac.id/2012/03/13/filsafat-pancasila.html
http://andicvantastic.blogspot.com/2013/10/pancasila-sebagai-filsafat.html
Filsafat Pancasila 18