Anda di halaman 1dari 10

A.

Kasus Individu

Dhea Lyra Firnanda (PO7120121037)

Annisa Anindya Putri (PO7120121038)


Seorang Pegawai Negeri Sipil berumur 35 tahun, mengatakan tidak menyukai bentuk
tubuhnya yang gemuk. Wanita tersebut mengatakan sering tidak berkonsentrasi ketika
diajak bicara, karena fokus kenutupi tubuhnya. Wanita tersebut juga mengatakan
jarang berinteraksi karena takut terhadap penolakan kehadirannya, dan tidak
mengikuti kegiatan sosial apapun karena takut terhadap respon negatif orang lain
terhadap tubuhnya.

Mahesa Mahendra (PO7120121039)


Seorang remaja wanita berumur 18 tahun, mengalami kelebihan berat badan lebih dari
ideal (obesitas), remaja tersebut marah-marah saat ditanya mengenai berat badannya,
remaja tersebut juga mengatakan malu mempunyai berat badan berlebih dan selalu
menjadi bahan ejekan dari temannya, remaja tersebut pun mengalami depresi dan
selalu mengurung dirinya dikamar karena malu.

Donamareta (PO7120121040)
Seorang remaja berumur 19 tahun mengalami kelebihan berat badan atau obesitas
semakin hari berat badan semakin bertambah , tubuh semakin gemuk dan berat karena
kurang melakukan aktivitas fisik. Dalam sehari-hari klien hanya duduk menjaga
warung, menonton TV dan berjalan diteras rumah. Sehingga hal itu membuat klien
tidak percaya diri saat berinteraksi atau melakukan kegiatan sosial dalam kehidupan
sekitarnya dan menyebabkan gangguan harga diri rendah pada pasien.

B. Jurnal
N JUDUL PENULIS ISI HASIL
O
1 Hubungan -Pina Octavia Obesitas Pada penelitian
antara obesitas -Sri Gustini merupakan ini terdapat
dan prediabetes Husein salahsatu faktor hubungan yang
pada wanita -Marita risiko yang tidak bermakna
dengan Kaniawati penting pada antara obesitas
parameter gula diabetes mellitus. dengan
puasa dan tes Obesitas prediabetes pada
toleransi glukosa menyebabkan wanita obes, hal
oral (TTGO) penimbunan ini dapat
lemak viseral dipengaruhi oleh
berlebih yang berbagai faktor
mengakibatkan seperti memiliki
asam lemak bebas riwayat turunan
meningkat dan penyakit diabetes
berperan terhadap mellitus, penyakit
kejadian resistensi kardiovaskuler,
insulin di hati overweight atau
serta otot obesitas, lifestyle
sehingga ambilan yang berisiko,
glukosa menurun hipertensi,
dan menyebabkan dislipidemia,
hiperglikemia. riwayat diabetes
gestasional,
polycystic ovary
syndrome,
kurangnya
olahraga juga
dapat
mempengaruhi
tingginya kadar
gula darah.
2 Obesitas dan Nyoman Mupu Obesitas adalah Depresi
Depresi Pada Murame penyakit fisik merupakan salah
Orang Dewasa kronis yang paling satu gangguan
umum di mood yang
masyarakat ditandai dengan
modern, dan gejala utama
depresi adalah berupa afek
kondisi psikologis depresif,
yang paling kehilangan minat
umum. Tujuan; maupun
melihat apakah anhedonia, dan
terdapat hubungan kehilangan energi
bermakna antara yang ditandai
obesitas dan dengan cepat
depresi. Metode; Lelah Obesitas
studi literature memiliki faktor
review, di mana risiko di
peneliti mencari, antaranya yaitu
menggabungkan usia, jenis
inti sari serta kelamin,
menganalisis fakta pendidikan,
dari beberapa pekerjaan,
sumber ilmiah pendapatan per
yang akurat dan kapita, makanan
valid, yang berlemak, dan
mendukung dan gangguan mental,
menjadi bukti. gangguan
psikologi baik itu
depresi, ansietas
maupun stres
diduga menjadi
salah satu faktor
risiko terjadinya
obesitas baik pada
usia kanak-kanak
maupun maupun
muncul setelah
usia dewasa.
3. Depresi, Huriatul Masdar, Obesitas dapat Faktor psikologi
ansietas, dan Pragita Ayu terjadi pada seperti depresi
stres serta Saputri, Dani berbagai usia, dan stres
hubungannya Rosdiana, Fifia termasuk pada memiliki
dengan obesitas Chandra, remaja. Berbagai hubungan yang
pada remaja Darmawi faktor berperan bermakna dengan
dalam terjadinya status gizi pada
obesitas ini salah remaja di
satunya faktor Pekanbaru dan
psikologi. Jumlah sebaliknya
asupan makanan ansietas tidak
yang berlebihan memiliki
bisa merupakan hubungan yang
respon dari bermakna dengan
perasaan status gizi pada
kesepian, dukacita remaja di
atau depresi. Pekanbaru.
4
5
6

30 Obesitas Sumiyati, Dhian Obesitas Disarankan bagi


terhadap harga Irianti mempunyai tenaga kesehatan
diri remaja dampak yang memberikan
kurang baik pada pendidikan
kesehatan dan kesehatan tentang
psikologis remaja. pencegahan
Salah satu obesitas.
dampak buruk Remaja
obesitas bagi diharapkan
kesehatan adalah mengatur
risiko mengalami frekuensi makan
penyakit kronis sehari-hari,
antara lain makanan yang
penyakit jantung, sehat dan
diabetes mellitus seimbang serta
dan kanker. Efek melakukan
lain dari obesitas aktifitas fisik
pada remaja secara rutin.
termasuk
gangguan harga
diri
31 Risiko Perilaku Nur Janah, Obesitas Berdasarkan
Kurangnya Purwo Setiyo merupakansuatu pembahasan
Aktivitas Fisik Nugroho masalah kesehatan diatas bahwa
dan masyarakat yang Tidak terdapat
Mengkonsumsi memerlukan hubungan
Buah terhadap perhatian khusus, kurangnya
Kejadian karena obesitas aktivitas fisik
Obesitas pada menempati terhadap kejadian
Remaja peringkat ke 5 obesitas dengan
penyebab nilai yang
kematian didunia, diperoleh
dan tidak kurang (p=0.499) dan
dari 2,8 juta orang juga Tidak
meninggal akibat terdapat
obesitas setiap hubungan antara
tahunnya. mengkonsumsi
buah terhadap
kejadian obesitas
dengan nilai yang
diperoleh
(p=0.522).

32 Pola Makan, Retno Hanani, Masalah gizi Peningkatan


Aktivitas Fisik Sitti Badrah, remaja perlu obesitas pada
dan Genetik Reny Noviasty mendapat remaja
Mempengaruhi perhatian khusus berhubungan
Kejadian karena sangat dengan beberapa
Obesitas pada berpengaruh faktor risiko dari
Remaja terhadap hasil penelitian
pertumbuhan dan diantaranya
perkembangan pengaruh pola
tubuh. makan dan
genetik
33 SELF Tri Wulandari, Penelitian ini Berdasarkan hasil
REGULATED Anita Zulkaida bertujuan untuk penelitian, maka
BEHAVIOR memperoleh dapat ditarik
PADA gambaran kesimpulan
REMAJA mengenai self bahwa self
PUTRI YANG regulated behavior regulated
MENGALAMI pada remaja putri behavior pada
OBESITAS yang mengalami ketiga subjek
obesitas, dan yang mengalami
faktor yang obesitas terlihat
mempengaruhi kurang baik.
self regulated
behavior pada
subjek yang
mengalami
obesitas.
34 ESTIMASI Arnati Estimasi kerugian Biaya perawatan
KERUGIAN Wulansari, ekonomi akibat kesehatan (HCC)
EKONOMI Drajat Martianto, obesitas dapat yang dikeluarkan
AKIBAT Yayuk Farida diukur dengan akibat obesitas
OBESITAS Baliwati menghitung biaya pada orang
PADA ORANG perawatan dewasa di
DEWASA DI kesehatan, nilai Indonesia
INDONESIA ekonomi mencakup biaya
produktivitas yang rawat jalan
hilang akibat (HCCo)sebesar
kematian dini, dan Rp 842
nilai ekonomi miliar/tahun dan
produktivitas biaya rawat inap
akibat (HCCi) sebesar
ketidakhadiran Rp 55.645
kerja. miliar/tahun
35 JENIS Purwo Setiyo Obesitas menjadi Remaja memiliki
KELAMIN Nugroho salah satu risiko obesitas
DAN UMUR penyebab yang mungkin
BERISIKO penyakit tidak akan terus
TERHADAP menular yang berlanjut ke usia
OBESITAS menjadi dewasa. Risiko
PADA permasalahan obesitas ini dapat
REMAJA DI kematian secara terjadi pada usia
INDONESIA global di dunia. remaja awal
Prevalensi seperti yang di
obesitas di buktikan di
Indonesia penelitian ini
mengalamai bahwa umur
kenaikan remaja yang
berdasarkan Riset relatiif muda
Kesehatan Dasar lebih berisiko
Tahun 2013 dan terjadinya
2018. obesitas.
36 Obesitas Dengan Dodoh Khodijah, Obesitas Rata-rata kualitas
Kualitas Hidup Elina Lukman, merupakan hidup remaja
Remaja Mumun Munigar keadaan patologi yang mengalami
sebagai akibat obesitas lebih
dari konsumsi rendah, Kualitas
makanan yang hidup semakin
jauh melebihi rendah dengan
kebutuhan. bertambahnya
usia remaja dan
laki-laki
mempunyai
kualitas hidup
yang lebih
rendah.

37 Obesitas dan Nyoman Mupu obesitas adalah Depresi


Depresi pada Murtane penyakit fisik merupakan salah
Orang Dewasa kronis yang paling satu gangguan
umum di mood yang
masyarakat ditandai dengan
modern, dan gejala utama
depresi adalah berupa afek
kondisi psikologis depresif,
yang paling kehilangan minat
umum maupun
anhedonia, dan
kehilangan energi
yang ditandai
dengan cepat
Lelah Obesitas
merupakan suatu
keadaan dimana
terjadi
penumpukan
lemak berlebih di
dalam tubuh
38 Obesitas dan Tiwuk Penderita obesitas Obesitas memicu
Stres Oksidatif Susantiningsih meningkat pesat proses inflamasi
akhir-akhir ini dan kelainan
baik di negara metabolisme yang
maju maupun di akan
negara mengakibatkan
berkembang. Di peningkatan stres
Indonesia oksidatif.
prevalensi
obesitas
cenderung
meningkat dari
tahun ke tahun.
39 Faktor-faktor Weni Kurdanti, Faktor penyebab Remaja yang
yang Isti Suryani, obesitas pada memiliki asupan
mempengaruhi Nurul Huda remaja bersifat energi, lemak,
kejadian Syamsiatun, multifaktorial. dan karbohidrat
obesitas pada Listiana Peningkatan berlebih,
remaja Purnaning Siwi, konsumsi frekuensi
Mahardika Marta makanan cepat konsumsi fast
Adityanti, Diana saji (fast food), food, aktivitas
Mustikaningsih, rendahnya fisik tidak aktif,
Kurnia Isnaini aktivitas fisik, memiliki ibu dan
Sholihah faktor genetik, ayah dengan
pengaruh iklan, status obesitas,
faktor psikologis, serta tidak
status sosial sarapan, berisiko
ekonomi, program lebih terhadap
diet, usia, dan terjadinya
jenis kelamin obesitas.
merupakan faktor-
faktor yang
berkontribusi pada
perubahan
keseimbangan
energi dan
berujung pada
kejadian obesitas.
40

C. Kasus Kelompok
Disebuah daerah di kabupaten jombang, banyak remaja yang mengalami kelebihan
berat badan ( obesitas ), banyak remaja mengalami depresi terutama remaja putri,
mereka depresi lantaran tidak memiliki badan ideal selayaknya seorang wanita,
mereka juga suka marah-marah karena sangat sensitif terutama membahas masalah
berat badan

1. Data-data kasus
Di Indonesia terjadi peningkatan proporsi obesitas pada usia >18 tahun, yaitu
sebesar 10,5% pada tahun 2007 dan meningkat menjadi 14,8% pada tahun
2013 dan pada tahun 2018 sebesar 21,8% (Kementerian Kesehatan RI,2007,
2018). Berdasarkan studi literature review, prevalensi obesitas dan kegemukan
di Indonesia meningkat selama dua dekade terakhir pada kelompok usia
remaja (Rachmi, Li and Allison Baur, 2017). Prevalensi obesitas pada remaja
usia 12-19 tahun (20.6%) lebih tinggi daripada anak 2-5 tahun (13.9%) (Hales
et al.,2015). Peningkatan obesitas dalam tiga dekade terakhir dua kali lipat
pada anak-anak dan tiga kali lipat pada usia remaja (Sanyaolu et al.,2019).

kasus obesitas juga terjadi di Kabupaten Jombang. Berdasarkan data Profil


Kesehatan Kabupaten Jombang tahun 2018 persentase obesitas dari jumlah
pengunjung puskesmas yang dijaring pemeriksaan obesitas terdapat 14,36%
yang memiliki obesitas (Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, 2018).
Sedangkan pada tahun sebelumnya persentase obesitas dari jumlah
pengunjung puskesmas yang dijaring pemeriksaan obesitas adalah 5.19%
(Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, 2017).

2. Bahaya Obesitas
Obesitas sering dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi serta penyakit
mental lainnya. Apabila remaja mengalami depresi, maka akan mengganggu
proses perkembangannya dalam waktu jangka panjang. Sebagaimana hasil
meta analisis yang dilakukan oleh Clayborne, Varin and Colman, (2019)
bahwa depresi pada remaja yang tidak diobati dapat menimbulkan dampak
jangka panjang, seperti kegagalan menyelesaikan sekolah menengah,
kegagalan dalam menjalin hubungan asmara, tidak memiliki pendapatan, dan
mengalami kesepian.

3. Pihak mana saja yang terlibat/berperan


Peran utama dalam masalah depresi akibat obesitas adalah keluarga, sebagai
keluarga harus memperhatikan dalam pemilihan makan pada anak seperti
frekuensi makan, konsumsi sayur dan buah, serta makanan atau minuman
yang manis .Hal ini menunjukkan peran keluarga sangat kuat dalam
mempengaruhi pola makan anak dan berdampak pada status gizi anak
termasuk obesitas

4. Tindakan
-Mengedukasi masyarakat untuk banyak masak makanan sendiri yang
gunanya untuk menjaga asupan makanan agar bergizi dan seimbang

-Mengedukasi Pemerintah setempat untuk selalu mengajarkan warganya agar


menerapkan hidup sehat

-Mengedukasi kepada masyarakat untuk senantiasa melakukan aktivitas fisik


guna mengurangi lemak dan karbohidrat yang akan dibuang melalui keringat

-mengedukasi para pedagang makanan di daerah tersebut untuk


memperhatikan dagangannya agar banyak bermanfaat

D. Tindakan Kasus Individu/implementasi

Tindak Kasus
Annisa Anindya Putri PO71201121038

- Edukasi klien tentang gaya hidup sehat dan pecegahan stress


- Menyarankan klien untuk menurunkan berat badan dengan melakukan aktivitas
fisik
 Aerobik (naik sepeda, jogging, renang, golf)
 Anaerobik (senam pernapasan, karate, lompat tinggi, angkat berat)
Dengan frekuensi 3-5 kali seminggu dan durasi 40-60 menit

- Menyarankan klien untuk menjaga pola makan


 Mengurangi konsumsi makanan sumber karbohidrat kompleks seperti
(nasi, roti, jagung, kentang dan sereal)
Menghindari konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat sederhana
seperti (gula pasir, gula merah, sirup, kue yang manis dan gurih, madu,
selai, dodol, coklat, permen, minuman ringan)
 Mengurangi konsumsi bahan makanan sumber lemak
 Mengutamakan konsumsi bahan makanan sumber protein rendah lemak
seperti (ikan, putih telur, ayam tanpa kulit, susu dan keju rendah lemak,
tempe tahu)
- Memberikan motivasi pada pasien agar pasien tidak malu pada dirinya sendiri

Mahesa Mahendra PO7120121039


1. Untuk Klien :
-Mengedukasi klien untuk melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap
hari atau minimal 150 menit/minggu seperti berjalan kaki minimal 10.000
langkah perhari
Kemudian jenis latihan fisik yang dapat dilakukan:
Aerobik : Bersepeda, Jogging, Renang
Anaerobik : Senam Pernafasan, Lompat Tinggi, Angkat Berat, Latihan Silat
(dengan frekuensi 3-5 kali seminggu dan durasi 40-60 menit)
-Mengedukasi klien agar tidak mengkonsumsi makanan cepat saji dan
memperhatikan pola makan, bila perlu jadwalkan diet untuk mengurangi berat
badan
-Beri motivasi kepada klien supaya tidak malu dengan dirinya sendiri, dan beri
semangat kepada klien untuk menjaga pola makannya dan ajarkan untuk
mengurangi konsumsi makanan cepat saji

2. Untuk Orang Tua :


-Mengedukasi orang tua klien untuk memperhatikan pola makan anaknya
-Ajarkan Orang tua mengenai Gizi yang seimbang sehingga bisa memberikan
makan yang memang bergizi kepada anaknya
-Memberikan peringatan kepada anaknya bahwa berat badan yang berlebih itu
bisa membahayakan kesehatan anaknya
-Ajarkan kepada orang klien untuk selalu memotivasi anaknya untuk
beraktivitas fisik agar lemak dan karbohidrat yang diserap oleh tubuh dapat
keluar dalam bentuk keringat

3. Untuk Lingkungan Sekolah :


-Mengedukasi guru agar bisa mengajarkan muridnya untuk mengkonsumsi
makanan yang tinggi serat seperti buah dan sayuran
-Mengedukasi pihak sekolah agar memfasilitasi muridnya untuk berolahraga
guna memberikan aktivitas fisik yang dapat mempengaruhi kesehatan
muridnya
-Mengedukasi pihak sekolah agar menyediakan menu seimbang di kantin
sekolah agar murid sekolah tersebut mendapatkan asupan makanan yang
bergizi guna menjaga kesehatan para murid
-Mengedukasi seluruh murid agar tidak mengejek antar sesama murid
terutama yang mempunyai berat badan berlebih alangkah baiknya memberi
semangat kepada sesama murid agar murid yang mempunyai berat badan
berlebih tidak malu dan semangat untuk mengurangi berat badannya
Tindakan Kasus
Donamareta PO7120121040
- Mengajarkan pada pasien perlu untuk mengatur menu seimbang dan
mengurangi mengkonsumsi jumlah kalori yang berlebihan
- Mengatur pola makan sehat dengan cara mengurangi kebiasaan makan
berulang kali
- Mengkonsumsi buah sesuai dengan kebutuhan tubuh
- Mengurangi mengkonsumsi makanan cepat saji
- Melakukan aktifitas fisik yang cukup minimal 30 menit setiap hari
 Jogging
 Senam aerobik
 Bersepeda
- Memilih tempat tinggal lingkungan yang menerapkan pola hidup sehat
- Melakukan penyuluhan tentang cara mengatasi obesitas
- Memberikan support pada pasien obesitas untuk mengurangi perasan harga
diri rendah

E. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai