Anda di halaman 1dari 15

KEHILANGAN JIWA

STRES

Disusun Oleh :

Nama : Indri Lestari


Nim : PO7120121046
Tingkat : 2A
MK : Keperawatan Jiwa
Dosen Pengampu : Dr. Ira Kusumawaty, S.Kp. M.Kes, MPH

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI D-III KEPERAWATAN POALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2022?2023
A. KASUS
Seorang karyawan berumur 28 tahun mengatakan sulit tidur karena
memikirkan pekerjaan yang belum diselesaikan dan deadline sudah dekat
sehingga membuat dia tidak bisa tidur dan nafsu makan menurun, badan
klien terlihat kurus karena klien tidak ada waktu untuk berolahraga. Klien
tersebut juga jarang berkomunikasi dengan keluarganya dirumah karena
tiap harinya dia kerja sehingga jarang meluangkan waktu untuk
keluarganya. Klien juga jarang berinteraksi dengan orang yang ada
disekitar lingkungan rumahnya.

A. JURNAL
JURNAL NAMA ISI HASIL
1. STRES KERJA Dian Stres merupakan Pada setiap
KARYAWAN Anggraini bagian yang tidak organisasi harus
Kusumajati terhindarkan dari dapat memahami
peran seorang adanya berbagai
karyawan dalam gejala yang dapat
suatu organisasi. menyebabkan stress
Ada banyak kerja. Stres timbul
alasan mengapa karena adanya
karyawan tuntutan fisik atau
mengalami stres lingkungan dan
dalam bekerja. situasi sosial yang
Stres merupakan menyebabkan
ketegangan yang perubahan psikologis
dihasilkan ketika dan perilaku
seseorang dalam individu. Sumber-
memandang suatu sumber yang
masalah tersebut menyebabkan stress
telah mengancam kerja ada yang
dirinya. Ada berhubungan dengan
berbagai macam pekerjaan dan di luar
bentuk stress, pekerjaan. Sumber-
yaitu hypo-stress, sumber stress kerja
eu-stress, hyper- yang berhubungan
stress, dan dengan pekerjaan
distress. Sumber- adalah organisasi,
sumber stres kelompok kerja,
dalam lingkungan keamanan kerja,
kerja yaitu relocation,
environment remuneration, career,
factors, dan workload.
organizational Sumber-sumber yang
stressor, group berhubungan di luar
stressor, dan pekerjaan adalah
individual individu, change in
stressor. Selain itu life structure, stress
terdapat beberapa and behavior, dan
factor yang environment factors.
menyebabkan
stress kerja yaitu
biologis,
social/culture,
psychodynamic,
rational,
experiential, dan
spiritual.
2. STRES KERJA Venny Stres kerja dapat Berdasarkan hasil
DITINJAU Marchelia menimbulkan penelitian dapat
DARI SHIFT berbagai disimpulkan bahwa
KERJA PADA konsekuensi pada terdapat perbedaan
KARYAWAN individu tingkat stres antara
pekerja.Baik shift pagi, siang dan
secara fisiologis, malam dengan nilai
psikologis dan signifikan yaitu
perilaku.Stres 0,000 (<0,05). Stres
yang dialami tertinggi berada pada
secara terus- shift malam sebesar
menerus dan tidak 71.25. Sedangkan
terkendalibisa tingkat stress
menyebabkan terendah berada pada
terjadinya burnout shift siang sebesar
yaitu kombinasi 60.72. Penelitian ini
kelelahan secara diikuti oleh 121
fisik, psikis dan karyawan, sebanyak
emosi.Bagi 39 subjek yang
organisasi, stres di bekerja pada shift
tempat kerja dapat siang (32,2%), 40
berakibat pada subjek yang bekerja
rendahnya pada shift malam
kepuasan kerja, (33,1%) dan 40
kurangnya subjek bekerja pada
komitmen shift pagi (34,7%).
terhadap Rata-rata karyawan
organisasi, mengalami stress
terhambatnya dalam kategori
pembentukan sedang sebanyak 95
emosi positif, subjek dengan
pengambilan persentase 78,5%.
keputusan yang
buruk, rendahnya
kinerja, dan
tingginya
turnover.Stres di
tempat kerja pada
akhirnya bisa
menyebabkan
terjadinya
kerugian finansial
pada organisasi
yang tidak sedikit
jumlahnya.
3. PENGARUH Tri Stres kerja adalah Berdasarkan hasil
STRES KERJA Wartono suatu kondisi analisa penelitian
TERHADAP ketegangan yang terhadap hasil yang
KINERJA mencipta-kan telah dilakukan maka
KARYAWAN adanya Tingkat stres kerja
ketidakseim- karyawan pada
bangan fisik dan majalah Mother And
psikis, yang Baby adalah tinggi
mempengaruhi yaitu 59,78% dan
emosi, proses dilihat dari sub
berfikir dan variabel-varibel
kondisi seorang jawaban responden
karyawan, dalam yaitu jawaban setuju
hal ini tekanan sebesar 43,11%. Dan
tersebut Beban kerja terlalu
disebabkan oleh banyak
lingkungan menyebabkan
pekerjaan tempat menjadi stres hal ini
karyawan tersebut dapat dilihat dari
bekerja. jawaban sub variabel
setuju sebesar
59,86%.
4. PENGARUH Peni Stress kerja Berdasarkan
STRESS Tunjungsar merupakan penelitian dan
KERJA i Kondisi yang pembahasannya,
TERHADAP muncul dari maka penulis dapat
KEPUASAN interaksi antara menarik suatu
KERJA manusia dan kesimpulan beberapa
KARYAWAN pekerjaannya serta hal sebagai berikut:
PADA dikarakteristikkan 1. Stres kerja
KANTOR oleh perubahan pada Kantor
PUSAT PT. manusia yang Pusat PT. Pos
POS memaksa mereka Indonesia
INDONESIA untuk (PERSERO)
(PERSERO) menyimpang dari Bandung
BANDUNG fungsi normal yang diambil
mereka. dari 5 (lima)
Sedangkan indikator
kepuasan kerja yaitu tuntutan
merupakan tugas,
evaluasi yang tuntutan
menggambarkan peran,
seseorang atas tuntutan
perasaan sikapnya antara
senang atau tidak pribadi,
senang puas atau struktur
tidak puas dalam organisasi
bekerja. Tujuan dan
dari penelitian ini kepemimpina
adalah untuk n organisasi.
mengetahui stress Dari kelima
kerja, kepuasan indikator
kerja dan menguji tersebut, skor
pengaruh stress total paling
kerja terhadap tinggi adalah
kepuasan kerja pada
karyawan pada indikator
Kantor Pusat PT. tuntutan tugas
sebesar
82,8%. Hal
ini berarti
karyawan
mengalami
stress kerja
karena beban
pekerjaan
yang cukup
banyak.
2. Hubungan
stres kerja
pada Kantor
Pusat PT. Pos
Indonesia
(PERSERO)
Bandung
dengan
kepuasan
kerja adalah
cukup kuat
atau sedang.
Dimana stres
kerja
memiliki
pengaruh
pada
kepuasan
kerja sebesar
34,3% dan
sisanya
sebesar
65,7%
dipengaruhi
oleh
faktorfaktor
dari luar
variabel
stress kerja.
Hal ini berarti
stress kerja
yang dialami
karyawan PT.
Pos Indonesia
(Persero)
Bandung
dalam kondisi
stress yang
tidak terlalu
tinggi
sehingga
masih dapat
diantisipasi
dengan
melakukan
pekerjaan
yang lebih
baik dan
menyebabkan
karyawan
tetap merasa
puas akan
hasil
pekerjaannya.
5. PENGARUH Muhamma Stres kerja Hasil dari penelitian
LINGKUNGA d Rizki merupakan mengenai analisis
N KERJA Djamhur perasaan tertekan deskriptif
TERHADAP Hamid yang dialami menunjukan bahwa
STRES KERJA Yuniadi karyawan dalam variabel lingkungan
KARYAWAN Mayowan melaksanakan kerja fisik (X1)
pekerjaan, yang memiliki nilai rata-
dipengaruhi oleh rata sebesar 4,14
tanggapan yang berarti bahwa
masing-masing responden
individu dan menanggapi dengan
psikologi, yaitu setuju terhadap
konsekuensi dari lingkungan kerja
setiap kegiatan di fisik dan variabel
lingkungan kerja lingkungan kerja non
yang membebani fisik memiliki nilai
tuntutan rata-rata sebesar 4,11
psikologis atau yang berarti bahwa
fisik yang responden
berlebihan. menanggapi dengan
Karena dalam setuju terhadap
menjalankan lingkungan kerja non
pekerjaannya fisik (X2). Ratarata
karyawan akan stres kerja (Y)
berinteraksi didapatkan sebesar
langsung dengan 1,73 yang berarti
lingkungan kerja bahwa responden
yang berada di menanggapi dengan
setiap bagian tidak setuju terhadap
perusahaanya. stres kerja karyawan
Jadi lingkungan
kerja akan sangat
berpengaruh
terhadap stres
yang akan
diterima karyawan
atau dapat
diartikan juga
bahwa lingkungan
kerja merupakan
salah satu cara
yang dapat
dilakukan untuk
dapat mengontrol
atau
meminimalkan
stres yang
diterima oleh
karyawan.
6. STRES KERJA Novita Dalam pekerjaan Dari hasil pengujian
DAN Wahyu dan aktivitas dengan uji hipotesis
DISIPLIN Setyawati , operasional secara parsial (uji-t)
KERJA Nur Ade perusahaan, signifikansi bahwa
TERHADAP Aryani , karyawan harus variabel Stres Kerja
KINERJA Endah mampu bekerja (X1) berpengaruh
KARYAWAN Prawesti dibawah tekanan negatif dan
Ningrum (underpressure) signifikan terhadap
yang banyak Kinerja Karyawan
dialami oleh (Y) di Stasiun
karyawan di Manggarai, Jakarta
berbagai Selatan yang
perusahaan. Disisi menyatakan bahwa
lain bila stres terdapat pengaruh
terlalu tinggi, stres kerja terhadap
kinerja karyawan kinerja karyawan.
akan menurun Temuan lainnya uji
karena stres hipotesis secara
mengganggu parsial (uji-t)
pelaksanan signifikansi bahwa
pekerjaan. variabel Disiplin
Apabila karyawan Kerja (X2)
merasa berbahagia berpengaruh positif
dalam dan signifikan
pekerjaannya, terhadap Kinerja
maka karyawan Karyawan (Y) di
pada umumnya Stasiun Manggarai,
mempunyai Jakarta Selatan yang
disiplin. menyatakan bahwa
Sebaliknya terdapat pengaruh
apabila semangat disiplin kerja
kerja rendah, terhadap kinerja
maka karyawan karyawan.
akan Berdasarkan hasil
menyesuaikan diri analisis data dalam
dengan kebiasaan- penelitian ini
kebiasaan yang diperoleh kesimpulan
tidak baik. bahwa Stres Kerja
(X1) dan Disiplin
Kerja (X2) secara
bersama-sama
(simultan)
berpengaruh
terhadap Kinerja
Karyawan (Y) di
Stasiun Manggarai,
Jakarta Selatan.
7. PENGARUH Makkira, Stres kerja adalah Stres Kerja
STRES M.Syakir, kondisi berpengaruh
KERJA, Sandi ketergantungan signifikan terhadap
KOMUNIKASI Kurniawan yang prestasi kerja
KERJA DAN , Amar San mempengaruhi karyawan pada PT.
KEPUASAN emosi, proses Prima Karya
KERJA berpikir, dan Manunggal
TERHADAP kondisi seseorang. Kabupaten Pangkep.
PRESTASI Orang-orang yang Komunikasi Kerja
KERJA mengalami stres berpengaruh
KARYAWAN menjadi nervous signifikan terhadap
PADA PT. dan merasakan prestasi kerja
PRIMA kekuatiran karyawan pada PT.
KARYA kronis.Stress Prima Karya
MANUNGGA adalah suatu Manunggal
L kondisi Kabupaten Pangkep.
KABUPATEN ketergantungan Kepuasan Kerja
PANGKEP yang menciptakan berpengaruh
adanya ketidak signifikan terhadap
seimbangan fisik prestasi kerja
dan psikis yang karyawan pada PT.
mempengaruhi Prima Karya
emosi proses Manunggal
berpikir dan Kabupaten Pangkep.
kondisi seorang Secara simultan Stres
karyawan, stresss Kerja, komunikasi
terlalu besar dapat kerja dan kepuasan
mengancam kerja berpengaruh
kemampuan signifikan terhadap
seseorang untuk prestasi kerja
menghadapi karyawan pada PT.
lingkungan Prima Karya
Manunggal
Kabupaten Pangkep.
8. PENGARUH Chadek Stres kerja adalah Berdasarkan hasil
STRES KERJA Novi ketegangan yang analisis data dan
DAN Charisma dialami karyawan pembahasan hasil
KEPUASAN Dewi , I karena adanya penelitian pada bab
KERJA Wayan ketidakseimbanga sebelumnya maka
TERHADAP Bagia , n antara tuntutan dapat ditarik
KINERJA Gede Putu pekerjaan dengan simpulan sebagai
KARYAWAN Agus Jana kemampuan berikut (1) ada
PADA Susila karyawan dalam pengaruh positif dan
BAGIAN menyelesaikan signifikan stres kerja
TENAGA pekerjaanya. Hal dan kepuasan kerja
PENJUALAN ini sejalan dengan terhadap kinerja
UD SURYA pendapat Anoraga karyawan, (2) ada
RADITYA (2001), Rivai dan hubungan negatif
NEGARA Deddy (2010) dan signifikan stres
memandang stres kerja terhadap
kerja sebagai kepuasan kerja
kondisi karyawan, (3) ada
ketegangan yang pengaruh negatif dan
timbul karena signifikan stres kerja
ketidakmampuan terhadap kinerja
karyawan karyawan, dan (4)
menghadapi ada pengaruh positif
perubahan pada dan signifikan
lingkungan kepuasan kerja
perkerjaan. terhadap kinerja
Indikator stres karyawan pada
kerja yang bagian tenaga
digunakan dalam penjualan UD Surya
penelitian ini Raditya Negara.
didasarkan
pendapat Wahjono
(2010), Siagian
(2006) dan
Handoko (2001)
diantaranya (1)
beban kerja yang
berlebihan, (2)
desakan waktu,
(3) kualitas
supervisi yang
tidak
proporsional, (4)
ambiguitas peran,
(5) wewenang dan
tanggung jawab
tidak seimbang,
(6) konflik antar
pribadi dan
kelompok, dan (7)
perbedaan
harapan
perusahaan dan
karyawan.
9. PENGARUH Sulastri , Stres merupakan Hasil penelitian ini
STRES Onsardi salah satu juga didukung oleh
KERJA, DAN penghambat penelitian Chandra
BEBAN kinerja karyawan. (2017) berdasarkan
KERJA, Stres adalah suatu hasil penelitiannya
TERHADAP kondisi dinamik hasil persamaan
KINERJA yang didalamnya regresi linier
KARYAWAN seorang individu berganda diketahui
dikonfrontasikan beban kerja
dengan suatu berpengaruh negatif
peluang. terhadap kinerja
Termasuk kendala karyawan pada PT.
atau tuntutan yang Auto Cntral Finance
di kaitkan dengan Cabang Langsa.
apa yang sangat Hasil Uji T diperoleh
diinginkannya dan pada variabel beban
yang kerja perpengaruh
dihasilkannya, tidak signifikan
dipersepsikan terhadap kinerja, dan
sebagai tidak pasti stres kerja
dan penting. berpengaruh
Faktor signifikan terhadap
penghambat lain, kinerja. Helanjutnya
terhadap kinerja hasil uji F diketahui
karyawan adalah bahwa secara
adanya tekanan bersama- sama beban
yang dirasakan kerja dan stres kerja
oleh karyawan berpengaruh
yang ditimbulkan signifikan terhadap
oleh faktor kinerja karyawan.
organisasi. Dalam Hasil koefisien
perkembangannya determinasi
, ada beberapa diperoleh 0,263 atau
faktor organisasi 26,3 % dipengaruhi
yang secara oleh kinerja. Dan
positif mampu sisanya sebesar 73,
menimbulkan 7% dipengarruhi
stres ditingkat dipengaruhi oleh
kerja. Diantaranya variabel lain.
konflik,
ketersaingan,
beban kerja,
situasi kerja, gaya
kepemimpinan
dan struktur
organisasi.
10 PENGARUH Nadia Stres kerja yang Tingkat stres kerja
. STRES KERJA Antonita dialami seseorang yang dirasakan oleh
TERHADAP Christy dan menurut Davis karyawan bagian
KINERJA Sholihati dan Newstrom produksi di PT Catur
KARYAWAN Amalia dalam Rivai dan Kartika Jaya berada
Mulyadi (2013) pada kategori yang
disebabkan karena tinggi. Faktor yang
tugas yang terlalu paling berpengaruh
banyak sehingga pada tingginya stres
dapat kerja pada karyawan
menimbulkan bagian produksi di
stres bila kuantitas PT Catur Kartika
tugas tidak Jaya adalah
seimbang dengan ambiguitas peran
kemampuan yang serta kurangnya
dimiliki kesempatan bagi
karyawan, karyawan bagian
supervisor yang produksi untuk
tidak terampil, mengembangkan
batas waktu yang karir yang memiliki
terlalu singkat nilai rata-rata sama
dalam yaitu 4,67. Pada
menyelesaikan dimensi ambiguitas
pekerjaan, tidak peran faktor stres
dipercaya dalam tertinggi adalah para
melakukan suatu karyawan selalu
tanggung jawab, memiliki tugas yang
ambiguitas peran, menumpuk dan
berbedanya nilai berlebih.
individu dengan
perusahaan,
frustrasi,
perubahan dalam
jenis pekerjaan
yang dilakukan
dan adanya
konflik dalam
peran yang
dijalankan

B. INTI POKOK KASUS


a) Data-Data Pendukung
Berdasarkan jurnal keperawatan nasional vol.1 ,nomor1 february
2023/ Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 34 responden
yang didapatkan bahwa mayoritas responden berusia 22 tahun yaitu 25
orang (73,6%). Hal ini di karenakan usia mahasiswa yang sedang
mengerjakan skripsi berada pada masa dewasa awal 20-35 tahun, tugas
dewasa awal memiliki perkembangan psikososial dan lebih berperan
dalam masayarakat dan kehidupan sosial, usia ini juga berpengaruh
terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang (Suwaryo & yuwono,
2017). Pada penelitian ini mayoritas responden memiliki jenis kelamin
perempuan yaitu dengan persentase 33 orang (94,1%). Hal ini dikareankan
mahasiswa keperawatan mayoritas berjenis kelamin perempuan. Jenis
kelamin berpengaruh untuk berperan terhadap terjadinya stres.
dikarenakan perempuan dan lakilaki memiliki perbedaan saat mengahdapi
konflik. (Nasrani dan Purnawati,2019) . Hasil didapatkan dari 34
repsonden dari uji univariat yaitu mayoritas responden mengalami stres
sedang sebanyak 27 orang (97,4%) dan sebagian kecil mengalami stres
berat 7 orang (20,6%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi mengalami stres sedang
yaitu 27 orang (79,4%) dan sedikit 7 orang (20,6%)yang artinya yaitu p
value (0,001) < alpha (0,05).

b) Bahaya jika tidak di tangani


Berdasarkan konteks.co.id / firman r dkk stress akan membentuk
emosi seseorang menjadi tidak stabil dan orang yang sedang
mengalaminya akan menangis, marah, cemas atau bahkan menjadi
ketakutan secara mendadak. Stress juga dapat mengurangi suatu produksi
limfosit merupakana senyawa sel darah putih yang berperan penting bagi
tubuh. Kehilangan perasaan bahagia tentunya bersifat relative bagi setiap
orang, namun seseorang tersebut tentu akan sepakat bahwa stress yang
berkepanjangan dapat menghilangkan perasaan bahagi.

c) Pihak yang berperan


Masalah stres yang dialami oleh mahasiswa harus mendapatkan
penanganan dari pihak kampus namun juga pihak lain yang terlibat
khususnya orang tua agar mahasiswa dapat mengelola stres nya dengan
baik. Stres mungkin tidak serta merta akan menghilang begitu saja, namun
apabila mahasiswa mendapatkan perhatian dan penanganan dalam
menghadapi stresnya, dapat menurunkan dampak negatif yang akan
terjadi. Jika stres yang dialami mahasiswa semakin besar dan
berkelanjutan maka mahasiswa akan sulit dalam melanjutkan study,
menyebabkan berkurangnya keinginan belajar, mengulang mata kuliah,
bahkan yang terburuk akan di drop out dari kampus. Dampak negatif
lainnya dapat menyerang kaitannya dengan masalah sosial, kepribadian,
konsep diri, kesehatan fisik, kesehatan psikis, dan perilaku yang
menyimpang (Aryani, 2016).

d) Implementasi bersama
Berdasarakan jurnal pendidikan agama fakultas dharma acary.vol
7. Nomor 2 september 2020 Menyikapi hal tersebut untuk mengurangi
stress pada mahasiswa yang disebabkan oleh pikiran yang tertekan dan
cemas terhadap tugas akhir (skripsi) perlu melakukan latihan penenangan
pikiran yang biasanya dilakukan dengan mempraktikkan meditasi.
Meditasi sendiri dalam Yoga Sutra Patanjali disebut dengan dhyana yang
merupakan tahapan ketujuh dari delapan tahapan yoga (Astangga Yoga).
Sehingga dengan mempraktikkan meditasi diharapkan dapat membuat
mengurangi tingkat stress, membuat pikiran menjadi lebih tenang dan
mengurangi kecemasan yang belebihan.
Berdasarkan jurnal s1 keperawatan stikes Yogyakarta/desember 31
2022 pada mahasiswa tingkat akhir bahwa terapi tertawa dapat
menurunkan skor stres. Begitupula dengan penelitian Fitria & Putri (2021)
menunjukkan hasil bahwa sekelompok mahasiswa yang diberikan terapi
tertawa terbukti mengalami penurunan rata-rata stres dibandingkan dengan
mahasiwa yang tidak diberikan tindakan apapun. pendidikan kesehatan
terkait manajemen stres dan demostrasi terapi tertawa dilakukan dengan
tujuan mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan terkait pengelolaan
stres dan dapat mengimplentasikan terapi tertawa sebagai salah satu cara
untuk mengurangi stres. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan terkait
manajemen stres dan demostrasi terapi tertawa didapatkan kenaikan
tingkat pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam mengelola stress.
Berdasarkan jurnal eudharman journal, maret 2019, volume 3(no.1)
Disarankan untuk mahasiswa solusi yang dapat membantu mahasiswa
mengurangi tingkat stress, disarankan bagi intansi pendidikan dapat
menjadi salah satu sumber pustaka dan informasi baru untuk menambah
wawasan bagi mahasiswa maupun dosen terutama dalam penanganan
management stress.

C. TINDAKAN KASUS/IMPLEMENTASI
Untuk Klien :
 Mengedukasi klien cara memanfaatkan waktu kerja
 Mengedukasi klien tentang melakukan olahraga
 Mengedukasi klien cara menghindari kebiasaan yang membosankan

Untuk Perusahaan :
 Mengedukasi perusahaan Melakukan perbaikan iklim organisasi
 Mengedukasi perusahaan Melakukan perbaikan terhadap lingkungan fisik
 Mengedukasi perusahaan Menyediakan sarana olahraga
 Mengedukasi perusahaan Melakukan analisis dan kejelasan tugas
 Mengedukasi perusahaan Meningkatkan partisipasi dalam proses
pengambilan keputusan
 Mengedukasi perusahaan Melakukan restrukturasi tugas
 Mengedukasi perusahaan Menerapkan konsep Manajemen Berdasarkan
Sasaran. (Indonesia, 2011)
REFERENSI
(Kusumajati, 2010)Kusumajati, D. A. (2010). Stres Kerja Karyawan. Humaniora,
1(2), 792. https://doi.org/10.21512/humaniora.v1i2.2920
(Gunawan, 2018)Gunawan, H. (2018). Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan. Bongaya Journal for Research in Management (BJRM), 1(2), 56–
61. https://doi.org/10.37888/bjrm.v1i2.90
(Indonesia, 2011)Indonesia, U. K. (2011). Universitas Komputer Indonesia Page
1. 1(1), 1–14.
(Dahlan, 2014)Dahlan. (2014). нской организации по разделу
«Эпидемиологическая безопасностьNo Title. Manajemen Asuhan
Kebidanan Pada Bayi Dengan Caput Succedaneum Di Rsud Syekh Yusuf
Gowa Tahun, 4(2014), 9–15.
(Rizki et al., 2016)Rizki, M., Hamid, D., & Mayowan, Y. (2016). “Pengaruh
Lingkungan Kerja Terhadap Stres Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan Malang).” Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB)|Vol, 41(1), 9–15.
(Zhou et al., 2020)Zhou, Yang, & Wang. (2020). No 主観的健康感を中心とした
在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析 Title.
File:///C:/Users/VERA/Downloads/ASKEP_AGREGAT_ANAK_and_REMAJ
A_PRINT.Docx, 21(1), 1–9.
(Setyawati et al., 2018)Setyawati, N. W., Aryani, N. A., & Ningrum, E. P. (2018).
Stres Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Riset
Manajemen Dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT, 3(3), 405–412.
https://doi.org/10.36226/jrmb.v3i3.158
(Kurniawan et al., 2022)Kurniawan, S., Sani, A., & Ngando, A. M. (2022).
Pengaruh Stres Kerja, Komunikasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap
Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Prima Karya Manunggal Kabupaten
Pangkep. AMKOP Management Accounting Review (AMAR), 2(1), 20–27.
https://doi.org/10.37531/amar.v2i1.141
(Putu & Dkk, 2018)Putu, G., & Dkk. (2018). Pengaruh stres kerja dan kepuasan
kerja terhadap UD surya raditya negara. Jurnal Manajemen, 4(2), 154–161.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/BISMA-JM/article/view/22015
(Oktaviani & Irmayanti, 2021)Oktaviani, D. N., & Irmayanti, N. (2021). Pengaruh
Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. PSIKOWIPA (Psikologi Wijaya
Putra), 2(1), 20–28. https://doi.org/10.38156/psikowipa.v2i1.43

Anda mungkin juga menyukai