Kasus Individu
Donamareta (PO7120121040)
Seorang remaja berumur 19 tahun mengalami kelebihan berat badan atau obesitas
semakin hari berat badan semakin bertambah , tubuh semakin gemuk dan berat karena
kurang melakukan aktivitas fisik. Dalam sehari-hari klien hanya duduk menjaga
warung, menonton TV dan berjalan diteras rumah. Sehingga hal itu membuat klien
tidak percaya diri saat berinteraksi atau melakukan kegiatan sosial dalam kehidupan
sekitarnya dan menyebabkan gangguan harga diri rendah pada pasien.
B. Jurnal
N JUDUL PENULIS ISI HASIL
O
1 Hubungan -Pina Octavia Obesitas Pada penelitian
antara obesitas -Sri Gustini merupakan ini terdapat
dan prediabetes Husein salahsatu faktor hubungan yang
pada wanita -Marita risiko yang tidak bermakna
dengan Kaniawati penting pada antara obesitas
parameter gula diabetes mellitus. dengan
puasa dan tes Obesitas prediabetes pada
toleransi glukosa menyebabkan wanita obes, hal
oral (TTGO) penimbunan ini dapat
lemak viseral dipengaruhi oleh
berlebih yang berbagai faktor
mengakibatkan seperti memiliki
asam lemak bebas riwayat turunan
meningkat dan penyakit diabetes
berperan terhadap mellitus, penyakit
kejadian resistensi kardiovaskuler,
insulin di hati overweight atau
serta otot obesitas, lifestyle
sehingga ambilan yang berisiko,
glukosa menurun hipertensi,
dan menyebabkan dislipidemia,
hiperglikemia. riwayat diabetes
gestasional,
polycystic ovary
syndrome,
kurangnya
olahraga juga
dapat
mempengaruhi
tingginya kadar
gula darah.
2 Obesitas dan Nyoman Mupu Obesitas adalah Depresi
Depresi Pada Murame penyakit fisik merupakan salah
Orang Dewasa kronis yang paling satu gangguan
umum di mood yang
masyarakat ditandai dengan
modern, dan gejala utama
depresi adalah berupa afek
kondisi psikologis depresif,
yang paling kehilangan minat
umum. Tujuan; maupun
melihat apakah anhedonia, dan
terdapat hubungan kehilangan energi
bermakna antara yang ditandai
obesitas dan dengan cepat
depresi. Metode; Lelah Obesitas
studi literature memiliki faktor
review, di mana risiko di
peneliti mencari, antaranya yaitu
menggabungkan usia, jenis
inti sari serta kelamin,
menganalisis fakta pendidikan,
dari beberapa pekerjaan,
sumber ilmiah pendapatan per
yang akurat dan kapita, makanan
valid, yang berlemak, dan
mendukung dan gangguan mental,
menjadi bukti. gangguan
psikologi baik itu
depresi, ansietas
maupun stres
diduga menjadi
salah satu faktor
risiko terjadinya
obesitas baik pada
usia kanak-kanak
maupun maupun
muncul setelah
usia dewasa.
3. Depresi, Huriatul Masdar, Obesitas dapat Faktor psikologi
ansietas, dan Pragita Ayu terjadi pada seperti depresi
stres serta Saputri, Dani berbagai usia, dan stres
hubungannya Rosdiana, Fifia termasuk pada memiliki
dengan obesitas Chandra, remaja. Berbagai hubungan yang
pada remaja Darmawi faktor berperan bermakna dengan
dalam terjadinya status gizi pada
obesitas ini salah remaja di
satunya faktor Pekanbaru dan
psikologi. Jumlah sebaliknya
asupan makanan ansietas tidak
yang berlebihan memiliki
bisa merupakan hubungan yang
respon dari bermakna dengan
perasaan status gizi pada
kesepian, dukacita remaja di
atau depresi. Pekanbaru.
4
5
6
C. Kasus Kelompok
Disebuah daerah di kabupaten jombang, banyak remaja yang mengalami kelebihan
berat badan ( obesitas ), banyak remaja mengalami depresi terutama remaja putri,
mereka depresi lantaran tidak memiliki badan ideal selayaknya seorang wanita,
mereka juga suka marah-marah karena sangat sensitif terutama membahas masalah
berat badan
1. Data-data kasus
Di Indonesia terjadi peningkatan proporsi obesitas pada usia >18 tahun, yaitu
sebesar 10,5% pada tahun 2007 dan meningkat menjadi 14,8% pada tahun
2013 dan pada tahun 2018 sebesar 21,8% (Kementerian Kesehatan RI,2007,
2018). Berdasarkan studi literature review, prevalensi obesitas dan kegemukan
di Indonesia meningkat selama dua dekade terakhir pada kelompok usia
remaja (Rachmi, Li and Allison Baur, 2017). Prevalensi obesitas pada remaja
usia 12-19 tahun (20.6%) lebih tinggi daripada anak 2-5 tahun (13.9%) (Hales
et al.,2015). Peningkatan obesitas dalam tiga dekade terakhir dua kali lipat
pada anak-anak dan tiga kali lipat pada usia remaja (Sanyaolu et al.,2019).
2. Bahaya Obesitas
Obesitas sering dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi serta penyakit
mental lainnya. Apabila remaja mengalami depresi, maka akan mengganggu
proses perkembangannya dalam waktu jangka panjang. Sebagaimana hasil
meta analisis yang dilakukan oleh Clayborne, Varin and Colman, (2019)
bahwa depresi pada remaja yang tidak diobati dapat menimbulkan dampak
jangka panjang, seperti kegagalan menyelesaikan sekolah menengah,
kegagalan dalam menjalin hubungan asmara, tidak memiliki pendapatan, dan
mengalami kesepian.
4. Tindakan
-Mengedukasi masyarakat untuk banyak masak makanan sendiri yang
gunanya untuk menjaga asupan makanan agar bergizi dan seimbang
Tindak Kasus
Annisa Anindya Putri PO71201121038
E. Daftar Pustaka