Anda di halaman 1dari 14

KAIDAH DAN ETIKA PENYUSUSNAN

KARYA TULIS ILMIAH

Dosen Pengampu : Dr. Sakdiah Wati, M.Pd.

Disusun Oleh :
Nama : Alaika
Sashabila Nim :
PO7120121015
Prodi : DIII Keperawatan Palembang
Kelas : 1A

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2021-2022


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................4
1.3 TUJUAN PENULIS.......................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
2.1 ETIKA PENULIS..........................................................................................5
2.2 KODE ETIK PENULIS................................................................................6
2.3 PLAGIARISME/PLAGIASI.........................................................................7
2.4 JENIS DAN TINGKATAN PLAGIARISME..............................................9
2.5 CARA MENGHINDARI PLAGIARISME................................................10
BAB III..................................................................................................................11
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................11
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................11
3.2 SARAN.......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

2
BAB I

PENDAHULUA

1.1 LATAR BELAKANG

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan


suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau
peneliti. Untukmemberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada
para pembaca. Karyailmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai
sesuatu hal dan untukmembuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat
dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknya tulisan ilmiah mengangkat tema
yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain atau pengembangan
dari tema terdahulu yang bisa disebutdengan penelitian lanjutan.
Ada banyak jenis karya ilmiah, diantaranya yaitu makalah, tesis, laporan
penelitian dan lain-lain. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah
persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa.
Seringkalikita jumpai penulis suatu karya ilmiah yang dalam penulisannya
tidakmemperhatikan etika dalam karya ilmiah, yaitu meniru atau mengambil
hasil karyaorang lain tanpa menyebutkan sumbernya. Padahal kita tahu,
bahwa seorang penulisselain harus dapat menyajikan karya ilmiahnya dengan
metodologi yang baik dan benar, penulis juga dituntut supaya dapat mematuhi
etika karya ilmiah tersebut. Halini dimaksudkan sebagai upaya pencegahan
seorang penulis dalam melakukan tindakan penjiplakan (plagiarism). Oleh
karena itulah, tim pemakalah akanmembahas materi mengenai etika karya
ilmiah yang sejatinya harus dimiliki olehsetiap penulis.
1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam ini sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan etika penulis ?

2. Apa saja kode etik penulis ?

3. Apa yang dimaksud dengan plagiarism/plagiasi ?

4. Apa saja jenis dan tingkatan plagiarisme ?

5. Bagaimana cara menghindari plagiarisme ?

1.3 TUJUAN PENULIS

Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :

1. Menjelaskan pengertian etika penulisan karya ilmiah

2. Menjelaskan tentang kode etik penulis

3. Menjelaskan pengertian dari plagiarisme/plagiasi

4. Menjelaskan jenis dan tingkatan plasgiarisme

5. Menjelaskan cara cara agar terhindar dari plagiarisme


BAB II

PEMBAHASA

2.1 ETIKA PENULIS

Etika merupakan konsep nilai yang mengarah pada perilaku baik dan
pantas yang terkait dengan norma, moralitas,pranata,baik kemanusiaan maupun
agama (Setiawan, 2015). Menurut Dr. Sakdiah Wati, M.Pd dan Ida Rohana,
S.Pd.,M.Pd dalam buku Bahasa Indonesia : Untuk Perguruan Tinggi, Etika
penulis karya tulis ilmiah merupakan seperangkat norma atau kaidah yang harus
diperhatikan oleh penulis karya ilmiah. Norma yang berkaitan dengan
pengkutipan dan perujukan,perizinan terhadap bahan yang digunakan dan
penyebutan sumber data atau informasi.

Menulis memerlukan etika,karena tulisan merupakan media untuk


mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain. Dalam penulisan karya ilmiah,
penulis harus jujur menyebutkan rujukan terhadap bahan atau pikiran yang
diambil dari sumber lain, Pemakaian bahan atau pikiran yang diambil dari sumber
atau hasil studi empirik orang lain yang tidak disertai dengan rujukan dapat
diidentikan dengan pencurian dalam penulisan karya tulis ilmiah.

Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak kecurangan


yang lazim di sebut plagiat. Plagiat merupakan tindak kecurangan yang berupa
pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain yang di aki sebagai hasil tulisan
yang diakui sebagai hasil tulisan atau pemikirannya sendiri. Dalam menulis karya
tulis ilmiah, rujuk-merujuk dan kutipmengutip merupakan kegiatan yang tidak
dapat dihindari. Kegiatan ini amat dianjurkan, karena perujukan dan pengutipan
akan membantu pengembangan ilmu.

Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya


instrumen,bagan,gambar,dan tabel), penulis wajib meminta izin kepada pemilik
bahan tersebut.permintaan izin dilakukan secara tertulis. Jika pemilik bahan tidak
dapat dijangkau, penulis harus menyebutkan sumbernya dengan menjelaskan
apakah bahan tersebut diambil secara utuh, diambil sebagian, dimodifikasi atau
dikembangkan. Namun sumber data dan indormasi, terutama dalam penelitian
kualitatif, tidak boleh dicantumkan apabila pencantuman nama tersebut dapat
merugikan sumber data atau informan. Sebagai gantinya, nama sumber data atau
informan dinyatakan dalam bentuk kode atau nama samaran.

2.2 KODE ETIK PENULIS

Menurut Dr. Sakdiah Wati, M.Pd dan Ida Rohana, S.Pd.,M.Pd dalam buku
Bahasa Indonesia : Untuk Perguruan Tinggi, Adapun kode etik penulis sebagai
berikut :

a. Melahirkan karyaorisinal bukan jiplakan


b. Menjaga kebenaran dan manfaat serta makna informasi yang di
sebarkan sehingga tidak menyesatkan
c. Menulis secara cermat teliti dan tepat
d. Bertanggungjawab secara akademis terhadap tulisannya
e. Memberi manfaat kepada masyarakat pengguna
f. Dalam kaitan dengan berkala ilmiah, menjadi kewajiban bagi penulis
untuk mengikuti gaya selingkung yang ditetapkan berkala yang
dituju
g. Menerima saran-saran perbaikan dari editor berkala yang dituju
h. Menjunjung tinggi hak, pendapat atau temuan orang lain
i. Menyadari sepenuhnya untuk tidak melakukan pelanggaran ilmiah,
diantaranya :
1. Falsifikasi: data atau hasil penelitian dipalsu dengan mengubah
atau melaporkan secara salah, termasuk membuang data yang
bertentangan secara sengaja untuk mengubah hasilnya.
Pemalsuan juga meliputi manipulasi bahan penelitian,
peralatan,atau proses.
2. Fabrikasi: data atau hasil penelitian dikarang atau dibuat-buat dan
dicatat atau diumumkan tanpa pembuktian bahwa peneliti yang
bersangkutan telahmelakukan pros penelitian.disinilah
pentingnya bagi setiap peneliti membuat catatanpenelitian
(lagbook) secara cermat sebagai bukti tidak melakukan fabrikasi.
3. Plagiat:mengambil kata kata atau kalimat atau teks orang lain
tanpa memberikan dalam bentuk sitasi yang cukup.
Penulis seharusnya jujur pada diri sendiri, memiliki nurani untuk melakukan
pencegahan. Selain itu menuntun pada sikap terbuka secara ilmiah dalam bentuk
verifikasi dan tidak memihak terkait dengan tatakrama, aturan main, serta pranata
menulis. Tulisan ilmiah mengikuti tatatertib,aturan-aturan baku.

2.3 PLAGIARISME/PLAGIASI

Plagiarisme merupakan tindakan kriminal besar dalam penulisan sebuah karya


yang sifatnya dapat membunuh karya, kreativitas, hak, dan seterusnya akan
membunuh perkembangan ilmu dalam bidang yang terkait.
DEFINISI PLAGIARISME:
1. Mencuri dan menyebarkan (ide, tulisan, data, karya) atas nama diri
2. Menggunakan hasil orang lain tanpa memberikan penghargaan
3. melakukan pencurian pustaka
4. Mempresentasikan pekerjaan yang sudah ada sebagai pekerjaan baru dan
original
5. Tidak ada sumber data
6. Aksi kriminal, karena mencuri dan berbohong setelahnya
PENGERTIAN PLAGIARISME MENURUT PARA AHLI
 (Menurut Permendiknas No. 17, 2010) Plagiat adalah perbuatan adalah
sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau memperoleh kredit atau
nilai untuk suatu karya ilmiah dengan mengutip sebagian atau seluruh
karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya
ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan mencukupi.
 (Menurut Ridhatillah, di tahun 2003) beliau menilai bahwa plagiarisme
adalah tindakan dan perampasan sebuah ide untuk kemudian diakui
menjadi milik sendiri.
 ( Menurut Suyanto gagasan dan Jihad di tahun 2011) plagiarisme adalah
tindakan mencuri hasil penelitian orang lain, untuk kemudian disajikan
seolah-olah milik sendiri.
 (Menurut Brotowidjoyo (1993) plagiarisme merupakan pembajakan
berupa fakta, penjelasan ungkapan dan kalimat orang lain secara tidak sah.
 (Menurut Lindsey) plagiat merupakan tindakan menjiplak ide, gagasan
atau karya orang lain untuk diakui sebagai karya miliknya sendiri atau
menggunakan karya orang lain. Yang mana nanti digunakan tanpa
menyebutkan sumbernya sehingga menimbulkan asumsi yang salah atau
keliru mengenai asal muasal dari suatu ide, gagasan atau karya (Soelistyo,
2011).

DEFINISI PAGIATOR

Menurut Sakdiah Wati, M.Pd dan Ida Rohana, S.Pd.,M.Pd dalam buku
Bahasa Indonesia : Untuk Perguruan Tinggi, Plagiator adalah orang
perseorangan atau kelompok orang pelaku plagiat, masing-masing bertindak
untuk diri sendiri, untuk kelompok dan atas nama suatu badan. Palgiat tidak
hanya terbatas pada pencurian gagasan atau hasil karya orang lain di bidang
ilmiah saja, namun juga berlaku dibidang lainnya seperti dunia seni, budaya,
dan lainnya.

Plagiator menurut permendiknas nomor 17 tahun 2010 terdiri atas :

a. Satu atau lebih mahasiswa


b. Satu atau lebih dosen/peneliti/tenaga kependidikan
c. Satu atau lebih dosen/peneliti/tenaga kependidikan bersama satu atau
lebih mahasiswa.

Berdasarkan Permendiknas nomor 17 tahun 2010, plagiat meliputi tidak


terbatas pada :

a. Mengacu dan/atau mengutip istilah, ka-kata dan/atau kalimat, data


dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam
catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai.
b. Mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah kata-kata dan/atau kalimat,
data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber
dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai.
c. Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa
menyatakan sumber secara memadai.
d. Merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata-
kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa
menyatakan sumber secara memadai.
e. Menyatakan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah
dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpamenyatakan
sumber secara memadai.

2.4 JENIS DAN TINGKATAN PLAGIARISME

Dr. Sakdiah Wati, M.Pd dan Ida Rohana, S.Pd.,M.Pd dalam buku Bahasa
Indonesia : Untuk Perguruan Tinggi, menggolongkan jenis tindakan
plagiarisme :

a. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri,


b. Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri,
c. Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri,
d. Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri,
e. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa
menyebutkan asal usulnya
f. Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa
menyebutkan sembernya, dan
g. Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi
rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan
sumbernya.

Intitute of Electrical and Electroniks Egineers (IEEE) dalam santoso


(2015:4) membagi tingkat plagiarisme menjadi 5 level yaitu :

1. Tingkat 1, yaitu menyalin suatu artikel penuh tanpa melakukan


pembaharuan
2. Tingkat 2, menyalin sekitar 75% artikel
3. Tingkat 3, menyalin beberapa bagian dari artikel seperti kalimat,
paragraf atau ilustrasi tanpa menyebutkan sumber rujukannya
4. Tingkat 4, menyalin parafrasa dari paragraf (dengan mengubah
beberapa kalimat kata atau menata ulang urutan kalimat asli)
5. Tingkat 5, menyalin sebagian besar artikel tanpa memberikan
pengambaran yang jelas tentang siapa yang melakukan atau
menulis apa.

2.5 CARA MENGHINDARI PLAGIARISME

Menurut Dr. Sakdiah Wati, M.Pd dan Ida Rohana, S.Pd.,M.Pd dalam buku
Bahasa Indonesia : Untuk Perguruan Tinggi, Menghindari plagiarisme dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Menggunakan, menganalisis, membahas, mengkritik ataumerujuk hasil


karya intektual orang lain boleh melakukan selama kaidah penggunaannya
tetap “beradab”
2. Merangkum hasil karya oranglain atau melakukan parafrasa pada bagian
khusus dalam teksdengan cara penguraian menggunakan kata-kata sendiri,
dan nyatakan sumber gagasan dan masukkan sumber-sumber yang
digunakan dalam daftar rujukan.
3. Menggunakan kat-kata asli penulis juga di perkenankan dengan cara
memberi tanda kutip pada kalimat-kalimat yang digunakan, selain
menyebut sumber gagasannya.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN

1. Etika penulisan karya tulis ilmiah adalah seperangakat norma yang


mengatur dalam penulisan karya ilmiah dimana norma tersebut berkaitan
dengan pengutipan dan perujukan, perizinan terhadap bahan yang
digunakan, dan penyebutan sumber data atau informan. Norma tersebut
mengatur perilaku manusia yang boleh dilakukan dan tidak boleh
dilakukan dalam penulisan karya ilmiah.
2. Adapun kode etik penulis sebagai berikut :
 Melahirkan karyaorisinal bukan jiplakan
 Menjaga kebenaran dan manfaat serta makna informasi yang
di sebarkan sehingga tidak menyesatkan
 Menulis secara cermat teliti dan tepat
 Bertanggungjawab secara akademis terhadap tulisannya
 Memberi manfaat kepada masyarakat pengguna
 Dalam kaitan dengan berkala ilmiah, menjadi kewajiban bagi
penulis untuk mengikuti gaya selingkung yang ditetapkan
berkala yang dituju
 Menerima saran-saran perbaikan dari editor berkala yang dituju
 Menjunjung tinggi hak, pendapat atau temuan orang lain
 Menyadari sepenuhnya untuk tidak melakukan pelanggaran ilmiah
3. Plagiarisme adalah tindakan menyalin sebagian atau seluruh hasil karya
orang lain baik secara sengaja maupun tidak sengaja tanpa mencantumkan
sumber yang didapat untuk penulisan karya tersebut, sehingga seakan-akan
karya tersebut merupakan murni dari hasil penelitian diri sendiri.

3.2 SARAN

Sebaiknya dalam membuat karya ilmiah harus memperhatikan etika


ataunorma yang mengatur bagaimana tatacara penulisan karya ilmiah sesuai
denganstandar. Agar terhindar dari plagiarism, maka yang bersumber dari
tulisansesorang jangan pernah lupa untuk mencantumkan sumber asal tulisan
tersebutsupaya penulis karya ilmiah tidak dikenakan sanksi pelanggaran atas etika
karyailmiah.
DAFTAR PUSTAKA

Wati, Sakdiah, dan Ida Rohana. 2020. “Bahasa Indonesia Untuk Perguruan
Tinggi”. Palembang: NeorFikri Palembang.

Sumarno, A. P., K. E. Karimah dan N. A. Damayani. 2000. Filsafat dan Etika

Komunikasi. Universitas Terbuka. Jakarta.

Tanjung, Bahdin Nur, dan Ardial. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta
:Kencana Prena Media Group.

http://juhantika.blogspot.com/2012/10/sikap-ilmiah.html. Diakses pada tanggal 11

September 2021

http://slideplayer.info/slide/2779648/ diakses pada tanggal 11 September 2021.


(Persentasi berjudul: “ETIKA PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Disampaikan
Oleh:Jaka Sriyana jakasriyana@yahoo.com Disampaikan pada “ workshop
Penulisan

Anda mungkin juga menyukai