Pengertian
``Stres adalah satu absraksi .orang tidak dapat melihat pembangkit stress
( stressor) . yang dapat dilihat adalah akibat dari pembangkit stress``. Menurut Dr.
Hans Selye , guru besar emeritus (purnawirawan) dari Universitas Montreal dan
penemu Stres. Sebagai ahli faal dia tertarik pada bagaimana cara stress
mempengaruhi badan. Dia mengamati serangkaian perubahan bio kimia dalam
sejumlah organisme yang beradaptasi terhadap berbagai macam tuntutan
lingkungan. Rangkaian perubahan ini ia namakan general adaptation syndrome,
yang terdiri dari tiga tahap .
Pandangan Selye ini mendapat kritik dari sejumlah peneliti lain. Stres harus
dilihat sebagai fungsi dari individu yang menafsirkan situasi. Reaksi orang tidak akan
sama terhadap situasi stress yang sama. Orang tidak langsung memberikan
jawaban langsung kepada rangsangan , tetapi dia lebih melihat terhadap arti yang di
berikan pada rangsangan. Contoh :`` Orang tidak akan langsung minum kalau
melihat gelas ada cairan jika cairan tersebut tidak ada artinya baginya’’. Setiap orang
memiliki peta kognitif dari lingkungannya, setiap benda mati atau benda hidup yang
ada di lingkungannya masing-masing itu memiliki makna yang berbeda-beda. Karna
itu rangsang atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan itu sendiri tidak
membangkitkan stress, tetapi individu sendiri harus mempersepsikan sebagai situasi
yang penuh stress.
Stres yang meningkat sampai untuk kerja mencapai titik optimal nya merupakan
stress yang baik,yang menyenangkan. Agar tetap dalam berada kesehatan yang
baik dan bekerja pada tingkat puncak, kita harus mampu mengenali titik optimal kita
dan mampu menggunakan teknik-teknik menghadapi stress. Meskipun sebab-sebab
stress adalah khusus (Misalnya teguran dari atasan, pertengkaran dengan istri,
masalah keuangan,dll) dan hasil dari stres juga khusus (Misalnya sakit perut,sakit
kepala, serangan jantung, tekanan darah tinggi, dll)tidak ada sebab khusus yang
menghasilkan hasil khusus (tidak ada hubungan langsung).
- Menjadi overexcited
- Cemas
- Merasa tidak pasti
- Sulit tidur pada malam hari
- Menjadi mudah bingung dan lupa
- Merasa gugup (Nervous)
Termasuk dalam kategori ini ialah tuntutan fisik dan tuntutan tugas. Tuntutan fisik
meliputi :
a. Bising
Bising selain dapat menimbulkan gangguan sementara atau tetap pada alat
pendengaran kita, juga dapat merupakan sumber stress yang menyebabkan
peningkatan dari kesiagaan dan ketidakseimbangan psikologi kita. Bising yang
berlebih sekitar 80 desibel dapat menimbulkan stres (Ivancevich dan
Matteson). Akibat paparan dalam bising dala bentuk perilaku, misalnya
penurunan unjuk kerja/produktivitas, terjadi kecelakaan, bersikap lebih
negative terhadap orang lain.
b. Vibrasi (getaran)
Merupakan sumber stress yang kuat yang mengakibatkan peningkatan taraf
catecholamine dan perubahan dari berfungsinya sesorang secera psikologial
dan neurological. Dalam penelitian dari Sutherland dan Cooper (1986)
ditemukan bahwa kondisi kerja yang tidak menyenangkan karena adanya
getaran dinilai sebagai pembangkit stress oleh 37% dari bekerja.
c. Hygiene
Hygiene : lingkungan yang kotor dan tidak sehat merupakan pembangkit
stress. Misalnya toilet yang kurang memadai. Hal ini dinilai oleh para pekerja
sebagai factor tinggi pembangkit stress.
Sedangkan factor-faktor tugas mencakup: kerja shift/kerja malam, beban kerja,
dan penghayatan dari resiko dan bahaya.
a. Kerja shift/kerja malam
Penelitian menunjukkan bahwa kerja shift merupakan sumber utama dari
stress bagi para pekerja pabrik (Monk&Tepas,1985). Para pekerja shift lebih
sering mengeluh tentang kelelahan dan gangguan perut daripada para pakerja
pagi.
b. Beban kerja
Beban kerja berlebih dan beban kerja terlalu sedikit merupakan pembangkit
stres. Beban kerja dapat dibedakan lebih lanjut ke dalam beban kerja
berlebih/terlalu sedikit “kuantitatif” yang timbul sebagai akibat dari tugas-tugas
yang terlalu banyak/sedikit diberikan kepada tenaga kerja kepada untuk
diselesaikan dalam waktu tertentu. Beban kerja berlebih/terlalu sedikit
“kualitatif” yaitu jika orang merasa tidak mampu untuk melakukan suatu tugas,
atau tugas tidak menggunakan keterampilan dan atau potensi dari kerja. Untuk
bekerja selama jumlah jam yang sangat banyak merupakan sumber tambahan
dari stress.
Paparan terhadap risiko dan bahaya : risiko dan bahaya digandengkan dengan
jabatan tertentu merupakan sumber dari stress. Makin besar kesedaran akan
bahaya, makin besar depresi dan kecemasan. Risiko dapat dikurangi melalui
pelatihan dan pendidikan.
3.2 Peran Individu Dalam Organisasi
a. konflik peran
konflik peran timbul jika seseorang tenaga kerja mengalami adanya :
1. pertentangan antara tugas-tugas yang harus ia lakukan dan antara
tanggung jawab yang ia miliki
2. tugas-tugas yang harus ia lakukan yang menurut pandangannya bukan
merupakan bagian dari pekerjaannya
3. tuntutan-tuntutan yang bertentangan dari atasan,rekan,bawahannya, attau
orang lain yang dinilai penting bagi dirinya.
Stres timbul karena ketidakcakapannya untuk memenuhi tuntutan-tuntuan
dan berbagai harapan terhadap dirinya.
b. Ketaksaan peran
Ketaksaan peran dirasakan jika sesorang tenaga kerja tidak memiliki cukup
informasi dapat melaksanakan tugasnya. Factor-faktor yang dapat
menimbulkan ketaksaan peran menurut Everlay dan Girdano ialah :
1. Ketidakjelasan dari sasran-sasaran (tujuan) kerja.
2. Kesamaran tentang tangggung jawab
3. Ketidakjelasan terhadap prosedur kerja
4. Kesamaran tentang aa yang diharapkan oleh orang lain
5. Kurang adaya balikan, atau ketidakpastian tentang unjuk-kerja pekerjaan.
3.3 pengembanga Karier (career development)
pengembangan karier merupakan pembangkit stres potensial yang mencakup
ketidakpastian pekerjaan, promosi berlebih, dan promosi yang kurang.
a. Job insecurity
Perubahan lingkungan menimbulkan masalah baru, sebagai akibatnya ialah
adanya pekerjaan lama yang hilang dan adanya pekerjaan yang hilang.
Ancaman akan kehilangan pekerjaan berkaitan dengan maslah kesehatan
yang parah, yang meliputi ulcres, colitis, dan alopecia. (Cobb&Kasl,1977)
b. Over dan Under-promotion
Stres yang timbul karena over-promotion memberikan kondisi yang sama
seperti beban kerja yang berlebihan. Harga diri yang rendah dihayati oleh
seseorang tenaga kerja yang mendapatkan promosi terlalu dini, atau yang
dipromosikan ke jabatan yang menuntut pengetahuan dan keterampilan yang
tidak sesuai dengan bakatnya.
3.4 Hubungan dalam Pekerjaan
Hubungan kerja yang tidak baik terungkap dalam gejala-gejala adanya
kepercayaan yang redah, Taraf pemberian support yang rendah, dan minat yang
rendah dalam pemecahan masalah dalam organisasi. Kelekatan kelompok,
kepercayaan antarpribadi dan rasa senang degan atasan, berhubungan dengan
penurunan dari stress pekerjaan dan kesehatan yang lebih baik. Begitu sebalinya
3.5 Struktur Dan Iklim Organisasi
Kebiasaan dan iklim dari organisasi adalah penting dalam memahami sumber
stress potensial. Kepuasaan dan ketidakpuasan kerja berkaitan dengan penilaian
dari struktur dan iklim organisasi. Factor stres yang ditemukenali dalam kategori
ini terpusat pada sejauh mana tenaga kerja dapat terlibat atau berperan serta
dan pada support sosial.
3. Memanajemeni stres
Reaksi yang dikenal dalam menghadapi stres ialah flight or fight, “ melarikan diri “,
secara fisik atau psikis dari situasi yang penuh stres atau “melawan stres”. Melarikan
diri dari situasi penuh stres secara fisik seperti meninggalkan ruangan kerja yang
menimbulkan stress, mengundurkan diri dari pekerjaan, dll. Sedangkan Melarikan
diri secara psikis ialah melarika diri dari dunia nyata ke dalam dunia khayal,
mencoba melupakan situasi penuh stres dengan cara minum alkohol, menghisap
ganja, dll. Pada dasarnya melarikan diri dari stres tidaklah menyelesaikan masalah,
bisa jadi masalah yang dihadapi bisa makin parah dan pribadi akan tetap sama.
Kalaupun mengalami perubahan kebanyakan berubah kearah negaitf.
1. Rekayasa Organisasi
2. Kerekayasan Kepribadian
3. Teknik penenang pikiran
4. Teknik penenangan melalui aktivitas fisik
1. kerekayasaan organisasi
teknik berusaha untuk mengubah lingkungan kerja agar tidak cepat dirasakan
sebagai lingkungan yang penuh stress, yang terutama perlu diubah adalah
factor pembangkit stress.
2. kerekayasaan pribadi
stretegi yang digunakan dalam kerekayasaan kepribadian ialah upaya yang
menimbulkan perubahan-perubahan dalam kepribadian individu agar dapat
dicegah timbulnya stress dan agar ambang stress dapat ditingkatkan.