Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran Anda diharapkan dapat memahami seluk-beluk karya ilmiah dan
terampil menerapkan teknik penulisan karya ilmiah ke dalam sebuah tulisan.
Uraian Materi
B. Menghindari Plagiarimse
Plagiarisme berasal dari bahasa Latin ‘plagiari(us)’ yang berarti “penculik” dan
‘plagi(um)’ yang berarti “menculik”. Melihat akar kata di atas, nyatalah bahwa
plagiarisme dalam penulisan makalah ilmiah, mengandung unsur ‘penganiayaan’
intelektual karena terjadi pengambilan cara paksa kata-kata/gagasan tanpa seizin
pemiliknya. Ada berbagai definisi mengenai plagiarisme, namun pada intinya semua
menyatakan bahwa plagiarisme merupakan pemanfaatan/penggunaan hasil karya
orang lain yang diakui sebagai hasil kerja diri sendiri, tanpa memberi pengakuan pada
penciptanya yang asli.
Plagiarisme tidak hanya terbatas pada pencurian gagasan atau hasil karya orang
lain di bidang ilmiah saja, namun juga berlaku di bidang lainnya seperti dunia seni,
budaya, dsb. Bentuknya pun dapat beraneka macam tidak terbatas hanya pada tulisan.
Klasifikasi mengenai plagiarisme dapat dibuat tergantung dari berbagai aspek
pandang:
- dari segi substansi yang dicuri,
- dari segi kesengajaan,
- dari segi volume/proporsi
- dari pola pencurian, plagiasi dapat dilakukan kata demi kata, maupun dapat diseling
dari berbagai sumber dan dengan kata-kata sendiri (mozaik).
Berdasarkan individu sumber gagasan, ada pula yang dikenal sebagai
Autoplagiarisme/self-plagiarism. Apabila karya sendiri sudah pernah diterbitkan
sebelumnya, maka tatkala kita mengambil gagasan tersebut, semestinya dicantumkan
rujukan atau sitasinya.Bila tidak, ini dapat dianggap sebagai autoplagiarisme atau self-
plagiarism. Jenis plagiarisme ini sebenarnya dapat dianggap “ringan”, namun bila
dimaksudkan atau di kemudian hari dimanfaatkan untuk menambah kredit akademik,
maka dapat dianggap sebagai pelanggaran berat dari etika akademik.
c. pernyataan ucapan terima kasih yang tulus kepada pihak yang telah
memberikan kontribusi dalam penelitiannya dan secara nyata mengikuti
tahapan rancangan penelitian dimaksud serta mengikuti dari dekat jalannya
penelitian.
4. Meskipun hasil dari suatu kegiatan/penelitian merupakan sesuatu yang sangat
rumit, penulis/peneliti dapat menyampaikan dalam bentuk yang padat/ringkas,
tetapi tidak etis bila menyampaikan dalam bentuk yang sederhana/pendek.
Peneliti/penulis juga harus menampilkan seluruh informasi yang secara langsung
mendukung kegiatannya dan menyampaikan/melaporkan seluruh aspek yang
mungkin akan sangat penting bagi penelitian lainnya.
5. Dalam melakukan atau menghasilkan suatu kegiatan/penelitian, penulis/peneliti
menjunjung tinggi nilai kejujuran, menghindari upaya plagiasi dan pemalsuan
informasi yang dapat mengakibatkan kerugian pada eksistensi penulis asli baik
secara profesi maupun materi dan juga dapat menghambat perkembangan ilmu
pengetahuan bahkan kondisi sosial dan ekonomi. Pemalsuan yang dimaksud
adalah penipuan dengan cara manipulasi data, informasi, dan hasil/kesimpulan
yang bertujuan untuk mengubah makna, interpretasi serta menyajikan suatu fakta
yang berbeda dengan kondisi penelitian.
SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH
D. Membuat Abstak
Secara umumnya sebuah abstrak dibatasi untuk 200 sampai 300 kata. Namun batas
kata tersebut dapat berubah ubah sesuai dengan permintaan atau pesanan sponsor
dan ketentuan yang ada.
Untuk memudahkan Anda dalam menulis abstrak hasil penelitian pada laporan
karya tulis ilmiah. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam penulisan
abstrak:
Abstrak mensyaratkan jumlah kata maksimal dalam suatu abstrak berkisar
100-250 kata, tetapi hal ini juga tidak harus pasti
Identitas penulis : nama lengkap tanpa gelar, nama institusi asal, alamat email
Bagian isi dari suatu abstrak biasanya terdiri dari:
1). Latar Belakang (alasan, motivasi, dan mengapa topik ini sangat penting)
2). Rumusan masalah
3). Metode: Dengan cara apa menemukan jawaban masalah yang telah dirumuskan
4). Hasil: apa jawaban yang diperoleh dari rumusan masalah
Terjemahan
Burkhardt, K., Loxton, H., & Muris, P. (2003). Fears and fearfulness in South
African children. Behaviors Change. 20 (2). 94-102.
Costello,A.M.(2008).Hospitalization.
http://www.answers.com/topic/hospitalization.Diakses 12 Januari 2011.
D. Menulis Kutipan
Dalam menulis karya ilmiah, kadangkala kita mengutip pendapat orang lain.
Kutipan itu kita gunakan sebagai alat untuk memperkuat argumentasi kita. Dalam
upaya tersebut, perlu diperhatikan kebiasaan- kebiasan yang lazim berlaku dalam dunia
ilmu.
Kutipan terdiri atas dua jenis, yaitu (1) kutipan langsung dan (2) kutipan tidak
langsung. Dalam mengutip secara langsung kita tidak melakukan perubahan apapun
terhadap teks atau bagian teks yang kita kutip tersebut sedangkan dalam mengutip tidak
secara langsung kita diperkenankan untuk menggunakan kata-kata kita sendiri tetapi
tidak mengubah makna pada teks aslinya. Kedua jenis kutipan ini bertujuan sama, yaitu
meminjam pikiran orang lain untuk melengkapi tulisan kita tanpa menghilangkan
penghargaan kita kepada orang yang pikirannya kita pinjam tersebut.
Pada format APA, kutipan tidak langsung dituliskan dalam kalimat/teks dengan
mencantumkan nama belakang pengarang tanpa gelar dan tahun penerbitan, tanpa
menuliskan halaman yang dikutip.
Takut adalah reaksi terhadap stimulus external yang muncul secara episodik dan
berkaitan dengan kesadaran otonom ketika individu terpapar oleh suatu stimulus
(Schroeder, 2002).
a) Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah ide/konsep orang lain yang disalin sesuai dengan
aslinya. Kutipan ini ditulis dengan menyebutkan nama belakang pengarang tanpa
gelar, tahun terbit dan halaman kalimat/teks yang dikutip. Kutipan langsung
dibedakan atas dua jenis yaitu kutipan langsung pendek dan kutipan langsung
panjang.
b) Kutipan Langsung Pendek
Kutipan langsung pendek adalah kalimat yang dikutip kurang atau sama
dengan 40 kata. Kutipan langsung pendek dituliskan dalam teks dengan memberi
tanda petik di awal dan di akhir kutipan.
Contoh: Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat
Penulis menyatakan, “mahasiswa sering kesulitan menggunakan format
APA,”(Jones, 1998, hlm.199).
Contoh : Nama penulis disebutkan dalam kalimat
Menurut Jones (1998), “mahasiswa sering kesulitan menggunakan format APA,
terutama pada saat pertama kali penggunaan”
(hlm.199).
c) Kutipan Langsung Panjang
Kutipan langsung panjang adalah kalimat yang dikutip lebih dari 40 kata .
Kutipan ini ditulis dalam paragraf tersendiri, dengan jarak 5 ketuk/spasi dari margin
kiri dan tetap dalam jarak 1,5 spasi (seperti teks).
Peneliti menyatakan: Pada anak yang berusia sekolah yaitu 6 sampai 12 tahun terdapat
empat hal utama yang menyebabkan rasa takut pada anak yang dirawat di rumah sakit,
yaitu takut bolos sekolah, takut disuntik, takut jauh dari keluarga dan takut diambil
darah. (Mahat, 2006, hlm. 12).
Penelitian Mahat pada tahun 2006 menemukan bahwa: Pada anak yang berusia sekolah
yaitu 6 sampai 12 tahun terdapat empat hal utama yang menyebabkan rasa takut pada
anak yang dirawat di rumah sakit, yaitu takut bolos sekolah, takut disuntik, takut jauh
dari keluarga dan takut diambil darah (hlm. 12).