Yoder dan Staudohar (1982 : 308) mendefinisikan Stres Kerja adalah Job stress
refers to a physical or psychological deviation from the normal human state that is
caused by stimuli in the work environment. yang kurang lebih memiliki arti suatu
tekanan akibat bekerja juga akan mempengaruhi emosi, proses berpikir dan
kondisi fisik seseorang, di mana tekanan itu berasal dari lingkungan pekerjaan
tempat individu tersebut berada.
Menurut Handoko (2011) stres yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan
seseorang untuk menghadapi lingkungan. Kondisi-kondisi yang cenderung
menyebabkan stres disebut stressor. Meskipun stres dapat diakibatkan oleh hanya
satu sressor, biasanya karyawan mengalami stres. Ada dua kategori penyebab
stres, yaitu on-the-job dan off the job.
Penyebab-penyebab stres “on-the-job” antara lain :
a. Beban kerja yang berlebihan contohnya adalah atasan memberikan tugas
yang terlalu banyak.
b. Tekanan atau desakan waktu contohnya adalah ketika tugas yang harus
dikerjakan dibatasi dengan waktu yang sedikit.
c. Kualitas supervisi yang jelek contohnya adalah kepala bagian yang tidak
bisa memberikan tugas secara baik kepada para bawahannya
k. Berbagai bentuk perubahan contohnya adalah aturan kerja dan jam kerja
yang berubah.
Dilain pihak stres karyawan juga dapat disebabkan masalah yang terjadi diluar
perusahaan.
penyebab-penyebab stres “off-the-job” yaitu :
a. Kekhawatiran finansial contohnya adalah terbatasnya masalah keuangan.
b. Masalah-masalah yang bersangkutan dengan anak contohnya adalah anak
sedang sakit dan tugas yang dibebankan banyak.
a. Kondisi kerja Kondisi kerja yang buruk berpotensi menjadi penyebab pekerja mudah
jatuh sakit, mudah stres, sulit berkonsentrasi, dan menurunnya produktivitas kerja.
Banyaknya pekerjaan yang dilakukan melebihi kapasitas kemampuan karyawan tersebut
yang akhirnya mengakibatkan karyawan tersebut merasa mudah lelah dan berada pada
perasaan cemas, dan tegang.
b. Konflik peran Karyawan yang bekerja diperusahaan yang sangat besar atau yang
kurang memiliki struktur yang jelas akan mengalami stres kerja karena konflik peran.
Mereka mengalami stres kerja akibat ketidakjelasan peran dalam bekerja dan tidak tahu
apa yang diharapkan oleh manajemen.
c. Pengembang karier Setiap individu pasti memiliki harapan ketika mulai bekerja
disuatu perusahaan atau organisasi. Namun pada kenyataannya, impian dan cita-cita
mereka untuk mencapai prestasi dan karier yang baik sering kali tidak terlaksana. Hal ini
bisa disebabkan karena ketidakjelasan struktur, sistem, pengembangan karier dan
penilaian prestasi kerja, budaya nepotisme dalam manajemen perusahaan atau karena
sudah tidak ada kesempatan lagi untuk melakukan promosi. Berdasarkan penjelasan
diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi stres
kerja antara lain: kondisi kerja, konflik peran, dan pengembangan karier.
Namun, stres karena hal tersebut bukanlah hal yang baik. Pasalnya, stres karena
pekerjaan bisa mengganggu kinerja seseorang, sehingga menyebabkan
produktivitas dan kreativitas menurun.
Tanda dan gejala fisik stres karena pekerjaan meliputi kelelahan, ketegangan otot,
sakit kepala, berdebar, dan sulit tidur.
Gangguan saluran cerna, seperti nyeri ulu hati, diare, dan sulit buang air besar
juga dapat muncul akibat stres pekerjaan.
Sementara itu, gejala psikis stres akibat pekerjaan antara lain depresi, kecemasan,
iritabilitas, pesimistis, hilang semangat, dan panik. Pekerja pun bisa sulit
berkonsentrasi dan membuat keputusan.
2. Rambut Rontok
Kehilangan beberapa helai rambut memang normal terjadi setiap harinya. Namun,
jika jumlah rambut yang rontok abnormal, misalnya lebih dari 100 helai per hari,
itu bisa menjadi tanda Anda mengalami stres.
Stres kronis dapat memengaruhi daya tahan tubuh orang usia berapa pun. Anak-
anak mungkin mengeluh tentang sakit perut dan mimpi buruk, sementara remaja
sering mengalami sakit kepala saat sedang stres.
Sementara itu, orang dewasa yang mengalami stres biasanya merasa kekakuan di
leher, bahu, dan punggung. Semua usia bisa mengalami masalah tidur saat stres.
Jika Anda mengalami tanda-tanda stres di atas, segera cari solusinya. Apa saja
yang bisa kita lakukan untuk mengatasi stres akibat pekerjaan?
1. Beristirahat
Hal pertama yang bisa dilakukan guna mengatasi stres akibat pekerjaan adalah
mengambil waktu untuk rehat sejenak.
Bicarakan hal ini baik-baik dengan atasan bila memungkinkan. Anda bisa
mengambil cuti beberapa hari untuk berlibur atau melakukan hal-hal lain yang
digemari.
Jangan memendam masalah sendiri, mintalah nasihat atau curahkan beban Anda
kepada teman atau saudara yang Anda percaya.
Jangan ragu meminta bantuan pekerjaan dari orang lain sesuai kapasitas dan
prosedur. Anda bisa meminta bantuan dari rekan kerja lain untuk menyelesaikan
tugas yang bisa dikerjakan bersama-sama.
Nutrisi yang baik merupakan kunci penopang kesehatan tubuh. Jadi jangan
anggap sepele makan siang Anda di kantor.
Pastikan Anda makan secara teratur dengan asupan makan yang bergizi agar Anda
mendapatkan berbagai nutrisi yang diperlukan tubuh.
https://www.klikdokter.com/psikologi/kesehatan-mental/kenali-tanda-tanda-anda-
stres-karena-pekerjaan
https://www.uc.ac.id/psy/stres-di-tempat-kerja-karyawan-juga-manusia/
https://www.alodokter.com/kenali-gejala-stres-karena-pekerjaan-dan-cara-
mengatasinya