Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PENULISAN JUDUL DAN ABSTRAK

Disusun Oleh :

Nama : Adelia Noura


Nim : PO.71.20.1.21.029
Tingkat : 1A
Dosen Pengampu : Dr. Sakdiah Wati, M.Pd.

JURUSAN D-III KEPERAWATAN PALEMBANG

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada
seluruh pihak yang sudah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga
makalah ini bisa disusun dengan baik.

Makalah tentang “Penulisan Judul dan Abstrak ” ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh Ibu Dr. Sakdiah Wati, M.Pd. Makalah
ini telah saya susun dengan sebaik-baiknya berdasarkan landasan teori dari beberapa
referensi.

Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang penulisan judul dan


abstrak, bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis sangat berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan
sehari-hari.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya.
Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 13 Desember 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................2
1.3 TUJUAN PENULIS........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 PENULISAN JUDUL.....................................................................................3
2.2 PENULISAN ABSTRAK...............................................................................7
2.1 PENULISAN LAPORAN.............................................................................14
BAB III PENUTUP................................................................................................23
3.1 KESIMPULAN.............................................................................................23
3.2 SARAN.........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................24

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional sekaligus bahasa pemersatu bangsa


Indonesia. Bahasa Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyarakat, banyak
masyarakat Indonesia tidak mempedulikan penggunaan ejaan yang benar berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Bahasa Indonesia digunakan terutama untuk
memenuhi kertas kerja, esai, skripsi/laporan tugas akhir, tesis, dan disertasi. Di beberapa
kasus, semua itu memiliki abstrak dan latar belakang.

Pemilihan judul sebuah karya tulis ilmiah merupakan bagian yang paling penting,
karena judul adalah kalimat pertama yang dibaca oleh pembaca ataupun oleh reviewer
ketika mereka menyeleksi karyatulis ilmiah dari author. Judul yang baik itu
merefleksikan apa yangdibuat di karya tulis ilmiah tersebut. Terkadang judul yang
diberikantidak sesuai dengan kandungan artikel nya. Ada juga judul yang diberikan
terkadang terlalu panjang sehingga terkesan tidak efisien.Disisi lain terkadang judul juga
terlalu pendek dengan demikian tidak dapat di prediksi apa yang ditulis dalam artikelnya.
Ada juga dijumpai judul yang tidak sesuai dengan isi karya ilmiah yang ditulis.

Abstrak adalah bagian kedua yang terpenting karena abstrak memberikan gambaran
nyata keseluruhan karya ilmiah. Pada abstrak terlihat adanya latar belakang, tujuan,
metode hasil dan juga kesimpulan dari karya ilmiah tersebut. Mengapa abstrak sangat
penting di tulis dengan benar, karena reviewer dan juga pembaca pertama sekali akan
membaca abstrak karya ilmiah untuk memastikan karya ilmiah tersebut sesuai dengan
kriteria yang mereka inginkan atau tidak . Abstrak adalah sebuah paragraf mencakup
ringkasan awal dari sebuah karya ilmiah yang singkat dan tepat. Abstrak juga berarti
sebuah ringkasan isi dari sebuah karya tulis ilmiah yang ditunjukkan untuk membantu
pembaca agar dapat dengan mudah dan cepat untuk melihat tujuan dari penulisnya.
Dalam dunia akademik, tulisan pendek ini digunakan oleh institusi/lembaga/organisasi
pendidikan sebagai informasi awal atas sebuah penelitian ketika dimasukkan dalam
jurnal, konferensi, atau sejenisnya.Dalam dunia maya (internet), sebuah abstrak
digunakan sebagai gambaran singkat atas sebuah karya ilmiah/penelitian untuk dibaca.
1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam ini sebagai berikut :

a. Apa yang dimaksud dengan judul, abstrak , laporan ?


b. Bagaimana strategi menulis judul, abstrak dan juga menulis laporan yang baik
dan benar ?
c. Apa fungsi judul,abstrak,dan laporan?
d. Apa fungsi abstrak dalam sebuah karya ilmiah?
e. Apa saja kaidah-kaidah abstrak?
f. Bagaimana cara menulis abstrak yang benar?
g. Apa saja jenis-jenis abstrak dan laporan ?
h. Apa saja ciri-ciri laporan?
i. Bagaimana sistematika penyusunan laporan?
j. Apa saja pokok-pokok bagian laporan?
k. Bagaimana contoh format laporan pekerjaan?
l. Bagaimana contoh format laporan penelitian?

1.3 TUJUAN PENULIS

Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :

a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.


b. Agar bisa mengetahui apa yang dimaksud dengan judul,abstrak,dan laporan
c. Agar bisa menulis judul, abstrak,dan laporan sesuai dengan kaidah yang sudah
ditentukan.
d. Agar bisa membedakan jenis-jenis abstrak.
e. Agar bisa mengetahui fungsi abstrak pada suatu karya ilmiah
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENULISAN JUDUL

Pemilihan judul sebuah karya tulis ilmiah merupakan bagian


yang paling penting, karena judul adalah kalimat pertama yang dibaca
oleh pembaca ataupun oleh reviewer ketika mereka menyeleksi karya
tulis ilmiah dari author (Nurislami 2018). Judul yang baik itu merefleksikan apa yang
dibuat di karya tulis ilmiah tersebut. Terkadang judul yang diberikan
tidak sesuai dengan kandungan artikel nya. Ada juga judul yang
diberikan terkadang terlalu panjang sehingga terkesan tidak efisien.
Disisi lain terkadang judul juga terlalu pendek dengan demikian tidak
dapat di prediksi apa yang ditulis dalam artikelnya. Ada juga dijumpai
judul yang tidak sesuai dengan isi karya ilmiah yang ditulis.

Merumuskan judul, beberapa ahli berpendapat bahwa menulis judul penelitian


sebaiknya ditulis selengkap mungkin, sehingga dengan membaca judul dapat diketahui
gambaran umum dari kegiatannya.

Menurut Dr. Sakdiah Wati, M.Pd dan Ida Rohana, S.Pd.,M.Pd dalam buku Bahasa
Indonesia : Untuk Perguruan Tinggi, judul penelitian harus dipilih secara hati-hati
hingga memenuhi persyaratan yaitu:
a. Judul harus sesuai dengan minat
b. Judul harus dapat di laksanakan (kemampuan, waktu, tenaga,dan dana)
c. Harus tersedia faktor pendukung( tersedianya data, izin)
d. Judul harus bermanfaat.

Merumuskan judul penelitian harus dirumuskan secara jelas ,sehingga secara teori judul
proposal penelitian terdiri dari :
a. Sifat dan jenis penelitian
b. Objek yang teliti
c. Subjek penelitian
d. Lokasi
e. Tahun /waktu peristiwa.
Jenis-jenis masalah dalam penelitian yaitu:
a. Masalah untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena .
b. Masalah komparasi yaitu membandingkan dua fenomena atau lebih .
c. Masalah korelasi (korelasi sejajar, korelasi sebab-akibat) yaitu untuk mencari
hubungan antara dua fenomena.

Menurut Nur Islami, S.Si., MT., Ph.D Untuk memilih kalimat yang tepat, tajam
dan mengenai sasaran dalam penulisan judul, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Panjang judul sebaiknya sekitar 15 kata.
Sebagian besar Jurnal Internasional memberikan aturan seperti ini. Hal ini
dimaksudkan agar judul yang ditulis tidak bertele tele dan tepat sasaran.
2. Terlihat jelas Metoda dan Target penelitian
Terkadang judul pada Tulisan ilmiah tidak memberikan arti pada bodi tulisan
yang ada pada karya tersebut. Untuk membuat pembaca mengetahui langsung
apa yang penulis telah lakukan, disarankan agar pada judul metoda dan target
penelitiannya sudah tergambar jelas.
3. Hindari kata yang memperlihatkan seolah olah jumlah sample yang kecil Judul
sebuah karya tulis ilmiah disarankan untuk memberikan informasi bahwa
penelitian itu dapat memberikan sumbangan pada ilmu pengetahuan bukan
hanya pada bagian kecil objektertentu saja. Oleh sebab itu disarankan agar pada
judul tidak terlihat jumlah sampel data penelitian yang dilakukan.
4. Hindari kata yang berulang
Menghindari kata yang berulang adalah bagian yang terkadang dilupakan oleh
penulis. Hal ini adalah karena terkadang tanpa disadari penulis telah menulis
kata yang sama untuk penulisan judul. Menghindari kata yang berulang ini
memberikan magna bahwa autor betul betul memperhatikan segala aspek dari
penelitian dan karya tulis ilmiah yang mereka tulis.

Cara Penulisan Judul yang Benar Sesuai dengan PUEBI


1. Setiap Huruf di Awal Kata Ditulis Dengan Huruf Kapital
Ada beberapa ragam cara penulisan judul, di antaranya adalah menulis
keseluruhan huruf dengan huruf kapital (contoh: ANAK PERAWAN DI SARANG
PENYAMUN). Cara itu tidak salah, tetapi menimbang dari segi kerapian, banyak
yang lebih memilih cara konvensional. Cara penulisan judul yang benar adalah
menulis setiap awal kata dengan huruf kapital, terutama huruf pada kata paling
depan (perhatikan: Siti Nurbaya, Salah Asuhan, Ronggeng Dukuh Paruk). Aturan
ini berlaku untuk hampir semua jenis kata termasuk nama, tempat, sifat, keterangan.
Namun, ada beberapa pengecualian yang akan dijelaskan pada poin-poin berikut.

2. Gunakan Huruf Kecil untuk Preposisi, Konjungsi, dan Interjeksi


Yang dimaksud dengan preposisi adalah kata depan yang diikuti oleh kata lainnya.
Dilihat dari fungsinya, kata ini memiliki fungsi untuk menjelaskan dan memberikan
kesinambungan antara kata sebelum dan kata selanjutnya. Yang termasuk dalam
preposisi adalah: di, ke, pada, dalam, yaitu, kepada, daripada, untuk, bagi, ala, bak,
tentang, mengenai, sebab, secara, terhadap, dst.
Contoh judul menggunakan preposisi:
1. Tips Memasak Daging ala Chef Juna

2. Surat dari Praha

3. Anak Perawan di Sarang Penyamun

Sedangkan konjungsi adalah nama lain dari kata sambung. Kata ini memiliki fungsi
untuk menghubungkan kata-kata, kalimat-kalimat, dan ungkapan-ungkapan dan
tidak memiliki makna khusus jika berdiri sendiri. Kata-kata yang termasuk konjungsi
termasuk dan, atau, tetapi, ketika, seandainya, supaya, pun, seperti, oleh, karena,
sehingga, bahwa, kalau, untuk, kemudian.

Contoh konjungsi dalam suatu judul:

1. Si Jamin dan Si Johan


2. Dahulu Kaya, kemudian Miskin: Sebuah Antologi Kisah

Terakhir, interjeksi, adalah istilah lain untuk kata seru yang mengungkapkan isi hati
dari si pembicara. Kata ini relatif jarang ditemui pada judul karya-karya tulis serius,
tetapi banyak menjadi pilihan untuk narasi yang bersifat ekspresif. Contoh interjeksi
adalah Alhamdulillah, duh, ih, cih, yuk, wah, wow, amboi, ah, lho, dan lain-lain.

3. Perhatikan Kaidah Huruf Kapital pada Kata Ulang

Pada dasarnya, kata ulang bisa didefinisikan sebagai kata yang telah mengalami
pengulangan (reduplikasi) pada kata dasarnya. Kata ulang murni (dwilingga) dan
kata ulang semu harus ditulis dengan huruf kapital di setiap awal kata karena
sifatnya yang bisa dibilang tidak mengalami perubahan apapun. Seperti contoh-
contoh berikut:
1. Pengalamanku Menyembelih Biri-Biri di Hari Raya Kurban
2. Hidup Si Kupu-Kupu Malam
3. Sayap-Sayap Kenangan
4. Kecil-Kecil Jadi Manten

Sedangkan bentuk kata ulang sebagian, kata ulang berimbuhan, kata ulang
dwipurwa, dan kata ulang perubahan—semua yang sederhananya sudah mengalami
perubahan bentuk—hanya ditulis kapital pada huruf pertama kata ulang. Seperti pada
judul-judul berikut ini:

1. Kapolres Situbondo: Gerak-gerik Ibu Korban Mencurigakan


2. Berjalan-jalan di Kota Surabaya
3. Cerai-berai Negeriku

Penulisan Judul yang Benar untuk Karya Tulis Ilmiah

1. Penggunaan Huruf Kapital 

Hal pertama yang perlu dipahami dalam penulisan judul yang benar adalah
penggunaan huruf kapital. Karya tulis ilmiah seperti skripsi memang lebih ideal
menggunakan huruf kapital secara keseluruhan.Namun menggunakan huruf kapital
khusus di bagian depan kata juga benar, dan justru lebih umum. Selain semua huruf
paling depan dibuat kapital, kata penghubung di tengah judul harus memakai huruf
kecil. Sedangkan jika letaknya di depan maka memakai huruf kapital. Misalnya: 

“Pada Penelitian Mahasiswa UGM Ditemukan Manfaat Lebih dari Jamur”. Kata
“pada” yang merupakan kata penghubung, karena posisinya di depan maka tetap
memakai huruf kapital. Lain halnya jika diletakan di tengah maka memakai huruf
kecil. 

2. Judul Bukan Kalimat 

Teknik penulisan judul yang benar berikutnya adalah terkait susunan kata
pada judul. Perlu dipahami dulu bahwa yang namanya judul bukanlah kalimat,
sehingga judul tidak bisa ditulis sebagaimana saat menulis sebuah
kalimat. Maksudnya disini adalah penulisan judul tidak perlu menggunakan tanda
baca. Sehingga ditulis apa adanya dan berdiri sendiri yang kemudian terdiri dari
beberapa kata. 

Berhubung judul ini akan mencerminkan atau mempresentasikan isi karya


ilmiah, maka susunan kata terdiri dari kata-kata bagu. Dibuat jelas dan juga singkat
namun mampu memperjelas isi dari karya ilmiah tersebut. 

3. Memperhatikan Kelogisan 

Hal penting berikutnya dalam penulisan judul yang benar adalah mengenai
logis tidaknya struktur kalimat yang digunakan. Jadi, menyusun judul juga perlu
dipikirkan dengan logika. Yakni apakah memang terdengar logis atau tidak? Jadi,
setiap kali selesai menyusun judul karya tulis ilmiah, usahakan dibaca kembali.
Pastikan usai membaca judul tersebut kamu memang paham maksud dari judul itu
sendiri. untuk penulisan judul yang benar terhadap karya ilmiah mengedepankan
kata baku yang jelas. 

4. Tidak Boros Kata 

Menulis judul baik untuk karya tulis ilmiah maupun bukan sebaiknya tidak
boros kata. Semakin singkat namun jelas maka semakin baik, apalagi untuk karya tulis
ilmiah yang sifatnya memaparkan pembahasan serius. Jika judul dibuat terlalu panjang
maka nantinya bisa menjadi kalimat yang membutuhkan tanda baca. Selain itu juga
membuat calon pembaca menjadi pusing dan kesulitan menangkap arti dari judul yang
kelewat panjang tersebut. 

5. Kesamaan Bentuk 

Menulis judul yang baik dan benar juga perlu memperhatikan bentuk kata yang
digunakan, terutama jika dalam judul tersebut menggunakan kata hubung “dan”.
Mengapa? Sebab adanya kata hubung ini biasanya berpotensi membuat judul kelewat
panjang. Sekalinya dibuat pendek ada kemungkinan maknanya ambigu dan kurang
mempresentasikan isi tulisan. Oleh sebab itu sebaiknya disamakan bentuknya. 

Misalnya saja: 

(x) Memahami Fungsi dan Cara Membuat Mainan Edukatif 

(v) Memahami Fungsi dan Cara Pembuatan Mainan Edukatif. 

dibanding memakai kata “membuat”, contoh judul di atas akan lebih tepat jika
memakai kata “pembuatan”. Dimana bentuk antara kata tersebut dengan kata “fungsi”
adalah sama. Merujuk pada nomina. 

Contoh Rumusan Judul.


studi komparasi antara metode induktif dan metode deduktif untuk menghafal rumus
rumus kimia pelajar SMA di Daerah DKI Tahun 2016.
1) Studi komporasi : sifat atau jenis problem
2) Objek : metode induktif dan deduktif untuk menghafal rumus kimia
3) Subjek : Pelajar SMA
4) Lokasi : DKI
5) Tahun : 2016
Bila judul penelitian di tulis singkat, maka perlu diberi tambahan penjelasan tentang
judul dan batasan masalah, yang di tuliskan pada bagian pendahuluan, laporan.
Arikunto.2004. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rinka
Cipta.

2.2 PENULISAN ABSTRAK


Menurut Dr. Sakdiah Wati, M.Pd dan Ida Rohana, S.Pd.,M.Pd dalam buku
Bahasa Indonesia : Untuk Perguruan Tinggi, Abstrak adalah gambaran singkat
sebuah ringkasan dan hasil penelitian. Abstrak merupakan bagian yang penting dari
penulisan laporan karya tulis ilmiah, karena secara umum orang membaca dan ingin
mencari hal-hal yang ringkas dan umum dari suatu hasil karya tulis. Maka dari itulah
melalui abstrak ini di temui ringkasan hasil penelitian dan kata-kata kunci dari
penelitian kita.

Jadi abstrak merupakan gambaran umum yang menyediakan bagi pembaca


dan merupakan poin utama dari hasil karya tulis ilmiah. Abstrak juga bisa dikatakan
sebagai ringkasan dari esensi laporan karya tulis ilmiah. Maka itu abstrak harus
dibuat untuk dapat memberikan informasi yang paling lengkap, ringkas dan
semenarik mungkin.Abstrak merupakan sebuah ringkasan isi dari sebuah karya tulis
ilmiah yang ditujukan untuk membantu seorang pembaca agar dapat dengan mudah
dan cepat untuk melihat tujuan dari penulisannya. tulisan pendek ini digunakan oleh
institusi/lembaga/organisasi pendidikan sebagai informasi awal atas sebuah
penelitian ketika dimasukkan dalam jurnal, konferensi,lokakarya , atau sejenisnya.

Dalam dunia maya (internet) , sebuah abstrak digunakan sebagai gambaran


singkat atas sebuah karya tulis ilmiah/ penelitian untuk dibaca, sebagaimana halnya
sebuah "display" model pakaian yang dipajang untuk dilihat atau diuji pakai sebelum
dibeli. Selanjutnya, bagian lengkap sebuah penelitian dijual kepada mereka yang
berminat untuk mendapatkannya. Struktur penulisan sebuah abstrak yang terjadi saat
ini menggambarkan ketidakpastian konsep atau ketidakjelasan panduan yang dimiliki
tentang susunan yang jelas dari sebuah abstrak.

A. FUNGSI ABSTRAK
Abstrak memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Komponen utama sebuah karya tulis


Dalam setiap karya tulis, abstrak berfungsi sebagai salah satu komponen yang
harus ada di bagian awal karya tulis. Tanpa keberadaan abstrak, sebuah karya
tulis menjadi tidak lengkap sehingga sulit untuk dipahami.

2. Gambaran umum mengenai isi karya


Fungsi abstrak dalam penelitian yang kedua adalah sebagai gambaran umum
mengenai isi laporan penelitian. Seperti yang telah dijelaskan di atas, abstrak
merupakan tulisan singkat yang isinya adalah gambaran umum mengenai isi
laporan penelitian. Tanpa abstrak, sebuah laporan penelitian menjadi lebih sulit
untuk dipelajari (untuk mempelajarinya harus melihat seluruh bagian isi laporan
penelitian terlebih dahulu).

3. Bahan pertimbangan bagi pembaca

Sebelum membaca keseluruhan isi, pembaca terlebih dahulu untuk mengetahui


apakah isi ataupun bahasan suatu karya tersebut sesuai atau tidak dengan apa
yang dimaksud oleh pembaca.

Abstrak memiliki manfaat sebagai berikut :

1. To the point. Pembaca langsung disuguhkan pada ide pokok yang akan dibahas tanpa
perlu membaca isi/pembahasannya. Pembaca dapat menentukan apakah ia akan
melanjutkan membaca atau tidak. Ini akan menghemat waktu pembaca

2. Terdapat Keyword (Kata Kunci). Ini sangat penting untuk menekankan kepada
pembaca kata yang penting dari karya ilmiah ini. Keyword sifatnya lebih mudah
diingat, simpel namun menggambarkan isi dari karya ilmiah, makalah maupun skripsi.
Selain itu kata kunci mempermudah penyimpanan secara elektronik.

3. Membantu penulis untuk menentukan pokok/rumusan masalah, teori dan metode


penelitian yang digunakan, sumber data, variabel, hasil penelitian, dan simpulan dari
penelitian tersebut. Membuat abstrak di awal dapat mencegah penulis untuk out of
topic atau keluar dari poko bahasan. Karena tujuannya untuk memudahkan pembaca,
maka Penulis harus mampu memberikan gambaran yang jelas dan mudah dimengerti
dengan singkat, padat dan jelas.

B. Kaidah Penulisan Abstrak

Ada beberapa kaidah umum yang harus diperhatikan saat menulis sebuah Abstrak:

1) Latar Belakang

Kaidah pertama dalam penulisan abstrak adalah memasukkan latar belakang


permasalahan dan latar belakang yang dialami peneliti. Peneliti menggambarkan
masalah yang dialami atau dibahas di dalam karya ilmiah yang ditulisnya.

2) Metode atau Pendekatan masalah

Penulis menjelaskan secara singkat metode apa yang digunakan dalam penelitian
agar penulis tahu apa langkah selanjutnya yang akan diambil. Dibagian ini penulis
tidak perlu menjelaskan secara rinci metode-metode apa yang digunakan sebagai
pemecahan masalah, hanya beberapa poin penting mengenai metode yang dipakai
saja.

3) Hasil penelitian

Menjelaskan hasil penelitian juga sangat penting, karena dengan ini akan menjadi
suatu rujukan untuk pembaca terkait penelitian yang dihadapi dengan
menggunakan metode yang dipakai dan cara penyelesaian yang tepat.

4) Kesimpulan

Kesimpulan menjadi hal terakhir dalam kaidah penulisan abstrak yang baik.
Dengan melampirkan kesimpulan, akan dapat diketahui bahwa penelitian yang
sudah dilakukan sudah selesai dengan baik.

C. Tata Cara Penulisan Abstrak


Penulisan seluruh bagian abstrak menggunakan font Times New Roman dengan
menggunakan spasi tunggal, baik abstrak yang menggunakan bahasa Inggris maupun
yang menggunakan bahasa Indonesia dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Judul penelitian ditulis dengan huruf capital menggunakan ukuran font 14, teks
rata tengah, dan kata di cetak tebal (Bold)
2. Sub judul penelitian (opsional), teks rata tengah, menggunakan ukuran font 12,
dan kata dicetak tebal (Bold)
3. Nama-nama peneliti ditulis tanpa gelar, pada akhir nama masing-masing
peneliti diberi nomor urutan memakai superscript, teks rata tengah, ditulis
dengan font berukuran 12, dan dicetak tebal (Bold)
4. Nama Institusi (Jurusan)/Fakultas/Unit kerja peneliti (nama perguruan tinggi)
dan alamatnya (alamat perguruan tinggi) ditulis dengan teks rata tengah dan
ukuran font 12 serta dicetak tebal (Bold)
5. Alamat email yang dicantumkan hanya alamat email ketua peneliti,
menggunakan teks rata tengah, dan teks dicetak tebal (Bold)
6. Judul “ABSTRAK” ditulis dengan huruf capital, menggunakan teks rata
tengah dan dicetak tebal (Bold)
7. Abstrak dibuat dengan teks rata kanan kiri (Justify text) dengan penggunaan
maksimum 250 kata, da nisi abstrak menggunakan font berukuran 12
8. Kata-kata kunci (key words) dibuat dengan teks rata kanan-kiri (justify text).

Penulisan sebuah abstrak harusnya memperhatikan:


1. Struktur Paragraf.
Sebuah abstrak ditulis dalam satu paragraf yang menerangkan keseluruhan isi
tulisan secara singkat dan jelas. Penulisannya tidak melakukan indensasi pada
kalimat pertama paragraf. Single space adalah pilihan yang dimiliki oleh penulis
untuk menyusun kalimat dalam paragrafnya. Lebih dalam, kadang seorang
pembimbing Skripsi/Tesis/Disertasi mengatur hingga pada penggunaan jenis nurut
dan ukuran tertentu.

2. Jumlah Kata
Idealnya sebuah paragraf terdiru dari 150 sampai dengan 200 kata.
Namun,pertimbangan jumlah kata yang paling tepat dalam penulisan skripsi, tesis,
ataupun disertasi biasanya bergantung pada pertimbangan pandangan pembimbing
( supervisor ) yang mendampingi seorang mahasiswa dalam penulisannya. Seorang
supervisor harusnya tidak mempertimbangkan jumlah kata sebagai acuan untuk
penulisan paragraf, karena bagian utama justru isi ( content ) paragraf.

3. Isi Paragraf
4 bagian empiris dari sebuah abstrak.
 identifikasi fokus penelitian dijelaskan secara singkat agar pembaca
memahami apa yang diamati oleh seorang peneliti didalam penelitiannya.
 Penulis perlu menggambarkan secara jelas desain penelitian yang dilakukan
dalam proses pencarian jawaban atau solusi atas persoalan yang diangkat
didalam penelitiannya.Desain langkah qpenyelesaian masalah ini mahasiswa
lazim dikenal dengan istilah Metode Penelitian.
 penulis selanjutnya akan menjelaskan hasil temuannya kepada
pembaca.Beberapa peneliti menganggap hasil temuan yang diungkap tidak
perlu mengungkap pembahasan yang dilakukan karena hal itu justru akan
membuat pengulangan isi tulisan. Jelas maksudnya karena bagian
pembahasan temuan penelitian juga diurai di dalam bagian kesimpulan.
 perlunya bagian kesimpulan di dalam sebuah tulisan juga terlihat di dalam
sebuah abstrak yang tetap mendapatkan perhatian penting sebagai bagian
akhir dari paragraf. Pada bagian ini kadangkala sejumlah peneliti
menyisipkan rekomendasi penelitian namun tanpa pembahasan atau uraian
yang panjang. Lebih lanjut, tidaklah lazim sebuah abstrak diisi oleh nama si
penulis serta para pembimbing tulisannya, apalagi hal itu ditulis dalam huruf
cetak tebal.
Penulisan abstrak memang tidak bisa diselesaikan dalam satu kali penulisan.
Sama halnya dengan penulisan esai (essay), penulisan abstrak juga memerlukan
latihan agar bisa menciptakan hasil tulisan yang baik. Saat ini panduan penulisan
menggunakan APA (American Psychology Association) style telah populer
digunakan di perguruan tinggi. Meskipun panduan penulisan ini bukanlah satu-
satunya panduan penulisan yang ada, APA style menjadi pilihan banyak para penulis
karena pertimbangan panduan ini digunakan oleh banyak perguruan tinggi didunia
sehingga juga memudahkan penyesuaian dan penerimaannya.

Menulis abstrak minimal memenuhi 5 komponen yaitu:


a. Latar Belakang ( masalah, tujuan)
b. Metode
c. Hasil
d. Implikasi / Kesimpulan
e. Kata kunci

4. Penekanan untuk masing-masing komponen akan tergantung pada bidang


atau disiplin keilmuan yang kita tekuni. Dalam beberapa kasus, latar belakang
dan metode akan membutuhkan lebih banyak penekanan dan penjelasan,
sedangkan dalam kasus lain, hasil dan implikasi akan membutuhkan lebih banyak
penjelasan dan penekanan. Kita tidak diharuskan untuk mengikuti sesuai urutan
ke 5(lima) komponen di atas, tetapi setiap komponen tersebut harus ditulis sebaik
mungkin dan ditulis secara benar.
Lebih jelas mengenai maksud dari 5(lima) komponen tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Latar Belakang: Latar belakang adalah motivasi untuk membuat karya tulis.
1) Mengapa kita peduli tentang masalah ini?
2) Apa arti perbedaan praktis, teoritis, ilmiah, dari penelitian Anda?
b. Metode atau Pendekatan:
1) Apa yang kita lakukan untuk mendapatkan hasil dari karya tulis ilmiah?
2) Bagaimana kita mendapatkan hasil dari karya tulis?
3) Apakah kita menggunakan kerangka teori tertentu, prosedur teknis, atau
metodologi?
c. Hasil atau Produk: Sebagai hasil dari metode atau pendekatan yang kita
gunakan, hal apa yang kita dapat, pelajari , buat, atau ciptakan?
d. Kesimpulan atau Implikasi:
1) Kesimpulan adalah jawaban yang diperoleh dari penelitian
2) Apa dampak yang Jebih besar dari temuan Anda?
e. Kata kunci (keywords) : kata atau istilah yang menggambarkan area masalah
yang diteliti.
D. Jenis-jenis dan contoh
Ada beberapa jenis abstrak yang digolongkan pada fungsi dan orientasi pembaca.
Namun pada pada prakteknya lebih banyak dikenal/digunakan dua jenis abstrak,
yaitu:

1. Abstrak Informatif

Merupakan abstrak dokumen yang terpenting, sangat umum, informasi


kuantitatif dan kualitatif. Abstrak informative mempunyai ciri menyajikan hasil
isi dan prinsip-prinsip dari hasil kerja (tujuan,metode), kesimpulan dari artikel asli
secara jelas, untuk orientasi pembaca yang tidak dapat mengakses dokumen
aslinya. Abstrak informative dibuat sesempurna mungkin namun tidak mengubah
makna/isi dari dokumen/artikel aslinya. Sehingga abstrak ini lebih panjang
daripada jenis abstrak lainnya. Biasanyamakalah/artikel majalah menghasilkan
100 hingga 250 kata,sedangkan laporan dan tesis sekitar 500 kata.

2. Abstrak Indikatif

Berisi pernyataan karya tulis atau dokumen namun tidak secara terperinci
mengenai tujuannya. sebuah artikel dan berisi pernyataan umum tentang sebuah
dokumen, tanpa disertai informasi terperinci mengenai hasil tujuan serta data
kuantitatif. Biasanya untuk dokumen diskusi, tinjauan literature, prosiding
komerensi, dan essay.

E. Contoh abstrak bahasa Indonesia

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODUL PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DALAM


PELAKSANAAN BIMBINGAN PRIBADI BAGI SISWA
KELAS X DI SMA TIGA MARET (GAMA) YOGYAKARTA
Oleh:
Sulistyo Wahyuni
031224001

          Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pengembangan kepribadian


bagi siswa kelas X sebagai media dalam pelaksanaan layanan bimbingan pribadi di SMA
Tiga Maret (GAMA) Yogyakarta. Modul pengembangan kepribadian tersebut untuk
memudahkan siswa dalam pembelajaran tentang pengembangan kepribadian.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan dengan mengacu pada pendapat
Borg & Gall. Produk yang dikembangkan berdasarkan penelitian awal adalah modul
pengembangan kepribadian bagi siswa kelas X yang berisi materi-materi pemahaman
diri, percaya diri dan tanggungjawab. Subjek uji coba dalam penelitian pengembangan ini
adalah subjek ahli, yaitu ahli materi bimbingan pribadi, ahli media pembelajaran dan
guru pembimbing, serta subjek siswa kelas X SMA GAMA Yogyakarta sebagai calon
pengguna produk. Penentuan subjek tersebut dilakukan dengan random sampling, yang
terdiri dari 10 orang siswa untuk uji coba lapangan utama dan 24 orang siswa untuk uji
lapangan operasional. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket. Angket ini
digunakan untuk menilai modul yang dikembangkan dari segi kelengkapan modul, isi
materi maupun tampilan fisik modul. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan
kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada uji coba lapangan utama modul
pengembangan kepribadian bagi siswa kelas X SMA termasuk dalam kategori baik.
Setelah dilakukan revisi, modul hasil pengembangan termasuk dalam kategori sangat
baik pada uji lapangan operasional. Dengan demikian, modul pengembangan kepribadian
bagi siswa kelas X SMA hasil pengembangan ini layak digunakan oleh siswa.

Kata kunci: Pengembangan Modul, Pengembangan Kepribadian

2.3 PENULISAN LAPORAN

Penulisan laporan penelitian atau karya tulis ilmiah baik dalam bentuk ; Skripsi,
tesis, disertasi , dll. merupakan kemampuan menuangkan buah pikiran dalam bentuk
bahasa tulisan.

A. Pengertian Laporan
Menurut Widyamartaya (2004:7), penulisan laporan adalah penyampaian
informasi yang bersifat factual tentang sesuatu dari satu pihak ke pihak yang lain.
Dengan kata lain, penulisan laporan menyangkut tiga hal, yaitu (1) apa yang
dilaporkan (2) siapa yang melaporkan dan (3) kepada siapa laporan itu disampaikan.
Laporan adalah suatu tulisan berisi hasil pengamatan terhadap sebuah tempat atau suatu
pekerjaan (Indradi, 2008:80). Laporan adalah suatu bentuk penyajian informasi yang
berdasarkan fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan terhadap informasi tersebut.
Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan untuk informasi yang
dibutuhkan, berdsarakann objektif yang dialami sendiri (dilihat, didengar, atau dirasakan
sendiri) ketika telah melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan penulis menyampaikan
informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan
kepadanya.

B. Fungsi laporan
Laporan merupakan alat komunikasi dalam suatu organisasi untuk menyampaikan
data-data fakta secara rinci. Dengan alat inilah anggota dari suatu organisasi memberikan
umpan balik (feed back) pada pimpinan memungkinkan untuk menguji atau mengubah
kebijaksanaan yang telah dibuat. Disamping itum laporan juga sebagai alat manajerial
dalam melaksanakan tugas atau fungsi perencanan, perorganisasian, pengambilan
keputusan, pengawasan dan pengendalian. Berikut adalah penjelasan mengenai empat
fungsi laporan (Pratiwi 2013:163).
1.      Penyampain Informasi
Laporan merupakan sumber informasi bagi penerima laporan dalam rangka
menyelsaikan tugasnya.
2.      Pertanggungjawaban dan Pengawasan
Laporan merupakan suatu pertanggungjawaban dari seorang pejabat atau petugas
kepada atasannya sesuai dengan tugas dan fungsi yang dibebankan kepadanya. Dari
laporan itu seseorang atasan akan meneliti tentang pelaksanaan tugas dan fungsi oleh
pejabat bersangkutan.
3.      Bahan Pengambilan Keputusan
Untuk keperluan pengambilan keputusan seorang pimpinan memerlukan data/dan
informasi yang berhubungan dengan keputusan yang akan diambil.
4.      Alat Pembina Kerja Sama
Laporan dapat berperan sebagai salah satu alat untuk membina kerja sama. Saling
tukar informasi, saling pengertian, dan koordinasi antara atasan dan bawahan sangat
mendukung kerja sama yang baik.

C. Ciri-Ciri Laporan
Sebuah laporan akan dikatakan baik apabila laporan tersebut memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1.      Bahasa Formal
Bahasa Formal, yakni maksudnya bahasa yang digunakan dalam membuat laporan
haruslah memakai bahasa yang formal, jelas, baik, dan juga harus teratur. Laporan
yang baik dan benar tentu menggunakan bahasa formal atau menggunakan kata yang
baku dan sesuai dengan kaidah penulisan yang terdapat dalam EYD (Ejaan Yang
Disempurnakan).
Penyusunan antar paragraf, kalimat, kata, hingga tanda baca harus tepat dan teratur
dari segi sintaksis bahasa. Tidak menggunakan kata ganti orang. Titik berat dan
penekanan pada sebuah laporan yang baik ialah tidak berdasarkan pendapat penyaji
data namun berdasarkan fakta atau kenyataan.
2.      Objektif
Objektif, yakni maksudnya pernyataan yang dibuat dalam sebuah laporan harus
berdasarkan pada fakta atau kenyataan. Kesimpulan serta rekomendasi yang diajukan
harus disertai dengan bukti yang spesifik dan detail serta harus terhindari dari
sangkaan dan pendapat pribadi. Apabila ternyata fakta menunjukkan A yang
dilaporkan juga harus A tanpa ada tendensi apapun.
3.      Sistematis
Penulisan judul, subjudul, dan sebagainya disusun dengan teratur dengan
perencanaan yang baik. Bagian dari laporan seperti pendahuluan, isi, dan kesimpulan
disusun harus sesuai urutan agar mempermudah pembaca untuk mengerti isi dari
laporan yang ditulis tersebut.
4.      Pembacanya Tertentu
Laporan yang dibuat yaitu atas permintaan pihak tertentu dan berdasarkan bidang
tertentu dan tentunya dibaca dan ditujukan untuk pembaca yang khusus. Contoh
seperti laporan keuangan perusaahaan yang tentu saja ditujukan kemudian
dipublikasikan hanya pada direktur keuangan, bagian keuangan, dan juga direktur
utama ataupun pada orang-orang yang ada hubungannya dengan manajemen
keuangan pada sebuah perusahaan.
5.      Dibuat Atas Permintaan
Laporan biasanya ditulis atas permintaan dari pihak tertentu. Laporan tersebut dibuat
un bahtuk menjadi bahan pertanggungjawaban mengenai suatu tugas yang sudah
dilakukan. Laporan biasanya berupa laporan panjang atau pendek, sesuai keperluan.
Namun, ada waktu-waktu tertentu seseorang membuat suatu laporan atas inisiatif
sendiri.
6.      Logis
Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakan dapat ditelusuri alasan-
alasannya yang masuk akal.
7.      Tepat Waktu
Pihak yang membutuhkan laporan untuk menghadapi masalah-masalah yang bersifat
mendadak membuthkan pembuatan laporan yang bisa diusahakan secepat-cepatnya
dibuat dan disampaikan, sehingga laporan harus tepat waktu. 

D. Jenis-Jenis Laporan
Jenis-jenis laporan dapat ditinjau dari beberapa hal, diantaranya dari waktu, cara,
bentuk, sifat, dan maksud laporan tersebut dibuat. (Sukoco, 2012:180)
1.         Laporan Berdasarkan Waktu
 Laporan Rutin
 Laporan insidental
2.        Laporan Berdasarkan Cara Penyampaian
 Laporan Lisan
 Laporan Tertulis
 Laporan Visual
 Laporan Audo Visual
3.         Laporan Berdasarkan Bentuk
 Laporan Berbentuk Surat        
 Laporan Berbentuk Karangan atau Naskah
 Laporan Berbentuk Memo
4.         Laporan Berdasarkan Sifat Penyajian
 Laporan Informal
 Laporan Formal  
5.         Laporan Berdasarkan Maksud Penyampaian
 Laporan Informatif
 Laporan Rekomendasi
 Laporan Analitis     
 Laporan Pertanggung Jawaban

E. Sistematika Penyusunan Laporan


            Agar laporan yang akan disampaikan kepada atasan dapat digunakan sesuai
dengan fungsinya, maka laporan harus disusun secara tepat. Laporan dapat disusun
secara tepat apabila prosedur atau langkah-langkah yang dilakukan dalam
penyusunannya tepat pula. Berikut adalah langkah-langkah atau prosedur yang harus
ditempuh dalam membuat laporan (Widyamartya, 2004:33).
1.      Menganalisis masalah
a. Siapa yang akan membaca laporan?
b. Apa tujuan laporan?
c. Tindakan apa yang diinginkan lembaga atau instansi?
d. Apa ruang lingkup laporan?
e. Apa yang telat diminta secara khusus?
f. Dalam berapa lama laporan harus diselesaikan?
g. Petunjuk atau perintah khusus apa saja yang harus dipertimbangkan?
2.      Merencanakan Penanganan Masalah
a. Informasi apa saja yang harus dimasukkan: fakta, informasi, hasil wawancara,
hasil kuesioner, kesimpulan, saran, atau gabungan dari semua itu?
b. Apa yang telah diketahui? Apa saja yang tidak diketahui?
c. Mana unsur-unsur yang lebih penting, dan yang kurang penting?
d. Studi atau laporan sebelumnya yang mana saja yang bisa membantu?
e. Siapa yang dapat membantu untuk mendapatkan informasi?
f. Mengurutkan sementara proses penyusunan laporan
3.      Menyelidiki Masalah
a. Menganalisi data secara teliti.
b. Melengkapi data yang kurang.
c. Memilah fakta dan hasil yang paling penting.
d. Memperkirakan kesimpulan yang didapatkan dari fakta dan hasil yang
sementara telat ditemukan.
4.      Menyusun Produk
a. Menyusun laporan dengan berpatokan pada tujuan laporan
b. Menafsirkan fakta-fakta yang ada dilapangan untuk menentukan hasil dan
disesuaikan dengan latar belakang laporan.
5.      Membenahi dan Menyiapkan Produk
a. Memperhatikan penulisan laporan, ejaan, tanda baca, dan gaya penulisan.
b. Menyesuaikan bentuk laporan sesuai yang diinginkan.
c. Memilih kertas yang baku untuk keperluan cetak laporan.

F. Pokok-Pokok Bagian Laporan


            Selain langkah-langkah penyusunan laporan, pokok-pokok bagian dari laporan
adalah sebagai berikut:
1.      Pendahuluan
            Pendahuluan bermaksud mengantarkan dan mengajak pembaca mengetahui isi
laporan. jadi, pendahuluan memuat latar belakang persoalan,apa sebabnya laporan di
buat, apa maksud penulisan, apa sesungguhnya perihal yang akakn di
kupas.singkatnya, di samping mengajak; memasuki "alam pikiran penulis", yang
membaca harus merasa tertarik setelah membaca pendahuluan untuk terus
membacanya.
2.      Batang Tubuh Laporan
            Bagian ini merupakan bagian laporan yang terpenting,karena di bagian inilah di
paparkan segala fakta dan data yang telah diolah tadi. Batang tubuh laporan dapat
dikelompokan ke dalam beberapa Bab sesuai dengan keperluan. Laporan yang
kurang dari 20 lembar, pemecahan batang tubuh laporan ke dalam bab-bab tidak
diperlukan.biasanya judul sub-sub di tempatkan pada bagian sebelah kiri.
            Pada batang tubuh laporan dapat pula dilengkapi dengan chart,diagram,tabel-
tabel,gambar-gambar dan lain sebagainya, sepanjang hal ini merupakan bagian dari
pembahasan.namun demekian,kalau chart dan yang lain-lain itu hanya sebagai
pelengkap saja,cukup di masukan oada bagian lampiran. Batang tubuh laporan
biasanya mengandung uraian tentang;
a. Fakta dan data pelaksanaan kegiatan
b. Fakta tenyang tujuan yang telah dicapai
c. Masalah-masalah yang dihadapi. Dalam mengemukakan masalah sebaiknya di
kemukakan dalam pertanyaan negatif, misalnya; belum sempurnanya sistem
pengangkatan pegawai. Setelah permasalahan dikemukakan, kemudian di
uraikan dan ditunjukan faktanya.
d. Pembahasan atau analisis masalah setelah di uraikan dan di tunjukan
faktanya,kemudian di analisis,maksudnya diuraikan sebab-musababnya
timbulnya asalah itu yang mengarah kepemecahan masalah (belum pemecahan
masalah).
3.      Kesimpulan
            Yang dimaksud dengan kesimpulan adalah hal-hal yang besar (garis-garis besar)
dalam penyajian Bab sebelumnya. Perlu diingat bahwa masalah tidak
disimpulkan,yang disimpulkan adalah fakta,dan pemecahan masalah.
4.      Saran
            Saran adalah semacam terapi atau pengobatan,langkah-langak yang akan
dijalankan untuk pemecahan masalah  baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Saran sifatnya dinamis. Saran pada dasarnya berasal dari yang telah
disajikan maupun yang berasal di luar yang telah disajikan.
5.      Lampiran
            Lampiran merupakan data pendukung uraian isi laporan hang mungkin
terlalu  banyak, sehingga tidak dimasukkan dalam teks laporan. Karena apabila
dimasukkan dalam teks laporan, dapat mengganggu kontinuitas laporan, dan lebih
jauh lagi dikhawatirkan dapat mengggagu pengertian mengenai hal-hal yang
diuraikan dalam teks laporan. Lampiran laporan, dapat berupa; peraturan
perundangan, surat-surat, bagan, diagram, tabel gambar, foto, denah, da lain-lain.
Apabila jenis/macam lampiran banyaj, perlu dituliskan nomor urutannya. Misalnya,
lihat lampiran I, lihat lampiran II, dan selanjutnya. Kepustakaan perlu di cantumkan,
apabila penulisan suatu laporan mengambil acuan dari berbagai buku atau hasil
penelitian yang sudah dipublikasikan.

G. Contoh Format Laporan Pekerjaan

JUDUL
I. KATA PENGANTAR
II. DAFTAR ISI
III. LAPORAN KETUA PANITIA PENYELENGGARA
IV. SAMBUTAN KEPALA
V. SAMBUTAN PEMIMPIN PROYEK
VI. TAHAP KEGIATAN
a. Tahap Persiapan
1.      Penyusunan panitia
2.      Penyusunan materi penataran
3.      Lain-lain,
b.      Tahap Pelaksanaan
1.      Pembukaan
2.      Penyajian materi
3.      Penatar
4.      Petatar
5.      Tahap penutupan
VII.            LAMPIRAN
a.       Surat keputusan kepanitiaan
b.      Rancangan kegiatan:
c.       Surat-surat persiapan;
d.      Formulir;
e.       Edaran pers;
f.       Analisis biodata peserta penataran;
g.      Laporan ketua panitia pada penutupan;
h.      Kesan dan pesan peserta;
i.        Contoh piagam;
j.        Daftar nama peserta
k.      Lembar evaluasi.

H.  Contoh Format Laporan Penelitian


BAB I  PERMASALAHAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Identifikasi Masalah;
C.     Batasan Masalah dan Paradigma Penelitian;
D.    Tujuan Penelitian;
E.     Kegunaan Hasil Penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
A.    Asumsi dan Hipotesis Penelitian
1.      Asumsi;
2.      Hipotesis Penelitian.
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A.    Populasi dan Sampel;
B.     Validitas dan Reliabilitas Instrumen;
C.     Teknik Pengumpulan Data;
D.    Pengujian Persyaratan Analisis;
E.     Teknik Analisis Data.
BAB IV   HASIL PENELITIAN, PENGUJIAN HIPOTESIS, DAN PEMBAHASAN
A.    Deskripsi Hasil Penelitian;
B.     Hasil Pengujian Hipotesis;
C.     Pembahasan Hasil Penelitoan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan;
B.     Saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1.      Lampiran instrumen penelitian;
2.      Lampiran hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrument;
3.      Lampiran data mentah;
4.      Lampiran analisis data termasuk perhitungan pengujian hipotesis;
5.      Lampiran yang lain, seperti perijinan dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pemilihan judul sebuah karya tulis ilmiah merupakan bagian yang paling penting,
karena judul adalah kalimat pertama yang dibaca oleh pembaca ataupun oleh reviewer
ketika mereka menyeleksi karya tulis ilmiah dari author (Nurislami 2018). Judul yang
baik itu merefleksikan apa yang dibuat di karya tulis ilmiah tersebut. Terkadang judul
yang diberikan tidak sesuai dengan kandungan artikel nya. Ada juga judul yang diberikan
terkadang terlalu panjang sehingga terkesan tidak efisien. Disisi lain terkadang judul juga
terlalu pendek dengan demikian tidak dapat di prediksi apa yang ditulis dalam artikelnya.
Ada juga dijumpai judul yang tidak sesuai dengan isi karya ilmiah yang ditulis.

Abstrak adalah tulisan sederhana dan pendek, rangkuman dari karya ilmiah atau
makalah yang berdiri sendiri dan dapat digunakan oleh pembaca sebagai sebuah tinjauan
umum (ikhtisar). Tujuan utama pembuatan abstrak adalah untuk memberikan informasi
ringkas tentang penelitian yang bersangkutan, yang memungkinkan pembaca untuk
mengambil keputusan apakah tulisan tersebut akan bermanfaat untuk dibaca. Abstrak
biasanya ditulis untuk skripsi/tesis/laporan lengkap paling banyak dua halaman,
sedangkan untuk makalah ilmiah paling banyak setengah halaman. Meskipun anda
berfikir telah mengetahui wujud makalah, selalu tuliskan abstrak terakhir kali agar dapat
memberikan rangkuman yang lebih akurat dari hal-hal yang sudah ditulis.

Laporan adalah alat komunikasi organisasi untuk menyampaikan informasi


yang bersifat factual secara rinci dari satu pihak ke pihak lain. Bahasa yang digunakan
dalam membuat laporan haruslan memakai bahasa yang formal, jelas, baik, dan juga
harus teratur. Pernyataan dalam laporan harus berdasarkan pada fakta atau kenyataan.
Penulisan judul dan subjudul disusun dengan tertaur dengan perencanaan yang baik. Jenis
laporan dapat ditinjau dari beberapa hal.

3.2 SARAN

 Untuk Pembaca, makalah ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran dalam


membuat judul,abstrak, dan laporan sebaiknya harus membahas dan membuatnya
dengan benar, dan mudah dipahami. Dan dalam penulisan judul, abstrak , dan laporan
ada baiknya dalam penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan.
DAFTAR PUSTAKA

Wati, Sakdiah, dan Ida Rohana. 2020. “Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi”.
Palembang: NeorFikri Palembang.

https://blog.typoonline.com/cara-penulisan-judul-yang-benar/ . Diakses pada tanggal 11

September 2021

https://www.duniadosen.com/penulisan-judul-yang-benar/\ . Diakses pada tanggal


11 September 2021

https://enjiner.com/cara-membuat-abstrak/. ( Diakses pada tanggal 15 Desember


2021 )

Unila.2018.Format Penulisan Karya Ilmiah.Bandar Lampung:Universitas Lampung.

Islami,Nur ( 2018 ) https://mpf.fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/Buku-


Ajar-2018_part2-110-231.pdf ( Diakses pada 15 Desember 2021)

Ayuk Witantri. (2016) http://blog.unnes.ac.id/ayukwitantri/2016/02/18/pengertian-
tujuan-manfaat-jenis-dan-ciri-dari-laporan/ (Diakses pada 15 Desember 2021 )

Juwita, Silvia Ratna, dkk. (2019). Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Esa Unggul.
Mughnifar Ilham (2019) https://materibelajar.co.id/pengertian-laporan/ (diakses pada 15
Desember 2021 )

Anda mungkin juga menyukai