ASURANSI KESEHATAN
(BPJS KESEHATAN)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Risiko dan Asuransi
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
Nada Vladinka Rusmandani 193402128
Alfian Alamsyah 193402169
Febriyanti 203402056
Tito Rivaldo Estomihi 203402057
Erin Siti Pajriah 203402059
Ayu Wandira 203402061
Fahmi Pahmudin 203402063
Bunga Puspita 203402064
Dipsal Nurasyiah 203402065
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini, tak lupa
shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,
kepada keluarganya, kepada sahabatnya, dan kita sebagai umatnya yang setia
hingga akhir zaman.
Maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu Tugas
Mata Kuliah Manajemen Risiko dan Asuransi. Penyusun menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan jauh
dari apa yang diharapkan. Untuk itu penulis berharap adanya kritik dan saran
yang dapat membangun pembuatan makalah ini. Mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penyusun, sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka membawa
wawasan serta pengetahuan kita mengenai asuransi kesehatan terkait BPJS
kesehatan.
Tasikmalaya,
Oktober 2022
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang................................................................................................ 1
C. Tujuan............................................................................................................... 2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan anugrah Allah SWT yang tidak ternilai
harganya, oleh karena itu sepatutnya nikmat tersebut disyukuri. Kesehatan
sudah merupakan kebutuhan pokok dalam hidup. Terwujudnya keadaan
sehat adalah kehendak semua pihak. Meskipun sudah berhati-hati, orang
tidak bisa secara mutlak menghindari bahaya. Sakit, kecelakaan, kematian,
kebakaran, gempa bumi, pencurian dan tindakan kriminal adalah
keadaan bahaya yang mungkin dihadapi dalam hidup. Akibat yang timbul
dari berbagai macam bahaya tersebut bisa berupa perasaan tidak
menyenangkan sampai berupa malapetaka besar. Pada dasarnya peristiwa
seperti di atas merupakan peristiwa yang tak pasti, tak terprediksi dan tak
mungkin dihindarkan. Dampak dari kejadian seperti tersebut tidak hanya
berupa kerugian fisik, akan tetapi juga bisa kerugian ekonomi. Sakit
misalnya bisa memerlukan biaya sampai puluhan, ratusan juta rupiah hingga
milyaran rupiah. Kecelakaan bisa menyebabkan seseorang tidak bisa
mencari nafkah untuk beberapa waktu atau bahkan seumur hidup. Oleh
karena itu, resiko seperti tersebut dapat diasuransikan, yaitu melalui
asuransi kesehatan.
Pemahaman tentang asuransi kesehatan di Indonesia masih
sangat beragam. Setiap orang membutuhkan asuransi untuk dirinya, dari
bayi yang baru lahir sampai dewasa dan tua nantinya. Sejak lahir seorang
bayi sudah memerlukan asuransi kesehatan.Asuransi sangat di perlukan
dalam hidup ini, untuk melindungi keuangan keluarga. Pada tahun 2009, di
AS, dari keluarga-keluarga kelas menengah yang dinyatakan bangkrut,
60% dikarenakan terkurasnya uang mereka untuk biaya pengobatan di
rumah sakit. Mengingat pentingnya asuransi bagi setiap orang, untuk itu
di dalam makalah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai asuransi
kesehatan, agar dapat menambah pengetahuan mahasiswa seputar asuransi,
khususnya asuransi kesehatan dan asuransi kesehatan sosial.
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep asuransi kesehatan?
2. Apa pengertian asuransi kesehatan?
3. Apakah manfaat dari asuransi kesehatan?
4. Apa jenis dari asuransi kesehatan?
5. Bagaimana konsep asuransi kesehatan sosial?
6. Apa saja badan pengelola asuransi kesehatan sosial?
7. Bagaimana konsep aasuransi kesehatan komersial?
8. Bagaimana sistem pelayanan asuransi kesehatan?
9. Apakah peranan pemerintah dalam asuransi kesehatan?
10. Apa saja jenis BPJS Kesehatan yang ditawarkan?
11. Apa manfaat BPJS Kesehatan?
12. Bagaimana penentuan premi dalam BPJS kesehatan?
13. Bagaimana pengajuan klaim dalam BPJS kesehatan?
C. Tujuan
1. Menjelaskan konsep asuransi kesehatan.
2. Menjelaskan pengertian asuransi kesehatan.
3. Menjelaskan manfaat dari asuransi kesehatan.
4. Menjelaskan jenis-jenis asuransi kesehatan.
5. Menjelaskan asuransi kesehatan sosial.
6. Menjelaskan badan yang mengelola asuransi kesehatan sosial.
7. Menjelaskan asuransi kesehatan komersial.
8. Menjelaskan sistem pelayanan asuransi kesehatan.
9. Menjelaskan peran pemerintah dalam asuransi kesehatan.
10. Menjelaskan jenis BPJS kesehatan yang ditawarkan.
11. Menjelaskan manfaat BPJS kesehatan.
12. Menjelaskan penentuan premi BPJS kesehatan.
13. Menjelaskan pengajuan klaim BPJS kesehatan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
PEMBAHASAN
Sampai saat ini terdapat kurang lebih 155 penyakit yang diketahui dapat
ditanggung oleh BPJS Kesehatan dan wajib ditangani di fasilitas
kesehatan 1. Sebagian dari penyakit yang ditanggung meliputi:
Penyakit jantung.
Penyakit asma.
Penyakit stroke.
Penyakit kanker.
Penyakit diabetes melitus.
Penyakit katarak.
Penyakit vertigo
Penggunaan jenis obat Formularium Nasional atau Fronas seluruhnya
ditanggung BPJS Kesehatan.
Selain itu, manfaat BPJS Kesehatan untuk ibu hamil juga lumayan. Biaya
melahirkan normal ditanggung penuh, begitu juga melahirkan caesar
dengan syarat untuk kebutuhan medis (berdasarkan rekomendasi dokter).
2. Iuran bulanan kepesertaan yang terjangkau
Berikut adalah prosedur pembayaran iuran bulanan peserta BPJS
Kesehatan.
Iuran jaminan kesehatan untuk masyarakat tidak mampu dibayarkan
pemerintah daerah.
Iuran kesehatan bagi penerima upah (PNS, TNI/POLRI, Pejabat
Iuran sebesar Rp25,5 ribu per orang dengan manfaat pelayanan ruang
kesehatan kelas tiga.
Iuran sebesar Rp51 ribu per orang dengan manfaat pelayanan ruang
kesehatan kelas dua.
Iuran sebesar Rp80 ribu per orang dengan manfaat pelayanan ruang
kesehatan kelas satu.
3. Sistem pembayarannya yang mudah
Pembayaran iuran BPJS Kesehatan Mandiri dapat dilakukan di mana saja.
Berikut adalah tempat-tempat yang kamu bisa datangi.
Kantor BPJS Kesehatan.
ATM BRI, BNI, BTN, BCA, dan Bank Mandiri.
Kantor Pos.
Indomaret dan Alfamart.
Situs e-Commerce, seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee.
Loket pembayaran multitagihan.
4. Tidak butuh medical check-up untuk bisa menjadi peserta
Umumnya, asuransi swasta memerlukan hasil medical check up dari calon
nasabahnya. Tujuannya untuk mengetahui kondisi kesehatan calon
pesertanya saat ini dan menemukan ada tidaknya penyakit atau kondisi
tertentu yang telah ada sebelumnya (pre-existing condition). Hasil
medical check up ini juga digunakan sebagai acuan penentuan premi yang
perlu dibayarkan.
Meski demikian, memiliki asuransi kesehatan di samping BPJS juga
disarankan. Sebab, pertanggungan dan fasilitas yang diberikan terbilang
lebih luas bahkan dibandingkan dengan BPJS. Penentuan besarnya iuran
BPJS sendiri berdasarkan kelas kamar yang diinginkan calon pesertanya,
apakah kelas I, kelas II, atau kelas III.
5. Menjamin kesehatan seumur hidup, salah satu manfaat BPJS Kesehatan
terbaik
Di saat asuransi swasta memberikan proteksi pesertanya hingga usia 100
tahun, perlindungan BPJS Kesehatan justru mampu menjamin proteksi
peserta di sepanjang hidupnya. Selain kesehatan harus terlindung, masa
16
depan hari tua juga harus disiapkan. Simpan dana pensiunmu di DPLK
terbaik dari bank dan lembaga keuangan.
6. Tak ada ketentuan Pre-Existing Condition
Berbeda dengan asuransi swasta, pendaftaran anggota BPJS Kesehatan
tidak menerapkan ketentuan Pre-Existing Condition dalam menjamin
perawatan penyakit yang diderita anggotanya. Hal ini dimungkinkan
karena BPJS Kesehatan menerapkan sistem gotong royong, yang sehat
membantu yang lemah, dalam operasionalnya. Tak hanya menjamin
penyakit yang telah ada sebelumnya, BPJS Kesehatan juga dapat
digunakan untuk merawat penyakit seumur hidup atau penyakit besar,
seperti penyakit jantung dan thalassemia.
7. Berhak atas manfaat Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (PKTP)
Apa yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah
pelayanan kesehatan bagi perorangan yang sifatnya non-spesialistik
(primer), meliputi:
rawat jalan dan rawat inap yang diberikan puskesmas atau yang
setara,
praktik mandiri dokter,
praktik mandiri dokter gigi,
klinik pertama atau yang setara, termasuk faskes tingkat pertama
milik TNI/Polri,
rumah sakit kelas D pratama atau yang setara, dan
faskes penunjang, seperti apotek dan laboratorium.
8. Berhak atas manfaat Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP)
Setiap peserta BPJS Kesehatan berhak atas manfaat rawat jalan tingkat
pertama. Apa saja jenis manfaat yang ditanggung?
Pelayanan yang bersifat mempromosikan kesehatan dan
pencegahan, seperti penyuluhan kesehatan, imunisasi rutin,
konseling program Keluarga Berencana dan pelayanan kontrasepsi,
termasuk vasektomi dan tubektomi, skrining riwayat kesehatan, dan
peningkatan kesehatan bagi peserta dengan penyakit kronis.
17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di Indonesia, perkembangan asuransi kesehatan dimulai dengan adanya
asuransi sosial, yaitu asuransi kesehatan pegawai negeri diikuti oleh asuransi
sosial kecelakaan bagi para pegawai swasta, dan dilanjutkan dengan
asuransi sosial kesehatan bagi pegawai swasta dalam program Jamsostek.
Azwar A (1996) membagi jenis asuransi kesehatan berdasarkan ciri-ciri
khusus yang dimiliki, sedangkan Thabrany H (1998) membagi atas berbagai
model berdasarkan hubungan ketiga komponen asuransi kesehatan,
yaitu peserta, penyelenggara pelayanan kesehatan serta badan/perusahaan
asuransi. Asuransi Kesehatan sosial merupakan bagian dari perlindungan
social (social security) yang bertujuan untuk melindungi masyarakat terhadap
risiko-risiko biaya layanan kesehatan yang mahal sehingga setiap oarng
dapatmenggunakan haknya, yaitu akses terhadap pelayanan kesehatan.
Asuransi Kesehatan Komersial Perorangan (Private Voluntary Health
Insurance) Model asuransi kesehatan ini juga berkembangdi Indonesia, dapat
dibeli preminya baik oleh individu maupun segmen masyarakat kelas
menengah ke atas.Asuransi kesehatan komersial perorangan mempunyai
prinsip kerja yaitu; kepesertaannya bersifat perorangan dan sukarela, iuran/
premi berdasarkan angka absolut, ditetapkan berdasarkan jenis
tanggungan yang dipilih, premi didasarkan atas risiko perorangan dan
ditentukan oleh faktor usia, jenis kelamin, dan jenis pekerjaan, dilakukan
pemeriksaan kesehatan awal, santunan diberikan sesuai dengan kontrak,
peranan pemerintah rela. Pelayanan kuratif dan rehabilitatif, meliputi
administrasi pelayanan; pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
tindakan medis non-spesialistik, baik operatif maupun non-operatif;
pelayanan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai; dan
pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat.
24
DAFTAR PUSTAKA